PENDAHULUAN
keuangan dan otonomi daerah. Dalam hal desentralisasi keuangan dan otonomi
1
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Permendagri Nomor 13
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan
Keuangan Daerah. Selain itu, terdapat undang-undang nomor 12 tahun 2008 yang
pengelolaan keuangan telah disusun guna dijadikan sebagai landasan yang kokoh
bagi pengelola keuangan negara dalam rangka menjadikan good governance dan
2
kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan
periode, maupun antar entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah
besar pengguna laporan, untuk mencapai tujuan tersebut standar ini menetapkan
SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang,
dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan,
pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui aset, utang,
dan ekuitas dana berbasis akrual. Laporan keuangan pokok terdiri dari: (a)
Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Arus Kas,(d) Catatan atas
3
Menurut Nugraheni dan Subaweh (2008 : 13) dalam jurnal Pengaruh
4
Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat,
Kabupaten/Kota tidak dijalankan secara maksimal. Salah satu tugas APIP yaitu
kepada Kabupaten Halmahera Selatan, Kota Tidore kepulauan dan Kota Ternate.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa APIP belum memiliki kompetensi
laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) khususnya pada Kota Ternate pada
tahun 2008 tidak menyatakan pendapat, tahun 2009 tidak wajar, tahun 2010 tidak
menyatakan pendapat, dan tahun 2011 wajar dengan pengeculian (WDP). Dari
hasil evaluasi ini dapat di katakan bahwa laporan keuangan pada Kota Ternate
masih belum dapat memenuhi syarat dalam kualitas laporan keuangan dalam
5
yang di sajikan dalam laporan keuangan.Masih banyaknya opini tidak
5.Sistem informasi akuntansi dan pelaporan belum di dukung dengan SDM yang
memadai.
Akrual dimaksudkan untuk memberi manfaat lebih baik bagi para pemangku
dengan salah satu prinsip akuntansi yaitu bahwa biaya yang dikeluarkan
sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Selain mengubah basis SAP dari
6
kas menuju akrual menjadi akrual, Peraturan Pemerintah ini mendelegasikan
pernyataan SAP oleh KSAP tetap harus melalui proses baku penyusunan SAP
Ternate”.
7
1.3. Tujuan penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang terkait. Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh penulis agar dapat
8
b. Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi sumber referensi bagi
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemerintah, yang terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan
LKPP dan LKPD. SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP), yaitu SAP yang diberi judul, nomor, dan tanggal efektif.
Pemerintahan.
Pemerintahan (IPSAP) atau Buletin Teknis SAP. IPSAP dan Buletin Teknis SAP disusun dan
disampaikan kepada BPK paling lambat empat belas hari kerja sebelum IPSAP
diterbitkan. IPSAP dimaksudkan untuk menjelaskan lebih lanjut topik tertentu guna
menghindari salah tafsir pengguna PSAP. Sedangkan Buletin Teknis SAP dimaksudkan
untuk mengatasi masalah teknis akuntansi dengan menjelaskan secara teknis penerapan
10
2.1.2. Latar Belakang terbitnya Standar Akuntansi Pemerintah
lama ada, namun baru pada sebatas wacana. Seiring dengan berkembangnya
kembali menguat. Oleh karena itu Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN),
yang bertugas menyusun konsep standar akuntansi pemerintah pusat dan daerah
Pemerintahan, dan standar tersebut disusun oleh suatu komite standar yang
11
tertentu termasuk dengar pendapat (hearing), dan meminta pertimbangan
12
kemudian KSAP meminta pertimbangan kepada BPK melalui Menteri Keuangan.
Namun draf SAP ini belum diterima oleh BPK karena komite belum ditetapkan
ini segera bekerja untuk menyempurnakan kembali draf SAP yang pernah
diajukan kepada BPK agar pada awal tahun 2005 dapat segera ditetapkan.
Pemerintahan
akrual.
mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial
13
APBN/APBD. SAP Berbasis Akrual tersebut dinyatakan dalam bentuk PSAP dan
Tahun 2010.
Pemerintahan adalah terletak pada jenis bidang usaha yaitu pelayanan publik serta
mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah pusat
penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap pada pemerintah daerah diatur
14
bertahap dilakukan dengan memperhatikan urutan persiapan dan ruang lingkup
laporan.
Tahun 2010.
dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat lima tahun. Karena itu, Peraturan
15
menyampaikan usulan rancangan perubahan PSAP kepada BPK untuk mendapat
strategis yang perlu segera diupayakan dan diwujudkan bersama dalam rangka
SAP.
lain:
16
5. Melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dalam
berwenang.
17
8. PSAP 08: Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan.
3. Neraca.
diperbandingkan). Dan laporan tersebut akan diaudit terlebih dahulu oleh BPK
ketentuan yang dipahami dan ditaati oleh pembuat standar dalam menyusun
18
akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah yaitu basis akuntansi, nilai
a. Basis Akuntansi
keuangan.
19
pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas
ekuitas diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat
atau dibayar.
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar
sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan
lain karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi. Dalam hal yang
tidak terdapat nilai historis, dapat digunakan nilai wajar aset atau
kewajiban terkait.
20
c. Realisasi (Realization)
laporan yang wajib disusun, maka pendapatan atau belanja basis kas
komersial.
transaksi atau peristiwa lain tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai
Keuangan
e. Periodisitas (Periodicity)
21
entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat
f. Konsistensi (Consistency)
konsistensi internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi
keuangan
laporan keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka (on the face)
22
Dalam rangka penyajian wajar, faktor pertimbangan sehat diperlukan
sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak
menetapkan aset atau pendapatan yang terlampau rendah, atau sengaja mencatat
kewajiban atau belanja yang terlampau tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi
tidak netral.
kualitas yang dikehendaki yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat
dipahami.
1. Relevan
23
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini,
penggunaannya
ditentukan
yaitu:
ng akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.
c. Tepat waktu
d. Lengkap
24
diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan
2. Andal
3. Dapat dibandingkan
4. Dapat dipahami
dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang
25
kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya
26
2.2. Pengertian Laporan Keuangan
yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat atau fungsinya. Tahap akhir dari
neraca, (2) laporan laba-rugi, (3) laporan arus kas, dan (4) laporan ekuitas
pemilik atau pemegang saham. Selain itu, catatan atas laporan keuangan
keuangan.”
sebagai berikut:
27
yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini
perusahaan.”
keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang berisi informasi
keuangan dan sejarah perusahaan, dan laporan keuangan inilah yang menjadi
bahan informasi bagi para pemakainya, baik pemakai internal maupun eksternal
keuangan untuk mengetahui kondisi perusahan pada masa tertentu atau masa
28
Dalam prakteknya dikenal beberapa macam laporan keuangan seperti:
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini
diperoleh.
merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada
saat ini. Laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab
c. Neraca
tanggal tertentu.
keuangan mengungkapkan:
29
2. Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan
ekuitas
atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa
yang telah dilakukan oleh manajemen agar mereka dapat membuat keputusan
Menurut APB Statement No. 4 yang dikutip oleh Harahap (2007: 122)
yaitu:
30
a. Tujuan khusus
b. Tujuan umum
yang dapat digunakan baik oleh pihak intern maupun ekstern perusahaan
adequate, fair dan full. Adequate yaitu informasi minimum yang harus disajikan
dan tidak merugikan bagi perusahaan atau pemegang saham. Karena kewajaran
pengungkapan mengenai hal-hal yang cukup materil. Hal-hal yang cukup materil
31
a. Bentuk, susunan dan isi laporan keuangan serta penjelasan-penjelasan
yang dilampirkan
Fair yaitu aturan etis tentang perlakuan yang sama kepada pemakai
Konsep full disclosure mewajibkan agar laporan keuangan atau laporan tahunan
informasisehingga membuat orang baik umum atau investor paham dan tidak
32
wajib merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar
yang penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Laporan
keuangan pokok yang dihasilkan perusahaan biasanya ada tiga macam, yaitu: (1)
Neraca, (2) Laporan Laba Rugi, dan (3) Laporan arus kas. Laporan-laporan
sebagai berikut:
1. Neraca
33
4. Laporan arus kas
antara yang dimiliki (harta) dan apa yang dipinjam (utang), yang disebut
ekuitas.
2. Laporan laba rugi (laporan dari pendapatan) adalah laporan jumlah laba
yang didapat oleh suatu perusahaan selama satu periode. Laporan laba rugi
1. Neraca
2. Laporan laba-rugi
34
Sedangkan menurut Fess dan Warren (2008: 24), laporan keuangan yang
Laporan laba rugi adalah suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama
periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan laba rugi
beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih atau keuntungan
bersih (net income atau net profit). Jika beban melebihi pendapatan, maka
yang terjadi selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan
dalam laporan ini. Demikian juga, laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum
harus dilaporkan di neraca. Oleh karezna itu, laporan ekuitas pemilik sering
kali dipandang sebagai penghubung antara laporan laba rugi dengan neraca.
35
3. Neraca
Neraca adalah suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada
tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca
melaporkan jumlah aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada akhir bulan
atau akhir tahun. Bentuk neraca ada dua macam, yaitu: (1) bentuk akun
kewajiban dan ekuitas pemilik di sebelah kanan, dan (2) bentuk laporan
aktiva.
Laporan arus kas adalah suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas
selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan arus
b. Arus kas dari aktivitas investasi Bagian ini melaporkan transaksi kas
c. Arus kas dari aktivitas pendanaan Bagian ini melaporkan transaksi kas
36
2.2.4.Pengguna Laporan Keuangan
1. Investor
membayar dividen.
2. Karyawan
3. Pemberi pinjaman
37
4. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada
5. Pelanggan
6. Pemerintah
7. Masyarakat
38
Sedangkan Stice dan Skousen (2004: 9-10), menyatakan bahwa pihak-
perusahaan.
keputusan ekonomi.
39
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran
mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang
(Substanceover form).
40
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan
interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya
sementara) dan bukan merupakan laporan yang final. Karena itu semua
buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasar sekarang
keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu,
41
disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti
(misleading).
sebagainya.
tersebut di antaranya :
42
Laporan Keuangan variables) dan kompetensi staf
Pemerintah Daerah akuntansi, terhadap
kualitas laporan
keuangan pemerintah
daerah,kabupaten
Buleleng,
diperlukan suatu system yang bisa mengatur kehidupan masyarakat dalam segala
bidang, baik sosial, ekonomi, politik, dan bidang lainnya. Di Indonesia sendiri
43
telah banyak dikeluarkan undang -undang untuk mengatur segala bidang
keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah telah menarik perhatian
pelaksanaannya, khusunya PP Nomor 105 tahun 2000 yang telah diubah menjadi
2014: 36)
ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
44
Pasal 184 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
keuangan pemerintah”. Hal ini bersifat wajib baik untuk pemerintah pusat
45
2.5. Pengembangan Hipotesis
guna peningkatan kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah hal ini sealan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Irwana (2010) dengan menunjukkan
46
BAB III
METODE PENELITIAN
Ternate. Adapun penelitian akan dilakasnakan pada bulan Februari sampai bulan
Maret 2019.
keuangan yang bekerja pada DPKAD Pemerintah Kota Ternate. Dalam penelitian
sampel atau dengan kata lain sampel diambil dari seluruh punyusun laporan
Ternate.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang
bersumber langsung dari responden melalui kuesioner. Sumber data primer adalah
Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan
terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik
47
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengajukan daftar
Tabel 3.1
defenisi operasional variabel dan indikatornya
Variabel Dimensi Indikator Skala
Variabel (X): Basis akuntansi 1. Basis akrual
Ordinal
Penerapan 2. Basis kas
Standar Nilai historis 1. Penilaian asset
Ordinal
Akuntansi 2. Penilaian kewajiban
Pemerintahan Realisasi Konsep layak temu
Ordinal
biaya-pendapatan
Substansi 1. Penyajian transaksi secara wajar
Mengungguli 2. Penyajian peristiwa lainya Ordinal
Bentuk Forma
Periodisitas Periode pelaporan Ordinal
Konsistensi Penerapan metode akuntansi Ordinal
Pengungkapan Kelengkapan informasi
Ordinal
Lengkap laporan keuangan
Penyajian penyajian laporan
Laporan realisasi anggaran,
Keuangan laporan perubahan saldo
anggaran lebih, neraca, laporan
operasional, Ordinal
laporan arus kas, laporan
perubahan ekuitas, dan catatan
atas laporan keuangan.
48
Dalam operasionalisasi variabel ini, semua varibel menggunakan skala
ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie
(2009: 142) yaitu “sebuah skala yang tidak hanya mengkategorikan variabel
Uji validitas data penelitian ini digunakan untuk mengukur sah atau
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini
ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan (Purbayu, 2005:
251) dalam (Mide, 2011). Reliabilitas suatu variabel yang dibentuk dari daftar
pertanyaan dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0, 60.
49
3.7. Metode Analisis
interval/ratio. Maka tahap selanjutnya adalah diolah dan dianalisis secara statistik
dengan menggunakan uji regresi dan uji korelasi linear sederhana. Sistematika
dari pengolahan ini, maka langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan uji
normalitas data untuk kedua variabel kmuntuk mengetahui tes yang instrumen
yang digunakan apakah berdistribusi normal atau tidak. Kemudian dalam uji
teknik ini karena dalam penelitian ini hanya digunakan satu variabel terikat
model yang akan dibentuk sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiyono, 2011: 261)
adalah:
Ŷ = a + bX
Dimana:
50
3.8.1. Uji t (partial individual test)
sebagai berikut:
1. jika hitung t. > tabel t. Maka o H. Akan di tolak dan 1 H akan di terima,
antara nol dan satu (0 < R2 <1). Nilai R2 yang mendekati 0 menunjukan
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan tugas SKPD
kuesioner yang kembali dari 100 kuesioner yang dibagikan. Dan dari
52
jumlah 70 kuesioner yang kembali tersebut. Terdapat 5 Kuesioner
yang di isi tidak lengkap sehingga tidak dapat digunakan. Dan alasan
Tabel 4.1
Pengumpulan data primer
saing.
53
4. Mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang bersih dan
profesional.
berkelanjutan
Berikut ini disajikan hasil analisis statistik deskriptif yang diperoleh dari
54
Dari tabel diatas yang di kelompokan berdasarkan jenis kelamin
(53.85%), lebih besar dari dari jumlah responden perempuan yang berjulah 30
sebanyak 31 orng atau sekitar (47.69%), lebih banyak di bandingkan dengan yang
bergelar S2 yaitu sebanyak 5 orang atau sekitar (7.69%), dan SMA sebanyak 29
sebanyak 36 orang, atau sekitar (55.38%), lebih banyak dari jumlah responden
yang berumur 23 – 30 tahun yaitu sebanyak 29 orang atau sekitar (44.62%). Dan
responden yang paling lama bekerja yaitu lebih dari 20 tahun yaitu sebanyak 8
uji validitas dan reliabilitas pada instrumen pernyataan yang ada pada
55
4.2.2. Uji validitas
56
PSAP8 .685** 0.244 Valid
PSAP9 .825** 0.244 Valid
PSAP10 .556** 0.244 Valid
PSAP11 .398** 0.244 Valid
PSAP12 .713** 0,244 Valid
PSAP13 .680** 0.244 Valid
PSAP14 .645** 0.244 Valid
Sumber : data primer di olah 2019
penerapan standar akuntansi (x) lebih besar dari pada r tabel sehingga
x tersebut valid.
nilai Cronbach’s Alpha (α), yaitu apabila nilai cronbach’s Alpha (α)
lebih besar (>) 0,6 maka indikator atau kuesioner adalah reliabel,
sedangkan apabila nilai Cronbach’s Alpha (α) lebih kecil (<) 0,6
57
Variabel Cronbac’s
Batas
Keterangan
Realibilitas
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH (Y) 0,748 0,6 Reliable
DAERAH(Y)
PENERAPAN
STANDAR
0,759 0,6 Reliable
AKUNTANSI
PEMERINTAH (X)
Sumber : data primer di olah tahun 2019
58
Tabel 4.5 Deskriptiv Vadriabel Laporan Keuangan (Y)
SB
SD D KKD SKD TD MEAN KESIMPULAN
LKPD
1 33 14 12 3 3 4.09 Baik
LKPD
2 27 23 8 7 0 4.08 Baik
LKPD
3 33 20 7 3 2 4.22 Sangat baik
LKPD
4 18 35 3 5 4 3.89 Baik
LKPD
5 33 23 2 2 5 4.18 Baik
LKPD
6 44 15 4 0 2 4.52 Sangat baik
LKPD
7 32 25 3 4 1 4.28 Sangat baik
LKPD
8 17 21 20 5 2 3.71 Baik
Sumber : data primer di olah 2019
59
Jumlah tanggapan responden tentang laporan keuangan
berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini adalah baik.
60
besar diterapkan (SBD) 35, kadang–kadang diterapkan (KKD) 3,
61
Jumlah tanggapan responden tentang informasi yang termuat
baik.
adalah baik.
62
Data variabel penerapan standar akuntansi yang diperoleh dari
63
basis akrual untuk pengakuan aset dalam neraca laporan keuangan
dengan rata –rata nilai 4,40. Berdasarkan klasifikasi ini dapat ditarik
64
nilai 4,12. Berdasarkan klasifikasi ini dapat di simpulkan bahwa
65
diterapkan (SKD) 2, dam tidak diterapkan (TD) 0, dengan rata–rata
aset di catat sesuai dengan nilai wajar dalam laporan keuangan adalah
sangat baik.
jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk
catat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan
66
dengan rata–rata nilai 4,05. berdasarkan klasifikasi ini dapat
baik.
67
dengan rata–rata nilai 4,39. Berdasarkan klasifikasi ini dapat
68
Jumlah tanggapan responden tentang laporan keuangan
69
Dari tabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan
keuangan. Yaitu sebesar 8,212 pada alpha 5%. Hal ini menunjukan
70
bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel independen yaitu
nilai t tabel. jikan nilai t hitung > nilai t tabel maka dapat di simpulkan
dependen.
berikut
Regresi sederhana
VARIABEL
Koef. B T. hitung Sig. T
Multiple R = 0.719
R square = 0.517
Adjusted R square = 0.509
F. hiung = 67.433
Sig. F = 0.000
Sumber : data primer diolah 2019
Y = 10.043+ 0.382X
10.043 hal ini berarti jika tidak ada perubahan variabel Penerapan
71
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Ternate sebesar 10.043 Dari
signifikansi sebesar 0,000 < 0,06 dan hasil uji regresi menunjukkan
72
Dengan adanya fasilitas pendukung yang baik yang disediakan bagi
Laporan Keuangan.
73
BAB V
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
74
kinerja pegawai. Karena pada penelitian ini hanya mencakup Standar
75
76