Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul IMUNOLOGI ini. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biomedik.
Penulisan ini ingin mengetahui bahwa bagaimana sistem pertahanan tubuh
melawan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga terlindung dari
bahaya yang disebabkan oleh substansi asing tersebut. Selain itu juga
menggambarkan bagaimana interaksi antigen dan antibodi di dalam tubuh maupun
di luar, serta dalam kondisi tertentu seperti saat keadaan inflamasi, kanker dan
infeksi.
Saya menyadari bahwa selama penulisan makalah ini saya mendapat bantuan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, saya mengucapkan terimakasih. Makalah ini
bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam hal isi
maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempernaan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi penulis
umumnya bagi pembaca. Amin.

Batanghari, 7 Oktober 2020


Fharin Asroyan
Daftar Isi :
Kata Pengantar
BAB I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
Tinjauan Pustaka
A.Definisi Imunitas
B. Jenis Imunitas
C. Organ Tubuh Yang Berperan Dalam Sistem Imunitas
D. Antigen Dan Antibodi
E. Peranan Immunoglobulin
F. Sistem Komplemen
BAB III
Simpulan Dan Saran
Daftar Rujukan

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Imunologi merupakan ilmu yang mempelajari sistem imun atau daya tahan tubuh
dan sejumlah bentuk gangguan sistem imun. Ilmu ini kini mengalami perkembangan
yang cukup pesat karena makin banyak gangguan kesehatan yang muncul akibat
gangguan pada sistem imun.
Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi kesehatan, tentunya
harus disertai dengan pola makan sehat, cukup berolahraga, dan terhindar dari
masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh.
Pola hidup modern menuntut segala sesuatu dilakukan secara cepat dan instan.
Hal ini berdampak juga pada pola makan misalnya sarapan didalam kendaraan,
makan siang serba tergesah-gesah, dan malam karena kelelahan jadi tidak ada
nafsu makan. Belum lagi kualitas makanan yang dikonsumsi, polusi udara, kurang
berolahraga dan stres. Apabila terus berlanjut maka daya tahan tubuh akan terus
menurun, lesu, cepat lelah dan mudah terserang penyakit. Sehingga saat ini banyak
orang yang masih muda banyak yang mengidap penyakit degeneratif. Kondisi stres
dan pola hidup modern serta polusi, diet tidak seimbang dan kelelahan menurunkan
daya tahan tubuh sehingga menurunkan kecukupan antibodi. Gejala menurunnya
daya tahan tubuh seringkali terabaikan sehingga timbul berbagai penyakit infeksi,
penuaan dini pada usia dini. Imun sendiri Melindungi tubuh dari infeksi penyebab
penyakit dengan menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau
substansi asing (bakteri, virus, parasit, jamur serta tumor) yang masuk kedalam
tubuh, menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak untuk perbaikan
jaringan, menggenali sel atau jaringan yang abnormal. Sasaran utama yaitu bakteri,
patogen dan virus. Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma,
makrofag, dan sel mast).
B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem imun
2. Apa fungsi sistem imun
3. Jenis jenis imunitas
4. Organ tubuh yang berperan dalam sistem imunitas
5. Apa yang dimaksud antigen dan antibodi
6. Apa yang dimaksud sistem komplemen
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem imun
2. Untuk mengetahui fungsi sistem imun
3. Untuk mengetahui apa saja jenis jenis imunitas
4. Untuk mengetahui organ tubuh yang berperan dalam sistem imunitas
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud antigen dan antibodi
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud sistem komplemen
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.Definisi Imunitas
Sistem imun atau sistem kekebalan adalah sel-sel dan banyak struktur biologis
lainnya yang bertanggung jawab atas imunitas, yaitu pertahanan pada organisme
untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan
membunuh patogen. Sementara itu, respons kolektif dan terkoordinasi dari sistem
imun tubuh terhadap pengenalan zat asing disebut respons imun. Agar dapat
berfungsi dengan baik, sistem ini akan mengidentifikasi berbagai macam pengaruh
biologis luar seperti dari infeksi, bakteri, virus sampai parasit, serta menghancurkan
zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel dan jaringan organisme yang
sehat agar tetap berfungsi secara normal.
Manusia dan vertebrata berahang lainnya memiliki mekanisme pertahanan yang
kompleks, yang dapat dibagi menjadi sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif.
Sistem imun bawaan merupakan bentuk pertahanan awal yang melibatkan
penghalang permukaan, reaksi peradangan, sistem komplemen, dan komponen
seluler. Sistem imun adaptif berkembang karena diaktifkan oleh sistem imun bawaan
dan memerlukan waktu untuk dapat mengerahkan respons pertahanan yang lebih
kuat dan spesifik. Imunitas adaptif (atau dapatan) membentuk memori imunologis
setelah respons awal terhadap patogen dan membuat perlindungan yang lebih
ditingatkan pada pertemuan dengan patogen yang sama berikutnya. Proses
imunitas dapatan ini menjadi dasar dari vaksinasi.
Gangguan pada sistem imun dapat berupa imunodefisiensi, penyakit autoimun,
penyakit inflamasi, dan kanker. Imunodefisiensi dapat terjadi ketika sistem imun
kurang aktif sehingga dapat menimbulkan infeksi berulang dan dapat mengancam
jiwa. Pada manusia, imunodefisiensi dapat disebabkan karena faktor genetik seperti
pada penyakit defisiensi imunitas kombinasi serta kondisi dapatan seperti sindrom
defisiensi imun dapatan (AIDS) yang disebabkan oleh retrovirus HIV. Sebaliknya,
penyakit autoimun menyebabkan sistem imun menjadi hiperaktif menyerang jaringan
normal seakan-akan jaringan tersebut merupakan benda asing. Di satu sisi, ilmu
pengetahuan pun terus berkembang dan manipulasi dalam kedokteran telah
dilakukan. Penggunaan obat imunosupresif telah berhasil menekan sistem imun
yang hiperaktif, dan penggunaan imunoterapi telah dilakukan untuk pengobatan
kanker.
Patogen dapat berevolusi secara cepat dan mudah beradaptasi agar terhindar
dari identifikasi dan penghancuran oleh sistem imun, tetapi mekanisme pertahanan
tubuh juga berevolusi untuk mengenali dan menetralkan patogen. Bahkan
organisme uniseluler seperti bakteri juga memiliki sistem imun sederhana dalam
bentuk enzim yang melindunginya dari infeksi bakteriofag. Mekanisme imun lainnya
terbentuk melalui evolusi pada eukariota kuno tetapi masih ada hingga sekarang
seperti pada tumbuhan dan invertebrata.
B. Jenis Imunitas
● Imunitas Aktif Alami, terjadi jika setelah seseorang terpapar penyakit, sistem
imunitas memproduksi antibodi dan limfosit khusus. Imunitas ini dapat bersifat
seumur hidup, seperti pada kasus cacar dan campak, atau sementara seperti
pada kasus gonore dan pneumonia.
● Imunitas Aktif Buatan, timbul karena adanya rangsangan dari patogen yang
dimasukkan ke dalam tubuh melalui vaksin yang kemudian mengaktifkan
sistem imun. Vaksin sendiri merupakan patogen yang sudah dilemahkan atau
toksin yang sudah diubah sebelumnya. Oleh karena itu, vaksin ini tidak
menimbulkan penyakit. Contohnya adalah vaksin TFT (tetanus formol toxoid)
untuk melawan tetanus.
● Imunitas Pasif, terjadi jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu
lainnya. Sama seperti imunitas aktif, imunitas pasif juga terbagi menjadi
imunitas pasif alami dan imunitas pasif buatan.
● Imunitas Pasif Alami, terjadi melalui pemberian ASI kepada bayi dan saat
antibodi IgG (inunoglobulin G) milik ibu masuk ke plasenta. Antibodi IgG
tersebut dapat memberikan kekebalan sementara untuk beberapa minggu
atau beberapa bulan setelah kelahiran.
● Imunitas Pasif Buatan, terjadi melalui injeksi antibodi dalam serum. Imunitas
pasif dihasilkan oleh orang atau hewan yang kebal karena pernah terpapar
antigen tertentu. Contohhnya antara lain antibodi dari kuda yang kebal
terhadap gigitan ular dapat diinjeksikan kepada manusia yang digigit ular
sejenis.
C. Organ Tubuh Yang Berperan Dalam Sistem Imunitas
Secara garis besar, pembagian sistem imun menurut sel tubuh dibagi menjadi
sistem imun humoral dan sistem imun seluler. Sistem imun humoral terdiri atas
antibodi (Imunoglobulin yang disingkat Ig) dan sekret tubuh (saliva, air mata,
serumen, keringat, asam lambung, pepsin, dll). Sedangkan sistem imun dalam
bentuk seluler berupa makrofag, limfosit, neutrofil beredar di dalam tubuh kita.
Salah satu mekanisme pertahanan tubuh kita yang paling jelas adalah kulit kita,
karena ia merupakan pembatas antara kuman dan tubuh dan biasanya tidak dapat
ditembus oleh bakteri dan virus. Kulit juga mengeluarkan sekret antibakteri yang bisa
mematikan jamur dan bakteri yang menempel di kulit.
Jangan lupa bahwa hidung, mulut dan mata merupakan tempat masuk kuman
juga, air mata dan air liur mengandung enzim yang disebut lisozim yang bisa
menghancurkan dinding bakteri.
Selain itu tubuh kita mempunyai banyak sekali mekanisme pertahanan yang terdiri
dari berbagai macam komponen mayor sistem imun yaitu organ limfoid (thymus,
lien, sumsum tulang) beserta sistem limfatiknya.
Bahkan, organ tubuh kita pun termasuk mekanisme pertahanan tubuh kita yaitu
jantung, hati, ginjal dan paru-paru. Mungkin organ yang disebutkan itu pernah Anda
dengar, tapi pernahkah mendengar mengenai organ yang bernama thymus? Organ
ini terletak dekat dengan jantung dan sangat berperan penting dalam mekanisme
imun tubuh kita.
Sistem limfatik merupakan mekanisme tubuh yang mungkin sebagian orang
mengenal karena dokter sering memeriksa, biasanya berupa tonjolan kelenjar yang
membesar dibandingkan pada umumnya. Ketika kelenjar limfe ini berperang
melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh, maka bisa terjadi pembengkakan
kelenjar limfe ini.
Organ limfoid seperti thymus sendiri mempunyai tanggung jawab dalam
pembentukan sel T dan penting bagi para bayi baru lahir, tanpa thymus, maka bayi
baru lahir mempunyai sistem imun yang buruk. Leukosit atau juga disebut sel darah
putih dihasilkan oleh thymus, lien dan sumsum tulang.
Leukosit bersirkulasi di dalam badan antara organ tubuh melalui pembuluh limfa
dan pembuluh darah. Dengan begitu, sistem imun bekerja terkoordinasi baik
memonitor tubuh dari kuman ataupun substansi lain yang bisa menyebabkan
problem bagi tubuh.
Ada dua tipe lekosit pada umumnya, yaitu fagosit yang bertugas memakan
organisme yang masuk ke dalam tubuh dan limfosit yang bertugas mengingat dan
mengenali yang masuk ke dalam tubuh serta membantu tubuh menghancurkan
mereka.
Ada sel lainnya juga merupakan fagosit, salah satunya adalah netrofil, yang tugas
utamanya melawan bakteri. Jika kadar netrofil meningkat, maka bisa jadi ada suatu
infeksi bakteri di dalamnya.
Limfosit sendiri terdiri dari dua tipe yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit
dihasilkan oleh sumsum tulang, tinggal di dalamnya dan jika matang menjadi limfosit
sel B, atau meninggalkan sumsum tulang ke kelenjar thymus dan menjadi limfosit sel
T. Limfosit B dan T mempunyai fungsi yang berbeda dimana limfost B berfungsi
untuk mencari target dan mengirimkan tentara untuk mengunci keberadaan mereka.
Sedangkan sel T merupakan tentara yang bisa menghancurkan ketika sel B sudah
mengidentifikasi keberadaan mereka.
D. Antigen Dan Antibodi
Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam
menghasilkan antibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi
dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabung
dengan protein-pembawa atau carrier.
● Antigen, berasal dari pembuat antibodi dan merupakan zat organik yang
memulai penciptaan antibodi, sehingga menyebabkan penurunan kekebalan
yang cepat.
● Antigen terdiri dari polisakarida dan protein. Komponen-komponen ini
termasuk dinding sel, kapsul, flagela, racun atau virus, bakteri dan
mikroorganisme lainnya.
● Antigen jelas berfungsi untuk menstimulasi keadaan stimulus yang memulai
respon imun langsung dalam tubuh.
● Antigen memiliki permukaan yang bertindak sebagai tempat pengikatan
untuk antibodi. Ketika antigen dikombinasikan dengan cabang-cabang tubuh,
antigen dihancurkan.
Antibodi (bahasa Inggris: antibody, gamma globulin) adalah glikoprotein dengan
struktur tertentu yang disekresikan oleh sel B yang telah teraktivasi menjadi sel
plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut.
Secara sederhana, antibodi adalah zat yang terbentuk dalam darah untuk
menghancurkan bakteri atau virus, atau untuk memusnahkan racun yang dihasilkan
oleh suatu bakteri. Sistem imunitas manusia ditentukan oleh kemampuan tubuh
untuk memproduksi antibodi untuk melawan antigen. Antibodi dapat ditemukan pada
darah atau kelenjar tubuh vertebrata lainnya, dan digunakan oleh sistem kekebalan
tubuh untuk mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing seperti bakteri
dan virus. Molekul antibodi beredar di dalam pembuluh darah dan memasuki
jaringan tubuh melalui proses peradangan. Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar
yang disebut rantai. Tiap antibodi memiliki dua rantai berat besar dan dua rantai
ringan.
● Antibodi, dikenal sebagai imunoglobulin, terdiri dari protein gamma globulin
yang hadir dalam berbagai cairan dan dalam aliran darah semua vertebrata.
Antibodi menggunakan sistem kekebalan untuk mengenali dan melawan
unsur asing yang berbahaya bagi sistem, seperti virus atau bakteri.
● Antibodi, terdiri dari komponen organik yang mengandung dua rantai berat
besar dan dua rantai ringan. Antibodi berkembang dari sel plasma dalam
darah.
● Tujuan dari antibodi adalah bahwa tubuh diproduksi oleh tubuh untuk
membuat semua partikel asing tidak aktif dalam tubuh. Jika seluruh proses
pengikatan mengganggu, antibodi dapat mengikat antigen yang sama.
Partikel yang terbentuk selama proses disebut antigen.
● Antibodi adalah protein khusus yang dirancang khusus untuk menangkal
antigen tertentu.
● Ada lima antibodi utama, yaitu Immunoglobulin G, Immunoglobulin A,
Immunoglobulin M, Immunoglobulin D dan Immunoglobulin E.
● Antibodi selalu berbentuk Y dengan perbedaan tinggi. Alasan untuk ini adalah
perbedaan struktural antara asam amino dalam antibodi yang membantu
mengidentifikasi antigen secara akurat.
E. Peranan Immunoglobulin
● IgG berjumlah paling banyak (80%) dan akan lebih besar pada kontak ke 2, 3,
dan seterusnya. IgG dapat menembus plasenta dan memberikan imunitas
pada bayi. Selain itu, IgG juga merupakan pelindung terhadap
mikroorganisme dan toksin, dapat mengaktivasi komplemen, dan dapat
meningkatkan efektivitas sel fagositik.

● IgA Berjumlah 15%, IgA dapat ditemukan pada zat sekresi seperti keringat,
ludah, air mata, ASI, dan sekresi usus. IgA berfungsi untuk melawan
mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.

● IgM adalah antibodi yang pertama kali tiba di lokasi infeksi, menetap di
pembuluh darah dan tidak masuk ke jaringan. IgM berumur pendek dan
berfungsi untuk mengaktivitasi komplemen dan memperbanyak fagositosis.

● IgD memiliki fungsi memicu respons imunitas dan banyak ditemukan di


limfosit B. Meskipun demikian, IgD berjumlah sedikit pada limpa dan serum
darah.

● IgE Antibodi ini terikat pada reseptor sel mast dan basofil. IgE menyebabkan
pelepasan histamin dan mediator kimia lainnya. Selain itu, IgE banyak
ditemukan dalam darah dengan konsentrasi rendah dan kadarnya meningkat
ketika bereaksi terhadap alergi.
F. Sistem Komplemen
Sistem komplemen adalah protein dalam serum darah yang bereaksi berjenjang
sebagai enzim untuk membantu sistem kekebalan seluler dan sistem kekebalan
humoral untuk melindungi tubuh dari infeksi. Protein komplemen tidak secara khusus
bereaksi terhadap antigen tertentu, dan segera teraktivasi pada proses infeksi awal
dari patogen. Oleh karena itu sistem komplemen dianggap merupakan bagian dari
sistem imun bawaan. Walaupun demikian, beberapa antibodi dapat memicu
beberapa protein komplemen, sehingga aktivasi sistem komplemen juga merupakan
bagian dari sistem kekebalan humoral.
Protein komplemen di dalam serum darah merupakan prekursor enzim yang
disebut zimogen. Zimogen pertama kali ditemukan pada saluran pencernaan,
sebuah protease yang disebut pepsinogen dan bersifat proteolitik. Pepsinogen dapat
teriris sendiri menjadi pepsin saat terstimulasi derajat keasaman pada lambung.
Protein hasil irisan zimogen berguna bagi :
● peningkatan respon antibodi dan memori imunologis
● proses lisis
● pembersihan kompleks imun dan sel apoptotik
● proses kemotaksis
● mediator peradangan seperti mastosit untuk memicu proses degranulasi
antibodi IgE.
melalui jalur yang disebut :
● Jalur klasik
○ C1qrs, C2, C3, C4, C1-INH, C4-BP
● Jalur lektin
○ MBL, MASP, MASP2
● Jalur alternatif
○ C3, Faktor B, Faktor D, Properdin, Faktor I, Faktor H, Faktor DA, CR1
● yang ketiganya mengarah pada pembentukan kompleks lisis melibatkan
protein-protein C5, C6, C7, C8, C9, Protein S

Di bawah ini adalah fungsi dari komplemen :


● Mencerna sel, bakteri, dan virus.
● Opsonisasi, yaitu memicu fagositosis antigen partikulat.
● Mengikat reseptor komplemen spesifik pada sel-sel imun, inflamasi, dan
beberapa molekul imunoregulator.
● Pembersihan imun, yaitu membuang sisa-sisa bahan imunitas (kompleks
imun) dan mengirimnya ke di limpa dan hati untuk dihancurkan.

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan
oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja
dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi. Jika sistem
kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga
menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat
berkembang dalam tubuh. Jika sistem ini terlalu aktif akan terjadi autoimunitas
seperti alergi atau hipersensitivitas.

B. Saran
Setelah mengetahui teori dasar tentang imunologi mahasiswa diharapkan dapat
mengerti cara menjaga imun tubuh dan dan dapat memahami apa saja fungsi dari
imunitas tubuh.

DAFTAR RUJUKAN

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_imun
https://blog.ruangguru.com/jenis-jenis-imunitas-tubuh
https://amp.kompas.com/ekonomi/read/2010/02/22/10194099/komponen.sistem.imu
n
https://id.mort-sure.com/blog/difference-between-antigens-and-antibodies-a251ae/
https://blog.ruangguru.com/mengenal-antigen-dan-antibodi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_komplemen

Anda mungkin juga menyukai