Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH CITRA SEKOLAH TERHADAP KEPUTUSAN

MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMK KRISTEN 1


SURAKARTA
Wulan Merdeka Sari*
Salman Alfarisy Totalia
Sudarno
Progam Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Email: wulanmerdekasari@gmail.com

Abstrak. Wulan Merdeka Sari. PENGARUH CITRA SEKOLAH TERHADAP


KEPUTUSAN MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMK KRISTEN 1
SURAKARTA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Nopember 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh
variabel produk, harga, tempat,promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses
sebagai dimensi utama citra sekolah, secara simultan terhadap keputusan memilih
sekolah pada siswa SMK Kristen 1 Surakarta, (2)ada tidaknya pengaruh variabel
produk, harga, tempat,promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses sebagai
dimensi utama citra sekolah,secara parsial terhadap keputusan memilih sekolah
pada siswa SMK Kristen 1 Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan analisis regresi berganda.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Kristen 1 Surakarta tahun
Pelajaran 2014/ 2015 yang berjumlah 449 siswa. Jumlah sampel yang ditetapkan
sebanyak 113 responden. Penetapan responden dengan menggunakan
Nonprobability sampling yaitu Proportionate stratified random sampling.
Validitas data diperoleh melalui hasil tryout yang dilakukan kepada 30 responden.
Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut: Y= 3,597 + 0,465 X1 + 0,220 X2 + 0,017 X3 + 0,422 X4 + 0,074 X5 + 0,006
X6 + 0,558 X7. Melalui hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar (0,000). Hal
ini berarti terdapat pengaruh secara simultan antara variabel produk, harga,
tempat, promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses sebagai dimensi utama
citra sekolah terhadap keputusan memilih sekolah pada siswa SMK Kristen 1
Surakarta. Hasil uji t variabel produk diperoleh nilai probabilitas sebesar (0,001),
uji t variabel promosi sebesar (0,022), uji t variabel proses sebesar (0,011). Hal ini
berarti terdapat pengaruh secara parsial antara variabel produk, promosi, dan
proses terhadap keputusan memilih sekolah pada siswa SMK Kristen 1 Surakarta.
Kata Kunci: Citra Sekolah, Produk, Harga, Tempat, Promosi, Orang, Sarana dan
Prasarana, Proses, Keputusan Memilih Sekolah.

Abstract. Wulan Merdeka Sari. THE EFFECT OF SCHOOL IMAGE TOWARD


DECISION TO CHOOSE THE SCHOOL AT STUDENTS OF SMK KRISTEN
1 SURAKARTA. Thesis, Teacher Training and Education Faculty of Surakarta
Sebelas Maret University. November 2015.

1
The purposes of research was to find out: (1) whether or not there was an
effect of product, price, place, promotion, people, physical evidence, process as
main dimension of school image as simultaneously on the decision to choose the
school at students of SMK Kristen 1 Surakarta (2) whether or not there was an
effect of product, price, place, promotion, people, physical evidence, process as
main dimension of school image as partially on the decision to choose the school
at students of SMK Kristen 1 Surakarta. This research is quantitative research
using descriptive methods and multiple regression analysis. The population in
this research is class X, XI and XII SMK Kristen 1 Surakarta amount to 449
students. The samples amount are 113 samples, respondent determination is by
using nonprobability sampling that is proportionate stratified random sampling.
The data validity was obtained from the result of tryout conducted with 30
respondents.
From the analysis results, regression equation is obtained, that is: Y=
3,597 + 0,465 X1 + 0,220 X2 + 0,017 X3 + 0,422 X4 + 0,074 X5 + 0,006 X6 + 0,558
X7. Seen from the result of F-test obtaining probability value of (0,000). It mean
that there was a simultaneous effect of product, price, place, promotion, people,
physical evidence, process as main dimension of school image on the decision to
choose the school at students of SMK Kristen 1 Surakarta. The result of t-test on
product variables obtaining probability values of (0,001) respectively, t-test on
promotion variables values of (0,022) respectively, t-test on process variables
values of (0,011) respectively. It meant that there was a partial effect of product,
promotion, process variables on the decision to choose the school at students of
SMK Kristen 1 Surakarta.
Keywords: School Image, Product, Price, Place, Promotion, People, Physical
Evidence, Process, Decision to Choose the School.

PENDAHULUAN selalu mempertimbangkan kualitas


atau mutu sekolah yang akan
Kualitas atau mutu dipilihnya. Konsumen utama di
pendidikan /lembaga pendidikan saat dalam dunia pendidikan/sekolah ini
menjadi perhatian oleh para yaitu siswa itu sendiri. Konsumen pemangku
kepentingan di sektor tentu akan memilih produk dengan pendidikan. Pemangku
kepentingan kualitas atau mutu yang terbaik. yang dimaksud adalah pemerintah,
Demikian juga dengan calon siswa,
dinas terkait, guru, orang tua siswa, tentu akan memilih sekolah dengan maupun
siswa itu sendiri. Seperti kualitas yang terbaik pula. Oleh halnya sebuah produk,
lembaga karena itu, sekolah berlomba-lomba pendidikan, dalam hal ini adalah
untuk menunjukkan kualitasnya serta sekolah, memiliki konsumen yang
mempertahankan kualitas yang yang disebut sebagai image atau
sudah terbentuk. Kualitas inilah citra.

2
Sebagai sebuah produk, citra process. Pemasaran yangberdasarkan
sekolah juga dapat dibentuk melalui pada 7P inilah yang saat ini gencar
pemasaran yang efektif. Pemasaran dilakukan oleh semua lembaga
mungkin memang masih asing di pendidikan/sekolah.
dalam dunia pendidikan, namun Pemasaran yang efektif akan
seiring berkembangnya zaman, sangat membantu sekolah dalam
pemasaran adalah hal yang wajib menjaring siswa/calon siswa untuk
dilakukan oleh lembaga memilih sekolah tersebut. Pemasaran
pendidikan/sekolah. Pemasaran sekolah saat ini banyak dilakukan
dalam dunia pendidikan menjadi terutama oleh sekolah-sekolah
sebuah keharusan mengingat sekolah swasta. Sekolah-sekolah swasta
sebagai suatu produk yang terus senantiasa berlomba-lomba untuk
bersaing di pasar serta untuk selalu mendapatkan tempat yang terbaik.
meningkatkan kualitas produk dan Sekolah swasta ini harus selalu
jumlah konsumennya, dalam hal ini menerapkan pemasaran yang efektif
adalah citra sekolah dan jumlah siswa agar dapat meningkatkan serta
yang masuk setiap tahunnya. Seperti mempertahankan citra atau image
yang diungkapkan oleh mereka di mata konsumen, yaitu

Muhaimin, Suti’ah, &Prabowo siswa/calon siswa. Dengan citra atau

(2009:101) bahwa: image yang baik diharapkan akan

Fungsi pemasaran di lembaga mampu mempengaruhi keputusan


pendidikan adalah untuk siswa dalam memilih sekolah. Sama
membentuk citra baik
terhadap lembaga dan halnya dengan sekolah-sekolah
menarik minat sejumlah swasta lain yang ada di Indonesia,
calon siswa. Oleh karena itu,
sekolah-sekolah swasta yang ada di
pemasaran harus berorientasi
kepada pelanggan yang Kota Surakarta juga aktif untuk
dalam konteks ini adalah membangun image positif melalui
siswa.
Kotler et al (2002:9) dalam Riduwan pemasaran yang dilakukan. Banyak
(2009) memaparkan 7P dalam cara yang ditempuh oleh
elemen pemasaran pendidikan yaitu; sekolahsekolah tersebut seperti
product, price, place, promotion, melakukan promosi melalui berbagai
people, physical evidence, dan media, memberikan fasilitas belajar

3
di sekolah yang lengkap, siswa SMK Kristen 1 tahun ajaran
memberikan kemudahan pembayaran 2014/2015:
biaya pendidikan, beasiswa bagi Tabel 1.1 Data Siswa SMK
siswa/calon siswa berprestasi. Hal ini Kristen 1 Surakarta Tahun Ajaran
dilakukan agar sekolah-sekolah 2014/2015
swasta tetap diminati oleh calon
siswa serta dapat bersaing dengan
sekolah-sekolah negeri maupun
sekolah-sekolah swasta yang lain
dalam hal perekrutan siswa.
Membangun image untuk
mendapatkan kepercayaan calon
siswa juga selalu dilakukan oleh
SMK Kristen 1 Surakarta, dengan
cara-cara seperti ; (1) melakukan
presentasi mengenai SMK Kristen 1
Surakarta di SMP negeri maupun
swasta yang ada di Kota Surakarta,
(2) memasang spanduk di wilayah
Kota Surakarta dan sekitarnya.
Meskipun setiap tahun SMK Kristen
1 Surakarta telah melakukan
promosi, namun jumlah siswa di
SMK Kristen 1 Surakarta tidak
memenuhi daya tampung sekolah.
Rata-rata siswa masuk setiap tahun
hanya 150 siswa (berdasarkan
ratarata dari data jumlah siswa tahun
pelajaran 2014/2015). Padahal SMK
Kristen 1 Surakarta memiliki daya
tampung 250 siswa setiap tahun
ajaran baru. Berikut data jumlah

4
JUMLAH Berdasarkan uraian tersebut,
NO KELAS
SISWA maka akan dilakukan penelitian
1 X MULTIMEDIA 1 24
apakah kurangnya jumlah siswa dari
2 X MULTIMEDIA 2 22
X daya tampung sekolah di SMK
3 15
KEPERAWATAN Kristen 1 Surakarta adalah sebagai
4 X AKUNTANSI 24
X ADMINISTRASI akibat dari image atau citra sekolah
5 30
PERKANTORAN di mata calon siswa. Penelitian ini
6 X PEMASARAN 13
JUMLAH TOTAL juga ingin mengungkapkan seberapa
128
KELAS X besar pengaruh citra sekolah yang
XI MULTIMEDIA
7 26 memuat strategi pemasaran 7P
1
XI MULTIMEDIA terhadap keputusan memilih sekolah
8 26
2
XI MULTIMEDIA pada siswa di SMK Kristen 1
9 24
3 Surakarta.
XI
10 23
KEPERAWATAN
11 XI AKUNTANSI 28 Berdasarkan uraian dari latar
XI belakang di atas, peneliti tertarik
12 ADMINISTRASI 29
untuk mengadakan penelitian yang
PERKANTORAN 1
XI berkaitan dengan citra sekolah yang
13 ADMINISTRASI 24
PERKANTORAN 2
ada di SMK Kristen 1 Surakarta
14 XI PEMASARAN 16 terhadap keputusan siswa dalam
JUMLAH TOTAL
196 memilih sekolah.
KELAS XI
XII MULTIMEDIA
15 28 Tujuan penelitian ini adalah
1
XII MULTIMEDIA untuk menganalisis dan mengetahui
16 23
2
XII pengaruh citra sekolah terhadap
17 10
KEPERAWATAN keputusan siswa memilih sekolah
18 XII AKUNTANSI 24
XII SMK Kristen 1 Surakarta secara
19 ADMINISTRASI 29 parsial dan simultan.
PERKANTORAN
20 XII PEMASARAN 11 TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan
JUMLAH TOTAL tentang Citra
125
KELAS XII
JUMLAH TOTAL Definisi citra dikemukakan
449 oleh Alma dan Hurriyati (2008)
SISWA TA 2014/2015
Sumber Data: Kesiswaan SMK sebagai berikut:
Kristen 1 Surakarta.
5
Citra adalah merupakan yang akan membawa hasil
impresi, perasaan, atau yang diinginkan kepada
konsepsi yang ada pada penerima, obyek, maupun
publik mengenai perusahaan, asset-aset lainnya yang
mengenai suatu object, orang menjadi tanggungjawab dari
atau mengenai lembaga. Citra pembeli. Sebagai pertukaran
ini tidak dapat dicetak seperti dari uang, waktu, dan upaya,
mencetak barang di pabrik, pelanggan jasa berharap akan
tetapi citra ini adalah kesan mendapatkan nilai (value)
yang diperoleh sesuai dengan dari suatu akses ke
pengetahuan pemahaman barangbarang, tenaga kerja,
seseorang tentang sesuatu. tenaga ahli, fasilitas, jejaring
Oleh sebab itu, penting sekali dan system tertentu; tetapi
organisasi memberi informasi para pelanggan biasanya tidak
kepada publik agar dapat akan mendapatkan hak milik
membentuk citra yang baik dari unsur-unsur fisik yang
(hlm. 54-55). terlibat dalam penyediaan jasa
tersebut. (hlm. 16).
Tinjauan tentang Pemasaran
Tinjauan tentang Pemasaran Jasa
Daryanto (2011) berpendapat, Pendidikan
“pemasaran merupakan kegiatan
bagaimana agar produksi terjual dan Definisi pemasaran
dapat memuaskan keinginan pembeli jasa pendidikan diungkapkan
sehingga pembeli akan membeli oleh Riduwan (2009):
produk perusahaan yang sama setelah
merasa cocok dan puas akan produk Pemasaran pendidikan
yang bersangkutan “(hlm. merupakan langkah
77). pembaharuan ketika sebuah
lembaga pendidikan harus
Tinjauan tentang Jasa mengikuti ketatnya
persaingan untuk memperoleh
Jasa bukan merupakan barang costumer. Bagi lembaga
melainkan suatu proses atau aktivitas pendidikan yang telah
yang tidak berwujud (Lupiyoadi, memiliki image atau citra
2001). Seperti halnya diungkapkan yang bagus di masyarakat
oleh Lovelock, Wirtz, dan Musry (katakanlah sekolah
(2010): favorit),implementasi
pemasaran pendidikan hanya
Jasa adalah suatu aktivitas
membutuhkan planning yang
ekonomi yang ditawarkan
lebih menyempurnakan
oleh suatu pihak kepada pihak
keberadaan sekolah tersebut
yang lain. Sering kali
dengan melakukan
kegiatan yang dilakukan
improvement quality yang
dalam jangka waktu tertentu
berkesinambungan dengan
(time-based), dalam bentuk
inovasi sebagai terobosan
suatu kegiatan(performances)
6
baru dalam mengantisipasi mempunyai peranan
permintaan dunia kerja yang sangat penting,
sebagai relevansi dari karena lingkungan
pendidikan (hlm. 348). dimana jasa
disampaikan
Tinjauan tentang 7P dalam merupakan bagian dari
Pemasaran Jasa Pendidikan nilai dan manfaat jasa
yang
1. Product (Produk) dipersepsikan cukup
Product (produk) yang berperan sebagai
bahan pertimbangan
dimaksudkan adalah mutu dari
dalam menentukan
lembaga pendidikan/sekolah. pilihan. (hlm. 343).
Produk (product) dalam konsep 4. Promotion (Promosi)

pemasaran jasa berarti objek atau Sekolah selalu melakukan

proses yang memiliki nilai upaya-upaya untuk

manfaat kepada konsumen, memperkenalkan dirinya

(Lupiyoadi, 2001). kepada masyarakat luas (Lie,

2. Price (Harga) Harga Andriono dan Prasasti,2014).

menurut Oleh karena itu, sekolah harus

Riduwan menemukan cara/upaya yang


tepat dalam usahanya untuk
(2009):
memperkenalkan diri kepada
Price (harga)
merupakan elemen masyarakat luas.
yang berjalan sejajar
Hal ini seperti yang
dengan mutu produk,
dimana apabila mutu diungkapkan oleh
produk baik, maka Departement of Doctoral
calon siswa/
mahasiswa berani School in Marketing,
membayar lebih tinggi Transilvania University of
sepanjang dirasa
dalam batas Brasov (2011) bahwa:
kejangkauan Lembaga pendidikan
pelanggan pendidikan harus dapat
(hlm. 343). menemukan cara yang
efisien untuk
3. Place (Tempat) mendapatkan
Riduwan (2009) menyatakan: pelanggan, pelanggan
dalam hal ini adalah
Place atau tempat siswa. (hlm. 27).
letak lokasi sekolah
7
5. People (Orang) People adalah peranan
yang dimaksudkan disini
pemimpin dan civitas jadwal, pekerjaan,
mekanisme, aktivitas
akademika dalam
dan hal-hal rutin,
meningkatkan citra lembaga, dimana jasa
dihasilkan dan dalam
arti semakin
disampaikan kepada
berkualitas unsur pemimpin konsumen” (hlm. 64). dan civitas akademika
dalam Tinjauan tentang Keputusan melakukan pelayanan Memilih
Sekolah
pendidikan maka akan
Proses keputusan pembelian
meningkatkan jumlah
(Daryanto,2011):
costumer/pelanggan.
(Riduwan, 2009). a) Pengenalan Kebutuhan
6. Physical Evidence (Sarana Merupakan tahap
Prasarana) pertama proses
Physical Evidence keputusan pembeli, yaitu merupakan bentuk dari
ketika konsumen penyediaan penyampaian jasa mengenali adanya
tersebut, dimana bangunan, masalah atau kebutuhan. sarana dan prasarana,
desain b) Pencarian Informasi interior dan eksterior serta Tahap yang
merangsang fasilitas penting lainnya konsumen untuk mencari
sangat mempengaruhi informasi lebih banyak. terhadap
peningkatan c) Evaluasi Alternatif costumer pendidikan Tahap
ketika konsumen
(Riduwan, 2009). menggunakan informasi
7. Process (Proses) untuk mengevaluasi Lupiyoadi (2001) merek
alternatif dan mengungkapkan pengertian perangkat
pilihan. process dalam konsep d) Keputusan Membeli
pemasaran jasa: Tahap ketika konsumen

8
Process merupakan benar-benar membeli gabungan semua
aktivitas, umumnya produk.
terdiri dari prosedur,

e) Tingkah Laku Pasca


Pembelian
Tahap ketika konsumen mengambil tindakan
lebih lanjut setelah membeli
berdasarkan pada rasa puas dan tidak
puas.

9
objek atau subjek yang
memiliki kuantitas dan
POPULASI DAN SAMPEL karakteristik tertentu yang
Populasi ditetapkan oleh peneliti untuk
diteliti dan kemudian ditarik
Sunyoto (2011) menjelaskan kesimpulan. Sedangkan yang
tentang populasi yaitu: dimaksud dengan sampel
adalah bagian kecil dari suatu
Populasi merupakan wilayah populasi. (hlm. 202-203).
generalisasi yang terdiri atas

10
Sedangkan dalam penelitian Teknik Pengambilan Sampel
ini terdapat populasi sebanyak 449
Dalam penelitian ini, penulis
siswa (jumlah seluruh siswa SMK
menggunakan pengambilan contoh
Kristen 1 tahun
berstrata atau proportionate stratified
pelajaran
random sampling. Teknik ini
2014/2015).
digunakan untuk menentukan sampel

Sampel pada tiap tingkatan kelas. Menurut


Riduwan (2009: 60) rumus yang
Dikemukakan oleh Arikunto
digunakan untuk alokasi proporsional
(2006) bahwa jika jumlah populasi
adalah sebagai berikut:
kurang dari 100 maka sampel
diambil seluruhnya, sehingga
menjadi penelitian populasi. Apabila
Keterangan:
jumlah populasi lebih dari 100 maka
diambil sampel antara 10-15% atau ni = jumlah sampel yang
20-25% atau lebih. Mengacu diambil untuk strata i
pendapat ahli maka akan diambil
Ni = ukuran populasi strata i
sampel sebanyak 25% dari populasi,
karena semakin banyak sampel yang N = jumlah populasi total
digunakan hasilnya akan sebaik baik
n = sampel total yang diambil
sehingga peneliti mengambil
(ukuran sampel)
prosentase terbanyak. Penelitian ini
mengambil sampel yaitu sejumlah
113 siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Regresi Berganda

Tabel hasil analisis regresi berganda:


a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients
Coefficients Statistics
Std. Toleran
Model B Error Beta T Sig. ce VIF
11
1 (Constant) 3,597 3,376 1,065 0,289
Product 0,465 0,131 0,306 3,553 0,001 0,479 2,087
Price 0,220 0,161 0,111 1,363 0,176 0,534 1,873
Place 0,017 0,153 0,009 0,113 0,910 0,593 1,686
Promotion 0,422 0,182 0,214 2,321 0,022 0,417 2,396
People 0,074 0,114 0,054 0,649 0,518 0,509 1,965
Physical 0,006 0,243 0,003 0,025 0,980 0,235 4,261
Evidence
Process 0,558 0,214 0,265 2,605 0,011 0,343 2,916
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah

Berdasarkan tabel koefisien, maka b. 0, maka besarnya keputusan


persamaan regresi yang memilih sekolah (Y) nilainya
diperoleh adalah sebagai berikut: sebesar 3,597 satuan.
Koefisien regresi variabel
Y= 3,597 + 0,465 X1 + 0,220 X2 product (X1) sebesar 0,465
+ 0,017 X3 + 0,422 X4 + 0,074 X5 + artinya product (produk)
mempunyai pengaruh yang
0,006 X6 + 0,558 positif terhadap keputusan
X7 memilih sekolah dan setiap
peningkatan satu satuan variabel
Persamaan regresi di atas dapat
product/produk dengan asumsi
diinterpretasikan sebagai berikut: variabel bebas lainnya konstan,
a. Konstanta sebesar 3,597 maka akan menyebabkan
menyatakan jika product (X1), price kenaikan keputusan memilih
(X2), place (X3), promotion
(X4), people (X5),

physical evidence (X6), process


(X7), secara matematika adalah
sekolah pada siswa sebesar memilih sekolah dan setiap
0,465 satuan. peningkatan satu satuan variabel
c. Koefisien regresi variabel price price/harga dengan asumsi
(X2) sebesar 0,220 artinya price variabel bebas lainnya konstan,
(harga) mempunyai pengaruh maka akan menyebabkan
yang positif terhadap keputusan

12
kenaikan keputusan memilih keputusan memilih sekolah dan
sekolah pada siswa sebesar setiap peningkatan satu satuan
0,220 satuan. variabel people/orang dengan
d. Koefisien regresi variabel place asumsi variabel bebas lainnya
(X3) sebesar 0,017 artinya place konstan, maka akan
(tempat) mempunyai pengaruh menyebabkan kenaikan
yang positif terhadap keputusan keputusan memilih sekolah pada
memilih sekolah dan setiap siswa sebesar 0,074 satuan.
peningkatan satu satuan variabel g. Koefisien regresi variabel
place/tempat dengan asumsi physical evidence (X6) sebesar
variabel bebas lainnya konstan, 0,006 artinya physical evidence
maka akan menyebabkan (sarana prasarana) mempunyai
kenaikan keputusan memilih pengaruh yang positif terhadap
sekolah pada siswa sebesar keputusan memilih sekolah dan
0,017 satuan. setiap peningkatan satu satuan
e. Koefisien regresi variabel variabel physical
promotion (X4) sebesar 0,422 evidence/sarana prasarana
artinya promotion (promosi) dengan asumsi variabel bebas
mempunyai pengaruh yang lainnya konstan, maka akan
positif terhadap keputusan menyebabkan kenaikan
memilih sekolah dan setiap keputusan memilih sekolah pada
peningkatan satu satuan variabel siswa sebesar 0,006 satuan.
promotion/promosi dengan h. Koefisien regresi variabel
asumsi variabel bebas lainnya process (X7) sebesar 0,558
konstan, maka akan artinya process (proses)
menyebabkan kenaikan mempunyai pengaruh yang
keputusan memilih sekolah pada positif terhadap keputusan
siswa sebesar 0,422 satuan. memilih sekolah dan setiap
f. Koefisien regresi variabel people peningkatan satu satuan variabel
(X5) sebesar 0,074 artinya process/proses dengan asumsi
people (orang) mempunyai variabel bebas lainnya konstan,
pengaruh yang positif terhadap maka akan menyebabkan

13
kenaikan keputusan memilih dan Ha diterima. Jika Fhitung ≤ Ftabel
sekolah pada siswa sebesar dan nilai probabilitas > 0,05, maka
0,558 satuan. Ho diterima dan Ha ditolak.

Uji F Tabel hasil uji F:

Jika Fhitung > Ftabel dan nilai


probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
yang signifikan antara
variabel bebas secara sendiri-
Berdasarkan hasil uji F pada tabel
sendiri (parsial) terhadap variabel
ANOVA, didapat nilai Fhitung>Ftabel
terikat.
yaitu sebesar 25,172 > 2,10 dan
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 Jika thitung > ttabel dan nilai

ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2035,383 7 290,769 25,172 0,000a
Residual 1212,900 105 11,551
Total 3248,283 112
a. Predictors: (Constant), Process, Price, Place, Promotion, People, Product,
Physical Evidence
b. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah
yaitu sebesar 0,000 (p < 0,05),
probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa
dan Ha diterima. Jika thitung ≤ ttabel dan
Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
nilai probabilitas > 0,05, maka Ho
berarti ada pengaruh yang signifikan
diterima dan Ha ditolak.
antara variabel citra sekolah secara
bersama-sama terhadap keputusan
memilih sekolah (Y).

Uji t

Uji t digunakan
untuk mengetahui pengaruh
14
Std. Toleran
Nilai ttabel menggunakan B Error Beta T Sig. ce VIF
tingkat signifikansi 5% dengan nilai
df = n – k = 113 – 7 = 106, sehingga
diperoleh hasil sebesar 1,983.

Tabel hasil uji t


a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients
Coefficients Statistics

Model
1 (Constant) 3,597 3,376 1,065 0,289
Product 0,465 0,131 0,306 3,553 0,001 0,479 2,087
Price 0,220 0,161 0,111 1,363 0,176 0,534 1,873
Place 0,017 0,153 0,009 0,113 0,910 0,593 1,686
Promotion 0,422 0,182 0,214 2,321 0,022 0,417 2,396
People 0,074 0,114 0,054 0,649 0,518 0,509 1,965
Physical 0,006 0,243 0,003 0,025 0,980 0,235 4,261
Evidence
Process 0,558 0,214 0,265 2,605 0,011 0,343 2,916
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah

a. Nilai thitung product (X1) sebesar b. Nilai thitung price (X2) sebesar 1,363
3,553 dan nilai ttabel sebesar 1,983, dan nilai ttabel sebesar 1,983,
sehingga diperoleh hasil bahwa sehingga diperoleh hasil bahwa
3,553 > 1,983. Nilai probabilitas 1,363 < 1,983. Nilai probabilitas
product (X1) lebih kecil dari 0,05 price (X2) lebih besar dari 0,05
yaitu sebesar 0,001. Nilai t dan yaitu sebesar 0,176. Nilai t dan
probabilitas menunjukkan bahwa probabilitas menunjukkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima, Ho diterima dan Ha ditolak,
sehingga dapat disimpulkan ada sehingga dapat disimpulkan tidak
pengaruh secara parsial antara ada pengaruh secara parsial antara
variabel product (X1) terhadap variabel price (X2) terhadap
keputusan memilih sekolah (Y). keputusan memilih sekolah (Y).
15
c. Nilai thitung place (X3) sebesar Ho diterima dan Ha ditolak,
0,113 dan nilai ttabel sebesar 1,983, sehingga dapat disimpulkan tidak
sehingga diperoleh hasil bahwa ada pengaruh secara parsial antara
0,113 < 1,983. Nilai probabilitas variabel people (X5) terhadap
place (X3) lebih besar dari 0,05 yaitu keputusan memilih sekolah (Y).
sebesar 0,910. Nilai t dan probabilitas f. Nilai thitung physical evidence (X6)
menunjukkan bahwa Ho diterima dan sebesar 0,025 dan nilai ttabel
Ha ditolak, sehingga dapat sebesar 1,983, sehingga diperoleh
disimpulkan tidak ada pengaruh hasil bahwa 0,025 < 1,983. Nilai
secara parsial antara variabel place probabilitas physical evidence
(X3) terhadap keputusan memilih (X6) lebih besar dari 0,05 yaitu
sekolah (Y). sebesar 0,980. Nilai t dan
d. Nilai thitung promotion (X4) sebesar probabilitas menunjukkan bahwa
2,321 dan nilai ttabel sebesar 1,983, Ho diterima dan Ha ditolak,
sehingga diperoleh hasil bahwa sehingga dapat disimpulkan tidak
2,321 > 1,983. Nilai probabilitas ada pengaruh secara parsial antara
promotion (X4) lebih kecil dari variabel physical evidence (X6)
0,05 yaitu sebesar 0,022. Nilai t terhadap keputusan memilih
dan probabilitas menunjukkan sekolah (Y).
bahwa Ho ditolak dan Ha g. Nilai thitung process (X7) sebesar
diterima, sehingga dapat 2,605 dan nilai ttabel sebesar 1,983,
disimpulkan ada pengaruh secara sehingga diperoleh hasil bahwa
parsial antara variabel promotion 2,605 > 1,983. Nilai probabilitas
(X4) terhadap keputusan memilih process (X7) lebih kecil dari 0,05
sekolah (Y). yaitu sebesar 0,011. Nilai t dan
e. Nilai thitung people (X5) sebesar probabilitas menunjukkan bahwa
0,649 dan nilai ttabel sebesar 1,983, Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga diperoleh hasil bahwa sehingga dapat disimpulkan ada
0,649 < 1,983. Nilai probabilitas pengaruh secara parsial antara
people (X5) lebih besar dari 0,05 variabel process (X7) terhadap
yaitu sebesar 0,518. Nilai t dan keputusan memilih sekolah (Y).
probabilitas menunjukkan bahwa
16
atau presentase total variasi dalam
variabel terikat yang diterangkan

Koefisien Determinasi (Adjusted variabel bebas secara bersama-sama.


R2) Hasil perhitungan Adjusted R Square
dapat dilihat pada output Model
Uji ini bertujuan
Summary. Hasil uji koefisien
untuk menentukan proporsi
determinasi dapat

dilihat pada tabel berikut:

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 0,792a 0,627 0,602 3,399 1,879
a. Predictors: (Constant), Process, Price, Place, Promotion, People, Product,
Physical Evidence
b. Dependent Variable: Keputusan Memilih Sekolah
SIMPULAN

Berdasarkan hasil uji 1. Variabel citra sekolah yang


koefisien determinasi pada tabel 4.7 terdiri dari product (X1), price
di atas, dapat dilihat bahwa nilai (X2), place (X3), promotion (X4),
koefisien determinasi (Adjusted R people (X5), physical evidence
Square) sebesar 0,602 atau 60,2%. (X6), process (X7) memiliki
Hal ini dapat diartikan bahwa 60,2% pengaruh yang signifikan secara
variabel keputusan memilih sekolah bersama-sama (simultan)
dipengaruhi oleh citra sekolah yang terhadap keputusan memilih
terdiri atas product, price, place, sekolah pada siswa SMK
promotion, people, physical Kristen 1 Surakarta.
evidence, process, sedangkan sisanya 2. Variabel product (X1) memiliki
sebesar 39,8% (100%-60,2%) pengaruh secara parsial yang
dipengaruhi faktor lain selain faktor signifikan terhadap terhadap
yang diteliti dalam penelitian ini. keputusan memilih sekolah pada
siswa SMK Kristen 1 Surakarta.

17
3. Variabel price (X2) tidak 9. Berdasarkan hasil uji koefisien
memiliki pengaruh secara parsial determinasi (Adjusted R Square)
yang signifikan terhadap diperoleh angka sebesar 0,602
keputusan memilih sekolah pada atau 60,2%. Hal ini dapat
siswa SMK Kristen 1 Surakarta. diartikan bahwa keputusan
4. Variabel place (X3) tidak memilih sekolah pada siswa
memiliki pengaruh secara parsial SMK Kristen 1 Surakarta
yang signifikan terhadap dipengaruhi oleh citra sekolah
keputusan memilih sekolah pada yang terdiri dari product, price,
siswa SMK Kristen 1 Surakarta. place, promotion, people,
5. Variabel promotion (X4) physical evidence, process,

memiliki pengaruh secara parsial sedangkan sisanya sebesar

yang signifikan terhadap 39,8% (100%-60,2%)

terhadap keputusan memilih dipengaruhi faktor lain selain

sekolah pada siswa SMK faktor yang diteliti dalam

Kristen 1 Surakarta. penelitian ini.

6. Variabel people (X5) tidak Implikasi

memiliki pengaruh secara parsial 1. Hasil penelitian ini dapat

yang signifikan terhadap digunakan untuk


mengembangkan pengetahuan
keputusan memilih sekolah pada
mengenai citra sekolah dan
siswa SMK Kristen 1 Surakarta.
aspek-aspek di dalamnya yang
7. Variabel physical evidence (X6)
mempengaruhi keputusan siswa
tidak memiliki pengaruh secara
memilih sekolah.
parsial yang signifikan terhadap
2. Setelah mengetahui aspek-aspek
keputusan memilih sekolah pada
apa saja yang mempengaruhi
siswa SMK Kristen 1 Surakarta.
keputusan siswa dalam memilih
8. Variabel process (X7) memiliki
sekolah, selanjutnya dapat
pengaruh secara parsial yang
digunakan untuk
signifikan terhadap terhadap
mengembangkan aspek-aspek
keputusan memilih sekolah pada
tersebut agar dapat menarik
siswa SMK Kristen 1 Surakarta.

18
minat siswa dalam memilih menyaring lebih banyak lagi
sekolah. siswa.
3. Penelitian ini menunjukkan b. Berkaitan dengan produk,
bahwa citra sekolah memiliki promosi, proses yang paling
pengaruh terhadap keputusan berpengaruh terhadap
memilih sekolah pada siswa. keputusan siswa memilih
Citra sekolah yang baik akan sekolah hendaknya sekolah
mempengaruhi persepsi calon mampu mempertahankan
siswa untuk memilih sekolah aspek tersebut agar mampu
tersebut. Oleh karena itu, pihak menarik minat siswa lebih
sekolah harus dapat menciptakan banyak lagi. Contohnya
citra yang baik melalui dengan menyediakan
aspekaspek product, price, anggaran khusus untuk
place, promotion, people, menambah media promosi
physical evidence, process agar sekolah.
calon siswa memilih untuk 2. Aspek-aspek yang belum
bersekolah di SMK Kristen 1 mempengaruhi keputusan siswa
Surakarta. memilih sekolah yaitu harga
4. Selain itu berdasarkan hasil (price), tempat (place), orang
analisis penelitian menunjukkan (people), dan sarana prasarana
bahwa variabel product, (physical evidence), sekolah
promotion, process berpengaruh hendaknya meningkatkan
positif terhadap keputusan siswa kualitas aspek tersebut sehingga
memilih sekolah di SMK membuat calon siswa lebih
Kristen 1 Surakarta. tertarik. Misalnya dengan
Saran menambah fasilitas belajar untuk
1. Bagi Sekolah semua program jurusan (wifi,
a. Sekolah hendaknya lebih komputer, laboratorium). Biaya
meningkatkan strategi pendidikan hendaknya juga
pemasaran yang tepat guna diimbangi dengan peningkatan
meningkatakan image atau sarana prasarana serta pelayanan
citra sekolah agar dapat bagi siswa. Selain itu perlu juga

19
diberikan beasiswa bagi siswa dapat mempengaruhi
berprestasi secara rutin serta keputusan memilih sekolah
kemudahan fasilitas pembayaran pada siswa, tidak hanya
biaya sekolah. terbatas pada variabel citra
sekolah, dari hasil penelitian-
penelitian yang baru
3. Bagi Masyarakat diharapkan dapat
a. Masyarakat (calon siswa memperkaya ilmu
maupun orang tua) pengetahuan.
diharapkan dapat memilih b. Peneliti selanjutnya
sekolah yang memiliki citra sebaiknya tidak hanya
baik, hal ini dapat dilihat dari mengandalkan pada hasil
bagaimana cara sekolah jawaban dari kuesioner tetapi
tersebut memperkenalkan juga dapat melakukan
diri kepada masyarakat. pengamatan untuk
b. Untuk mengetahui apakah memeriksa kembali jawaban
sekolah memiliki citra yang siswa pada kuesioner dengan
baik, masyarakat/calon siswa keadaan sekolah yang
maupun orang tua hendaknya sebenarnya.
mencari informasi DAFTAR REFERENSI
sebanyakbanyaknya Alma ,B. &Hurriyati, R. (Ed).(2008).
mengenai sekolah tersebut Manajemen Corporate dan
yang dapat dilihat dari aspek Strategi Pemasaran Jasa
product, price, place, Pendidikan :Fokus Pada
promotion, people, physical Mutu dan Layanan Prima.
evidence, process. Bandung: Alfabeta.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Arikunto, S. (2006).Prosedur
a. Peneliti selanjutnya Penelitian: Suatu Pendekatan
diharapkan lebih variatif Praktik. Jakarta: PT Rineka
dalam mengembangkan Cipto.
penelitian tentang Daryanto.(2011). Sari Kuliah
variabelvariabel lain yang

20
Manajemen Pemasaran. Pengembangan
Bandung: PT Sarana Tutorial Sekolah/Madrasah. Jakarta:
Nurani Sejahtera. Prenada Media Group.
Enache, I.C. (2011). Marketing Riduwan.(Ed). (2008). Manajemen
Higher Education Using The Pendidikan. Bandung:
7 PS Framework. Bulletin of Alfabeta.
the Transilvania University of ____________. (2009).

Brasov, 4 (53) 24-30. Belajar Mudah


Penelitian. Bandung:
Lie, A., Andriono, T., &Prasasti, S.
Alfabeta.
(2014). Menjadi
Sunyoto, D. (2011). Praktik SPSS
Sekolah Terbaik: untuk Kasus.Yogyakarta:
Praktik-praktik MuhaMedika.
Strategis Dalam Pendidikan.
Jakarta: Tanoto Foundation.
Lovelock, C., Wirtz, J.,&Mussry, J.
(2010). Pemasaran
Jasa: Manusia,
Teknologi, Strategi
Perspektif Indonesia.
Terj.Dian Wulandari& Devri
Barnadi Putera. Jilid 1 (edisi
7). Jakarta: Erlangga.
Lupiyoadi, R. (2001). Manajemen
Pemasaran Jasa: Teori dan
Praktik. Jakarta: Salemba
Empat.
Muhaimin, Suti’ah, &Prabowo, S.L.
(2010). Manajemen
Pendidikan: Aplikasinya
dalam Penyusunan Rencana

21

Anda mungkin juga menyukai