Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Desember 2012

Vol. 1 No.1 Hal : 43-47


ISSN 2302-6308

PENGARUH TETUA BETINA PADA PEWARISAN


KETAHANAN CABAI TERHADAP CHILI VEINAL MOTTLE
VIRUS DALAM POPULASI PERSILANGAN PBC495XPBC275
Heni Silfianah1*, Zahratul Millah1, Ratna Fitry Yenny1

1Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jalan Raya Jakarta Km.4 Pakupatan Serang Banten
*Korespondensi : silfianah@gmail.com

Diterima: 2 Oktober 2012 / Disetujui: 2 Desember 2012

ABSTRACT
Chillipepper is an important horticulutral crop in indonesia one of the major
problem in chillipepper production was virus infection, with ChiVMV as one of the most
important virus. The used of resistance cultivar was considered as the efective practical
controlling method. Important information in plant breeding program development of
resistance varieties was to know the genetic of the trait. Experiment was done at
Sumuranja village, Serang district and at Plant Virology Laboratory of Bogor Agriculture
Institute (IPB). The aim of the reseach was to study maternal effect in inheritance of
chillipepper resistance trait to ChiVMV within population derived from crossing betwen
PBC 495 X PBC 275. Result showed that there was no maternal effect in inheritance of
chillipepper resistance trait of ChiVMV. This result indicated that inheritance of
chillipepper resistance trait to ChiVMV was controlled by genes in the nucleus.
Keywords : inheritance, maternal effect, resistance

PENDAHULUAN langan yang cukup besar bahkan sampai


gagal panen. Salah satu kendala utama
Cabai adalah tanaman sayuran dari
dalam produksi cabai adalah penyakit
famili solanceae terpenting kedua, yang
yang disebabkan oleh virus. Virus yang
berasal dari daerah tropik dan subtropik
cukup penting secara ekonomi dan
Amerika lebih dari 2000 tahun yang lalu.
menggangu budidaya tanaman cabai
Tanaman ini telah dibudidayakan secara
adalah Chili Veinal Mottle Virus
meluas dan memiliki nilai ekonomi tinggi
(ChiVMV). Menurut Taufik et al. (2005)
baik untuk pasar domestik maupun
ChiVMV memiliki daerah penyebaran
ekspor (Xuefeng, 1999). Tanaman cabai
yang cukup luas di Indone-sia, virus
di Indonesia merupakan salah satu tana-
tersebut selalu ditemukan pada setiap
man sayuran yang penting. Tanaman ini
pertanaman cabai yang diamati,
dapat digunakan sebagai tanaman obat
meskipun proporsi kejadian penyakitnya
untuk gangguan fisiologis, bahan bumbu
berbeda-beda untuk setiap tempat.
masak (rempah-rempah) bahan makanan
maupun bahan mentah dalam industri Penularan ChiVMV pada tanaman
farmasi. cabai yang sangat tinggi dilapangan me-
merlukan usaha pengendalian yang
Dalam budidaya tanaman cabai di-
mampu menanggulangi serangan. Pe-
jumpai beberapa kendala diantaranya
nanggulangan secara konvensional ter-
adalah gangguan hama dan penyakit
hadap ChiVMV seringkali tidak efisien,
yang dapat menurunkan kualitas dan
karena penyebarannya yang sangat ce-
kuantitas jumlah produksi serta mutu
pat secara non persisten melalui kutu
buahnya sehingga menyebabkan kehi-
44 SILFIANAH ET AL. JIPP

daun. Metode pengedalian yang paling setiap populasi F1 dan FIR masing-masing
praktis dan diharapkan keberasilannya sebanyak 20 tanaman.
adalah dengan menggunakan kultivar Untuk mengetahui ada tidaknya pe-
tahan (Green and Kim) ngaruh tetua betina (Maternal Effcet)
Informasi tentang pewarisan suatu pada karakter ketahanan terhadap
karakter yang meliputi ada tidaknya ChiVMV pada tanaman cabai digunakan
pengaruh tetua betina (Maternal Effect), uji-t pada taraf 5% menurut Singh dan
jumlah gen pengendali, aksi gen dan Chaudary (1979).
heritabilitas adalah sangat penting dalam
menentukan strategi pemuliaan selan- -
jutnya agar perbaikan karakter tersebut t:
menjadi lebih efektif. Dalam pemuliaan
tanaman, heritabilitas, dan pola pewari-
san suatu karakter merupakan para-
meter genetik yang perlu diketahui dalam
hubungannya dengan proses seleksi dan : Nilai tengah populasi F1 dan
penggabungan karakter-karakter penting F1R
ke dalam suatu genotipe (Alia et al., , : Ragam populasi F1 dan F1R
2004). , : Jumlah individu dalam popu-
Berdasarkan berbagai penelitian lasi F1 dan F1R
diketahui bahwa tingkat ketahanan terha-
dap ChiVMV antar genotipe tidak sama. Nilai t yang diperoleh dibandingkan
Hal ini menunjukkan adanya varibialitas dengan nilai t tabel dimana db=N-1,
genetik terhadap ChiVMV pada cabai. perbedaan yang nyata diantara nilai
Penelitian ini bertujuan untuk mem- tengah populasi F1 dan FIR menunjukkan
pelajari ada tidaknya pengaruh tetua adanya pengaruh tetua betina pada
betina (Maternal Effect) dalam pewarisan pewrisan karakter ketahanan tanaman
karakter ketahanan terhadap ChiVMV cabai yang diuji terhadap infeksi ChiVMV.
pada populasi hasil persilangan antara Variabel pengamatan tanaman uji
cabai genotipe PBC 495 X PBC 275. meliputi tipe gejala, titer virus dan
kejadian penyakit. Pengamatan tipe
METODOLOGI gejala ditentukan dengan menggunakan
indeks gejala (Tabel 1). Pengujian Titer
Percobaan dilakukan di Desa Sumu- virus dilakukan dengan menggunakan
ranja Kec. Puloampel Kab. Serang- DAS-ELISA, dan analisis titer virus
Banten dan Laboratorium Virologi Depar- dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif
temen Proteksi Tanaman Fakultas Per- berdasarkan nisbah nilai absorban
tanian Institut Pertanian Bogor mulai sampel terhadap tanaman kontrol negatif
bulan Desember 2011 hingga Mei 2012. (Tabel 2).
Bahan percobaan yang digunakan Kejadian penyakit adalah proporsi
dalam penelitian ini adalah benih cabai tanaman yang menunjukkan reaksi
hasil persilangan tetua tahan (PBC 495) ELISA positif dalam suatu populasi,
dan tetua rentan (PBC 275) (benih cabai dihitung dengan rumus (Sinaga 2003).
F1) dan hasil persilangan resiproknya KP : ( n/N )x100%
(FIR) dan sabagai bahan penguji diguna- n : Jumlah tanaman yang terinfeksi
kan inokulum ChiVMV isolat Cikabayan. N : Jumlah tanaman total
Penelitian ini dilakukan tanpa ranca- Ketahanan genotipe cabai terhadap
ngan, dengan jumlah tanaman pada infeksi ChiVMV ditentukan berdasarkan
kriteria Dolores (1996) (Tabel 3).
Volume 1 (1), 2012 Pengaruh Tetua Betina pada Pewarisan Cabai 45

Tabel 1 Penentuan indeks gejala pada tanaman cabai yang terinfeksi ChiVMV
Indek Gejala Gejala
0 Tidak ada gejala
1 Belang ringan
2 Belang dan permukaan daun tidak rata
3 Belang berat dan atau malformasi daun serta pengkerdilan tanaman

Tabel 2 Penentuan skor titer virus berdasarkan nisbah nilai absorban dari sampel
tanaman cabai yang diinokulasi oleh ChiVMV.
Skor Kategori nisbah nilai absorban sampel (χ)
1 χ ≤ 1 kali nilai absorban kontrol negatif
2 1 kali nilai absoraban kontrol negatif < χ ≤ 2 kali nilai absorban kontrol negatif
3 2 kali nilai absorban kontrol negatif < χ ≤ 3 kali nilai absorban kontrol negatif
4 χ > 3 kali nilai absorban kontrol negatif

Tabel 3 Pengelompokan tingkat ketahanan genotipe cabai terhadap infeksi ChiVMV


Kejadian Penyakit (%) Tingkat Ketahanan
x ≤ 10 Sangat Tahan
10 < x ≤ 30 Tahan
30 < x ≤ 50 Agak Tahan
50 < x ≤ 70 Rentan
x > 70 Sangat Rentan

HASIL DAN PEMBAHASAN pengujian menggunakan uji-t pada taraf


5% menunjukkan tidak ada perbedaan
Ada tidaknya pengaruh tetua betina
yang nyata antara nilai tengah populasi
(Maternal Effect) dilakukan dengan
F1 dengan FIR, baik peubah indeks gejala
membandingkan rata-rata indeks
maupun peubah titer virus (Tabel 4).
penyakit pada generasi F1 dan FIR pada
setiap persilangan yang di uji. Hasil
Tabel 4 Nilai rata-rata dan varians hasil uji beda nilai tengah (uji-t) dari peubah indeks
penyakit dan peubah titer virus pada populasi tanaman F1 dan FIR yang
diinokulasi ChiVMV
Nilai Rata-Rata dan Varians
Populasi
Indeks Gejala Titer Virus
F1 0.45±1,96 1.45±6,23

FIR 0.25±1,09 1.15±2,51


tn ; tn
Uji-t (FI vs FIR) 0,4 thitung (ttabel = 2.032) 0.67 thitung:(ttabel= 2.032)
tn
= tidak nyata pada uji-t pada taraf 5%

Hasil ini menunjukkan bahwa rata- (Maternal Effect) merupakan indikasi


rata F1 relatif sama dengan rata-rata FIR , bahwa karakter ketahanan cabai terha-
yang berarti tidak adanya pengaruh tetua dap infeksi ChiVMV dikendalikan oleh
betina (Maternal Effect) pada karakter gen-gen didalam inti. Hasil penelitian ini
ketahanan terhadap infeksi ChiVMV atau sejalan dengan hasil yang diperoleh
tidak diwariskan secara sitoplasmik. millah (2007) yang menyatakan bahwa
Tidak adanya pengaruh tetua betina untuk pewarisan sifat ketahanan terha-
46 SILFIANAH ET AL. JIPP

dap ChiVMV pada cabai tidak dipe- tetua betina (maternal effect) maka tetua
ngaruhi oleh tetua betina, karakter tahan harus dijadikan sebagai tetua
ketahanan ChiVMV dikendalikan oleh 1 betina dan tidak dapat digunakan sebagai
gen yang bersifat dominan sempurna, tetua jantan karena jika dijadikan tetua
serta hasil penelitian Herison (2002) yang jantan maka karakter ketahanan tidak
menyatakan bahwa Tidak ada pengaruh akan diwariskan pada keturunannya.
tetua betina (Maternal Effect) dalam Berdasarkan hasil pengamatan di
pewarisan ketahanan terhadap CMV. Lapangan dan hasil uji elisa yang telah
Ketahanan terhadap CMV dikendalikan dilakukan menunjukkan respon ketaha-
oleh gen sederhana, resesif dengan aksi nan yang cukup baik terhadap infeksi
gen dominan tidak sempurna, selain itu virus ChiVMV, baik pada populasi tana-
Chew dan Ong (1990) menyatakan man F1 maupun populasi tanaman F1R
bahwa tidak terdapat pengaruh tetua (Tabel 4). Hal ini juga ditunjukkan berda-
betina (Maternal Effect) dalam pewarisan sarkan persentase kejadian penyakit
karakter ketahanan cabai terhadap pada populasi tanaman F1 dan populasi
ChiVMV, karakter ketahanan terhadap tanaman F1R berdasarkan hasil uji
ChiVMV dikendalikan oleh sepasang gen serologi (DAS-ELISA) yang menunjukkan
resesif. Pewarisan karakter ketahanan kejadian penyakit dibawah 20%. Hal ini
yang dikendalikan oleh gen-gen di dalam menunjukkan bahwa dari kedua populasi
inti tidak berpengaruh pada pemilihan tanaman tersebut terdapat potensi yang
genotipe sebagai tetua jantan dan tetua dapat digunakan sebagai sumber gen
betina, berbeda apabila ada pengaruh ketahanan terhadap ChiVMV (Tabel 7).
Tabel 7 Hasil evaluasi ketahanan tanaman cabai terhadap ChiVMV berdasarkan
kejadian penyakit hasil uji ELISA pada populasi tanaman F1 dan FIR
Populasi Kejadian Penyakit Respon ketahanan
F1 3/20 x 100% = 15% Agak tahan
FIR 1/20 x 100% = 5% Tahan

KESIMPULAN Herison C. 2002. Pola Pewarisan


Karakter Ketahanan dan Toleransi
Dari hasil penelitian yang dilakukan
terhadap Cucumber Mosaic virus
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
(CMV) pada Cabai Merah (Capsicum
Pengaruh tetua betina (Maternal Effect)
annuum). Disertasi UNPAD.
pada pewarisan ketahanan tanaman
Chew, B. H. And C. A. Ong. 1990.
cabai terhadap infeksi ChiVMV yang
Genetics and Breeding for Chil
diamati dalam populasi hasil persilangan
Veinal Mottle and Cucumber Mosaic
PBC495 dengan PBC275, hal ini
Virus Resistences in Hot Pepper.
mengindikasikanbahwa karakter ketaha-
Tropics, pp: 49-52
nan terhadap infeksi ChiVMV diken-
Green SK, Kim JS. 1994. Source of
dalikan oleh gen-gen didalam inti sel
Resistence to Viruses of Pepper
(Nukleus).
(Capsicum spp). A catalog. Asian
Vegetable Research and
DAFTAR PUSTAKA Development Center Technical
Bulletin. No 20. 64 hlm.
Alia, Y, A. Baihaki, Nani Hermiati, dan Millah Z. 2007. Pewarisan Karakter
Yuyun Yuwariah. 2004. Pola Ketahanan Tanaman Cabai
Pewarisan Karakter Jumlah Berkas Terhadap Infeksi Chilli Veinal Mottle
Pembuluh Kedelai. Zuriat, Vol. 15, Virus [ Thesis ]. Bogor. Sekolah
No. 1, Januari-Juni 2004 pasca sarjana, Fakultas Pertanian,
IPB.
Volume 1 (1), 2012 Pengaruh Tetua Betina pada Pewarisan Cabai 47

Sinaga MS. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Taufik, M. A.P. Astuti dan S.H. Hidayat.
Penyakit Tumbuhan. Jakarta: 2005. Survei Infeksi Cucumber
penebar swadaya. Mosaic Virus dan Chilli Veinal Mottle
Singh RK. Chaudary BD. 1979. Virus pada Tanaman Cabai dan
Biometrical Methods in Quantitative Seleksi Ketahanan Beberapa Kultivar
Genetics Analysis. New Delhi: Cabai. Agrikultura16: 146-152.
Kalyani Publ. Xuefeng L. 1999. Evaluation of Sweet
and Hot Pepper in Kamphaeng
Saen, Cina. Asian Regional center-
AVRDC Report 1999.

Anda mungkin juga menyukai

  • Jbptunikompp GDL Fiqihperma 27284 7 Daftarp A
    Jbptunikompp GDL Fiqihperma 27284 7 Daftarp A
    Dokumen4 halaman
    Jbptunikompp GDL Fiqihperma 27284 7 Daftarp A
    Annisa Khoirun Nihayah almaliki
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Ta
    Bab 2 Ta
    Dokumen30 halaman
    Bab 2 Ta
    Annisa Khoirun Nihayah almaliki
    Belum ada peringkat
  • Buka
    Buka
    Dokumen1 halaman
    Buka
    Annisa Khoirun Nihayah almaliki
    Belum ada peringkat
  • Buka
    Buka
    Dokumen2 halaman
    Buka
    Annisa Khoirun Nihayah almaliki
    Belum ada peringkat
  • Buka
    Buka
    Dokumen2 halaman
    Buka
    Annisa Khoirun Nihayah almaliki
    Belum ada peringkat
  • Laporan PPL UPT 2016
    Laporan PPL UPT 2016
    Dokumen21 halaman
    Laporan PPL UPT 2016
    Annisa Khoirun Nihayah almaliki
    Belum ada peringkat