NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
WIWIK WIJIASTUTI
A 210 100 070
i
UNIYERSITAS MUHAMIVIADIYAH
S URAKARTA
1f y*;*p,51,gy"\y*!Lp$rr,naurEnorDrKAN
rI. a yani rromol pos I * pabelan,.*;;;.
*t*, erl*+r*r._rrl ' (o;r,;;i;,.#,;#iJffiHi*l
Email: u::54in::.a!^.rd
Surakarta
Pembimftng
\:^/
Drs. Diumali. M.pd
NIIC144
.
UNTVERSITAS MUIIAMMADIYAH SURAKARTA
AKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos I -Pabelaq Kartasura Telp. (0271) 7l4l7,Fax 715448 Surakarta- 57102
lVebsite : Lugi!'.rr:r.u_tru.sLlL1, Email: r,ru.r s,?i gl.l lfjilj!1
SURAT KETERANGAN
Bismillahirohmanirrohim
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama :WiwikWijiastuti
NIM A210100 070
FakultasiJurusan FKlPlPendidikan Akuntansi
Jenis Skripsi
Judul PENGARTIII LINGKT]NGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAI\
SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA
PELAJARAN ILMU PENGETAHUAI\I SOSIAL KELAS VII
SEKOLAH MENENGAII PERTAMA NEGERI 1 TERAS
TAHT]N AJARAN aA,3N0J*.
Surakarta,
Yang menyerahkan
WIWIK WIJIASTUTI
A 210 100 070
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Negara
berkembang seperti Indonesia, sangat dipengaruhi oleh perkembangan dunia
pendidikan. Kesuksesan dalam bidang pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh
kemampuan di bidang ekonomi, tetapi juga kualitas sumber daya manusia yang
menjalankan proses pembangunan tersebut yang bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, juga sekaligus meningkatkan harkat dan martabat manusia melalui
pendidikan. Itulah yang diharapkan untuk meningkatkan kehidupan manusia kearah
yang sempurna.
Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk
mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian.
Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa mengikuti suatu pendidikan
selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar
seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah
yang disebut sebagai prestasi belajar. Peningkatan mutu pendidikan di sekolah
berkaitan langsung dengan guru sebagai pendidik. Keberhasilan pendidikan di
sekolah dapat diketahui dari prestasi siswa dalam belajarnya.
Menurut Abu Ahmadi (2008:138)
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri
siswa dan yang berasal dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri
siswa antara lain adalah intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik ,
berfikir, sikap, dan kebiasaan siswa. Sedangkan yang berasal dari luar diri
siswa adalah keadaan sosial, ekonomi, lingkungan, sarana dan prasarana,
keamanan, kedisiplinan, perhatian orang tua dan sebagainya.
1
di Indonesia. Dalam http://un2kmu.wordpress.com/2010/03/11 /lingkungan-sekolah-
yang-nyaman-memacu-siswa-untuk-berprestasi,
Untuk menghindari hal yang kurang baik terhadap guru dalam mengajar, pihak
guru harus berusaha keras agar siswa memiliki persepsi yang baik mengenai guru
dalam memberikan pelajaran. Persepsi yang baik akan terwujud apabila guru
memberikan ilmu yang dimiliki dan siswa membutuhkan ilmu yang diberikan guru,
dengan demikian akan tercipta keharmonisan antara guru dan siswa. Apabila suasana
tersebut dapat tercipta keaktifan belajar siswa akan meningkat, aktif dalam belajar di
kelas maka meningkat pula prestasi belajar siswa, begitu pula sebaliknya jika
keaktifan belajar siswa menurun maka prestasi siswapun akan menurun. Keaktifan
akan menimbulkan sikap kritis, yang mana sikap kritis ini hanya akan dimiliki oleh
individu yang memiliki kecerdasan tinggi yang pada akhirnya akan mendorong untuk
mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul
“PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 1 TAHUN AJARAN 2013/2014”.
Tujuan diadakan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui adanya pengaruh
lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras. 2) Untuk mengetahui
adanya pengaruh keaktifan siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas
VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras. 3) Untuk mengetahui adanya
Lingkungan Sekolah keaktifan siswa terhadap mata Ilmu Pengetahuan Sosial kelas
VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras.
2
LANDASAN TEORI
Pengertian prestasi belajar Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi
dan belajar. Prestasi merupakan hasil yang diperoleh atau dicapai siswa setelah
mengikuti proses belajar disekolah melalui tes atau evaluasi yang diwujudkan dalam
bentuk angka atau huruf. sedangkan belajar adalah perubahan tingkah laku yang
meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan dan aspek lain sebagai hasil dari
pengalaman dan latihan.
Menurut Save M Dagun (2006;596), “Prestasi adalah tingkat hasil yang
diperoleh pada saat sekarang suatu bidang yang dipelajari”. Menurut Syaiful Bahri
Djamarah (2003;13) Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dan pengalaman individu
dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotorik .
Manusia tumbuh dan berkembang di dalam lingkungan, lingkungan tidak
dapat dipisahkan dari manusia. Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu ke
waktu, dari dilahirkan sampai meninggalnya, sehingga antara manusia dan
lingkungan mempengaruhi manusia dan sebaliknya manusia juga mempengaruhi
lingkungan.
Menurut Tulus Tu’u (2004;18) Lingkungan sekolah dipahami sebagai
pendidikan formal, dimana ditempat inilah kegiatan belajar berlangsung, ilmu
pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik.
Makna keaktifan adalah keaktifan siswa dalam bertanya, keaktifan dalam
mengemukakan ide/pendapat, keaktifan menjab pertanyaan, keaktifan siswa dalam
kelompok, dan keaktifan siswa dalam mempersentasikan materi hasil diskusi.
Menurut Sriyono (1992:75) Keaktifan adalah giat, rajin, selalu berusaha
bekerja dengan sungguh-sungguh . Untuk memperjelas sekaligus untuk
mempermudah dalam pemahaman dan penganalisaan perlu dijelaskan hubungan
antara variabel sebagai berikut :
3
Lingkungan
Sekolah
(X1) Prestasi Belajar
Siswa (Y)
Keaktifan Siswa
(X2)
METODE PENELITIAN
Metode merupakan cara yang digunakan agar penelitian dapat dilaksanakan
dengan terencana, sistematis dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sugiono (2010:2) mendifinisikan penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif asosiatif, dimana data yang diperoleh berasal dari angket atau
data dan dokumentasi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel peneliti.
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Teras tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan
Desember 2013 sampai dengan selesai. Pengambilan sampel menurut Sugiyono
(2010:116) dengan taraf kesalahan 5% sejumlah 110 siswa dan menggunakan
proportional random sampling yaitu yang penggunaan tekhnik ini digunakan karena
subyeknya bersifat homogen, memiliki prestasi yang berbeda dan sampel sudah
ditentukan diambil seimbang sesuai kelasnya dalam siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Teras tahun ajaran 2013/2014. Tehnik pengumpulan
data menggunakan angket dan dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
4
variabel terikat dan variabel bebas yang terdiri dari prestasi belajar siswa (Y) sebagai
variabel terikatnya, sedangkan lingkungan sekolah (X1) dan keaktifan siswa (X2)
sebagai variabel bebasnya. Dalam penelitian ini menggunakan instrument yang
berupa item-item pernyataan dalam bentuk angket yang sebelumnya diuji cobakan
pada subyek uji coba yang berjumlah 20 siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Teras tahun ajaran 2013/2014 yang tidak menjadi sampel penelitian. Hasil
coba instrumen dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Hasil
dari pengumpulan data kemudian diuji dengan menggunakan uji prasyarat analisis
yang terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Tekhnik analisis data menggunakan
analisis regresi berganda kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari hipotesis yang
telah diajukan.
5
dan mengembangkan kedisiplinan, sopan santun dan ahklaq mulia dalam bertindak /
bertingkah laku; 4)Meningkatkan profesional guru; 5)Menghasilkan lulusan untuk
menjadi manusia berahklakq mulia, dan memiliki prestasi optimal.
Data prestasi belajar siswa (Y), diperoleh hasil dari analisis yang dibantu
output SPSS For Windows Version 16.0 diperoleh mean sebesar 77,95 dengan
standart error of mean sebesar 0,453; median sebesar 78,00; modus sebesar 72; skor
maksimal diperoleh angka sebesar 90 dan skor minimal diperoleh angka sebesar 68;
standar deviasi diperoleh sebesar 4,751 yang diperoleh dari akar variance yaitu
22,576; skewness sebesar 0,180 yang diubah ke angka rasio terlebih dahulu dengan
cara membagi dengan std.error skewness sebesar 0,230 dan diperoleh hasil 0,782;
kurtosis sebesar -0,588 dan diubah ke nilai rasio dengan cara membagi dengan
std.error of kurtosis sebesar 0,457 dan diperoleh hasil sebesar -1,286.
Data lingkungan sekolah (X1), diperoleh hasil dari output analisis yang
dibantu oleh SPSS For Windows Version 16.0 diperoleh mean sebesar 22,16 dengan
standart error of mean sebesar 0,329 ; median sebesar 22,00 ; modus sebesar 20 ;
skor maksimal diperoleh angka sebesar 32 dan skor minimal diperoleh angka sebesar
13 ; standar deviasi diperoleh angka sebesar 3,452 yang diperoleh dari akar variance
yaitu 11,918; skewness sebesar 0,241 yang diubah ke angka rasio terlebih dahulu
dengan cara membagi std. error of skewness sebesar 0,230 dan diperoleh hasil
sebesar 1,047 ; kurtosis sebesar 0,238 dan diubah ke angka rasio dengan cara
membagi dengan std. error of kurtosis sebesar 0,457 dan diperoleh hasil sebesar
0,520.
Keaktifan Siswa (X2), diperoleh dari hasil analisis output yang dibantu oleh
SPSS For Windows Version 16.0 diperoleh mean sebesar 28,25 dengan standart error
of mean sebesar 0,581 ; median sebesar 28,00 ; modus sebesar 30 ; skor maksimal
diperoleh angka sebesar 40 dan skor minimal diperoleh angka sebesar 15 ; standar
deviasi diperoleh angka sebesar 6,094 yang diperoleh dari akar variance yaitu 37,141
; skewness sebesar 0,035 yang diubah ke angka rasio terlebih dahulu dengan cara
membagi dengan std.error of skewness sebesar 0,230 dan diperoleh hasil sebesar
6
0,152 ; kurtosis sebesar -0,868 dan diubah ke angka rasio dengan cara membagi
dengan std.error of kurtosis sebesar 0,457 dan diperoleh hasil sebesar 1,899.
Berdasrkan uji validitas diketahui bahwa semua item pernyataan baik dari
variabel prestasi belajar siswa, disiplin belajar, profesionalisme guru dalam mengajar
dinyatakan valid. Dapat dinyatakan valid karena memiliki rhitung>rtabel dan signifikansi
< 0,05. Berdasarkan uji reliabilitas (r11) dari disiplin belajar sebesar 0,882 dan
profesionalisme guru dalam mengajar sebesar 0,910.
Hasil uji prasyarat analisis dari uji normalitas data yang dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah regresi variabel dependen, variabel independen,
atau keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal yang menggunakan
tekhnik uji Liliefors atau dalam program SPSS For Windows Version 16.0 disebut
juga dengan Kolmogrov-Smirnov menyimpulkan bahwa data dari prestasi belajar
siswa, lingkungan sekolah dan keaktifan siswa, dengan nilai Lhitung<Ltabel dan
signifikansi >0,05. Untuk variabel prestasi belajar yaitu 0,077<0,086 atau nilai
signifikansi sebesar 0,123. Variabel lingkungan sekolah yaitu 0,085<0,086 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,051. Variabel keaktifan siswa yaitu sebesar 0,084<0,093
dengan signifikansi sebesar 0,053.
Hasil uji prasyarat analisis dari uji linieritas yang digunakan untuk
mengetahui apakah model hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat
merupakan hubungan garis lurus ( hubungan linier ) atau untuk mengetahui apakah
setiap variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier atau tidak dengan
menggunakan bantuan SPSS For Windows Version 16.0 antara variabel lingkungan
sekolah terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa mempunyai hubungan
dengan Fhitung<Ftabel yaitu 1,359<3,094 dan nilai signifikansi 0,185>0,05. Sedangkan
untuk variabel keaktifan siswa yaitu 0,761<1,657 dan nilai signifikansi 0,768>0,05.
Uji prasyarat analisis telah terpenuhi, kemudian dilakukan analisis regresi
ganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS For Windows Version 16.0. hasil
penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sekolah dan keakifan siswa mempunyai
pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi
7
linier yaitu Y= 60,748 + 0,355 X1 + 0,324 X2, berdasarkan persamaan tersebut
terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernilai
positif, lingkungan sekolah dan keaktifan siswa secara bersama-sama berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa. Nilai 60,748 menyatakan bahwa nilai dianggap
konstan, maka prestasi belajar siswa akan sama dengan 60,748. Nilai 0,355
menyatakan bahwa jika lingkungan sekolah meningkat satu poin maka skor prestasi
belajar akan naik sebesar 0,355 (dengan asumsi variabel lingkungan sekolah dianggap
konstan), sedangkan nilai 0,324 menyatakan bahwa jika keaktifan siswa meningkat
satu poin maka skor prestasi belajar siswa akan meningkat sebesar 0,324 (dengan
asumsi variabel keaktifan siswa dinyatakan konstan).
Variabel lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Hasil uji
hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel lingkungan
sekolah terhadap prestasi belajar sebesar 0,355 atau positif, sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
siswa. Kemudian berdasarkan uji keberartian koefisien regresi linier ganda untuk
variabel ini diperoleh thitung>ttabel yaitu 5,533>1,982 dan nilai signifikansi 0,000<0,05.
Sumbangan relatif sebesar 83% dan sumbangan efektif sebesar 25,8%. Dari hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa semakin tinggi lingkungan sekolah maka akan
semakin tinggi prestasi belajar siswa, begitu pula sebaliknya semakin rendah
lingkungan sekolah maka prestasi belajar siswa akan rendah pula.
Variabel keaktifan siswa terhadap prestasi belajar. Hasil uji hipotesis kedua
diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel ini adalah sebesar 0,324 atau
positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel keaktifan siswa berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar siswa. Kemudian berdasarkan uji keberartian koefisien
regresi linier ganda untuk variabel ini diperoleh thitung>ttabel yaitu 2,856>1,982 dan
nilai signifikansi 0,005<0,05. Sumbangan relatif sebesar 17% sedangkan sumbangan
efektif sebesar 5,3%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
keaktifan sekolah maka akan tinggi pula prestasi belajar siswa, begitu pula sebaliknya
semakin rendah keaktifan siswa maka semakin rendah pula prestasi belajar siswa.
8
Variabel lingkungan sekolah dan keaktifan siswa terhadap prestasi belajar
siswa. Hasil uji F atau uji keberartian regresi linier ganda diketahui bahwa nilai
Fhitung>Ftabel yaitu 24,101>3,081 dan nilai signifikansi 0,000<0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa lingkungan sekolah dan keaktifan siswa secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan kesimpulan tersebut
dapat dikatakan bahwa semakin tingginya lingkungan sekolah dan semakin tingginya
keaktifan siswa akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Begitu juga sebaliknya
semakin rendah lingkungan sekolah dan rendah keaktifan siswa maka semakin rendah
pula prestasi belajar siswa. Kemudian koefisien determinasi yang yang diperoleh
sebesar 0,311 yang berarti bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
adalah sebesar 31,1%. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel lingkungan
sekolah terhadap prestasi belajar siswa memberikan sumbangan relatif sebesar 83%
dan sumbangan efektif sebesar 25,8%. Variabel keaktifan siswa memberikan
sumbangan relative sebesar 17% dan sumbangan efektif sebesar 5,3%. Dengan
melihat dari sumbangan relatif dan sumbangan efektif maka variabel keaktifan siswa
memiliki pengaruh yang dominan terhadap prestasi belajar siswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan : 1) hasil analisis persamaan regresi linier
ganda diperoleh Y= 60,748 + 0,355 X1 + 0,324 X2 yang artinya prestasi belajar
ekonomi siswa dipengaruhi oleh variabel lingkungan sekolah (X1) dan keaktifan
siswa (X2). 1) Variabel lingkungan sekolah dan keaktifan siswa berpengaruh positif
dan signifikan terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Teras tahun ajaran 2013/2014, dengan sumbangan
efektif sebesar 25,8. 2) keaktifan siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 tahun ajaran 2013/2014, dengan sumbangan efektif sebesar 5,3%. 3)
Lingkungan sekolah dan keaktifan siswa secara bersama-sama berpengaruh positif
9
dan signifikan terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras tahun ajaran 2013/2014. Koefisien
determinasi sebesar 0,311 , yang berarti pengaruh yang diberikan oleh kombinasi
variabel lingkungan sekolah dan keaktifan siswa terhadap prestasi belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial siswa adalah sebesar 31,1% sedangkan sisanya 69,9%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada BAB
sebelumnya maka dapat disimpulkan lingkungan sekolah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Teras tahun ajaran 2013/2014, dengan sumbangan relatif sebesar
83% dan sumbangan efektif sebesar 25,8 %. Keaktifan siswa berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Teras tahun ajaran 2013/2014, dengan sumbangan relatif sebesar
17% dan sumbangan efektif sebesar 5,3%. Lingkungan sekolah dan keaktifan siswa
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar
ekonomi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras tahun ajaran
2013/2014, dengan koefisien determinasi sebesar 0,311 , yang berarti pengaruh yang
diberikan oleh kombinasi variabel lingkungan sekolah dan keaktifan siswa terhadap
prestasi belajar ekonomi siswa adalah sebesar 31.1 % sedangkan sisanya 68.9%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sriyono. 1992. Tehnik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Rineka Cipta
Tulus, Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Rineka
Cipta
http://un2kmu.wordpress.com/2010/03/11 /lingkungan-sekolah-yang-nyaman-
memacu-siswa-untuk-berprestasi
11