Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KIMIA LINGKUNGAN : AMDAL

DISUSUN OLEH

Dita Damayanti (24030119130072)


Syevina Amanda (24030119130086)
Tantri Putri Anggita (24030119130074)
Daniel Ananta Batu Bara (24030119140130)
Vidiana Fatimatuz Zahroh (24030119120032)
Aulia Zahra E (24030119130096)
Radhita Jumiatul (240301191
Mahdi Anggara (240301191

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur pada Allah SWT, atas berkat dan rahmatnya maka kami dapat
menyelesaikan sebuah makalah ini dengan tepat waktu.
Berikut kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Kimia
Lingkungan : AMDAL”. Didalam makalah ini membahas tentang segala sisi
tentang AMDAL seperti definisi, peran, tujuan, fungsi dan lainnya .
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh terima
kasih dan semoga Allah SWT. Memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.

Semarang, 10 Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

MAKALAH.............................................................................................................1

KIMIA LINGKUNGAN : AMDAL........................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................1

DAFTAR ISI............................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang..........................................................................................4

B. Rumusan Masalah.....................................................................................4

C. Tujuan........................................................................................................4

D. Manfaat......................................................................................................5

PEMBAHASAN......................................................................................................6

A. Definisi dan Peran.....................................................................................6

B. Prosedur Penyusunan................................................................................7

C. Tujuan dan Manfaat.................................................................................12

PENUTUP..............................................................................................................14

A. Kesimpulan..............................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berjalanya waktu banyak pembangunan – pembangunan
yang manusia buat sendiri dan itu secara tidak langsung membuat
perubahan juga terhadap lingkungan hidupnya, manusia sebisa mungkin
memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk kelangsungan hidupnya
yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Meningkatnya intensitas kegiatan
penduduk dan industri perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar
kerusakan lingkungan di banyak daerah antara lain pencemaran industri,
pembuangan limbah yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan
kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi lingkungan,
mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Pola pemanfaatan sumberdaya alam harus memberi kesempatan


dan peran serta aktif masyarakat, serta memikirkan dampak – dampak
yang timbul akibat pemanfaatan sumber daya alam tersebut. Untuk itu di
perlukan suatu pemahaman yang cukup dalam menganalisis mengenai
dampak tehadap lingkungan. Maka dari itu dibentuklah AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan) bagi untuk Indonesia maupun seluruh
dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu AMDAL dan bagaimana perannya?
2. Bagaimana prosedur dibentuknya AMDAL?
3. Apa tujuan dan manfaat didirikannya AMDAL?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi AMDAL dan perannya
2. Mengetahui prosedur pembentukan AMDAL
3. Mengetahui tujuan dan manfaat AMDAL
D. Manfaat
Agar menambah ilmu dan wawasan mengenai AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan) dan hubungannya dengan materi kuliah
Kimia Lingkungan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi dan Peran


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang
diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di
sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek fisik-
kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat.
Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999
tentang “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup”. Kriteria
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
terhadap lingkungan hidup antara lain:

1. Jumlah manusia yang terkena dampak

2. luas wilayah persebaran dampak

3. intensitas dan lamanya dampak berlangsung

4. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak

5. sifat kumulatif dampak

6. berbalik (reversible) atau tak berbaliknya (irreversible) dampak

AMDAL mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan diterbitkannya


Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1086 Namun dengan diterbitkannya
Undang-undang No. 23 Tahun 1997, maka PP No. 51 Tahun 1993 perlu
disesuaikan. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1999, pemerintah
menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999. Melalui PP No. 27
Tahun 1999 ini diharapkan pengelolaan lingkungan hidup dapat lebih
optimal.
Selanjutnya, beberapa peran AMDAL dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengelolaan lingkungan

2. Pemantauan proyek

3. Pengelolaan proyek

4. Pengambilan keputusan

5. Dokumen yang penting

B. Prosedur Penyusunan
Pada dasarnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
adalah keseluruhan proses yang meliputi penyusunan berturut-turut
sebagaimana diatur dalam PP nomor 27 tahun 1999 yang terdiri dari:

a. Kerangka Acuan (KA) adalah ruang lingkup kajian analisis mengenai


dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan.

b. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) adalah telaahan secara


cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana
usaha atau kegiatan.

c. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) adalah upaya


penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup
yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan atau kegiatan.

d. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) adalah upaya


pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar
dan penting akibat dari rencana usaha atau kegiatan.

Maka dari itu, berdasarkan prinsip yang terdapat pada PP nomor 27 tahun
2012, prosedur penyusunan dokumen amdal sebagai berikut:
1. Tahapan AMDAL
Pelaksanaan AMDAL mencakup beberapa tahap :
a) Persiapan Persiapan bertujuan untuk efektifitas dan efisiensi
proses pelaksanaan selanjutnya.
b) Pelingkupan
Pelingkupan merupakan proses untuk mengidentifikasi
dampak penting yang terkait dengan adannya usaha dan/
kegiatan.
c) Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat.
Sebelum dilaksanakan penyusunan KA-ANDAL, maka
pemrakarsa wajib mengumumkan rencana kegiatannya selama
waktu yang ditentukan dalam peraturan, menanggapi masukan
dari masyarakat, dan memberikan konsultasi kepada
masyarakat. Proses ini sesuai dengan keputusan Kepala
BAPEDAL 08/2000.
d) Penyusunan kerangka acuan ANDAL (KA-ANDAL)
Penyusunan KA-ANDAL adalah proses untuk menentukan
lingkup masalah yang akan dikaji pada ANDAL setelah
sebelumnya lingkup msalah diidentifikasi pada proses
pelingkupan. Lama waktu maksimal untuk penilaian KA-
ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan oleh
penyususn untuk memperbaiki atau menyempurnakan kembali
dokumennya.
e) Penyusunan ANDAL, RKL, Dan RPL
Berdasarkan acuan pada KA-ANDAL, maka RKL dan RPL
juga kemudian disusun sebagai dokumen pelengkap
keseluruhan dokumen AMDAL. RKL menghasilkan matriks
tentang pengelolaan lingkungan hidup, sedangkan RPL
memuat cara pemantauan lingkungan berdasarkan prediksi
yang telah disusun. Pemrakarsa kemudian akan mengajukan
dokumen ANDAL, RKL, dan RPL pada komisi penilai.
f) Diskusi dan Asistensi.
Pada saat penyusunan KA-ANDAL,ANDAL,RKL, dan
RPL dilakukan diskusidan asistensi. Hasil dari proses diskusi
dan asistensi antara lain pembahasanatau presentasi mengenai
AMDAL.
g) Legalisasi Dokumen
Setelah dokumen AMDAL tersusun maka dilakukan
legalisasi atau pengesahan secara hukum oleh instansi yang
berwenang.
2. Penyusunan Dokumen AMDAL
Dokumen AMDAL terdir dari empat dokumen berbeda yang
merupakan satukesatuan. Tiga dokumen yaitu ANDAL, RKL, dan
RPL diajukan bersama – sama untuk dinilaioleh komisi penilai:
a) Penyusunan dokumen kerangka acuan ANDAL (KA-ANDAL)
Kerangka acuan ANDAL (KA-ANDAL) disusun paling
awal sebelum dokumen–dokumen AMDAL lainnya. KA-
ANDAL bertujuan untukmerumuskan ruang lingkup dan
kedalaman studi ANDAL.
Hasil Pembuatan KA-ANDAL akan digunakan sebagai
rujukan penting bagi pemrakarsa dan penyusun AMDAL akan
lingkup dan kedalaman studi ANDAL yang dilakukan.
Dokumen KA-ANDAL harus mencerminkan secra jelas dan
tegas wawasan lingkungan hidup yang harus diprtimbangkan
dalam pembangunan suatu rencana usaha dan/ kegiatan.
b) Penyusunan analisis dampak lingkungan (ANDAL)
Dokumen ANDAL memuat beberapa hal, yaitu :
1) Masukan penting yang bermanfaat bagi pengambilan
keputusan, perencanan, dan pengelola rencana usaha dan/
kegiatan.
2) Rencana usaha, proyek atau kegiatan denan kemungkinan
dampak besar dan pentingnya. Baik dampak yang mungkin
muncul pada tahap konstruksi,tahap berjalannya kegiatan,
maupun tahap sesudah kegiatan.
3) Keterangan mengenai kemungkinan adannya kesenjangan
informasi serta berbagai kekurangan dan keterbatasan yang
dihadapi selama penyusunan ANDAL.
c) Penyusunan rencana pengelolaan lingkungan hidup ( RKL )
Upaya pengelolaan lingkungan hidup mencakup empat
kelompokaktifitas, yaitu :
1) Pengelolaan lingkungan yang bertujuan untuk mencegah
dampak negative lingkungan hidup melalui langkah
alternative,tata letak lokasi dan rancangan pembangunan
usaha dan/ kegiatan.
2) Pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk
menanggulangi, meminimalisasi atau mengendalikan
dampak negative, bai yang timbul disaat usaha dan/
kegiatan berjalan sampai saat usaha dan/ kegiatan berakhir.
3) Pengelolan lingkungan hidup yang bersifat meningkatkan
dampak positif sehingga dampak tersebut dapat
menimbulkan manfaat yang lebih besar baik kepada
pemrakarsa maupun pihak lain terutama masyarakat.
4) Pengelolaan lingkungan hidup yang bersifat memberikan
pertimbangan secara ekonom lingkungan sebagai dasar
untuk memberikan kompensasi atas berkurangnya, rusak
atau hilangnya sumber daya yang tidak dapat diperbaharui.
d) Penyusunan dokumen pemantauan lingkungan hidup ( RPL )
Factor- factor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
dokumen RPL yaitu :
1) Komponen lingkungan hidup yang dipantau hanyalah yang
mengalami perubahan mendasar atau yang terkena dampak
besar dan penting.
2) Keterkaitan antara dokumen ANDAL, RKL dan RPL
3) Pemantauan dapat dilakukan pada sumber penyebab
dampak dan/ terhadap komponen atau parameter
lingkungan ang terkena dampak.
4) Pemantauan lingkungan hidup harus layak secara ekonomi.
5) Aspek – aspek yang perlu dipantau mencakup jenis data
yang dikumpulkan, lokasi pemantauan, metode
pengumpulan data dan metode analisis data.
6) Dokumen RPL perlu memuat tentang kelembagaan
independent yang melakukan pemantauan lingkungan
hidup.
Sedangkan, pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah
1. Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai dokumen
AMDAL. Di tingkat pusat berkedudukan di Kementerian Lingkungan
Hidup. Unsur pemerintah lainnya yang berkepentingan dan warga
masyarakat yang terkena dampak diusahakan terwakili di dalam Komisi
Penilai ini. Tata kerja dan komposisi keanggotaan Komisi Penilai
AMDAL ini diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup, sementara anggota-anggota Komisi Penilai AMDAL di propinsi
dan kabupaten/kota ditetapkan oleh Gubernur dan Bupati/Walikota.
2. Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggungjawab
atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh
atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan
alasan-alasan antara lain sebagai berikut: kedekatan jarak tinggal
dengan rencana usaha dan/atau kegiatan, faktor pengaruh ekonomi,
faktor pengaruh sosial budaya, perhatian pada lingkungan hidup,
dan/atau faktor pengaruh nilai-nilai atau norma yang dipercaya.
Masyarakat berkepentingan dalam proses AMDAL dapat dibedakan
menjadi masyarakat terkena dampak, dan masyarakat pemerhati.
C. Tujuan dan Manfaat
A. Tujuan
1. Mengidentifikasikan rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
dilakukan terutama yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan
penting terhadap lingkungan hidup.
2. Mengidentifikasikan komponen-komponen lingkungan hidup yang
akan terkena dampak besar dan penting.
3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usahan dan atau kegiatan
yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidup.
4. Merumuskan RKL dan RPL.
B. Manfaat
1. Bagi Pemerintahan.
a) Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya
pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan, dan lain
sebagainya. Sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan,
dan keselamatan masyarakat.
b) Menghindari pertentangan yang mungkin timbul, khususnya
dengan masyarakat dan proyek - proyek lain.
c) Mencegah agar potensi dumber daya yang dikelola tidak rusak.
d) Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada diluar
lokasi proyek, baik yang diolah proyek lain, masyarakat, ataupun
yang belum diolah
2. Bagi pemilik modal.
a. Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengn misinya.
b. Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber
modal.
c. Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu.
d. Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat
dibayar kembali oleh proyek sesuai pada waktunya, sehingga
modal tidak hilang.
3. Bagi pemilik proyek.
a. Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi dimasa
yang akan datang.
b. Melindungi proyek yang melanggar undang – undang atau
peraturan yang berlaku.
c. Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi
dimasa yang akan datang.
d. Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau suatu damoak
negatif yang sebenarnya tidak dilakukan.
4. Bagi masyarakat.
a. Mengetahui rencana pembangunan didaerahnya.
b. Turut serta dalam pembangunan di daerah sejak awal.
c. Mengetahui kewajibannya dalam hubungan dengan proyek
tersebut.
d. Memahami hal ihwan mengenai proyek secara jelas akan ikut
menghindarkan timbulnya kesalahpahaman.
5. Bagi peneliti dan ilmuan.
a. Kegunaan didalam penelitian.
b. Kegunaan didalam analisis kemajuan dan ilmu pengetahuan.
c. Kegunaan didalam meningkatkan keterampilan didalam penelitian
dan meningkatkan pengetahuan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
di Indonesia. AMDAL mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan
diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1086 Namun dengan
diterbitkannya Undang-undang No. 23 Tahun 1997, maka PP No. 51
Tahun 1993 perlu disesuaikan. Untuk dasar penyusunan AMDAL diatur
dalam PP no 27 tahun 1999. Salah satu tujuan dan manfaat dari AMDAL
dalam kehidupan sehari-hari yaitu Mengidentifikasikan rencana usaha
dan/atau kegiatan yang akan dilakukan terutama yang berpotensi
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.himakaunitri.com/2015/12/makalah-amdal.html
http://pepayamanggapisangjambu.blogspot.com/2015/03/contoh-makalah-
amdal.html
https://www.academia.edu/6049087/MAKALAH_AMDAL_Analisis_Mengenai_Da
mpak_Lingkungan?auto=download

Anda mungkin juga menyukai