Anda di halaman 1dari 33

Metode Palaksanaan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan Pembangunan Gedung BLK Kecamatan Cibodas (Luncuran) (PBLK-01)
Berdasarkan pertimbangan dari segala aspek serta dengan mempelajari seluruh dokumen
lelang, maka kami mengklasifikasikan tahap demi tahap kegiatan yang akan kami lakukan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini antara lain :
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pada tahap ini kami mempersiapkan segala sesuatunya sebagai penunjang pelaksanaan
pekerjaan lapangan antara lain :
 Mengadakan rapat koordinasi pra konstruksi di lokasi rencana proyek/area proyek
serta unit – unit mana saja yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan. Dari data
yang diperoleh dari hasil koordinasi, survey kondisi eksisting dan lokasi akan
diolah dan dianalisa untuk kemudian disusun rencana progress pekerjaan (Time
Schedule Pelaksanaan), rencana dan jadwal pengiriman material, serta mobilisasi
peralatan dan tenaga – tenaga kerja.
 Pengurusan asuransi ketenagakerjaan di lokasi pekerjaan baik untuk tenaga kerja,
tenaga kerja operasional, teknisi fungsional, administrasi, logistik, direksi
perusahaan maupun peralatan serta kendaraan operasional.
 Koordinasi dengan pihak-pihak terkait, konsultan pengawas dan pengelola
lingkungan pembangunan untuk mendapatkan persetujuan mengenai lokasi
penempatan direksikeet di lokasi pekerjaan, gudang bahan, maupun persetujuan
dengan pihak terkait jalan sementara yang akan dibuat dalam mengalokasikan
semua material yang dibutuhkan.
 Pengambilan gambar sebagai sarana dokumentasi awal sebelum pekerjaaan
dimulai (0 %), dokumentasi pada saat bobot prestasi pekerjaan 50 % dan 100 %,
disertai dengan beberapa photo dokumentasi tahapan-tahapan pelaksanaan
beberapa item pekerjaan yang dirasa penting untuk diabadikan.
 Pengukuran lapangan, Pematokan kayu diluar garis poer pondasi dan sloof setiap 1
meter sehingga dapat ditarik garis/titik pondasi dan pekerjaan lain sesuai gambar
rencana, uitzet dan pematokan bouplank sebagai boundaries juga berfungsi sebagai
penanda titik – titik penempatan pondasi maupun elevasi bangunan, dan
pengecekan gambar – gambar perencanaan, pengukuran ini meliputi batas – batas
bangunan dengan bangunan sekitar, rencana sanitasi, rencana tapak dan hasilnya
akan dilaporkan pada pihak owner untuk mengantisipasi jika ditemui perbedaaan
ukuran maupun gambar dari yang direncanakan sebelumnya.

Hal 1
Metode Palaksanaan

 Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) dengan terlebih dahulu berkonsultasi


dengan pihak Owner/Pemberi Tugas/Pengguna Jasa dan Konsultan Pengawas
pada saat akan dimulainya pekerjaan dan pembuatan as built drawing setelah
pekerjaan terselesaikan. Mobilisasi tenaga kerja, peralatan pendukung teknis,
peralatan pertukangan serta material – material untuk pekerjaan awal.
 Pengadaan material yang baik spesifikasi, jenis dan mutunya telah mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pengawas. Pembersihan lapangan dan pembuatan pagar
pengaman proyek, sebagai sarana untuk mengeliminasi gangguan yang mungkin
terjadi, serta untuk menjamin bahwa kelangsungan proyek tidak akan mengganggu
aktivitas keseharian penduduk sekitar.

I.1. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

 Kami akan menyediakan semua peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan


dalam pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi persyaratan dalam kontrak dan
akan dibuatkan daftar bahan dan peralatan (check list) yang akan kami serahkan
sebelum pelaksanaan setiap jenis pekerjaan untuk mendapat persetujuan oleh
Pemberi Tugas/Owner.
 Kami akan selalu dan segera melaporkan kepada Owner secara tertulis jika terjadi
kerusakan atau hal-hal lain yang mungkin menyebabkan peralatan tersebut tidak
dapat berfungsi sesuai dengan kapasitas kerjanya.
 Kami akan segera mengatur tambahan peralatan yang perlu agar dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan dalam pekerjaan ini dalam dokumen kontrak.

I.2. PENYEDIAAN DAN PENEMPATAN MATERIAL

 Kami akan menyerahkan daftar nama-nama pemasok dan produsen beserta


spesifikasi uji mutu material yang dibuat oleh pemasok dan produsen disertai
dengan contoh material atau benda uji kepada Direksi Pengawas untuk mendapat
kan persetujuan terlebih dahulu sebelum material digunakan pada setiap jenis
pekerjaan.

 Kami akan menyerahkan satu salinan dari setiap surat pemesanan yang
diterbitkan kepada Direksi Pengawas sebagai bahan rekaman. Kami akan

Hal 2
Metode Palaksanaan

menggunakan tenaga trampil dalam hal pembongkaran dan penempatan bahan


material pada tempat yang telah disetujui Direksi Pengawas serta akan menjamin
jalan masuk ke kantor lokasi proyek tidak terganggu dan bebas dari kegiatan
pembongkaran tersebut.
 Kami akan mengatur, menyediakan dan membangun serta memelihara semua
utilitas dan fasilitas pelayanan lain yang berhubungan dengan kegiatan
pelaksanaan proyek.

I.3. PROGRAM/JADWAL KEGIATAN dan GAMBAR KERJA

Kami akan mengajukan jadwal rencana kerja beserta perubahan bila dianggap perlu
kepada Direksi pengawas sesuai ketentuan dan syarat-syarat dalam kontrak serta
menyiapkan gambar kerja dan gambar-gambar tambahan beserta perubahan dari gambar
kontrak berdasarkan prosedur dan spesifikasi dalam kontrak untuk mendapatkan
persetujuan Direksi Pengawas.

I.4. KANTOR, BENGKEL, DAN FASILITAS KONSTRUKSI

 Kami akan menyediakan, mendirikan, membangun dan melengkapi seluruh ruang


kantor, bengkel, gudang, tempat kerja dan memasang semua fasilitas yang
diperlukan untuk memulai dan menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan termasuk
semua sarana penunjang yang diperlukan Kontraktor atau Direksi Pengawas baik
secara langsung atau tidak langsung yang berhubungan dengan kegiatan
konstruksi, pemeliharaan dan perbaikan pekerjaan ini.
 Kami akan menyediakan kantor lapangan untuk Pemberi Tugas dan Direksi
Pengawas, yang letaknya berdekatan dengan kantor lapangan Kontraktor beserta
fasilitas kantornya dan atau sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak.
 Penyediaan sarana rumah tangga seperti air minum, dapur umum dan KM/WC
untuk kebutuhan pelaksana dan setiap elemen terkait dalam proyek.
 Kami akan menyediakan peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran serta
perlengkapan keselamatan kerja bagi pekerja dan Direksi sesuai standar nasional
dari Dinas Tenaga Kerja serta alat - alat PPPK.
 Penyediaan Air Kerja akan kami siapkan sebelum kegiatan fisik dimulai maksimal 2
(dua) minggu sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat sumur pompa/jet
pump/arthesis dan atau sesuai dengan yang disyaratkan, Instalasi Listrik Kerja

Hal 3
Metode Palaksanaan

kami upayakan sebelum pembuatan direksikeet, hal ini dalam rangka


mengantisipasi akan keterlambatan yang mungkin terjadi jika belum adanya
sumber listrik yang dibutuhkan dalam tahap pengerjaan konstruksi yang
berhubungan dengan alat bantu teknis yang sifatnya elektrikal, selambat-
lambatnya diupayakan 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dilangsungkan.

I.5. INFORMASI MENGENAI KEGIATAN/PROYEK

Kami akan membuat dan memasang papan nama proyek pada lokasi yang telah
ditentukan oleh Direksi Pengawas dimana desain papan nama akan menunjukan judul
dan nama proyek, nama pemberi tugas, nama konsultan supervisi beserta nama
kontraktornya termasuk jenis dan warna cat yang telah disetujui Direksi Pengawas.
Pemasangan papan nama proyek dipasang dibagian depan lokasi pekerjaan dengan
ukuran 80 cm x 120 cm, Tiang kayu kaso 5/7 dan papan nama dari triplex 4 mm bingkai
kayu reng dicat dan di tulis identitas proyek dan dikerjakan dengan rapi.

I.6. TEST / PENGUJIAN DAN INSPEKSI

Semua contoh dan benda uji material, jika diminta akan kami siapkan baik spesifikasi,
merk, katalog, brosur maupun alamat distributor dan produsen yang telah kami
rekomendasikan, dan jika dipandang perlu kami akan melakukan uji di laboratorium
terhadap seluruh material yang dipakai, tidak menutup kemungkinan kami akan
mengganti material yang ternyata tidak memenuhi kriteria spesifikasi yang disyaratkan
dalam kontrak maupun anjuran Owner.

Kami akan selalu mengawasi dan melakukan inspeksi sejak muatan beban mulai
dibongkar untuk memberi informasi, memperbaiki, menanggulangi bagian-bagian yang
kurang sempurna yang dikarenakan faktor alam maupun karena kesalahan kami.

Rencana Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Fisik

Pelaksanaan pekerjaan ini selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender yang meliputi
pekerjaan persiapan, pekerjaan arsitektur dan pekerjaan mekanikal dan elektrikal serta

Hal 4
Metode Palaksanaan

pekerjaan lansekap/luar bangunan oleh karena itu maka kami akan melaksanakan secara
simultan sehingga pekerjaan dapat terselesaikan pada waktu yang telah direncanakan.

Setelah jadwal pelaksanaan pekerjaan (time schedule), survey kondisi aktual, shop drawing
dan list material disetujui oleh direksi dan pengawas lapangan, maka kami akan
melanjutkan pekerjaan lanjutan yang antara lain :

PEKERJAAN ATAP
Pemasangan Listplank GRC t=12 mm + profil susun 15 + 30 cm di atas kedua tumpuannya
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Langkah 1: Persiapan kerja
 Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan
memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas
ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
 Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan, antara lain: bor dan
hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong,
gergaji besi, palu, dan sebagainya.
Langkah 2: Leveling dan marking
 Memastikan seluruh sisi samping dalam keadaan rata dan siku, dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.

PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTETRAN
 Memasang dinding dengan batu bata merah proses tangan pada bangunan utama
dan batu bata dengan tebal 1 atau ½ bata dengan dua jenis campuran, yaitu
adukan 1 PC : 5 Pasir untuk dinding utama bangunan, serta adukan 1 PC : 3 Pasir
untuk trasram serta dinding toilet yang diharapkan didapat kekuatan dinding yang
kedap air, pekerjaan pemasangan dinding bata dilaksanakan bersamaan dengan
penempatan kusen – kusen pintu dan jendela.
 Setelah pemasangan bata selesai dilanjutkan dengan penanaman besi plumbing,
paralon listrik sesuai titik – titik lampu, stop kontak, saklar dan lainnya.
 Perletakan dinding akan direncanakan pemasangannya secara sisitematis guna
mendapatkan spasi yang akurat dari pola ikat permukaan dengan lebar sambung
yang uniform dan penempatan bukaan yang tepat, sambungan tipe pergerakan,

Hal 5
Metode Palaksanaan

belokan dan pengakhirannya. Penggunaan unit-unit yang kurang dari setengah


pada sudut-sudut, jamb dan tempat manapun akan kami hindari.
 Dinding akan diakselerasikan untuk memenuhi toleransi konstruksi yang
dispesifikasikan, dengan bagian-bagian yang diberi jarak dengan akurat dan
dikoordinasikan dengan pekerjaan lain.
 Pekerjaan plesteran dan acian dilaksanakan setelah seluruh pasangan bata serta
beberapa pekerjaan utility dikerjakan.
 Membasahi permukaan dinding batu bata mengunakan air hingga
permukaan/bidang yang akan diplester sampai dalam kondisi jenuh air
 Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang
direncanakan, dalam hal ini pada pekerjaan plesteran biasa kami akan
menggunakan campuran adukan 1 Semen PC : 5 Pasir, untuk plesteran kedap air 1
Semen PC : 3 Pasir.
 Memasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal maupun vertical untuk
keperluan penggunaan kepalaan atau pedoman plesteran dan mengecek kembali
ketebalan plesteran sekitar 1.5 – 2.5 cm.
 Menentukan letak instalasi pipa conduit untuk pekerjaan elektrikal yang tertanam
dalam plesteran, dan memastikan seluruh posisi agar tidak terjadi pekerjaan
pembobokan dikemudian hari.
 Setelah pekerjaan plesteran selesai kami akan melakukan penyiraman selama +/- 4
hari berturut-turut agar tidak terjadi keretakan dinding.
 Pekerjaan acian akan dilaksankan setelah pekerjaan plesteran benar-benar kering
dan kuat.
PEKERJAAN PLAFOND

 Pekerjaan langit-langit plafond GRC 4mm maupun gypsumboard dengan metode


marking elevasi terlebih dahulu setelah shop drawing disetujui, yang mana dalam
shop drawing tersebut telah dimuat ukuran plafond, elevasi serta starting point,
maka pertama - tama langkah untuk memulai pekerjaan plafond gyptille adalah
mencari ketinggian (elevasi) plafond sesuai dengan yang dikehendaki dengan
patokan peil pinjaman yang disediakan oleh kami selaku main kontraktor. Selain
peil untuk elevasi dilakukan juga peil as bangunan untuk menentukan (pedoman)
start pekerjaan.

Hal 6
Metode Palaksanaan

 Menentukan letak titik gantungan plafond pada gambar plafond yang telah
disetujui sebagai pedoman pelaksanaan dilapangan dengan memperhatikan letak M
& E (armatur lampu, pipa-pipa, conduit dan lain-lain). Dengan memperhatikan
Standart jarak gantungan adalah 1200 mm x 1200 mm dan apabila posisi
penggantung tepat berada dibawah ducting AC, atau pipa diameter < 6” maka dapat
ditanggulangi dengan penambahan rangka semu (rangka paralel) yang biasanya
menggunakan besi hollow 20/40 mm.

 Melaksanakan pekerjaan ramseting dan memasang gantungan dengan


menanamkan paku tembak beserta angle clip ke dak beton (concrete) dengan
menggunakan alat tembak, misalnya ramset, omark, sesuai dengan posisi
gantungan ceiling. Pekerjaan ramseting dan hangering dapat dilaksanakan apabila
instalasi M & E diatas plafond (ducting AC, pipa springkler, pipa plumbing, rak
kabel, dll) sudah terpasang, untuk selanjutnya bisa dipasang gantungan plafond
sesuai dengan tinggi plafond yang dikehendaki. c. Pekerjaan Pemasangan Rangka
(Main Tee dan Cross Tee).
 Setelah diketahui ketinggian plafond maka dilaksanakan pemasangan rangka tepi
(wall angle). Pekerjaan wall angle dapat dilaksanakan apabila dinding telah selesai
dengan baik dan sudah difinish (diaci/dipasang keramik, marble dan lain-lain).
Setelah pemasangan list tepi dan instalasi M & E diatas plafond seperti : ducting

Hal 7
Metode Palaksanaan

AC, rak kabel, pipa dan lain-lain sudah selesai, maka dilanjutkan pemasangan
main tee dan cross tee. Main tee dipasang tiap jarak 1200 mm atau sesuai dengan
pola plafond yang disetujui, sedangkan pemasangan cross tee adalah bertumpu
pada ke dua sisi main tee. Perlu diketahui bahwa konstruksi rangka plafond adalah
didesain untuk kebutuhan dan berat plafond gyptille. Kami tidak
merekomendasikan untuk beban-beban yang lain, bila ada box lampu, AC dan lain-
lain harus digantung tersendiri.

 Setelah pekerjaan pemasangan rangka sudah selesai, selanjutnya rangka dilevelling


(diratakan). Untuk levelling bisa digunakan alat theodolite/auto level, atau dengan
cara manual dengan selang air. Setelah rangka plafond level (rata) maka bisa
dilanjutkan pekerjaan M & E, misalnya pasang armatur lampu, pasang droper
springkler dan lain-lain.

 Sebelum dilaksanakan pekerjaan pemasangan panel GRC/Gypsumboard kami


akan mengadakan pemeriksaan sekali lagi, apakah memang benar seluruh instalasi
M & E sudah selesai dengan baik dan sudah ditest sambungan-sambungan kabel,
penyambungan pipa plumbing, dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari kerusakan panel GRC/Gypsumboard, ataupun terjadinya bongkar
pasang. Jika memang sudah aman maka pemasangan panel GRC/Gypsumboard

Hal 8
Metode Palaksanaan

dapat dilaksanakan. Pemasangan panel GRC/Gypsumboard dimulai dari yang


standart (utuh) baru kemudian yang potongan (las-lasan).

PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK


Persiapan
 Mempersiapkan tenaga kerja, peralatan yang dibutuhkan dengan seksama dan
tepat. Semua jenis material akan kami tempatkan dekat dengan lokasi pekerjaan
pemasangan.
 Memilih semua keramik yang akan dipasang sehingga ukurannya dan kondisi
seragam dan dipilih keramik yang minim cacat atau rusak.

Hal 9
Metode Palaksanaan

 Merendam keramik yang akan dipasang dalam bak atau drum hingga jenuh air,
memerikasa saluran-saluran instalasi plumbing yang akan tertanam dibawah
keramik dengan benar
 Pengayakan pasir untuk campuran adukan.

Pemasangan
 Membuat garis-garis sipatan waterpas pada permukaan lantai atau dinding
keramik untuk menentukan peil.

Hal 10
Metode Palaksanaan

 Mengukur jarak lebar dan panjang ruangan berikut bagian-bagian yang terpasang
pada ruang tersebut.
 Berasarkan lot dan garis tengah dilakukan pemasangan keramik kepalaan/patokan
horizontal dan vertical terhadap bidang ruangan dimulai dari tengah ruangan dan
untuk keramik dinding dari bawah keatas.

 Memasang keramik akan mengikuti tarikan benang horizontal yang waterpass dan
benang lot untuk bidang vertical.
 Untuk pasangan baris pertama keramik akan diplot terlebih dahulu agar sesuai
dengan gambar rencana dan tidak terdapat potongan yang kecil dibagian pinggir
bidang ruang.

 Spesi yang digunakan dengan adukan 1 : 3, untuk pekerjaan keramik dinding spesi
dipasang pada keramik terlebih dahulu barulah ditempelkan pada bidang dinding
dengan sedikit ditekan dan diketok-ketok dengan martil karet.
 Agar didapat permukaan yang rata pasangan keramik tiap baris akan diratakan
dengan jidar panjang dan diraba setiap pertemuan dan sambungan nat keramik.
 Pertemuan keramik pada pojokkan akan dipinggul (dibulatkan) atau dibuat selp
diagonal (adu manis).

Hal 11
Metode Palaksanaan

Finishing
 Memastikan seluruh permukaan keramik yang selesai terpasang sudah berumur 3-
4 hari dan penyesuaian lahan keramik yang akan dikerjakan akan menyesuaikan
kapasitas produksi tukang dan tenaga kerja.
 Bersihkan nat/celah keramik dengan sikat kawat sampai dengan kedalaman yang
dibutuhkan (maksimum 1cm) hingga benar-benar bersih dan siap untuk diisi corn
at.
 Menyiram celah keramik dan didiamkan hingga beberapa menit.
 Menuang adukan semen nat pada celah keamik, kemudaian tekan adukan yang
sudah setengah mengering agar benar-benar mengisi stiap lubang nat keramik.

 Meratakan alur nat keramik dengan cara menekan dengan spons atau kain kering.

PEKERJAAN PLUMBING DAN SANITASI


Pekerjaan sanitasi adalah menentukan fungsi sebuah bangunan.
Pekerjaan Sanitasi terbagi menjadi :
 Instalasi air kotor dan air bersih dalam bangunan
 Instalasi air kotor dan air bersih luar bangunan
 Pemasangan sanitairi fixture
Pipa yang digunakan adalah berbahan PVC dengan kekenyalan yang di tentukan PVC AW.
Sebelum pelaksanaan kami akan terlebih dahulu mengajukan brand / merk yang akan
digunakan dalam proyek ini, serta shop drawing isometric dari system pemipaan.
 Instalasi air kotor dan air bersih dalam bangunan terdiri dari :
 Pipa ¾”,½” untuk air bersih
 Pipa 3” untuk air buangan
 Pipa 4” untuk air berat.

Hal 12
Metode Palaksanaan

Pipa-pipa ini disambung dengan asesories yang sejenis dan dilem dengan baik.
 Semua pembuangan air kotor dan air berat menggunakan system gravitasi maka
perlu diperhatikan baik kemiringan dan arah buangan. semakin jauh air tersebut
mengalir maka akan semakin banyak endapan dalam air buangan tersebut.
 Sistem air bersih memang menggunakan tekanan elevasi pemasangan pipa air
bersih minimal 1 m di atas lantai.
 Sistem air bersih dan air kotor semua diarahkan ke dalam shaft pembuang sebagai
akses dalam bangunan dan memudahkan pengontrolan serta maintenance.
Instalasi air kotor dan air bersih diluar bangunan terdiri dari :
 Pipa ¾”, 1” untuk air bersih
 Pipa 3” untuk air buangan
 Pipa 4” untuk air berat.
 Septic tank + Resapan
 Pemasangan instalasi di luar khususnya air bersih adalah konenting untuk sumber
yang akan masuk ke dalam bangunan.
 Pemasangan air kotor adalah konekting dari dalam bangunan yang akan dibuang
ke pembuangan ahir berupa spertick tank atau resapan.

 Dalam penyambungan pipa-pipa dan kemiringan perlu diperhatikan, jangan


sampai ada bagian pipa yang tidak tertanam karena kedalaman septic tank tidak
tercapai.
 Sebelum eksekusi pengukuran kedalaman septic Tank akan dilakukan sehingga
dicapai optimal kemiringan dari pipa pembuang tersebut.

Sanitary fixture
 Sanitari fixture adalah pemasangan peralatan KM/WC seperti pembuatan bak
mandi pemasangan kran air dinding, meja wastafel dan Closet jongkok maupun
duduk.
 Pemasangan mengikuti standar dari pabrikasi.
 Sebelum PO kami akan mengajukan spesifikasi dan produk yang akan digunakan
kepada direksi lapangan.
 Pemasangan dilaksanakan oleh tenaga yang terampil dan pernah mengerjakannya
serta diawasi oleh supervisor dalam presisi pemasangan dan konekting dengan

Hal 13
Metode Palaksanaan

saluran saluran yang ada, sehingga tercapai optimal dari peralatan sanitari
tersebut.

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


Persiapan
 Pelaksanaan pekerjaan pintu dan kusen dilaksanakan dengan teliti dan dikerjakan
oleh tukang kayu yang mengerti/paham mengenai gambar kerja kusen, dengan
memperhatikan permukaan kusen yang lurus, siku diserut rata dan halus, kecuali
pada bagian yang menempel ke dinding bata.
 Memasang angkur pada kusen minimal 10 cm dan permukaan kusen yang
menempel dinding di meni untuk ikatan ke dinding bata, serta memasang angkur
ke naut (sepatu beton) setinggi 10 cm di bagian kusen bawah.
 Pada pelaksanaan pekerjaan kusen alumunium dikerjakan oleh tukang alumunium
yang paham dan mengerti mengenai gambar kerja kusen, celah kusen dinding
diberi sealent agar mencegah rembesan dari dinding.
 Pembuatan/pemesanan kusen dilaksanakan sejak awal pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat siap dipasang pada dinding dengan tepat waktu.
 Perakitan pintu sebagai penghubung ruang luar dan ruang dalam / kelas / kantor
atau gudang dengan memperhatikan permukaan pintu yang halus, tidak berongga
dan motif sesuai spesifikasi pada kontrak. Menggunakan 3 engsel pintu dan bila
ada dua pintu dalam satu kusen maka akan menggunakan grendel, dan
menggunakan kunci double slaag.
 Menggunakan engsel pintu stainless setara merk Solid ukuran 4”, dipasang 3 buah
tiap daun pintu pasangan lurus dengan yang lain dengan memperhatikan kualitas
material yang tidak cacat/karat dan macet seperti terlihat pada gambar dan harus
memenuhi spesifikasi pada kontrak.
 Kami akan berkoordinasi dengan Direksi Pengawas dalam hal pemasangan
komponen penggantung dan pengunci pintu (Hardware) dengan melampirkan data-
data teknis dari pabrik pembuat dan akan menyerahkan jaminan komponen
hardware dari supplier.

Pemasangan kusen jendela alumunium


 Pasang kusen jendela pada lubang/lokasi yang telah ditentukan sesuai type kusen,
kemudaian menyesuaikan ukuran kusen dengan ukuran lubang pada dinding,
toleransi celah antar kusen dan dinding +/- 1 cm

Hal 14
Metode Palaksanaan

 Masukkan kusen yang siap dipasang kelubang dengan bantuan baji karet/kayu
untuk mengganjal celah dinding.
 Mengatur kedudukan kusen dengn baji karet/kayu.
 Menyetting/stel kedudukan vertical maupun horizontal dengan untung-unting agar
kemiringan dapat terpenuhi.
 Melubangi kusen dan dinding dengan bor tangan/listrik untuk posisi sekrup
kusen, kemudian masukkan sekrup kedalam kusen dan dikencangkan dengan
obeng.
 Menyelesaikan pekerjaan kusen jendela dengan mengisi celah antar kusen dan
tembok dengan sealent, untuk menghindari cacat pada kusen maka akan diberi
pelindung anti gores berupa isolasi plastik pada daerah-daerah rawan goresan.
PEKERJAAN PENGECATAN
 Biarkan permukaan kering sempurna +/- 1 bulan setelah plesteran dan acian
selesai dikerjakan.
 Membersihakan permukaan dari debu, kotoran dan percikan bekas acian dengan
kape atau amplas.
 Memperbaiki bagian-bagian yang retak dan kurang rata dengan plamir tembok dan
biarkan hingga mengering +/- 2 jam sampai 1 hari.
 Menghaluskan permukaan dengan amplas dan untuk pekerjaan tembok luar atau
struktur akan diulaskan cat/sealer.
 Setelah sealer atau cat dasar telah selesai dan mengering maka akan dilanjutkan
dengan pengaplikasian cat pelapis +/- 2 lapis

Hal 15
Metode Palaksanaan

PEKERJAAN LANSEKAP
Pekerjaan Perkerasan Paving block

Hal 16
Metode Palaksanaan

Persiapan Pekerjaan :
a) Sebelum memulai pekerjaan, kami akan menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan,
gambar detil penampang melintang yang menunjukkan elevasi tanah asli sebelum
operasi pembersihan dan pembongkaran, atau penggalian dilaksanakan.

b) Kami akan menyerahkan contoh material baik paving, topi uskup dan abu batu
sebelum seluruh pekerjaan dimulai.

c) Kami akan memberitahu Direksi Pekerjaan untuk setiap galian untuk formasi atau
pondasi kerb yang telah selesai dikerjakan.

Pemasangan Kerb/Kansteen

a) Lokasi yang diperlukan untuk sepanjang pekerjaan ini akan terlebih dahulu kami
bersihkan dan digali sampai bentuk dan kedalaman yang diperlukan, dan landasan
kerb ini akan kami padatkan sampai diperoleh permukaan yang relatif rata.

b) Kerb dipasang dengan teliti sesuai dengan detil, garis dan elevasi yang ditunjukkan
dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Celah
atau nat penghubung antar kerb akan diisi oleh adukan dengan perbandingan 1:3 .
Setiap kerb yang akan dipasang pada suatu kurva dengan radius kurang dari 20 meter
dibuat dengan menggunakan cetakan lengkung atau unit-unit pracetak yang
melengkung.

Hal 17
Metode Palaksanaan

c) Bilamana jalan masuk kendaraan yang memotong trotoar diperlukan, maka sebagian
unit-unit kerb akan dibentuk khusus atau dipasang lebih rendah dengan peralihan
yang cukup landai sebagaimana atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan.

Pemasangan Paving Block, Grass Block dan Topi Uskup


a) Perkerasan paving block akan dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuatnya. Paving dan uskup dipasang di atas landasan pasir dan atau abu batu
dengan tebal gembur sekitar 60 - 70 mm dan dipadatkan dengan menggunakan
sebuah mesin plat compactor yang menyebabkan pasir dapat memasuki celah-celah di
antara blok beton sehingga membantu proses saling mengunci interlocking) dan
pemadatan.

b) Percobaan pemadatan dilakukan dengan berbagai ketebalan gembur pasir, sebelum


pekerjaan pemadatan ini dimulai, untuk menentukan ketebalan gembur yang
diperlukan dalam mencapai ketebalan padat 50 mm.

Hal 18
Metode Palaksanaan

c) Pasir alas atau abu batu seperti yang dipersyaratkan, segera digelar di atas lapisan
base, kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan seragam
dan mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base.

d) Penggelaran abu batu tidak melebihi jarak 1 meter di depan paving blok terpasang
dengan tebal screeding max. 50 mm, lalu dipadatkan. Kemudian dilanjutkan dengan
penggelaran abu batu dengan ketebalan max. 15 mm di atas base. Dilanjutkan dengan
perataan permukaan base menggunakan jidar kayu.

e) Untuk instalasi paving blok menggunakan formasi herring bone (tulang ikan 45
derajat), maka diperlukan topi uskup pada sisi kiri dan kanan ruas untuk mengunci
dan membantu membentuk formasi 45 derajat dari posisi paving yang akan dipasang.

Hal 19
Metode Palaksanaan

f) Kerb, gutter, manhole atau sejenisnya akan diusahakan sudah terpasang sebelum
pemasang paving blok, demikian juga untuk instalasi dibawah paving blok seperti
drainase/saluran, juga akan selesai dilaksanakan sebelum pemasangan paving blok.

g) Pemasangan paving blok harus dimulai dari satu titik / garis (starting point) di atas
lapisan pasir alas (laying course). Kemiringan akan ditentukan dengan menggunakan

Hal 20
Metode Palaksanaan

benang yang ditarik tegang dan diarahkan melintang sebagai pedoman garis A dan
memanjang sebagai garis B, kemudian buat pasangan kepala masing-masing di ujung
benang tersebut.

h) Pemasangan paving blok akan segera dilakukan menyusul setelah penggelaran pasir
alas. kontak langsung antara blok akan dihindari dengan membuat celah/naat dengan
spasi 2-3 mm untuk pengisian joint filler.

Hal 21
Metode Palaksanaan

i) Metode dan arah pemasangan paving blok harus maju, lalu kemudian pekerja
mengambil posisi di atas blok yang sudah terpasang.

Hal 22
Metode Palaksanaan

j) Stretcher (paving pengunci) dipasang di setiap tikungan, pada posisi awal tikungan,
posisi tengah tikungan (apex) dan posisi akhir tikungan.

k) Permukaan paving blok yang selesai dikerjakan akan kami upayakan agar
menampilkan permukaan yang rata tanpa adanya paving yang menonjol atau
terbenam dari elevasi permukaan rata-rata lebih dari 6 mm, yang diukur dengan
mistar lurus 3 m pada setiap titik di atas permukaan paving tersebut.

l) Semua sambungan akan diusahakan serapi dan serapat mungkin, tanpa adanya
adukan atau bahan lainnya yang menodai atau mencoreng permukaan yang telah
selesai dikerjakan. Perkerasan mempunyai lereng melintang minimum 4%.

Hal 23
Metode Palaksanaan

m) Paving block akan dipotong dengan mesin potong (cutter machine) untuk
menyesuaikan penghalang berbentuk bulat seperti tiang atau pohon, antara kerb dan
tepi paving block, dan sebagainya.

PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

PEKERJAAN GALIAN TANAH

 Kami akan memperhatikan faktor keamanan bagi masyarakat di sekitar galian


pada saat pelaksanaan pekerjaan. Perlunya pembuatan pagar atau papan petunjuk
agar setiap orang berhati-hati disekitar galian. Hanya pekerja dan yang
berkepentingan yang diijinkan memasuki area galian pondasi.
 Pelaksana akan mengatur pekerja di lapangan sesuai posisi dan job desk masing-
masing agar pekerjaan dapat efektif dan optimal. Untuk pekerjaan galian yang
digunakan secara manual, kami akan memperhatikan kondisi si pekerja  dan juga
menyiapkan peralatan yang dibutuhkan misalnya cangkul, sekop, tambang,
ember/ karung  pembuang tanah.
 Sebelum dilakukan penggalian kami akan meminta pengawas agar memeriksa
batas tanah. Jika tanah berbatasan dengan pemilik lain maka terlebih dahulu
dilakukan pembicaraan apakah galian tanah dapat dibuang sementara ke lokasi
tanahnya, jika tidak bisa dilakukan maka harus dilakukan pengaturan posisi
pembuangan supaya dapat dihindari terjadinya longsoran tanah.
 Untuk lokasi area yang sempit kami akan memperhatikan posisi pembuangan
tanah supaya tetap tersedia lokasi penempatan material dan peralatan
pengecoran.  Kami akan  memeriksa sistim penumpukan tanah galian pondasi   
dan memastikan sistem penumpukan tersebut tidak menghambat proses
pengecoran.
 Sebelum penggalian dimulai, kami akan memeriksa   dimensi dan elevasi
kedalaman galian (disesuaikan dengan gambar  ).  Kami akan membuat papan
bowplank yang kuat untuk membuat garis benang posisi dan batas tanah yang
akan digali. Pemberian benang harus mudah dibuka dan dipasangkan kembali
supaya tidak menganggu pekerjaan galian.

Hal 24
Metode Palaksanaan

 Type galian akan disesuaikan dengan kondisi tanah aktual. Untuk kondisi tanah
dimana koefisien runtuhan tanah kecil akan dilakukan sisi galian tegak, jika
koefisien runtuhan tanah besar maka sisi galian miring .

 Untuk jenis tanah berlumpur, kemungkinan terjadinya longsoran/runtuhan tanah


cukup besar. Karena itu kami akan membuat galian sisi miring dan lebar galian
dibuat lebih besar dari ukuran dimensi tapak. Jika diperlukan kami akan
melakukan penambahan cerucuk sebagai turap. Tujuannya supaya tekanan
lumpur akan berkurang ke bekisting.

 Untuk galian tanah yang terdapat sumber mata air dibawahnya maka kami akan
menyiapkan mesin pompa air untuk mengeluarkan air tersebut. Begitu juga apabila
galian menampung air hujan maka sebelum meneruskan pekerjaan selanjutnya
maka air akan dibuang terlebih dahulu.
 Selama proses pengalian, kami akan senantiasa memperhatikan keselamatan
pekerja yang ada di dalam galian. Pelaksana harus memastikan tersedia orang yang
membuang tumpukan tanah di pinggir galian supaya tanah tidak bertumpuk. Hal
ini untuk menghindari longsoran dimana tanah  galian masuk kembali ke dalam.
 Jika proses penggalian sudah selesai, kami akan melakukan pengecekan kembali
ukuran dan elevasi kedalaman galian apakah sudah sesuai dengan gambar
rencana.

PEKERJAAN URUGAN TANAH

 Melaksanakan pekerjaan urugan tanah pada daerah – daerah urugan sebagaimana


tercantum pada gambar kerja maupun pada titik – titik peil yang telah kami
konsultasikan terlebih dahulu.
 Sebelum pekerjaan dimulai, kami akan melekukan uji/percobaan pemadatan pada
lokasi sample dengan metode pemadatan pada jalur tertentu dengan lebar, panjang
dan ketinggian urugan untuk mengetahui kadar air maksimal terhadap tanah urug
yang kami pilih, atas instruksi dari konsultan pengawas.

Hal 25
Metode Palaksanaan

 Pekerjaan urugan tanah dilakukan segera setelah pondasi tapak, batu kali maupun
sloof telah mencapai umur maksimal.
 Pengurugan tanah dilakukan sedikit demi sedikit agar didapat hasil yang
maksimal, bila perlu dilakukan pemadatan manual maupun dengan alat bantu
stamper.

PEKERJAAN PONDASI
Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat yaitu:
 Penulangan pondasi
 Pekerjaan bekisting
 Pengecoran

Pekerjaan Penulangan
 Untuk pondasi setempat ini perakitan tulangan dilakukan di luar tempat
pengecoran di lokasi proyek agar setelah dirakit dapat langsung dipasang dan
proses pembuatan pondasi dapat berjalan lebih cepat.
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe tulangan yang dapat diketahui dari
ukuran pondasi setempat.
 Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan pondasi setempat, dengan
memperhitungkan bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada pondasi setempat
tersebut.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan pondasi dengan kawat pengikat
agar kokoh dan tulangan tidak terlepas
 Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka untuk pemasangan tulangan
dilakukan dengan cara manual karena tulangan untuk pondasi setempat ini tidak
terlalu berat dan kedalaman pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
 Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah galian dan diletakkan tegak
turus permukaan tanah dengan bantuan waterpass. Rakitan tulangan
ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan dasar tanah, jarak antara
tulangan dengan dasar tanah 40 mm, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang
di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara
tulangan dan permukaan dasar tanah untuk melindungi/melapisi tulangan dengan
beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
 Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan pengecoran.

Hal 26
Metode Palaksanaan

Pekerjaan Bekisting

 Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang


digunakan untuk mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau
diatasnya.
 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengan cetok
(sendok spesi).
 Agar balok beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan
tertentu.
 Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass. Papan cetakan tidak boleh bocor
Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit Paku diantara papan
secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

Pelaksanaan dan pengendalian pekerjaan pengecoran

a) Pekerjaan persaipan
 Pekerjaan persiapan dilakukan dengan mempersiapkan bahan-bahan material
yang akan digunakan untuk pengecoran dan ditempatkan di daerah yang tidak
terlau jauh dengan tempat galian pondasi/tempat yang akan dicor

b) Cara pengadukan
 Karena didalam pengecoran ini diasumsikan memakai mollen/mixer, maka
pengadukan bahan material dimasukan kedalam sebuah tabung mollen/mixer
dengan urutan: pertama memasukan pasir, kedua memasukan
kerikil/split, ketiga memasukan semen dan biarkan tercampur kering
dahulu sesuai dengan perbandingan volume.

c) Cara pengecoran

Hal 27
Metode Palaksanaan

 Setelah bahan material sudah tercampur dalam keadaan kering kemudian


tambahkan air secukupnya sampai merata, maka material tersebut berubah dalam
bentuk pasta, setelah menjadi pasta tuangkan sedikit demi sedikit kedalam
galian pondasi yang sudah diletakan tulangan dan setelah pasta masuk
kedalam galian pondasi pasta tersebut yang diratakan dengan sendok spesi/cetok
sesuai dengan kemiringan dari bentuk pondasi

d) Cara pelaksanaan

 Setelah semua material bahan pengecoran benar-benar tercampur seluruhnya


mulai dari pasir, kerikil/split serta semen dan air sebagai bahan pengikat, maka
cara pelaksanaan pengecoran pondasi setempat dituangkan kedalam galian
pondasi dengan cara bertahap sedikit demi sedikit dengan bantuan sendok
spesi/cetok agar semua material bahan pengecoran dapat masuk ketempat
pengecoran yang sudah diletakkan tulangan dan tidak ada celah yang kosong dan
lebih padat.
 Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan
mengering dan setelah mengering pondasi diurug dengan tanah urugan serta
disisakan beberapa cm untuk sambungan kolom.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL

 Kami akan berkoordinasi dengan direksi dan pihak owner. Jangan sampai akhirnya
listrik tidak bisa mensupport peralatan yang digunakan sehingga fatal dalam
fungsi.
 Dalam pelaksanaan pebangunan ini Pekerjaan Jaringan Listrik pemasukan arus
PLN sebesar 105000 VA tau 480 A menjadi bagian skup dalam pekerjaan ini.
 Koordinasi dengan pihak terkait diperlukan menyangkut system dan mekanisme
yang berlaku antar instansi baik PLN sebagai distribusi listrik ataupun Pemda
sebagai pemakai.
 Shop drawing / wiring diagram dan titik instalasi khusus bila diperlukan harus
mendapat persetujuan oleh owner dan direksi maka kontraktor baru bisa
mengerjakannya.

Hal 28
Metode Palaksanaan

Pekerjaan Instalasi kabel


 Pekerjaan kabel instalasi yang sebagian di pasang di atas plafond dalam
pemasangan instalasi kabel ini perlu diperhatikan sambungan dan kekuatan
sambungan serta teknik pelaksanaan telah mengacu kepada PUIL.
 Sistem pemipaan di atas plafond di klem dengan rapi atau atas arahan dari direksi
lapangan, sementara kabel yang tertanam dalam dinding menggunakan pipa
conduit PVC untuk memudahkan dalam maintenance.

Pemasangan Armature
 Pemasangan armature lampu disesuaikan dengan kondisi ruangan. Lampu-lampu
terpasang harus kuat dan rapi menenpel dengan gypsum.
 Ketinggian stop kontak dan sklar disesuaikan dengan bestek atau arahan dari
direksi lapangan.
 Persetujuan type panel disetiap bangunan sangat diperlukan karena setiap
bangunan akan berbeda kebutuhan dayanya.
MANAJEMEN MUTU
Penyusunan Rencana Mutu Kerja merupakan standar perusahaan kami dalam
melaksanakan setiap kontrak kerja. Mekanisme penyusunan sendiri merupakan aplikasi
dari manajemen perusahaan dan mengacu pada standar instruksi kerja yang sudah
disetujui oleh management

Kebijakan Dan Sasaran


 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung BLK Kecamatan Cibodas
(Luncuran) (PBLK-01) Baru ini disusun Manajemen Mutu guna memenuhi target
dan tepat waktu akan melakukan dan menerapkan yaitu Kebijakan Mutu dan
Sasaran Mutu .
 Kebijakan Mutu, bertekad memenuhi kepuasan pemilik proyek ( owner ) dengan
menerapkan system Manajemen Mutu secara konsisten.
 Sasaran Mutu, melaksanakan Proyek secara tepat waktu dengan mutu produksi
sesuai spesifikasi teknis.
Organisasi Proyek
 Untuk mencapai target Managemen Mutu, Perusahaan sebagai pelaksana
dilapangan akan mengikuti prosedur dan instruksi standar berdasarkan Struktur
Organisasi Proyek yang sudah ditetapkan. Petugas pengawasan yang

Hal 29
Metode Palaksanaan

bertanggungjawab yang ditunjuk Pemimpin Proyek / Kepala Satuan Kerja atau


yang sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
 Pelaksanaan proyek Perusahaan akan menyiapkan team yang dituang dalam
struktur organisasi, dan merupakan penanggungjawab pekerjaan sedang
dilaksanakan sesuai dengan tugas serta tanggung jawabnya. Pemilihan key personil
proyek mengacu pada prosedur baku untuk memastikan kompetensi di bidang
masing masing.
 Field Manager, sebagai penanggung jawab proyek secara keseluruhan yang
dilaksanakan, Memimpin dan mengendalikan proyek agar efisien dan efektif
mencapai hasil yang optimal. Membuat strategi pelaksanaan proyek yang berkaitan
dengan pengendalian mutu proyek.
 Technical Engineer, Tenaga ahli Arsitektur sebagai penanggung jawab langsung
dalam pelaksanaan Pekerjaan yang menyangkut finishing dan struktur bangunan
pekerjaan. Mengendalikan dan menganalisa masalah masalah teknis kebutuhan
proyek, baik material, tenaga kerja, peralatan serta biaya yang dibutuhkan.
Membuat Rencana Mutu Kontrak, yaitu Master schedule, dan Metode Kerja
Pelaksanaan.
 Quantity Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab membuat perhitungan/
estimate anggaran proyek dan membuat laporan pelaksanaan sesuai dengan
pekerjaan yang sudah ditentukan. Membuat laporan harian, mingguan dan bulan
pada masing-masing bangunan, serta rencana kerja setiap harinya yang akan
dikerjakan. Mengontrol dan mengatur pemakaian material, alat dan tenaga kerja
sesuai dengan kebutuhan.
 Quality Engineer, Tenaga ahli yang bertanggung jawab mengontrol kegiatan
lapangan, memberikan analisa rencana mutu kontrak. Membuat justifikasi yang
menyangkut pekerjaan di proyek serta mengaplikasi analisa semua
pehitungan/estimasi anggaran proyek. Team yang akan membantu dalam
menyiapkan Rencana Mutu Kontrak .
 Surveyor, Membuat pengukuran pekerjaan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan
maupun pekerjaan yang sudah dikerjakan.
 Pengawas / Supervisor, Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan dan
mengontrol terhadap penggunaan material, tenaga kerja sehinga pekerjaan dapat
berjalan dengan baik
 Adm & Keuangan, membantu membuat laporan yang bersipat administrasi ,
membuat laporan keuangan serta, serta mengatur dan melakukan pembayaran.

Hal 30
Metode Palaksanaan

Pengendalian Mutu Proyek


 Seluruh Key personil yang terlibat di poek adalah Gugus tugas pengendalian mutu,
sehingga secara otomatis prosedur kendali mutu yang ditetapkan perusahaan
menjadi tanggung jawabnya.
 Proyek start up meting akan dilakukan selambatnya 3 minggu sebelum dimulainya
proyek. Hal yang dibahas adalah :
 Pengangkatan key personil penanggung jawab proyek.
 Pembahasan detail scope kontrak
 Strategi eksekusi yang mencakup : Kontruksi & Procurement

Prosedur Kendali Mutu di Lapangan

Hasil akhir dari startup meeting adalah detail RENCANA PELAKSANAAN PROYEK, yang
mencakup :
 Contract master and detailed scheduled
 procurement and construction schedule.
 Material control List.
 Project Cost estimate and cash flow.
 Spesifikasi Teknis
 Jadwal serta Prosedur Tes dan Inspeksi
 Satgas kerja awal yang harus segera berjalan
 Kontrol Material
 Inspeksi Penerimaan di Lapangan

Inspeksi Penerimaan di Lapangan untuk peralatan dan material harus dilakukan oleh
Material Controller yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku agar bisa
menjamin bahwa item-item yang diterima telah sesuai dengan persyaratan dari perintah
pembelian (PO) untuk point-point berikut :
 Identifikasi dengan catatan pengiriman
 Kondisi Packing
 Tampilan
 Kuantitas

Hal 31
Metode Palaksanaan

 Kerusakan yang ditemukan pada saat inspeksi penerimaan di lapangan harus


dilaporkan oleh Material Controller kepada Koordinator Kendali Mutu Lapangan.
Koordinator Kendali Mutu Lapangan harus mengkonfirmasikan kondisi kerusakan
tersebut dan melaporkannya ke Enjinir lapangan serta mengambil langkah langkah
lanjutan seperlunya.
 Penyimpanan Dan Perawatan Peralatan Dan Material Di Lapangan
 Peralatan dan Material yang sudah lolos pemeriksaan harus disimpan sesuai
dengan spesifikasi dan/ atau instruksi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
kerusakan .Tempat penyimpanan harus diklasifikasikan menjadi gudang dan
tempat terbuka berdasarkan kategori, tipe dan ukuran.Peralatan dan material yang
diterima harus dicatat pada lembaran pengontrolan material. Status dari tempat
penyimpanan harus di cek oleh Warehouseman dengan cara pengecekan fisik
secara periodik, stocktaking, dll.
 Pengeluaran Peralatan dan Material
 Pengeluaran peralatan dan material akan dilaksanakan berdasarkan permintaan
tertulis yang telah disetujui oleh pengawas yang berwewenang. Pengeluaran
peralatan dan material disaksikan oleh Warehouseman.
 Kontrol Pada Proses Kontruksi
 Pengendalian mutu di lapangan merupakan langkah langkah yang dilakukan untuk
menjaga mutu dan kualitas proyek.

Prosedur kerja
Tes Dan inspeksi
 Jadwal inspeksi dan Tes sudah di definisikan dalam rencana detil pelaksanaan
proyek. Dimana tercamtum jenis material , metoda pengujian, dan kapan
dilakukan. Pengujian metoda langsung dilapangan harus di saksian oleh konsultan
pengawas.
 Pengujian standar labotarium
 Pengujian mutu untuk produk/material yang memerlukan pengujian oleh pihak ke
– 3 untuk memastikan telah sesuai dengan spesifikasi kontrak dan standard baku
yang berlaku. Pihak ke 3 yang melakukan pengujian adalah yang ditunjuk atau
disetujui oleh pemilik pekerjaan. Pembuktian dari pengujian adalah sertifkat yang
sah sesuai ketentuan yang berlaku.

Kontrol Dokumen

Hal 32
Metode Palaksanaan

 Dokumen proyek merupakan instrumen kontrol dan menjadi alat pembuktian


progres proyek ke pemilik pekerjaan. Seluruh dokumen pengujian dan persetujuan
menjadi bagian dari dokumentasi proyek, yang pada saat tertentu harus
diserahkan pada pemilik proyek.

Tangerang, 18 Februari 2016


Penawar,
CV. MAULIA BERKAH MANDIRI

YANTO
Direktur

Hal 33

Anda mungkin juga menyukai