Anda di halaman 1dari 8

NAMA : WIKE JOHANITA

Kelas : B1
Makul : Penilaian Pebelajaran Matematika

1. Uraikan tentang tes dan non tes.Berikan contoh masing-masing.


Jawab:
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes hasil
belajar adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab atau
diselesaikan oleh siswa dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa.

jenis-Jenis Tes Dari segi bentuk pelaksanaannya


a. Tes Tertulis ( paper and pencil test)
Tes tertulis dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada penggunaan kertas dan
pencil sebagai instrumen utamanya, sehingga tes mengerjakan soal atau jawaban ujian
pada kertas ujian secara tertulis, baik dengan tulisan tangan maupun menggunakan
komputer.

b. Tes Lisan ( oral test)


Tes lisan dilakukan dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka antara guru dan
murid.

c. Tes Perbuatan (performance test)


Tes perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan sesuatu
unit kerja. Tes perbuatan mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta didik.

Dari segi fungsi tes di sekolah

a. Tes Formatif
Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar selama proses
pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit pembelajaran.
Manfaat tes formatif bagi peserta didik adalah :Untuk mengetahui apakah peserta didik
sudah menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran.Merupakan penguatan bagi
peserta didik.Merupakan usaha perbaikan bagi siswa, karena dengan tes formatif
peserta didik mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.
Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum dikuasainya.

b. Tes Summatif
Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau pencapaian
peserta didik dalam bidang tertentu. Tes sumatif dilaksanakan pada tengah atau akhir
semester.

c. Tes Penempatan
Tes penempatan adalah tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan yang
akan dimasuki peserta didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati atau
dimasuki peserta didik dalam belajar.

d. Tes Diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mendiagosis penyebab kesulitan yang
dihadapi seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan lain-lain yang mengganggu
kegiatan belajarnya.

Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya


1. Tes Essay (uraian)
Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa
menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa
sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dalam
menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.

2. Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif
jawabannya. Tes ini terdiri dariberbagai macam bentuk, antara lain ;
 Tes Betul-Salah (TrueFalse)
 Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)
 Tes Menjodohkan (Matching)
 Tes Analisa Hubungan (Relationship Analysis)

Non Tes
Teknik non tes adalah teknik yang digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta
didik yang dilakukan tanpa menguji peserta didik melainkan dilakukan dengan
pengamatan secara sistematis, melakukan wawancara, menyebarkan angket, dan
memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen.
Tes ini digunakan untuk menilai sikap, minat, dan kepribadian siswa yang mungkin bisa
dilakukan dengan wawancara, angket, dan observasi.
Beberapa alat/instrumen penilaian yang digunakan dalam penilaian berbasis kelas:
 Kuis: pertanyaan ini diajukan kepada peserta didik untuk mengetahui tingkat
pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan. Apabila peserta
didik belum menguasai kompetensi (materi) maka sebaiknya seorang guru
menjelaskan kembali materi tersebut secara singkat dengan mengguanakn metose
yang berbeda.
 Pertanyaan lisan di kelas: dapat berupa konsep, prinsip atau teori. Pertanyaan ini
diajukan kepada peserta didik kemudian peserta didik diberi waktu untuk berfikir
dan atau berdiskusi. Apabila diskusi tersebut mengalami kebuntuan maka guru
langsung mengklarifikasi dan menyimpulkan dari jawaban-jawaban peserta didik.
 Tes essay: tes yang jawabannya berupa uraian kalimat yang relatif panjang atau
berupa karangan
 Tes objektif: dapat berupa multiple choice, true-false, uraian singkat, dan
menjodohkan.
 Tes perbuatan dan sikap.Tes yang menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk
perilaku, tindakan dan perbuatan.
 Interview/wawancara: cara menghimpun bahan-bahan yang dilaksanankan dengan
tanya jawab lisan secara sepihak.
 Angket
 Survey
 Tes identifikasi
 Tes simulasi
 Tes contoh kerja
 Penilaian aspek minat dan bakat

Tehnik berbentuk non-tes untuk menilai sikap, minat, bakat, dan kepribadian siswa,[6]
metode yang bisa digunakan diantaranya:
o Skala bertingkat: skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka
terhadap suatu hasil pertimbangan. Meletakkannya nilainya mulai dari yang
rendah ke tinggi sehingga disebut dengan skala bertingkat.
o Kuisioner (angket): daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden
sehingga diketahui data diri individu, pengalaman, pengetahuan, sikap atau
pendapat-pendapatnya yang lain.
o Daftar cocok: deretan pertanyaan yang mana responden untuk menjawabnya
hanya dengan membubuhkan tanda centang/cocok.
o Wawancara: digunakan untuk mendapatkan jawaban dari pihak responden
secara sepihak.
o Pengamatan: dilakuakan secara teliti dan sistematis. Macam-macam
observasi ada tiga yaitu observasi partisipan, observasi sistematik, dan
observasi eksperimental.
o Riwayat hidup: menggambarkan keadaan seseorang selama hidupnya.

PENENTUAN ITEM/SOAL
Dalam membuat soal tagihan harus menggunakan tingkat berfikir dari yang sederhana
sampai atau konkret terus meningkat ke level yang lebih komplek, dengan proporsi yang
sebanding dengan jenjang pendidikan. Untuk tingkat sekolah menengah, tingkat berfikir
yang terlibat sebaiknya didominasi tingkat pemahaman, aplikasi dan analisis. Bentuk
tagihan yang digunakan di sekolah dikategorikan menjadi dua yaitu tes objektif dan non-
objektif.
Secara keseluruhan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan item/soal
adalah:
 Soal jelas
 Mengacu pada indikator
 Menggunakan bahasa yang baik dan benar
 Semua pilihan jawaban logis
 Pokok soal tidak menggunakan pernyataan-pernyataan yang bersifat negatif
 Semua soal mempunyai satu jawaban yang benar untuk pilihan ganda
 Setiap soal hanya mengandung satu pertanyaan saja[14]
 Setiap soal yang dibuat harus memperhatikan derajat kesukarannya (tingkat
kesukarannya), yaitu tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.
 Dalam soal pilihan ganda, salah satu pilihannya adalah kunci jawaban dan yang
lain adalah diktator ( jawaban pengecoh)
 Soal dapat digunakan sebagai pembeda antara siswa yang berkemampuan tinggi
dan siswa yang berkemampuan rendah.

Contoh-contoh membuat soal/item:


1. Tes objektif
Contoh kisi-kisi soal/item:
Aspek soal B-S: 50 item Pilihan Ganda: 30 Menjodohkan total
materi soal item

C1 C2 C3 juml C1 C2 C3 juml C1 C2 C3 jum


30 30 40 ah 30 30 30 ah 40 30 40 lah
% % % % % % % % %
Konsep dasar 6 6 8 20 3 4 5 121 2 2 4 8 40
kependudukan(
40%)
Penduduk dan 6 6 8 20 3 4 5 12 2 2 4 4 40
kualitas hidup
manusia (40%)
Penduduk dan 3 3 4 10 2 2 2 6 1 1 2 4 20
lingkungan
hidup (20%)
Total soal 15 15 20 50 8 10 12 30 5 5 10 20 100

Contoh-contoh soal tes objektif:


 Pilihan ganda (mupiple choice)
Contoh:
Membayar mahar dalam pernikahan hukumnya adalah.....
a. Wajib
b. Sunah
c. Makruh
d. Haram
e. Mubah
 Benar-salah
Contoh:
Danau Toba terletak di Provinsi Sumatra Selatan (B/S)
Gas Nitrogen membantu dalam pembakaran (B/S)
Perceraian adalah hal yang paling dibenci oleh Allah (B/S)

 Uraian singkat
Contoh:
Orang yang memiliki hak mewarisi karena adanya hubungan perkawinan sah dalam islam
disebut.............
Tebusan atau sesuatu yang dijadikan mahar merupakan salah satu dari…

2. Analisis butir soal bentuk objektif atau essay matematika SMP(bentuk soal cari sendiri)
Jawab:
Analisis Butir Soal Ujian Matematika Kelas VII Semester
Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018

Hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan pada guru matematika di
SMP N 2 Susoh menunjukan bahwa pelaksanaan tes berjalan dengan lancar untuk
semester ganjil tahun akademik 2017-2018. Soal tes langsung dibuat oleh guru
matematika, dan terlebih dahulu memberikan kisi-kisi soal berdasarkan standar
kompetensi dan kompetensi dasar semester ganjil tahun akademik 2017-2018. Bentuk
soal tes yang diberikan kepada siswa adalah berbentuk multiple choice (pilihan ganda)
dan essay. Bentuk soal tersebut seragam dengan pelajaran lainnya yang diputuskan
berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di SMP Negeri 1 Susoh.
Pelaksanaannya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam kalender
pendidikan.Tessumatif diadakan pada akhir satu unit program pelajaran atau akhir
semester yang gunanya untuk penentuan nilai siswa setelah mengikuti pelajaran dalam
satu semester.
Dari hasil ujian yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil yang kurang memuaskan
karena nilai rendah yang didapat oleh siswa. Menurut guru Matematika di sekolah
tersebut hasil ujian mata pelajaran Matematika kelas VII semester ganjil tahun pelajaran
2017/2018 kurang memuaskan (Sumber: Guru Matematika kelas VII). Secara tidak
langsung dapat dikatakan bahwa sebagian siswa tidak mampu menjawab soal yang
diberikan oleh guru.Oleh karena itu, perlu analisis yang mendalam mengenai kriteria
soal yang dibuat guru tersebut.
Beberapa penelitian serupa pernah dilaksanakan, salah satunya penelitian yang
dilakukan oleh Karman (2012) diperoleh kesimpulan bahwa: “Soal ujian bidang studi
Matematika semester ganjil kelas VII SMP Negeri 2 Susoh tahun pelajaran 2011/2012
belum memiliki validitas dan tingkat kesukaran yang baik karena setelah dianalisis
validitas item soal masih tergolong rendah”. Selain itu, penelitian lain juga dilakukan
oleh Mursyidah (2017) menunjukan bahwa kualitas soal sudah dinyatakan baik
berdasarkan tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan
pengecoh.
Teknik penelitian ini menggunakan jenis penelitian deksriptif kuantitatif untuk
mengetahui kualitas soal matematika semester ganjil tahun akademik 2017-2018 di
kelas VII SMP N 1 Susoh. Keuntungan penelitian deskriptif yaitu dapat melakukan
penelitian yang lebih mendalam dan mendapat kesempatan untuk memperoleh
wawasan mengenai konsep-konsep dasar tingkah laku manusia. Tujuannya untuk
mengetahui bagaimana kriteria soal matematika semester ganjil tahun 2017/2018
dikelas VII di SMP Negeri 1 Susoh.
Subjek penelitian merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan, karena
penelitian itu sendiri mengambil kesimpulan tentang subjek secara keseluruhan yaitu
populasi dan sampel. Untuk mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan
instrumen penelitian agar dapat di analisis yaitu dengan menggunakan dokumentasi.
Adapun teknik penelitian ini adalah

a. Analisis Validitas Item Soal


Untuk menentukan validitas item dengan menggunakan teknik korelasi product
moment dimana angka korelasinya diberi lambang dengan rxy yang dapat diperoleh
dengan
menggunakan rumus :

N Σ xy −Σ x −Σ y
r xy = 2 2
√ [ N ( Σ x )−N ( Σ x ) ]−[ N ( Σ x ) −N ( Σ x ) ]
2 2

Dengan:
rxy : koefisien validitas
x : skor/ jawaban betul dari tiap butir soal tes
y : skor total
N : jumlah peserta tes

Kriteria untuk menentukan koefisien validitas butir soal menurut Masidjo


(2007:243) sebagai berikut:
0,91 - 1,00 : sangat tinggi
0,71 - 0,90 : tinggi
0,41 - 0,70 : cukup
0,21 - 0,40 : rendah
negatif-0, 20 : sangat rendah

b. Analisis Reliabilitas
Analisis reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik belah dua dengan
korelasi produk momen dengan indeks reliabilitas sebagai berikut (Arikunto, 2010):
2r11
22
r 11 =
1+r 1 1 1
22

c. Analisis Tingkat Kesukaran


Tingkat kesukaran soal ditentukan menggunakan indeks kesukaran dengan nilai antara 0.00
sampai dengan 1.00. Menurut Arikunto tingkat kesukaran menurut Arikunto (2010:208) dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
B
P=
Js
Dengan :
P : Tingkat kesukaran
B : Jumlah siswa menjawab benar
Js : Total seluruh siswa
Kriteria indeks kesukaran soal menurut Sudjana sebagai berikut :
0 - 0,30 : Soal kategori sukar
0,31 - 0,70 : Soal kategori sedang
0,71 - 1,00 : Soal kategori mudah.
Formula tersebut dipergunakan untuk menentukan nilai tingkat kesukaran soal
berbentuk pilihan ganda. Adapun untuk soal yang berbentuk uraian, penentuan nilai tingkat
kesuakran dilakukan menggunakan ketentuan bedasarkan Antony (2012) berikut:

jumlah skor siswa pesertates pada butir soal tertentu


mean=
banyaknya siswa perserta tes

Kemudian dilanjutkan dengan proses berikut:

mean
tingkat kesukaran=
skor maksimum yang ditetapkan
dapun klasifikasi tingkat kesukaran soal ditentukan berdasarkan kategori berikut:
0,00 – 0,30 sukar
0,31 – 0,70 sedang
0,71 – 1,00 mudah.

d. Analisis Daya Pembeda


Daya pembeda ditentukan menggunakan formula berikut
B A BB
DP= −
J A JB
Keterangan:
DP = Daya pembeda
BA = Banyaknya perserta tes kelompok atas yang menjawab benar
BB = Banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar
JA = Jumlah peserta tes kelompok atas
JB = Jumlah peserta tes kelompok bawah.

Berikut klasifikasi nilai daya pembeda suatu soal:


0,00 ≤ DP ≤ 0,19 Jelek
0,20 ≤ DP ≤ 0,39 Cukup
0,40 ≤ DP ≤ 0,69 Baik
0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Baik sekali
Negatif Tidak baik,

e. Analisis Pengecoh
Analisis pengecoh dilakukand engan tujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengecoh terebut befungsi pada soal yang telah dibuat, adapun penentuannya dilakukan
berdasarkan nilai persentase, apabila paling sedikit peserta tes dipilih oleh 5% pengikut tes.

Anda mungkin juga menyukai