Anda di halaman 1dari 1

Gadjah Mada University / Public Health / [Abstracts Tract]

Implementasi Undang-Undang Kesehatan Jiwa di Propinsi DIY


[Yunita Arisanti1*, Wijaya Andi Saputra**, Putut Wisnu Nugroho3**,
[Health Politics and Policy]

Pembahasan KESIMPULAN
PERMASALAHAN KESEHATAN JIWA DI DIY Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota a. Perlu sinkronisasi program yang disusun oleh Direktorat
Gangguan jiwa berat dikenal dengan sebutan psikosis dan
Data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi gangguan Selama ini belum ada Peraturan Pemerintah sesuai hierarki Bina Kesehatan Jiwa ke pemerintah daerah,
salah satu contoh psikosis adalah skizofrenia. Skizoprenia
mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala depresi perundangan yang mengatur secara spesifik masalah b. Masalah Kesehatan Jiwa belum menjadi prioritas dalam
merupakan penyakit kronis dan mempunyai tingkat
dan kecemasan mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% kesehatan jiwa. Kesehatan jiwa belum termasuk dalam 12 pelayanan kesehatan di daerah,
kekambuhan yang tinggi jika lepas obat. Gangguan jiwa berat
dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan prevalensi Rencana Strategis Kementrian Kesehatan. Namun Direktorat c. Untuk itu perlu ada wacana ke depan untuk membuat
menimbulkan beban bagi pemerintah, keluarga serta
gangguan jiwa berat mencapai sekitar 400.000 orang atau Bina Kesehatan Jiwa menyusun Rencana Aksi Kegiatan rehabilitasi psikososial di tiap wilayah
masyarakat oleh karena produktivitas pasien menurun dan
sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk. Jumlah kasus Tahun 2015-2019, sebagai kelanjutan aksi dari disahkannya d. UU kesehatan jiwa belum diturunkan menjadi peraturan
akhirnya menimbulkan beban biaya yang besar bagi pasien
gangguan jiwa berat tahun 2016 di DIY 12.322 orang, Undang-undang Kesehatan Jiwa Nomer 18 Tahun 2014 daerah sesuai spesifikasi kondisi daerah setelah 4 tahun
dan keluarga baik untuk pengobatan maupun rehabilitasi.
dengan data terakhir ada 56 kasus pemasungan. termasuk memasukkan Kesehatan Jiwa dalam SPM dan disahkan, DIY perlu memisahkan Perda Disabilitas dan
Dari sudut pandang pemerintah, gangguan ini menghabiskan
Riskesdas 2013 menyebutkan DIY mempunyai prevalensi Indikator Keluarga Sehat 2016. Pedoman tersebut menjadi Perda mengenai kesehatan jiwa.
biaya pelayanan kesehatan yang besar. Beberapa penelitian
kasus gangguan jiwa berat 2.7/mil lebih tinggi daripada dasar bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota e. Perlu disusun Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang
menyebutkan skizofrenia berkaitan signifikan dengan kondisi
prevalensi nasional yaitu 1.7/mil. mengembangkan kesehatan jiwa sebagai salah satu kegiatan Kesehatan Jiwa secara lebih spesifik.
kesehatan, sosial, kemiskinan dan beban keuangan, tidak
Kebijakan Kesehatan Jiwa di Indonesia UKM Pengembangan di Puskesmas. hanya untuk pasien, tetapi juga keluarga, dan masyarakat
Undang-undang Kesehatan Jiwa Nomer 18 Tahun 2014 luas.
disusun dengan tujuan menghentikan pelanggaran Strategi Kesehatan Jiwa di DIY
Program inovasi Kabupaten/Kota antara lain : Mengapa Kasus Kesehatan Jiwa di DIY Tetap Tinggi ?? Referensi
terhadap hak asasi manusia yaitu perlindungan terhadap a. Kemungkinan migrasi ODGJ dari daerah perbatasan
pemasungan ODGJ berat, mengubah stigma dan a. tersedianya klinik psikologi klinis di semua puskesmas
Kota Yogya dan Sleman, 8 puskesmas di Bantul, menjadi salah satu penyebab. Direktorat Bina Kesehatan Jiwa, Rencana Aksi Kegiatan tahun 2015-2019
diskriminasi terhadap penderita. Sampai tahun 2018 hanya b. Angka kemiskinan yang masih tinggi di DIY, 13.1% Peraturan Daerah Provinsi DIY No 4 tahun 2012 tentang Perlindungan dan
1 propinsi di Indonesia yang sudah mempunyai Perda b. Pengembangan Desa Sehat Jiwa sebagai bagian dari Pemenuhan Hak Hak Penyandang Disabilitas
UKBM tertinggi di Pulau Jawa. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah OPD RS Jiwa GRHASIA DIY Tahun 2016
mengenai Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa yaitu Propinsi c. Jumlah lapangan kerja di DIY sedikit sehingga akses http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/07/20/otcmoo327-meng
Jawa Barat. Jawa Barat menyusun perda mengenai c. Pengembangan Sekolah Sehat Jiwa di Kabupaten apa-kasus-gangguan-jiwa-di-yogyakarta-tinggi, Kamis 20 Juli 2017.
Sleman untuk mencari pekerjaan terbatas.
kesehatan jiwa karena mempunyai jumlah kasus kesehatan Ljungqvist, I., Topor, A., Forssell, H. et al. Money and Mental Illness: A Study of
d. Pembentukan Kader Kesehatan Jiwa di desa. d. Belum adanya rehabilitasi psikososial di masyarakat the Relationship Between Poverty and Serious Psychological Problems
jiwa hampir 72.000 jiwa. sehingga ODGJ pasca rawat inap tidak bisa kembali Community, Ment Health J (2016) 52: 842.
Kebijakan Kesehatan Jiwa di DIY e. Bekerja sama dengan dinas sosial menindak lanjuti
produktif dan mandiri sehingga tingkat kekambuhan https://doi.org/10.1007/s10597-015-9950-9
Program kesehatan jiwa belum mempunyai peraturan setiap laporan kasus pemasungan Lee, Sang-Yeol et al. “T251. THE STUDY OF QUALITY OF LIFE AND A
tinggi. GLOBAL FUNCTIONING FOR THE SCHIZOPHRENIA PATIENTS IN
daerah sendiri, masih dimasukkan ke dalam Perda No 4 e. Belum ada yang mengintervensi pemulihan kemandirian COMMUNITY BY THEIR RESIDENTIAL ENVIRONMENT.” Schizophrenia
tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak dan produktivitas sehingga cenderung berdampak pada Bulletin 44.Suppl 1 (2018): S215. PMC. Web. 4 May 2018.
Hak Penyandang Disabilitas. ODGJ dan ODMJ kekambuhan.
dikategorikan dalam “gangguan sosialitas, emosional, dan f. Faktor budaya yang sudah melekat pada diri orang DIY
perilaku”. Perda ini belum direvisi setelah diberlakukannya sebagai orang yang nrimo, penyabar, dan cenderung
UU Nomer 8 tahun 2016 tentang Disabilitas. DIY hanya tertutup.
memiliki satu peraturan yang membahas masalah spesifik
pemasungan penderita gangguan jiwa yaitu Peraturan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No.81 tahun 2014
untuk Pedoman Penanggulangan Pemasungan.
Laporan Kinerja RS Jiwa Grhasia DIY tahun 2017 yang
menjadi indikator yaitu “Presentase penderita gangguan
jiwa berat yang ditangani RS Jiwa Grhasia DIY”. Menjadi https://www.koranbernas.id/prevalensi-gangguan-jiwa-d
pertanyaan : tanggung jawab siapakah proses iy-ternyata-lampaui-nasional/
promotif, preventif dan rehabilitasi psikososial pasien
ODGJ dan ODMJ jika tidak ada peraturan daerah yang
menjadi panduan ????

Anda mungkin juga menyukai