Anda di halaman 1dari 8

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan

Volume 8, Nomor 1, Januari 2015 (1-8)


ISSN 1979-5645

Diskursus Kepemimpinan Pemerintahan Kontemporer

Jayadi Nas
(Jurusan Ilmu Politik Pemerintahan, Universitas Hasanuddin)
Email: jayadi.nas01@gmail.com

Abstract
This article outlines two things: first, the concept of leadership that includes the causal
emergence of leaders and leadership requirements; and secondly, the concept of governance
includes the debate whether or not the government and the various forms of contemporary
governance. As a result, the government's leadership in an area of government is determined by
the capabilities possessed by every leader. Capability in question is the ability of the government
in implementing the tasks according to the needs and interests of its people and the demands of
a global society. It takes the ability of a leader to understand the aspirations of its people and
read the trend of the times are constantly changing.

Keywords: leadership, government, transitional regime

Abstrak
Artikel ini menguraikan dua hal: pertama, konsep kepemimpinan yang meliputi sebab-musabab
munculnya pemimpin dan syarat-syarat kepemimpinan; dan kedua, konsep pemerintahan yang
meliputi perdebatan perlu tidaknya pemerintahan dan berbagai bentuk pemerintahan
kontemporer. Hasilnya, kepemimpinan pemerintahan dalam suatu wilayah pemerintahan
sangat ditentukan oleh kapabilitas yang dimiliki oleh setiap pemimpin. Kapabilitas yang
dimaksud adalah kemampuan dalam melaksanakan tugas pemerintahan yang sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingan rakyatnya serta tuntutan masyarakat global. Dibutuhkan
kemampuan seorang pemimpin dalam memahami aspirasi rakyatnya dan membaca
kecenderungan zaman yang terus berubah.

Kata kunci: kepemimpinan, pemerintahan, transisi rezim

PENDAHULUAN dengan aspirasi, kebutuhan, dan tingkat


Diskursus tentang kepemimpinan kepentingan masyarakat.
pemerintahan merupakan salah satu isu yang Setelah 17 tahun agenda reformasi di-
ramai diperdebatkan oleh berbagai kalangan, gelorakan, kepemimpinan pemerintahan
baik di kalangan ilmuwan, politisi, birokrasi, masih diwarnai berbagai fenomena, baik da-
LSM, Mahasiswa maupun di kalangan lam tataran konseptual teoretisnya lebih-
masyarakat pada umumnya. Munculnya isu lebih dalam tataran praktisnya. Proses peru-
ini disebabkan terjadinya pergantian rezim bahan paradigma berpikir dan berprilaku da-
kepemimpinan (dari Orde Baru yang otoriter lam pemerintahan yang sesuai dengan tuntu-
menuju era reformasi yang lebih demokratis) tan zaman tidak semudah membalikkan
dan tuntutan masyarakat global yang telapak tangan. Demikian halnya dengan kon-
menginginkan demokratisasi kepemimpinan sep teoritis kepemimpinan pemerintahan
pemerintahan, termasuk di dalamnya adalah yang ideal tidak semudah dalam tataran prak-
pelayanan pemerintahan yang disesuaikan tiknya.
1
Diskursus Kepemimpinan Pemerintahan Kontemporer (Jayadi Nas)

Dalam realitasnya, masih terdapat sudut pandangnya masing-masing dan di-


bengkalai-bengkalai lama yang sulit dihapus, pengaruhi oleh kondisi zaman yang menyer-
seperti budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme tainya.
(KKN), birokrasi yang belum profesional, sis- Pada dasarnya, kepemimpinan dan
tem perekrutan dan penempatan aparat yang pemerintahan adalah dua konsep teoretis
tidak sesuai dengan peruntukannya. yang berbeda. Kepemimpinan sering di-
Disamping itu, rezim pemerintahan di era artikan sebagai teknik, cara, gaya, dan
reformasi juga belum mampu membuat pe- strategi seorang pemimpin dalam memenga-
nataan sistem politik dan pemerintahan yang ruhi orang lain dalam proses pencapaian
betul-betul stabil. Kepentingan golongan dan tujuan. Pemerintahan adalah wadah atau ins-
kelompok tertentu kerapkali masih dominan titusi tempat penguasa (pemerintah) dengan
bermain dibandingkan kepentingan bangsa, rakyat (yang diperintah) melakukan interaksi.
negara, dan masyarakat pada umumnya. Kepemimpinan pemerintahan adalah ke-
Berangkat dari berbagai fenomena yang mampuan atau kemahiran seorang pemimpin
terjadi dalam realitas kepemimpinan dalam memengaruhi orang lain dalam penca-
pemerintahan tersebut, dalam artikel ini akan paian tujuan pemerintahan (Muslim dan
diuraikan dua hal. Pertama, konsep Hariyati 2012).
kepemimpinan yang meliputi sebab-musabab Dalam menguraikan konsep kepemimpi-
munculnya pemimpin dan syarat-syarat nan, lebih awal perlu diketahui sebab-mu-
kepemimpinan. Kedua, konsep pemerintahan sabab munculnya pemimpin. Ada tiga teori
yang meliputi perdebatan perlu tidaknya utama yang menarasikan kemunculan
pemerintahan dan berbagai bentuk seorang pemimpin. Pertama, teori genetis.
pemerintahan. Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu
tidak dibuat, tetapi seorang pemimpin lahir
METODE PENELITIAN karena bakat yang dibawa sejak lahirnya.
Artikel ini menggunakan metode studi Seseorang ditakdirkan lahir menjadi pem-
literatur (desk study). Berbagai literatur impin dalam situasi dan kondisi yang
dijadikan sumber rujukan untuk melihat bagaimana pun juga. Tuhan memilihnya
konsep-konsep kepemimpinan yang sebagai pemimpin sejak dari awal dan tidak
berkembang di dalam pemerintahan. Metode ada satu kekuatan pun yang dapat
utama yang digunakan dalam penelitian ini menghalanginya (garis tangan). Secara filoso-
adalah analisis data kualitatif melalui metode fis, teori ini menganut pandangan determinis-
penafsiran dan pemahaman (interpretative tik dan fatalistik.
understanding). Konsep-konsep Terdapat suatu kekuatan politik besar
kepemimpinan dan pemerintahan disajikan yang dominan atau maha menentukan ter-
dan diperbandingkan kemudian menyusun pilih dan tidak terpilihnya seseorang menjadi
posisi konseptual yang paling cocok pemimpin, yaitu Allah SWT. Teori ini secara
digunakan dalam pemerintahan. perlahan tidak dijadikan rujukan utama lagi
seiring dengan dinamika politik yang semakin
HASIL DAN PEMBAHASAN berkembang dan sangat pragmatis. Orang
Secara konseptual-teoretis, belum ada lebih cenderung membaca dan melihat reali-
kesepakatan di antara ilmuwan dalam mem- tas sosial dan politik yang dihadapinya.
berikan definisi yang baku tentang kepemim- Kedua, teori sosial (kebalikan dari teori
pinan dan pemerintahan. Tidak adanya kese- genetis). Teori ini menyatakan bahwa pe-
pakatan tersebut lebih disebabkan para ahli mimpin harus disiapkan dan dibentuk. Pe-
mengkaji dan menganalisis sesuai dengan mimpin tidak lahir begitu saja, tetapi melalui

2
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2015

suatu proses penggemblengan yang sistema- sistensi dari proses pengangkatan dan
tis, seperti pengkaderan, pendidikan, dan penetapannya sebagai pemimpin relatif kecil,
pelatihan. Michael Rush dan Philip Altoff karena masyarakat sudah mengetahui pres-
(1993) menyatakan bahwa seharusnya lem- tasi dan tingkat kapabilitasnya.
baga-lembaga politik dan pemerintahan Ketiga, teori ekologis (sintesa dari teori
memiliki suatu lembaga yang khusus genetis dan sosial). Teori ini menyatakan
merekrut orang-orang potensial, memiliki bahwa seorang akan sukses menjadi pemim-
talenta dan bakat untuk dikader menjadi pin, bila sejak lahir dia telah memiliki bakat-
pemimpin andal di masa depan. bakat kepemimpinan. Bakat-bakat itu dikem-
Pernyataan Michael Rush dan Philip Altoff bangkan dalam kehidupannya melalui proses
tersebut menunjukkan bahwa untuk mencip- pendidikan, pelatihan, dan pengalaman
takan pemimpin yang hebat di masa depan, sesuai dengan kepentingan dan tuntutan za-
maka perlu dilakukan kontinuitas man. Dengan demikian, bakat kepemimpinan
pengkaderan yang dilakukan oleh suatu lem- yang muncul sejak lahir dianggap tidak cukup,
baga khusus pencetak kader. Lembaga dibutuhkan suatu proses lebih lanjut dalam
pengkaderan inilah yang melahirkan pemim- melahirkan seorang pemimpin yang sesuai
pin-pemimpin bangsa dan negara yang dengan kepentingan zaman yang menyer-
tangguh. Penempatan seseorang pada posisi- tainya.
posisi tertentu disesuaikan dengan talenta, Dalam mengikuti semangat zaman yang
kapabilitas, track record, dan tingkat peneri- menyertai kepemimpinan pemerintahan,
maan masyarakat. Pengangkatan seorang dibutuhkan syarat-syarat kepemimpinan. Ada
pemimpin tidak didasarkan atas kepentingan tiga hal penting yang senantiasa disarankan
kelompok tertentu secara sepihak yang si- oleh para ahli dalam mengkaji dan
fatnya jangka pendek, tetapi kesinambungan menganalisis masalah syarat-syarat kepe-
pelaksanaan pemerintahan harus menjadi mimpinan, yaitu: kekuasaan, kewibawaan,
pertimbangan utama yang sifatnya jangka dan kemampuan. Kekuasaan adalah
panjang. kekuatan, otoritas dan legalitas yang mem-
Pada hakikatnya, pernyataan tersebut berikan wewenang kepada pemimpin untuk
bukan suatu hal yang baru dalam kepemim- memengaruhi dan menggerakkan bawahan
pinan pemerintahan. Rasulullah Muhammad untuk berbuat sesuatu.
SAW., juga telah memberikan petunjuk dan Kewibawaan adalah kelebihan, keunggu-
pesan bahwa “jangan sama sekali kau berikan lan, keutamaan, sehingga orang mampu
suatu urusan/pekerjaan kepada seseorang “membawahi atau mengatur orang lain”.
yang bukan ahlinya. Apabila kau berikan Mampu membuat orang patuh dan taat pada
pekerjaan kepada yang bukan ahlinya, maka pemimpin dan bersedia melakukan perintah
tunggulah kehancurannya.” Dalam konsep atau perbuatan sesuai dengan keinginan
pepatah asing orang sering sebut “The right orang yang memerintahnya. Keteladanan
man and the right place” (tempatkanlah seorang pemimpin sangat dituntut dalam
seseorang sesuai dengan keahliannya atau mengajak masyarakatnya berpartisipasi
kemampuannya). secara sukarela dan aktif dalam segala aktifi-
Apabila teori ini dilaksanakan dengan baik, tas pemerintahan. Partisipasi masyarakat
maka akan muncul seorang pemimpin yang melalui proses mobilisasi semaksimal mung-
sangat didambahkan oleh masyarakat. kin dihindari untuk meningkatkan pendidikan
Pemimpin yang memiliki pengetahuan luas, politik dan tingkat kesadaran masyarakat se-
pengalaman yang sudah teruji dan memiliki bagai anak bangsa.
tingkat penerimaan yang relatif baik. Re-

3
Diskursus Kepemimpinan Pemerintahan Kontemporer (Jayadi Nas)

Kemampuan ialah segala daya, - Tajam firasatnya, tajam dan adil per-
kesanggupan, kekuatan dan kecakapan kete- timbangannya.
rampilan teknis maupun sosial yang dimiliki - Berpengetahuan luas dan haus akan
seorang pemimpin. Kemampuan ini merupa- ilmu pengetahuan.
kan nilai lebih yang dimiliki seorang pe- - Memiliki motivasi tinggi dan menya-
mimpin dibandingkan anggota masyarakat dari target atau tujuan hidupnya yang
lainnya. Seorang pemimpin harus memiliki ingin dicapai, dibimbing oleh ideal-
lima kelebihan, yaitu: kapasitas berupa isme tinggi.
kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan, - Punya imajinasi tinggi, daya kom-
berbicara, keaslian, dan kemampuan menilai; binasi, dan daya inovasi.
prestasi berupa gelar kesarjanaan, ilmu
pengetahuan, keterampilan olahraga dan Dari berbagai persyaratan-persyaratan
seni; tanggung jawab berupa sifat mandiri, yang dikemukakan oleh para ahli dapat
berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dikatakan bahwa seorang pemimpin harus
dan hasrat untuk unggul; partisipasi yakni memiliki nilai lebih dibandingkan orang yang
aktif, memiliki sosiabilitas tinggi, mampu dipimpinnya. Dari segi keilmuan, memiliki
bergaul kooperatif atau suka bekerja sama, pengetahuan yang tinggi dan luas. Dari segi
mudah menyesuaikan diri, dan punya rasa praktis, memiliki pengalaman dalam memim-
humor; status meliputi kedudukan sosial- pin, berprestasi, dan track record yang baik.
ekonomi cukup tinggi, populer, dan tenar. Dari segi mental, memiliki moral dan akhlak
yang baik dan terpuji. Dari aspek sosial,
Pandangan lain dikemukakan oleh Earl seorang pemimpin harus memiliki kepekaan
Nightingale dan Whith Schult (1965) bahwa dan kepedulian sosial terhadap lingkungan
seorang pemimpin harus memiliki dan sesamanya. Secara politik, memiliki
persyaratan-persyaratan, yakni: dukungan dan tingkat penerimaan yang tinggi
- Kemandirian berhasrat memajukan dari masyarakat.
diri sendiri (individualis). Setelah mengetahui asal usul munculnya
- Besar rasa ingin tahu dan cepat ter- seorang pemimpin dan syarat-syarat
tarik pada manusia dan benda-benda. kepemimpinan, bagian yang tak kalah pen-
- Multi-trampil atau memiliki ke- tingnya diketahui adalah munculnya
pandaian beraneka ragam. pemerintahan, pentingnya pemerintahan,
- Memiliki rasa humor, antusiasme dan bentuk-bentuk pemerintahan. Pema-
tinggi, dan suka berkawan. haman ini akan memberikan nuansa yang
- Perfeksioinis, selalu ingin mendapat- lebih kongkrit dalam kepemimpinan, teru-
kan yang sempurna. tama dalam tataran filosofis dan praktisnya.
- Mudah menyesuaikan diri, kemam- Awal munculnya pemerintahan (negara)
puan adaptasi yang tinggi. diawali dengan perdebatan dua kelompok
- Sabar dalam menjalankan tugas. besar, yaitu antara kelompok yang setuju
- Waspada, peka, jujur, optimis, berani, adanya pemerintahan dengan kelompok yang
gigih, ulet, dan realistis. tidak setuju adanya pemerintahan. Kelompok
- Komunikatif, pandai berbicara atau yang setuju adanya pemerintahan ber-
berpidato. agumentasi bahwa hanya pemerintahlah
- Berjiwa wiraswasta. yang dapat memberikan kesejahteraan, ke-
- Sehat jasmaninya, dinamis, sanggup, amanan, dan ketertiban dalam kehidupan
dan suka menerima tugas yang berat berbangsa dan bernegara, sedangkan ke-
serta berani mengambil resiko. lompok yang tidak setuju berargumentasi

4
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2015

bahwa pemerintah kerapkali mengambil ke- ganggunya dalam melakukan aktivitasnya,


untungan secara sepihak dari rakyat tanpa terutama kepentingan pribadinya.
dibarengi balas jasa yang setimpal. Manusia membutuhkan kejelasan tentang
Pemerintah juga terkadang mengganggu tujuan kita berpemerintahan. Lembaga
kepentingan individu yang asasi dari manusia pemerintahan tidak hanya dikenal sebagai
dengan membuat berbagai aturan yang wadah tempat mendapat dan membagi
membatasinya. kekuasaan, mengusai orang lain, dan me-
Manusia membeli mobil dengan uang ta- manfaatkan kekuasaan, tetapi sebagai insti-
bungan yang selama ini disimpannya (dari tusi tempat kita mengabdi untuk sebesar-
warisan orang tua ditambah dengan hasil besarnya kepentingan rakyat. Dalam pem-
usahanya sendiri, bahkan sebagian pin- bukaan UUD 1945 alinea keempat, dengan
jaman). Setelah membeli mereka dikenakan sangat mulia para the founding father men-
pajak PPn, BPKB, STNK, dan berbagai pungu- cantumkan tujuan kita berpemerintahan,
tan-pungutan lainnya yang dilakukan oleh yakni melindungi segenap bangsa dan
aparat pemerintahan, tanpa dibarengi tumpah darah Indonesia, mewujudkan kese-
dengan ketidakjelasan balas jasa dari jahteran umum, mencerdaskan kehidupan
pemerintah, bahkan merupakan beban bangsa, menjaga keamanan dan ketertiban
berkepanjangan yang harus dibayar. Di slip bangsa, mewujudkan masyarakat adil,
pembayaran rekening listrik tertera pem- makmur dan sentosa. Tujuan inilah yang
bayaran pajak penerangan jalan sebesar 4% senantiasa dijadikan patokan dalam
bagi seluruh pelanggan PLN. Apa balas jasa melaksanakan tugas pemerintahan. Per-
yang didapat dari pembayaran pajak terse- tanyaan besar yang muncul adalah bentuk
but. Apakah semua pelanggan menik- pemerintahan seperti apa yang diharapkan
matinya? Apakah hanya pelanggan yang mampu mencapai tujuan mulia tersebut?
menikmati lampu penerangan yang Pemikiran tentang bentuk pemerintahan,
dikenakan pajak? Di mana balas jasa bukan suatu hal yang baru. Sejak zaman
pemerintahan dari kepatuhan, ketaatan, dan berkembangnya polis di Yunani Kuno, para
jasa yang diberikan manusia? filosof seperti Plato dan Aristoteles telah
Argumentasi dari kedua kelompok terse- mencoba melakukan perenungan dan
but didasarkan atas asumsi yang masing- penyelidikan tentang bentuk pemerintahan
masing memiliki dasar. Kelompok yang setuju yang ideal diterapkan dalam mengatur ke-
adanya pemerintahan berasumsi bahwa hidupan berbangsa dan bernegara. Namun
pemerintahan dapat menjadi tempat tertum- demikian, setiap negara tentu memilih ben-
buknya orang yang sewenang-wenang tuk pemerintahan yang sesuai dengan karak-
(serakah) dan tempat berlindungnya orang ter dan ciri khas masyarakatnya masing-
teraniaya (miskin). Kelompok yang tidak se- masing.
tuju adanya pemerintahan berasumsi bahwa Secara umum bentuk pemerintahan dapat
pada dasarnya manusia itu baik, dia menge- diklasifikasi kedalam tiga bentuk. Pertama,
tahui mana yang baik dan mana yang buruk. pemerintahan oleh satu orang (government
Dia dapat mengatur dirinya sendiri dan dia by one). Kedua, pemerintahan oleh beberapa
juga lebih mengetahui apa yang menjadi atau sekelompok orang (government by the
kebutuhan dan kepentingannya. Dalam few). Ketiga, pemerintahan oleh banyak
keadaan seperti ini, manusia tidak membu- orang (government by the many). Ketiga ben-
tuhkan adanya lembaga lain di luar dirinya tuk pemerintahan tersebut dapat diklasifikasi
(pemerintahan) yang justru dapat meng- berdasarkan sisi positif dan negatifnya secara
berlawanan. Bentuk pemerintahan yang baik

5
Diskursus Kepemimpinan Pemerintahan Kontemporer (Jayadi Nas)

antara lain Monarki, Aristokrasi, dan masyarakatnya lebih makmur. Kalau


Demokrasi, sedangkan bentuk pemerintahan demikian, bentuk pemerintahan apa yang
yang buruk antara lain Tirani, Oligarki, dan terbaik dilaksanakan?
Mobokrasi. Jawabannya sangat sederhana, yaitu ben-
tuk pemerintahan yang sesuai dengan situasi
dan kondisi di mana bentuk pemerintahan itu
dilaksanakan, apapun bentuknya. Di sini lah
1) Monarki adalah pemerintahan satu seni, teknik, dan gaya kepemimpinan
orang yang diabdikan untuk kepentingan seseorang dalam melaksanakan tugas
umum atau seluruh rakyat (positif). pemeintahan dibutuhkan. Seorang pemimpin
2) Tirani adalah pemerintahan satu orang harus memiliki berbagai macam teknik dalam
yang diabdikan untuk kepentingan melakukan interaksi dengan masyarakat yang
pribadi (negatif). diperintahnya atau dilayaninya. Setiap orang
3) Aristokrasi adalah pemerintahan oleh memiliki karakter dan membutuhkan so-
sekelompok atau beberapa orang yang siologi tersendiri dalam berhubungan atau
diabdikan untuk kepentingan masyarakat menghadapinya.
umum atau seluruh rakyat (positif).
4) Oligarki adalah adalah pemerintahan KESIMPULAN
oleh sekelompok atau beberapa orang Kepemimpinan pemerintahan dalam suatu
yang diabdikan untuk kepentingan ke- wilayah pemerintahan sangat ditentukan
lompok atau golongan tertentu (negatif). oleh kapabilitas yang dimiliki oleh setiap
5) Demokrasi adalah pemerintahan oleh pemimpin. Kapabilitas yang dimaksud adalah
banyak orang yang diabdikan untuk kemampuan dalam melaksanakan tugas
kepentingan bersama bagi seluruh rakyat pemerintahan yang sesuai dengan kebutuhan
(positif). dan kepentingan rakyatnya serta tuntutan
6) Mobokrasi adalah pemerintahan oleh masyarakat global. Dibutuhkan kemampuan
banyak orang yang diabdikan untuk seorang pemimpin dalam memahami aspirasi
kepentingan diri sendiri, sehingga men- rakyatnya dan membaca kecenderungan za-
jadi gontok-gontokan atau cenderung man yang terus berubah.
berbuat anarkis (negatif). Dalam memahami aspirasi rakyat, seorang
pemimpin harus senantiasa melakukan
Berbagai macam bentuk pemerintahan komunikasi timbal balik dengan rakyat yang
tersebut di atas menunjukkan sisi positif dan dipimpinnya. Dari proses interaksi tersebut
negatif suatu pemerintahan, namun dalam akan diketahui hakikat dari keinginan dan re-
aplikasinya tidak ada suatu sistem politik alitas yang dihadapi masyarakat. Jangan sam-
yang betul-betul mampu menjalankan secara pai orang di luar wilayah pemerintahan yang
ideal. Dalam negara yang menganut bentuk memberitahu kondisi internal wilayah
pemerintahan yang monarki, aristokrasi, dan seorang pemimpin. Hal ini sangat fatal, na-
demokrasi yang dikategorikan sebagai bentuk mun tidak jarang terjadi dalam realitas ke-
pemerintahan yang baik, kerapkali ditemui hidupan kepemimpinan pemerintahan.
sisi negatif dalam pelaksanaannya. Sebaliknya Dalam konteks kemampuan membaca ke-
dalam negara yang menganut bentuk cenderungan zaman yang terus berubah,
pemerintahan tirani, oligarki, dan mobokrasi seorang pemimpin tidak boleh kehilangan
yang dikategorikan sebagai bentuk informasi, wacana, dan isu yang terus
pemerintahan yang buruk, kerapkali juga berkembang dalam pelaksanaan pemerinta-
ditemui sisi positifnya. Bahkan tidak jarang han. Dari perkembangan informasi tersebut,

6
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 8, Nomor 1, Januari 2015

seorang pemimpin dapat melakukan inovasi- DAFTAR PUSTAKA


inovasi dan kreasi dalam melaksanakan Rush, M. dan P. Altoff (1993). Pengantar So-
pemerintahan. Tidak terpaku mati pada siologi Politik. Jakarta: Rajagrafindo
aturan normatif yang cenderung kaku dan Persada.
tidak perspektif. Sepanjang tidak berten- Keller, S. (1995). Penguasa dan Kelompok Elit:
tangan dengan aturan yang ada dan diabdi- Peranan Elit Penentu dalam
kan untuk kepentingan pemerintahan dalam Masyarakat Modern. Jakarta: Rajawali
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Pers.
maka inovasi dan kreaktivitas pemimpin
adalah suatu keniscayaan. Nightingale, C. & W. N. Schultz. (1965).
Dalam konteks ini pula, maka aktivitas Creative Thingking: How to Win with
studi banding yang kerap kali dilakukan dapat Ideas. Chicago: Nightingale-Conant
dipahami dan dianggap perlu. Lewat studi Corp.
banding, seorang pemimpin akan terbuka Organski, A. F. K. (1985). Tahap-tahap
mata dan wawasannya dalam melakukan pe- Perkembangan Politik. Jakarta: CV.
rubahan di wilayahnya. Suatu hal yang keliru Akademika Pressindo.
kalau studi banding hanya dijadikan ajang
rekreasi untuk kepentingan yang tidak Muslim, M. A. & D. Hariyati (2012). “The Role
berhubungan dengan tugas dan pekerjaan of Leadership in Bureaucracy
seorang pemimpin, apalagi rakyat semakin Reform”. Bisnis & Birokrasi Journal,
kritis. Vol 19, No 2, hlm. 86-93.

7
Diskursus Kepemimpinan Pemerintahan Kontemporer (Jayadi Nas)

Anda mungkin juga menyukai