Kisi Kisi Pajak 2
Kisi Kisi Pajak 2
4. Reza pramudya mulai usaha bengkel 3 februari 2015, penerimaan bruto bulan februari 2015
sebesar Rp. 70.000.000,00,- persentase nroma perhitungan misalnya untuk bengkel motor
22,5%, faisal reza pramudya kawin dan mempunyai 2 anak, PTKP Rp. 45.000.000,00,-
hitung penghasilan kena pajak …
a. Rp. 144.000.000,-
b. Rp. 140.000.000,-
c. Rp. 141.000.000,-
d. Rp. 114.000.000,-
5. Dari soal nomor 11 diatas berapa PPH pasal 25 terutang bulan februari :
a. Rp. 1.830.300,-
b. Rp. 1.383.300,-
c. Rp. 1.383.000,-
d. Rp. 1.383.800,-
6. Pajak penghasilan pasal 24 menentukan batas maksimum kredit pajak yang terendeah, diantara
3 unsur dibawah ini kecuali :
a. Jumlah pajak yang terutang didalam negeri
b. Jumlah pajak yang terutang atau dibayar di luar negeri
c. (Penghasilan luar negeri dibagi seluruh penghasilan kena pajak) X PPH atas seluruh yang
dikenakan tariff pph pasal 17
d. Jumlah pajak yang terutang untuk seluruh penghasilan kena pajak
7. Penghasilan dibawah ini yang dikenai pajak bersifat final, kecuali :
a. Penghasilan bunga bruto
b. Penghasilan berupa hadia undian
c. Penghasilan dari royalty
d. Penghasilan dari transaksi derivative
16. Didalam PPH pasal 26 ditetapkan bahwa batas penghasilan kena pajak (PKP) dikurangi pajak BUT
di Indonesia dipotong pajak 20%, kalau penghasilan kantor pusat BUT di Indonesia sebesar Rp.
20.500.000,- hitung PPH pasal 26 terhutang .
a. Rp. 3.750.000.000,-
b. Rp. 3.570.000.000,-
c. Rp. 3.057.000.000,-
d. Rp. 3.075.000.000,-
17. Dari soal nomor 24 diatas apabila penghasilan setelah kena pajak, ditanamkan kembali di
Indonesia, penghasilan tersebut tidak dipotong pajak dengan syarat, kecuali.
a. Pembelian aktiva pada saham dari obligasi yang keuntungannya untuk BUT di Indonesia
b. Pembelian aktiva tetap yang digunakan olehBUT yang melakukan kegiatan BUT di Indonesia
c. Penyertaan modal pada perusahaan yang baru didirikan dan berkedudukan di Indonesia
sebagai pemegang saham
d. Investasi berupa aktiva tidak berwujud oleh BUT untuk menjalankan usaha BUT di Indonesia
Apabila penghasilan luar negeri berasal dari beberapa Negara, maka perhitungan batas
maksimum kredit pajak dilakukan untuk masing-masing Negara, kalau diketahui penghasilan
netto dalam tahun 2015 untuk :
1. Di Negara A , memperoleh penghasilan (LABA) Rp. 2.000.000.000,- dengan tarif pajak 35%
2. Di Negara B, memperoleh penghasilan (LABA) Rp. 1.000.000.000,- dengan tariff 20%
3. Penghasilan usaha di Indonesia Rp. 5.00.000.000,-
20.