18175041-t1 Pmodel Revisi - Yosa Aulya Putri
18175041-t1 Pmodel Revisi - Yosa Aulya Putri
Kelompok :6
Tugas :1
NIM : 18175041
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyusun tugas ini dengan judul “Pengertian
Taktik, Gaya, Teknik, Strategi, Pendekatan Dan Model Pembelajaran”.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak menemui kendala. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu khususnya dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
Model Pembelajaran Fisika, Ibu Prof. Dr. Hj. Festiyed, M.S dan Ibu Dr. Fatni
Mufit, S.Pd, M.Si.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu,penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam rangka
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Landasan Agama...................................................................................3
B. Landasan Yuridis...................................................................................6
C. Taktik Pembelajaran..............................................................................7
D. Gaya Pembelajaran................................................................................8
E. Teknik Pembelajaran...........................................................................13
F. Strategi Pembelajaran..........................................................................16
G. Pendekatan Pembelajaran....................................................................20
H. Model Pembelajaran............................................................................27
BAB III PEMBAHASAN
A. Matrik Perbedaan Taktik, Gaya, Teknik, Strategi, Pendekatan,
dan Model Pembelajaran......................................................................39
B. Matriks Perbandingan Macam-macam Gaya Mengajar......................43
C. Matriks Perbandingan Macam-macam Teknik Pembelajaran............43
D. Matriks Perbandingan Macam-macam Strategi Pembelajaran.........46
E. Matriks Perbandingan Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran.....47
F. Matriks Perbandingan Macam-macam Model Pembelajaran..............48
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................50
B. Saran....................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................52
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa
melakukan keiatan belajar, untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang
diharapkan. Dalam merancang kegiatan pembeajaran ini, seorang guru semestinya
memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran, yang ingin dicapai atau
kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan disajikan, dan cara
yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta penggunaan bentuk dan
jenis penilaian yang akan dipiih untuk melakukan mengukuran terhadap
ketercapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah dimiliki siswa.
Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, seorang guru harus terlebih dahulu memahami berbagai
pendakatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan
memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat memilah, memilih, dan
menetapkan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Perlu dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajran memiliki
pandangan yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan
tentang guru, dan pandangan tentang siswa, perbedaan inilah kemudian
mengakibatkan strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan menjadi
berbeda juga, sehingga proses pembelajaran akan berbeda walaupun strategi
pembelajaran sama.
Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membawa siswa belajar
sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat
dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya,
pengajar harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk
segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran
yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar,
fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Jenis – jenis model belajar cukup banyak, menurut Erman Suherman ada 65,
2
juga model pembelajaran berkaitan dengan mata kuliah atau mata pelajaran,
contoh ada model pembelajaran fisika, model pembelajaran mataematika, model
pembelajaran geografi, model pembelajaran bahasa Indonesia dan lain-lain.
Penggunaan model pembelajaran juga dipengaruhi oleh filsafat pendidikan,
misalnya model pembelajaran yang sesuai dengan filsafat konstruktivisme, model
pembelajaran yang sesuai dengan filsafat progesivisme, dan lain-lain. Selain itu
model pembelajaran juga bergantung dari pemakaian teknologi dalam pendidikan,
misalnya penggunaan computer.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan taktik pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan gaya pembelajaran?
3. Apa yang dimaksud dengan teknik pembelajaran?
4. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
5. Apa yang dimaksud dengan pendekatan pembelajaran?
6. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian taktik pembelajaran
2. Mengetahui pengertian gaya pembelajaran
3. Mengetahui pengertian teknik pembelajaran
4. Mengetahui pengertian strategi pembelajaran
5. Mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran
6. Mengetahui pengertian model pembelajaran
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru sebagai tambahan wawasan mengenai pengembangan dan
pemanfaatan model pembelajaran dan dapat diaplikasikan.
2. Bagi penulis sebagai modal untuk menulis tesis dan melakukan penelitian
ilmiah dalam pengembangan model pembelajaran.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Agama
Pada dasarnya konsep belajar itu selalu menunjukkan kepada suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman
tertentu. Hal-hal ini dapat terlaksana dengan baik atas ketersediaan bahan ajar
yang baik sehingga materi-materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan
benar. Hal ini sejalan dengan Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah
ayat 46 :
Artinya : Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan
Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada)
petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertakwa (Q.S.Al-Maidah:46)
Berdasarkan Q.S Al-maidah ayat 46 diketahui bahwa al-qur’an diturunkan
untuk menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Al-qur’an berisi petunjuk dan
pedoman bagi umat manusia. Di dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa segala sesuatu
yang diperbuat di hari esok, haruslah direncanakan terlebih dahulu. Hal ini
terbukti dalam Al-Qur`an surat al Hasyr ayat 18.
ٌ يَا أَيـُّها َ الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا اتَّقُوا هللاَ َوا ْنظُ ْر نَ ْف
َس ما َ قَ َّد َمتْ لِ َغ ٍد َواتَّقُوا هللاَ إِنَّ هللا
. ََخبِ ْي ٌر بِما َ تَ ْع َملُ ْون
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap individu memperhatikan merencanakan apa yang akan
4
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
Adapun makna dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa pada mulanya
manusia itu tidak memiliki pengetahuan atau tidak mengetahui sesuatu
apapun. Maka belajar adalah “perubahan tingkah laku lebih merupakan proses
internal siswa dalam rangka menuju tingkat kematangan”. Selain itu sebagai
seorang pendidik, kita harus betul-betul memahami kewajiban untuk
menyebarluaskan ilmu dan larangan menyembunyikannya, seperti yang
diterangkan dalam Q.S Ali-Imran ayat 187 berikut:
C. Taktik Pembelajaran
Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan,
terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin
akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang
satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki
sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense
of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia
memang sangat menguasai bidang itu.
Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari
masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe
kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan
menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni. Taktik pembelajaran meliputi aspek-
aspek pembelajaran yang lebih rinci dan lebih teknis dari pada strategi. Baik-
buruknya pembelajaran lebih banyak ditentukan oleh taktik dari pada strategi.
Taktik pembelajaran terwujud dalam bentuk langkah-langkah tindakan taktis yang
tersusun dalam suatu prosedur pembelajaran. Dengan langkah-langkah tindakan
yang taktis, proses belajar anak menjadi efektif dan efisien. Efektif dalam arti,
kualitas dan kuantitas pencapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan kualitas dan
kuantitas tujuan yang direncanakan. Sedangkan efisien artinya pencapaian tujuan
tersebut sesuai dengan daya yang tersedia. Baik daya yang berkait dengan tenaga
dan kemampuan guru, fasilitas belajar yang ada, maupun biaya yang digunakan
guru untuk pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Taktik untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran di kelas, di samping
bersifat terencana juga bersifat kondisional dan transaksional. Artinya sejumlah
aktivitas kelas baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa di kelas ada yang secara
sistematis telah direncanakan sebelumnya. Perencanaan tersebut secara tertulis
didokumentasikan di persiapan pembelajaran. Meskipun demikian, belum bisa
dijamin bahwa seluruh rencana pembelajaran tersebut dapat direalisasikan dalam
8
aktivitas aktual di kelas. Kondisi dan keadaan kelas dapat saja berubah dari
asumsi-asumsi keadaan kelas yang diperkirakan saat perencanaan tersebut dibuat.
Akibat dari itu, aktivitas-aktivitas kelas perlu diubah dari rencana semula dan
disesuaikan seketika itu, berdasarkan penyesuaian-penyesuaiannya dengan realitas
yang ada di kelas. Taktik untuk menjalankan aktivitas kelas yang sifatnya
kondisional dan transaksional tersebut dinamakan siasat. Dengan kata lain, untuk
menjalankan taktik pembelajaran diperlukan siasat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk menjalankan strategi,
diperlukan kiat-kiat tertentu agar nilai strategis atau rasionalitas dari setiap bentuk
aktivitas pembelajaran di kelas dapat diwujudkan. Kiat-kiat tertentu dari setiap
bentuk aktivitas guru-murid di kelas tersebut dinamakan taktik pembelajaran.
Dengan perkataan lain, taktik pembelajaran adalah kiat guru dalam merealisasi
aktivitas pembelajaran di kelas.
D. Gaya Pembelajaran
1. Pengertian Gaya Belajar
Berdasarkan Sukadi, bahwa “gaya belajar yaitu kombinasi antara cara
seseorang dalam menyerap pengetahuan dan cara mengatur serta mengolah
informasi atau pengetahuan yang didapat.” Sedangkan menurut S. Nasution, “gaya
belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam
menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan memecahkan
soal.”
Menurut DePorter & Hernacki, “gaya belajar merupakan suatu kombinasi
dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.”
Menurut Fleming dan Mills, “gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk
mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung
jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan
belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.” Willing
mendefinisikan, “gaya belajar sebagai kebiasaan belajar yang disenangi oleh
pembelajar. Keefe memandang gaya belajar sebagai cara seseorang dalam
menerima, berinteraksi, dan memandang lingkungannya.” Adapun gaya belajar
9
yang dimaksud dalam sekripsi ini adalah cara siswa mempelajari materi SKI yang
didasarkan pada gaya belajar yang mereka miliki yaitu: gaya belajar visual,
auditorial dan kinestetik. Menurut Bobby DePorter & Mike Hernacki, gaya belajar
seseorang adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan,
disekolah, dan dalam situasi antar pribadi.
Rina Dunn, seorang pelopor di bidang gaya belajar, telah menemukan
banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar orang. Ini mencakup faktor-
faktor fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan. Sebagian orang, misalnya,
dapat belajar paling baik dengan cahaya yang terang, sedang sebagian yang lain
dengan pencahayaan yang suram. Ada orang yang belajar paling baik secara
berkelompok, sedang yang lain lagi memilih adanya figur otoriter seperti orang tua
atau guru, yang lain merasa bahwa bekerja sendirilah yang paling efektif bagi
mereka. Sebagian orang memerlukan musik sebagai latar belakang, sedang yang
lain tidak dapat berkonsentrasi kecuali dalam ruangan sepi. Ada orang-orang yang
memerlukan lingkungan kerja yang teratur dan rapi, tetapi yang lain lebih suka
menggelar segala sesuatunya supaya semua dapat terlihat.
Walaupun masing-masing peneliti menggunakan istilah yang berbeda dan
menemukan berbagai cara untuk mengatasi gaya belajar seseorang, telah
disepakati secara umum adanya dua kategori utama tentang bagaimana kita
belajar. Pertama, bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah (modalitas)
dak kedua, cara kita mengatur dan mengolah informasi tersebut (dominasi otak).
Selanjutnya, jika seseorang telah akrab dengan gaya belajarnya sendiri, maka dia
dapat membantu dirinya sendiri dalam belajar lebih cepat dan lebih mudah.
Levie & Levie yang membaca kembali hasil-hasil penelitian tentang belajar
melalui stimulus gambar dan stimulus kata atau visual dan verbal menyimpulkan
bahwa stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-
tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubungkan fakta
dan konsep. Baugh dan Achsin memiliki pandangan yang searah mengenai hal itu.
Perbandingan memperoleh hasil belajar melalui indra pandang dan indra dengar
sangat menonjol perbedaannya kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh
melalui indra pandang (visual), dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera
10
dengar (auditorial), dan 5% lagi dengan indera lainnya (kinestetik). Sementara itu,
Dale memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar melalui indera pandang
(visual) berkisar 75%, melalui indera dengar (auditorial) sekitar 13% dan melalui
indera lainnya (termasuk dalam kinestetik) sekitar 12%.
Seluruh definisi gaya belajar di atas tampak tidak ada yang bertentangan,
melainkan memiliki kemiripan antara yang satu dengan yang lainnya. Definisi-
definisi gaya belajar tersebut secara subtansial tampak saling melengkapi.
Berdasarkan keterangan-keterangan di atas maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa gaya belajar yaitu suatu cara pandangan pribadi terhadap peristiwa yang
dilihat dan di alami. Oleh karena itulah pemahaman, pemikiran, dan pandangan
seorang anak dengan anak yang lain dapat berbeda, walaupun kedua anak tersebut
tumbuh pada kondisi dan lingkungan yang sama, serta mendapat perlakuan yang
sama.
2. Jenis-Jenis Gaya Belajar
Menurut Bobbi De Poter & Mike Hernacki secara umum gaya belajar
manusia dibedakan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu gaya belajar visual, gaya
belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik.
a. Gaya Belajar Visual
Menurut Bobbi De Poter & Mike Hernacki yang dikutip oleh Sukadi,
berdasarkan arti katanya, Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara
melihat, mengamati, memandang, dan sejenisnya. Kekuatan gaya belajar ini
terletak pada indera penglihatan. Bagi orang yang memiliki gaya ini, mata adalah
alat yang paling peka untuk menangkap setiap gejala atau stimulus (rangsangan)
belajar.
b. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar dengan cara mendengar. Orang
dengan gaya belajar ini, lebih dominan dalam menggunakan indera pendengaran
untuk melakukan aktivitas belajar. Dengan kata lain, ia mudah belajar, mudah
menangkap stimulus atau rangsangan apabila melalui alat indera pendengaran
(telinga). Orang dengan gaya belajar auditorial memiliki kekuatan pada
kemampuannya untuk mendengar.
11
dengan tujuan pembelajaran agar dapat menunjang proses belajar peserta didik
dan mendapatkan hasil yang optimal.
E. Teknik Pembelajaran
1. Pengertian Teknik Pembelajaran
Teknik menurut T Raka Joni (1991) menunjukkan keragaman khas dalam
mengaplikasikan suatu metode sesuai dengan latar tertentu, seperti kemampuan
dan kebiasaan guru, ketersediaan sarana dan prasarana sekolah, kemampuan dan
kesiapan peserta didik dsb. Contoh dengan menggunakan metode ceramah, maka
dapat disebutkan rentangan teknik berceramah mulai dari yang diibaratkan tape-
recorder dalam menyampaikan bahan ajar pelajaran sampai dengan menampilkan
berbagai alat bantu/media unutk menyampaikan isi pelajaran yang dirancang
berdasarkan teori pembelajaran mutakhir. Demikian halnya dengan teknik
bertanya-jawab, teknik berdiskusi dsb.
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang
dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian
pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda
pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong
pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor
metode yang sama.
Teknik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan
metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalnya,
terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin
akan sangat berbeda dalam teknik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang
satu cenderung banyak diselingi dengan dengan humor karena memang dia
memiliki sense of humor yang tinggi, sementara ang satunya lagi kurang memiliki
17
sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena
dian sangat menguasai bidang tersebut.
2. Macam-Macam Teknik Dalam Proses Pembelajaran
a. Teknik Ceramah
Teknik ceramah adalah memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah
murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain teknik ini adalah sebuah
teknik mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
b. Teknik Diskusi
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan
oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses
interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar
pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak
ada yang pasif sebagai pendengar. Teknik diskusi merupakan suatu cara mengajar
dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang
masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.
c. Teknik Tanya Jawab
Teknik tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
materi tersebut. Teknik tanya jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi
topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan
yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang
jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan
banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
d. Teknik Pemberian Tugas (Individu/Kelompok)
Teknik pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui
penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara
individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok
dapat sama dan dapat pula berbeda.
e. Teknik Penemuan (Discovery) dan Simulasi
18
F. Strategi Pembelajaran
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Istilah strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang artinya suatu
usaha untuk mencapai kemenangan dalam suatu peperangan. Awalnya digunakan
dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam berbagai bidang
yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks
pembelajaran yang dikenal dengan istilah strategi pembelajaran. Strategi adalah
proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola
umum kegitan guru dan anak didik dalam perwujudan kegitan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Atau bisa dikatakan strategi belajar
mengajar merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk dalamnya
20
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
suatu pembelajaran.
Adapun pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli yaitu sebagai
berikut:
a. Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b. J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi
pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada
dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan
diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
c. Dick dan Carey (2005:7), Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen
dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi
peserta didik yang merupakan prosedur pembelajaran yang digunakan
kegiatan selanjutnya.
d. Suparman (1997:157), Strategi pembelajaran adalah merupakan perpaduan
dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik,
peralatan dan bahan,dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
e. J.R David (1996), Strategi Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Dari beberapa pengertian ahli diatas dapat disimpukan bahwa strategi dalam
proses belajar mengajar merupakan suatu rencana yang dipersiapkan secara
saksama untuk mencapai tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan telah ditargetkan
dalam proses belajar.
2. Macam - Macam Strategi Pembelajaran
Macam - macam strategi pembelajaran meliputi:
a. Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang
21
guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai
materi pelajaran secara optimal.
b. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan.
c. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)
Dilihat dari aspek psikologi belajar SPBM bersandarkan kepada psikologi
kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan
tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan semata-mata proses
menghafal sejumlah fakta,tetapi suatu proses interkasi secara sadar antara
individu dengan lingkungannya
d. Stategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)
Contextual teaching and learning (CTL) adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia
nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
e. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam
pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa,
akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang
harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan
memanfaatkan pengalaman siswa.
f. Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam
SPK, yaitu:
1) Adanya peserta dalam kelompok
2) Adanya aturan kelompok
22
G. Pendekatan Pembelajaran
1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan (approach), menurut T. Raka Joni (1991), menunjukan cara
umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian, sehingga berdampak,
ibarat seorang yang memakai kacamata dengan warna tertentu di dalam
memandang alam sekitar .Kacamata berwarna hijau akan menyebabkan
lingkungan kelihatan kehijau-hijauan dan seterusnya. Contoh pendekatan
ekonomis dalam memandang permasalahan pendidikan akan menyebabkan
hampir semua pengkajiannya dibawa ke dalam terminologi investasi dan hasil
usaha pendekatan CBSA dalam memandang pembelajaran selalu peserta didik
yang menjadi orientasi setiap kegiatan.
Istilah pendekatan ini juga digunakan oleh Fred Percival dan Henry
Ellington (1984) untuk menyebut pendekatan yang berorientasi pada
lembaga/guru dan pendekatan yang berorientasi pada peserta didik. Ketepatan
dalam pemilihan suatu pendekatan akan menjadi pedoman atau orientasi dalam
pemilihan komponen kegiatan pembelajaran lainnya terutama strategi dan metode
pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran menurut Sanjaya (2009: 127) adalah suatu titik
tolak atau sudut pandang mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum
berdasarkan cakupan teoritik tertentu. Pendekatan pembelajaran dibagi menjadi
24
dua yaitu student centered approach atau pendekatan yang berpusat pada siswa‟
dan teacher centered approach atau pendekatan yang berpusat pada guru‟.
2. Macam-Macam Pendekatan Pembelajaran
Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang digunakan pada
kegiatan belajar mengajar, antara lain :
a. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan konstekstual berlatar belakang bahwa siswa belajar lebih
bermakna dengan melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah,
tidak hanya sekedar mengetahui, mengingat, dan memahami. Pembelajaran tidak
hanya berorientasi target penguasaan materi, yang akan gagal dalam membekali
siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Dengan demikian proses
pembelajaran lebih diutamakan daripada hasil belajar, sehingga guru dituntut
untuk merencanakan strategi pembelajaran yang variatif dengan prinsip
membelajarkan – memberdayakan siswa, bukan mengajar siswa.
Borko dan Putnam mengemukakan bahwa dalam pembelajaran kontekstual,
guru memilih konteks pembelajaran yang tepat bagi siswa dengan cara
mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan lingkungan di mana anak
hidup dan berada serta dengan budaya yang berlaku dalam masyarakatnya.
Pemahaman, penyajian ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang ada
dalam materi dikaitkan dengan apa yang dipelajari dalam kelas dan dengan
kehidupan sehari-hari (Dirjen Dikdasmen, 2001: 8). Dengan memilih konteks
secara tepat, maka siswa dapat diarahkan kepada pemikiranagar tidak hanya
berkonsentrasi dalam pembelajaran di lingkungan kelas saja, tetapi diajak untuk
mengaitkan aspek-aspek yang benar-benar terjadi dalam kehidupan mereka
sehari-hari, masa depan mereka, dan lingkungan masyarakat luas.
Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa dalam
mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada
memberi informasi.Guru bertugas mengelola kelas sebagai sebuah tim yang
bekerja bersama untuk merumuskan, menemukan sesuatu yang baru bagi kelas
yang dapat berupa pengetahuan, keterampilan dari hasil “menemukan sendiri” dan
bukan dari “apa kata guru.
25
pengetahuan yang ada padanya. Menurut Gagne, Yekovich, dan Yekovich (1993)
konsep baru juga boleh dibina dengan menggabungkan konsep-konsep yang sedia
ada pada seseorang dan ini dikenali sebagai parcing. Pendekatan konstruktivisme
sangat penting dalam proses pembelajaran kerana belajar digalakkan membina
konsep sendiri dengan menghubungkaitkan perkara yang dipelajari dengan
pengetahuan yang sedia ada pada mereka. Dalam proses ini, pelajar dapat
meningkatkan pemahaman mereka tentang sesuatu perkara.
Kajian Sharan dan Sachar (1992, disebut dalam Sushkin, 1999)
membuktikan kumpulan pelajar yang diajar menggunakan pendekatan
konstruktivisme telah mendapat pencapaian yang lebih tinggi dan signifikan
berbanding kumpulan pelajar yang diajar menggunakan pendekatan tradisional.
Kajian Caprio (1994), Nor Aini (2002), Van Drie dan Van Boxtel (2003), Curtis
(1998), dan Lieu (1997) turut membuktikan bahawa pendekatan konstruktivisme
dapat membantu pelajar untuk mendapatkan pemahaman dan pencapaian yang
lebih tinggi dan signifikan.
c. Pendekatan Deduktif – Induktif
1) Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan
istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh
suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik bila
siswa telah mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya
(Suwarna,2005).
2) Pendekatan Induktif
Ciri uatama pendekatan induktif dalam pengolahan informasi adalah
menggunakan data untuk membangun konsep atau untuk memperoleh pengertian.
Data yang digunakan mungkin merupakan data primer atau dapat pula berupa
kasus-kasus nyata yang terjadi dilingkungan.
Prince dan Felder (2006) menyatakan pembelajaran tradisional adalah
pembelajaran dengan pendekatan deduktif, memulai dengan teori-teori dan
meningkat ke penerapan teori. Di bidang sain dan teknik dijumpai upaya mencoba
pembelajaran dan topik baru yang menyajikan kerangka pengetahuan, menyajikan
27
demikian, pendidikan mengejawantah dalam diri peserta didik dalam setiap proses
pendidikan yang dialaminya .
e. Pendekatan Sains, Tekhnologi dan Masyarakat
National Science Teachers Association (NSTA) (1990 :1)memandang STM
sebagai the teaching and learning of science in thecontext of human experience.
STM dipandang sebagai proses pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan
konteks pengalaman manusia. Dalam pendekatan ini siswa diajak untuk
meningkatakan kreativitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep dan proses sains
dalam kehidupan sehari-hari.Definisi lain tentang STM dikemukakan oleh PENN
STATE(2006:1) bahwa STM merupakan an interdisciplinary approach
whichreflects the widespread realization that in order to meet the
increasingdemands of a technical society, education must integrate
acrossdisciplines. Dengan demikian, pembelajaran dengan pendekatan
STMharuslah diselenggarakan dengan cara mengintegrasikan berbagaidisiplin
(ilmu) dalam rangka memahami berbagai hubungan yangterjadi di antara sains,
teknologi dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa pemahaman kita terhadap
hubungan antara sistem politik, tradisi masyarakat dan bagaimana pengaruh sains
dan teknologi terhadap hubungan-hubungan tersebut menjadi bagian yang penting
dalampengembangan pembelajaran di era sekarang ini.
Pandangan tersebut senada dengan pendapat NC State University (2006: 1),
bahwa STM merupakan an interdisciplinery field of study that seeks to explore a
understand the many ways that scinence and technology shape culture, values,
and institution, and how such factors shape science and technology. STM
dengandemikian adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui
bagaimana sains dan teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di
masyarakat, dan bagaimana situasi sosial mempengaruhi perkembangan sains dan
teknologi.
Hasil penelitian dari National Science Teacher Association ( NSTA )
( dalam Poedjiadi, 2000 ) menunjukan bahwa pembelajaran sains dengan
menggunakan pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika
dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek : kaitan dan
30
H. Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dikenal istilah model pembelajaran. Menurut
Sudrajat (2008). Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Model
pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
31
penyelenggaraan proses belajar mengajar dari awal sampai akhir. Dalam model
pembelajaran sudah mencerminkan penerapan suatu pendekatan, metode, teknik
atau taktik pembelajaran sekaligus. Menurut Udin (1996) model pembelajaran
adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Model
berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, satu model pembelajaran dapat
menggunakan beberapa metode, teknik dan taktik pembelajaran sekaligus.
Gunter et al (1990) mendefinisikan an instructional model is a step-by- step
procedure that leads to specific learning outcomes. Joyce & Weil (1980)
mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Dengan demikian, model
pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Jadi model pembelajaran cenderung preskriptif, yang relatif sulit
dibedakan dengan strategi pembelajaran. An instructional strategy is a method for
delivering instruction that is intended to help students achieve a learning
objective (Burden & Byrd, 1999).
PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Model pembelajaran ini menggambarkan
keseluruhan proses belajar mengajar yang berlangsung menyenangkan dengan
melibatkan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif selama proses
pembelajaran. Untuk dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan tersebut, tentu saja diperlukan ide -ide kreatif dan inovatif guru
dalam memilih metode dan merancang strategi pembelajaran. Proses
pembelajaran yang dilakukan dengan aktif dan menyenangkan diharapkan lebih
efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tidak efektif apabila tujuan belajar
tidak tercapai dengan baik.
Konsep PAIKEM telah mengilhami penciptaan model-model
pembelajaran yang lain. Banyak peneliti yang mengembangkan model - model
32
(Nurhadi dalam Rusman, 2010: 190 dan Trianto, 2007: 101). Rumusan
lain, model pembelajaran kontekstual merupakan proses pembelajaran
holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam
memahami bahan ajar secara bermakna berkaitan dengan konteks
kehidupan nyata, sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang dapat diaplikasikan dari konteks permasalahan ke
satu permasalahan lain (Hanafiah dan Suhana, 2009: 67).Pembelajaran
kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang mengakui dan
menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan. Model pembelajaran
ini menjadikan pengalaman lebih relevan dan berarti bagi siswa dalam
membangun pengetahuan karena model ini mengaitkan materi
pelajaran yang dipelajari dengan konteks kehidupan nyata dan
dihubungkan dengan gaya belajar siswa (Trianto, 2007: 104)
Karakteristik model pembelajaran kontekstual adalah (Hanafiah dan
Suhana, 2009: 69):
1) Kerjasama antarpeserta didik dan guru (cooperative)
2) Saling membantu antarpeserta didik dan guru (assist)
3) Belajar bergairah (enjoyfull learning)
4) Pembelajaran terintegrasi secara kontekstual
5) Menggunakan multimedia dan sumber belajar
6) Cara belajar siswa aktif
7) Sharing bersama teman
8) Siswa kritis dan guru kreatif
9) Dinding kelas dan lorong kelas penuh dengan karya siswa
10) Laporan siswa bukan hanya buku rapor, tetapi juga hasil karya
siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa, dan sebagainya.
e. Model Pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran
dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
secara kolaboratif yang anggotanya terdiri atas empat sampai enam orang
yang bersifat heterogen. Pembelajaran kooperatif adalah strategi
37
BAB III
PEMBAHASAN
A. Matriks Perbedaan Taktik, Gaya, Teknik, Strategi, Pendekatan dan Model Pembelajaran
Tabel 1. Perbedaan Taktik, Gaya, Teknik, Strategi, Pendekatan dan Model Pembelajaran
Tahapan Model Pendekatan Strategi Teknik Gaya Taktik
Pengertian Bentuk Titik tolak atau Suatu kegiatan Cara yang gaya belajar Gaya seseorang
pembelajaran yang sudut pandang kita pembelajaran dilakukan yaitu dalam
tergambar dari awal terhadap proses yang harus seseorang dalam kombinasi melaksanakan
sampai akhir yang pembelajaran, dikerjakan guru mengimplementasi antara cara metode atau
disajikan secara yang merujuk pada dan siswa agar kan suatu metode seseorang teknik
khas oleh guru. pandangan tentang tujuan secara spesifik. dalam pembelajaran
Dengan kata lain, terjadinya suatu pembelajaran Misalkan, menyerap tertentu yang
model pembelajaran proses yang dapat dicapai penggunaan pengetahuan sifatnya
merupakan bungkus sifatnya masih secara efektif dan metode ceramah dan cara individual.
atau bingkai dari sangat umum, di efisien pada kelas dengan mengatur serta Misalkan,
penerapan suatu dalamnya jumlah siswa yang mengolah terdapat dua
pendekatan, metode, mewadahi, relatif banyak informasi atau orang sama-sama
dan teknik menginsiprasi, membutuhkan pengetahuan menggunakan
pembelajaran. menguatkan, dan teknik tersendiri, yang didapat metode ceramah,
melatari metode yang tentunya tetapi mungkin
pembelajaran secara teknis akan akan sangat
dengan cakupan berbeda dengan berbeda dalam
teoretis penggunaan taktik yang
40
Gaya Mengajar Klasik Gaya Mengajar Teknologis Gaya mengajar Gaya Mengajar
personalisasi interaksionis
Karakteristik Bahan pelajaran, Bahan pelajaran: terprogram Bahan pelajaran: Bahan pelajaran: berupa
berupa: sejumlah sedemikian rupa dalam disusun secara masalah-masalah
informasi dan ide yang perangkat lunak (software) situasional sesuai situasional yang terkait
sudah populer dan dan keras (hardware) yang dengan minat dan dengan sosio-kultural dan
diketahui peserta didik, ditekankan pada kompetensi kebutuhan peserta didik kontemporer.
bersifat obyektif, jelas, peserta didik secara secara individual. Proses penyampaian
sistematis dan logis. individual, disusun oleh Proses penyampaian materi: menyampaikan
Proses penyampaian ahlinya masing-masing, materi: menyampaikan dengan dua arah, dialogis,
materi: menyampaikan materi ajar terkait dengan sesuai dengan tanya jawab guru dengan
nilai-nilai lama dari data obyektif dan perkembangan mental, peserta didik, peserta
generasi terdahulu ke keterampilan peserta didik emosional dan didik dengan peserta
generasi berikutnya untuk menunjang kecerdasan peserta didik.
yang bersifat kompetensinya. didik. Peran peserta didik:
memelihara, tidak Proses penyampaian materi: Peran peserta didik: dominan, mengemukakan
didasarkan pada minat menyampaikan sesuai dominan dan dipandang pandangannya tentang
peserta didik, hanya dengan tingkat kesiapan sebagai pribadi. realita, mendengarkan
didasarkan urutan peserta didik, memberi Peran guru: membantu pendapat temannya,
tertentu. stimulan pada peserta didik menuntun memodifikasi berbagai
Peran peserta didik: untuk dijawab. perkembangan peserta ide untuk mencari bentuk
pasif, hanya diberi Peran peserta didik: didik melalui baru yang lebih tajam dan
44
1 Teknik Ceramah Penyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada peserta didik
Peserta didikmengikuti pembelajaran secara pasif
2 Teknik Diskusi Terjadi interaksi antara peserta didik dengan saling menukar informasi
Peserta didik mengikuti pembelajaran secara aktif
3 Teknik Tanya Jawab Pembelajaran didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan
45
4 Teknik Pemberian Tugas Pemberian tugas pada peserta didik secara individu maupun kelompok
5 Teknik Penemuan Dalam pembelajaran, peserta didik mengamati, membuat kesimpulan dari materi yang
(Discovery) dan dipelajari
Simulasi Guru berperan sebagai pembimbing atau instruktur
6 Teknik Inquiry Peserta didik belajar didalam kelompok dengan cara meneliti dan membahas tugas dalam
kelompok
7 Teknik Eksperimen dan Peserta didik diajak untuk melakukan pengamatan dan hasil pengamatan disampaikan di
Demonstrasi kelas
Untuk teknik demonstrasi, dalam pembelajaran, guru menunjukkan, memperlihatkan suatu
proses yang berhubungan dengan materi
8 Teknik Karya Wisata Teknik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak peserta didik kesuatu tempat atau obyek
tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu
9 Teknik Bimbingan/ Tutorial pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang
diberikan/dilakukan oleh guru kepada peserta didik baik secara perorangan atau kelompok
kecil
guru sebagai fasilitator, moderator, motivator, dan pembimbing
10 Teknik Problem Solving Teknik mengajar yang dimulai dengan mencari data sampai dengan menarik kesimpulan
46
1 Strategi Pembelajaran Menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal dari guru kepada peserta didik
Ekspositori (SPE)
2 Strategi Pembelajaran Menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
Inkuiri (SPI) sendiri jawabannya dari suatu masalah yang ditanyakan
3 Strategi Pembelajaran Pembelajaran didasarkan pada interaksi secara sadar antara individu dengan lingkungannya
Berbasis Masalah
(SPBM)
4 Strategi Pembelajaran Pembelajaran mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata
Konstektual (CTL)
6 Strategi Pembelajaran Pembelajaran yang dilakukan dengan berkelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran
Kooperatif (SPK)
7 Strategi Pembelajaran Peserta didik dihadapkan pada situasi yang mengandung konflik atau situasi yang problematis
Afektif
47
Teacher Centered Approach Pembelajaran yang menempatkan Manajemen dan pengelolaan pembelajaran
peserta didik sebagai objek dalam ditentukan sepenuhnya oleh guru
belajar dan kegiatan belajar Peran peserta didik hanya melakukan aktivitas
bersifat klasik sesuai dengan petunjuk guru
Peserta didik hampir tidak memiliki kesempatan
untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan
keinginannya
Student Centered Approach Pembelajaran yang menempatkan Manajemen, dan pengelolaannya ditentukan oleh
peserta didik sebagai subjek peserta didik
belajar dan kegiatan belajar Peserta didik memiliki kesempatan yang terbuka
bersifat modern untuk melakukan kreatifitas dan mengembangkan
potensinya
Pendekatan Saintifik Pembelajaran yang mengadopsiKegiatan pembelajaran yang mengedepankan kegiatan-
langkah-langkah saintis dalam kegiatan proses yaitu:
membangun pengetahuan melalui Mengamati,
metode ilmiah Menanya,
Mencoba,
Menyimpulkan
Pendekatan Keterampilan Pembelajaran yang menggunakan Ada enam keterampilan proses dasar Sains yaitu:
Proses Sains keseluruhan keterampilan ilmiah Mengamati (observing),
yang terarah (baik kognitif Mengelompokkan (classifying),
maupun psikomotor) yang dapat mengukur (measuring),
48
Examples and Examples Model pembelajaran yang menggunakan contoh- Model pembelajaran yang menggunakan 2 hal yang terdiri
contoh yang didapat dari kasus/gambar yang atas example dan non examples dari suatu defenisi konsep
relevan dengan KD pembelajaran. yang ada
Meminta peserta didik untuk mengklasifikasikan keduanya
sesuai dengan konsep yang ada
Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi
contoh akan suatu materi yang sedang dibahas
Non example memberikan gambaran akan sesuatu yang
bukan contoh dari materi yang sedang dibahas
Picture and Picture Model pembelajaran yang menggunakan gambar Guru menggunakan media gambar dalam memberikan
49
Perbedaan
Model Pembelajaran
Pengertian Karakteristik
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahsan tersebut, maka dapat kesimpulannya adalah :
1. Taktik Pembelajaran adalah Gaya seseorang dalam melaksanakan metode
atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan,
terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi
mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya.
2. Gaya pembelajaran adalah gaya belajar yaitu kombinasi antara cara
seseorang dalam menyerap pengetahuan dan cara mengatur serta mengolah
informasi atau pengetahuan yang didapat
3. Teknik Pembelajaran adalah Cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan
metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak
membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda
dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
terbatas.
4. Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien
5. Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu.
6. Model Pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
51
B. Saran
Dari langkah pengertian dan karakteristik media pembelajaran yang telah
dijabarkan, diharapkan pendidik hendaknya mampu mengembangkan dan
membuat model pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah tersebut, sehingga
mampu memaksimalkan hasil belajar peserta didik.
52
DAFTAR PUSTAKA
Iru, La dan Arihi, La Ode Safiun. 2012. Pendekatan, Metode, Strategi, dan
Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Mulyatiningsih, Endang. 2011. Penelitian Terapan. Yogyakarta: UNY Press