Anda di halaman 1dari 93

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP


KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK
TABUNGAN MASA DEPAN DI PT. BANK SULSELBAR
CABANG UTAMA MAKASSAR

ADHITA ARYANDINI. A

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
ii

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP


KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK
TABUNGAN MASA DEPAN DI PT. BANK SULSELBAR
CABANG UTAMA MAKASSAR

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh


gelar Sarjana Ekonomi

disusun dan diajukan oleh

ADHITA ARYANDINI. A
A21108864

kepada

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
iii
iv
v
vi

PRAKATA

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Nasabah dalam Memilih

Produk Tabungan Masa Depan di PT. Bank Sulselbar Cabang Utama

Makassar.” Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita

nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya

yang telah memberikan pedoman dan suri tauladan yang terbaik hingga akhir

jaman.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar. Dalam penulisan skripsi ini

penulis mengakui masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.

Keadaan ini semata-mata karena keterbatasan kemampuan yang ada pada diri

penulis, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun.

Dalam menyusun skripsi ini penulis mengalami banyak hambatan yang

menimbulkan kesulitan, namun berkat bantuan, bimbingan, petunjuk, dan

dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

tulus dan tak terhingga kepada :

1. Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW yang merupakan sumber dari

segala ilmu pengetahuan dan hanya atas rahmat dan izin-Nya skripsi ini

dapat terselesaikan.
vii

2. Ucapan terima kasih kepada Ayahanda H. Amir Zainuddin, SE. dan Ibunda

Hj. Ramdhani Amir serta saudara-saudaraku Alam Azhari Amir, Abdi Aryadi

Amir, Muh. Akhsan Adhyatma Amir yang senantiasa memberikan doa,

nasehat, dukungan, dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. H. Syamsul Alam, SE.M.Si. dan Ibu Dr. Indrianty Sudirman,

SE.M.Si. yang telah membimbing dan mengarahkan penulis kearah

penyempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Muhammad Yunus Amar, SE.M.T. selaku Ketua Jurusan

Manajemen dan Bapak Dr. Muh. Ismail Pabo, SE., M.Si Fakultas Ekonomi

Universitas Hasanuddin.

5. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi

Universitas Hasanuddin.

6. Rekan-rekan tercinta Cila, Arini, Sarah, Dj, Ade, Tri, Ita, Tiwi, Ela dan Inna

yang telah memberikan support dan turut membantu penulis dalam

merampungkan skripsi ini.

7. Special for Andayani yang telah mensupport penulis dalam menyelesaikan

studi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa, sebagai manusia dengan

kelebihan dan kekurangannya, masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam

penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi suatu

karya yang berguna bagi kita semua.

Makassar, November 2012

Penulis
viii

ABSTRAK

Analisis Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Dalam


Memilih Produk Tabungan Masa Depan Di PT. Bank Sulselbar Cabang
Utama Makassar

Analysis of Brand Image Influence for the Customer Decision in Choosing


the Long-term Saving Product in PT. Bank Sulselbar, in the main Branch of
Makassar

Adhita Aryandini A
H. Syamsul Alam
Indrianty Sudirman

Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh brand image
(citra produsen, citra konsumen, citra produk) terhadap keputusan nasabah
dalam memilih produk tabungan masa depan serta untuk menganalisis variabel
dari brand image yang paling berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam
memilih produk tabungan masa depan di PT. Bank Sulselbar Cabang Utama
Makassar.
Data penelitian ini diperoleh melalui observasi, interview dan hasil
kuesioner yang disebarkan kepada responden. Temuan penelitian menunjukkan
bahwa hasil pengujian regresi linear berganda maka diketahui bahwa variabel
citra produsen, citra konsumen dan citra produk mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa
depan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Berdasarkan hasil
pengujian regresi maka dapat diketahui bahwa variabel yang paling besar
pengaruhnya terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk tabungan
masa depan adalah variabel citra produk, alasannya karena memiliki nilai beta
yang terbesar serta memiliki nilai probabilitas yang terkecil dari variabel lainnya.
Dari hasil pengujian secara serempak dan secara parsial (uji T dan Uji F)
ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa semua dimensi (citra produsen,
citra konsumen dan citra produk) dari variabel brand image secara simultan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam
memilih produk masa depan, sedangkan variabel dari brand image yang paling
berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk masa depan
adalah citra produk.

Kata kunci : Citra produsen, citra konsumen dan citra produk terhadap
keputusan nasabah

This research aims to find out the influence of brand image (image of
producer, image of consumer, and image of product) for the customer in
choosing the long-term saving product as well as to analyze the most significant
ix

variable of the brand image influencing the customer decision in opting for the
long-term saving product at PT. Bank Sulselbar, in the main branch of Makassar.
The data of the research was obtained by observing, interviewing, and
also spreading out the questionnaire to the respondent. By utilizing the test of
multiplied linear regression, the research designates that the image of producer,
the image of consumer, and the image of product variables have saving product
at PT. Bank Sulselbar, in the main branch of Makassar. Based on the result of
the linear regression test, it is known that the most significant variables
influencingthe costumer to choose the long-term saving product is the image of
product variable. It is due to the highest beta and also the lowest probability
value among other variables. From the test done simultaneously and partially
(Test T and Test F), the research proves that all dimension (image of producer,
image of consumer, and image of product) of brand image variable
simultaneously have the significant effect influencing the costumer decision to
choose long-term saving product, while the most influential variable influencing
the customer to choose long-term saving product is the image of product.

Keywords : Image of producer, Image of consumer, and Image of product


towards customer decision
x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i


HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN............................................................ v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
1.5. Sistematika Penulisan.............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6


2.1. Tinjauan Teori........................................................................... 6
2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................ 22
2.3. Kerangka Pemikiran ................................................................ 23
2.4. Hipotesis .................................................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 26


3.1. Jenis/Rancangan Penelitian .................................................... 26
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................. 26
3.3. Populasi dan Sampel ............................................................... 26
3.4. Jenis dan Sumber Data ........................................................... 27
3.5. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 27
xi

3.6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................... 28


3.7. Metode Analisis ....................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................... 32


4.1. Hasil Penelitian......................................................................... 32
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan .......................................... 32
4.1.2 Visi PT. Bank Sulselbar................................................... 34
4.1.3 Misi PT. Bank Sulselbar .................................................. 34
4.1.4 Struktur Organisasi, Uraian Tugas dan Tanggungjawab
PT. Bank Sulselbar ......................................................... 36
4.2. Hasil Analisis ........................................................................... 50
4.2.1 Analisis Profil Responden ............................................... 50
4.2.2 Deskripsi Variabel Brand Image dan Perhitungan Skor
Variabel Independent ..................................................... 53
4.2.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ................................ 58
4.2.4 Analisis dan Pembahasan Regresi Linear Berganda ...... 61
4.2.5 Pengujian Hipotesis ........................................................ 63
4.3. Pembahasan............................................................................ 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 71


5.1. Kesimpulan .............................................................................. 71
5.2. Saran ........................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 73


xii

DAFTAR TABEL
Halaman

TABEL I PROFIL RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN........... 50

TABEL II PROFIL RESPONDEN BERDASARKAN UMUR........................... 51

TABEL III PROFIL RESPONDEN BERDASARKAN PEKERJAAN................ 52

TABEL IV PROFIL RESPONDEN BERDASARKAN PENDAPATAN............. 52

TABEL V TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI CITRA PRODUSEN.... 54

TABEL VI TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI CITRA KONSUMEN.... 55

TABEL VII TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI CITRA PRODUK......... 56

TABEL VIII TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI PERILAKU


KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN MEMILIH PRODUK
TABUNGAN MASA DEPAN.......................................................... 57

TABEL IX HASIL UJI VALIDITAS................................................................... 59

TABEL X HASIL UJI RELIABILITAS............................................................. 60

TABEL XI HASIL PERHITUNGAN REGRESI................................................ 61

TABEL XII HASIL PERHITUNGAN UJI F (SECARA SIMULTAN)................... 64

TABEL XIII HASIL PERHITUNGAN UJI T........................................................ 65


xiii

DAFTAR GAMBAR
Hala
man

Gambar 2.1. Kerangka Pikir........................................................................ 24

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Bank Sulselbar Cabang Utama


Makassar................................................................................ 37
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan bisnis dalam jaman kecepatan, sehingga menuntut

perusahaan harus dapat bersikap dan bertindak, hal ini disebabkan karena

lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai ketidakpastian

paling besar. Oleh karena itu, dalam abad millennium seperti sekarang ini

perusahaan dituntut bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan

mempertahankan konsumen yang loyal, dan salah satunya adalah melalui

perang antar merek. Memasuki millennium baru di era globalisasi ini produsen

dihadapkan pada persaingan untuk meraih dominasi merek.

Salah satu kegiatan usaha yang paling dominan dan sangat dibutuhkan

keberadaannya didunia ekonomi dewasa ini adalah kegiatan usaha lembaga

keuangan perbankan. Fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi sangat

berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Selain itu

peranan perbankan sebagai penunjang dari keputusan bisnis yang merupakan

kebutuhan dari masyarakat untuk melakukan suatu aktivitas perekonomian.

Iklim usaha yang semakin menantang, seperti dalam dunia industri

perbankan membuat manajemen perbankan dapat menjawab tantangan pasar

dan memanfaatkan peluang pasar dalam struktur persaingan di masa kini

maupun di masa mendatang. Kemampuan perusahaan dalam menangani

masalah pemasaran, mencari dan menemukan peluang-peluang pasar akan

mempengaruhi kelangsungan hidup perbankan dalam persaingan. Dalam

keadaan ini pihak perbankan ditantang untuk lebih berperan aktif dalam

mendistribusikan dan memperkenalkan produknya agar nasabah dapat

1
2

mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa

depan.

Salah satu cara yang dilakukan sehingga akan mempengaruhi nasabah

dalam memilih produk tabungan masa depan adalah melakukan brand image.

Menurut Erna (2008:165) bahwa brand image adalah persepsi tentang merek

yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek

tersebut, kemudian dalam penelitian yang dilakukan oleh Intan Indah Lestari

dengan judul penelitian pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah

dalam memilih tabungan pada PT. Bank Central Asia Cabang Probolinggo. Hasil

penelitian menunjukkan secara parsial citra pemakai, citra produsen dan citra

pembuat berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam

memilih produk tabungan.

Kemudian perlu ditambahkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh

Intan dan peneliti adalah terletak dari produk tabungan, dimana penelitian yang

dilakukan oleh Indah adalah tabungan tahapan yang sedangkan yang akan

dilakukan oleh peneliti adalah tabungan tampan. Alasannya peneliti memilih

tabungan masa depan (tampan) adalah karena jenis produk Tampan yang

ditawarkan oleh PT. Bank Sulselbar sangat diminati oleh nasabah penabung.

Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, mana penelitian ini

ditentukan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Dalam

menunjang aktivitas operasional bank maka salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap kelangsungan hidup suatu perbankan adalah nasabah penabung,

alasannya karena dengan adanya kenaikan jumlah nasabah penabung akan

berdampak terhadap peningkatan financial tabungan nasabah disetiap bank, hal

ini dapat disajikan melalui tabel 1 yaitu sebagai berikut :


3

Tabel 1.1 Perkembangan Nasabah Tabungan Masa Depan Januari Tahun 2011
s/d Juni 2012

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4


Tahun Jumlah
Jan-Maret April-Juni Juli-Sept. Okt-Des.
2011 70 36 22 19 147
2012 229 398 627
Jumlah nasabah secara keseluruhan 774
Sumber : Data diolah dari PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar

Berdasarkan tabel 1 yakni hasil analisis mengenai perkembangan

jumlah nasabah tabungan masa depan pada PT. Bank Sulselbar Cabang

Utama Makassar dalam 2 tahun terakhir yakni dari tahun 2011 dan tahun 2012

adalah sebanyak 774 orang nasabah. Sehingga dengan adanya perkembangan

jumlah nasabah tersebut maka penulis perlu melakukan evaluasi mengenai

pengaruh brand image atau citra merek yang mempengaruhi perilaku atau

keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan yang

ditawarkan oleh PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk

mengangkat tema ini lebih dalam dengan memilih judul : “Analisis Pengaruh

Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Produk Tabungan

Masa Depan di PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka masalah pokok yang

dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

1) Apakah brand image yang terdiri dari citra produsen, citra konsumen, citra

produk, mempunyai pengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih


4

produk tabungan masa depan di PT. Bank Sulselbar Cabang Utama

Makassar.

2) Variabel manakah dari brand image yang paling berpengaruh terhadap

keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan di PT.

Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah tersebut,

penelitian ini bertujuan :

1) Untuk melihat sejauh mana pengaruh brand image (citra produsen, citra

konsumen, citra produk) terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk

tabungan masa depan di PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.

2) Untuk menganalisis variabel dari brand image yang paling berpengaruh

terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan di

PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dengan diadakannya penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1) Manfaat Teoritis : Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi

pengembangan ilmu khususnya mengenai brand image terhadapkeputusan

nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan.

2) Manfaat Praktis : Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada

perusahaan PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar agar perusahaan

mengetahui brand image terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk

tabungan masa depan.


5

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi penulis akan membahas kedalam enam bab

dapat diperincikan sebagai berikut:

Bab pertama pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

masalah pokok, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

Bab kedua tinjauan pustaka yang berisikan tinjauan teori, tinjauan

empirik, kerangka pikir dan hipotesis.

Bab ketiga metode penelitian yang terdiri dari jenis atau rancangan

penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan

sumber data, populasi dan sampel, definisi operasional variabel, metode analisis.

Bab keempat hasil penelitian dan pembahasan.

Bab kelima penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Arti pemasaran sering dikacaukan

dengan pengertian-pengertian (1) penjualan, (2) perdagangan, dan (3) distribusi.

Padahal isitilah-istilah tersebut hanya merupakan satu bagian dari kegiatan

pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasar itu dimulai jauh sejak sebelum

barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan

pemasaran perusahaan harus dapat juga memberikan kepuasan kepada

konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen

mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan.

Sehingga sejak orang mengenal kegiatan pemasar, telah banyak definisi-

definisi pemasaran yang dikemukakan. Definisi-definisi tersebut mula-mula

menitik beratkan pada barang, kemudian pada lembaga-lembaga yang

diperlukan untuk melaksanakan proses penjualan, dan kemudian pada fungsi-

fungsi yang dijalankan untuk memungkinkan dilakukannya transaksi-transaksi

pemasaran.

Definisi yang paling luas yang dapat menerangkan secara jelas arti

pentingnya pemasaran dikemukakan oleh William J. Stanton yang dikutip oleh

Dharmmesta dan Handoko (2008:4) berpendapat bahwa : ”Pemasaran adalah

suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan


7

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang

ada maupun potensial.”

Dari definisi di atas dapatlah diterangkan bahwa arti pemasaran adalah

jauh lebih luas daripada arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan

yang dimulai dengan mengidentifisir kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan,

menentukan produk yang hendak diproduksi, menentukan harga produk yang

sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran/penjualan produk

tersebut. Jadi, kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling

berhubuangan sebagai suatu sistem.

Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi di dalam suatu lingkungan yang

terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi sosial dari perusahaan, tetapi

juga dibatasi oleh sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri dan peraturan-

peraturan yang ada. Bagi pemasaran, perubahan lingkungan dapat merupakan

tantangan-tantangan baru yang memerlukan tanggapan dan cara penyelesaian

yang baru pula, atau sebaliknya dapat berupa suatu peluang atau kesempatan

mengembangkan usahanya.

Boyd dkk (2000:4) berpendapat bahwa : ”Pemasaran adalah suatu proses

sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu

dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.”

Meningkatnya pembagian dan spesialisasi tenaga kerja merupakan

sebagian dari perubahan-perubahan yang paling penting yang terjadi ketika

masyarakat bergerak dari ekonomi primitif menuju tingkat pembangunan

ekonomi yang lebih tinggi. Tapi, meskipun membantu memperbaiki standar

kehidupan masyarakat, peningkatan spesialisasi menimbulkan masalah yang


8

berbeda : Spesialis tidak lagi berswadaya. Pengrajin yang berspesialisasi dalam

membuat tembikar menjadi sangat terampil dan efisien pada pembuatan

tembikar, memproduksi surplus tembikar, tetapi mereka tidak membuat jenis

barang dan jasa lain yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup dan untuk

meningkatkan gaya hidup mereka. Suatu masyarakat tidak dapat memetik

manfaat penuh dari spesialisasi, sampai masyarakat itu mengembangkan sarana

untuk mendukung perdagangan dan pertukaran dari kelebihan barang di antara

anggota-anggotanya. Demikian pula, suatu negara tidak dapat menikmati seluruh

barang dan jasa yang ada di dunia atau melakukan penetrasi ke semua pasar

bagi keluaran ekonomi dari penduduknya kecuali jika pertukaran dapat terwujud

melewati batas-batas nasional.

Sedangkan Kasmir dan Jakfar (2003:74) mengemukakan bahwa :

“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu

dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

cara menciptakan serta memper-tukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.”

Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan

menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran

berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa

kepada konsumen dipasar. Penciptaan produk tentu saja didasarkan kepada

kebutuhan dan keinginan pasar. Akan sangat berbahaya jika penciptaan produk

tidak didasarkan kepada keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsumen yang

menginginkan dan membutuhkan produk adalah individu (perorangan), atau

kelompok tertentu (industri).

Menurut Subagyo (2010:4) mendefinisikan dalam arti bisnis ” Pemasaran

adalah sebuah sistem bagian dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
9

merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan jasa

serta barang-barang pemuas keinginan pasar.”

Definisi diatas mempunyai beberapa pengertian penting mengingat :

1. Ini adalah definisi sistem yang

manajerial.

2. Seluruh sistem dari kegiatan bisnis harus

berorientasi pasar atau konsumen. Keinginan konsumen diketahui dan

dipuaskan secara efektif.

3. Pemasaran adalah proses bisnis yang

dinamis karena merupakan sebuah proses integral yang menyeluruh dan

bukan gabungan aneka fungsi dan pranata yang terurai.

Pemasaran bukan kegiatan tunggal atau kegiatan gabungan, pemasaran

adalah hasil interaksi dari berbagai kegiatan.

4. Program pemasaran dimulai dengan

sebutir gagasan produk dan tidak terhenti sampai keinginan konsumen

benar-benar terpuaskan mungkin beberapa waktu setelah penjualan

dilakukan.

5. Untuk berhasil pemasaran harga

memaksimalkan penjualan yang menghasilkan laba dalam jangka panjang.

2.1.2 Pengertian Merek dan Manfaat Merek

Menurut Sumarwan (2003:303) merek adalah nama penting bagi sebuah

produk atau jasa. Merek adalah simbol dan indikator kualitas dari sebuah produk.

Merek-merek produk yang sudah lama dikenal oleh konsumen telah menjadi citra

bahkan simbol status bagi produk tersebut. Maka tidaklah mengherankan jika

merek seringkali dijadikan kriteria dalam mengevaluasi suatu produk.


10

Merek memiliki karakteristik yang lebih luas daripada produk yaitu citra

pengguna produk, country of origin, asosiasi perusahaan, brand persobalit,

simbol-simbol dan hubungan merek/pelanggan. Selain itu merek juga dapat

menghantarkan manfaat tambahan seperti manfaat ekspesi diri pengguna dan

manfaat emosional.

Ferrinadewi (2008:137) berpendapat bahwa : ” Merek adalah nama,

istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi keseluruhannya, yang ditujukan

untuk mengidetifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan

sekaligus sebagai diferensiasi produk ”.

Herman (2003) dari Herman Strategik Consulting yang dikutip oleh

Ferrinadewi (2008, hal. 138) menyatakan bahwa pandangan di atas dalam satu

definisi menjadi : ”A Brand is the anticipation of consumers feel, toward a spesific

benefit toward about to be derived fron a idebtified source (a product, a service,

and so forth) aften asssociated with a standardized set of symbolic

representations (name, logo,emblem, calor, togline, tagline, image etc)”.

Berdasarkan definisi merek di atas menekankan bahwa mereka erat

kaitannya dengan alam pikir manusia. Alam pikir manusia meliputi semua yang

eksis dalam pikiran konsumen terhadap merek seperi perasaan, pengalaman,

citra, persepsi, keyakinan, sikap sehingga dapat dikatakan mereka adalah

sesuatu yang sifatnya immaterial. Merek merubah atau menstransformasi hal

yang sifatnya tangible menjadi sesuatu yang bernilai. Proses transformasi ini

sepenuhnya menjadi wewenang konsumen untuk melanjutkan atau

menghentikannya.

Merek memberi banyak manfaat bagi konsumen diantaranya membantu

konsumen dalam mengidentifikasi manfaat yang ditawarkan dan kualitas produk.


11

Konsumen lebih mempercayai produk dengan merek tertentu daripada produk

tanpa merek meskipun manfaat yang ditawarkan serupa.

Ferrinadewi (2008:139) merek menawarkan 2 jenis manfaat yaitu manfaat

fungsional dan manfaat emosional. Manfaat fungsional mengacu pada

kemampuan fungsi produk yang ditawarkan. Sedangkan manfaat emosional

adalah kemampuan merek untuk membuat penggunaannya merasakan sesuatu

selama proses pembelian atau selama konsumsi.

Heggelson & Suphelen, 2004 yang dikutip oleh Ferrinadewi (2008:139)

manfaat lain yang ditawarkan merek kepada konsumen adalah manfaat simbolis

mengacu pada dampak psikologi yang akan diperoleh konsumen ketika ia

menggunakan merek tersebut artinya merek tersebut akan mengkomunikasikan

siapa dan apa konsumen pada konsumen lain. Ketika konsumen menggunakan

merek tertentu maka ia akan terhubung dengan merek tersebut artinya

konsumen akan membawa serta citra dari pengguna sekaligus karakteristik

merek itu sendiri.

Merek bertumpu pada pemahaman psikologis konsumen. Bagaimana

konsumen berpikir dan bertindak. Carl Jung yang dikutip oleh Ferrinadewi

(2008:140) dalam karyanya menunjukkan bahwa terdapat 4 fungsi dari alam pikir

yaitu:

1. Pemikiran

Bagian ”berpikir” dalam otak kita berhubungan dengan rasionalitas dan

logika. Seringkali disebut sebagai aktivitas otak kiri. Kegiatan rasional seperti

analisa, berhitung terjadi disini. Bagi sejumlah konsumen rasionalitas dan

logika dapat menjadi perayu yang kuat karena memiliki kemampuan untuk

mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian.

2. Perasaan
12

Perasaan juga merupakan alat yang dapat digunakan untuk mempengaruhi

konsumen. Melalui iklan dan aktivitas promosi untuk menstimulasi perasaan

konsmen. Perasaan diatur oleh otak kanan yang biasanya berhubungan

dengan emosi, rasa bahagia, rasa takut, marah atau sedih bahkan cinta.

Iklan yang menanyakan rasa bahagia akan mampu menarik keinginan

konsumen untuk melakukan pembelian karena keinginan untuk mendapatkan

rasa bahagia yang serupa.

3. Sensasi

Sensasi berkaitan erat dengan sentuhan, rasa, suara, bau, dan penghilatan.

Semuanya merupakan fungsi otak kanan. Pemasar dapat menstimulasi

sensasi ini melalui aktivitas promosi seperti penyediaan tester. Sensasi

berhubungan dengan emosi dan perasaan sehingga menjadi pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pembelian.

4. Intuisi

Intuisi dapat dikatakan sebagai penyimpangan dari rasionalitas dan logika

dan seringkali muncul sebagai tindakan impulsif.

Bagi pemasar, tantangan dalam membangun merek yang kuat adalah

dengan memastikan bahwa konsumen mendapatkan pengalaman yang tepat

dengan produk dan jasa agar hasrat, pemikiran, perasaan, citra, keyakinan,

persepsi dan opini mereka terhubung dengan merek.

2.1.3 Pengertian Brand Image (Citra Merek)

Istilah image ini mulai populer sejak tahun 1950-an, yang dikemukakan

dalam berbagai konteks seperti image terhadap organisasi, image terhadap

perusahaan, image nasional, image terhadap merek atau brand image, image

publik, self-image, dan sebagainya.


13

Buchari (2003:92) citra adalah merupakan impresi, perasaan atau

konsepsi yang ada pada publik mengenai perusaaan, mengenai suatu object,

orang atau mengenai lembaga.”

Citra ini tidak dapat dicetak seperti mencetak barang di pabrik, tetapi citra

ini adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan pemahaman

seseorang tentang sesuatu. Citra terbentuk dari bagaimana perusahaan

melaksanakan kegiatan operasionalnya, yang mempunyai landasan utama pada

segi layanan.

Jadi image ini akan diperhatikan publik dari waktu ke waktu dan

akhirnya akan membentuk suatu pandangan positif yang akan dikomunikasikan

dari satu mulut ke mulut lain. Dalam kesibukan kita sehari-hari jangan melupakan

keadaan fisik bisnis, penampilan, fasilitas, kantor dan karyawan yang melayani

publik harus selalu dalam garis dengan satu tujuan memuaskan konsumen.

Katakan pada mereka apa yang akan kita perbuat untuk menjaga agar mereka

selalu puas, dan tanyakan lagi apa yang mereka inginkan agar dapat diperbaiki

di masa yang akan datang.

Image ini dibentuk berdasarkan impresi, berdasar pengalaman yang

dialami seseorang terhadap sesuatu, sehingga membangun suatu sikap mental.

Sikap mental ini nanti dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil

keputusan, karena image dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang

terhadap sesuatu. Lembaga pendidikan dan juga lembaga non profil lainnya,

mencari dana yang diperlukan untuk menjalankan organisasi. Dana ini diperoleh

dari orang-orang yang berhubungan dengan organisasi. Oleh sebab itu, agar

dana lebih mudah mengalir, maka perlu dibentuk image yang baik terhadap

organisasi. Masalah image ini pada seseorang, mungkin saja tidak tepat, karena
14

apa yang dialaminya tidak sama dengan apa yang dialami oleh orang lain.

Disisnilah perlunya organisasi harus setiap saat memberi inormasi yang

diperlukan oleh publik.

Menurut Ferrinadewi (2008:165) berpendapat bahwa : ”Brand image

adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan

asosiasinya pada merek tersebut.”

Dapat juga dikatakan bahwa brand image merupakan konsep yang

diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya. Oleh

karena itu dalam konsep ini persepsi konsumen menjadi lebih penting daripada

keadaan sesungguhnya.

Brand image terdiri dari 2 komponen yaitu brand association atau asosiasi

merek dan favorability, strenght & uniqueness of brand association atau sikap

positif, kekuatan dan keunikan merek.

Konsumen dapat membuat asosiasi merek berdasarkan atribut produk,

manfaat produk dan keseluruhan evaluasinya atau sikapnya terhadap merek.

Konsumen dapat membuat asosiasi berdsarkan atribut yang berkaitan dengan

produk misalnya harga dan kemasan atau atribut yang berhubuangn dengan

produk misalnya warna, ukuran, desain dan fitur-fitur lain. Asosiasi juga dapat

diciptakan berdasarkan manfaat produk..

Sikap positif (favorability) dan keunikan asosiasi merek terdiri dari 3 hal

dalam benak konsumen yaitu adanya keinginan, kemudian keyakinan bahwa

merek tertentu dapat memenuhi keinginannya dan yang terpenting adalah

keyakinan konsumen bahwa merek tersebut memiliki perbedaan yang signifikan

dibandingkan merek lainnya.


15

Kekuatan asosiasi merek ditentukan dari pengalaman langsung

konsumen dengan merek, pesan-pesan yang sifatnya non komersial maupun

yang sifatnya komersial. Pada awalnya, asosiasi merek dibentuk dari kombinasi

natara kuantitas perhatian konsumen pada merek dan ketika konsumen

menemukan relevansi juga konsistensi antara konsep dirinya dengan merek.

Seringkali ini menjadi lebih luas seperti adanya store image, product

image dan corporte image. Menurut Stern et al., (2001) yang dikutip oleh

Ferrinadewi (2008 : 167) terdapat beberapa aspek yang membuat brand image

menjadi begitu bervariasi yaitu :

1). Dimana letak citra/image

artinya apakah citra tersebut berada dalam benak konsumen atau memang

pada objeknya.

2). Sifat alaminya artinya apakah

citra tersebut mengacu pada aprose, bentuk atau sebuah transaksi.

3). Jumlahnya artinya berapa

banyak dimensi yang membentuk citra.

Sebagai contoh, brand image dan store image memiliki persamaan dalam

hal letak citranya artinya kedua konsep ini mengacu pada letak citra ada pada

obyeknya dan ada pada benak konsumen, tetapi berbeda dengan corporate

image karena letak citranya ada pada objeknya saja bukan dalam benak

konsumen.

2.1.4 Komponen yang Membentuk Citra Merek

Faktor lingkungan dan personal sebagai awal terbentuknya suatu citra

merek, karena faktor lingkungan dan personal mempengaruhi persepsi

seseorang. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi adalah atribut-atribut

teknis yang ada pada suatu produk dimana faktor ini dapat dikontrol oleh
16

produsen, selain itu juga sosial budaya termasuk dalam faktor ini. Faktor

personal adalah kesiapan mental konsumen untuk melakukan proses persepsi,

pengalaman konsumen sendiri, mood, kebutuhan serta motivasi konsumen. Citra

merupakan produk akhir dari sikap awal dan pengetahuan yang terbentuk lewat

proses pengulangan yang dinamis karena pengalaman.

Citra merek merupakan asosiasi dari semua informasi yang tersedia

mengenai produk, jasa, dan perusahaan dari merek yang dimaksud. Informasi

ini didapat dari dua cara, yang pertama melalui pengalaman konsumen secara

langsung yang terdiri dari kepuasan fungsional dan kepuasan emosional.

Kotler (2008:32) mendefinisikan : ”Citra merek sebagai seperangkat

keyakinan, ide dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek,

karena itu sikap dan tindakan konsumen terhadap suatu merek sangat

ditentukan oleh citra merek tersebut. Citra merek merupakan syarat dari merek

yang kuat.”

Menurut Biels dalam Consugno (2006:137) mengatakan bahwa : “Citra

merek dapat diukur dengan 3 bagian yaitu : citra pembuat, citra pemakai dan

citra produk.”

Simamora (2008:33) mengatakan : ”Citra adalah persepsi yang relatif

konsisten dalam jangka waktu panjang.” Sehingga tidak mudah untuk

membentuk citra, citra sekali terbentuk akan sulit untuk mengubahnya. Citra yang

dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan

pesaingnya, saat perbedaan dan keunggulan merek dihadapkan dengan merek

lain.

Komponen citra merek (brand image) terdiri atas tiga bagian yaitu :
17

1. Citra produsen (Production image) yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu

barang/jasa. Bagi produsen, manfaat brand adalah :

a. Brand memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri

masalah-masalah yang timbul.

b. Brand memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri khas

produk.

c. Brand memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan

menguntungkan.

d. Brand membantu penjual melakukan segmentasi pasar.

2. Citra Konsumen (Customer image) yaitu sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan oleh konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu

barang/jasa. Bagi konsumen, manfaat brand adalah :

a. Brand dapat menceritakan sesuatu kepada pembeli tentang mutu.

b. Brand membantu menarik perhatian pembeli terhadap produk-produk

baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka.

3. Citra produk (produk image) yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan

konsumen terhadap suatu barang/jasa. (http:/jurnal brand image.pdf.Nitropdf.

Professional).

a. Kualitas produk asli atau palsu.

b. Berkualitas baik.

c. Desain menarik.

d. Bermanfaat bagi konsumen.

2.1.5 Konsep Merek dan Tujuan Penggunaan Merek


18

Pembuatan merek tidak hanya mengenai urbiquitas, visibilitas dan

fungsional, tetapi juga menyangkut ikatan emosional dengan manusia dalam

hidup mereka sehari-hari. Ketika produk atau jasa menyatakan dialog emosional

dengan pelanggan, produk atau jasa akan menyatakan kualitasnya melalui

merek.

Merek adalah value indikator kinerja yang dikembangkan melalui strategi,

program dan value yang tepat yang diberikan kepada pelanggan sebagai :

1. Kombinasi (tidak selalu) dari desain, symbol (logo), tanda dan nama

yang mengidentifikasi dan membedakan produk perusahaan dan pesaing

2. Kontrak yang tertulis tentang nilai intristik dan keunggulan produk dengan

pemakainya

3. Upaya manajemen untuk memperlihatkan integritas produk perusahaan

4. Janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri,

manfaat dan jasa tertentu kepada para pembeli

5. Pernyataan kepercayaan dan penggunaan risiko

Banyak menyebut bahwa desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-

atribut produk lainnya memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk

pesaing. Produk yang baik dapat menyampaikan makna tambahan tentang

jaminan kualitas produk yang memiliki keunikan yang khas, menggambarkan

sesuatu mengenai manfaat produk bagi pemakainya, mudah diucapkan, dikenali

dan diingat, dan tidak mengandung arti yang buruk di Negara dan bahasa lain,

serta dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan produk-produk baru yang

mungkin ditambahkan ke dalam lini produk.

Sedangkan tujuan penggunaan merek dapat di uraikan satu persatu

dibawah ini :
19

1. Sebuah identitas, yang bermanfaat sebagai pengenali pasar dalam

diferensiasi produk dengan produk pesaing yang memudahkan konsumen

untuk mengenalinya saat melakukan pembelian ulang.

2. Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk

3. Untuk membina citra, yang memberikan keyakinan jaminan kualitas, serta

prestise tertentu kepada konsumen

4. Menciptakan keuntungan kompetitif, jika merek yang memiliki ekuitas

yang tinggi akan menghasilkan keuntungan sebagai berikut :

a) Dapat memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang

kompetitif

b) Perusahaan akan lebih mudah meluncurkan perluasan merek,

kepada peroduk yang memiliki kredibilitas yang tinggi

c) Mampu bertahan pada harga yang lebih tinggi dari pesaing,

karena konsumen memiliki keyakinan terhadap kualitas produk

d) Pelanggan sangat mengharapkan merek yang mereka maksud

sehingga posisi tawar menawar produsen dengan distributor-pengecer

lebih kuat

e) Karena tingkat kesadaran dan kesetiaan konsumen terhadap

merek sangat tinggi, maka perusahaan dapat menikmati biaya

pemasaran yang lebih rendah.

2.1.6 Keputusan Nasabah

Keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau

lebih kemungkinan. Namun, hampir tidak merupakan pilihan antara yang benar

dan yang salah, tetapi yang justru sering terjadi ialah pilihan antara yang ”hampir

benar” dan yang ”mungkin salah”. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama
20

dengan pilihan, ada perbedaan penting di antara keduanya. Keputusan adalah

”pilihan nyata” karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk

pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada tingkat perorangan

atau pada tingkat kolektif. Keputusan kaitannya dengan proses merupakan

keadaan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis, yang diberi label

pengambilan keputusan. Keputusan dipandang sebagai proses karena terdiri

atas satu seri aktivitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai

tindakan bijaksana.

Menurut Salusu (2003:47) mengemukakan bahwa: ”Keputusan nasabah

ialah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien

sesuai situasi.”

Selanjutnya Amirullah (2002:61) bahwa: “Keputusan nasabah adalah

suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan

kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang

dianggap paling menguntungkan.”

Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju mundurnya

suatu organisasi, terutama karena masa depan suatu organisasi banyak

ditentukan oleh pengambilan keputusan sekarang. Pentingnya pengambilan

keputusan dilihat dari segi kekuasaan untuk membuat keputusan, yaitu apakah

mengikuti pola sentralisasi atau desentralisasi. Pengambilan keputusan selain

dilihat dari segi kekuasaan juga dilihat dari segi kehadirannya, yaitu tanpa

adanya teori pengambilan keputusan administratif, kita tidak dapat mengerti,

apakah meramalkan tindakan-tindakan manajemen sehingga kita tidak dapat

menyempurnakan efektivitas manajemen.


21

Proses keputusan pembelian suatu produk mengikuti urutan. Peran

seseorang (bukan pembeli utama) dalam proses pengambilan keputusan

pembelian produk perlu diketahui oleh marketer, karena diantara mereka ini

terkadang justru menjadi faktor pendorong yang sangat kuat bagi pengambil

keputusan pembelian. Sejumlah orang yang memiliki keterlibatan dalam

keputusan pembelian, adalah sebagai berikut :

1. Initiator adalah orang yang pertama kali menyadari adanya kebutuhan

yang belum terpenuhi dan berinisiatif mengusulkan untuk membeli produk

tertentu.

2. Influencer adalah orang yang sering berperan sebagai pemberi pengaruh

yang karena pandangan, nasehat atau pendapatnya mempengaruhi

keputusan pembelian.

3. Decider adalah orang berperan sebagai pengambil keputusan dalam

menentukan apakah produk jadi dibeli, produk apa yang akan dibeli,

bagaimana cara membeli, dan dimana produk itu dibeli.

4. Buyer adalah orang yang melakukan pembelian aktual

5. User adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk yang

dibeli

Marketer harus paham betul peran-peran tersebut dijalankan oleh siapa.

Jika dalam satu keluarga peran di atas dimainkan oleh anak, ibu dan lebih

dominan ditentukan oleh seorang bapak, maka pesan komunikasi pemasaran

harus diarahkan pada yang lebih dominan sebagai pengambil keputusan akhir

untuk menentukan pembelian.

Keterlibatan psikologis dalam proses pengambilan keputusan pembelian

itu berbeda-beda, sesuai dengan sifat keputusan itu sendiri, yaitu pengambilan
22

keputusan yang kompleks, (extended decision making) pengambilan keputusan

yang terbatas (limited decision making) dan pengambilan keputusan berdasarkan

kebiasaan.

Proses pengambilan keputusan pembelian berakhir pada tahap perilaku

purnabeli dimana nasabah merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan

yang dirasakan akan memengaruhi perilaku berikutnya. Jika konsumen merasa

puas, ia akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pembelian

ulang atau membeli produk lain pada perusahaan yang sama di masa

mendatang, dan cenderung merekomendasikan kepada orang lain. Banyak

orang berpendapat bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi

produk. (Hasan 2008:138-139).

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Yonanda (2012) berjudul : Pengaruh Citra

Merek (brand image) terhadap keputusan pembelian handphone Blackberrry.

Hasil penelitian bahwa citra merek (brand image) yang terdiri dari : citra pembuat

(corporate image), citra pemakai (user image) dan citra produk (product image)

berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam melakukan

pembelian handphone Blackberry. Lebih lanjut Heni Pujiastuti yang meneliti

mengenai Pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian telepon seluler

merek Nokia, dimana hasil penelitian bahwa citra merek, citra pembuat dan citra

pemakai berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli

Hp Nokia.

Adelina, Rosa (2010) yang menelitian mengenai pengaruh brand image

terhadap keputusan pembelian konsumen Pizza Hut Semeru Malang, dari hasil

analisis menunjukkan bahwa brand image memiliki pengaruh secara simultan


23

dan parsial terhadap keputusan pembelian konsumen Pizza Hut Semeru Malang.

Kemudian dapat diketahui bahwa citra produk dari brand image memiliki

pengaruh dominan dibanding dengan variabel bebas yang lain. Secara

keseluruhan variabel bebas yaitu citra perusahaan, citra pemakai dan citra poduk

memiliki kontribusi terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian sebesar

52,9%. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan dalam strategi pemasaran, dan

sebaiknya perusahaan menjaga brand image agar mempengaruhi keputusan

pembelian pada konsumen.

Tommy Tansir (2012) analisis pengaruh brand image terhadap perilaku

konsumen dalam membeli produk Blackberry pada perusahaan Rubby Celluler di

Makassar. Berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda maka diketahui

bahwa variabel citra pembuat, citra produk dan citra pemakai mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumen dalam membeli

handphone Blackberry di Makassar.

2.3 Kerangka Pemikiran

Salah satu yang mempengaruhi keputusan setiap nasabah dalam memilih

produk tabungan adalah brand image. Menurut Keller dalam Bayu (2010) yang

mengatakan bahwa brand image berkaitan dengan anggapan tentang merek

yang direfleksikan konsumen yang berpengaruh pada ingatan konsumen.

Sedangkan komponen brand image dapat dibedakan atas 3 bagian yaitu citra

pembuat (corporate image), citra pemakai (user image), dan citra produk

(product image). Sedangkan penelitian yang sebagaimana dilakukan oleh Intan

(2011) dengan penelitian analisis pengaruh brand image terhadap keputusan

nasabah dalam memilih tabungan tahapan pada PT. Bank Central Asial Cabang

Probolinggo. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara citra pembuat,


24

citra pemakai dan citra produk terhadap keputusan nasabah dalam memilih

produk tabungan.

Demikian halnya dengan PT. Bank Sulselbar Cabang Utama di Makassar,

dimana dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Sehingga salah satu faktor

yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah adalah faktor citra merek.

Sedangkan penelitian ini dilakukan dengan mengambil produk tampan,

alasannya karena produk tabungan tampan paling banyak diminati oleh nasabah.

Dalam hubungannya dengan uraian tersebut diatas maka akan disajikan

kerangka pikir dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

PT. Bank Sulselbar Cabang


Utama Makassar

Brand Image

Citra Produsen Citra Konsumen Citra Produk


(X1) (X2) (X3)

Keputusan nasabah dalam


memilih produk masa depan
(Y)

2.4 Hipotesis
25

Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka

hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

1) Diduga bahwa brand image (citra produsen, citra konsumen dan citra produk)

mempunyai pengaruh yang positif/negatif terhadap keputusan nasabah

dalam memilih produk tabungan masa depan pada PT. Bank Sulselbar

Cabang Utama Makassar.

2) Diduga bahwa variabel brand image yang paling dominan berpengaruh

terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan di

PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar adalah citra produk.


26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis/Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eskperimental yaitu penelitian yang

mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap

variabel-variabel terikat dan menguji hipotesa yang telah diajukan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Untuk menunjang pembahasan dalam penulisan ini, penulis memusatkan

pada obyek tertentu yaitu pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar

berlokasi di Jalan Dr. Ratulangi No.16 Makassar. Sedangkan waktu penelitian

diperkirakan satu bulan di mulai dari bulan September sampai dengan bulan

Oktober tahun 2012.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang memiliki

rekening tabungan masa depan dimana menurut data nasabah penabung masa

depan ditentukan sebesar 774 nasabah. Sedangkan jumlah sampel dalam


27

penelitian ini dapat ditentukan dengan rumus Sloving (Husein Umar, 2003 : 146)

yaitu :

N
n = --------------
1 + N (e)2

774
n = ------------------------
1 + 774 (0,10)2

n = 88,55 dibulatkan 89 sampel

Sehingga jumlah sampel penelitian ini ditentukan sebesar 89 orang

nasabah. Sedangkan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling penarikan sampel didasari kriteria yaitu :

1. Nasabah memiliki rekening tabungan masa depan.

2. Nasabah penabung yang telah menabung lebih dari 1 tahun.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh dari

jawaban kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden mengenai

keterangan-keterangan secara tertulis mengenai masalah citra merek

(Brand Image) yang dapat mempengaruhi nasabah dalam memilih produk

tabungan masa depan di PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.

Sedangkan untuk menunjang pembahasan dalam penelitian ini maka

sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang bersumber dari

obyek yang diamati, dalam hal ini adalah responden yang diberi kuesioner.

3.5 Metode Pengumpulan data

Untuk memperoleh data serta keterangan yang diperoleh dalam

penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui :


28

1. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan melakukan

pengamatan secara langsung aktivitas keseharian pada pada PT. Bank

Sulselbar Cabang Utama Makassar, seperti : data jumlah nasabah yang

mengambil produk tabungan masa depan, jumlah sampel, serta data lainnya

yang menunjang pokok pembahasan.

2. Interview yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

wawancara atau tanya jawab kepada pimpinan pada PT. Bank

Sulselbar Cabang Utama Makassar dan beberapa karyawan, hal ini

dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang mendukung penelitian ini.

3. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan

mengumpulkan jawaban dari para responden melalui pertanyaan secara

terstruktur yang diajukan dalam bentuk tertulis.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Variabel Definisi Indikator Pengukuran


Citra sekumpulan asosiasi yang a. Logo atau lambang PT. Sangat Tidak
produsen dipersepsikan perusahaan Bank Sulselbar menarik Setuju =1
(X1) PT. Bank Sulselbar bagi setiap nasabah Tidak Setuju = 2
terhadap perusahaan yang b. Pembukaan cabang- Cukup Setuju = 3
membuat suatu produk jasa cabang tersedia dan Setuju = 4
perbankan tersebar di setiap kanwil Tidak Setuju = 5
c. Keluhan dan saran
nasabah ditanggapi
dengan baik oleh
nasabah
d. Jaminan kualitas
pelayanan bank telah
memberikan kepuasan
bagi nasbah

Citra sekumpulan asosiasi yang e. PT. Bank Sulselbar Sangat Tidak


konsumen dipersepsikan oleh merupakan bank yang Setuju =1
(X2) konsumen terhadap terpercaya . Tidak Setuju = 2
konsumen yang f. Penataan desain dan tata Cukup Setuju = 3
menggunakan suatu letak PT. Bank Sulselbar Setuju = 4
29

produk jasa perbankan yang menarik bagi Tidak Setuju = 5


konsumen
g. Produk tabungan masa
depan yang ditawarkan
oleh perbankan menjamin
kualitas produk bank.
Citra produk sekumpulan asosiasi yang a. Produk tabungan masa Sangat Tidak
(X3) dipersepsikan perusahaan depan merupakan Setuju =1
perbankan terhadap suatu investasi bagi setiap Tidak Setuju = 2
produk jasa perbankan nasabah Cukup Setuju = 3
b. Harapan nasabah Setuju = 4
terhadap produk Tidak Setuju = 5
tabungan masa depan
sesuai dengan kebutuhan
nasabah
c. Produk tabungan masa
depan memberikan
jaminan untuk masa
depan nasabah
Keputusan suatu proses penilaian dan a. Citra Bank Sulselbar Sangat Tidak
nasabah pemilihan dari berbagai memberikan keputusan Setuju =1
dalam memilih alternatif sesuai dengan bagi nasabah untuk Tidak Setuju = 2
produk kepentingan-kepentingan memilih produk tabungan Cukup Setuju = 3
tabungan (Y) tertentu dengan masa depan. Setuju = 4
menetapkan suatu pilihan b. Keputusan nasabah Tidak Setuju = 5
yang dianggap paling dalam memilih produk
menguntungkan tabungan masa depan
karena adanya jaminan
yang dipegang nasabah.
c. Tabungan masa depan
memenuhi kebutuhan
dan keinginan nasabah
d. Keputusan memilih
produk tabungan masa
depan karena sangat
menarik bagi nasabah

3.7 Metode Analisis

Untuk memecahkan permasalahan pokok yang dihadapi oleh

perusahaan, maka digunakan metode analisis sebagai berikut:

1) Analisis Deskriptif adalah suatu analisis yang menguraikan tanggapan

responden mengenai citra merek (Brand Image) terhadap keputusan nasabah

dalam memilih produk tabungan masa depan di PT. Bank Sulselbar Cabang

Utama Makassar dengan menyebarkan kuesioner kepada nasabah yang

menjadi sampel dalam penelitian ini.


30

2) Analisis Regresi Linear Berganda yaitu suatu analisis untuk menganalisis

pengaruh citra merek (Brand Image) Terhadap keputusan nasabah dalam

memilih produk tabungan masa depan dengan menggunakan rumus yang

dikutip dari buku Riduwan dan Akdom (2007 : 142) yaitu:

Y = b0 + b1 X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

Y = Keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa

depan

b0 = Nilai constan/reciprocel

X1 = Citra produsen

X2 = Citra konsumen

X3 = Citra produk

b1, b2, b3 = Koefisien regresi,

e = Standar error

3) Pengujian Hipotesis adalah suatu analisis untuk menguji pengaruh brand

image terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk masa depan

dengan menggunakan uji t dan uji F.

a. Uji t

Pada tahapan ini dilakukan pengujian pengaruh masing-masing variabel

bebas yang terdapat pada model yang terbentuk untuk mengetahui apakah

semua variabel bebas yang ada pada model secara individual mempunyai

pengaruh yang signifikan pada model secara individual. Jika hasil

perhitungan menunjukkan bahwa nilai probabilitas (P value) < alpha 0,05,


31

maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian variabel bebas dapat

menerangkan variabel terikatnya secara parsial.

b. Uji F

Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap variabel bebas (X) secara

bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). Dengan demikian akan dapat

diketahui model hubungan fungsional antara variabel tidak bebas

(dependent variable) dengan variabel bebasnya (independent variable)

yang terbentuk pada penelitian ini. Jika hasil perhitungan menunjukkan

bahwa nilai probabilitas (P value) < alpha 0,05, maka Ho ditolak dan H1

diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model

regresi dapat menerangkan variabel terikat secara serempak.

4) Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya/diandalkan. Reliabilitas menunjukkan konsistensi

suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama, dalam beberapa

kali pelaksanaan pengukuran teknik cronbach alpha pada SPSS. Dimana

dikatakan reliable jika cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2005).

5) Uji validitas

Uji validitas merupakan kemampuan dari indikator-indikator untuk mengukur

tingkat keakuratan sebuah konsep. Artinya apakah konsep yang telah

dibangun tersebut sudah valid atau belum. Dimana dikatakan valid jika nilai

korelasi diatas 0,30 (Sugiyono, 2009 : 101).


32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Didirikan dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan Tenggara dan berkedudukan di Makassar. Berdasarkan akte notaris

Raden Kadiman di Jakarta No. 95 tanggal 25 Januari 1961, PT. Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah statusnya menjadi

Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Selatan.

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) tingkat I Sulawesi Selatan

Tenggara No. 02 tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank

Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Selatan diubah menjadi Bank

Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara Berdasarkan status

Bank milik Pemerintah Daerah. Pada tahun 1979 Perda NO. 02 tahun 1964

mengalami perubahan, di mana nama Bank Pembangunan Daerah Tingkat I

Sulawesi Selatan Tenggara menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan dengan provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara.


33

Perda NO. 02 tahun 1964 kembali mengalami perubahan dengan Perda

No. 11 tahun 1984 tentang Modal Dasar. Berdasarkan Perda No. 01 tahun 1993

diadakan perubahan modal dasar menjadi Rp 25,000,000,000,- kemudian

perubahan modal dasar ditetapakan pada Perda No. 08 tahun 1999.

Selanjutnya dalam rangka perubahan status dari Perusahaan Daerah

(PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) , pada tanggal 20 Agustus 1993

dicetuskan Perda No. 13 tahun 2003, tentang perubahan bentuk badan hukum

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dengan modal dasar Rp

650,000,000,- . Pada tanggal 27 mei 2004, dikeluarkan akte pendirian peseroan

terbatas berdasarkan akte notaris Menstrariani Habie, SH No. 19 tahun 2004. Di

mana PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan (disingkat Bank Sulsel)

telah ditetapkan bukan lagi sebagai Perusahaan Daerah melainkan menjadi

Perseroan Terbatas, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. 13 tanggal 15 Februari 2005,

tambahan No.1655/2005.

Perubahan status Bank Sulsel dari Perusahaan Daerah menjadi

Perseroan Terbatas juga diikuti dengan perubahan logo Bank Sulsel, hal ini

dilakukan melalui pelaksanaan sayembara logo yang diikuti oleh ribuan karya.

Dan pada tanggal 22 Desember 2005, logo baru Bank Sulsel diluncurkan ke

publik.

Selanjutnya pada tahun 2011 PT. Bank Sulsel memperluas kiprahnya

dengan mengambil bagian barat Sulawesi Selatan sehingga berubah nama dari

PT. Bank Sulsel menjadi PT. Bank Sulselbar.

Tugas pokok PT. Bank Sulselbar adalah sebagai salah satu alat

kelengkapan otonomi daerah pada bidang keuangan/perbankan dalam


34

menjalankan usahanya sebagai bank umum dengan memenuhi segala

ketentuan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, PT. Bank sulselbar

mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Pendorong terciptanya tingkat pertumbuhan perekonomian dan

pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

2. Pemegang kas daerah dan pengelola uang daerah dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat.

3. Pemegang kas daerah dan pengelola uang daerah.

4. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Perkembangan produk dan penyempuraan layanan perbankan tidak

dapat dipisahkan dari perkembangan Teknologi Informasi (TI) hampir semua

produk dan jasa PT. Bank Sulselbar telah menerapkan dan memanfaatkan

penggunaan Teknologi Informasi, antara lain:

1. Sistem Sentralisasi database dengan jaringan layanan online real time terus

dikembangkan, terutama dalam mendukung efisiensi dan efektifitas proses

rekonsiliasi pembukuan atas jutaan rekening yang dikelolanya. Jaringan

layanan online real time tersebut telah mencakup seluruh kantor

cabang,kantor cabang pembantu dan kantor kas diseluruh wilayah Sulawesi

Selatan dan Barat.

2. Layanan Delivery Channel yang sudah dikembangkan di Bank Sulsel saat ini,

antara lain: menyediakan layanan ATM Bersama dan Phone Banking atau

SMS Banking.

4.1.2 Visi PT. Bank Sulselbar


35

Menjadi Bank terbaik di Kawasan Indonesia Timur dengan dukungan

manajemen dan Sumber Daya Manusia yang profesional serta memberikan nilai

tambah kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

4.1.3 Misi PT. Bank Sulselbar

1. Penggerak dan pendorong laju pembangunan ekonomi daerah.

2. Pemegang kas daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang daerah.

3. Menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah khususnya Sulawesi

Selatan.

Dalam menjalankan visi dan misinya, PT. Bank Sulselbar melakukan

aktivitas penghimpunan dan penggunaan dana sebagai berikut :

1. Penghimpunan dana yang berasal dari simpanan masyarakat dan Pemda

berupa

a. Giro

b. Deposito

c. Tabungan

d. SIMPEDA (Simpanan Pembangunan Daerah)

e. TAPEMDA (Tabungan Pembangunan Daerah)

f. Tabungan Haji dan Umroh

2. Penggunaan Dana disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat

dengan berbagai jenis dan sektor ekonomi yang terdiri dari :

a. Jenis Kredit

1) KIB (Kredit investasi Biasa)

2) KMK (Kredit Modal Kerja)

3) Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

4) KUL (Kredit Umum Lainnya)


36

b. Sektor Ekonomi

1) Pertanian

2) Industri

3) Konstruksi

4) Perdagangan

5) Jasa-jasa

Disamping aktivitas penghimpunan dan penggunaan dana, PT. Bank

Sulselbar juga memberikan jasa-jasa perbankan lainnya antara lain:

1. Kiriman uang

2. Inkasso

3. Jaminan Bank (Garansi Bank)

4. Penerimaan pembayaran rekening telepon, PDAM, listrik,pajak,dll.

5. Pembayaran gaji/pensiunan

6. Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan IbadahHaji (BPS-BPIH)

7. Perdagangan Valuta asing (money Changer)

8. Mobile Banking

4.1.4 Struktur Organisasi, Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT Bank

Sulselbar

Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan mengisi serta

membina sesuai dengan peraturan organisasi atau struktur organisasi dalam

rangka mendukukung tercapainya tujuan organisasi, umumnya setiap organisasi

mengalami hambatan dalam menempatkan kerja sama sesuai dengan

kemampuan, maka paling tidak semua organisasi membutuhkan sebuah

perangkat organisasi antara lain struktur organisasi disertai deskripsi yang

dilengkapi dengan spesifikasi serta penyertaan jabatan pekerjaan. Struktur


37

organisasi perusahaan dibuat agar karyawan dapat melaksanakan tugas dan

wewenang dengan baik dan bertanggung jawab. Adapun Struktur organisasi

PT. Bank Sulselbar Makassar sebagai berikut :


38

Penetapan Struktur Organisasi Bank Sulselbar yang menjadi dasar

penetapan wewenang, tanggung jawab dan tugas serta tata kerja dalam

lingkungan perusahaan, dituangkan melalui surat keputusan Direksi Bank

Sulselbar dalam SK/047/DIR pada tanggal 31 Oktober 1966. Untuk lebih jelasnya

struktur organisasi Bank Sulselbar adalah sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

a. Dewan Komisaris memastikan terselenggarakannya pelaksanaan

prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha bank pada seluruh

tingkatan dan jenjang organisasi.

b. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi secara berkala maupun

sewaktu-waktu, serta memberikan nasihat kepada Direksi.

c. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi Perseroan telah

menindak-lanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Grup Audit Intern

Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia.

d. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk

telah menjalankan tugasnya secara efektif.

2. Dewan Pengawas Syariah


39

Dewan Pengawas Syariah menetapkan kebijaksanaan umum, dan

menjalankan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap Bank

Sulselbar Unit Usaha Syariah, dan bertanggung jawab kepada Gubernur

Kepala Daerah TK. I Sulawesi Selatan.

Cara menjalankan pekerjaan Dewan Pengawas ditetapkan oleh Gubernur

Kepala Daerah TK. I Sulawesi Selatan dengan memperhatikan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

3. Direksi

Bank dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang Direktur Utama, Direktur

Kepatuhan, Direktur Pemasaran dan Direktur Umum yang bidang tugas dan

hubungan kerjanya dilakukan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh

Dewan Pengawas dan bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah

TK.I Sulawesi Selatan melalui Dewan Pengawas.

Tata tertib dan tata cara menjalankan fungsi, tugas dan wewenang Direksi

diatur dan ditetapkan oleh Dewan Pengawas yang berpedoman kepada

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun tugas dan tanggungjawab Direksi yaitu :

a. Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepentingan bank.

b. Direksi mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan

tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar

Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Direksi melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)

dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang

organisasi.
40

d. Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja

audit intern bank, auditor eksternal, dan hasil pengawasan Bank

Indonesia.

4. Komite

a. Komite Audit

1) Melakukan evaluasi kesesuaian Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)

GAI (Umum dan Khusus), dengan standar penyusunan laporan audit.

2) Melakukan evaluasi dan membandingkan realisasi pelaksanaan audit

GAI pada cabang-cabang dan kantor pusat dengan perencanaan

audit GAI sebagaimana yang tercantum dalam Program Kerja Audit

Tahunan (PKAT) yang telah disetuji Direktur Utama dan Dewan

Komisaris.

3) Merekomendasikan penunjukkan Akuntan Independen untuk

melakukan audit laporan keuangan tahunan tahun buku 2010.

4) Melakukan evaluasi atas temuan-temuan audit GAI tahun

sebelumnya (audit intern dan ekstern) yang belum ditindaklanjuti.

5) Melakukan evaluasi terhadap temuan hasil pemeriksaan tahun ini

(tahun berjalan).

b. Komite Remunerasi dan Nominasi

1) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi

2) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :

a) Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk

disampaikan dalam RUPS.

b) Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara

keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.


41

6) Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta

prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewa Komisaris

untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

7) Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris

dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris uintuk disampaikan

kepada RUPS.

8) Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan

menjadi anggota komite.

c. Komite Pemantau Resiko

1) Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen

risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.

2) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas komite

manajemen risiko.

3) Memberikan rekomendasi atas hasil pemantauan dan evaluasi pada

point (1) dan (2) diatas, kepada Dewan Komisaris.

4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris

sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan

Komisaris berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

5. Staff Ahli

Staf Ahli diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan Gubernur KDH

TK. I Sulawesi Selatan.

Anggota Staf Ahli terdiri dari satu orang atau lebih sesuai kebutuhan yang

ditetapkan oleh Gubernur KDH TK.I Sulawesi Selatan dan tugas


42

wewenangnya adalah memberikan pandangan, saran atau pertimbangan

Kepada Dewan Pengawas diminta atau tidak diminta.

6. Divisi-Divisi

1) Grup Perencanaan dan Pengembangan

Grup Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas menyusun

perencanaan, merevisi, mengembangkan, mengusulkan dan

merekomendasikan kepada Direktur Utama mengenai pemikiran-pemikiran

strategis pengembangan bank secara umum, dan melakukan riset dan

promosi dalam rangka pengembangan bank.

Untuk menyelenggarakan tugasnya Divisi Perencanaan dan

Pengembangan mempunyai fungsi :

a. Menyusun rencana kerja bank, baik jangka pendek, menengah, dan

jangka panjang.

b. Melakukan penelitian mengenai perkembangan bank dan perkembangan

struktur ekonomi dan keuangan.

c. Melakukan penelitian terhadap rencana pembangunan daerah dalam

rangka mengikut sertakan peranan bank didalamnya.

d. Mengumpulkan, menyusun dan mengikuti pelaksanaan kebijaksanaan

ekonomi pemerintah terutama dibidang moneter dan perbankan.

e. Menyelenggarakan survey dan mengadakan analisa pasar secara umum

untuk membantu penilaian cara promosi survey.

f. Mengupayakan langkah-langkah kerjasama dengan pihak lain dalam

bidang riset dan promosi.

g. Melaksanakan study banding dalam bidang perencanaan dan

pengembangan bank.
43

h. Mengusulkan perbaikan sistem dan prosedur serta tata kerja bank dari

unit-unit organisasi dengan memperhatikan kondisi dan peraturan

perundangan yang berlaku.

i. Mengusulkan program dan langkah-langkah pengembangan kegiatan biro

sesuai kebutuhan.

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

Untuk melaksanakan tugasnya, Divisi Perencanaan dan Pengembangan

dilengkapi dengan :

1. Dept. Perencanaan dan Anggaran

2. Dept. Pengelolaan Organisasi

3. Dept. Pengembangan Bisnis dan Jaringan

2) Grup Audit Intern

a. Memonitoring terhadap tindakan perbaikan yang telah disetujui

bersama antara tim audit dengan audite.

b. Melakukan audit follow untuk memastikan bahwa tindakan-tindakan

perbaikan tersebut telah benar-benar dilaksanakan sesuai dengan

kesepakatan dan target waktu yang ditetapkan

Untuk melaksanakan tugasnya, Grup Audit Intern dilengkapi dengan :

a. Dept. Audit Intern I

b. Dept. Audit Intern II

c. Dept. Audit Syariah

3) Grup Manajemen Risiko

a) Menginventarisir dan memastikan seluruh aktivitas bank didukung

oleh sistem dan prosedur pelaksanaan.


44

b) Mengawasi, mengarahkan dan memastikan kebijakan, sistem dan

prosedur bank telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

baik intern maupun esktern.

c) Mengevaluasi dan mengkaji perjanjian/kontrak antara bank dengan

pihak lainnya dan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi

bank.

d) Melakukan sosialisasi kepada seluruh unit kerja kantor pusat dan

kantor cabang terhadap ketentuan, peraturan dan perundang-

undangan.

Untuk melaksanakan tugasnya, Grup Manajemen Risiko dilengkapi

dengan :

a. Dept. Pengendalian Risiko

b. Dept. Adm. Pelaporan

4) Grup Kepatuhan

a) Grup Kepatuhan mempunyai tugas mendistribusikan peraturan-

peraturan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan atau otoritas

lainnya sekaligus melakukan sosialisasi kepada group terkait.

b) Melaksanakan kajian terhadap kebijakan dan atau peraturan-

peraturan internal.

c) Mengumpulkan dan menyediakan peraturan-peraturan internal Bank

Sulselbar.

d) Melakukan kajian terhadap setiap perjanjian-perjanjian yang

dilakukan Bank Sulselbar dengan pihak ketiga.

e) Membuat laporan atas hasil uji kepatuhan dan melakukan analisis

atas pengimplementasian kepatuhan.


45

f) Pengenalan nasabah dalam rangka mengamankan kegiatan

operasional khususnya terkait program Anti Pencucian Uang (APU)

dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).

g) Membuat laporan setiap bulannya kepada Direktur Utama dengan

tembusan Dewan Komisaris terkait pelaksanaan tugas-tugas grup

kepatuhan.

Untuk melaksanakan tugasnya, Group Kepatuhan dilengkapi dengan :

a. Dept. Hukum dan Kepatuhan

b. Dept. Pengenalan Nasabah

5) Grup Pengendalian Keuangan

a. Memonitoring mutasi pada neraca dan laba rugi

b. Menyampaikan laporan bulanan ke Bank Indonesia

c. Menjaga keharmonisan kinerja secara internal dan secara eksternal.

Untuk melaksanakan tugasnya, Grup Pengendalian Keuangan dilengkapi

dengan :

a. Dept. Akuntansi

b. Seksi Pelaporan Pajak

c. Dept. MIS dan Pelaporan

6) Grup Informasi Teknologi

Grup Informasi Teknologi mempunyai tugas melakukan pengembangan

jaringan komunikasi IT, dengan melakukan mekanisme online ke seluruh

satuan kerja operasional Bank Sulselbar. Untuk melaksanakan tugasnya,

Grup Informasi Teknologi dilengkapi dengan :

a. Dept. Pengembangan IT

b. Dept. Operasional IT
46

c. Dept. Pengendalian IT

d. Dept. Librarian dan Administrasi

7) Grup Sekretariat dan Umum

Divisi Sekretariat dan Umum mempunyai tugas dalam bidang

kesekretariatan, surat menyurat bidang hukum dan hubungan masyarakat.

Untuk melaksnakan tugas tersebut Divisi Sekretariat dan Umum mempunyai

fungsi sebagai berikut :

a. Mempersiapkan dan menyelenggarakan Rapat Direksi.

b. Menyelenggarakan administrasi surat-surat keluar masuk.

c. Melakukan pembinaan kearsipan baik di Kantor Pusat maupun di

cabang-cabang.

d. Melakukan tugas-tugas protokoler dan upacara-upacara resmi.

e. Mengurus tamu-tamu bank termasuk keperluan-keperluan yang

berhubungan dengan itu.

f. Menyiapkan, mengatur, dan menyelenggarakan dokumentasi

berkenaan dengan tugas-tugas protokoler.

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

Dalam melaksanakan tugasnya, Divisi Sekretariat dan Umum dilengkapi

dengan :

1. Dept. Logistik

2. Dept. Rumah Tangga

3. Dept. Sekretariat dan Humas

4. Seksi Protokoler

8) Grup Sumber Daya Manusia


47

Grup Sumber Daya Manusia mempunyai tugas pokok melaksanakan

kebijaksanaan kepegawaian yang ditetapkan oleh Direksi baik dari segi

rekrutmen, pengembangan maupun kesejahteraannya guna mendukung

kelancaran operasional bank.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Grup Sumber Daya Manusia

mempunyai fungsi :

a. Menyusun program kerja di bidang Sumber Daya Manusia dan

mengatur pelaksanaannya.

b. Menyelenggarakan pendidikan, latihan dan pengembangan dalam

rangka meningkatkan keahlian/keterampilan pegawai.

c. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian dan hubungan

kerja.

d. Melakukan rekrutmen dan penempatan pegawai.

e. Menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan

pembayaran gaji tunjangan-tunjangan dan kesejahteraan pegawai

lainnya.

f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

Dalam melaksanakan tugasnya, Grup Sumber Daya Manusia dilengkapi

dengan :

1. Dept. Pengembangan Pegawai

2. Dept. Administrasi Kepegawaian

9) Grup Treasury

Divisi Treasury mempunyai tugas pokok mengelola dan

mengendalikan dana yang bersumber dari modal sendiri, dana masyarakat,

kas daerah, likuiditas Bank Indonesia maupun dana-dana lain yang, untuk
48

didayagunakan secara optimal dalam kegiatan pembiayaan dan

pengembangan bank serta peningkatan usaha-usaha pelayanan jasa

perbankan lainnya.

Untuk menyelenggarakan tugasnya Divisi Treasury mempunyai fungsi

sebagai berikut :

a. Melakukan analisa pasar yang mencakup account management dan

asset liability management.

b. Memonitor aktivitas penarikan dana yang meliputi modal sendiri, dana

masyarakat, kas daerah, likuiditas Bank Indonesia, maupun dana-dana

lain yang dihimpun.

c. Mengusahakan hubungan kerjasama bidang dana/surat-surat berharga

antar Bank dan lembaga keuangan lainnya.

d. Memonitor dan mengembangkan usaha-usaha pelayanan jasa perbankan

lainnya dalam rangka meningkatkan aktivitas dan produktivitas Bank.

e. Mengelola dan mengadministrasikan dana-dana Pemerintah Daerah TK.I

dan Pemerintah Daerah TK.II, dan dana-dana pihak lainnya sesuai

kontrak dan ketentuan yang berlaku.

f. Mengusulkan program dan langkah-langkah pengembangan kegiatan

divisi.

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

Untuk melaksanakan tugasnya, Grup Treasury dilengkapi dengan :

1. Dept. Pengelolaan Dana dan Likuiditas

2. Dept. ALMA

3. Dept. Settlement

10) Grup Pemasaran


49

a. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pembiayaan dan

target-target operasional lainnya yang telah ditetapkan.

b. Menerima berkas permohonan pembiayaan.

c. Melakukan sosialisasi terhadap permohonan yang masuk.

d. Membuat usulan pembiayaan yang dinilai layak untuk diberikan

fasilitas pembiayaan.

e. Membina dan mengawasi seluruh account pembiayaan yang telah

disalurkan.

f. Menyampaikan laporan bulanan cabang ke kantor pusat ataupun ke

Bank Indonesia.

g. Membantu kasie pemasaran dalam pencapaian target funding.

h. Bertanggungjawab dalam proses pemberian pembiayaan yang

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam dan pedoman produk

pembiayaan Bank Sulselbar.

Untuk melaksanakan tugasnya, grup pemasaran dilengkapi dengan :

1. Dept. Dana Pihak Ketiga

2. Dept. Kredit

3. Sub. Dept. Kredit Mikro

4. Sub. Dept. Kredit Program

5. Sub. Dept. Kredit Konsumer

6. Sub. Dept. Kredit Komersil

7. Dept. Supervisi Kredit

8. Dept. Kredit Khusus

9. Sub. Dept. Penyelematan dan Penyelesaian Kredit

10. Dept. Administrasi Pelaporan


50

11) Grup Unit Usaha Syariah

Grup Unit Usaha Syariah mempunyai tugas melakukan evaluasi untuk

memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan

peraturan perundang-undagan lain yang berlaku dalam rangka

pelaksanaan prinsip kehati-hatian.

Untuk melaksanakan tugasnya, Grup Unit Usaha Syariah dilengkapi

dengan :

a. Dept. Akuntansi dan Pelaporan

b. Dept. Treasury dan Pemasaran


51

4.2 HASIL ANALISIS

4.2.1 Analisis Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah nasabah dalam memilih produk

tabungan Masa Depan yang ditawarkan oleh perusahaan PT. Bank Sulselbar

Cabang Utama Makassar. Sedangkan tehnik penarikan sampel dengan

menggunakan teknik Sampling menurut Slovin, dengan jumlah sampel dalam

penelitian ini diperkirakan sebanyak 89 orang responden. Jumlah kuesioner yang

disebarkan sebanyak 89 examplar, dan semua kuesioner kembali dan responden

telah mengisi kuesioner dengan benar dan sesuai dengan petunjuk pengisian

kuesioner.

Selanjutnya dalam profil responden diperinci menurut jenis kelamin

responden, umur responden, pekerjaan dan pendapatan responden. Salah satu

tujuan dengan pengelompokkan responden adalah untuk mengetahui rincian

profil responden yang dijadikan sampel penelitian. Adapun profil responden

dapat digambarkan dari hasil penyebaran kuesioner yang dapat disajikan pada

tabel berikut ini :

TABEL I
PROFIL RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Gender Jumlah (Orang) % (Persen)


Pria 35 39.3
Wanita 54 60.7
Total 89 100
Sumber : Data primer diolah, 2012

Profil responden berdasarkan jenis kelamin (gender) menjelaskan bahwa

jenis kelamin yang terbesar dalam penelitian ini adalah wanita yakni sebanyak 54

orang atau 60,7%, sedangkan pria sebanyak 35 orang atau 39,3%, sehingga dari

perbandingan prosentase profil responden menurut jenis kelamin maka dapatlah


52

dikatakan bahwa rata-rata nasabah yang memilih produk masa depan pada

PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar adalah wanita.

Kemudian akan disajikan profil responden berdasarkan umur responden

yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL II
PROFIL RESPONDEN BERDASARKAN UMUR

Umur Jumlah (Orang) % (Persen)


21 – 30 tahun 25 28.1
31 – 40 tahun 50 56.2
41 – 50 tahun 11 12.4
Diatas 50 tahun 3 3.4
Total 89 100
Sumber : Data primer diolah, 2012

Profil responden menurut umur menjelaskan bahwa umur responden

yang terbesar dalam penelitian ini adalah berumur antara 31 – 40 tahun yakni

sebanyak 50 orang atau 56.2%, kemudian disusul responden yang berumur

antara 21 – 30 tahun yakni sebanyak 25 orang atau 28.1%, sehingga dapat

disimpulkan bahwa rata-rata nasabah yang memilih produk tabungan masa

depan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar adalah nasabah yang

memiliki umur antara 31 – 40 tahun.

Kemudian akan disajikan profil responden berdasarkan pekerjaan yang

dapat dilihat melalui tabel berikut ini :


53

TABEL III
PROFIL RESPONDEN BERDASARKAN PEKERJAAN

Pekerjaan Jumlah (Orang) % (Persen)


PNS 13 14.6
BUMN 9 10.1
Karyawan Swasta 17 19.1
Pengusaha 35 39.3
Pelajar/mahasiswa 15 16.9
Total 89 100
Sumber : Data primer diolah, 2012

Dari tabel di atas yakni profil responden berdasarkan pekerjaan, maka

terlihat bahwa pekerjaan responden yang dominan dalam penelitian ini adalah

pengusaha yakni sebanyak 35 orang atau 39.3%, diikuti oleh karyawan swasta

yakni sebanyak 17 orang atau sebesar 19,1%, kemudian pelajar atau mahasiswa

yakni sebanyak 15 orang atau sebesar 16,9%. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa rata-rata nasabah yang memilih produk tabungan masa depan pada

PT. Bank Sulkselbar adalah pengusaha.

Selanjutnya akan disajikan data profil responden berdasarkan

pendapatan sebagaimana tampak pada tabel berikut ini :

TABEL IV
PROFIL RESPONDEN BERDASARKAN PENDAPATAN

Pendapatan Jumlah (Orang) % (Persen)


< 1 Juta 3 3.4
Rp.1 juta – Rp. 3 juta 20 22.5
Rp. 3 juta – Rp. 5 juta 33 37.1
> Rp.5 juta 33 37.1
Total 89 100
Sumber : Data primer diolah, 2012

Berdasarkan tabel mengenai profil responden berdasarkan pendapatan,

menunjukkan bahwa pendapatan responden yang terbesar dalam penelitian ini

adalah antara Rp 3 juta s/d 5 juta serta pendapatan di atas dari Rp. 5 juta,

yakni masing-masing sebanyak 33 orang atau sebesar 37,1%, kemudian


54

responden yang mempunyai pendapatan antara Rp. 1 juta s/d 3 juta, dan yang

terakhir adalah responden yang mempunyai pendapatan dibawah dari 1 juta

yakni sebanyak 3 orang atau 3,4%, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata

nasabah yang memilih produk tabungan Masa Depan pada PT. Bank Sulselbar

Cabang Utama Makassar adalah mempunyai pendapatan antara Rp.3 juta s/d

Rp. 5 juta, serta pendapatan diatas dari 5 juta.

4.2.2 Deskripsi Variabel Brand Image dan Perhitungan Skor Variabel

Independent

Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-indikator dan

juga perhitungan skor untuk variabel brand image yang terdiri dari

beberapa dimensi, yaitu citra produsen, citra konsumen, citra produk dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Pernyataan mengenai Variabel Citra Produsen

Citra produsen adalah kesan yang dipikirkan dan yang diketahui oleh

seseorang atau kelompok mengenai suatu hal, baik perusahaan maupun

produknya yang diperoleh melalui pengalaman. Adapun tanggapan responden

mengenai citra produsen dapat dilihat melalui tabel berikut ini :


55

TABEL V
TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI CITRA PRODUSEN

Tanggapan Responden
No. Pertanyaan
STS TS CS S SS

1. Menurut anda logo atau 3 9 43 32 2


lambang PT. Bank Sulselbar (3.4% (10.1%) (48.3%) (36%) (2.2%)
menarik )
2. Menurut anda apakah 3 7 30 42 7
pembukaan cabang-cabang (3.4% (7.9%) (33.7%) (47.2%) (7.9%)
tersedia dan tersebar disetiap )
kanwil
3. Menurut anda apakah 1 6 28 46 8
keluhan dan saran nasabah (1.1% (6.7%) (31.5%) (51.7%) (9%)
ditanggapai baik oleh )
karyawan
4. Apakah jaminan kualitas 1 9 31 44 4
pelayanan bank telah (1.1% (10.1%) (34.8%) (49.4%) (4.5%)
memberikan kepuasan bagi )
nasabah
Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan hasil tanggapan responden mengenai citra produsen maka

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memberikan jawaban

setuju mengenai logo atau lambang PT. Bank Sulselbar menarik, rata-rata

responnden memberikan jawaban cukup setuju yakni sebesar 43 orang atau

sebesar (48.3%), pernyataan yang kedua bahwa pembukaan cabang-cabang

tersedia dan tersebar disetiap kanwil nampak bahwa sebagian besar responden

memberikan jawaban setuju sebesar 42 orang atau sebesar (47,2%), pernyataan

ketiga bahwa keluhan dan saran nasabah ditanggapi baik oleh karyawan

sebagian responden memberikan jawaban setuju yakni sebesar 46 orang atau

sebesar (51,7%), pernyataan keempat mengenai jaminan kualitas pelayanan

bank telah memberikan kepuasan bagi nasabah, maka sebagian responden

memberikan jawaban setuju yakni sebesar 44 orang atau sebesar (49.4%).


56

2. Pernyataan mengenai Citra Konsumen

Citra konsumen terhadap suatu produk yang dapat berdampak positif

maupun negatif yang berkaitan dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan

nasabah. Image dari produk dapat mendukung terciptanya sebuah brand image

atau citra dari merek tersebut. Oleh karena itu untuk lebih jelasnya akan disajikan

tanggapan responden mengenai variabel citra konsumen yang dapat dilihat

melalui tabel berikut ini :

TABEL VI
TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI CITRA KONSUMEN

Tanggapan Responden
No. Pertanyaan
STS TS CS S SS
1. Menurut anda PT. Bank 3 2 33 47 4
Sulselbar merupakan bank (3.4% (2.2% (37.1%) (52.8%) (4.5%)
yang terpercaya ) )
2. Menurut anda apakah 4 5 25 52 3
penataan desain dan tata letak (4.5% (5.6% (28.1%) (58.4%) (3.4%)
PT. Bank Sulselbar menarik ) )
bagi konsumen
3. Menurut anda apakah produk 2 3 29 48 7
tabungan masa depan yang (2.2% (3.4% (32.6%) (53.9%) (7.9%)
ditawarkan oleh bank ) )
menjamin kualitas produk bank
Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel tersebut di atas yakni tanggapan responden mengenai

citra konsumen, dengan pertanyaan bahwa PT. Bank Sulselbar merupakan bank

yang terpercaya, maka jawaban terbanyak responden adalah setuju sebanyak

47 orang (52.8%), kemudian pernyataan kedua mengenai penataan desain dan

tata letak PT. Bank Sulselbar menarik bagi konsumen nampak bahwa sebagian

besar responden memberikan jawaban setuju sebanyak 52 orang atau sebesar

(58.4%), selanjutnya pernyataan ketiga produk tabungan masa depan yang


57

ditawarkan oleh bank menjamin kualitas produk bank, maka rata-rata responden

memberikan jawaban setuju sebesar 48 orang atau sebesar (53.9%).

3. Pernyataan Responden mengenai Citra Produk

Citra produk adalah segala sesuatu yang melekat pada produk dan

menjadi bagian dari produk itu sendiri”. Dalam hal ini produsen harus mampu

untuk memberikan ingatan yang kuat dan mendalam pada produk yang

dihasilkan, hanya dengan melihat produk tersebut atau hanya dengan

mendengar nama produk tersebut. Untuk lebih jelasnya akan disajikan

tanggapan responden mengenai citra pemakai yang dapat dilihat melalui tabel

berikut ini :

TABEL VII
TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI CITRA PRODUK

Tanggapan Responden
No. Pertanyaan
STS TS CS S SS
1. Menurut anda apakah produk 3 6 36 43 1
tabungan masa depan (3.4% (6.7% (40.4%) (48.3%) (1.1%)
merupakan investasi bagi ) )
setiap nasabah
2. Menurut anda harapan 1 6 32 44 6
nasabah terhadap produk (1.1% (6.7% (36.0%) (49.4%) (6.7%)
tabungan masa depan sesuai ) )
dengan kebutuhan nasabah
3. Menurut anda apakah produk 1 6 39 38 5
tabungan masa depan (1.1% (6.7% (43.8%) (42.7%) (5.6%)
memberikan jaminan untuk ) )
masa depan nasabah
Sumber : Data Primer, 2012

Berdasarkan tanggapan responden mengenai variabel citra produk, maka

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memberikan jawaban

setuju mengenai produk tabungan masa depan merupakan investasi bagi setiap

nasabah, maka jawaban terbanyak responden memberikan setuju sebesar 43


58

orang atau sebanyak (48,3%), pernyataan kedua mengenai harapan nasabah

terhadap produk tabungan masa depan sesuai dengan kebutuhan nasabah,

maka rata-rata responden memberikan jawaban setuju sebesar 44 orang atau

sebanyak (49,4%), kemudian pernyataan ketiga mengenai produk tabungan

masa depan memberikan jaminan untuk masa depan nasabah, maka sebagian

besar responden memberikan jawaban cukup setuju sebesar 39 orang atau

sebanyak (43,8%).

4. Keputusan nasabah dalam Memilih Produk Tabungan Masa Depan

Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan tanggapan responden mengenai

keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan pada PT. Bank

Sulselbar Cabang Utama Makassar dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL VIII
TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI PERILAKU KONSUMEN
DALAM KEPUTUSAN MEMILIH PRODUK TABUNGAN MASA DEPAN

Tanggapan Responden
No. Pertanyaan
STS TS CS S SS
1. Menurut anda apakah citra - 3 30 49 7
bank Sulselbar memberikan (3.4%) (33.7%) (55.1%) (7.9%)
Keputusan bagi nasabah untuk
memilih produk tabungan masa
depan
2. Menurut anda apakah 5 40 41 3
keputusan nasabah dalam - (5.6%) (44.9%) (46.1%) (3.4%)
memilih produk tabungan masa
depan karena adanya jaminan
yang dipegang nasabah
3. Menurut anda apakah tabungan - 3 29 53 4
masa depan memenuhi (3.4%) (32.6%) (59.6%) (4.5%)
kebutuhan dan keinginan
nasabah
4. Menurut anda keputusan 2 3 20 55 9
memilih produk tabungan masa (2.2% (3.4%) (22.5%) (61.8%) (10.1%)
depan karena sangat menarik )
bagi nasabah
Sumber : Data Primer, 2012
59

Berdasarkan tanggapan responden mengenai keputusan nasabah dalam

memilih produk tabungan masa depan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama

Makassar, maka pernyataan citra bank Sulselbar memberikan Keputusan bagi

nasabah untuk memilih produk tabungan masa depan sebagian besar responden

memberikan jawaban setuju sebesar 49 orang atau sebanyak (55,1%),

pernyataan kedua mengenai keputusan nasabah dalam memilih produk

tabungan masa depan karena adanya jaminan yang dipegang nasabah, maka

jawaban terbanyak responden memberikan jawaban setuju sebesar 41 orang

atau sebanyak (46.1%), selanjutnya pernyataan ketiga mengenai tabungan masa

depan memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah, sebagian responden

memberikan jawaban setuju sebesar 53 orang atau sebanyak (59,6%), kemudian

pernyataan keempat mengenai keputusan memilih produk tabungan masa depan

karena sangat menarik bagi nasabah, sebagian responden memberikan jawaban

setuju sebesar 55 orang atau sebesar (61.8 %).

4.2.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

4.2.3.1 Pengujian Validitas

Setelah mengumpulkan kuesioner dari responden, kemudian dilakukan uji

validitas kembali terhadap data yang diperoleh. Validitas menunjukkan sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor

masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur, yaitu

menggunakan corrected item total correlation dalam SPSS. Jika nilai signifikansi

( value) > 0,05 maka tidak terjadi hubungan yang signifikan. Sedangkan apabila

nilai signifikansi ( value) < 0,05 maka terjadi hubungan yang signifikan.
60

Penelitian ini menggunakan alat analisis berupa SPSS 17 (Statistical Package

for Social Science 17). Hasil uji validitas data dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL IX
HASIL UJI VALIDITAS

No. Indikator Corrected Item rstandar Keterangan


Total Correlation
1. Citra Produsen
- X11 0,587 0,30 Valid
- X12 0,546 0,30 Valid
- X13 0,689 0,30 Valid
- X14 0,634 0,30 Valid
2. Citra Konsumen
- X21 0,763 0,30 Valid
- X22 0,563 0,30 Valid
- X23 0,700 0,30 Valid
3. Citra Produk
- X31 0,625 0,30 Valid
- X32 0,647 0,30 Valid
- X33 0,493 0,30 Valid
4. Keputusan Memilih Produk
Tabungan Masa Depan
- Y1 0,542 0,30 Valid
- Y2 0,474 0,30 Valid
- Y3 0,476 0,30 Valid
- Y4 0,610 0,30 Valid
Sumber : Hasil ouput SPSS 17

Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa semua item pernyataan

yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini mempunyai nilai corrected item total correlation atau nilai

korelasi yang di atas dari 0,30, sehingga menurut Sugiyono (2009, hal. 143)

bahwa apabila nilai korelasi dibawah dari 0,30 maka butir instrument tersebut

tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang, dan apabila di atas dari 0,30

maka butir instrument tersebut sudah valid. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa dari empat variabel yang diteliti maka semuanya dianggap sudah valid

karena memiliki nilai corrected item total correlation di atas dari 0,30.
61

4.2.3.2 Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat ukur dapat diandalkan untuk digunakan lebih lanjut. Hasil uji reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan koefisien cronbach’s alpha, di mana menurut

Imam Ghozali (2006, hal. 133) bahwa instrument dikatakan reliabel jika memiliki

koefisien cronbach’s alpha sama dengan 0,60 atau lebih. Hasil uji reliabilitas data

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL X

HASIL UJI RELIABILITAS

Cronbach’s Cronbach’s
Variabel Alpha Alpha Keterangan
Standar
Citra Produsen 0,799 0,60 Reliabel
Citra Konsumen 0,818 0,60 Reliabel
Citra Produk 0,756 0,60 Reliabel
Keputusan Memilih 0,732 0,60 Reliabel
produk tabungan masa
depan
Sumber : Hasil output SPSS

Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel

mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yaitu di atas dari 0,60 sehingga

dapat disimpulkan bahwa semua item-item pengukur variabel dari kuesioner

adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian

ini merupakan kuesioner yang handal.

4.2.4 Analisis dan Pembahasan Regresi Linear Berganda

Analisis hasil penelitian mengenai pengaruh brand image dan

keputusan memilih produk tabungan masa depan pada PT. Bank Sulselbar

Cabang Utama Makassar, yang dianalisis dengan menggunakan metode

kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk membuktikan

hipotesis yang diajukan dengan menggunakan model analisis regresi linear


62

berganda, sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk menelaah pembuktian

analisis kuantitatif.

Pembuktian ini dimaksudkan untuk menguji variasi suatu model regresi

yang digunakan dalam menerangkan variabel bebas (X) terhadap variabel

terikat (Y) dengan cara menguji kemaknaan dari koefisien regresinya.

Adapun hasil olahan data dengan menggunakan program SPSS 17

(Statistical Package for Social Science 17) dapat dirangkum melalui tabel

berikut ini :

TABEL XI

HASIL PERHITUNGAN REGRESI

Unstandardized Standardized
Model Coeficient Coeficient thitung Sig.
B Std.Error Beta
1 (constant) 1.475 .233 6.333 .000
Citra produsen .203 .099 .256 2.051 .043
Citra konsumen .197 .095 .264 2.079 .041
Citra produk .220 .094 .271 2.336 .022
R = 0,715 Fhitung = 29.708
R2 = 0,512 Sig = 0,000
Sumber : Hasil output SPSS 17

Dari tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut :

Y = 1,475 + 0,256X1 + 0,264X2 + 0,271X3

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam

bentuk persamaan regresi standardized adalah sebagai berikut :

1. Koefisien regresi (β) bo sebesar 1,475 memberikan arti bahwa tanpa adanya

citra produsen, citra konsumen dan citra produk maka keputusan nasabah

dalam memilih produk tabungan masa depan sebesar 1,475.

2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,256 memberikan arti bahwa citra produsen

berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk


63

tabungan masa depan (Y). Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan

satu satuan citra produsen, maka akan terjadi peningkatan keputusan

nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan sebesar 0,256 dan

begitu pun sebaliknya.

3. Koefisien regresi X2 sebesar 0,264 memberikan arti bahwa citra konsumen

berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah memilih produk tabungan

masa depan (Y). Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan satu

satuan citra konsumen, maka akan terjadi peningkatan keputusan memilih

produk tabungan masa depan dalam memilih produk sebesar 0,264 dan

begitu pun sebaliknya.

4. Koefisien regresi X3 sebesar 0,271 memberikan arti bahwa citra produk

berpengaruh positif terhadap keputusan memilih produk tabungan masa

depan dalam memilih produk tabungan (Y). Hal ini menunjukkan bahwa

dengan penambahan satu satuan citra produk, maka akan terjadi

peningkatan sebesar 0,271 dan begitu pun sebaliknya.

Berdasarkan hasil persamaan regresi maka dapat diketahui bahwa

variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap keputusan memilih produk

tabungan masa depan adalah variabel citra produk dengan koefisien beta

sebesar 0,271 alasannya karena memiliki nilai beta yang terbesar jika

dibandingkan dengan variabel lainnya.

Kemudian diketahui bahwa nilai R = 0,715 atau mempunyai hubungan

yang kuat karena mendekati 1, sedangkan nilai koefisien determinasi (R2)

yang diperoleh sebesar 0,512. Hal ini berarti bahwa 51,2% (1 x 0,512 x 100%)

keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan dapat

dijelaskan oleh variabel citra produsen, citra konsumen dan citra produk,
64

sedangkan sisanya yaitu sebesar 48,8% (1 – 0,512 x 100%) keputusan

nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan dipengaruhi oleh

variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti tingkat

suku bunga, promosi dan pelayanan.

4.2.5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk

melihat bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Pengujian hipotesis ini terdiri atas uji hipotesis secara parsial dan uji hipotesis

secara simultan. Adapun hasil dari pengujian tersebut juga akan dijelaskan.

4.2.5.1. Uji Serempak/Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependennya. Hasil perhitungan Uji F dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL XII

HASIL PERHITUNGAN UJI F (SECARA SIMULTAN)

Model Sum of Df Mean Square F Sig


Squares
1 Regresion 11.712 3 3.904 29.708 .000
Residual 11.170 85 .131
Total 22.882 88
Sumber : Output SPSS 17

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara bersama-sama

variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung sebesar 29.708 > Ftabel 2,712 dengan
65

nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi (sig) jauh lebih kecil

dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan

nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan atau dapat

dikatakan bahwa citra produsen, citra konsumen dan citra produk secara

bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk

tabungan masa depan.

4.2.5.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau secara

parsial variabel independen (citra produsen, citra konsumen dan citra produk)

terhadap variabel dependen (keputusan konsumen dalam memilih produk

tabungan masa depan). Sementara itu secara parsial pengaruh dari ketiga

variabel independen tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.


66

TABEL XIII

HASIL PERHITUNGAN UJI T

Model thitung Sig.

1 (constant) 6.333 .000


Citra Produsen 2.051 .043
Citra Konsumen 2.079 .041
Citra produk 2.336 .022
Sumber : Output SPSS release 17

Pengaruh dari masing-masing variabel citra produsen, citra konsumen

dan citra produk terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk masa

depan dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikan (probabilitas). Ketiga

variabel yakni citra produsen, citra konsumen dan citra produk mempunyai

tanda positif, dan memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

1) Pengaruh citra produsen terhadap keputusan memilih produk tabungan

masa depan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar

Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel citra produsen terhadap

variabel keputusan memilih produk tabungan masa depan menunjukkan nilai

thitung sebesar 2.051 > ttabel 1,663 serta memiliki nilai probabilitas sebesar 0,043

yang lebih kecil dari 0,05, hal ini berarti bahwa citra produsen berpengaruh

positif terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa

depan mempunyai nilai konstan di setiap kenaikan 1% citra produsen yang

mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa

depan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa citra produsen

berpengaruh terhadap keputusan memilih produk tabungan masa depan. Hal

ini dapat terjadi karena seorang nasabah memilih suatu produk dan akhirnya
67

berpengaruh terhadap keputusan nasabah dikarenakan oleh perusahaan

yang membuat citra produsen tersebut.

2) Pengaruh citra konsumen terhadap keputusan nasabah dalam memilih

produk tabungan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Makassar

Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel citra konsumen terhadap

keputusan konsumen memilih produk tabungan menunjukkan nilai t hitung 2.079

> ttabel 1,663 serta memiliki nilai probabilitasnya sebesar 0,041 yang lebih kecil

dari 0,05, hal ini berarti bahwa citra konsumen berpengaruh positif terhadap

keputusan memilih produk tabungan pada PT. Bank Sulselbar Cabang

Utama Makassar.

3) Pengaruh citra produk terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk

tabungan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Makassar

Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel citra produk terhadap variabel

keputusan memilih produk tabungan menunjukkan nilai thitung 2,336 > ttabel

1,663 serta memiliki nilai probabilitas sebesar 0,022 yang lebih kecil dari

0,05, hal ini berarti bahwa citra produk berpengaruh positif terhadap

keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan.

4.3. Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian menguraikan pengaruh brand image

terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan

di PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Dimana brand image

meliputi : pengaruh citra produsen, citra konsumen dan citra produk terhadap

keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan pada PT. Bank Sulselbar

Cabang Utama Makassar.

1) Citra produsen terhadap keputusan nasabah


68

Citra produsen mempunyai pengaruh terhadap keputusan nasabah

dalam memilih produk tabungan masa depan, hal ini dapat dilihat dari nilai

koefisien regresi yang bertanda positif yakni sebesar 0,256 selain itu memiliki

nilai probabilitas 0,043 < 0,05, hasil penelitian yang penulis lakukan

menunjukkan bahwa citra produsen berpengaruh signifikan terhadap

keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan yang

ditawarkan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.

Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Simamora

(2008:33) mengatakan bahwa citra produsen (Production image) yaitu

sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang

membuat suatu barang/jasa, sehingga mempengaruhi konsumen dalam

menentukan suatu barang/jasa. Sehingga dengan adanya asosiasi tersebut

maka konsumen akan tertarik pada suatu barang atau jasa yang ditawarkan

oleh perusahaan. Hasil penelitian yang penulis lakukan menunjukkan bahwa

citra produsen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan, karena dengan adanya

logo atau lambang, pembukaan cabang-cabang yang tersedia, adanya

jaminan kualitas pelayanan, serta keluhan dan saran nasabah ditanggapi

dengan baik oleh karyawan maka akan mempengaruhi keputusan nasabah

dalam memilih produk tabungan masa depan yang ditawarkan oleh PT. Bank

Sulselbar Cabang Utama Makassar.

Penelitian ini pula sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Yonanda dan Tommy Tansir yang meneliti mengenai pengaruh brand

image melalui citra produsen mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli produk blackberry. Sedangkan hasil penelitian yang telah penulis


69

lakukan menunjukkan bahwa citra produsen mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan pada

PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar, sehingga dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti-peneliti sebelumnya yakni sebagaimana dilakukan oleh Yonanda dan

Tommy Tansir.

2) Pengaruh citra konsumen terhadap keputusan nasabah

Citra konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan pada PT. Bank Sulselbar

Cabang Utama di Makassar. Hasil penelitian yang penulis peroleh

menunjukkan bahwa dilihat dari analisis koefisien regresi dimana diperoleh

nilai regresi sebesar 0,264 serta memiliki nilai probabilitas 0,041 < 0,05, hal

ini berarti bahwa citra konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan pada PT. Bank

Sulselbar Cabang Utama di Makassar.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ferrinadewi

(2008:165) berpendapat bahwa :”citra konsumen adalah persepsi tentang

merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada

merek tersebut.”

Penelitian ini pula sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Yonanda dan Tommy Tansir yang meneliti mengenai Pengaruh Citra Merek

(brand image) terhadap keputusan pembelian handphone Blackberrry, dimana

penelitian keduanya menemukan bahwa citra konsumen mempunyai pengaruh

terhadap pembelian handphone blackberry, sedangkan hasil penelitian yang

telah penulis lakukan ditemukan bahwa citra konsumen mempunyai


70

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk

tabungan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar, sehingga dapat

dikatakan bahwa penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Yonanda dan Tommy Tansir.

3) Pengaruh citra produk terhadap keputusan nasabah

Citra produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih

produk tabungan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar, hal ini

dapat dilihat dari nilai koefisien regresi yakni sebesar 0,271 serta memiliki nilai

probabilitas 0,022 < 0,05, hasil penelitian yang penulis peroleh menemukan

bahwa citra produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan yang ditawarkan

oleh PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.

Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Simamora

(2008:33) mengatakan bahwa citra produk (produk image) yaitu sekumpulan

asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu barang/jasa, sehingga

mempengaruhi perilaku konsumen.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yonanda dan

Tommy Tansir yang meneliti mengenai pengaruh Citra Merek (brand image)

terhadap keputusan pembelian handphone Blackberrry, dimana penelitian

keduanya menemukan bahwa citra konsumen mempunyai pengaruh terhadap

pembelian handphone blackberry, sedangkan hasil penelitian yang telah penulis

lakukan menemukan bahwa citra produk mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa

depan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Makassar, sehingga dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini sejalan dengan penelitian yang sebagaimana dilakukan oleh
71

peneliti-peneliti sebelumnya. Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian

terdahulu adalah terletak pada obyek penelitian sedangkan persamaannya

adalah bahwa brand image mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan konsumen.
72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image dengan

dimensi : citra produsen, citra konsumen, citra produk terhadap keputusan

nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan dan untuk mengetahui

dimensi dari variabel brand image yang paling berpengaruh. Dari rumusan

masalah yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan

pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1) Berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda maka diketahui bahwa

variabel citra produsen, citra konsumen dan citra produk mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk

tabungan masa depan pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.

2) Berdasarkan hasil pengujian regresi maka dapat diketahui bahwa variabel

yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan konsumen dalam

memilih produk tabungan masa depan adalah variabel citra produk,

alasannya karena memiliki nilai beta yang terbesar serta memiliki nilai

probabilitas yang terkecil dari variabel lainnya.

3) Dari hasil pengujian secara serempak dan secara parsial (uji T dan Uji F)

ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa semua dimensi (citra produsen,

citra konsumen dan citra produk) dari variabel brand image secara

simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah

dalam memilih produk masa depan, sedangkan variabel dari brand


73

`image yang paling berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih

produk masa depan adalah citra produk.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

diajukan saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan

sebagai berikut :

1) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel

di luar variabel yang telah diteliti ini agar memperoleh hasil yang lebih

bervariatif yang dapat berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam

memilih produk tabungan masa depan pada PT. Bank Sulselbar Cabang

Utama Makassar.

2) Disarankan agar perusahaan harus mampu mempertahankan atau bahkan

meningkatkan citra yang terbentuk untuk para nasabah dalam memilih

produk masa depan, misalnya dengan memberikan kesadaran kepada

nasabah atau mencari tahu harapan-harapan nasabah terhadap produk

tabungan masa depan, karena perlu disadari bahwa mempertahankan

nasabah jauh lebih baik dan menguntungkan jika dibandingkan mencari

nasabah baru untuk dijadikan nasabah, oleh karenanya perusahaan

PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar perlu untuk lebih

memperhatikan mengenai citra serta layanan terhadap nasabahnya.


74

DAFTAR PUSTAKA

Adelina, Rosa. 2010. Pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian


konsumen Pizza Hut Semeru Malang. Skripsi

Alma Buchari. 2003. Pemasaran Strategik. Cetakan Kesatu, Penerbit Alfabeta,


Bandung

Boyd dkk. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis dengan


Orientasi Global. Jilid Satu, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta

Dharmessta, Basu Swastha dan Hani Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran :


Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama, Cetakan Keempat, Penerbit
BPFE, Yogyakarta

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi Konsumen : Implikasi pada Strategi
Pemasaran. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit : Graha Ilmu,
Yogyakarta

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi analisis multivariat dengan program SPSS, BP


Undip

Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. edisi pertama, cetakan
pertama, Penerbit : Prenada Media, Jakarta

Kotler, Philip, Keller, Lane, Kevin. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi


Ketigabelas, Jilid Satu, Penerbit : Erlangga, Jakarta

Lestari, Indah Intan. 2011. Analisis Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Nasabah Dalam Memilih Tabungan Tahapan Pada PT. Bank Central Asia
Cabang Probolinggo. Skripsi Universitas Jember

Riduwan dan Akdom. 2007. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik. cetakan
kedua, Penerbit : Alfabeta, Bandung

Subagyo, Ahmad. 2010. Marketing In Business : Studi Kasus UMK & LKM. Edisi
Asli, Penerbit : Mitra Wacana Media, Jakarta

Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam


Pemasaran. Cetakan Pertama, Penerbit : Ghalia Indonesia, Jakarta

Salusu, I. 2003. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan


Organisasi Nonprofit. Penerbit : Grasindo, Jakarta.

Simamora Bilson. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. cetakan ketiga,


Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi, Dilengkapi dengan Metode,


R & D. edisi revisi cetakan ketujuhbelas, Penerbit : Alfabeta Bandung
75

Tansir, Tommy. 2012. Analisis Pengaruh Brand Image Terhadap Perilaku


Konsumen Dalam Membeli Produk Blackberry Pada Perusahaan Ruby
Celluler di Makassar. Skripsi Universitas Atma Jaya Makassar

Usmara, Usi. 2008. Pemikiran Kreatif Pemasaran. Cetakan Pertama, Penerbit


Amara Books, Yogyakarta

Yonanda. 2012. Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan


Pembelian handphone Blackberrry. Universitas Diponegoro Semarang.

(http://google.co.id).

(http:/jurnal brand image.pdf.Nitropdf. Professional)


1

Bapak/Ibu/Sdr(i) yang terhormat,

Saya adalah salah satu mahasiswa pada Universitas Hasanuddin yang sedang
melakukan penelitian mengenai ”Analisis Pengaruh Brand Image terhadap
Keputusan Nasabah dalam Memilih Produk Tabungan Masa Depan di
PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.”
Sehubungan dengan hal tersebut saya sangat mengharapkan kesediaan
Bapak/Ibu/Sdr(i) agar bisa membantu saya untuk mengisi kuesioner di bawah ini.
Semua pernyataan atau pertanyaan berkaitan dengan persepsi atau tanggapan
anda mengenai pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah dalam memilih
produk tabungan masa depan. Jawaban yang diberikan betul-betul hanya untuk
kepentingan penelitian ini.
Atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr(i) dalam mengisi kuesioner ini saya
ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya.

Hormat saya,

ADHITA ARYANDINI, A.
Mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar
2

KUESIONER PENELITIAN

A. IDENTITAS RESPONDEN

Pilihlah salah satu jawaban pada masing-masing pertanyaan di bawah ini.

Berilah tanda (X) pada jawaban yang dianggap paling benar.

1. Jenis Kelamin
Pria Wanita
2. Umur
< 20 tahun 41 – 50 tahun

- 21 - 30 tahun > 50 tahun


31 - 40 tahun
3. Pekerjaan
PNS Pengusaha

- BUMN Pelajar/mahasiswa
Karyawan Swasta Lainnya
3. Pendapatan dalam setiap bulan
< 1.000.000 3.000.000 – 5.000.000
1.000.000 – 3.000.000 > 5.000.000
3

B. Penilaian Anda

Berikut ini penilaian Bapak/Ibu/Sdr(i) mengenai pengaruh brand image


terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan masa depan di
PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.. Mohon anda memberi tanda silang (X)
nomor yang disediakan sesuai dengan penilaian anda dalam menilai setiap item
pertanyaan.

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 Setuju (S) = 4

Tidak Setuju (TS) = 2 Sangat Setuju (SS) = 5

Cukup Setuju (S) = 3


ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN
NASABAH DALAM MEMILIH PRODUK TABUNGAN MASA DEPAN
DI PT. BANK SULSELBAR CABANG UTAMA MAKASSAR

Kuesioner Brand Image dan Keputusan Nasabah dalam Memilih produk


Tabungan Masa Depan
STS TS CS S SS
Pertanyaan
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Citra Produsen          
1. Menurut anda logo atau lambang PT. Bank Sulselbar menarik          
2. Menurut anda apakah pembukaan cabang-cabang tersedia dan          
tersebar di setiap kanwil          
3. Menurut anda apakah keluhan dan saran nasabah ditanggapi          
dengan baik oleh karyawan

         
4. Apakah jaminan kualitas pelayanan bank telah memberikan
kepuasan bagi nasabah          
B. Citra Konsumen          
1. Kurang
Menurut anda PT. Bank Sulselbar merupakan bank yang          
4

terpercaya
2. Menurut anda apakah penataan desain dan tata letak PT. Bank
Sulselbar menarik bagi konsumen          
3. Menurut anda apakah produk tabungan masa depan yang
ditawarkan oleh bank menjamin kualitas produk bank          
C. Citra Produk          
1. Menurut anda apakah produk tabungan masa depan
merupakan investasi bagi setiap nasabah          
2. Menurut anda harapan nasabah terhadap produk tabungan          
masa depan sesuai dengan kebutuhan nasabah
3. Menurut anda apakah produk tabungan masa depan
memberikan jaminan untuk masa depan nasabah          
D. Keputusan Nasabah dalam Memilih Produk Tabungan          
1. Menurut anda apakah citra bank Sulselbar memberikan          
Keputusan bagi nasabah untuk memilih produk tabungan
masa depan          
2. Menurut anda apakah keputusan nasabah dalam memilih
produk tabungan masa depan karena adanya jaminan yang
dipegang nasabah          
3. Menurut anda apakah tabungan masa depan memenuhi          
kebutuhan dan keinginan nasabah          
4. Menurut anda keputusan memilih produk tabungan masa
depan karena sangat menarik bagi nasabah          

BIODATA

Identitas Diri

Nama : Adhita Aryandini A

Tempat, Tanggal Lahir : Makassar, 21 Juli 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl. Boulevard Komp. Lili blok F/26


5

Telpon Rumah dan HP : 08971564382 / 085234562266

Alamat E-mail : adhitaaryandini@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

- Pendidikan Formal

- Pendidikan Nonformal

Riwayat Prestasi

- Prestasi Akademik

- Prestasi Nonakademik

Pengalaman

- Organisasi

- Kerja

Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.

Makassar, November 2012

Adhita Aryandini A

Anda mungkin juga menyukai