Anda di halaman 1dari 5

Laporan Kegiatan

Program Pengabdian Kepada Masyarakat 2012


Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada

Nama Kegiatan

“Cultural Performance and Undestanding in the Context of Cummunity Empowerment in


Bobung Village”

Tujuan Kegiatan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk:


1. Memfasilitasi pengembangan promosi dan pemasaran bagi perajin batik kayu; dan
2. Berbagi pengetahuan bersama komunitas perajin akar rumput.

Tempat dan Waktu Kegiatan

Tempat : Bobung, desa Putat, kecamatan Patuk, kabupaten Gunung


Kidul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jaraknya 10 km
arah barat kota Wonosari atau 30 km arah timur kota
Yogyakarta.
Tanggal/Waktu : Rabu, 18 Juli 2012, pukul 08:00 – 14:00

Contact Person

Penanggung Jawab : Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, MA (IR)


Koordinator Kegiatan : Riza Noer Arfani, MA
Koordinator Acara : Dr. Maharani Hapsari, MA
Peserta Kegiatan (dari HI UGM)

1. Dr. Siti Muti’ah Setyawati, MA


2. Dr. Nur Rachmad Yuliantoro, MA (IR)
3. Drs. Riza Noer Arfani, MA
4. Dr. Maharani Hapsari, MA
5. Ririn Tri Nurhayati, MA
6. Rochdi Mohan Nazala, MSA, M.Lit
7. Titik Firawati, MA
8. Annisa Gita Srikandini, MA
9. Dedy Permadi, MA
10. Randy Wirasta Nandyatama, M.Sc
11. Riyanto Lesmana, SIP
12. Sirajudin Hasbi, SIP
13. Katelia Maharani

Anggaran Kegiatan (dalam Rupiah)

NO Jenis penggunaan Jumlah


1 Transportasi 500.000
2 Bantuan Pengembangan Program Kesenian 1.500.000
3 Bantuan Promosi dan Pemasaran 2.500.000
4 Administasi dan Survey 500.000
Jumlah total 5.000.000

Pelaksanaan Kegiatan

Jam Acara
08:20 Perjalanan menuju desa wisata Bobung
09:30-10-30 Pembukaan dan ramah tamah
10:30-12:30 Audiensi Jurusan HI UGM dengan
Komunitas Perajin. Pada audiensi ini
dihadiri oleh perajin dari Bobung sebanyak
10 orang, Kepala Dukuh Bobung dan ketua
Badan Pengelola Desa Wisata (BPDW)
Bobung. Secara garis besar, audiensi ini
diisi dengan mendengarkan perkembangan
desa wisata Bobung hingga saat ini dan
tantangan yang dihadapi. Desa Bobung
merupakan desa sentra kerajinan topeng
kayu yang kemudian dikategorikan pula
sebagai desa wisata. Desa ini memiliki
Badan Pengelola Desa Wisata Bobung dan
koperasi industri untuk membantu perajin
dalam pemasaran produk. Mereka sudah
membuat produk kerajinan topeng kayu
sejak tahun 1960an sebagai properti wajib
bagi tari topeng panji. Desa Bobung
memiliki 20 kelompok perajin dengan 12
pengepul produk dari sekitar 600 hingga
800 perajin. Untuk desa wisata Bobung
masih terbatas pada paket wisata membatik
topeng, dengan fasilitas penginapan yang
ada adalah homestay. Bapak Suroso selaku
ketua BPDW Bobung menyampaikan
beberapa kendala yang dihadapi. Antara
lain perajin topeng kayu yang masih
mengalami kesulitan dalam mengekspor
produk ke luar negeri. Selama ini yang
terjadi adalah produk topeng kayu ini sudah
sampai ke luar negeri melalui eksportir dan
beberapa mata rantai lainnya sehingga
perajin tidak mendapat penghasilan yang
sepadan dengan harga jual produk jika
sudah sampai di pasar luar negeri. Selain
itu, pemasaran produk juga masih terbatas
belum mengalami peningkatan yang
signifikan karena terbatasnya kemampuan
sumber daya manusia (SDM) untuk
pengembangannya. Jadi ketika ada
undangan untuk pameran atau acara
sejenisnya masih sangat terbatas
kemampuan untuk mengikutinya, selain
karena faktor finansial yang terbatas juga.
Ada pula permasalahan akses transportasi
yang kurang memadai untuk menuju desa
Bobung, padahal jalan menuju desa sudah
bagus dan beraspal. Permasalahan lain
yang juga dikemukakan adalah masalah
regenerasi, di mana untuk membuat topeng
tidak bisa dipelajari secara otodidak
sehingga harus dilatih sejak anak-anak.
Namun jika hal itu dilakukan maka
terbentur dengan kebijakan pemerintah
yang melarang mempekerjakan anak
dibawah umur. Untuk menanggapi
masalah-masalah tersebut maka HI UGM
memiliki rancangan dalam mendampingi
perajin desa Bobung. Antara lain usul yang
diutarakan adalah memberikan pelatihan
pemasaran bagi perajin dengan
bekerjasama dengan PSPD UGM. Dengan
pelatihan ini diharapkan para perajin dapat
memiliki kemampuan dalam
mengembangkan pemasaran produk di
pasar domestik, untuk jangka pendek, dan
pasar internasional, untuk jangka panjang.
12:30-13:00 Istirahat
13:00-14:00 Performance tari desa wisata Bobung
14:00 Kembali ke Jurusan HI UGM

Yogyakarta, 20 Juli 2012


Penanggung Jawab, Koordinator,

Dr. Nur Rachmat Yuliantoro Riza Noer Arfani, MA

Mengetahui dan Menyetujui,


Ketua Program Studi S-1 Ilmu HI UGM

Dr. Eric Hiariej

Anda mungkin juga menyukai