Minda Anita1, Dewanti Intan Pamungkasari1, Taura Dhanurdara1, Safira Fauziyati1, Nila Sari1, Rizka Hidayati2
1
Fakultas Kedokteran, Jurusan Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, 53122.
2
Fakultas Kedokteran, Jurusan Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, 53122.
ABSTRAK
Pada kondisi hamil, tubuh mengalami perubahan kompleks baik secara fisik maupun fisiologis yang dapat
mengakibatkan meningkatnya permeabilitas pembuluh darah di rongga mulut serta penurunan sistem
imunitas tubuh.Infeksi pada rongga mulut dapat berimplikasi pada kesehatan janin seperti pre-eclampsia,
kelahiran prematur, dan retardasi pertumbuhan. Seorang pasien berusia 28 tahun yang sedang hamil 9
bulan dengan kondisi sehat mengeluhkan terjadinya pembengkakan pada wajah dan rasa sakit pada gigi
telah dirujuk kepada Departemen Bedah Mulut dan Maxillofacial. Dari hasil pemeriksaan rongga mulut
ditemukan infeksi pada gigi molar ketiga mandibula kiri yang menyebar hingga ruang perimandibula dan
area mastikasi. Delapan jam setelah dilakukan ekstraksi dan drainase abses, janin terdeteksi mengalami
acute fetal distress. Pasien dengan segera dilakukan pembedahan caesar hingga lahir seorang bayi laki-laki.
Bayi tersebut kemudian dirawat secara intensif selama dua belas hari hingga akhirnya sehat. Infeksi
maxillofacial yang parah saat kehamilan adalah kondisi komplikasi medis yang harus ditangani oleh ahli
bedah mulut dan maxillofacial serta didampingi oleh ahli obstetri dan ginekologi.
Kata kunci: hamil, ekstraksi, drainase abses, acute fetal distress.
ABSTRACT
In pregnancy a female characterized by complex physical and physiological changes that have significant
impact to increased permeability of oral vasculatures and decreased host immunocompetency.Oral
infections have been implicated in adverse pregnancy outcomes such as pre-eclampsia, premature delivery
and growth retardation. A 28-year-old and 9 months pregnant otherwise healthy woman with a complaint
of facial swelling and dental pain was reffered to the Department of Oral and Maxillofacial Surgery. Oral
examintaion revealed perimandibular and masticator space infection related to the left mandibular third
molar tooth. Eight hours after tooth extraction and abscess drainage, fetal distress developed. The patient
was taken into surgery and a male baby delivered by Caesarean section. The baby was then admitted to the
intensive care unit. On the twelfth day of his admission, the baby was discharge in good health. Severe
maxillofacial infection in pregnancy is medically complicated situation which should be treated by an oral
and maxillofacial surgeon in consultation with an obstetric and gynaecology service.
Keywords: pregnancy, extraction, abscess drainage, acute fetal distress.
2
penurunan pada hemoglobin) dan peningkatan
sel darah putih.7
Perubahan respiratori terlihat adanya
pembesaran pada diafragma sebanyak 4cm,
menurunnya residual volume, dan adanya
dyspnea pada sekitar 60-70% wanita hamil. Dapat
juga terjadi perubahan pada sistem
gastrointestinalnya yaitu, sering terjadinya mual
dan muntah, dan pengosongan lambung yang
lama karena adanya transit pada usus.7
Lama kehamilan rata-rata yaitu 39 minggu,
terhitung dari hari pertama setelah menstruasi,
periode kehamilan biasanya dibagi menjadi tiga
trimester, yang dibagi menjadi 13 minggu dalam
Gambar 1. Infeksi submandibular dan area satu trimester. Pada trimester pertama yaitu 5-10
mastikatori yang meluas dari gigi molar ketiga minggu pertama akan terjadi mual dan muntah
kiri. Tanda panah menunjukan pembengkakan pada rata-rata 66% wanita hamil. Apabila sampai
otot mastikasi. terjadi muntah yang berlebihan maka akan
Pasien kemudian segera dilakukan tindakan berpengaruh pada kondisi gigi. Gigi akan terpapar
bedah dan lahir seorang bayi laki-laki melalui asam pada muntahan tersebut yang
kelahiran caesar. Bayi tersebut dinyatakan sehat mengakibatkan erosi gigi. Makanan yang biasa
setelah dirawat di ruang intensif selama 12 hari. 6 disukai oleh ibu hamil pada periode trimester
DISKUSI pertama ini juga dapat mengakibatkan karies
FISIOLOGI IBU HAMIL pada gigi. Sehingga diharapkan wanita hamil
Kehamilan adalah suatu kondisi fisiologis dapat menjaga kesehatan mulutnya yakni dengan
yang dinamis dimana dibuktikan dengan adanya berkumur menggunakan larutan baking soda
beberapa perubahan dalam tubuh. Perubahan setelah muntah agar dapat menetralkan asam
yang terjadi khususnya pada sistem endokrin, pada mulut.8
kardiovaskular, hematologis, dan respiratori dan Pada trimester kedua mual dan muntah
juga disertai dengan perubahan psikologis sikap, sudah menghilang tetapi perubahan hormon
keadaan jiwa ataupun tingkah laku.7 terjadi secara signifikan yang mengakibatkan
Perubahan sistem endokrin terlihat dari perubahan pada rongga mulut, yaitu gingivitis
meningkatnya hormon seks pada wanita yaitu pada saat kehamilan yang disebabkan oleh
progesteron sebanyak 30 kali lipat, estrogen meningkatnya respon terhadap iritasi lokal yang
sebanyak 10 kali lipat, dan gonadotropin, disebabkan dari rangsangan lunak seperti
perubahan hormon tersebut dapat menimbulkan penumpukan sisa makanan, rangsangan keras
adanya perubahan pada rongga mulut terhadap seperti kalkulus, ataupun restorasi yang tidak
iritasi, yaitu adanya gingivitis, tumor pada saat baik. Untuk itu diharapkan agar wanita hamil
kehamilan, dan mobilitas gigi. Perubahan dapat menjaga keadaan mulut agar tidak terjadi
kardiovaskular terlihat dari adanya peningkatan gingivitis.8
volume darah sebanyak 50%, menurunnya Selain gingivitis ada pula tumor yang hanya
denyut jantung sebanyak 10-15 kali/menit, terjadi pada saat hamil yaitu Ephulis Gravidarum
meningkatnya cardiac output, dan adanya supine yang diderita 5% dari wanita hamil. Tumor ini
hipotention syndrome.7 biasa muncul pada area bukal pada anterior
Perubahan hematologis dilihat dari adanya maksila dan terlihat pada area yang terdapat
peningkatan jumlah sel darah merah gingivitis. Terlihat lesi berwana ungu kebiruan
(peningkatan pengendapan pada eritrosit dan
3
dan mudah berdarah saat disentuh.7 Ephulis fase ini adalah waktu ibu untuk menyesuaikan
gravidarum dan gingivitis disebabkan oleh faktor diri pada kehamilannya, karena pertumbuhan
pencetus yang sama yaitu perubahan hormon janin mencapai pada ukuran yang membuatnya
yang dapat meningkatkan respon iritasi pada gusi tidak nyaman sehingga membuat sang ibu sulit
sehingga diharapkan wanita hamil dapat menjaga untuk mempertahankan posisi dalam waktu yang
pula kesehatan mulutnya.9 lama. Cara memposisikan pasien yang sedang
Pada trimester ketiga sudah memasuki late hamil merupakan hal yang penting, terutama
pregnancy yang dapat memicu mobilitas pada pada saat trimester ketiga. Sejalan dengan
gigi yang disebabkan oleh adanya perubahan bertambah besarnya janin dan plasenta dapat
pada lamina dura. Apabila semakin meningkat menekan vena cava inferior, pembuluh femoral,
maka tindakan perawatan sebaiknya dilakukan dan aorta. Jika ibu diposisikan terlentang untuk
setelah melahirkan.9 prosedur dental, berat dari uterus dan janin
PERAWATAN GIGI PADA TIAP TRIMESTER dapat memberikan tekanan yang menghambat
KEHAMILAN aliran darah pada pembuluh darah utama dan
Selama trimester pertama (1-12 minggu), menyebabkan kondisi yang disebut supine
disarankan bahwa pasien dijadwalkan untuk hypotension. Dalam kondisi ini, tekanan darah
menilai kesehatan gigi, untuk memberitahu menurun dan aliran darah terhambat sehingga
kepada pasien mengenai perubahan yang mereka menyebabkan syncope. Posisi pasien yang paling
alami selama kehamilan, dan mendiskusikan tepat untuk menghindari kondisi ini adalah
mengenai cara untuk menghindari masalah gigi dengan memposisikannya ke arah sebelah kiri
yang mungkin timbul dari perubahan yang terjadi dengan posisi kepala yang sedikit diangkat.
pada saat kehamilan. Untuk itu tidak dianjurkan Praktisi gigi tidak perlu ragu untuk berkonsultasi
bahwa prosedur dapat dilakukan pada saat ini. dengan dokter kandungan tentang keamanan
Kekhawatiran tentang melakukan prosedur prosedur, terutama jika ada keadaan khusus yang
selama trimester pertama ada dua, yakni berhubungan dengan kehamilan.9
pertama, perkembangan anak adalah suatu risiko Pada trimester ketiga (25-40 minggu),
terbesar yang ditimbulkan oleh teratogen selama pertumbuhan janin terus berkembang dan
organogenesis, dan kedua, selama trimester perhatian pada saat ini terfokus pada resiko
pertama, diketahui bahwa sebanyak satu dari proses kelahiran dan keamanan serta
lima kehamilan mengalami aborsi spontan. 9 kenyamanan dari wanita hamil. Sebagai contoh
Pada trimester pertama ini merupakan posisi kursi harus diperhatikan sedemikian rupa
periode yang paling penting untuk pertumbuhan hingga pasien merasa nyaman serta menghindari
janin. Pada saat perawatan gigi yang darurat pada penggunaan obat-obatan yang mempengaruhi
ibu hamil sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu waktu perdarahan. Perawatan gigi rutin dapat
dengan dokter ginekologi. Jika ibu hamil dilakukan pada awal trimester ke-3, namun
mengeluh sakit gigi, dokter gigi dapat melakukan hindari perawatan mulai dari pertengahan
akses pembukaan darurat, membersihkan pulpa trimester ke-3 (Lihat tabel 1.1).9
yang meradang atau nanah dan menghilangkan
rasa sakit. Obat-obatan intra-kanal seperti
chlorhexidine atau metronidazole, kalsium
hidroksida dapat digunakan. Program
pengendalian diet plak diawali untuk ibu selama
kehamilan.10
Pada trimester kedua (13-24 minggu),
organogenesis sudah sempurna dan risiko
kecacatan pada bayi menjadi lebih rendah. Pada
4
Tabel 1.1 Tindakan kedokteran gigi yang dapat dilakukan tiap trimester kehamilan
Ekstraksi gigi dapat menyebabkan stres yang perawatan sangat mendesak maka tindakan
berkepanjangan pada ibu hamil. Stres merupakan dapat dilakukan akan tetapi persiapan harus
kondisi bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan
maupun mental. Bentuk ketegangan ini terburuk. Persiapan yang harus dilakukan yaitu
mempengaruhi kodisi fetus pada ibu hamil. Fetus bekerja sama dengan dokter obstetri dan
dapat mengalami dampak buruk seperti aborsi, ginekologi untuk berjaga-jaga apabila ibu hamil
kontraksi spontan, kelahiran prematur, dan berat mengalami kontraksi spontan.7
bayi lahir rendah (BBLR). Perawatan gigi yang Perawatan Infeksi Pada Ibu Hamil
dapat menyebabkan stres pada ibu hamil yakni: Infeksi odontogenik harus segera diobati
ekstraksi, drainase abses, pengambilan kista, dan saat selama kehamilan. Meskipun pasien hamil
tindakan elektif.7 biasanya tidak immunocompromised akibat
Sebaiknya perawatan yang dapat membuat respon sistem imun maternal terhadap janin
stres tersebut dihindari. Tindakan tersebut lebih yang menyebabkan terjadinya penurunan
baik dilakukan setelah kelahiran. Apabila imunitas yang diperantarai sel dan aktivitas sel
7
pembunuh alami. Akibatnya, infeksi odontogenik kecacatan pada janin. Pada umumnya perawatan
memiliki potensi untuk berkembang dengan yang dilakukan terhadap pasien hamil dibatasi
cepat dan menginfeksi lebih melalui jalur pada prosedur-prosedur operatif yang sederhana,
hematogen, limfogen, perkontinuitatum. seperti penambalan karies gigi, dan tindakan yang
Masuknya mikroorganisme kedalam kavum uteri tidak menimbulkan komplikasi seperti scaling.
dapat diakibatkan oleh trauma saat melakukan Selain itu kerja sama antara dokter gigi dengan
suatu pemeriksaan yang invasif. Abses harus dokter obstetri dan ginekologi sangat diperlukan
segera dilakukan drainase dan gigi harus terkait kondisi pasien serta rencana perawatan
diekstraksi untuk mengontrol infeksi. Perlu kerja yang akan dilakukan.
sama dengan dokter kandungan mengenai status
pasien serta rencana perawatannya. Pasien yang REFERENSI
sakit gigi akut harus dirawat dengan cara yang 1. Bartini I. Asuhan kebidanan pada ibu hamil
sama. Hindari penggunaan analgesik jangka normal Ed. ke-1. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012.
panjang. Secara umum pengobatan jangka Hal. 2
panjang didefinisikan sebagai pengobatan yang
berlangsung selama enam bulan, bertahun-tahun 2. GajendraS, Kumar JV. Oral health and
atau seumur hidup. Pengobatan definitif dan pregnancy: A review. NYSDJ 2004: 40–2.
dental treatment yang tidak perlu dapat
3. Bugrant O, Levent O, Basak F, Altun C, Acikel C.
dilakukan sampai proses kelahiran. Pengobatan
Turkish women’s self reported knowledge and
definitif adalah pengobatan yang diberikan
behavior towards oral health during pregnancy.
setelah adanya hasil kultur dan tes sensitivitas
Med princ pract 2012;21:318-22.
mikroba. Pengobatan definitif terutama
digunakan pada kasus-kasus infeksi mikroba yang 4. Piere M, Cooke I, Linden G, Irwin C. Review
mengancam jiwa, pengobatan yang dental manifestation of dental pregnancy. J royal
berkepanjangan (endokarditis, meningitis, septic collage obstetric and gynaecologist 2007;9:21-6.
artritis dan lain-lain), serta pasien yang tidak
mengalami perbaikan klinis setelah pemberian 5. Kementerian Kesehatan RI, Pedoman
pengobatan antibiotik.11 pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
KESIMPULAN dan anak usia balita bagi tenaga kesehatan di
Perawatan gigi dan mulut selama kehamilan fasilitas pelayanan kesehatan,-- Jakarta. 2012
merupakan salah satu perawatan penting yang 6. Celebi, N., Acute fetal distress following tooth
harus diketahui dan dipahami oleh ibu hamil. extraction and abscess drainage in pregnant
Karena perawatan gigi dan mulut selama patient with maxillofacial infection. Australian
kehamilan membawa pengaruh besar bagi Dental Journal 2013; 58: 117-119
kesehatan ibu terutama janin. Salah satu sebab
perawatan gigi selama kehamilan merupakan hal 7.Antony, V. V., Khan, Rahamathulla, Dentistry for
yang penting karena ibu hamil yang mengalami the Pregnant Patient. IOSR Journal of Dental and
gangguan kesehatan gigi dan mulut selama Medical Sciences. 2014; Vol. 13(1) 83-90.
kehamilan lebih beresiko melahirkan bayi secara
8.Committee Opinion, The American College of
prematur dan bayi dengan berat badan lahir
Obstetricians and Gynecologist. 2013; No. 569.
rendah.
Waktu tindakan dental yang paling tepat 9.Hemalatha. V.T., Manigandan. T., Sarumathi T.,
khususnya ekstraksi dan drainase abses dapat AarthiNisha. V., Amudhan. A., Dental
dilakukan pada pasien hamil yaitu saat trimester Considerations in Pregnancy-A Critical Review on
kedua karena proses organogenesis telah The Oral Care, Journal of Clinical and Diagnostic
sempurna sehingga dapat meminimalisir Research, 2013;Vol 7 (5) 948-953.
8
10.Kandan. P.M., Menaga. V., Kumar. R.R., Oral
health in pregnancy (Guidelines to
gynaecologists, general physicians & oral health
care providers), Journal Pak Med Assoc, 2011;Vol
6 (10).