PROPOSAL
KERJA PRAKTEK AKHIR (KPA)
Oleh:
BELLA SABRINA PUTRI HUTAGAOL
3201810054
PROPOSAL
KERJA PRAKTEK AKHIR (KPA)
Oleh:
BELLA SABRINA PUTRI HUTAGAPL
3201810054
Proposal ini diterima dan disyahkan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Rangkaian
Kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) di
Politeknik Negeri Pontianak
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing,
Diketahui oleh:
ISWAN PURNAMA. Ekstrak Etanol Daun Salam dan Fraksinya sebagai Inhibitor -
Amilase. Dibimbing oleh TEGUH SETYO NUGROHO.
Ringkasan merupakan ulasan mengapa Kerja Praktek Akhir (KPA) dilakukan; tujuan yang
ingin dicapai dalam KPA; bagaimana melaksanakannya atau metode pelaksanaan dari
kegiatan KPA. Ringkasan disusun dalam bentuk paragraf yang diuraikan secara terperinci
dan diketik dengan spasi satu dengan maksimal 300 kata. Sebagai contoh sbb:
Eugenia polyantha yang dikenal dengan nama salam adalah tanaman obat yang banyak
digunakan dalam mengobati berbagai penyakit, termasuk diabetes. Tujuan penelitian ini
adalah memperoleh fraksi teraktif penghambat aktivitas
-amilase dari ekstrak etanol daun salam serta mengidentifikasi kandungan fitokimianya.
Ekstrak etanol kasar difraksinasi menggunakan ekstraksi cair-cair memperoleh 3 fraksi,
yaitu fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, dan fraksi air. Uji aktivitas inhibisi -amilase
menunjukkan bahwa semua fraksi aktif menghambat -amilase, dengan fraksi air
menunjukkan aktivitas tertinggi sebesar 22.52%. Fraksinasi lanjutan fraksi air
menggunakan kromatografi kolom silika gel dengan elusi gradien menghasilkan 4 fraksi.
Semua fraksi menunjukkan aktivitas hambat -amilase; fraksi 2 menunjukkan aktivitas
tertinggi, yaitu 57.57%. Berdasarkan uji fitokimia, komponen kimia yang terkandung dalam
fraksi teraktif adalah golongan alkaloid, flavonoid, dan saponin.
i
SUMMARY
ISWAN PURNAMA. Ethanolic Extract of Eugenia polyantha Leaves and Its Fraction as -
Amylase Inhibitor. Supervised by TEGUH SETYO NUGROHO.
Summary merupakan ringkasan dalam bentuk bahasa Inggris. Isinya merupakan ulasan
mengapa kerja praktek akhir (KPA) dilakukan; tujuan yang ingin dicapai dalam KPA;
bagaimana melaksanakannya atau metode pelaksanaan dari kegiatan KPA. Ringkasan
disusun dalam bentuk paragraf yang diuraikan secara terperinci dan diketik dengan spasi
satu dengan maksimal 300 kata. Sebagai contoh sbb:
Eugenia polyantha known as salam in Indonesia is widely used as herbal medicinal plant to
treat various diseases, including diabetes. The objectives of this research are to obtain the
active fraction of ethanolic salam leaves extract, which is inhibitory against -amylase
activity, and to identify phytochemical constituents of the fractions. Crude ethanolic extract
fractionated by liquid-liquid extraction gave 3 fractions, namely n-hexane, ethyl acetate,
and water fractions. All fractions showed inhibitory activity against -amylase and water
fraction showed the highest activity with the inhibition of 22.52%. Subsequent fractionation
of the water fraction using silica gel column chromatography with gradient elution
produced 4 fractions. All fractions showed inhibitory activity against -amylase; fraction 2
showed the highest activity with the inhibition of 57.57%. Phytochemical screening showed
that alkaloids, flavonoids, and saponins were the chemical constituents of the active
fraction.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan proposal Kerja Praktek Akhir (KPA) ini. Penulis
menyadari akan keterbatasan penulis dalam pembuatan proposal KPA sehingga diharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan proposal ini.
Pada proposal ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan secara moril
dan materil.
2. Bapak Lukas Wibowo Sasongko, S.St.Pi., M.Si. selaku kepala Jurusan Ilmu Perikanan
dan Kelautan.
3. Bapak Evi Fitriani, S.St.Pi., M.Si. selaku Kepala Program Studi Teknologi Pengolahan
Hasil Perikanan.
4. Ibu Vivin Primadini, S.St.Pi., M.Si selaku koordinator Kerja Praktek Akhir.
6. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal Kerja Praktek
Akhir (KPA) ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam proposal KPA ini, baik dalam
penyusunan maupun penempatan kata-kata yang masih belum sempurna, sehingga
diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan
proposal ini.
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL V
DAFTAR GAMBAR V
DAFTAR LAMPIRAN V
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 3
2 TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Tinjauan Pustaka 4
2.2 Penggunaan Tabel, Gambar, Grafik, Bagan atau Lampiran 4
2.3 Panduan Teknis Penulisan dengan Template 4
2.3.1 Pengaturan Style Tulisan 4
2.3.2 Pengaturan Judul Bab, Subbab, dan Subsubbab 5
2.3.3 Pembuatan Daftar Isi 6
2.3.4 Pengaturan Tata Letak Tabel dan Gambar 6
2.3.5 Pemberian Judul Tabel, Gambar, dan Lampiran 8
2.3.6 Pembangkitan Daftar Tabel, Gambar, dan Lampiran 9
2.3.7 Pengaturan Persamaan Matematika 10
2.3.8 Penggunaan Page Break 10
2.4 Panduan Teknis Sitasi Pustaka dan membuat Daftar Pustaka 10
2.5 Tata Tulis dan Kebahasaan 12
2.5.1 Aturan Penulisan KPA 12
2.5.2 Kebahasaan 13
2.6 Pedoman Lain 19
2.6.1 Tabel dan Gambar 19
2.6.2 Satuan dan Singkatan 20
2.6.3 Angka 20
3 METODOLOGI 22
3.1 Waktu dan Tempat 22
3.2 Alat dan Bahan (hanya untuk KPA penelitian/percobaan) 22
3.3 Rancangan Kegiatan KPA 22
3.4 Metode Pengumpulan Data 24
3.4.1 Data yang dikumpulkan 24
3.4.2 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 24
3.5 Pengolahan dan Analisis Data. 25
DAFTAR PUSTAKA 26
LAMPIRAN 27
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
v
1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah :
1. Menguraikan proses pengolahan amplang di UKM Pak Oky.
2. Mengetahui nilai tingkat kesukaan masyarakat terhadap produk amplang berbahan
baku campuran ikan tenggiri dengan ikan bandeng
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari Kerja Praktek Akhir (KPA) adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan dalam bidang pengolahan hasil perikanan khususnya
pengolahan produk amplang berbahan baku campuran ikan tenggiri dengan ikan
bandeng.
2.
2
2 TINJAUAN PUSTAKA
3
Tenggiri termasuk ikan pelagis yang hidup di permukaan laut atau didekatnya.
Salah satu dari sifat ikan pelagis besar ini adalah suka bergerombol, sehingga
penyebarannya pada suatu perairan tidak merata (Martosubroto et al. 1991 diacu dalam
Mutakin 2001). Taksonomi ikan tenggiri diklasifikasikan sebagai berikut (Saanin 1984)
:
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Sub ordo : Scombridea
Famili : Scombridae
Sub family : Scombrinae
Genus : Scomberomorus
Spesies : Scomberomorus commersonii
Gambar 2.1 Ikan Tenggiri (Cybium commersoni)
Sumber : alam(2013)
Ikan ini mengandung omega-3 yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan serta
perkembangan otak manusia. Menurut Departemen Kesehatan, gizi protein yang
dihasilkan ikan tenggiri cukup tinggi, yaitu 21,4 gram per 100 gram ikan (Depkes,
2008).
Ikan tenggiri (gambar 2.1) memiliki garis lateral di tubuhnya, memanjang dan bagian
insang sampai akhir sirip dorsal dan berwarna biru kehijauan di bagian punggungnya.
Garis lateral ada juga terpecah-pecah menjadi bercak-bercak atau totol-totol pada ikan
dewasa dan juvenil. Ikan ini memiliki jari-jari keras (spiner) sebanyak 15-18, jari-jari
tulang nunak sebanyak 15-20 pada sirip dorsal dan
4
Tenggiri memiliki garis rusuk lurus kemudian membengkok tajam di bawah awal
jari-jari sirip tambahan dan melurus kembali sampai batang ekor. Garis rusuk tenggiri
tidak terputus dan hanya berjumlah satu, gelembung renang tidak ada, warna
punggung biru gelap keabu-abuan atau biru kehijauan. Sisi tubuh tenggiri berwarna
putih perak dan pada bagian perut dijumpai garis-garis (Guci, 1999).
Pustaka yang digunakan dalam bab ini ialah acuan primer, diutamakan artikel jurnal
dan paten yang relevan dengan bidang yang dikaji, terkini (< 5 thn), dan asli. Diktat dan
buku ajar tidak termasuk acuan primer. Tinjauan pustaka memuat telaah singkat, jelas, dan
sistematis tentang kerangka teoretis, kerangka pikir, temuan, postulat-postulat, prinsip,
asumsi, dan hasil-hasil kajian yang relevan dengan topik KPA, yang menjadi landasan
gagasan/ide guna menggali pemahaman mengenai suatu masalah dan solusi pemecahannya.
Tinjauan pustaka berisi uraian tentang alur pikir dan perkembangan keilmuan akan
topik kajian. Pada hakikatnya, tinjauan pustaka berkaitan dengan tema Kerja Praktek Akhir,
paradigma, cara pandang, tinjauan pustaka terhadap penulis terdahulu, atau pun ulasan
singkat tentang pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari tema yang diambil.
Dengan demikian maka Tinjauan Pustaka BUKANLAH uraian mengenai metoda
dan/ataupun dasar-dasar teori yang sudah lazim. Pustaka yang digunakan sebaiknya berupa
pustaka terbaru yang relevan dengan tema atau judul yang diangkat.
5
2.3.1 Pengaturan Style Tulisan
Judul bab, subbab, dan subsubbab masing-masing memiliki format penulisan
tersendiri. Format tersebut dapat diatur secara otomatis menggunakan fitur styles pada
Microsoft Word. Pada templat ini, beberapa style yang sering digunakan dalam penulisan
karya ilmiah telah tersedia (Gambar 1). Style dapat diakses pada menu Home.
Style yang disediakan oleh templat ialah style untuk daftar ilustrasi (tabel, gambar,
dan lampiran), daftar pustaka, tubuh tulisan, judul bab, judul subbab, judul subsubbab, dan
judul ilustrasi. Beberapa style tersebut tetap memerlukan pengaturan secara manual yang
dilakukan oleh penulis karya ilmiah. Contohnya, penomoran pada daftar tabel, gambar, dan
lampiran harus diulang pada setiap daftar ilustrasi. Oleh karena itu, pengecekan format oleh
penulis tetap disarankan untuk dilakukan sebelum karya ilmiah dicetak.
6
Gambar 2 Style heading Judul Bab, Sub bab, dan Sub sub bab yang tersedia
pada template
7
2.3.4 Pengaturan Tata Letak Tabel dan Gambar
Kesulitan yang sering ditemui dalam penulisan karya ilmiah ialah peletakan tabel dan
gambar yang kurang tepat. Hal ini menimbulkan ruang kosong yang cukup banyak pada
bagian bawah halaman atau terpotongnya tulisan dalam sebuah halaman. Untuk mengatasi
hal tersebut, gambar atau tabel dapat diletakkan dalam sebuah text box yang diletakkan di
bagian atas atau bawah halaman (opsional).
Pertama, buatlah sebuah text box. Pada Microsoft Word 2007 dan 2010, text box
dapat dibuat pada menu Insert Text Box (Error: Reference source not found). Kemudian,
pindahkan gambar atau tabel beserta judulnya ke dalam text box tersebut, dan sesuaikan
ukuran text box tersebut Sesuaikan ukuran text box sesuai dengan besarnya gambar atau
tabel. Lebar text box disarankan sama dengan bidang gambar agar lebar judul tidak
melebihi bidang gambar atau tabel. Namun, jika lebar gambar kurang dari 10 cm, lebar text
box diatur sebesar 10 cm. Hal ini dilakukan agar bidang judul tidak terlalu sempit.
Selanjutnya, tata letak text box harus diatur agar sesuai dengan format yang diberikan
dalam Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Opsi pengaturan tata letak berada pada jendela
Layout. Untuk masuk ke jendela tersebut pada Word 2007, klik kanan pada text box
kemudian pilih Format Text Box Layout Advanced. Pada Word 2010, klik kanan pada
text box kemudian pilih More Layout Options.
Pada Position, atur nilai horizontal alignment dan vertical alignment sesuai dengan
Error: Reference source not found. Pastikan pilihan Allow overlap tidak dicentang. Setelah
itu, pilih Wrapping Style, Top and Bottom (Error: Reference source not found). Setelah
tombol OK ditekan, posisi text box akan disesuaikan dengan opsi yang telah diatur
sebelumnya. Jangan lupa untuk menghilangkan warna garis text box yang secara default
bewarna hitam. Dengan menggunakan text box, posisi gambar atau tabel dapat diatur
dengan mudah tanpa menimbulkan ruang kosong yang signifikan pada karya ilmiah.
8
Gambar 5 Jendela Layout
9
Gambar 7 Jendela untuk memasukkan judul ilustrasi
Setelah daftar dibuat, sorotlah seluruh bagian daftar tersebut, kemudian berikan style
Daftar Ilustrasi. Setiap baris pada daftar akan diberi nomor secara otomatis. Apabila terjadi
ketidaksesuaian penomoran, pengaturan penomoran harus diatur kembali. Contohnya, poin
10
pertama Daftar Gambar diberi nomor 3, padahal seharusnya diberi nomor 1. Apabila hal ini
terjadi, tekanlah tombol kanan tetikus pada nomor poin pertama, kemudian pilih opsi
Restart Numbering.
11
2. Selanjutnya pilih jenis referensi (buku, jurnal, laporan, dll), yang diteruskan dengan
mengisi nama pengarang, judul, tahun, dll.→ok
3. Ulangi dengan cara yang sama untuk memasukan sumber pustaka yang lain.
4. Untuk mengatur dan mengedit kumpulan sumber pustaka yang telah di input, gunakan
→manage sources
5. Untuk menampilkan daftar pustaka, letakan kursor pada tempat yang diinginkan, klik
bibliography→ insert bibliography
12
Gambar 11 insert bibliography untuk menampilkan daftar pustaka
13
proposal KPA menggunakan 1,5 spasi dan 2 spasi untuk jarak antar subbab, aturan lainnya
tetap sama mengikuti aturan penulisan laporan KPA.
2.5.2 Kebahasaan
Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi kepada orang lain. Untuk penulisan laporan KPA, bahasa yang
digunakan adalah bahasa Indonesia yang telah disempurnakan. Kosakata bahasa Indonesia
baku dapat dirujuk pada kamus besar bahasa Indonesia. Dalam pembuatan laporan KPA
sangat dianjurkan menggunakan tata bahasa yang efisien dan efektif dengan mengikuti
kaidah tata bahasa yang dibakukan dan dianggap baku, dengan mempertimbangkan
kehematan kata dan ungkapan.
Penulisan bahasa Indonesia menggunakan huruf latin, dengan bentuk umum huruf
latin yang lazim digunakan adalah huruf romawi dan italik. Penampilan huruf latin dapat
ditampilkan secara tipis, tebal, kecil, dan kapital.
Huruf romawi
Huruf romawi selalu berdiri tegak sehingga dalam semua penulisan dan percetakan
huruf romawi banyak digunakan sebagai standar. Untuk keperluan tertentu penulisan huruf
romawi dapat dibuat dalam bentuk italik atau miring. Huruf miring dapat digunakan untuk
9 hal berikut:
1 Kata dan ungkapan asing yang ejaanya tetap dipertahankan dalam banyak bahasa
termasuk bahasa Indonesia, seperti: ad hoc, et al., invitro, invivo, dll.
2 Nama kapal atau satelit: KRI Rencong, KRI Macan Tutul, Palapa 1, Palapa B12, dll.
3 Tetapan dan peubah yang tidak diketahui dalam matematika, misalnya (x, y, z).
4 Kata atau istilah yang diperkenalkan untuk diskusi khusus seperti sanitasi, higiene.
5 Pernyataan rujukan silang dalam indeks; lihat, lihat juga.
6 Judul buku atau terbitan berkala yang disebutkan dalam tubuh tulisan, belian, iprekas,
hayati.
7 Kata atau frase yang diberi penekanan, seperti ....hal itu tidak dibenarkan.
8 Tiruan bunyi, seperti; terdengar bunyi ayam ku-ku-ru-yuk.
9 nama ilmiah seperti genus, spesies, varietas, dan forma mahluk, contohnya: Penaeus
monodon, Eucheuma cottonii, Clarias gariepinus, Olium sativum, Manihot utilisima,
Salacca zalacca var. Untuk nama takson diatas tingkat genus tidak ditulis dengan huruf
italik: Felidae, Streptomycetaceae, Moraceae, Claridae, Teleostei.
14
2 Nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari, bulan, tarikh, peristiwa sejarah, takson
mahluk hidup diatas genus, jabatan, gelar, lembaga, dan pangkat yang diikuti nama
orang atau tempat, misal bahasa Indonesia, Gubernur Kalimantan Barat, Sultan
Pontianak.
3 Setiap kata dalam judul buku atau berkala, kecuali kata tugas; dan, yang, untuk, di, ke,
dari, terhadap, sebagai, tetapi, berdasarkan, dalam, antara, melalui, secara yang tidak
terlatak pada awal kalimat.
4 Nama-nama geografi seperti nama sungai, provinsi, kota, negara, kecamatan, desa,
pulau, gunung, planet, bulan, satelit. Namun tidak digunakan untuk nama geografi yang
digunakan untuk nama jenis seperti kacang bogor, garam inggris, gula jawa, durian
bangkok, sawi cina, atau sebagai bentuk dasar kata turunan seperti mengindonesiakan,
pengaraban, keinggris-ingrisan.
5 Setiap unsur ulang sempurna yang terdapat pada judul buku atau nama lembaga seperti
dimaksud pada point 1 dan 2 diatas, seperti Undang-Undang Dasar 1945, Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
6 Penulisan nama orang pada hukum, dalil, uji, teori, dan metode, contohnya; hukum
Dalton, hukum Archimedes, uji Duncan, uji Friedman, metode Grosowich, analisis
Fourier. Untuk penamaan rancangan, proses, uji, atau metode yang tidak diikuti nama
orang ditulis dengan huruf kecil, misalnya rancangan acak lengkap, uji morfometri, atau
uji mortalitas. Apabila penamaan tersebut akan disingkat maka singkatannya
menggunakan huruf kapital, seperti; rancangan acak lengkap (RAL), proses hierarki
analitik (PHA) atau metode immunodifusi ganda (MIG).
Selain hurup kapital dan italik dalam penulisan juga sering digunakan huruf tebal,
seperti untuk judul atau heading ‘sirahan utama’. Bentuk huruf ini dapat dipakai untuk
nama ilmiah takson yang baru ditemukan atau diusulkan pertama kali. Vektor atau matriks
dalam matematika pada umumnya juga ditampilkan dengan huruf tebal. Selain huruf latin
juga sering digunakan huruf yunani dalam karya tulis ilmiah. Bentuk huruf kapital yunani
sama dengan huruf latin, tetapi semua huruf kecilnya mempunyai bentuk yang sangat
berbeda. Huruf yunani banyak digunakan untuk rumus kimia (πr2), lambang astronomi
(deklinasi δ) satuan ukuran (µL), istilah kimia (β-laktamase) atau kedokteran (γ-globulin).
Pengejaan kata
Pengakuan huruf latin sebagai huruf Indonesia maka dalam penulisan kata-kata
serapan dari bahasa asing pada umumnya dilakukan dengan mendekati bentuk dan lafal
aslinya. Sehingga dalam pelaksanaannya penyesuaian diatur dalam Pedoman Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembantukan Istilah. Beberapa
15
masalah yang sering terjadi dalam penggunaan huruf atau pengejaan istilah serapan antara
lain:
1 Bahasa Indonesia tidak mengenal adanya konsonan kembar seperti; klasifikasi bukan
klassifikasi, efektif bukan effektif, tetapi ada massa dan masa yang memiliki makna yang
berbeda.
2 Berhati-hati dalam menggunakan huruf f dan v, yang sering dipertukarkan atau diganti
dengan huruf p (negatif bukan negatip; aktif bukan aktip, aktivitas bukan aktifitas,
provinsi bukan propinsi).
3 Huruf x hanya dipakai di awal kata sedangkan ditempat lainnya diganti ks. Contohnya
xilem bukan silem atau ksilem; taksonomi bukan taxonomi; kompleks bukan komplex
atau komplek.
4 huruf y tetap y jika lafalnya y, contoh yen, yuan; y menjadi i jika lafalnya i, contoh
hipokotil bukan hypokotil, analisis bukan analisa, analysis atau analysa.
5 Huruf h pada gugus gh, kh, rh, th dihilangkan, sedangkan hurup ph menjadi f dan ch
menjadi k, contoh; sorgum bukan sorghum, kromatografi bukan khromatografhi, ritme
bukan rhitme atau rhitma, metode bukan methode atau metoda, morfologi bukan
morphologi atau morpologi.
6 Nama-nama ilmu tertentu berakhiran –ika, seperti sistematika bukan sistematik atau
sistimatik; karena bukan ilmu maka dibakukan seperti kosmetik bukan kosmetika dan
antibiotik bukan antibiotika, demikian juga tropik bukan tropika atau tropis, karena
dibakukannya Samudera Pasifik.
7 Beberapa kata sulit sering dituliskan salah karena kurang memahami bentuk bakunya,
seprerti; kualitas bukan kwalitas, jadwal bukan jadual, sintesis bukan sintesa, ameba
bukan amuba, projektor bukan proyektor, atmosfer bukan atmosfir atau atmosfera,
varietas bukan varitas, automatis bukan otomatis, mikrob bukan mikroba, mikrobia,
atau mikrobe sebab dibakukannya aerob; standar dan standardisasi bukan standarisasi.
Penulisan Kata
Kata depan adalah kata yang bila diikuti dengan kata lain akan menunjukkan
tempat, seperti di, ke, dari, pada. Dalam penulisannya kata depan harus selalu dipisahkan
dari kata yang mengikutinya, contoh: di dalam bukan didalam, di antaranya bukan
diantaranya, di samping itu bukan disamping itu, ke dalam bukan kedalam, di lapangan
bukan dilapangan, ke laboratorium bukan kelaboratorium, dari dalam tabung bukan
daridalam tabung, pada dasarnya bukan padadasarnya.
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang memperoleh imbuhan (awalan, sisipan,
akhiran). Hingga saat ini masih ada kendala dalam penulisan awalan di-. Sesuai kaidah
bahasa, penulisan imbuhan harus serangkai dengan kata yang mengikutinya; dengan
16
demikian awalan di- harus dirangkai seperti dilakukan bukan di lakukan, diamati bukan di
amati, dinyatakan bukan di nyatakan.
Kata gabung adalah dua buah kata yang memiliki arti baru (frase). Pada umumnya
kata gabung ditulis terpisah, contohnya budi daya, usaha tani, terima kasih, kerja sama,
sumber daya, kecuali kata yang sudah padu benar, misalnya olahraga, kepada, daripada.
Tanda Baca
Tanda titik(.), tanda ini selalu dipakai untuk:
1 Pada akhir kalimat
2 Pada singkatan tertentu (A. A. Nasution, gb., hlm., S.Si.),
3 Di belakang angka dan huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau gambar (7.0, 8.1, 7.1.2,
7.1.2),
4 Sebagai pemisah angka jam dan menit yang menunjukkan waktu, misalnya: pukul 11.35;
02.15,
5 Dalam penulisan desimal (0.888, 0.776)
6 pada akhir judul gambar
Tanda titik tidak boleh dipakai pada:
1 Di belakang angka atau huruf terakhir dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar (2.1, 2.1.1,
2.1.2, 2.2.1), demikian juga pada bagan yang hanya terdiri atas satu tingkat, misalnya:
1 ....
2 ....
2 untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah
contoh: tahun 2013, halaman 136, NIP 132317919,
3 pada akhir judul dan akhir judul yang merupakan kepala karangan.
17
Tanda titik dua(:) dapat dipakai untuk:
1 memperkenalkan senarai
2 menandakan pengutipan yang panjang, misalnya: Rifai (2006) mengungkapkan
keanekaragaman penampilan bentuk, ukuran, warna, perilaku, dan cara hidup jamur: “
Semua jamur ini sering dapat dikatakan serba unik sehingga tidak ada bandingnya di
tempat lain. Beberapa di antaranyatelah menyebabkan terjadinya keajaiban biologi
seperti sapu setan, pendar hayati, patogen termakankan, sayur berkayu, kenyataan yang
dapat disebut ‘fenomenajamur trofik’. Ascoparassis heinricherii sempat
mencengangkanpara ilmuan”.
3 Menekankan urutan pemikiran di antara dua bagian kalimat lengkap, misalnya misi
budaya dan stratregi adaftasi migran perempuan: penjual jamu gendong asal Tebas di
Pontianak.
4 menandakan nisbah (angka banding), misalnya Nisbah mahasiswa perempuan dan laki-
laki di Jurusan IKP yaitu 3:1.
5 memisahkan nomor jilid dan halaman dalam daftar pustaka (Food Chemistry 3: 182-
191)
6 memisahkan judul dan anak judul, Kepustakaan Gen: Bagaimana mengonstruksinya?
7 memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci, misalnya Surat Al Mukminun: 15
8 memisahkan tahun dan halaman kalau pengacuan halaman dilakukan pada sistem Nama-
Tahun dalam teks, contohnya Hidayat et al. 2006: 125.
Tanda titik koma (;) merupakan tanda koordinasi yang dapat dipakai untuk:
1 memisahkan unsur-unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang di dalamnya sudah
mengandung tanda baca lain, misalnya: saya datang; saya lihat; saya menang.
2 memisahkan unsur-unsur dalam deret yang rumit, terutama jika unsur-unsur tersebut
mengandung tanda baca, misalnya: kajian berdasarkan tiga kelompok hewan: udang,
lobster, kepiting; hiu, paus, kembung; kerang, koral, plankton.
3 memisahkan nama-nama pengarang pada pengacuan ganda, contohnya: Ilyas et al.
1998; Purwaningsih 2003; Winarno dan Sugiarto 2007.
Tanda kurung ((....)), tanda ini digunakan untuk mengapit hal-hal berikut:
1 tambahan keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral atau dapat dilepaskan
dari pokok pembicaraan. Contohnya, “Pengujian lanjut terhadap jumlah koloni E. Coli
(langkag 3) membuktikan bahwa sampel sosis ikan berbahaya”.
2 Huruf untuk memperkenalkan suatu singkatan, misalnya, “Makanan yang dibakar atau
dipanggang mengandung poliaromatik hidrokarbon (PAH) yang tinggi”.
18
3 penomoran yang dimasukkan dalam kalimat. Misalnya: Tahapan penanganan ikan
sebelum dibekukan adalah (a) penerimaan, (b) pencucian 1, (c) sortasi, (d) pencucian 2,
(e) penyusunan dalam pan, (f) pembekuan.
Tanda Garis Miring (/) adalah tanda yang banyak digunakan untuk:
1 tanda bagian atau menunjukkan bilangan pecahan (3/4 = 0,75)
2 kata tiap (25 g/Kg)
3 tanda garis miring tidak dipakai untuk menunjukkan atau.
Tanda Ampersan (&) yaitu tanda yang berfungsi sebagai pengganti kata dan bila
bentuknya lebih singkat yang diinginkan. Tanda ini dianjurkan dipakai dalam pengacuan
pustaka karena akan mengurangi pengulangan, contohnya:
Produksivitas...menurun (Reid & Webster dan Nandika & Tampubolon).
19
c. Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang paling banyak membahasnya.
Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berdiri sendiri, agar
dapat dimengerti oleh pembaca tanpa membaca keterangan dalam teks.
d. Jika tabel ditulis dalam posisi landskap, sisi atas tabel adalah sisi yang dijilid.
e. Tabel dan gambar selalu simetris di tengah (center) terhadap halaman.
f. Nomor tabel dan gambar diurut dari satu dan seterusnya tanpa memperhatikan ada di bab
berapa. Misalnya Tabel 1. Jika dalam suatu tugas akhir hanya terdapat 1 (satu) buah
tabel atau gambar, maka tidak perlu diberi nomor.Berlaku juga untuk gambar.
g. Daftar notasi dan daftar singkatan ditulis dengan huruf aslinya (tidak dibuat kapital
ataupun lowercase) dan disusun berdasarkan abjad. Penulisannya diurutkan dari huruf
kecil, huruf besar, dan simbol (contoh : a, B, ?)
h. Penulisan judul tabel dan gambar. Tabel: judul ditulis di atas tabel, simetris di tengah
(center) berjarak 2 spasi dari tubuh tulisan. Judul tabel ditulis langsung mengikuti
nomor tabelnya. Gambar: judul ditulis di bawah gambar berjarak 2 spasi, simetris
(center) terhadap gambar yang bersangkutan. Judul gambar ditulis langsung mengikuti
nomor gambarnya.
i. Penulisan sumber gambar dan tabel. Tabel: sumber tabel (jika bukan olahan sendiri)
ditulis di bagian bawah tabel berjarak 1 spasi dari tabel, huruf tegak tipe Times New
Roman 10 poin.. Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan ”telah diolah
kembali”. Gambar: sumber gambar (jika bukan olahan sendiri) harus ditulis di bagian
bawah judul gambar berjarak 1 spasi dari judul gambar, huruf tegak tipe Times New
Roman 10 poin.. Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan ”telah diolah
kembali”.
j. Peletakan tabel atau gambar, berjarak tiga spasi setelah teks. Penulisan teks setelah tabel
atau gambar dilanjutkan dengan jarak 2 spasi dari baris terakhir judul gambar.
k. Apabila judul gambar atau tabel melebihi satu baris, penulisannya simetris di tengah
(center) dan diketik dengan satu spasi.
l. Jika tabel dan gambar terlalu panjang, dapat diputus dan dilanjutkan dengan mengetikkan
nomornya dan keterangan “sambungan” dalam tanda kurung.
m. Jika tabel dan gambar terlalu lebar, terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut:
ditempatkan secara memanjang di halaman tersendiri; ditempatkan pada kertas lebar
kemudian dilipat agar tidak melebihi format kertas; diperkecil ukurannya sesuai format
tugas akhir, tetapi ukuran huruf yang tercantum di dalamnya tidak boleh lebih kecil dari
10 poin (ukuran sebenarnya).
20
2.6.2 Satuan dan Singkatan
Satuan yang digunakan dalam tesis adalah satuan S.I. Singkatan satuan
yangdigunakan adalah seperti yang dianjurkan oleh S.I. Singkatan satuan ditulis dengan
huruf kecil tanpa titik di belakangnya atau dengan lambang. Singkatan satuan tidak
dituliskan dengan huruf dicetak miring (italic). Singkatan satuan dapat terdiri atas satu, dua
atau sebanyak-banyaknya empat huruf Latin. Singkatan satuan dapat dibubuhi huruf awal
atau lambang seperti μ (mikro), m (mili), c (centi), d (desi), h (hekto), k (kilo), atau M
(mega). Satuan sebagai kata benda ditulis lengkap. Demikian juga satuan yang terdapat
pada awal kalimat ditulis lengkap. Satuan yang menunjukkan jumlah dan ditulis
dibelakang, ditulis dengan singkatannya.
2.6.3 Angka
Yang dimaksud dengan angka pada anak-bab ini adalah angka Arab. Angka
digunakan untuk menyatakan:
(1) besar-tentu ukuran (misalnya, 174 cm), massa (81,0 kg), suhu (250), persentase (95,7%)
dan lain-lain;
(2) nomor halaman;
(3) tanggal (17 Desember 1962);
(4) waktu (pukul 10.45 pagi);
(5) bilangan dalam perhitungan aljabar dan dalam rumus, termasuk bilangan pecahan;
(6) lain-lain.
Tanda desimal dinyatakan dengan koma, misalnya 25,5 (dua puluh lima setengah).
Tanda ribuan dinyatakan dengan titik, misalnya 1.000.000 (satu juta). Bilangan dalam
kalimat yang lebih kecil dari sepuluh dapat ditulis dengan kata-kata, misalnya enam
perguruan tinggi; tetapi lebih besar dari sepuluh digunakan angka, misalnya 17 buah
mangga. Besar tak tentu dan bilangan yang digunakan untuk menyatakan besar secara
umum ditulis dengan kata-kata, misalnya sepuluh tahun yang lalu, usia empat puluh tahun,
setengah jam mendatang, lima kali sehari, beberapa ratus sentimeter dan lain-lain.
Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal kalimat
memerlukan bilangan atau angka, tulislah bilangan tersebut dengan kata-kata; atau ubahlah
susunan kalimat sedemikian rupa sehingga bilangan tadi tidak lagi terletak pada awal
kalimat. Hindarilah penggunaan angka Romawi untuk menyatakan bilangan karena tidak
segera dapat dimengerti dengan mudah.
21
3 METODOLOGI
22
tujuan atau jenis kajian, seperti: eksploratif, deskriptif, koreksional, kausal, komparatif,
eksperimen, tindakan (action research), pemodelan, analisis suatu teori, atau kombinasi
dari berbagai jenis penelitian tersebut.
Untuk KPA penelitian/percobaan, uraikan juga prosedur/cara melakukan percobaan
(prosedur/cara pembuatan produk, formulasi, beserta diagram alirnya), jumlah perlakuan
yang diterapkan dalam percobaan, dan berapa kali pengulangannya. Pengulangan sangat
penting dilakukaan untuk konsistensi hasil percobaan. Contoh diagram alir dapat dilihat
pada Gambar 2; dan contoh tabel rancangan percobaan dapat dilihat pada Tabel 3.
Ikan Kakap
23
3.4 Metode Pengumpulan Data
Tabel 3 Komponen data dan informasi yang di kumpulkan dalam kegiatan KPA
Jenis data Teknik Pengumpulan
No Komponen Data Sumber Data
Primer Sekunder Data
I Proses ekstraksi kolagen
Uraian rinci ekstraksi kolagen saat Observasi, Praktek
- √ Lokasi KPA
praktek Kerja, Studi Pustaka
Bahan yang digunakan (jenis, berat, Observasi, Praktek
- √ Lokasi KPA
kondisi, dll) Kerja, Studi Pustaka
Hasil yang didapatkan (kuantitas dan Observasi, Praktek
- √ Lokasi KPA
kualitas) Kerja, Studi Pustaka
- dst
II Parameter Uji Kolagen
Lokasi KPA (Lab & Praktek Kerja,
- pH √
workshop THi) Pengukuran
Lokasi KPA (Lab & Praktek Kerja,
- Rendemen, Daya kembang √
workshop THi) Pengukuran
Lokasi KPA (Lab &
- Hedonik √ workshop THi), Kuisioner
Responden
- dst
III Kondisi Umum Lokasi Praktek
Lokasi KPA, Obsevasi, Wawancara,
- Sejarah tempat praktek √ √
Responden Studi Dokumen
Lokasi KPA, Obsevasi, Wawancara,
- Sarana kerja √ √
Responden Studi Dokumen
Lokasi KPA, Obsevasi, Wawancara,
- Struktur organisasi √ √
Responden Studi Dokumen
Lokasi KPA, Obsevasi, Wawancara,
- Visi, misi dan tujuan tmpat praktek √ √
Responden Studi Dokumen a
Lokasi KPA, Obsevasi, Wawancara,
- SDM √ √
Responden Studi Dokumen
IV dst
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
27
Lampiran 2 Score Sheet Uji Hedonik
HEDONIK
Nama:……………………… Tanggal:…………………….
Jenis Produk: Kerupuk Basah
Beri tanda √
kenampakan Bau Rasa Tekstur
Spesifikasi Nilai
U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3
Amat sangat
9
suka
Sangat Suka 8
Suka 7
Agak suka 6
Netral 5
Agak tidak
4
Suka
Tidak suka 3
Sangat tidak
2
suka
Amat sangat
1
tidak suka
28
Lampiran 3 Score Sheet Organoleptik Ikan Segar (SNI 01-2346-2006)
SNI 01-2346-2006
Nama Panelis : ……………… Tanggal: …………………
Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian.
Berilah tanda √ pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji.
Kode contoh
Spesifikasi Nilai
1 2 3 4
a. Mata
9
- Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih
- Cerah, bola mata rata, kornea jernih 8
- Agak cerah, bola mata rata, pupil agak keabu-abuan,
7
kornea agak keruh
- Bola mata agak cekung, pupil berubah kebu-abuan,
6
kornea agak keruh
- Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan, kornea
5
agak keruh
- Bola mata cekung, pupil putih susu, kornea keruh 4
- Bola mata cekung, 3
- Bola mata tenggelam, ditutup lendir kuning yang
1
tebal
b. Insang
9
- Warna merah cemerlang, tanpa lendir
- Warna merah kurang cemerlang, tanpa lendir 8
- Warna agak kusam, tanpa lender 7
- Warna agak kusam, sedikit lender 6
- Mulai ada diskolorisasi merah muda, merah cokelat,
5
sedikit lender
- Mulai ada diskolorisasi, sedikit lendir 4
- Warna merah cokelat, lender tebal 3
- Warna merah cokelat atau kelabu, lendir tebal 2
- Warna putih kelabu, lendir tebal sekali 1
C. Lendir Permukaan Badan
- Lapisan lendir jernih, transparan, mengkilat cerah, 9
belum ada perubahan warna
- Lapisan lendir di permukaan mulai keruh agak putih
7
susu, warnanya mulai suram
- Lendir tebal menggumpal, mulai berubah warna 5
- Lendir tebal menggumpal dan berwarna kuning 3
- Lendir berwarna kekuningan sampai cokelat dan
tebal, warna cerah hilang, pemutihan nyata, menjadi 1
pengeringan lendir terkena udara
d. Daging Dan Perut
- Sayatan daging sangat cemerlang, berwarna asli,
tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang, 9
perut utuh, ginjal merah teranng, dinding perut
dagingnya utuh, bau isi perut segar
- Sayatan daging cemerlang, berwarna asli, tidak ada
pemerahan sepanjang tulang belakang, perut utuh,
8
ganjal merah terang, dinding perut dagingnya utuh,
bau isi perut netral
- Sayatan daging sangat cemerlang, berwarna asli, 7
tidak ada pemerahan sepanjang tulang belakang,
perut agak lembek, ginjal mulai merah pudar,
29
Kode contoh
Spesifikasi Nilai
1 2 3 4
dinding perut dagingnya utuh, bau netral
- Sayatan daging masih cemerlang, di dua perut agak
lembek, agak kemerahan pada tulang belakang, perut 6
agak lembek, sedikit bau susu
- Sayatan daging mulai pudar, di dua perut lembek,
banyak pemerahan pada tulang belakang, bau seperti 5
susu
- Sayatan daging tidak cemerlang, di dua perut lunak,
pemerahan sepanjang tulang belakang, rusuk mulai 4
lembek, bau perut sedikit asam
- Sayatan daging tidak cemerlang, di dua perut lunak,
pemerahan sepanjang tulang belakang, rusuk mulai 2
lembek, bau perut sedikit asam
- Sayatan daging kusam sekali, warna merah jelas
sekali pada sepanjang tulang belakang, dinding perut 1
membubar, bau busuk
e. Bau
9
- Segar, bau khas rumput laut, spesifik menurut jenis
- Bau segar, bau rumput laut hilang 8
- Tidak berbau netral 7
- Bau susu, belum ada bau asam, ada bau-bau ikan
6
asin/bau coldstorage
- Bau susu asam, bau susu kental 5
- Bau asam asetat, bau rumput atau bau sabun 4
- Bau amoniak, mulai tercium 3
- Bau amoniak kuat, ada bau H2S 2
- Bau busuk, bau indol 1
f. Konsistensi
- Padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit 9
menyobek daging dari tulang belakang
- Agak padat, elastis bila ditekan dengan jari,sulit
menyobek daging dari tulang belakang, kadang- 8
kadang agak lunak sesuai dengan jenisnya
- Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari,
7
sulit menyobek daging dari tulang belakang
- Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari,
6
mudah menyobek daging dari tulang belakang
- Agak lunak, belum ada bekas jari bila ditekan,mudah
5
menyobek daging dari tulang belakang
- Lunak, bekas jari terlihat bila ditekan tetapi cepat
hilang, mudah menyobek daging dari tulang 4
belakang
- Lunak, bekas jari terlihat lama bila ditekan, mudah
3
menyobek daging dari tulang belakang
- Lunak, bekas jari terlihat lama bila ditekan, mudah
2
sekali menyobek daging dari tulang belakang
- Sangat lunak, bekas jari tidak mau hilang bila
ditekan, mudah sekali menyobek daging dari tulang 1
belakang
30
Lampiran 4 Analisis Perlakuan Terbaik dengan MCA
Perlakuan
Paramter Bobot P1 P2 P3 P4 P5
No
Uji (B) Skor Skor Skor Skor Skor
BxS BxS BxS BxS BxS
(S) (S) (S) (S) (S)
1 Penampakan 0.19444 7,07 1,34 6,19 1,17 6 1,14 5,8 1,10 5,88 1,11
2 Bau 0.19444 6,57 7,81 5,43 1,03 6,07 1,15 6,33 1,20 5,33 1,01
3 Warna 0.18519 6,67 1,20 6,59 1.13 5,72 1,02 5,39 0,97 5,65 1,08
4 Tekstur 0.20370 5,23 1,04 5,41 1,08 5,67 1,13 6,47 1,29 6,86 1,37
5 Rasa 0.22222 5,89 1,29 5,89 1,29 6,05 1,33 6,69 1,47 6,76 1,48
Jumlah 1 12,68 5,7 5,77 6,03 6,05
31