PROPOSAL
Oleh:
Fizriana Rauf
(532416036)
FAKULTAS TEKNIK
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Bab IV pasal 5 (ayat 1)
menjelaskan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
faktor salah satunya adalah kesiapan guru dalam mempersiapkan siswa melalui
tepat akan memberikan hasil yang baik dan sebaliknya penggunaan model
pembelajaran yang tidak tepat akan membuat hasil belajar menjadi kurang
hasil analisis nilai model pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan
korelasi yang positif (+) antara model pembelajaran dengan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal pada Program Pengalaman Lapangan
(PPL) proses pembelajaran pada mata pelajaran TIK, kelas IX, di SMP Negeri
Negeri 1 Tapa masih belum optimal, hal ini dikarenakan masih terdapat
beberapa kendala yang dihadapi yaitu 78% siswa belum aktif dalam proses
kurangnya rasa percaya diri ataupun adanya perasaan takut pada diri siswa, dan
lebih aktif dalam berbicara. Kemampuan berbicara siswa selama proses belajar
para siswa masih kurang dalam hal bertanya dan menjawab pertanyaan, Hal
tersebut dibuktikan dengan hasil siswa yang mendapat nilai dibawah KKM ≤
75.
Manurut Suriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik
secara jasmani atau rohani. Sedangkan aktivitas siswa selama proses belajar
mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar
(Rosalia, 2005:2).
mengerjakan tugas-tugas dan menjawab pertanyaan dari guru dan bisa bekerja
sama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Talking Stick, sebab dalam model Talking Stick ini merupakan model
siswa pada mata pelajaran TIK di SMP Negeri 1 Tapa maka penulis tertarik
pada mata pelajaran TIK, studi kasus kelas IX SMP Negeri 1 Tapa”.
sebagai berikut :
pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada mata pelajaran TIK kelas IX
pada upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar aspek kognitif siswa
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas IX pada mata pelajaran TIK dengan model pembelajaran
1. Secara teoritis
Penelitian ini dapat memberikan penjelasan mengenai penerapan model
2. Secara praktis
a. Bagi siswa
belajar.
2019/2020.
b. Bagi Guru
TINJAUAN PUSTAKA
tujuan belajar tertentu dan fungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan
sebagian besar potensi diri peserta didik dan kebermaknaannya bagi diri dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi antar dirinya dengan lingkungannya dalam
peserta didik, bukan dibuat untuk peserta didik. Pembelajaran pada dasarnya
pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru denga peserta
didik, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara
khas oleh seorang guru dikelas. Dalam model pembelajaran ini guru memandu
kegiatan.
pengembangnya.
pun juga bervariasi. Beberapa guru fokus pada satu metode, teknik, dan
struktur saja untuk tugas pembelajaran tertentu. Beberapa yang lain justru
menggabungkan beberapa metode, teknik, dan struktur ini untuk meningkatkan
dengan kerja kelompok, oleh sebab itu banyak guru yang mengatakan tidak ada
kooperatif.
1. Penghargaan kelompok
2. Pertanggungjawaban individu
menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi tes atau pertanyaan dan
kelompoknya.
begitu siswa yang berprestasi rendah, sedang atau tinggi akan sama-sama
tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka
semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. Pada
mulanya, talking stick (tongkat berbicara) adalah cara yang di gunakan oleh
kelas.
tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka
kelompok, dan tongkat disalurkan dari peserta didik yang satu ke peserta
didik yang lain, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik
menjawab setiap pertanyaan dari guru. Ketika stick bergilir dari peserta
3. Memacu agar peserta didik untuk lebih giat belajar, karena peserta didik
yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini
akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing
dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai
Natawijaya (dalam Depdiknas 2005 : 31), belajar aktif adalah “Suatu sistem
indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan
kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru,
mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya
(Rosalia, 2005:4)
yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini
belajar, yaitu:
belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar
siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan
sikap.
terlebih dahulu dari segi bahasa. Pengertian ini terdiri dari dua kata ‘hasil’ dan
‘belajar’. Dalam KBBI hasil memiliki beberapa arti: 1) Sesuatu yang diadakan
“Perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara satu
membawa kepada perubahan, (2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah
didapatkanya kecakapan baru, (3) Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha
dengan sengaja”.
2.5.2 gtr
2.6 df
DAFTAR PUSTAKA