Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

Pendahuluan

1.1 latar belakang

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 tahun 2017.


Pedagang besar farmasi (PBF) adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang
memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan bahan obat dalam
jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.

Pedagang Besar Farmasi (PBF) merupakan salah satu unit terpenting dalam
kegiatan penyaluran sediaan farmasi ke fasilitas pelayanan kesehatan seperti apotek,
instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik dan toko obat agar dapat sampai ke
tangan masyarakat. Apoteker sebagai penanggung jawab di PBF harus mampu
melakukan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi di PBF dimulai dari pengadaan,
penyimpanan hingga pendistribusian sediaan farmasi ke sarana pelayanan kesehatan
(Kementerian Kesehatan RI, 2011).

Pedagang Besar Farmasi sendiri adalah perusahaan yang berbentuk badan hukum
dengan izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat
dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dimana dalam
hal ini para pedagang besar farmasi berfungsi sebagai tempat untuk menyediakan dan
menyimpan sediaan farmasi meliputi obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik,
sebagai sarana untuk mendistribusikan sediaan farmasi ke fasilitas pelayanan
kefarmasian meliputi apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik dan
toko obat berizin, sebagai sarana untuk mendistribusikan sediaan farmasi di wilayah
sesuai surat pengakuannya/surat izin edar, dan sebagai tempat pendidikan dan
pelatihan.

Setiap PBF dan PBF cabang diharuskan untuk memiliki apoteker penanggung
jawab yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketentuan pengadaan,
penyimpanan, dan penyaluran obat dan/atau bahan obat dan apoteker penanggung
jawab ini harus memiliki izin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh
karena itu, seorang apoteker yang bertanggung jawab ini sangat dituntut untuk
memiliki kemampuan dan kecakapan lebih dalam melakukan pekerjaan kefarmasian
dilingkungan pedagang besar farmasi yang meliputi berbagai bidang diantaranya
adalah pengadaan, penyimpanan, distribusi, atau penyaluran sediaan farmasi. Oleh
karena itu, kita melakukan praktek kerja lapangan disebuah pedagang besar farmasi
untuk mempersiapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan ditempat kerja kita
nantinya.

Praktek kerja lapangan merupakan suatu upaya meningkatkan ilmu pengetahuan,


pemahaman, keterampilan serta kemampuan dibidang kesehatan yang dilaksanakan
secara berkesinambungan. Selain itu praktek kerja lapangan ini juga berfungsi
sebagai kegiatan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan potensi
dan produktivitas secara optimal dibidang kesehatan terutama dibidang kefarmasian.

Praktek kerja lapangan ini diadakan di Pedagang Besar Farmasi Bengkulu Dispo
Farma yang beralamatkan Jl. Bhayangkara, selama kurang lebih satu bulan ini
diharapkan dapat mencapai dan meningkatkan pemahaman calon tenaga teknis
kefarmasian mengenai peranan Apoteker di Pedagang Besar Farmasi, orgnisasi dalam
PBF, mengenai tahapan-tahapan pendistribusian obat sesuai cara distribusi obat yang
baik (CDOB), mengetahui persyaratan-persyaratan dalam pendirian PBF dan
pelaporan-pelaporan yang dilakukan dalam pengelolaan pendistribusian obat hingga
ke sarana distribusi.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1. Meningkatkan kemampuan tenaga teknis kefarmasian dalam memasuki dunia
kerja sebagai tenaga kerja teknis kefarmasian yang handal dan professional
dibidang farmasi.
2. Mengetahui tentang pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di
pedagang besar farmasi (PBF).
3. Mengetahui tentang alur di pedagang besar farmasi (PBF) dari pemesanan
sampai ke pengiriman.
4. Mengetahui bagaimana peran, fungsi, posisi serta tanggung jawab sebagai
tenaga teknis kefarmasian di pedagang besar farmasi (PBf).
5. Mengetahui cara distribusiobat yang baik (CDOB) di pedagang besar farmasi
(PBF).
6. Memperoleh berbagai ilmu dan masukan yang berguna untuk memperbaiki
dan mengembangkan serta meningkatkan pengetahuan dalam bidang
kefarmasian.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)


1. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh pada
masa belajar disekolah serta menambah wawasan dan pengalaman.
2. Dapat mengetahui gambaran dunia kerja secara langsung tentang
pengelolaan dan pendistribusian obat dan alkes di Pedagang Besar
Farmasi yang sebelumnya hanya diketahui secara teori.
3. Meningkatkan rasa percaya diri, kedisiplinan dan tanggung jawab untuk
menjadi tenaga teknis kefarmasian yang handal.
4. Menambah ilmu pengetahuan dalam hal pendistribusian obat di Pedagang
Besar Farmasi.
5. Menegtahui, memahami tugas dan tanggung jawab tenaga teknis
kefarmasian di Pedagang besar farmasi.

Anda mungkin juga menyukai