Anda di halaman 1dari 16

ILMU PENDIDIKAN UMUM

Dosen mata kuliah: Heri Cahyono, M. Pd. I

Disusun Oleh:

DESTIAN AYU PRATIWI NPM (19250038)

ALIFIA DITA SYAHARA NPM (19250063)

FAKULTAS AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan mengharap puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yang Maha Pengasih dan
Penyayang, Maha Pengampun serta Maha Penerima Taubat bagi hamba-hamba-Nya yang mau
bertaubat dan mohon ampunan-Nya. Dan mudah-mudahan Allah melindungi dari kesalahan diri kami
dan dari keburukan amal kami. Karena siapa saja yang disesatkan oleh-Nya maka tidak seorang pun yang
bisa memberi petunjuk baginya. Dan siapa saja yang diberi petunjuk oleh-Nya maka tidak seorang pun
dapat menyesatkannya.

Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada pahlawan revolusioner dunia, Putra Abdullah, Nabi
Muhammad Salallahu Allaihi wassalam, yang telah menunjukkan kita kejalan yang lurus. Berkat rahmat
dan Hidayah-Nya serta Inayah-Nya pulalah, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini,
sebagai tugas dari Fakultas Agama Islam, Prodi Pendidikan Agama Islam pada mata Kuliah Ilmu
Pendidikan Umum.

Penulis sadar, bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu saran dan kritik pembaca yang
membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Lampung Timur, 11 april 2020

Penulis

DESTIAN AYU PRATIWI


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………..............1

DAFTAR ISI ………………………………………………………................... 2

BAB I : PENDAHULUAN

a.Latar Belakang ……...........................................................................................3

b.Rumusan Masalah .....……………………………………….....................…………….....3

c. Tujuan..………………………….......…………...............................................3

d.Manfaat ......………………………......................................................4

BAB II :PEMBAHASAN.. .....................………………...………………........... 5

BAB III : PENUTUP

a. Kesimpulan ..……................………………………………........................... 12

b. Saran ..........…………………................………………………………......12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sarana dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan masyarakat, pendidikan
menjadi magnet utama dalam proses perubahan karena dalam sebuah pendidikan terjadi proses
transfer ilmu (transfer of knowledge) yang dilaksanakan dengan proses pembimbingan oleh guru atau
mentor. Semakin hari perkembangan iptek semakin dengan cepat berkembang di masyarakat maka dari
itu, pendidikan pun harus berkembang sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat. Di dalam
bidang pendidikan dikenal dengan istilah kegiatan belajar mengajar atau disebut juga pembelajaran
dalam kurikulum 2013. Perkembangan yang mengakibatkan proses pembelajaran merupakan salah satu
inovasi yang terjadi dalam dunia pendidikan.

Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, menuntut manusia untuk memberikan
gencatan berupa inovasi ataupun perubahan dalam pendidikan. Seperti melalui materi pembelajaran,
model pembelajaran, metode pembelajaran, dan sebagainya. Inovasi yang terjadi dalam pendidikan
diharapkan mampu memberikan keseimbangan antara kemajuan iptek dan manusia sehingga
menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif dan inovatif.

Inovasi yang di lakukan dalam pendidikan bertujuan mengembangkan pembelajaran agar lebih menarik,
lebih baik, memadai dan menjadikan peserta didik lebih mudah dalam memperoleh ilmu pengetahuan
ataupun pendidikan. Inovasi tidak hanya ada di bidang kurikulum ataupun kegiatan pembelajaran, ada
juga dalam bidang sarana dan prasarana, media pembelajaran, dan lain-lain. Untuk itu, dalam makalah
ini akan dibahas mengenai jenis-jenis inovasi pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Inovasi ?

2. Apa pengertian Pendidikan ?

3. Apa pengertian Inovasi Pendidikan ?

4. Apa saja yang termasuk Jenis-jenis Inovasi Pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk memenuhi tugas matakuliah Inovasi Pendidikan.

2. Untuk menjelaskan pengertian Inovasi.

3. Untuk menjelaskan pengertian Pendidikan.

4. Menjelaskan pengertian Inovasi Pendidikan.


5. Menjelaskan Jenis-jenis Inovasi Pendidikan.

D. Manfaat

1. Agar mahasiswa mempunyai pengetahuan secara teoritis mengenai inovasi pendidikan dan jenis-
jenisnya.

2. Agar mahasiswa mampu mempunyai gagasan mengenai inovasi dalam pendidikan.

3. Agar mahasiswa mempunyai gambaran serta mengaplikasikan inovasi pendidikan secara langsung.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Inovasi Pendidikan

Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu
hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik secara hasil invensi maupun
diskoveri untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan.

Santoso H Hamidjojo seperti dikutip Abdulhak (2002), menyatakan inovasi pendidikan adalah
sesuatu perubahan yang baru secara kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya dan diusahakan
untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu termasuk dalam bidang pendidikan.
Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan dalam
arti sempit (suatu lembaga pendidikan) atau dalam arti luas (sistem pendidikan).

Mattew B. Miller menjelaskan pengertian inovasi pendidikan sebagai berikut: ”To give more
concreteness the universe called ”educational innovations” some samples are described billow. They are
organized according to the aspect of a social system which they appear to be most clearly associated. In
most cases social system involved should be taken to be that of a school or cell although some
innovations take place within the context of many larger systems.” Untuk memberikan lebih konkret
secara menyeluruh yang disebut "inovasi pendidikan" beberapa sampel dijelaskan di bawah ini. Mereka
diatur sesuai dengan aspek sistem sosial yang mereka tampaknya yang paling jelas terkait. Dalam
kebanyakan kasus sistem sosial yang terlibat harus diambil untuk menjadi yang dari sekolah atau sel
meskipun beberapa inovasi berlangsung dalam konteks banyak sistem yang lebih besar. "

Dapat diambil kesimpulan bahwa inovasi dalam pendidikan yaitu penemuan baru atau perubahan
yang baru berupa gagasan ide, praktik, produk, yang di dapatkan dari hasil olah fikir atau olah teknologi
sehingga menghasilkan perubahan untuk memperbaiki dan mengembangkan gagasan maupun praktik
dalam pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan.

Dalam sebuah inovasi, pasti akan ada sebuah difusi. Difusi adalah penyebarluasan gagasan melalui
komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu
diantara anggota sistem waktu tertentu. Everret M Rogers menyebutkan bahwa difusi inovasi adalah
proses menyebarluaskan sebuah inovasi diantara sistem sosial tertentu dengan menggunakan saluran
komunikasi tertentu dan berlangsung sepanjang waktu.

Dalam sebuah pendidikan, inovasi diciptakan berdasarkan pada kebutuhan akan pengembangan
proses pendidikan yang akan menghasilkan peningkatan mutu dalam pendidikan. Adapun sasaran dalam
inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum, fasilitas.
B. Tujuan Inovasi Pendidikan

Diadakannya inovasi pendidikan ini adalah:

1. Pembaruan pendidikan sebagai tantangan baru dan pemecah terhadap masalah-masalah yang
dijumpai dalam dunia pendidikan, baik dengan cara konvensional dan inovatif.

2. Inovasi pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan pendekatan yang lebih efektif dan
ekonomis.

Adapun tujuan terjadinya proses pendidikan di indonesia secara luas adalah :

1. Lebih meratanya pelayanan pendidikan.

2. Lebih serasinya kegiatan belajar dengan faktor tujuan pendidikan.

3. Lebih efisien dan ekonomisnya pendidikan.

4. Lebih efektifnya sistem penyajian.

5. Lebih lancar dan sempurnanya sistem informasi pendidikan.

6. Lebih dihargainya unsur kebudayaan nasional.

7. Lebih kokohnya kesadaran,identitas, dan kesadaran nasional.

8. Tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar.

9. Tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna, dan mudah diperoleh.

10. Meluasnya kesempatan kerja.

C. Komponen Dasar Inovasi

Inovasi merupakan pangkal terjadinya perubahan sosial yang merupakan inti dari pembangunan
masyarakat. Di era teknologi dan informasi ini inovasi bukan lagi suatu yang langka. Hampir setiap saat
muncul penemuan-penemuan baru. Usaha penemuan inovasi ini bertujuan untuk menuju kehidupan
yang lebih baik. Akan tetapi, bagaimanapun hebatnya inovasi tersebut, tidak akan beguna banyak bila
tidak tersebar penggunaannya.

Mendifusikan (menyebarkan) inovasi ke masyarakat tak semudah dan selancar penciptaannya.


Seringkali usaha penyebaran inovasi gagal dan kandas di tengah jalan. Salah satu bekal yang berguna
bagi usaha memasyarakatkan inovasi adalah meahami karakteristik inovasi dan faktor-faktor apa saja
yang berpengaruh dalam proses penyebaran inovasi ke dalam satu system social. Cepat atau lambat
penerimaan inovasi oleh masyarakat sangan tergantung pada karakteristik inovasi itu sendiri.

Adapun komponen-komponen inovasi tersebut adalah sebagai berikut

1. Inovator yang merupakan komponen yang utama dalam proses inovasi, dimana inovator
memegang peranan penting dalam melaksanakan inovasi.

2. Inovasi, inovasi disini adalah adanya permasalahan yang akan dipecahkan.

3. Adanya komunikaasi dengan saluran tertentu artinya adanya sebuah pertukaran informasi antara
anggota masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Karena komunikasi merupakan alat untuk
menyampaikan informasi mengenai inovasi dari seorang ke orang lain.

4. Waktu, waktu merupakan elemen yang tidak kalah pentingnya dalam proses

inovasi karena waktu merupakan aspek utama dalam proses untuk mengkomunikasikan sebuah inovasi.
Peranan dimensi waktu dalam proses inovasi terdapat pada tiga hal yaitu, proses keputusan dalam
mengambil kebijakan untuk memutuskan sebuah inovasi, kemudian kepekaan seseorang terhadap
inovasi, dan yang terakhir yaitu kecepatan penerimaan inovasi

D. Sasaran Inovasi Pendidikan

Setelah membahas definisi inovasi dan perbedaan antara inovasi dan perubahan, maka berikut ini akan
diuraikan tentang sasaran inovasi pendidikan. Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan dalam
inovasi pendidikan adalah guru, siswa, kurikulum dan fasilitas, dan program/tujuan.

1. Guru.

Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh
dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan
proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya
kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara
lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi
siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang
terlibat dalam proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta
masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.

Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan
inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar
bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka
akan menolak inovasi yang diperkenalkan kepada mereka. Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena
mereka menganggap inovasi yang tidak melibatkan mereka adalah bukan miliknya yang harus
dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka menganggap akan mengganggu ketenangan dan kelancaran
tugas mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama
terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman,
sebagai dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya. (Wright, 1987)

2. Siswa

Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, siswa memegang
peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan
belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang
timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam
proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada
perubahan itu mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan
merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen. Peran siswa dalam
inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya, karena siswa bisa sebagai
penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai
guru. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa
perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan inovasi tersebut,
tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.

3. Kurikulum

Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program pengajaran dan
perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh
karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar
mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan
yang sama dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti
program-program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan
tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembaharuan pendidikan, perubahan itu hendaknya
sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan pendidikan
dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan berjalan searah.

4. Fasilitas

Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam proses pendidikan
khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembahruan pendidikan, tentu saja fasilitas
merupakan hal yang ikut mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya
fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan baik.
Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial dalam mengadakan
perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi
pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan
sebagainya.

5. Lingkup Sosial Masyarakat


Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung terlibat dalam perubahan
tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif maupun negatif, dalam pelaksanaan pembaharuan
pendidikan. Masyarakat secara langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam
pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat
menjadi lebih baik terutama masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat
sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak
diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan
membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.

E. Faktor faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan

beberapa faktor yang cukup berperan mempengaruhi inovasi pendidikan, yaitu :

1.Visi terhadap pendidikan

Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia-manusia sebagai makhluk yang dapat dididik dan
harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang dialaminya. Sejak
kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang universal, berupa

· Kemampuan untuk membedakan antara baik dan buruk (moral identity)

· Kemampuan dan kebebasan untuk mengembangkan diri sesuai dengan pembawaan dan cita-cita
(individual identity)

· Kemampuan untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain (social identity)

· Adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain (Individual defferences)

Setiap anak akan mengalami proses pendidikam secara alamiah, yaitu yang ia dapatkan dalam situasi
pergaulan dengan kedua orang tuanya pada khususnya dalam lingkungan budaya yang mengelilinginya.
Pendidikan seperti inilah yang akan menjadikan anak sebagai manusia dalam arti yang sesungguhnya.
Cinta kasih orang tua dan ketergantugan serta kepercayaan anak kepada mereka pada usia-usia muda
merupakan dasar kokoh yang memungkinkan timbulnya pergaulan mendidik. Dengan upaya pendidikan,
potensi dasar universal anak akan tumbuh dan membentuk diri anak yang unik, sesuai dengan
pembawaan, lingkungan budaya dan zamannya.

Usaha dan tujuan pendidikan dilandasi oleh pandangan hidup orang tua, lembaga-lembaga
penyelenggara pendidikan, masyarakat dan bangsanya. Manusia Indonesia, warga masyarakat dan
warga negara yang lengkap dan utuh harus dipersiapkan sejak anak masih kecil dengan upaya
pendidikan. Tujuan pendidikan diabadikan untuk kebahagian individu, keselamatan masyarakat, dan
kepentingan negara.

Pandangan hidup bangsa menjadi norma pendidikan nasional keseluruhan. Seperti diketahui, bahwa
kehidupan ini selalu mengalami perubahan, tujuan pembangunan, bangsa mengalami pergeseran dan
peningkatan serta perubahan sesuai dengan waktu, keadaan, dan kondisinya.
Dengan demikian pandangan dan harapan orang tua terhadap pendidikan sekarang dapat berbeda
dengan pangangan orang terhadap pendidikan masa lampau atau kurun waktu yang akan datang.

2.Faktor Pertambahan Penduduk

Adanya pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas terhadap berbagai segi
kehidupan, utamanya pendidikan. Banyaknya masalah-masalah pendidikan yang berkaitan erat dengan
meledaknya jumlah anak usia sekolah. Adapun masalah-masalah yang berkaitan lansung dengan
pendidikan tersebut adalah :

· Kekurangan kesempatan belajar

· Masalah kualitas pendidikan

· Masalah relevansi (sangat dibutuhkannya out put pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat terutama dalam hubungannya dengan kesiapan kerja.

· Masalah efisiensi efektifitas

Pendidikan diusahakan agar memperoleh hasil yang baik dengan biaya dan waktu yang sedikit. Ini
berarti harus dicari sistem mendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip
dasar pendidikan.

3.Faktor perkembangan ilmu pengetahuan

Seiring dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini, justru ditandai dengan majunya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan secara akumulatif dan makin cepat
jalannya. Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan ialah dengan memasukkan penemuan dan teori kedalam kurikulum sekolah. Meskipun hal
ini menyebabkan adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah yang baru.

4.Tuntutan adanya proses pendidikan yang relevan

Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa salah satu tuntutan diadakannya inovasi didalam pendidikan
adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja.

Berkenaan dengan hal tersebut, maka pendidikan dapat diperoleh baik di sekolah maupun diluar
sekolah. Cukup banyak pendidikan yang sangat bararti justru tidak dapat diperoleh di sekolah, terutama
yang bersifat pengembangan profesi dan keterampilan, seperti pengembangan karier, profesi tertentu
dan sebagainya.[4]

F. Upaya dalam Mencapai Inovasi Pendidikan

1. Sistem PAMONG

Perkataan PAMONG sendiri adalah singkatan dari PEndidikan Anak oleh Masyarakat, Orang
Tua dan Guru dan telah dipergunakan sejak kegiatan pencarian alternative atau pelngkap bagi
pendidikan dasar pada umumnya, proyek ini berawal dari proyek kerjasama antara BP3K Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan dengan SEAMO Regional “Innotech Centre” (Innovation and Educational
Technology) pada tahun 1974-1979. Lokasi proyek ini terletak di Solo, Jawa Tengah. Pada dasarnya
system ini mengetengahkan peranan baru bagi guru dari pengajaran di muka kelas menjadi pengelola
kegiatan belajar. Sebagai pengelola ia harus dapat meningkatkan kemampuannya,sehingga tidak lagi
terbatas pada jumlah 40 orang murid yang di hadapi seperti lazimnya, tetapi diharapkan mampu
mengelola antara 80-100 orang. Murid-murid belajar sendiri ddengan menggunakan modul yaitu suatu
satuan pengajaran yang tercetak, dimana pelajaran telah tersusun dan terprogram sedemikian rupa
meliputi tujuan pengajarn, informasi bahan, latihan dan riset, serta kegiatan praktikum, tes dan umpah
balik, serta ujian. Sehingga modul itu “ dapat mengajar sendiri” Dengan demikian guru dapat
mengalihkan kegiatan mengajar menjadi supervise dan memberikan konsultasi kepada murid-murid

Salah satu prinsip system SD PAMONG adalah bawhwa belajar dapat berlangsung
diberbagai tempat, artinya system SD PAMONG berusaha untuk mengubah pandangan bahwa belajar
hanya dapat terjadi di dalam gedung sekolah dan bahwa jika anak putus sekolah juga berarti putus
belajar. Dengan demikian system SD PAMONG di samping merupakan usaha serta kegiatan lain untuk
meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, juga berusaha menciptakan wadah
dan kesempatan bagi anak yang karena satu dan lain hal; terpaksa tidak dapat belajar di sekolah biasa

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Tujuan proyek KKN adalah melengkapi para mahasiswa dengan pengalaman praktis
tentang kebutuhan dan masalah pembangunan masyarakat pedesaan, serta penyediaan tenaga kerja
terdidik untuk pembangunan di 58.000 desa yang tersebar di seluruh Indonesia. Rencana tersebut
dimulai tahun 1971 atau 1972 oleh 3 universitas yang merintis melaksanakan proyek tersebut. Mnurut
rencana tahun 1975 atau 1976 sebanyak 28 Lembaga Pendidikan Tinggi sudah bergiat dengan KKN dan
selanjutnya seluruh mahasiswa di tingkat terakhir kurang lebih sebanyak 23.000 orang setahunnya akan
terlibat kegiatan KKN. Jelas bahwa KKN akan menyediakan tenaga-tenaga akademik yang terampil,
berpengalaman langsung secara praktis tentang kebutuhan dan masalah pembangunan masyarakat
pedesaan dan bukan sekedar berpengetahuan teori dari bangku kuliah saja.

3. Program Penerimaan Bakat

Proyek ini bertujuan untuk membantu murid dan mahasiswa yang berbakat serta
berprestasi tinggi dalam belajar. Bantuan dan beasiswa diberikan kepada pelajar di setiap jenis dan
tingkat pendidikan. Adapun persyaratan untuk memperoleh beasiswa ialah mahasiswa yang mempunyai
bakat yang menonjol, berprestasi tinggi tedtpi ekonominya lemah. Penilaian didasarkan atas prinsip
kesempatan yang sama dan dilaksanakan secara sktoral. Selain beasiswa, program ini juga memberikan
bantuan dalam bentuk buku-buku dan sebagainya. Kini di Indonesia telah terdapat berbagai badan yang
memberikan beasiswa kepada siswa-siswa, seperti Supe Semar yang dalam REpelita selanjutnya
memberikan bantuan khusus kepada anak yang berbakat istimewa.

4. Proyek Pendidikan Guru


Proyek ini sebagai bagian dari suatu kerangka menyeluruh dari karir guru, tidak hanya meliputi
pendidikannya tetapi juga pengabdiannya terhadap masyarakat dan pendidikan profesionalisme yang
didukung oleh suatu penelitian. Tujuan proyek ini ialah dimilikinya lembaga pendidikan guru untuk
segala jenis dan tingkat, baik yang bersifat in-service maupun pre-service yang terkoordinsasi dalam
suatu jaringan yang saling mengisi. Proyek tersebut direncanakan akan mampu mendorong secara
mantap perkembangan pendidikan guru, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, terutama
kurikulumnya. Oleh karena itu, proyek akan menyusun suatu rencana kemudian mengujinya, jika
diperlukan akan diadakan perubahan penyempurnaan terhadap disain tersebut sehingga guru-guru
mampu melaksanakan tugasnya sesuai dengan kurikulum yang baru. Selain itu proyek ini akan
menggunakan pendekatan dan metode pendidikan guru secara konsisten sesuai dengan sekolah-sekolah
yang bersangkutan.

5. Model Pembaharuan pada Sekolah Menengah Umum

Kegiatan konsultasi untuk pengembangan model Sekolah Menengah Umum yang semula adalah untuk
menciptakan beberapa sekolah model untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus. Namun,
kemudian tim konsultan ditugaskan untuk menangani kegiatan ini bersama-sama dengan staf
Dikmenum dan semua menyetujui bahwa konsep sekolah model yang lama tidak efektif dalam
melaksanakan pengembangan sekolah. Konsep baru bagi model “pengembangan sekolah” telah
didiskusikan oleh para konsultan Internasional, konsultan Nasional dan staf Dikmenum. Konsep “model”
yang tradisional bergantung kepada gambaran sekolah yang sangat baik dan memperoleh tambahan
input (uang, pelatihan, fasilitas dan sumber pembelajaran) menciptakan adanya model yang bagus yang
akan ditiru oleh sekolah lain. Masalah yang terlihat jelas untuk pendekatan ini adalah bahwa sekolah
biasa akan sulit untuk diubah menjadi sekolah yang bagus apalagi menjadi sekolah model. Masalah
kedua adalah apabila input yang sama tidak diterapkan pada sekolah biasa, peniruan model tidak akan
difasilitasi

Sebagai alternatif, mereka yang terlibat dalam sekolah model memilih untuk merencanakan langkah
yang berbeda dalam pembuatan konsep pengembangan sekolah “model”. Kunjungan ke beberapa
sekolah di wilayah yang berbeda oleh para konsultan membawa hasil akan kayanya informasi mengenai
prakarsa Sekolah Menengah Umum yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah setempat.
Usaha inovatif ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk meningkatkan mutu sekolah basisnya ada
pada tingkat sekolah. Dari sini jelas sekali terlihat oleh para konsultan, bahwa sekolah yang mengalami
peningkatan dan pengembangan adalah yang dapat mewakili model pengembangan sekolah. Fokusnya
adalah pada “proses” yang dialami oleh sekolah ketika mutu pendidikan meningkat. Apa yang terjadi di
dalam sekolah yang membuat adanya pergeseran menuju kepada sekolah yang lebih efektif ? Dari sudut
pandang ini konsep “model” pengembangan sekolah muncul. Perhatian kami ditujukan pada identifikasi
apa yang terjadi di sekolah yang mengalami peningkatan atau perkembangan.

Salah satu keuntungan dari model ini adalah apabila sekolah sudah mencapai tingkat-tingkat komunikasi
terbuka yang optimal dan pengambilan keputusan bersama, sekolah dapat menjadi mandiri. Hal ini
secara tidak langsung menyatakan bahwa kepala sekolah berfungsi sebagai koordinator pada fungsi
sekolah yang berbeda. Masalah utama adalah arah pengembangan sekolah dan identifikasi sumber
keuangan untuk membantu pengembangan sekolah yang dapat berjalan terus menerus dalam kegiatan
kepala sekolah. Dalam sistem pendidikan di mana kepala sekolah secara periodik diganti, pendekatan ini
membuat pengembangan sekolah dapat tetap dilanjutkan meskipun kepala sekolah yang baru, baru
diperkenalkan dengan sekolahnya

Model ini merupakan tinjauan yang menyeluruh terhadap semua yang terlibat dalam proses
pengembangan kondisi untuk pembaharuan di sekolah. Ketika Sekolah Menengah Umum berjalan
menuju peningkatan mutu berbasis sekolah) hal ini menunjukkan kepada sekolah bahwa proses
pengembangan akan tercapai.

6. Sistem KBK dalam Perkuliahan

Tuntutan KBK, bagi dosen mampu memformulasikan komponen desain instruksional, penguasaan
materi dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sarana pembelajaran yang
terintegrasi dalam upaya mengembangkan semua potensi mahasiswa. Konsekuensinya, inovasi dan
kreatifitas dosen dalam mengembangkan model-model pembelajaran sangat dibutuhkan dalam rangka
menghasilkan peserta didik yang sanggup bersaing di era globalisasi. Salah satu model yang berkembang
melalui problem based learning (PBL), bersifat dinamis berbasis pemecahan masalah, interaktif dan
kemajuan belajar yang didasarkan pada penguasaan kompetensi serta produktif Sebagai dasar
acuannya. Untuk itu, hendaknya dosen pertama, memfasilitasi sumber belajar baik berupa buku
rujukan, hand-out kuliah, journal, bahan kuliah yang berasal dari hasil penelitian dan waktu yang
memadai kepada peserta belajar. Kedua, memotivasi mahasiswa dengan memberi perhatian cukup
kepada mahasiswa. Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan mahasiswa dan dengan
situasi yang kontektual. Memberi semangat dan kepercayaan pada mahasiswa bahwa ia dapat mencapai
kompetensi yang diharapkan. Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaran yang kita
jalankan. Ketiga, memberi tutorial yakni pada tataran menunjukkan jalan/cara/ metode yang dapat
membantu mahasiswa menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan
materi pembelajaran. Keempat, memberi umpan balik sebagai bentuk monitoring dan mengkoreksi
jalan pikiran/hasil kinerjanya agar mencapai sasaran yang optimum sesuai kemampuanny.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa inovasi pendidikan merupakan sebuah upaya pembaharuan dari pendidikan yang sudah ada
sehingga menjadi lebih baik dan bersifat dinamis. Inovasi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan sehingga tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dapat dicapai dengan baik dan
optimal.

Inovasi pendidikan pun tidak terlepas dari komponen yang sangat mempengaruhi keberhasilan dari
inovasi tersebut, komponen yang dimaksud ialah inovator, inovasi, komunikasi, dan waktu. Proses yang
terjadi dalam inovasi pendidikan pun bukanlah perkara mudah, karena memiliki tahapan-tahapan yang
membutuhkan waktu cukup lama, tahapan yang dimaksud ialah tahapan untuk menyadari,
mengimplementasi dan menjadikan sebagai suatu kebiasaan.

B. Saran

Setelah membaca dan memahami makalah yang penulis susun ini, penulis mengharapkan agar setiap
pembaca juga mampu menerapkannya dalam pelaksanaan proses pembelajaran langsung di kelas,
karena model pembelajaran inovatif merupakan model yang sangat dianjurkan oleh banyak kalangan
karena dapat meningkatkan pola konstruktif berbagai aspek perkembangan anak, baik kognitif, afektif,
maupun psikomotor yang seimbang. Dengan berbagai kekurangan yang penulis miliki, penulis juga
menghimbau kepada pembaca agar juga tetap berusaha mencari referensi lain baik dari makalah lain,
buku, maupun dari internet tentang materi atau hal yang berkaitan dengan model pembelajaran yang
baik bagi pembelajaran. Dengan rendah hati, penulis juga selalu mengharapkan kritik dan saran yang
menunjang kesempurnaan makalah ini dari setiap pembaca, atas partisipasinya, penulis mengucapkan
limpah terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

1.http://sansantisusanti.blogspot.com/2015/11/jenis-jenis-inovasi-pendidikan.html?m=1

2.https://robbiathul.blogspot.com/2018/09/komponen-dasar-inovasi-dan-sasaran.html?m=1

3.http://ulfasantinovristkip.blogspot.com/?m=1

4.Sa’ud, Udin Saefudin. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

5.http://sunangunungkelud.blogspot.com/2016/05/inovasipendidikan-nasional-makalah.html?m=1

6.http://kumpulanmakalahdasarpendidikan.blogspot.com/2016/06/makalah-upaya-dalam-mencapai-
inovasi.html

Anda mungkin juga menyukai