Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL DISKUSI

“PENANAMAN NILAI DAN MORAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 1

Dosen Pengampu
Drs. H. Metroyadi, S.H., M.Pd
Zain Ahmad Fauzi, M.Pd

DISUSUN OLEH:
3E PGSD
KELOMPOK 8

M. IRHAM 1910125210088
NADIA 1910125220100
ANISA FEBRIATINA 1910125220120
MUHAMMAD ALFIAN REDHANI 1910125310082
ISNA MUKARRAMAH 1910125320060

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2020/2021
Uraian pelaksanaan

1. Tempat dan waktu pelaksanaan diskusi

Hari dan tanggal : Rabu, 25 November 2020

Waktu : 07.30 - 09.10

Tempat : Google Meet

Judul Makalah : PENANAMAN NILAI DAN MORAL DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI

Moderator : Anisa Febriantina (36)

Notulen : Isna Mukarramah (51)

Peserta : Kelas 3 E PGSD dengan jumlah 56 orang

2. Proses jalannya diskusi


a. Pembukaan
Moderator membuka jalannya diskusi dengan mempersilahkan pemateri untuk
menyajikan materinya dan peserta memahami materi yang dipaparkan oleh
pemateri.
b. Sesi Tanya Jawab
Pada presentasi ini hanya terdapat satu sesi tanya jawab yang terdiri dari 3
pertanyaan dari mahasiswa yang terpilih.
Sesi Tanya Jawab

1. Penanya

Nama : Yuni Rahmaliana

No. Absen : 15

Kelompok : 3

Pertanyaan

Dimakalah kalian ada disebutkan Moral merupakan tata cara dalam kehidupan,
adat istiadat atau kebiasaan yang digunakan dalam tumbuh kembang individu atau
kelompok sosial untuk mencapai kematangan, bisa kalian jelaskan maksud dari
mencapai kematangan itu sendiri?

Jawaban dan Tambahan dari Pemateri

Nama : Annisa febriantina (36)

Nim : 1910125220120

Globalisasi banyak membawa kemajuan ilmu pengetahuan dan


teknologi. Dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, tentu saja
membawa banyak perubahan, dari segi sikap dan juga perilaku. Sayangnya,
kemajuan tersebut menjadi dilematis. Di satu sisi membawa kemudahan-
kemudahan, tapi disisi lain ada dampak buruk yang diakibatkan oleh
penerapan ilmu pengetahuan dalam bentuk teknologi modern seperti maraknya
krisis lingkungan, krisis nilai-nilai kemanusiaan dalam bentuk pelanggaran
hak asasi manusia dengan meningkat jumlah pengguna senjata pembunuh
massal, dan krisis moral (Samsuri, 2012: 73).

Solusi

Pendidikan moral di zaman sekarang sangatlah penting, mengingat


banyaknya kasus kenakalan remaja yang sering kita jumpai di berita maka dari
itu orang tua harus selalu memberi nasihat dan ilmu agama kepada anak-
anaknya. Pendidikan agama sangatlah penting di ajarkan kepada anak-anak
mulai sejak dini, supaya menciptakan akhlak yang baik, Agar anak tersebut
memiliki pengetahuan tentang agama yang kuat, mengetahui perbuatan yang
baik dengan perbuatan yang tidak baik. Dan akan semakin bagus dan efektif
jika pendidikan moral juga bisa masuk ke dalam keluarga. Jadi setiap
keluarga, terutama orang tua, bisa memberikan pelajaran pendidikan moral
kepada anak-anaknya. Contoh yang bagus dalam menjalani kehidupan dengan
penuh sikap dan moral yang positif, sangat berpengaruh untuk anak. Anak-
anak tentu akan mencontoh orang tuanya apapun yang dilakukan. Jadi ketika
orang tua melakukan perbuatan yang bagus, sedikit banyak anak-anak pun
juga akan mengikutinya.

Nama : Muhammad Alfian Redhani (42)


Nim : 1910125310082

Dari hal di atas dapat dikatakan bahwa dalam pendidikan moral faktor-faktor
yang memegang peranan penting antara lain :

1. Pembiasan (cndisioning) yang didalamnya diperlukan adanya re inforcement,


baik berupa reward maupun punishment terhadap perilaku moral anak jika
anak melakukan tindakan moral yang di harapkan (baik), maka di beri pujian
(hadiah). Jika melakukan tindakan moral yang tidak di harapkan (buruk),
maka diberi hukuman. Dari adanya pembiasan ini internalisasi nilai moral
yang di ajarkan akan dapat diwujudkan dalam diri anak. Anak akan menyadari
perilaku moral mana yang harus di amalkan dalam kehidupan dan mana yang
harus dihindari. Dari adanya pembiasan tersebut perilaku moral yang di
ajarkan akan menjadi suatu kebiasaan yang selanjutnya akan membentuk suatu
watak atau tabiat anak. Menjadi contoh bagi siswanya untuk memberikan
contoh/teladan perilaku-perilaku moral yang baik terhadap anak didik.
2. Pengembangan berfakir kritis terhadap alasan dan tujuan perilaku moral, yang
didalamnya diperlukan adanya diskusi dan pembahasan intensif serta
penjelasan terhadap pertimbangan moral (alasan melakukan suatu perilaku
moral) serta tujuan dan akibat dari tindakan moral. Dari adanya pemikiran
kritis akan dimungkinkan mengembangkan prilaku moral anak dari suatu
perilaku moral yang hanya berpusat untuk dirinya menuju pada perhatian
kepada orang lain. Selanjutnya akan dimungkinkan ter bentuk suatu tindakan
moral yang memperhatikan nilai-nilai universal. Perilaku moral anak tidak
hanya didasarkan pada pertimbangan suatu (akibat dan merugikan) yang
memperhatikan aturan atau kesepakatan social dan nilai universal yang
dijunjung dan mempunyai konsekwensi terhadap kehidupan masyarakat.

Nama : Nadia (32)

Nim : 1910125220100

Di Sekolah Dasar perkembangan pendidikan moral tak pernah beranjak


dari nilai-nilai luhur yang ada dalam tatanan moral bangsa Indonesia yang
termaktub jelas dalam Pancasila sebagai dasar Negara. Pendidikan Moral
Pancasila, yang sejak dari pendidikan dasar telah diajarkan tentu memiliki
tujuan yang sangat mulia, tiada lain untuk membentuk anak negeri sebagai
individu yang beragama, memiliki rasa kemanusiaan, tenggang rasa demi
persatuan, menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah untuk kerakyatan serta
berkeadilan hakiki.
Upaya yang dapat dilakukan untuk penanaman nilai moral yaitu melalui
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship). Keluarga, tokoh-
tokoh keagamaan dan kemasyarakatan, media massa dan lembaga-lembaga
lainnya dapat bekerja sama dan memberikan kontribusi yang kondusif
terhadap tanggung jawab pendidikan tersebut. Dalam tatanan implementasi
dan realisasi moral perlu diwujudkan dalam lingkungan keluarga, masyarakat
dan sekolah secara terpadu. Sekolah juga merupakan sarana pendidikan kedua
setelah keluarga karena lingkungan sekolah sangat berpengaruh dalam
perkembangan dan pertumbuhan anak didik. Sehingga diharapkan setiap
individu warga negara dapat mengerti dan memiliki komitmen terhadap
fondasi moral demokrasi yakni menghormati hak orang lain, mematuhi hukum
yang berlaku, berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat dan peduli
terhadap perlunya kebaikan umum.Guru dalam pelaksanaan moral di sekolah
perlu didukung oleh keluarga dan masyarakat agar dapat berjalan sesuai
dengan apa yang diharapkan dengan memiliki tujuan yang baik bagi para
siswa dengan dukungan dari berbagai aspek inilah siswa bukan hanya
memiliki moral yang baik di sekolah tetapi juga mampu diamalkan dirumah
dengan bimbingan dari para orang tua

Nama : Isna Mukarramah (51)

Nim : 1910125320060

Kecanggihan teknologi saat ini memiliki dampak yang sangat baik,


karena siswa dapat menambah wawasan melalui internet yang dapat diakses
melalui smartphone yang canggih dan gadget lainnya. Namun, tekhnologi juga
dapat berdampak buruk terhadap moralitas peserta didik. Tidak sedikit dari
siswa yang menggunakan penyalahgunaan internet dan tidak mengakses
sesuatu hal yang sewajarnya, Hal ini sangat mempengaruhi moral para pelajar
yang sangat menurun drastis, jika dilihat dari segi dampaknya ke moral itu
lebih cenderung banyak yang negatif daripada yang positif.

Seseorang dapat berperilaku buruk akibat penggunaan teknologi yang


tidak pada tempatnya. Upaya kita sebagai guru ataupun orangtua adalah
memperhatikan perilaku anak atau peserta didik, melakukan kegiatan positif
seperti gotong royong dll,, memberikan pelajaran dengan permainan yang
edukasi, mengarahkan mereka dalam berperilaku yang baik, dan menjalin
komunikasi yang baik dengan anak ataupun peserta didik, dan membantu
mereka untuk memecahkan suatu masalah yang di hadapinya.
2. Penanya

Nama : Rahmawati

No. Absen : 27

Kelompok : 2

Pertanyaan
Dimakalah kalian ada disebutkan Moral merupakan tata cara dalam
kehidupan, istiadat atau kebiasaan yang digunakan dalam tumbuh
kembang individu atau kelompok sosial untuk mencapai kematangan,
bisa kalian jelaskan maksud dari mencapai kematangan itu sendiri?

Jawaban dan Tambahan dari Pemateri


Nama : Isna Mukarramah (51)

Nim : 1910125320060

Kematangan moral adalah sebuah sikap yang dimiliki oleh siswa


dalam menghadapi hukum yang berlaku secara global yang menyangkut
tentang sikap etis dan tidak etis. Adapun sikap yang ditunjukkan oleh siswa
yang memiliki kematangan moral dapat dilihat dari tiga aspek:
1) pemikiran moral siswa berada pada tahap moralitas sistem sosial (social
system morality), pada tahap ini individu mematuhi hukum, aturan sosial,
kewajiban dan keadilan berdasarkan atas kepentingan untuk mempertahankan
fungsi masyarakat. Sehingga standart moral berpatokan kepada nilai
kemanusiaan, sedangkan hukum dan nilai yang baik bersifat relatif demi
mempertahankan fungsi masyarakat;
2) perilaku moral pada individu lebih didasarkan pada motivasi internal dan
kontrol diri;
3) perasaan moral individu berdasarkan atas peran ego ideal dan kata hati
dengan baik. Ego ideal akan memberikan reward dengan cara memunculkan
perasaan bangga dan nilai pribadi apabila melakukan tindakan yang sesuai
dengan standart moral. Sedangkan kata hati akan menghukum individu
tersebut apabila melakukan tindakan yang tidak bermoral, dengan cara
membuat dirinya merasa bersalah dan tidak berharga.
Jadi, Maksud dari mencapai kematangan itu sendiri ialah individu
menyadari bahwa dalam lingkungan sosialnya terdapat aturan-aturan, norma-
norma/nilai-nilai sebagai dasar atau patokan dalam berperilaku di kehidupan
sosialnya. Siswa dapat mengambil Keputusan untuk melakukan sesuatu
berdasarkan pertimbangan norma yang berlaku, nilai yang dianutnya dan
mampu untuk membedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan
yang salah. Dengan demikian, siswa dapat mengendalikan perilakunya di
dalam kehidupan sosialnya.

Nama : Muhammad Irham (13)

Nim : 1910125210088
Maksud dari mencapai kematangan tersebut yaitu pentingnya peran
moral baik sebagai tata cara, aturan, adat istiadat atau pedoman dalam
kehidupan manusia baik sebagai pribadi, anggota masyarakat atau bangsa
sekalipun, untuk berproses atau tumbuh dan berkembang dengan mempelajari
dan menaati moral tadi baik di lingkungan sekitar invidu tadi atau bahkan pada
ruang lingkup lingkungan yang lebih luas lagi.

Nama : Nadia (32)


Nim : 1910125220100
Maksud Mencapai kematangan itu sendiri artinya adanya perubahan
moral seseorang dalam kehidupan, seperti pada masa ini terjadinya perubahan
dari konsep moral khusus menjadi prinsip moral umum pada remaja. Karena
itu pada masa ini seorang remaja sudah dapat diharapkan untuk mempunyai
nilai-nilai moral yang dapat melandasi tingkahlaku moralnya. Walaupun
demikian, pada masa remaja, seseorang juga mengalami kegoyahan tingkah
laku moral. Hal ini dapat dikatakan wajar, sejauh kegoyahan ini tidak terlalu
menyimpang dari moraliatas yang berlaku, tidak terlalu merugikan
masyarakat, serta tidak berkelanjutan setelah masa remaja berakhir. Dalam
mencapai suatu kematangan moral seseorang ada pendekatan yang harus
dilakukan guru sebagai berikut.
Pendekatan perkembangan moral kognitif (cognitive moral development
approach) adalah Pendekatan yang mendorong siswa untuk berpikir aktif
tentang masalah-masalah moral dan dalam membuat keputusan-keputusan
moral. Perkembangan moral menurut pendekatan ini dilihat sebagai
perkembangan tingkat berpikir dalam membuat pertimbangan moral, dari
suatu tingkat yang lebih rendah menuju suatu tingkat yang lebih tinggi (Elias,
1989).
Tujuan yang ingin dicapai oleh pendekatan ini ada dua hal yang utama.
Pertama, membantu siswa dalam membuat pertimbangan moral yang lebih
kompleks berdasarkan kepada nilai yang lebih tinggi. Kedua, mendorong
siswa untuk mendiskusikan alasan-alasannya ketika memilih nilai dan
posisinya dalam suatu masalah moral (Superka, et. al., 1976; Banks, 1985).
Dari hasil pengamatan Piaget terhadap anak-anak ketika bermain, dan jawaban
mereka atas pertanyaan mengapa mereka patuh kepada peraturan, Piaget
sampai pada suatu kesimpulan bahwa perkembangan kemampuan kognitif
pada anak-anak mempengaruhi pertimbangan moral mereka.
Jadi perkembangan kematangan moral seseorang adalah perkembangan
yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya
dilakukan oleh remaja dalam interaksinya dengan orang lain serta perubahan-
perubahan perilaku yang terjadi dalam kehidupan remaja berkenaan dengan
tata cara, kebiasaan, adat, atau standar nilai yang berlaku dalam kelompok
sosial. Perkembangan moral mencakup perubahan-perubahan struktual dengan
mengetahui pola pikir setiap remaja dalam menjalankan setiap perbuatan-
perbuatan yang dilakukannya serta dapat mengetahui konsekuensi-
konsekuensi yang dilakukan oleh setiap remaja.
Nama : Muhammad Alfian Redhani (42)
Nim : 1910125310082
Mencapai kematangan adalah suatu tujuan setiap pribadi manusia
yang akan menghantarkan pribadi masing-masing untuk membentuk sikap
atau kepribadian yang sangat efektif nantinya dalam melakukan setiap tingkah
lakunya sehari-hari baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan
sosialnya. Dengan kepribadian yang matang pula setiap individu akan lebih
mampu dan percaya diri dengan segala permasalahan yang dihadapinya dan
lebih bertanggung jawab dalam segala tujuan dan maksud-maksudnya dan
konsisten dalam segala tingkah lakunya. Selain itu pribadi atau individu yang
sudah mencapai kematangan akan memiliki sikap yang tidak sombong,
memiliki rasa rendah diri dan tahu diri, memiliki rasa kepedulian terhadap
lingkungan, serta menghindari sikap berlebihan sehingga mereka mampu
bercermin diri atau merenungkan segala kekurangan dan kelebihan yang ia
miliki, dan dalam urusan pribadi mereka selalu berserah diri kepada sang
pencipta. Sehingga dalam bertindak atau bertingkahlaku mereka tidak grusa-
grusa baik dalam urusan urusan atau masalah. Jadi jika kita memiliki moral
yang baik tentu akan menjadi pribadi/individu yang baik pula sehingga itulah
yang disebut mencapai sebuah kematangan.
3. Nama : Novita Sari

No. Absen : 04

Kelompok : 10

Pertanyaan

Bagaimana cara orang tua dalam menanamkan nilai dan moral kepada anaknya
sedangkan kedua orang tua si anak tersebut sangat sibuk dan jarang berada di
rumah.

Jawaban dan Tambahan dari Pemateri

Nama : Nadia (32)


Nim : 1910125220100
Banyak orang tua yang sibuk dengan hanya mempercayakan perkembangan
anaknya kepada sekolah (pendidik/guru) dan memperkerjakan kepada
masyarakat (pembantu) untuk mengurus anaknya tanpa mengontrol
perkembangan dari anaknya, sehingga sikap dan pribadi anak beragam sesuai
dengan situasi dan kondisi yang didapatkannya. Namun kebanyakan orang tua
yang berpandangan bahwa apabila mereka mengirimkan anaknya kesekolah
dengan mempercayakan sekolah dapat memperbaiki dan merubah pola tingkah
laku anaknya.
Untuk penanaman Nilai dan Moral kepada anak apabila orangtua sibuk
bekerja maka sebagai seorang guru yaitu menyadarkan kepada orangtua seperti
mengajak orangtua membentuk nilai dan moral anak itu perlu walaupun
dilingkungan sekolah juga berperan dalam membentuk nilai dan moral karena
maka dari itu bahwa peran keluarga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan nilai dan moral anak, sesibuk apapun orangtua agar nilai dan
moral ini dapat tertanam yaitu orang tua dapat mewujudkan melalui konsep
nilai budi pekerti dan pembinaan akhlak, tentunya di setiap orang tua
menginginkan pertumbuhan anak yang berprilaku baik dengan memiliki nilai
budi pekerti yang luhur. Selain itu juga Agar orang tua tidak sepenuhnya
berharap pada lembaga Sekolah saja untuk mendidik anaknya, tetapi
kontribusi orang tua juga sangat diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak. Program parenting yaitu bentuk kegiatan informal yang
dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan
anak di kelompok bermain dan di rumah. Parenting ini bukan sesuatu yang
baru namun juga tidak banyak yang mampu menyelenggarakannya, sehingga
penting untuk dikaji dari konsep teoritis tentang manajemen program parenting
pada pendidikan anak usia dini, mengingat kegiatan ini sangat bermanfaat
dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara maksimal.

Nama : Muhammad Alfian Redhani (42)


Nim : 1910125310082
Peran orang tua dalam pendidikan anak di keluarga sangatlah besar.
Tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa orang tua adalah central teacher
dalam keluarga. Hal ini disebabkan setiap anak mendapatkan pendidikan
pertama kali dan biasanya yang paling membekas dari orang tuanya. Orang tua
menjadi pendidik pertama dan utama. Kaedah ini ditetapkan secara qodrati,
artinya orang tua tidak dapat berbuat lain, mereka harus menempati posis itu
dalam keadaan bagaiamanapun juga. Karena mereka ditakdirkan menjadi
orang tua anak yang dilahirkan. Oleh karena itu, mau tidak mau mereka harus
menjadi penanggung jawab pertama dan utama. Kaedah ini diakui oleh semua
agama dan semua sistem nilai yang dikenal manusia. Ada pribahasa yang tidak
akan jauh berbeda dengan watak, tabiat dan kebiasaan orang tuanya. Karena
itu, pendidika keluarga yang diberikan oleh orang tua akan berimbas sangat
besar terhadap anaknya.

Nama : Muhammad Irham (13)


Nim : 1910125210088

Sesibuk sibuknya dan sejarang jarangnya orang tua dirumah tentunya


orang tua paling tidak harus ada quality time dengan anak. Nah pada saat
quality time itu lah orang tua harus bisa memanfaatkan waktunya sebaik
mungkin untuk menanamkan nilai dan moral pada anak secara bertahap

1. Mulai dari hal yang sederhana

Mari kita mulai dari hal yang sederhana. Seperti membiasakan anak
untuk mengatakan “Permisi” ketika meminta izin, ingatkan anak untu
mengatakan “Tolong” ketika meminta sesuatu, ajarkan anak untuk mengatakan
“Maaf” ketika melakukan kesalahan, dan biasakan anak untuk mengatakan
“Terima Kasih” ketika orang lain melakukan kebaikan untuk dirinya.

2. Kenalkan dengan nilai-nilai agama

Bagaimanapun agama adalah salah satu pilar yang sangat penting bagi
manusia. Pendidikan agama yang baik akan membantu memunculkan moral
yang baik dan santun. Kenalkan anak dengan agama sejak usia dini, karena
nilai-nilai moral yang diajarkan dalam agama sangat penting untuk
menumbuhkan kedewasaan dan pembentukan karakternya ketika ia besar
nanti.

3. Ajarkan kejujuran

Orangtua perlu memberikan penjelasan bahwa kejujuran akan


membawa kepada kebahagiaan dan kebohongan hanya akan indah di awal
tetapi membawa penderitaan sepanjang hidup. Sekecil apapun kebohongan
tetap saja akan membawa dampak yang besar bagi kehidupan. Hal mendasar
yang menyebabkan seseorang berbohong adalah kebiasaan di waktu kecil
sehingga terbawa sampai dewasa.. Oleh karena itu penting sekali mengajarkan
kebiasaan bersikap jujur pada anak-anak sejak usia dini.

4. Latihlah tanggung jawab

Tanggung jawab sangat penting diajarkan kepada anak sejak dini.


Orangtua bisa mengajarkan pada anak untuk senantiasa meminta maaf apabila
melakukan kesalahan terhadap orang lain. Sebaiknya orangtua memberikan
penjelasan kepada anak-anak bahwa meminta maaf adalah bentuk dari
tanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat.
5. Tanamkan disiplin

Dengan mengajarkan anak disiplin maka pola hidup anak lebih teratur.
Sehingga moralitas anak akan terbiasa disiplin berkelakuan yang baik dan
benar. Sepertinya hal ini sepele namun sikap disiplin ini merupakan kunci
anak patuh pada orang tua. Sebagai orangtua jangan bosan untuk mengajak
anak bangun di awal pagi, jangan lelah untuk mengajak anak sholat 5 waktu
setiap hari, jangan letih untuk mengajarkan anak disiplin dalam belajar,
mengaji, makan, tidur dan aktivitas harian lainnya.

6. Melalui cerita dongeng

Umumnya anak-anak akan menyukai dongeng. Pilihlah kisah yang


menarik dari buku atau dongeng dan tambahkan dengan imajinasi yang kita
miliki, kemudian ceritakan sambil memasukkan nilai-nilai moral yang baik
kepada anak.

7. Lakukan dengan konsisten

Mengajarkan moral adalah suatu proses. Mungkin anak-anak masih


sering lupa bagaimana harus bersikap baik, tetapi sebagai orangtua jangan
pernah lelah untuk mengingatkan mereka. Dan apabila mereka bertindak tidak
sopan, janganlah terlalu mudah memaklumi sikap mereka, karena hal ini justru
akan membuat anda terlihat tidak konsisten di mata anak.

Tambahan dari Audiens

Nama : Erly Norliana (29)


Nim : 1910125220085
Kelompok :3
Meskipun sibuk biasanya orangtua akan tetap mmberikan waktu untuk
anak. seperti yang dilakukan tetangga saya ,dia sehari-harinya sibuk bekerja,
namun sesibuk apapun dia tetap meluangkan waktu untuk anaknya setidaknya
dalam seminggu dia melakukan quality time dengan anakselama 1 hari penuh
atau biasanya juga dilakukannya dimalam hari ketika stelah maghrib dia
mengajarkan pembiasaan-pmbiaasaan, disiplin, serta bertanggung jawab atas
apa yag diperbuat anak. atau ketika ingin tidur orangtua mengajarkan anak
untuk berdoa terlebih dahulu sbelum tidur , dan hendaknya orangtua
memberikan contoh-contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari kepada
anak.

Nama : Rasona Pooza Hayati (25)


Nim : 1910125220060
Kelompok :4
Cara lainnya misalnya karena orang tua sibuk, minimal ketika ingin
tidur temani anak sebentar untuk membaca cerita yang mengandun moral,
bantu anak memahami pesan dari cerita tersebut. Kemudian, orangtua sebagai
contoh dirumah mengupayakan dari hal yang sederhana seperti kebiasaan
kaget untuk tidak berkata sembarangan, mengingat anak masih dalam usia
meniru tanpa tahu baik atau buruknya.

Anda mungkin juga menyukai