Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRATIKUM II BIOKIMIA

AIR: UJI KUALITATIF pH PADA AIR

Dosen Pengampu : Baharuddin Yusuf Habiby Harahap, M.Si

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:Pratikum Biokimia

Oleh: Kelompok V

Cindy Sagita ( 0310193111 )

Dwi Jihan Fadillah (0310193099 )

Dwi Sekar Andini ( 0310193106 )

Febby Erna Sari Lubis ( 0310193105 )

Jenaf Ritonga ( 0310193105 )

Syifa Ramadhani ( 0310193107 )

Windari Ramadhani ( 0310193109 )

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

T.A. 2021/2022
Kata Pengantar

Bissmilahirrohmanirrohiim

Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang memberikan kami


nikmat, kesehatan, dan kesempatan untuk menyusun dan menyelesaikan Laporan
Pratikum ini dengan atas segala Redha dan izin-Nya. Laporan pratikum ini adalah
salah tugas untuk memenuhi tugas wajib mata kuliah Pratikum Biokimia. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Baharuddin Yusuf Habiby Harahap, M.Si
sebagaimana adalah Dosen Pengampu mata kuliah Pratikum Biokimia yang kami
ikuti.

Penulis memberikan usaha terbaik dan sebaik – baiknya dalam mengerjakan


dan menyusun Laporan Pratikum ini. Namun, penulis juga mengakui masih banyak
kekurangan dalam penulisan. Maka dari itu, kepada mata pembaca dan khususnya
kepada Bapak Baharuddin Yusuf Habiby Harafap. M.Si kami mohon sebagai pelajar
yang menginginkan kritik dan saran yang membangun agar dapat memperbaiki tugas
kami ini kedepannya dapat lebih baik.

Sebelum penulis membubuhkan titik di akhir kata, penulis ucapkan terima


kasih dan semoga tulisan ini dapat menjadi manfaat dan menambah wawasan kita
semua.

Tebing Tinggi, 15 Jaunuari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Penulisan Laporan Pratikum....................................................1
C. Manfaat Penulisan Laporan Pratikum..................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................

A. Pengertian pH & Air ............................................................................2


B. Indikator & Skalah pH..........................................................................2

BAB III METODELOGI...............................................................................

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................3


B. Alat & Bahan........................................................................................3
C. Prosedur Kerja......................................................................................3

BAB IV PENGAMATAN...............................................................................

A. Hasil Pengamatan & Pembahasan........................................................5

BAB V KESIMPULAN..................................................................................

B. Kesimpulan...........................................................................................0
C. Saran.....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan dan bagian penting bagi makhluk hidup
terutama manusia, yaitu air yang layak diminum dengan memiliki
keseimbangan pH yang diyakini bahwa air akan layak dikonsumsi. Namun,
beberapa jenis air yang dikonsumsi sebagai air minum tidak memenuhi
kelayakan air minum seperti skala pH yang tidak netral. Kadar pH dalam air
sangat dipengaruhi oleh kandungan kimia di dalamnya. Oleh karenanya, pH
sering digunakan sebagai indikator apakah air tersebut mengalami perubahan
kimiawi atau tidak. Air dengan pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah,
masing-masing memiliki efek samping. Air yang sangat asam dapat
menimbulkan korosi atau bahkan menghancurkan logam. Sedangkan air yang
terlalu basa biasanya terasa pahit dan dapat menimbulkan endapan yang
melapisi pipa dan alat perkakas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pH ?
2. Apa saja macam – macam air yang layak untuk diminum ?
3. Bagaimana Fungsi dari pH yang seimbang pada air ?
4. Bagaimana mengetahui air minum yang layak untuk dikonsumsi?

C. Tujuan Pratikum
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pH
2. Untuk mengetahui dan mengamati proses uji pH pada air
3. Untuk mengetahui air minum yang layak untuk dikonsumsi
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. Pengertian Air dan pH


pH” berasal dari kata Jerman “potenz,” yang berarti “pangkat” ,
dikombinasikan dengan H, simbol unsur untuk hidrogen, jadi pH adalah
singkatan dari “pangkat hidrogen. pH (Power of Hydrogen) adalah skala yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki
oleh suatu larutan. Skala pH terdiri dari angka 1 hingga 14. Skala pH
menunjukkan konsentrasi ion hidrogen [H+] dalam larutan. Nilai pH larutan
dihitung menggunakan nilai konsentrasi molar ion hidrogen yang larut dalam
larutan. Untuk mengetahui perbedaan fisik antara larutan bersifat asam, basa
atau netral, kita bisa menggunakan indikator. Suatu indikator pH membantu
menentukan pH berdasarkan perubahan warna pada pH tertentu. Indikator
yang sering digunakan di laboratorium adalah indikator universal yang
mempunyai perubahan warna secara halus dari skala 1-14.
Air merupakan zat cair, pada kondisi standar tidak memiliki rasa, bau
maupun warna dan terdiri atas hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia
H2O. Kadar pH dalam air sangat dipengaruhi oleh kandungan kimia di
dalamnya. Oleh karenanya, pH sering digunakan sebagai indikator apakah air
tersebut mengalami perubahan kimiawi atau tidak. Air dengan pH yang terlalu
tinggi atau terlalu rendah, masing-masing memiliki efek samping. Kadar pH
air minum umumnya adalah 6 sampai 7

B. Indikator dan Skala pH


Indikator universal terdapat dalam bentuk padat berupa kertas lakmus
maupun dalam bentuk cair. pH atau derajat keasaman digunakan untuk
menyatakan tingkat keasaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan
atau benda. pH normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7
menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH < 7
menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi,
dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi. Umumnya indikator
sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah
bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah dan ada juga
menggunakan indikator berbahan alam.
BAB III
METODELOGI
A. Waktu & Tempat
Pengamatan uji pH pada air dilakukan pada Sabtu, 16 Januari 2021
Pukul 08.00 – 08.30 wib dilaksanakan secara mandiri anggota kelompok di
rumah.

B. Bahan & Alat

N Nama Bahan Jumlah


O
1. Air sumur Secukupnya
2. Air gallon Secukupnya
3. Aqua gelas Secukupnya
4. Le minerale Secukupnya
5. Air sungai Secukupnya
6. Air PDAM Secukupnya
7. Air hujan Secukupnya

N Nama Alat Jumlah


O
1. Gelas 7 buah
2. Kertas lakmus 7 lembar
3. Kunyit 1 buah
4. Spidol 1 buah
5. Kertas HVS 2 lembar

C. Prosedur Kerja
1. Pertama, mulailah dengan bismiilahirohmanirrohiim diikuti
menyiapkan terlebih dahulu semua alat dan bahan
2. Pada setiap wadah atau gelas diberi label nama air dengan
menyesuaikan air yang terdapat di dalam gelas
3. Mengisi air pada wadah atau gelas secukupnya
4. Kemudian, untuk air sungai, air PDAM pengukuran pH menggunakan
indikator berbahan alam: kunyit dan pada air sumur, air galon, aqua, le
minerale dan air hujan menggunakan indikator kertas lakmus
5. Selanjutnya, memasukkan kertas lakmus ke dalam air dengan
mendiiamkan kurang lebih 1 menit dan untuk air menggunakan
indikator kunyit diamkan kurang lebih 3 menit dengan sedikit diaduk
6. Mengamati perubahan warna pada kertas lakmus dan perubahan warna
air dengan indikator kunyit
7. Terakhir, mencatat temuan dan memotret hasil sebagai dokumentasi.
8.
BAB IV
PENGAMATAN & PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan

NO Jenis Air Gambar Keterangan


.
1. Air sumur
a. pH 6
b. Sedikit berbau
karat
c. Air jernih
d. Air bersifat asam

Kertas lakmus biru


berubah warna menjadi
merah menandakan air
bersifat asam dengan pH
air sumur <7

2. Air gallon
a. pH 7
b. Air bersifat netral
c. Tidak berbau
d. Air jernih

Kertas lakmus biru tidak


berubah warna
menandakan air bersifat
netral dengan pH air 7
3. Air aqua
gelas a. pH 6,5
b. Air jernih
c. Tidak berbau
d. Air bersifat asam

Kertas lakmus biru


berubah wrna menjadi
merah menandakan air
bersifat asam dengan pH
air aqua <7
4. Air le
minerale a. pH 7
b. Air jernih
c. Tidak Berbau
d. Rasa seperti ada
rasa manis
e. Air bersifat netral

Kertas lakmus biru tidak


berubahwarna menandakan
air bersifat netral dengan
pH air 7

5. Air sungai
a. pH 6
b. Air sedikit keruh
c. Air bersifat asam

Kunyit berubah warna


menandakan air bersifat
asam dengan pH air <7

6. Air PDAM
a. pH 6,5
b. Air Jernih
c. Sedikit bau karat
d. Air bersifat asam

Kunyit berubah warna


menandakan air bersifat
netral dengan pH air <7

7. Air Hujan
a. pH 6
b. Air jernih
c. Tidak berbau
d. Air bersifat asam
Kertas lakmus biru
berubah wrna menjadi
merah menandakan air
bersifat asam dengan pH
air <7

Kunyit berubah warna


menandakan air bersifat
asam dengan pH <7

B. Pembahasan

Pada pengamatan uji pH pada air dengan menggunakan 7 jenis air yaitu: air,
sumur, air gallon, air PDAM, aqua gelas, le minerale, air hujan dan air sungai.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan 2 indikator pH yaitu kertas lakmus
biru dan indikator berbahan alam seperti kunyit. Pada setiap jenis air ditemukan
pH yang berbeda, pada air sungai dan air PDAM, dan air hujan menggunakan
indikator kunyit didapati air berubah warna menandakan bahwa air tidak memiliki
pH <7. Pada air sumur, air hujan dan air aqua gelas dengan menggunakan
indikator kertas lakmus biru didapati kertas lakmus biru berubah warna menjadi
merah menandakan bahwa air bersifat asam yang dimana air tmemiliki pH <7,
sedangkan pada air gallon dan air le minerale kertas lakmus biru tidak berubah
warna memandakan air bersifat netral dengan skala pH air 7 dan layak
dikonsumsi.
Adapaun karakteristtik air minum yang layak dikonsumsi sebagai berikut:

1. Tidak keruh
2. Tidak berwarna
3. Tidak berbau
4. Memiliki pH yang seimbang
5. Tidak ada endapan dan keruh
6. Terasa tawar

Kadar pH dalam air sangat dipengaruhi oleh kandungan kimia di dalamnya.


Oleh karenanya, pH sering digunakan sebagai indikator apakah air tersebut
mengalami perubahan kimiawi atau tidak. Air dengan pH yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah, masing-masing memiliki efek samping. Air yang sangat asam
dapat menimbulkan korosi atau bahkan menghancurkan logam. Sedangkan air
yang terlalu basa biasanya terasa pahit dan dapat menimbulkan endapan.
BAB V

KESIMPULAN

Pada pratikum yang dilakukan yaitu pengujian pH pada air minum dapat
dismpulkan bahwa setiap air memiliki skala pH dan sifat air yang berbeda. Pada air
sugai, air hujan, air sumur, air PDAm, dan air aqua gelas ditemukan pH <7 sedangkan
pada air gallon, air le minerale ditemukan skala pH 7. Pada pratikum ini pengujian ph
yang terdapat pad air minum untuk menentukan apakah dan bagaimana air minum
yang layak dikonsumsi. pH sangat berperan dalam menentukan kelayakan air minum
karena air minum yang layak dikonsumsi harus bersifat netral ( pH 7 ) tidak asam dan
tidak basa, dan memiliki pH 7. Kadar pH dalam air sangat dipengaruhi oleh
kandungan kimia di dalamnya. Oleh karenanya, pH sering digunakan sebagai
indikator apakah air tersebut mengalami perubahan kimiawi atau tidak

pH yang kurang atau berlebihan memiliki efek samping, maka dari itu air
minum yang layak dikonsumsi adalah air yang memiliki pH 7 tidak <7 dan tidak >7.
Selain itu air yang layak dikonsumsi dapat dilihat dari rasa, bau, kejernihan, endapan
dan warna.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi,H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan


Lingkungan. Kanisius. Yogyakarta.

Sary, 2006. Bahan Kuliah Manajemen Kualitas Air. Politehnikvedca. Cianjur.

Slamet, J., S., 2009. Kesehatan Lingkungan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

https://saintif.com/

https://id.wikipedia.org/wiki/PH

Anda mungkin juga menyukai