Oleh: Kelompok V
T.A. 2021/2022
Kata Pengantar
Bissmilahirrohmanirrohiim
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Penulisan Laporan Pratikum....................................................1
C. Manfaat Penulisan Laporan Pratikum..................................................1
BAB IV PENGAMATAN...............................................................................
BAB V KESIMPULAN..................................................................................
B. Kesimpulan...........................................................................................0
C. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein merupakan zat makanan yang paling komplek, terdiri dari
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, dan biasanya fosfor. Protein
sering disebut zat makanan bernitrogen karena merupakan satu-satunya zat
makananyang mengandung nitrogen. Menurut sumbernya protein dibagi
menjadi dua golongan yaitu protein nabati dan hewani, protein hewani
merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino lisin dan
metionin yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perawatan jaringan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Proein ?
2. Apa saja macam – macam yang mengandung Protein ?
3. Bagaimana Fungsi dari Protein yang seimbang?
4. Bagaimana mengetahui suatu bahan yang mengandung Protein?
C. Tujuan Pratikum
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Protein
2. Untuk mengetahui dan mengamati proses uji Protein
3. Untuk mengetahui zat protein di dalam suatu bahan
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Pengertian Protein
Protein terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan
nitrogen, selain itu unsur sulfur dan fosfor juga ada. Semua unsur tersebut
diperoleh melalui tumbuh-tumbuhan (protein nabati) seperti kacang-kacangan
terutama kedelai dan kacang hijau serta hasil olahannya (tempe dan tahu) dan
melalui hewan (protein hewani) seperti daging, susu, telur, ikan. Apabila
tubuh kekurangan protein, maka serangan penyakit busung lapar akan selalu
terjadi. Busung lapar adalah tingkat terakhir dari kelaparan, terutama akibat
kekurangan protein dalam waktu lama.
Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida
merupakan polimerisasi dari asam amino-asam amino yang berbeda. Jadi,
protein dapat dikatakan sebagai suatu kopolimer. Ikatan yang terjadi antar
protein selain ikatan peptida antara asam amino dan penyusunnya, juga terjadi
ikatan-ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hidrogen yang terjadi pada gugus –
NH dan gugus –OH, serta ikatan disulfida -S-S- yang menyokong terjadinya
ikatan yang kompleks pada protein. Ikatan ion pada protein juga terjadi jika di
dalamnya terdapat gugus ion logam dan ikatan koordinasi, misalnya ikatan
koordinasi antara ion Fe3+ dengan hemoglobin pada darah.
B. Uji Xantoproteat
Asam Asetat (cuka) merupakan senyawa kimia senyawa kimia asam
organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma pada makanan.
Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus kimia asam asetat
CH3COOH. Dalam keadaan murni asam asetat disebut dengan asam asetat
glasial. Asam asetat (cuka) merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri
yang penting. Pereaksi yang digunakan adalah asam nitrat pekat atau asam
asetat pekat, dan dapat juga asam sulfat pekat. Sebanyak 3 mL larutan sampel
yang mengandung protein ditambah dengan 2 mL HNO 3 pekat dan
dipanaskan pada penangas air. Jika sudah dingin, ditambahkan NH3 atau
NaOH. Jika ditambahkan NH3 akan berwarna kuning dan jika ditambahkan
NaOH akan berwarna jingga. Uji Xantoproteat digunakan untuk menunjukan
adanya cincin benzen pada protein. Metode Asam asetat dapat mengukur
adanya kandungan protein dalam urin dimana pemberian asam asetat dapat
mencapai titik isoelektrik protein, dengan pemanasan mengakibatkan
denaturasi dan terjadi presipitasi, proses presipitasi dibantu oleh garam-garam
yang telah ada dalam urin (Shakhashiri, 2008)
BAB III
METODELOGI
A. Waktu & Tempat
Pengamatan uji Protein dilakukan pada Senin, 1 Februari 2021 Pukul
08.00 – 08.30 wib dilaksanakan secara mandiri anggota kelompok di rumah.
C. Prosedur Kerja
1. Pertama, mulailah dengan bismiilahirohmanirrohiim diikuti
menyiapkan terlebih dahulu semua alat dan bahan
2. Meletekkan semua bahan kedalam gelas kaca, untuk bahan seperti
tahu dan ikan dihancurkan dan diambil airnya
3. Kemudian, meletakkan gelas kaca tersebut ked lam panic yang sudah
terisi air
4. Panaskan sampai air mendidih
5. Lalu, tetesakan 3 – 4 tetes larutan asam asetat ke dalam bahan
6. Memperhatikan reaksi yang terjadi seperti munculnya gumpalan –
gumpalan yang menandakan bahwa bahan mengandung protein.
7. Terakhir, Mencacat dan memfoto hasil temuan sebagai dokumentasi.
8.
BAB IV
PENGAMATAN & PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
2. Minyak
Tidak ada gumpalan
3. Susu
Ada gumpalan
8 gram / gelas
4. Putih
Telur Ada Gumpalan
6 gram dan 75
kalori / butir telur
5. Tahu
Tidak ada gumpalan
B. Pembahasan
Pada pengamatan uji Protein pada bahan – bahan yang tersedia dirumh
dengan menggunakan 5 jenis bahan yaitu: minyak, kecap, ikan, susu, putih telur,
dan tahu. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Xantoproteat
menggunakan asam cuka pada babhan – bahan yang tersedia. Metode Asam asetat
dapat mengukur adanya kandungan protein dalam urin dimana pemberian asam
asetat dapat mencapai titik isoelektrik protein, dengan pemanasan mengakibatkan
denaturasi dan terjadi presipitasi.
KESIMPULAN
Pada pratikum yang dilakukan yaitu pengujian Protein pada bahan – bahan
yang tersedia dirumah dapat dismpulkan bahwa setiap bahan yang memiliki
kandungan protein dan ada yang tidak seperti kecap dan minyak. Namun untuk bahan
yang mengandung protein pun memiliki jumlah kandungan yang berbeda pula seperti
pada pratikum ini kandungan protein tertinggi terdapat pada susu. Protein sangat
berperan penting dalam pemenuhan nutrisi bagi tubuh kita maka dari itu pemenuhan
dan pemilihan bahan makanan yang tepat dan sehat adalah cara untuk menjaga
keseimbangan pemenuhan nutrisi.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S.2006.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama