Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AL YAUMIL RAHMALIN

NIM : P07224118002
HARI/TANGGAL : Selasa,02 Juni 2020
DOSEN PENGAJAR : Kiftian Hadi Prasetya, M.Pd
MATA KULIAH : Bahasa Indonesia
Rangkuman materi Bahasa yang baik dan benar.

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan sebuah
gagasan,pikiran, maksud, dan tujuan kepada orang lain. Bahasa adalah dapat dikatakan
komponen yang paling terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia bisa jadi tidak akan bisa
melanjutkan kelangsungan hidup mereka dengan baik dan teratur tanpa adanya Bahasa yang
digunakan. Manusia juga tidak bisa ber interaksi dengan baik jika mereka tidak bisa menguasai
Bahasa antara satu sama lain yang diutarakan atau dibicarakan oleh lawan komunikasinya.
Penggunaan Bahasa itu sendiri berbeda pada setiap masyarakat dan memiliki aturan yang
berbeda pula pada masing – masing pemakaian bahasanya. Sebagai rakyat Indonesia, sudah
menjadi kewajiban dan sudah menjadi hal yang lazim pada semua kalangan masyarakat di
Indonesia untuk menggunakan Bahasa Indonesia.
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam masyarakat kita ini terutama di kota – kota besar
memang sudah lazim digunakan, namun banyak yang tidak menggunakan aturan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar. Pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam masyarakat kita diperlukan sebagaii penyetaraan dalam bersosialisasi dengan sesame
rakyat Indonesia. Bahasa yang baik yaitu Bahasa yang mudah dimengerti dan sesuai dengan
situasi. Untuk berkomunikasi Bahasa yang digunakan harus jelas dan mudah dimengerti.
Beberapa laras Bahasa yang dapat digunakan untuk situasi tertentu yang sesuai dengan dengan
kegunaanya baik formal maupun nonformal. Yaitu :
1. Ragam beku : penggunaanya pada saat situasi serius dan penting contohnya upacara
pernikahan.
2. Ragam resmi : penggunaannya pada saat berkomunikasi yang resmi contohnya pada saat
rapat
3. Ragam konsultatif : penggunaanya pada saat sedang belanja di pasar
4. Ragam santai : penggunaanya pada saat tidak serius
5. Ragam akrab : penggunaanya pada ssaat mempunyai hubungan erat yang dekat

Bahasa yang benar yaitu Bahasa yang sesuai dengan aturan baik tertulis. Ciri – ciri ragam Bahasa
baku yaitu :
1. Pemakaian aturan bahassa dan penataan Bahasa normative.
2. Pemakaian kata – kata yang baku
3. Pemakaian ejaan Bahasa resmi dalam tulisan. Ejaan yang sudah berlaku dan sudah
disempurnakan oleh (EYD) harus mengikuti aturan ini.
4. Pemakaian kata baku dalam tulisan. Kata baku yaitu kata yang bebas dari Bahasa daerah
setempat.
5. Pemakaian kalimat yang efektif dan sesuai
Bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu Bahasa yang mudah dimengerti,dipahami. Dari segi
Bahasa baku yang resmi dan sah agar masyarakat di negara Indonesia dapat berkomunikasi
dengan Bahasa nasional.

Kata yang akan dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kata yang tepat dan serasi serta baku.
Pembicaraan seperti : sesuai dengan lawan bicara, topik pembicaraan, ragam pembicaraan,) kata
yang baku merupakan kata yang sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.
Kalimat yang dipakai Bahasa Indonesia adalah kalimat yang efektif yang harus :
1. Mudah dipahami
2. Memenuhi unsur penting dalam kalimat
3. Menggunakan kata tepat dan serasi
4. Rasional
5. Efisien
6. Tidak ambigu
Dalam ragam resmi sekurang – kurangnya kalimat, ada lisan dan tertulis yaitu yang masing
masingnya harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). kalau tidak ada yang memiliki unsur
subjek dan unser predikat, itu bukanlah sebuah kalimat. Kata yang spereti itu dapat disebut
sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa. Ada pula pemilihan kata yaitu :
1. Kalimat tunggal
Yaitu yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Kalau dilihat dari unsur – unsurnya,
kalimat yang panjang dalam Bahasa Indonesia bisa dikembalikan ke kalimat dasar
sederhana. Kalimat tunggal yang sederhana juga terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Sehubungan dengan itu, kalimat yang panjanng bisa juga di cari tau pola ataupun
pembentukkannya

2. Majemuk majemuk setara


Terjadi dari dua kalimat tunggal maupun lebih. Kalimat majemuk juga setara dan bisa
dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu :
- Dua kalimat tunggal atau lebih bisa dihubungkan dengan kata (dan,atau,serta) kalau
kalimat tunggal atau lebih itu sesuai, maka hasilnya itu disebut dengan kalimat
majemuk setara penjumlahan. Contoh kami membaca ,mereka menulis, kami
membaca dan mereka menulis.
- Kedua kalimat tunggal dapat berhubungan dengan kalimat yang sesuai atau kata
tetapi kalau kalimat itu menunjukkan pertentangan atau ketidaksesuaian dan hasilnya
disebut kalimat majemuk setara pertentangan. Contoh : china dan amerika tergolong
negara maju, Indonesia dan belanda tergolong negara berkembang
- Dua kalimat tunggal atau lebih bisa dihubungkan dengan kata lalu dan kemudian,
dapat dikemukakannya secara berurutan. Contoh : mula – mula disebutkan nama –
nama juara MTQ tingkat remaja, kemudian disebutkan nama nama juara MTQ tingkat
dewasa.
- Ada pula dua kalimat tunggal atau lebih dihubungkan dengan kata atau kalau,
kalimaat itu menunjukkan pemilihan, dan disebut dengan kalimat majemuk setara
pemilihan. Contoh : para pemilik tooko membayar iuran pajak yang terdekat, atau
paraa petugas menagihnya ke took itu langsung.

3. Kalimat majemuk tidak setara


Kalimat majemuk tidak setara dari satu kalimat yang bebas dan satu suku kalimat atau
lebih yang tidak bebas. Kalimat ini menjelaskan bahwa taraf kepentingan yang berbeda –
beda di anatar inti gagasan yang majemuk.inti gagasan dimasukkan ke dalam isi kalimat,
sedangkan sambungan kata dari sudut pandang waktu, sebab,akibat, tujuan,syarat, dan
sebagainyaa dengan aspek gagasan yang lain diungkapkan dalam anak kalimat.

4. Kalimat majemuk campuran


Kalimat jenis ini ada yang terdiri dari beberapa kalimat majemuk bertingkat. Misalnya :
- Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.

Anda mungkin juga menyukai