RONDE KEPERAWATAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN KELAS E
Disusun oleh :
Sindiastati (173112420140101)
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam
pelayanan keperatan adalah pembenahan manajemen keperawatan karena dengan
adanya factor kelola yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan
keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan
klien terhadap pelayanan keperawatan.
Rumah sakit adalah salah satu bentuk sarana kesehatan yang berfungsi untuk
melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan serta upaya kesehatan
penunjang. Pada masa kini perjalanan peran rumah sakit sebagai organisasi pelayanan
kesehatan sedang memasuki lingkungan global yang kompetitif dan terus berubah.
Perubahan lingkungan tersebut menurut Trisnantoro (2004), akan mendorong rumah
sakit menjadi organisasi yang berciri multiproduk, sehingga membutuhkan pengelolaan
yang tepat.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas disimpulkan yang menjadi
masalah pada makalah ini adalah bagaimana pengaruh kompetensi perawat
(kompetensi teknis, kompetensi perilaku) dan kerja tim (kerjasama, kepercayaan,
kekompakan), terhadap pasien yang ditangani dan Apakah kualitas ronde keperawatan
akan berdampak pada pasien secara langsung?
Penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Management Keperawatan.
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan bisa dibagi menjadi 2 yaitu : tujuan
bagi perawat dan bagi pasien.
Tujuan bagi keperawatan menurut Amola et al, (2010) :
1. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari
Tujuan Khusus :
Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan siswa perawat.
Ronde keperawatan merupakan studi percontohan yang menyediakan sarana untuk
menilai pelaksanaan keperawatan yang dilakukan oleh perawat (Wolak et al, 2008).
Sedangkan bagi siswa perawat dengan ronde keperawatan akan mendapatkan
pengalaman secara nyata dilapangan (Clement, 2011).
Nurse management rounds menurut Close & Castlide (2005) ronde ini adalah
ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan implementasi pada
sekelompok pasien dan keluarga pada proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi
proses pembelajaran antara perawat dengan head nurse.
Patient comfort rounds menurut Close & Castledine (2005) ronde di sini berfokus
pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi perawat dalam
ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan
malam hari, perawat menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
a. Pra Ronde:
- Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka),
- Menentukan tim ronde,
- Membuat proposal,
b. Pelaksanaan Ronde:
- Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan
- Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
c. Pasca Ronde :
Perawat menentukan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan. Hal itu
disebut Sitorus (2006) sebelum dilakukan ronde perawat primer (PP) menentukan 2-3
klien yang akan di ronde dan ditentukan pasien yang akan di ronde. Sebaliknya dipilih
klien yang membutuhkan perawatan khusus dengan masalah yang relative lebih
kompleks (Sitorus, 2006).
2. Membuat perencanaan apa yang akan dilakukan meliputi:sistem apa yang akan
diajarkan, aspek-aspek apa yang harus ditekankan: pemeriksaan fisik, melakukan
tindakan dsb.
3. Rencanakan agar semua aktif terlibat dalam kegiatan, pilih pasien yang akan
dilakukan proses pembelajaran, serta tentukan berapa banyak waktu yang harus
dihabiskan dengan pasien tertentu.
4. Orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan berikut ini dapat
dilakukan selama fase orientasi: (1) orientasikan perawat untuk tuuan latihan dan
kegiatan yang direncanakan (2) memberikan peran kepada setiap anggota tim (3)
buat aturan mengenai ronde (4) setiap diskusi sensitive perlu ditunda dan seluruh
tim harus menyadari hal ini.
5. Perkenalkan diri anda dan tim pada pasien meliputi: (1) memperkenalkan diri kepada
pasien (2) pasien perlu diberitahu bahwa pertemuan itu terutama dimaksudkan
untuk berdiskusi mengenai pemberian perawatan pada pasien (3) keluarga tidak
perlu diminta untuk perg jika pasien ingin untuk ditemani.
PEMBAHASAN
RSU Swadana Daerah Tarutung berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam
Medik bahwa pada tahun 2007 pencapaian BOR 90,80%, tahun 2008 berkurang menjadi
73,00%, namun masih dalam kategori ideal sesuai dengan standart Depkes RI
Kondisi RSU Swadana Daerah Tarutung pada tahun 2008 mengalami penurunan
sesuai perhitungan BOR rumah sakit sebesar 18,72% dari tahun 2007 ini diakibatkan
adanya penurunan kinerja rumah sakit. Penurunan indikator kinerja RSU Swadana
Daerah Tarutung sangat terpengaruh dengan kinerja pelayanan perawat, oleh karena
selama 24 jam pasien rawai inap dibawah pengawasan perawat pelaksana di rumah
sakit.
Menurut berita terbitan media cetak seperti: Aspirasi (20 Maret 2007), Metro
Tapanuli (31 Mei 2008), Skala Indonesia (27 Agustus 2008) , Bonapasogit (Januari 2009)
menerbitkan bahwa pelayanan RSU Swadana Daerah Tarutung pada tahun 2008 adanya
penurunan, kondisi ini juga berdampak dari semakin menurunya pelayanan yang
diberikan perawat pelaksana rawat inap RSU Swadana Daerah Tarutung. Pada sisi yang
lain kualitas tenaga keperawatan tersebut berbanding lurus dengan tingkat pendidikan
perawat yang ada, dimana pendidikan perawat pelaksana rawat inap RSU Swadana
Daerah Tarutung yang berjumlah 60 orang belum ada yang berlatar pendidikan sarjana
masih memiliki tingkat pendidikan diploma III, sehingga pelayanan yang profesional
tidak dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan oleh customer.
Kompetensi sesuai dengan wilayah kecerdasan emosi dibagi menjadi 2 golongan besar
yaitu:
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Aitken, L., Burmeister E., Clayton S., Dalais C., & Gardner G (2010). The impact of nursing rounds
on the practice environment & nurse satisfaction in intensive care: pre-test post-test
comparative study. International Journal of Nursing Studies. 48 (2011) 918-925.
Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical nursing rounds part 1: Matrons rounds. Britsh Journal
of Nursing. Vol 14, No 15.
Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical nursing rounds part 2: Nurse management
rounds. Britsh Journal of Nursing. Vol 14, No 16.
Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical nursing rounds part : Teaching rounds for
nurses. Britsh Journal of Nursing. Vol 14, No 18.
Kozier, B., Erb & Berman, A. (2004) Fundamental of Nursing: Concept, process, &
practice. Seven third ed. New Jersey: Pearson prentice hall.
O’Connor, A. B. (2006). Clinical instruction and evaluation: Teaching resource. Second edition.
Canada: Jones & Bartlett publishers