Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI RI

SEKRETARIAT JENDERAL
Jl. Abdul muis Nomor 7 Jakarta Pusat 10110 Telepon 021 – 3500334, Faksimili 021 - 3864607
Jl. TMP Kalibata No. 17 Jakarta Selatan 12740, Telp. 021-7989912 - 19
www.kemendesa.go.id
Nomor : 131/PMD.04.01/I/2021 18 Januari 2021
Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) bundel
Hal : Pemberitahuan Pengelolaan
Tenaga Pendamping Profesional
Mulai Tahun 2021

Yth. (daftar terlampir)


di Tempat

Dalam rangka pelaksanaan pendampingan masyarakat desa oleh Tenaga


Pendamping Profesional (TPP) sesuai amanat UU Nomro 6 Tahun 2014 tentang Desa, dan
berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(Permendesa PDTT) Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa
PDTT), serta Permendesa PDTT Nomor 19 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas
Permendesa PDTT Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum Pendampingan
Masyarakat Desa, dengan hormat disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Perubahan Organisasi dan Tata Kerja Kemendesa PDTT serta Pedoman Umum
Pendampingan Masyarakat Desa, dilakukan untuk menjalankan Peraturan Presiden
Nomor 85 Tahun 2020 tentang Kemendesa PDTT, serta sebagai bagian dari kebijakan
pengendalian pengelolaan pembangunan Desa dan Perdesaan, Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi agar berjalan secara efektif, efisien dan berkesinambungan;
2. Pendampingan masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi harus didukung
dengan reformasi sistem pendataan Desa yang akurat hingga pada skala mikro, serta
mempertimbangkan pentingnya menjaga keseimbangan arah kebijakan nasional yang
sinergis dari pusat hingga Desa. Untuk itu, pengendalian pendampingan secara nasional
perlu dilakukan secara terpusat pada Kemendesa PDTT;
3. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka mulai Tahun Anggaran
2021 Kemendesa PDTT melaksanakan kebijakan sebagai berikut:
a. Pengelolaan TPP dari tingkat pusat hingga Desa yang meliputi rekrutmen, kontrak
kerja, pembayaran honorarium dan bantuan biaya operasional, peningkatan
kapasitas, sertifikasi serta pengendalian dan evaluasi kinerja, dilakukan secara
langsung oleh Kemendesa PDTT melalui Unit Kerja Eselon I yaitu Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
b. TPP sebagaimana dimaksud poin a, terdiri dari: 1) Pendamping Lokal Desa (PLD),
2) Pendamping Desa (PD), 3) Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM)
Kabupaten/Kota, 4) Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Provinsi, dan
5) Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Pusat;
c. Kebijakan dekonsentrasi dalam rangka penyelenggaraan pendampingan masyarakat
desa tetap akan dilaksanakan untuk program dan kegiatan yang berkenaan dengan
koordinasi, fasilitasi, pembinaan dan pengawasan secara umum. Ketentuan lebih
lanjut tentang kebijakan dekonsentrasi dimaksud, akan diatur dan disampaikan
kemudian oleh Kemendesa PDTT;
4. Keberhasilan penyelenggaraan pendampingan masyarakat desa sangat bergantung
pada koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah. Untuk
itu, kami tetap mengharapkan dukungan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembinaan dan pengawasan pendampingan
masyarakat desa dimaksud.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian, dukungan dan kerjasama yang baik,
diucapkan terima kasih.

Sekretaris Jenderal,

Taufik Madjid, S.Sos, M.Si


NIP. 19710701 199903 1 013
Tembusan Yth:
1. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
2. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
4. Bupati/Walikota;
5. Kepala Dinas PMD Provinsi;
6. Kepala Dinas PMD Kabupaten/Kota;
7. Koordinator Nasional TAPM Pusat;
8. Koordinator Provinsi TAPM;
9. TAPM Kabupaten/Kota;
10. Pendamping Desa; dan
11. Pendamping Lokal Desa.
Lampiran Surat
Nomor : 131/PMD.04.01/I/2021
Tanggal : 18 Januari 2021

Yth. Bapak/Ibu…
1. Gubernur Aceh
2. Gubernur Sumatera Utara
3. Gubernur Riau
4. Gubernur Kep. Riau
5. Gubernur Jambi
6. Gubernur Sumatera Barat
7. Gubernur Sumatera Selatan
8. Gubernur Lampung
9. Gubernur Bengkulu
10. Gubernur Kep. Bangka Belitung
11. Gubernur Banten
12. Gubernur Jawa Barat
13. Gubernur Kalimantan Barat
14. Gubernur Kalimantan Tengah
15. Gubernur Kalimantan Selatan
16. Gubernur Kalimantan Timur
17. Gubernur Kalimatan Utara
18. Gubernur Jawa Tengah
19. Gubernur D.I. Yogyakarta
20. Gubernur Jawa Timur
21. Gubernur Bali
22. Gubernur Nusa Tenggara Barat
23. Gubernur Nusa Tenggara Timur
24. Gubernur Sulawesi Selatan
25. Gubernur Sulawesi Barat
26. Gubernur Sulawesi Tengah
27. Gubernur Sulawesi Tenggara
28. Gubernur Sulawesi Utara
29. Gubernur Gorontalo
30. Gubernur Maluku
31. Gubernur Maluku Utara
32. Gubernur Papua
33. Gubernur Papua Barat

Sekretaris Jenderal,

Taufik Madjid, S.Sos, M.Si


NIP. 19710701 199903 1 013

Anda mungkin juga menyukai