Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN

MAKANAN INTERNASIONAL

Disusun oleh :

Anis Suci Fitriyani (08)

Kharisma Dhamar Jati (17)

XI MIPA 1

SMA NEGERI 2 KEBUMEN

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya Laporan Praktek
Kewirausahaan Makanan Internasional ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu
yang telah ditentukan.

Laporan ini membahas proses produksi usaha salah satu makanan internasional yang telah
dilakukan. Selain itu, terdapat pula manfaat yang telah kami dapatkan dengan melakukan praktek
kewirausahaan kali ini. Laporan ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam mengembangkan
usaha dan strategi dalam suatu kegiatan usaha makanan internasional.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan kami mohon maaf
atas segala kesalahan serta kekeliruan dalam laporan ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan
kritik dan saran pembaca untuk memperbaiki laporan ini.

Kebumen, Mei 2019

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses. Secara sederhana arti wirausahawan adalah orang yang berjiwa
berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan artinya bermental
mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas dalam kondisi tidak pasti.
Berbicara masalah kewirausahaan, seringkali orang menjadi berhasil.
Ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dibanding faktor modal, yaitu ide/gagasan
tersebut dikembangkan, maka akan mendorong seseorang untuk berusaha mencari jalan keluar
untuk merealisasikan jiwa dan ide enterprenuer dalam mata kuliah kewirausahaan diadakan
praktikum. Praktikum kewirausahaan adalah proses belajar secara aplikatif atas ilmu (materi)
yang telah didapat. Untuk praktikum kali ini adalah melakukan praktikum wirausaha, praktikum
ini perlu dilaksanakan agar kita bisa belajar bagaimana menjadi seorang enterprenuer.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kewirausahaan ini antara lain:
a. Untuk melatih diri dalam menumbuhkan jiwa enterprenuer
b. Untuk belajar berwirausaha
c. Untuk memanfaatkan peluang yang ada (team work) yang baik
d. Untuk memenuhi tugas praktikum kewirausahaan

1.3 Kegunaan Kegiatan

a. Membantu wirausaha untuk mengembangkan usaha dan menguji strategi dan hasil yang
diharapkan dari sudut pandang pihak lain.
b. Membantu wirausaha untuk berpikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang akan
dijalankan

c. Sebagai alat komunikasi dalam memaparkan dan meyakinkan gagasan kepada pihak lain.

d. Membantu meningkatkan keberhasilan para wirausaha.

1.4 Kajian Teori

Sebuah brownies coklat adalah sebuah penganan yang dipanggang yang berbentuk
persegi, datar atau bar dikembangkan di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan
dipopulerkan di Amerika Serikat dan Kanada pada paruh pertama abad ke-20.

Sejarah Brownies pertama kali muncul di hadapan publik pada tahun 1893. Saat itu
digelar sebuah acara berupa pameran yang bertajuk Columbian Exposition yang diselenggarakan
salah satu kota besar di Amerika, Chicago, Illinois. Pada saat itu seorang koki dari Hotel Palmer
House membuat suatu inovasi kue setelah sang pemilik hotel Bertha Palmer memintanya untuk
menghidangkan makanan penutup untuknya dan para perempuan yang hadir
pada pameran tersebut. Sang koki diminta untuk membuat kue yang lain daripada yg lain
dipotong kecil-kecil agar mudah dimakan.

Sungguh sangat sulit untuk memastikan asal mula kue brownies ini, konon dari
banyaknya cerita yang beredar, kue brownies berawal dari seorang koki yang lupa memasukkan
bahan kue pengembang yang disebut baking powder dalam resep adonan kue bolu coklatnya.
Sehingga alhasil setelah kue bolu tersebut dipanggang tidak mengembang seperti halnya kue-kue
bolu yang biasa dia buat. Tekstur kue bolu coklat yang harusnya lembut, tebal, dan banyak
berpori, menjadi bantat, padat dan sedikit basah.

Adapun cerita lainnya tentang asal mula brownies adalah diceritakan seorang pemuda
pengusaha kue yang mengalami krisis keuangan dan hampir membuat usahanya gulung tikar.
Dia punya seorang karyawan yang masih temannya sendiri yang setiap pagi akan menjualkan
kue-kue buatannya. Pada suatu hari dengan modal terakhir yang dia miliki, pemuda pengusaha
kue tersebut membeli bahan-bahan untuk membuat kue coklat.
Hampir semalam suntuk dia berusaha keras membuat kue coklat lezat seperti yang tertera
pada resep kue coklat. Pekerjaannya baru selesai saat fajar tiba. Namun alangkah kecewanya
pemuda tersebut setelah melihat hasil kue coklatnya yang jauh berbeda dari yang terdapat pada
buku panduan resep kue coklat. Modal terakhir yang dia punya pun telah habis untuk bahan-
bahan kue coklat tersebut

Seperti biasanya pada pagi harinya sang karyawan datang mengambil kue hasil buatan
majikannya tersebut. Tanpa bertanya karena melihat sang majikan tengah tertidur lelap akibat
kelelahan membuat kue semalaman, dia mengambil kue-kue coklat tersebut dan menjualnya
pada para pelanggan kue sang majikan. Para pelanggan sangat menikmati kue coklat itu dan
kembali memesan untuk keesokan harinya, mereka mengira kue itu resep baru dari si pemuda
tersebut. Dengan banyaknya pesanan kue coklat yang dikira gagal itu sang pemuda selamat dari
gulung tikar.

Resep awal brownies adalah berupa tepung, mentega, gula, telur, coklat yang telah
dilelehkan, serta kacang almond. Hal ini menjadi satu hal yang pasti bahwa resep dasar brownies
tidak pernah berubah sejak ratusan tahun lalu. Pada saat ini brownies telah mengalami banyak
modifikasi dengan beragam aneka rasa tambahan seperti brownies keju, brownies pisang,
blueberry, strawberry, kacang-kacangan, kopi, dan masih banyak lagi variasi brownies lainnya.
Begitu pula dengan cara proses pembuatannya yang tidak hanya dipanggang, namun dapat pula
dengan proses pengukusan yang dikenal dengan nama brownies kukus.

1.5 Manfaat Brownies


a. Dapat meningkatkan fungsi otak
b. Menambahkan energi dan memulihkan stamina
c. Mencegah obesitas
d. Menurunkan kadar kolesterol
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Rencana Kegiatan


1. Man
Anis Suci Fitriyani dan Kharisma Damar Jati
2. Money
Iuran per anak Rp 12.500,00
3. Material
1) 200 gram mentega
2) 200 gram dark cooking chocolate
3) 150 gram gula pasir halus
4) 150 gram tepung terigu
5) 100 gram bubuk coklat
6) 3 butir telur
7) 1/2 sendok teh garam
8) Pengembang SP 1 ons
9) Mentega oles secukupnya
4. Machine
1) Panci kecil
2) Wadah berbahan stainless steel (lebih kecil dari panci)
3) Mixer
4) Loyang ukuran 20x20 cm²
5) Sendok
6) Kuas mentega
7) Dandang/tempat kukus
8) Pisau
9) Parutan keju
5. Methods
1) Lelehkan mentega, kemudian masukkan dark cooking chocolate, aduk
hingga coklat meleleh.
2) Masukkan gula pasir halus, aduk rata sampai gula larut. Kemudian
tambahkan telur, kocok hingga rata (lebih baik menggunakan mixer).
Masukkan tepung terigu (telah di campur bubuk coklat) sedikit demi
sedikit, aduk rata.
3) Tuang adonan ke dalam loyang berukuran 20 x 20 x 4 cm yang telah
diolesi margarin dan dialasi dengan kertas roti terlebih dahulu.
4) Masukkan Loyang tersebut ke Dandang, kukus selama 45 menit atau
hingga matang.
5) Angkat dan dinginkan.
6) Potong-potong brownies dengan besar 5 x 5 atau dibagi menjadi 16
bagian.
7) Taburi parutan keju atau coklat putih secukupnya sebagai topping.
8) Brownies coklat panggang siap untuk dihidangkan.
6. Market
Target pemasaran di sekolah dan di luar sekolah, seperti car free day atau
pemesanan secara online melalui media sosial.

2.2 Pemilihan Produk

Kue Brownies Kukus


Kue brownies, nama brownies memang saat ini sudah tak asing lagi. Di kota-kota besar
seperti Jakarta, Bandung dan juga Yogyakartakue brownies merupakan salah satu buah tangan
yang sering dan banyak dibeli oleh para wisatawan.

Dari sekian banyak usaha, pemilihan usaha kue browneis memang cukup menjanjikan
dengan memperoleh keuntungan yang lebih fantastis bagi pengusahanya. Dengan melihat hampir
semua orang banyak yang menyukai brownies,maka banyak orang yang menjadikan kue
brownies sebagai usaha yang menjanjikan. Kue brownies kukus merupakan kudapan yang telah
banyak dicari semua orang sebagai teman ketika bersantai bersama keluarga, teman maupun
kerabat. Kue Brownies kukus yang empuk dan manis sangat banyak disukai oleh masyarakat
karena dengan kelezatan, teksturnya yang empuk serta rasa coklatnya yang terasa lebih nikmat
sehingga banyak yang suka.

Dalam membuat kue brownies pun juga tidak terlalu sulit serta biaya yang dikeluarkan pun
juga tidak terlalu besar. namun alasan yang menjadikan agar permintaan akan kue ini cepat
berkembang, terletak pada rasa yang enak dan lezat.

Kue brownies yang satu ini berasal dari luar negeri (Amerika), namun saat ini pamornya
lumayan populer dinegeri ini, Indonesia. Bahan-bahan yang digunakannya termasuk dari bahan
pilihan agar bisa menghasilkan rasa yang lebih enak. Kandungan telur, gula, margarin atau
mentega cukup dominan menghasilkan rasa lezat legit dan tekstur yang gurih.

Kami memilih Kue Brownies karena melihat banyaknya lapisan masyarakat yang
menggemari olahan kue brownie kukus sehingga dapat dijadikan sebagai peluang usaha untuk
mendapatkan keuntungan disetiap harinya. Pilihan menjalankan peluang usaha kue brownies
kukus merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk dijalankan. Proses pembuatannya pun tidak
sulit dikarenakan kami dibantu anggota keluarga untuk membantu proses produksi.

Selain itu, alasan kami menjual produk makanan dikarenakan waktu istirahat pelajar SMA
Negeri 2 Kebumen tidak cukup panjang dan posisi kantin yang cukup jauh untuk beberapa kelas
dan terlalu ramai saat jam istirahat.

2.3 Strategi promosi dan pemasaran

Dalam pemasaran Kue Brownies yang kami jual, kami melakukan promosi penjualan
dengan menawarkan Kue Brownies kepada orang-orang yang lewat. Kami juga melakukan
promosi dari mulut ke mulut (door to door), membuat poster iklan yang nantinya di sebarkan
melalui media social sehingga kami dapat membuka Pre Order melalui media social. Media
social yang kami gunakan antara lain, Whatsapp, Instagram, dan Facebook. Dengan kata lain,
kami melakukan kegiatan promosi dengan mengikuti perkembangan zaman serta efisiensi. Selain
itu, ketika produk tersisa 3 buah kami melakukan teknik promosi Rebates.
2.4 Proses Pelaksanaan Kegiatan
a. Pelaksanaan Kegiatan I

Hari, tanggal : Minggu, 10 Februari 2019 (Produksi)

Senin, 11 Februari 2019 (Penjualan)

Tempat : Rumah Anis

[Penentuan BEP]

Total biaya : Rp 25.000,00

Total produksi : 20 Buah

Harga jual : Rp 2000,00

BEP Produksi : Total biaya/Harga jual = 12,5 Buah

BEP Harga : Total biaya/Total produksi = Rp 1.250,00

[Pendapatan/Omset]
Total pendapatan : Rp. 34.000,00
Laba/Rugi : Laba senilai Rp 9.000,00

b. Pelaksanaan Kegiatan II

Hari, tanggal : Selasa, 12 Februari 2019 (Produksi)

Rabu, 13 Februari 2019 (Penjualan)

Tempat : Rumah Anis

[Penentuan BEP]

Total biaya : Rp 32.500,00

Total produksi : 24 Buah

Harga jual : Rp 2000,00


BEP Produksi : Total biaya/Harga jual = 16,25 Buah

BEP Harga : Total biaya/Total produksi = Rp 1.354,17

[Pendapatan/Omset]
Total pendapatan : Rp. 45.500,00
Laba/Rugi : Laba senilai Rp 13.000,00

c. Pelaksanaan Kegiatan III

Hari, tanggal : Minggu, 17 Februari 2019 (Produksi)

Senin, 18 Februari 2019 (Penjualan)

Tempat : Rumah Anis

[Penentuan BEP]

Total biaya : Rp 34.000,00

Total produksi : 16 Buah

Harga jual : Rp 2000,00

BEP Produksi : Total biaya/Harga jual = 17 Buah

BEP Harga : Total biaya/Total produksi = Rp 2.125,00

[Pendapatan/Omset]
Total pendapatan : Rp. 32.000,00
Laba/Rugi : Rugi senilai Rp 2000,00

d. Pelaksanaan Kegiatan IV

Hari, tanggal : Selasa, 19 Februari 2019 (Produksi)

Rabu, 20 Februari 2019 (Penjualan)

Tempat : Rumah Anis


[Penentuan BEP]

Total biaya : Rp 30.000,00

Total produksi : 24 Buah

Harga jual : Rp 2000,00

BEP Produksi : Total biaya/Harga jual = 15 Buah

BEP Harga : Total biaya/Total produksi = Rp 1.250,00

[Pendapatan/Omset]
Total pendapatan : Rp 48.000,00
Laba/Rugi : Laba senilai Rp 18.000,00

e. Teknik Pengolahan

Kami mengolah kue brownies menggunakan teknik steaming (mengukus). Teknik


ini merupakan teknik yang dilakukan dengan memasak bahan makanan uap air
mendidih. Mengukus dilakukan dalam panci pengukus yang terdiri dari dua buah
panci yang disusun. Panci bawah berisi air pengukus, sedangkan diatas tempat
makananyang dikukus dasarnya berlubang lubang.

f. Bahan Kemasan

Bahan kemasan yang kami gunakan yaitu mika ukuran putu ayu/mika sayur
terkecil.

g. Teknik Promosi

Kami menggunakan teknik promosi door to door dan rebates


2.5 Laporan Keuangan Modal

Modal awal yang digunakan untuk melakukan praktek kewirausahaan ini berasal dari dana
pribadi senilai Rp. 25.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

Anis Suci Fitriyani (08) Rp 12.500,00


Kharisma D. J (17) Rp 12.500,00
Total Rp 25.000,00

Pelaksanaan kegiatan yang kami lakukan dalam praktek kewirausahaan menghasilan


laporan keuangan dengan rincian sebagai berikut :

Pelaksanaan Senin, 11 Feb 2019 Rabu, 13 Feb 2019 Senin, 18 Feb 2019 Rabu, 20 Feb 2019
Total Biaya Rp 25.000,00 Rp 32.500,00 Rp 34.000,00 Rp 30.000,00
Total Produksi 20 buah 24 buah 16 buah 24 buah
Harga Jual Rp 2.000,00 Rp 2.000,00 Rp 2.000,00 Rp 2.000,00
BEP Produksi 12,5 buah 16,25 buah 17 buah 15 buah
BEP Harga Rp 1.250,00 Rp 1.354,17 Rp 2.125,00 Rp 1.250,00
Omset Rp 34.000,00 Rp 45.500,00 Rp 32.000,00 Rp 48.000,00
Laba/Rugi Laba Rp 9.000,00 Laba Rp 13.000,00 Rugi Rp 2.000,00 Laba Rp 18.000,00

~ Total
Total Biaya Rp 121.500,00
Total Produksi 84 buah
Omset Rp 159.500,00
Laba/Rugi Laba Rp 38.000,00
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses. Dari sekian banyak usaha, pemilihan usaha kue
browneis memang cukup menjanjikan dengan memperoleh keuntungan yang lebih
fantastis bagi pengusahanya. Dengan melihat hampir semua orang banyak yang
menyukai brownies,maka kue brownies dapat diajdikan sebagai usaha yang menjanjikan.

Selain itu, kue brownies kukus merupakan kudapan yang telah banyak dicari
semua orang sebagai teman ketika bersantai bersama keluarga, teman maupun kerabat.
Selain itu, alasan kami menjual produk makanan dikarenakan waktu istirahat pelajar
SMA Negeri 2 Kebumen tidak cukup panjang dan posisi kantin yang cukup jauh untuk
beberapa kelas dan terlalu ramai saat jam istirahat.
Dengan menggunakan teknik pengolahan steaming (pengukukusan) serta teknik
promosi rebatas dan door to door menghasilkan total biaya sebesar Rp 121.500,00; total
produksi 84 buah; Omset sebesar Rp 159.500,00; dan Laba sebesar Rp 38.000,00

3.2 Saran
a) Harga yang terlalu rendah untuk seukuran kue brownies sehingga lebih baik di
naikan sedikit sekitar dinaikkan Rp 500,00 (masukan dari salah satu guru)
b) Ukuran brownies yang kurang memuaskan sehingga lebih baik di buat lebih lebar
dibanding di pertebal.
c) Pengemasan dengan mika membuat tampilan kue brownies kurang menarik,
sehingga dibutuhkan inovasi baru dalam pengemasan.
d) Toping yang tersedia kurang bervariasi sehingga dibutuhkan inovasi baru dalam
melengkapi toping.

Anda mungkin juga menyukai