Anda di halaman 1dari 2

PANDEMI COVID-19 DAN PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA

Akhir-akhir ini media sedang ramai memberitakan pandemi tentang Corona Virus (Covid-19) yang
telah melanda negara secara nasional termasuk Indonesia. Menurut WHO (World Health Organization,
2019) Corona Virus adalah virus menular yang menyebabkan flu biasa hingga penyakit yang lebih parah
seperti sindrom pernafasan timur tengah (Mers-CoV) dan sindrom pernafasan akut parah (Sars-Cov),
virus ini berasal dari kota Wuhan negara China yang akhirnya menyebar ke negara lain.

Pandemic ini mengakibatkan runtuhnya perekonomian, kematian industry, rantai suplai dunia hancur,
beberapa toko dan kantor tutup, serta para karyawan banyak yang di PHK. Negara pertama yang
melakukan lockdown dan sembuh adalah China. Pandemi ini mengakibatkan pemandangan dimana para
penduduk dunia menggunakan masker dan melakukan cek suhu tubuh ketika masuk Gedung. Penduduk
di dunia seperti tawanan, mereka pasrah dan menyerah. Kelumpuhan ekonomi ini telah menjalar
hampir seluruh negara di dunia, bahkan pertumbuhan ekonomi di mitra dagang Indonesia akan tumbuh
negative.

Permasalahan Perekonomian di Indonesia

Semenjak penyebaran pandemic Covid-19 ini perekonomian global mengalami kontraksi. Hal ini
juga berpengaruh terhadap perekonomian mitra dagang Indonesia yang juga mengalami kontraksi
akibat adanya pembatasan aktivitas (PSBB) dan lockdown untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
Kebijakan pemerintah tersebut sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan nilai keseluruhan semua
barang dan jasa yang diproduksi di Indonesia. Pada triwulan I 2020, menurut Badan Pusat Statistik
perekonomian Indonesia hanya tumbuh sekitar 2,97%.

Perekonomian di Indonesia akan mengalami penurunan yang signifikan apabila pandemic ini tidak
kunjung usai. Bukti yang telah nyata yaitu jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Indonesia
berkurang drastis sebanyak 34,90% daripada tahun lalu, hal ini disebabkan karena adanya larangan
penerbangan antar negara. Penduduk di Indonesia juga akan mengalami kesusahan untuk
membangkitkan perekonomian mereka masing-masing dikarenakan banyak penduduk yang di PHK.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa sebanyak 1.722.958 pekerja di antaranya
sudah valid dirumahkan perusahaannya maupun terkena PHK. Sedangkan 1.032.960 juta sisanya sedang
dalam proses validasi. Tercatat oleh Badan Pusat Statistik bahwa tingkat pengangguran terbuka
perempuan sebesar 4,66%, sedangkan laki-laki sebesar 5,21%. Hal itu akan membuat proses keuangan di
Indonesia tidak dapat berputar dengan lancar, dikarenakan transaksi di sector industry telah mati, toko
dan kantor tutup, serta rantai suplai dunia telah hancur.
Dampak pandemic Covid-19 ini merupakan masalah besar yang harus ditangani oleh pemerintah
agar segera berakhir, kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini saja masih banyak dilanggar dan tidak
ditanggapi oleh penduduk Indonesia seperti halnya kasus penutupan McD Sarinah yang ramai, banyak
kerumunan dan pemudik, perlawanan terhadap aparat, dan lain-lain. Apabila pandemi Covid-19 ini
secara berangsur mulai membaik maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai titik terendah
pada kuartal kedua. Dan peluang untuk bangkit di sector perekonomian di Indonesia bisa berangsur-
angsur membaik secara perlahan. The Singapore University of Technology and Design menganalisa
dengan menggunakan metode estimasi pandemi, Susceptible Infected Recovered (SIR) dengan DDE
(Data Driven Estimation). Dan hasilnya diperkirakan puncak pandemi di Indonesia telah terjadi pada
bulan 19 April 2020 dan secara berangsur akan berakhir secara total pada akhir Juli 2020.

Kesimpulan

Pandemic Covid-19 ini berdampak pada laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto pada triwulan I
2020 turun sebesar 46,73%, tingkat pengangguran perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Pemerintah haruslah tegas di dalam mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan menghadapi
pandemic Covid-19 agar tidak keliru dan hasilnya tidak mengecewakan. Pemerintah juga harus
melakukan riset cara peluang untuk membangkitkan perekonomian Indonesia pasca Covid-19 yang
hancur. Pandemi Covid-19 ini sangatlah berdampak terhadap kehidupan nasional, baik dari masyarakat
tingkat perekonomian rendah, masyarakat tingkat perekonomian menengah dan masyarakat tingkat
perekonomian atas.

Anda mungkin juga menyukai