Anda di halaman 1dari 28

III.1.

DOPPLER

III.1.1. SPESIFIKASI ALAT

a. Nama Alat : FENTAL DOPPLER


b. Merk : fetal dopler
c. Type : bt-250
d. Serial Number : bhj0160
e. Tegangan : DC 3 Volt
f. Unit / Bagian : DIAGNOSTIK/

III.1.2. TEORI DASAR

• Efek Doppler ditemukan oleh Christian Andreas Doppler (1803-1855)

• Efek doppler adalah perubahan frekuensi gelombang akibat perubahan posisi atau
pergerakan pengamat relatif terhadap sumber gelombang atau sebaliknya.

• Pengamat akan menangkap gelombang yang lebih pendek ketika sumber


gelombang menjauhinya atau ketika pengamat bergerak menjauhi sumber
gelombang. Dan pengamat akan menangkap gelombang yang lebih tinggi ketika
sumber gelombang bergerak mendekatinya atau ketika pengamat bergerak
mendekati sumber gelombang.

• Gelombang bunyi adalah Penjalaran dari getaran dan perubahan tekanan dalam
media elastik.

• Setiap objek yang mediumnya bergetar akan menghasilkan gelombang bunyi.


Bunyi yang dapat didengar jika berada pada frekuensi pendengaran ( 20 Hz – 20
KHz), sehingga frekuensi diatas dan dibawah frekuensi tersebut tidak mampu
didengar oleh telinga manusia

• Frekuensi dibawah frekuensi pendengaran disebut infrasound dan diatas frekuensi


pendengaran disebut Ultrasound.
• Bunyi memerlukan medium untuk perambatanya
sehingga pada ruang hampa bunyi tidak dapat merambat

• Gelombang bunyi memiliki sifat memantul, diteruskan dan diserap oleh benda.
Gelombang pantul disebut Gema atau echo).
• Kekuatan / amplitudo echo tergantung pada impedansi akustik medium.
• Impedansi akustik didasarkan pada kecepatan rambat bunyi pada suatu medium.
Bunyi yang melewati suatu Zat memiliki kecepatan tersendiri tergantung pada
massa jenis zat tersebut.

• Ultrasound Menggunakan transmitter dan receiver, Keuntungannya lebih peka dan


akurat, tetapi harganya lebih mahal.

• Mikrosound Tidak menggunakan transmitter dan receiver. Hanya menerima, tidak


memancarkan,sehingga kurang peka

III.1.3. FUNGSI DAN PRINSIP KERJA ALAT

Pesawat Doppler digunakan untuk mendeteksi detak jantung pada janin, yang
biasanya digunakan pada usia kehamilan 11 minggu keatas.

Pesawat Doppler menggunakan frekuensi sebesar 2,25 MHz yang digunakan


untuk mendeteksi detak jantung bayi usia 10-11 minggu, kemudian detak jantung
bayi yang berupa frekuensi dibangkitkan oleh oscilator kemudian dipancarkan oleh
tranduser transmitter ke media pengukuran dan hasil pengukuran diterima kembali
oleh tranduser receiver, lalu sinyal direkam oleh reactivier masuk ke pre-amp untuk
Dikuatkan kemudian dilakukan penguatan akhir oleh Power Amp dan masuk
speaker.

III.1.4. BLOK DIAGRAM

OBJEK
Keterangan :

Rangkaian oscilator membangkitkan frekuensi tinggi 2,25 MHz. Frekuensi


dipancarkan ke obyek melalui transmiter. Oleh obyek frekuensi dipantulkan dan
diterima oleh receiver. Rangkaian pre-amp dan filter akan mengolah pancaran
gelombang tersebut, kemudian dikuatkan oleh penguat akhir dan diubah menjadi
sinyal suara oleh speaker.

III.1.5. CARA PEGOPRASIAN

a. Mula-mula pasien di perintahkan untuk duduk se-nyaman mungkin dalam posisi


dada telanjang.
b. Ambil fetal doppler ,kemudian tekan tombol power.
c. Setelah lampu doppler menyala, berarti Doppler siap dioprasikan
d. Oleskan jel pada probe, kemudian tempelkan pada dada pasien sebelah kiri.
e. Setelah terdengar bunyi jantung, volume Doppler di tingkatkan dan mulai dihitung
selama 1 menit.

III.1.6. PEMELIHARAAN

a. bersihkan jelly setelah digunakan

b. cek fungsi1 setiap minggu

c. bersihkan fisik luar alat setiap sebulan


d. ganti bateray setiap bulan

e. kalibrasi minimal 1 tahun

III.1.7. TROUBEL SHOOTING

NO KELUHAN ANALISA TINDAKAN


1. Alat mati Megecek Batrai Mengganti batrai
Tidak ada suara dari Kabel sambungan
2. menyambungkan
speker lepas

III.1.8. GAMBAR FISIK ALAT

Keterangan:

a. Tranduser ini diletakkan diatas obyek (perut). Dalam tranduser ini terdapat :
oscilator yang mengbangkitkan frekuensi, transmitter memancarkan frekuensi
yang dibangkitkan oscilator , reciver menerima frekuensi yang terpantulkan oleh
obyek.

b. Set volume untuk mengatur tinggi rendahnya suara.

c. Speaker mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara.

d. Display sebagai penunjukan nilai denyut jantung yang terukur.


III.1.9. PENSYARATAN TEKNIS

a. Suhu udara yang dingin 60º f - 73º f.


b. Suhu hangat 75º f
c. Ruangan bersih

III.2. PERALATAN TERAPI

III.2.1. DATA TRAKSI ALAT

a. Nama Alat : INFRARED TERAPHY


b. Merk : PHILIPS
c. Type : 0202
d. No. Seri : 201321
e. Penempatan ruang : RUANG FISIOTERAPI

III.2.2. TEORI DASAR

Infra merah ( infra red ) ialah sinar elektromagnetik yang panjang


gelombangnya lebih dari cahaya tampak yaitu diantara 700 nm dan 1 nm. Sinar infra
red adalah cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka
radiasi cahaya infra merah akan tampak pada spectrum elektromagnetik dengan
panjang gelombang diatas panjang gelombang merah. Dengan panjang gelombang
ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas
yang ditimbulkan masih terasa/ dideteksi.
III.2.3. FUNGSI DAN PRINSIP KERJA ALAT

Infra red Therapy adalah alat kesehatan yang menggunakan lampu infra red
untuk perawatan sakit otot yang kronik, otot yang kejang dan sendi yang kejang.
Prinsip kerja Alat terapi ini menggunakan sinar infra merah untuk
pemberian ke pasien yang ingin di terapi.
III.2.4. BAGIAN-BAGIAN ALAT

III.2.5. BLOK DIAGRAM

Penjelesan blok diagram :


Pertama–tama tegangan dari pln masuk keseluruh rangkaian kemudian
berfungsi untuk memutuskan dan menyambungkan arus ke rangkaian lampu infra
red kemudian lampu infra red memancarkan sinarnya ke tubuh pasien yang di terapi.

III.2.6. CARA PENGOPRASIAN

a. pesawat dihubungkan ke sumber tegangan sebesar 220 V


b. posisikan saklar “ ON/OFF “ pada posisi ON dan lampu infrared akan
mengeluarkan cahaya yang di gunakn untuk terapi.
c. operasikan alat sesuai dengan manual book atau buku petunjuk
d. lamanya proses pengobatan hanya 10 – 15 menit.

III.2.7. PEMELIHARAAN ALAT

a. Bersihkan dan periksa kabel bila ada yang lecet/ terbuka maka harus di perbaiki
bila perlu ganti
b. Bila membersihkan lampu dari debu jangan sampai menimbulkan getaran pada
fireclay lampu pijar karena dapat menimbulkan kerusakan.
c. Jika tidak di pakai simpan alat di tempat aman agar tidak menganggu pelayanan
yang lain dan untuk menjaga kondisi alat tersebut.

III.2.8. GAMBAR ALAT


III.4.PERALATAN LABORATORIUM

III.4.1.SPESIFIKASI ALAT

a. Nama Alat : MICROSKOP


b. Merk : OLYMPUS
c. Tipe : FX2LFSI
d. No.seri : 4325
e. Unit/bagian : LABORITORIUM

III.4.2.TEORI DASAR ALAT

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium
yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil atau tidak terlihat dengan mata
telanjang.

Jenis-jenis mikroskop

1. Mikroskop cahaya.
Mikroskop cahaya mempunyai pembesaran maksimum 1000 kali.
2. Mikroskop stereo.
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang relatif besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali.
3. Mikroskop elektro.
Mikroskop elektro mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali.

III.4.3.FUNGSI DAN PRINSIP ALAT

a. Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil atau
tidak terlihat dengan mata telanjang.
b. Mikroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk melihat benda kecil atau tidak
terlihat dengan mata telanjang .nilai kemampuan sebuah mikroskop ditentukan oleh
daya pembesar bayangan dari objek.makin tinggi daya pembesaran maka tinggi pula
nilai sebuah mikroskop.pembesaran mikroskop sangat bervariasi tergantung pada
kekuatan objektif dan okuler.sedangkan penyinaran benda yang diamati tergantung
pada kepadatan objek dan faktor perbesaran.
c. Lensa cekung menangkap cahaya dari luar yang dipantulkan ke lensa
kondensor,dimana pada lensa kondensor ini gunanya untuk menyinari
objek.kemudian menembus diafragma,diafragma dapat diatur besar kecilnya
kolimator yang mempengaruhi fokus bayangan.setelah itu cahaya menembus objek
yang terletak pada spesimen yang bayangannya akan diterima oleh lensa objektif
bayangan dapat diperbesar hingga beberapa kali (4x,10x,40x) kemudian bayangan
jatuh pada lensa okuler.
d. Pada lensa okuler ini kita dapat melihat perbesaran objek yang telah diatur sesuai
keinginan.

III.4.4.BAGIAN-BAGIAN ALAT
Keterangan :
a. Lensa okuler: memperbesar bayangan dan memproyeksikan ke retina
mata,membetuk bayangan maya,tegak, dan memperbesar dari lensa objektif.
b. Tabung mikroskop: untuk mengatur fokus yang dapat dinaikkan dan diturunkan dan
sebagai penghubung antara lensa obyektif dan lensa okuler.
c. Revolver: mengatir perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
d. Lensa objektif perbesaran lemah.
e. Lensa objektif perbesaran kuat.
f. Meja mikroskop: tempat untuk meletakkan benda yang akan diamati
g. Klip: merapatkan
h. Kaki mikroskop: menyanggah dan menompang mikroskop
i. Cermin : memantulkan dan mengarahkan cahaya kedalam mikroskop
j. Diafragma : mengatur banyaknya cahaya yang masuk dengan jalan mengatur besar
atau kecilnya lubang yang dilalui cahaya.
k. Lengan mikroskop atau pegangan : pegangan pada mikroskop
l. Pemutaran halus : memperjelas bayangan yang telah diperoleh memulai pengaturan
kasar.
m. Pemutar kasar : mengatur jarak tepat antara objek dan objektif.
III.4.5.BLOK DIAGRAM DAN PENJELASANNYA

Cara kerja:

a. Sumber cahaya:cahaya lampu atau cahaya matahari


b. Lensa condensor:condensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk alat
ini dapat di putar dan dinaik turunkan
c. Obyek:sampel yang akan diperiksa
d. Lensa objektif :lensa ini berada dekat pada objek yang di amati,lensa ini membentuk
bayangan nyata,terbalik,diperbesar .dimana lensa ini diatur oleh revolver untuk
menentukan perbesaran lensa objektif.
e. Lensa okuler:yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk
membentuk bayangan mata,tegak,dan diperbesar dari lensa objektif

III.4.6.STANDAR OPERASIONAL ALAT

a. Letakkan spesimen yang akan diamati pada cover glass.


b. Atur posisi cover glass agar posisi specimen berada pada titik tengah objektif.dengan
mengatur kesamping kiri atau kesamping kanan (sebelumnya cover glass
dikencangkan terlebih dahulu dengan penguncinya.
c. Kemudian sambungkan kabel power ke jala-jala PLN.
d. Atur saklar pada posisi ON.
e. Untuk mendapatkan penyinaran atau gambar yang sempurna atau jelas,atur ondensor
agar cahaya yang masuk tepat mengenai benda yang diamati.
f. Agar cahaya yang dihasilkan baik,aturlah brightness control dial.
g. Untuk mendapatkan focus yang jelas maka aturlah coarse dan fine adjustment dengan
cara memutar knob-nya.(sebaiknya diputar secara perlahan-lahan dari bawah keatas).
h. Agar penglihatan mata kita nyaman,aturlah okuler sesuai dengan jarak antara kedua
mata kita,dengan mengaturnya kesebelah kiri atau kanan.
i. Perbesaran dari specimen yang kita amati dapat diatur dengan merubah objektifnya
sesuai dengan yang kita inginkan.Biasanya perbesaran yang tersedia
4X,10X,40X,100X

III.4.7.PEMELIHARAAN

a. Cak dan bersihkan seluruh bagian alat satu (1) bulan.


b. Cek sistem catu daya,perbaiki bila perlu satu (1) bulan.
c. Cek fungsi selektor,tombol/swich,perbaiki bila perlu satu (1) bulan.
d. Lakukan pelumasan pada bagian yang bergerak tiga (3) bulan.
e. Cek pada illuminator,ganti bila perlu tiga (3) bulan.
f. Cek sistem pembesaran dan lakukan pembersihan pada bagian lensa dengan cairan
dan kertas pembersih lensa tiga (3) bulan.
g. Lakukan pengukuran arus bocor satu (1) tahun.
h. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat satu (1) tahun.
i. Lakukan kinerja alat tiga (3) bulan.

III.4.8.PERBAIKAN

KERUSAKAN
 Alat kotor
 Kerusakan illiminator
 Cermin rusak
 Revolver rusak
 Lense tidak fokus

PERBAIKAN
 Bersikan alat
 Cek illuminator
 Ganti cermin
 Atur revolver
 Fokuskan lensa

SOLUSI
 Rawat alat
 Ganti illuminator
 Ganti cermin
 Ganti revolver
 Ganti lensa

1. Peralatan Radiologi
A. Spesifikasi Alat
1. Nama : X- Ray Konvensional
2. Merk : Dongmun
3. Type : DM-FCT-1
4. Serial Number : 7MD-1205
5. Lokasi Penempatan : Ruang Radiologi
6. Gambar Alat :

B. Teori Dasar
Pesawat Sinar-X konvensional adalah salah satu jenis pesawat Sinar-X yang
digunakan untuk radiografi.Arti konvensional di sini, menunjukkan jenis pesawat dari
pergerakannya, dimana pesawat konvensional pergerakannya terbatas pada stasionernya
dan bedanya dgn pesawat mobile tidak dapat berpindah dari suatu ruangan keruangan
lain.                
Fungsinya digunakan pada pasien yang bisa diajak kerja sama, dengan kata lain
pasien bisa atau mampu di periksa di kamar pemeriksaan. Kapasitasnya tinggi sehingga
dapat digunakan dalam berbagai variasi mA.Tingkat keawetannya lebih awet karena
dapat digunakan dalam berbagai variasi mA yang membuat pesawat terpelihara
keawetannya. kenyamanan dalam digunakan radiographer lebih nyaman karena lebih
mudah digunakan.  Penggunaan yang digunakan tinggi, sehingga memungkinkan
pemeriksaan pada seluruh bagian tubuh dan juga dapat dilakukan pemeriksaan
menggunakan contrass media dan fluoroskopi.
Proses terjadinya sinar X ialah diawali didalam tabung roentgent ada katoda dan
anoda , dan bila kawat filamen dipanaskan lebih dari 20.000 dearajat celcius sampai
menyala dengan mengantarkan listrik dari transformator. Karena panas yang ditimbulkan
memberikan tegangan tinggi maka elekton-elekton dipercepat gerakannya menuju anoda
(target), elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda sehingga membentuk panas
99% dan sinar X  1 % kemudian sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melalui
jendela yang disebut diagfragma dan panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator
pendingin.

C. Fungsi dan Prinsip Kerja


1. Fungsinya ialah untuk melakukan foto rontgen pada bagian fisiologi tubuh manusia
untuk keperluan pemeriksaan.
2. Prinsip kerjanya ialah memanfaatkan radiasi sinar-x sebagai radasi pengion untuk
menghitamkan film untuk keperluan diagnosa penyakit.

D. Bagian –bagian alat dan penjelasannya

Keterangan :
1. Tabung X-Ray : Stempat terbentuknya radiasi sinr X
2. Collimator : Untuk mengatur luas penyinaran area untuk ditembakkan radiasi
sinar-X
3. Casset stand : tempat Peletakkan kaset film
4. Bed Patient :Tempat pasien untuk berbaring
5. Kabel HTT : Sebagai kabel khusus penyalur tegangan tinggi

E. Blok Diagram dan Penjelasannya


1. Blok Diagram

2. Penjelasannya
Tabung sinar-X adalah ruang hampa yang terbuat dari kaca tahan panas yang
merupakan tempat sinar-X diproduksi. Tabung sinar x adalah komponen yang utama
yang terdapat pada pesawat sinar-x. Syarat-syarat terjadinya sinar-x pada tabung
adalah Sumber Elektron , Gaya pemercepat elektron ,Ruang yang hampa udara , Alat
pemusat berkas elektron , Benda penghenti gerakan elektron/target . Komponen-
komponen utama tabung sinar x adalah Katoda / elektroda negatif (sumber elektron),
Anoda / elektroda positif (acceleration potential), Focusing cup ,Rotor atau stator
(target Device) , Glass metal envalope atau vacum tube adalah tabung yang gunanya
membukus komponen-komponen penghasil sinar x agar menjadi vacum atau kata
lainnya menjadikannya ruangan hampa udara, Oil ini adalah komponen yang cukup
penting ditabung sinar x karena s aat elektron-elektron menabrak target pada anoda,
energi kinetik elekron yang berubah menjadi sinar-X hanyalah ≤ 1% selebihnya
berubah menjadi panas mencapai 2000 0C, jadi disinalah peran oil sebagai pendingin
tabung sinar x. Window atau jendela adalah tempat keluarx sinar x . window terletak
di bagian bawah tabung . tabung bagian bawah di buat lebih tipis dari tabung bagian
atas hal ini di karenakn agar sinar x dapat keluar .
a. Katoda
Katoda terbuat dari nikel murni dimana celah antara 2 batang katoda disisipi kawat
pijar (filamen) yang menjadi sumber elektron pada tabung sinar-X. Filamen terbuat
dari kawat wolfram (tungsten) digulung dalam bentuk spiral. Bagian yang mengubah
energi kinetik elektron yang berasal dari katoda adalah sekeping logam wolfram yang
ditanan pada permukaan anoda. Arus yang diberikan pada tabung sinar-X dalam
kisaran milliamper (mA) berfungsi untuk memijarkan filamen sehingga terbentuk
awan elektron pada filamen. Selanjutnya beda potensial dalam kisaran KiloVoltage
(KV) berfungsi memberikan energi kinetik pada elektron-elektron tersebut.
b. Anoda 
Anoda atau elektroda positif biasa juga disebut sebagai target jadi anoda disini
berfungsi sebagai tempat tumbukan elektron. Ada 2 macam anoda yaitu anoda diam
dan anoda putar. Anoda angel (sudut anoda) adalah sudut pada permukaan bidang
target yang dapat dijadikan pusat sumbu sinar yang terbentuk pada bidang atau area
terbentuknya sinar-x. 

F. Cara Pengoperasian
1. Hubungkan ’steker’ ke ’stop kontak’ pada dinding dan putar kunci kontak’ pada
modus radiografi kemudian tekan tombol power pada posisi ON. Indikator radiografi
pada panel operasi akan menyala dan set up akan berjalan otomatis. Jika sistem telah
siap dioperasikan indikator standby pada panel operasi akan berkedip-kedip.
2. Mengatur tengangan tabung (kV) dan perkalian arus dan waktu ekposi (mAs)
dengan menekan tombol setting kV dan mAs pada panel operasi.
3. Mengatur medan radiasi yaitu dengan menekan tombol lampu pada panel operasi atau
pada kolimator kemudian putar knob untuk mengatur luas objek yang akan diradiasi.
4. Tekan tombol preparation radiography pada handswitch. Setelah sekitar satu detik
indikator ready pada panel operasi akan menyala dan buzzer akan berbunyi. Tekan
tombol exposure pada handswitch untuk membangkitkan sinar-x.  Indikator x-ray
pada panel operasi akan menyala selama sinar-x dibangkitkan. Buzzer akan berbunyi
ketika pembangkitan sinar-x selesai.
5. Melakukan kembali langkah 2 sampai dengan langkah 4 jika pesawat akan digunakan
kembali.
6. Matikan power suplai yaitu dengan menekan tombol power pada posisi OFF. Semua
indikator pada panel operasi akan mati. Posisikan pesawat pada tempat yang aman.

G. Pemeliharaan
1. Harian
a. Periksa Tombol start dan tombol settingan sehabis pemakaian.
b. Periksa kabel penyambungannya.
2. Bulanan
a. Cek Panel Kontrolnya
b. Cek Kolimator
c. Cek Trafo HTTnya
3. Tahunan
a. Cek Trafo HTTnya
b. Cek Tabung-Raynya
c. Cek Panel Kontrolnya
d. Lakukan uji fungsi alat

H. Troubleshooting
Tidak ada troubleshooting saat masa praktek kerja lapang dilaksanakan.

III.4. PERALATAN LABORATORIUM

III.4.I. DATA ALAT

a. Nama Alat : CENTRIFUGE


b. Merk : THERMO
c. Type : CL-2
d. No. Seri :42704392
e. Tegangan : 220-240 Volt
f. Penempatan ruang : LABORATORIUM

III.4.2.TEORI DASAR

Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan larutan


berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam prosesnya,
centrifuge menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi larutan
agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi
dua fase yaitu supernatant yang berupa cairan dan pellet atau organel yang
mengendap. Peralatan sentrifus terdiri dari sebuah rotor atau tempat untuk
meletakan larutan yang akan dipisahkan. Rotor ini nantinya akan berputar dengan
cepat yang akan mengakibatkan larutan akan terpisah menjadi dua fase. Semakin
cepat perputaran yang dilakukan, semakin banyak pula organel sel yang dapat
diendapkan begitu juga sebaliknya.
Sebelum centrifuge dioperasikan, ada beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan operator seperti rotor dalam centrifuge harus diseimbangkan, alat
harus benar – benar siap diperiksa apakah ada kerusakan, dan lain – lain. Pada
saat sentrifus sedang berputar tutup mesin tidak boleh dibuka. Sebagian besar dari
mesin – mesin ini mempunyai alat pengaman yang mencegah tutup mesin ini
terbuka. Akan tetapi, ada beberapa centrifuge yang tidak mempunyai alat tersebut.
dalam pengoperasian centrifuge ini juga memerlukan kehati-hatian dari operator
jangan sampai rambut atau jas lab tersangkut pada rotor yang sedang berputar
karena akan sangat membahayakan. Setelah sampel selesai centrifuge sampel
kemudian dipindahkan dari rotor. centrifuge kemudian dingin setelah digunakan
dan tutupnya harus dibiarkan terbuka agar semua air yang mengembun dapat
menguap.
III.4.3. FUNGSI DAN PRINSIP KERJA ALAT

Centrifuge berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk memisahkan


suatu larutan dengan berat molekul yang berbeda.
Prinsip kerja centrifuge adalah dengan memanfaatkan gaya centrifugal sehingga
bahan tersebut terpisah. Hal ini di lakukan dengan cara memutar campuran sangat
cepat dan bertumpu pada titik pusat.

III.4.4. BAGIAN-BAGIAN ALAT

7235I64

Keterangan gambar :

1) Display/tampilan
2) Lampu indikator
3) Tombol ON/OFF & Rem Brake
4) Tombol Star untuk memulai kerja alat
5) Pengaturan (Tombol) kecepatan/speed
6) Tombol Timer
7) Penutup

III.4.5. BLOK DIAGRAM


T
D
P

R
S

Penjelasan Blok Diagram :


 Power Suplay berfungsi menyuplay keseluruh rangkaian
 Timer berfungsi sebagai lamanya waktu bekerja, jika waktu telah habis
maka akan memutus arus ke motor agar motor tidak bekerja lagi
 Speed selector sebagai pengatur kecepatan dimana terdapat di dalamnya
sensor kecepatan yang akan mendeteksi kecepatan putaran motor
 Star berfungsi untuk memulai proses kerja alat
 Motor berfungsi sebagai penggerak/pemutar kerja alat (sampel) pada saat
alat bekerja maka pengunci pintu akan bekerja mengunci pintu penutup
centrifuge agar tidak mudah terbuka pada saat alat centrifuge bekerja
 Switch Star/Brake berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan motor
listrik yang terdapat pada centrifuge
 Display berfungsi menampilkan kecepatan RPMdan waktu.

III.4.6. CARA PENGOPRASIAN

 Persiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan


 Sambungkan centrifuge pada aliran arus listrik
 Nyalakan centrifuge
 Buka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
 Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang
dimasukkan pada setiap      tabung haruslah sama ukurannya
 Masukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Untuk meletakkan
gelas tabung berisi      larutan yang akan dimurnikan, tabung harus
diletakkan secara bersilang berlawanan. Namun hal ini tidak perlu
dilakukan jika semua lubang pada centrifuge terisi penuh oleh      tabung
larutan yang akan dimurnikan.
 Tutup kembali penutup centrifuge
 Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan
rotasi  putaran (Rpm)       yang diinginkan
 Tekan tombol star untuk memulai proses kerja alat
 Setelah waktu tercapai, maka lampu indicator akan menyalah dan alat
akan berbunyi.

III.4.7. PEMELIHARAAN

1. Tahap pemeliharaan.
Pada tahap ini berbagai hal harus disiapkan sebelum melaksanakan
kegiatan pemeliharaan, yaitu:
a. Menyiapkan surat perintah kerja.
b. Formulir laporan kerja.
c. Dokumen teknis penyerta yang terdiri dari protap pemeliharaan.
d. Operating menual dan service manual.
e. menyediakan peralatan kerja yang terdiri dari tool set, multi tester,dan
perlengkapan lainnya.
f. Menyiapkan bahan pemeliharaan seperti Lampu Indikator, material bantu
yaitu Contect Cleaner, alkohol, kain lap, dan bahan penguji.
g. memberi tahu kepada user/pemakai bahwa akan dilakukan pemeliharaan.
2. Pelaksanaan.
Pelaksanaan pememeliharaan Centrifuge terdiri dari 3 periode bulanan
dan 1 tahun.
 Periode 3 bulanan, meliputi:
1. Cek dan bersihkan bagian-bagain alat.
2. Cek tombol-tombol
3. Periksa unjuk kerja alat
4. Cek putaran motor
 Priode Tahunan, meliputi:
1. Cek kebocoran arus listrik.
2. Kalibrasi Alat
III.4.8. GAMBAR ALAT
F. LIFE SUPPORT

1.Data Teknis Alat

Nama alat : Infus Pump

Merk : B-Braun

Type/Model : Infusomat
Tegangan : 100 – 240 V
Penempatan Ruang : Ruang Perawatan

2.Teori Dasar

Pesawat infus pump merupakan salah satu alat bantu kedokteran yang dirancang
untuk mengontrol dan mengatur pemberi cairan infus kepada pasien yang dalam
perawatan.
Unsur terpenting pada pesawat infuse pump adalah system pengontrolan
kecepatan tetesan cairan infus dengan menggunakan system mekanik pemompaan yang
dikendalikan secara elektronik. Unsur lain yang juga diaggap penting dalam pesawat
infuse pump adanya pengaman – pengaman tersebut diperlukan karena dalam proses
pemberian cairan infus dosis yang di berikan kepada pasien harus tepat dan pada saat
pemberian cairan infus udara tidak boleh masuk ke dalam tubuh dan tidak boleh terjadi
pemampatan pada selang.
1. Fungsi dan Prinsip Kerja Alat

Untuk pemberian cairan yang di butuhkan tubuh melalui pembuluh darah.


Prinsipnya berputarnya gerigi yang menekan selang infus ini menyebabkan selang
infus mendapat gerak peristaltic yaitu gerakan menekan dan mendorong kesatu arah
sehingga cairan infus dalam selang akan mengalir.
Dimana motor dikendalikan oleh pengendali elektronik yang dapat di atur oleh
pemakai dengan mengatur berapa besar laju aliran tetes yang akan di berikan. Sedangkan
sensor tetesan digunakan untuk menghasilkan pulsa apabila terjadi tetesan pada drip
chamber, pulsa ini dibutuhkan oleh pengendali elektronik untuk menghentikan cairan infus
yang terlalu banyak kelebihan dosis.

2. Bagian – bagian Alat

Keterangan Gambar :
1. Power berfungsi untuk indicator lampu menandakan alat mendapatkan supply tegangan
2. Alarm berfungsi jika terjadi kesalahan pada alat
3. Tombol mode untuk pemilihan menu pada alat
4. Display untuk menampilkan kerja alat
5. Tombol kv pengaturan kecepatan pada alat
6. Tombol start untuk memulai kerja alat
7. Tombol reset untuk mengembalikan pengaturan alat

3. Blok Diagram dan Penjelasan

Penjelasan Blok Diagram


Pertama dimulai dengan pemilihan laju aliran dan dikendalikan oleh control
unit, kemudian pengendali motor bekerja setelah mendapat sinyal dari rangkaian
Osilator dan mengakibatkan motor bekerja dan menghasilkan tetesan cairan infus.
Sensor tetesan dan sensor level air bekerja jika terjadi kesalahan, control unit akan
mengaktifkan rangkaian buzzer dan otomatis rangkaian buzzer akan bekerja dan di
tampilkan di display.

4. Cara Pengoperasian Alat


a. Siapkan alat dan bahan serta asesoris
b. Tempatkan botol cairan infus pada tiang infus
c. Pasang bahan infus sesuai urutan aliran selang infus
d. Setelah siap tekan tombol switch On/ Off
e. Tekan tombol setting kemudian pilih fitur – fitur yang diinginkan : ml total, ml inf, h,
mn.
f. Tekan tombol pemilihan jumlah tetesan/h dengan memilih angka 1 untuk satuan, 10
untuk puluhan dan 100 untuk ratusan.
g. Tekan tombol star
h. Perhatikan kerja alat jika terjadi alarm tekan tombol stop. Kemudian periksa aliran
selang terutama pada penjepit selang dan bagian sensor.

5. Pemeliharaan Alat
a. Periode 1 bulan
1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat
2. Cek system catu daya, perbaiki bila perlu
3. Cek sensor dan fungsi alarm perbaiki bila perlu
4. Lakukan pengukuran arus bocor

b. Periode 3 bulan
1. Cek fungsi tombol dan tampilan
2. Cek fungsi peristaltic
c. Periode 6 bulan
1.cek fungsi pengaturan tetesan infuse, atur bila perlu

6. Perbaikan Alat
1. Keluhan kerusakan yang di alami oleh alat
2. Kemungkinan – kemungkinan kerusakan yang di alami oleh alat
3. Analisa kerusakan terhadap alat
4. Tindakan perbaikan
5. Pemeliharaan korektif.

7. Lampiran Gambar

8. Persyaratan Teknis Ruangan

a.suhu udara yang dingin 60 ͦ f – 73 ͦf


b.suhu hangat 75 ͦ f
c.ruangan bersih

Anda mungkin juga menyukai