Oleh: Kelompok V
T.A. 2021/2022
Kata Pengantar
Bissmilahirrohmanirrohiim
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Penulisan Laporan Pratikum....................................................1
C. Manfaat Penulisan Laporan Pratikum..................................................1
BAB IV PENGAMATAN...............................................................................
BAB V KESIMPULAN..................................................................................
B. Kesimpulan...........................................................................................0
C. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan dan bagian penting bagi makhluk hidup
terutama manusia, yaitu air yang layak diminum dengan memiliki
keseimbangan pH yang diyakini bahwa air akan layak dikonsumsi. Namun,
beberapa jenis air yang dikonsumsi sebagai air minum tidak memenuhi
kelayakan air minum seperti skala pH yang tidak netral. Kadar pH dalam air
sangat dipengaruhi oleh kandungan kimia di dalamnya. Oleh karenanya, pH
sering digunakan sebagai indikator apakah air tersebut mengalami perubahan
kimiawi atau tidak. Air dengan pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah,
masing-masing memiliki efek samping. Air yang sangat asam dapat
menimbulkan korosi atau bahkan menghancurkan logam. Sedangkan air yang
terlalu basa biasanya terasa pahit dan dapat menimbulkan endapan yang
melapisi pipa dan alat perkakas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pH ?
2. Apa saja macam – macam air yang layak untuk diminum ?
3. Bagaimana Fungsi dari pH yang seimbang pada air ?
4. Bagaimana mengetahui air minum yang layak untuk dikonsumsi?
C. Tujuan Pratikum
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pH
2. Untuk mengetahui dan mengamati proses uji pH pada air
3. Untuk mengetahui air minum yang layak untuk dikonsumsi
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
C. Prosedur Kerja
1. Pertama, mulailah dengan bismiilahirohmanirrohiim diikuti
menyiapkan terlebih dahulu semua alat dan bahan
2. Pada setiap wadah atau gelas diberi label nama air dengan
menyesuaikan air yang terdapat di dalam gelas
3. Mengisi air pada wadah atau gelas secukupnya
4. Kemudian, untuk air sungai, air PDAM pengukuran pH menggunakan
indikator berbahan alam: kunyit dan pada air sumur, air galon, aqua, le
minerale dan air hujan menggunakan indikator kertas lakmus
5. Selanjutnya, memasukkan kertas lakmus ke dalam air dengan
mendiiamkan kurang lebih 1 menit dan untuk air menggunakan
indikator kunyit diamkan kurang lebih 3 menit dengan sedikit diaduk
6. Mengamati perubahan warna pada kertas lakmus dan perubahan warna
air dengan indikator kunyit
7. Terakhir, mencatat temuan dan memotret hasil sebagai dokumentasi.
8.
BAB IV
PENGAMATAN & PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
2. Air gallon
a. pH 7
b. Air bersifat netral
c. Tidak berbau
d. Air jernih
5. Air sungai
a. pH 6
b. Air sedikit keruh
c. Air bersifat asam
6. Air PDAM
a. pH 6,5
b. Air Jernih
c. Sedikit bau karat
d. Air bersifat asam
7. Air Hujan
a. pH 6
b. Air jernih
c. Tidak berbau
d. Air bersifat asam
Kertas lakmus biru
berubah wrna menjadi
merah menandakan air
bersifat asam dengan pH
air <7
B. Pembahasan
Pada pengamatan uji pH pada air dengan menggunakan 7 jenis air yaitu: air,
sumur, air gallon, air PDAM, aqua gelas, le minerale, air hujan dan air sungai.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan 2 indikator pH yaitu kertas lakmus
biru dan indikator berbahan alam seperti kunyit. Pada setiap jenis air ditemukan
pH yang berbeda, pada air sungai dan air PDAM, dan air hujan menggunakan
indikator kunyit didapati air berubah warna menandakan bahwa air tidak memiliki
pH <7. Pada air sumur, air hujan dan air aqua gelas dengan menggunakan
indikator kertas lakmus biru didapati kertas lakmus biru berubah warna menjadi
merah menandakan bahwa air bersifat asam yang dimana air tmemiliki pH <7,
sedangkan pada air gallon dan air le minerale kertas lakmus biru tidak berubah
warna memandakan air bersifat netral dengan skala pH air 7 dan layak
dikonsumsi.
Adapaun karakteristtik air minum yang layak dikonsumsi sebagai berikut:
1. Tidak keruh
2. Tidak berwarna
3. Tidak berbau
4. Memiliki pH yang seimbang
5. Tidak ada endapan dan keruh
6. Terasa tawar
KESIMPULAN
Pada pratikum yang dilakukan yaitu pengujian pH pada air minum dapat
dismpulkan bahwa setiap air memiliki skala pH dan sifat air yang berbeda. Pada air
sugai, air hujan, air sumur, air PDAm, dan air aqua gelas ditemukan pH <7 sedangkan
pada air gallon, air le minerale ditemukan skala pH 7. Pada pratikum ini pengujian ph
yang terdapat pad air minum untuk menentukan apakah dan bagaimana air minum
yang layak dikonsumsi. pH sangat berperan dalam menentukan kelayakan air minum
karena air minum yang layak dikonsumsi harus bersifat netral ( pH 7 ) tidak asam dan
tidak basa, dan memiliki pH 7. Kadar pH dalam air sangat dipengaruhi oleh
kandungan kimia di dalamnya. Oleh karenanya, pH sering digunakan sebagai
indikator apakah air tersebut mengalami perubahan kimiawi atau tidak
pH yang kurang atau berlebihan memiliki efek samping, maka dari itu air
minum yang layak dikonsumsi adalah air yang memiliki pH 7 tidak <7 dan tidak >7.
Selain itu air yang layak dikonsumsi dapat dilihat dari rasa, bau, kejernihan, endapan
dan warna.
DAFTAR PUSTAKA
Slamet, J., S., 2009. Kesehatan Lingkungan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
https://saintif.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/PH