NIM : P07125119023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi keadaan lingkungannya,
misal suhu, pH, tekananan osmotik, kandungan oksigen serta nutrisi
sebagai sumber energi. Untuk menumbuhkan bakteri-bakteri di
labortorium diperlukan media buatan yang telah disesuaikan dengan
keadaan alami dari bakteri tersebut. Selain itu untuk uji-uji di laboratorium
dalam mempelajari suatu jenis bakteri agar mendapatkan basis yang baik
harus menggunakan prosedur yang baik. Hal ini terutama untuk
menghindari terjadinya kontaminasi bakteri, yaitu kontaminasi bakteri
lingkungan ke dalam perbenihan yang diuji atau kontaminasi bakteri yang
diuji ke dalam lingkungan sekitar kontaminasi bakteri yang diuji ke dalam
lingkungan sekitar ini akan berbahaya apabila bakteri yang kita gunakan
adalah pathogen, terutama bakteri-bakteri yang dapat menular ke
manusia (zoonosa).
B. Tujuan Praktikum
Mempelajari cara menanam bakteri biakan murni ke dalam
berbagai perbenihan lain yang sesuai, secara steril tanpa kontaminasi
dari luar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
Populasi mikroba di alam sekitar kita besar lagi kompleks. Beratus-ratus
spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh
kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Mereka terdapat dalam
jumlah yang luar biasa besarnya. Sebagai contoh, sekali bersin dapat
menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Hadioetomo 1990.
Alam sekitar kita, udara, tanah, dan air juga dihuni kumpulan
mikroorganisme. Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam
berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisah-misahkan populasi
campuran yang rumit ini, atau biakan campuran menjadi spesies-spesies yang
berbeda-beda sebagai biakan murni. Biakan murni terdiri dari suatu populasi sel
yang semuanya berasal dari satu sel induk. Hadioetomo 1990.
1. Menyiapkan ruangan
Ujung kawat inokulasi sebaiknya dari platina atau dari nikrom; ujung
kawat boleh lurus, boleh juga berupa kolongan yang berdiameter 1-3 mm. Lebih
dahulu ujung kawat ini dipijarkan, sedang sisanya sampai tangkai cukup
dilewatkan nyala api saja. Setelah dingin kembali, ujung kawat itu disentuhkan
suatu koloni. Mulut tabung tempat pemiaraan itu juga dipanasi setelah
sumbatnya diambil. Setelah pengambilan inokulum (sampel bakteri) selesai,
mulut tabung dipanasi lagi kemudian disumbat seperti semula. Ujung kawat yang
membawakan inokulum tersebut digesekkan pada medium baru atau pada suatu
kaca benda, kalau tujuannya memang akan membuat suatu sediaan.
Di alam bebas tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas dari
spesies yang lain. Seringkali mikroba patogen kedapatan secara bersama-sama
dengan mikroba saproba (saprobakteri). Dalam teknik biakan murni tidak saja
diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan murni, tetapi juga bagaimana
memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Medium untuk membiakkan
mikroba haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran (kontaminasi) dari luar
terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme.
Hadioetomo 1990.
C. Cara Kerja
2. Memegang dengan tangan kiri pada biakan murni, sedangkan kaldu steril
pada tangan kanan.
4. Dengan tangan kanan ambil usa dan kemudian sterilkan diatas nyala lampu
spiritus, dari ujung sampai pangkal usa, terutama mata usa, dibiarkan sampai
merah pijar di atas mantel nyala api tersebut.
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
C. Kesimpulan
Dari hasil praktikum inokulasi dapat disimpulkan bahwa dilakukannya
penanaman bakteri pada media biakan baru bertujuan untuk menjaga
pertumbuhan bakteri agar tetap tumbuh pada fase log. Penanaman bakteri
pada media biakan baru menggunakan 2 media, yaitu :
1. Ukuran
2. Pigmentasi
3. Form
4. Margin
5. elevasi.