Anda di halaman 1dari 7

TURBO Vol. 8 No. 1.

2019 p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2477-250X


Jurnal Program Studi Teknik Mesin UM Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo

Analisa Pengaruh Berat Roda Daya terhadap Akselerasi Kendaraan


Toyota Kijang 7K
Ratnawati1, Mimin Septiani2, Fitria3

Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang1


Jurusan Teknik Kimia Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang2,3
Jl. Brigjen Katamso No. 40, Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia1,2,3
Email: azahabr@gmail.com1, hallomimi@technologist.com2, tekimfitri@gmail.com3

Abstrak
Analisa pengaruh berat roda daya (flywheel) sangatlah berguna dalam dunia otomotif
pada kendaraan roda empat khususnya mesin 7K. Dalam dunia otomotif kita dapat mengetahui
kecepatan dan percepatan suatu kendaraan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan
kecepatan kendaraan akibat adanya perubahan berat roda daya dan mengetahui perubahan
percepatan kendaraan akibat adanya perubahan berat roda daya dengan berat yang tertentu.
Dari hasil perhitungan analisis berat roda daya 95,06 kg dengan putaran maksimum 2800 rpm,
maka kecepatan kendaraan (v) yang dihasilkan sebesar 64.87 km/jam dan pada saat dimensi
berat roda daya mengalami pengurangan berat hingga 86,24 kg menghasilkan putaran mesin
2939,23 rpm dan menyebabkan naiknya kecepatan kendaraan (v) 68,05 km/jam. Percepatan
kendaraan pada pemakaian roda daya standar dengan berat 95,06 kg dengan putaran maksimum
mesin 2800 rpm kendaraan mengalami percepatan 13,161 m/s² dan pada saat dimensi berat
roda daya mengalami pengurangan berat hingga 86,24 kg dengan menghasilkan putaran
maksimum 2939,23 rpm kendaraan mengalami percepatan 13,246 m/s².
Kata Kunci: Pengaruh, flywheel , akselerasi, mesin 7K.

Pendahuluan mempunyai beberapa keuntungan, salah


Sudah banyak macam cara dan ide satunya adalah mudah dalam memodifikasi
kreatif dilakukan untuk meningkatkan mesin. Modifikasi mesin dilakukan dengan
teknologi motor bakar. Dari memodifikasi tujuan untuk meningkatkan performa
hingga penelitian-penelitian telah kendaraan. Modifikasi dapat dilakukan
dilakukan. Perkembangan teknologi pada beberapa bagian. Biasanya dilakukan
tersebut dari waktu ke waktu terus dengan cara meningkatkan perbandingan
mengalami perkembangan. Hal ini tentu kompresi, perbaikan sistem bahan bakar,
saja tak lepas dari peran para pakar dan perbaikan sistem pengapian [2].
teknologi yang telah bekerja tanpa Flywheel merupakan komponen dari
mengenal lelah dalam menciptakan dan mesin yang mampu menyimpan energi
menyempurnakan temuan-temuan yang kinetik dari gerak rotasi poros engkol dan
diperoleh. Sedemikian pentingnya peranan bertujuan untuk menghasilkan putaran
motor bakar dalam menopang urat nadi mesin yang stabil. Flywheel atau roda gila
kehidupan, khususnya dalam bidang dihubungkan pada ujung poros engkol
otomotif atau transportasi. Sebagai orang sebuah mesin yang menerima tenaga putar
akademis sudah tugas kita untuk ikut serta dari piston selama langkah usaha, yang
dalam menciptakan penemuan-penemuan kemudian akan berkurang akibat langkah-
baru yang nantinya dapat meningkatkan langkah lain, inertia loss, dan juga akibat
dan menyempurnakan teknologi motor gesekan. Flywheel berfungsi sebagai suatu
bakar tersebut [1]. lumbung penyimpanan energi, yang mana
Kendaraan diharapkan selalu dalam menyimpan energi saat suplai melebihi
performa yang tinggi dan mesin yang kebutuhan dan melepaskannya saat suplai
optimal. Kendaraan dengan mesin bensin lebih kecil dari kebutuhan yang mana juga

8
berguna sebagai kontrol dari terjadinya kinerja kestabilan arah kendaraan. Ketiga
suatu fluktuasi kecepatan dan mampu adalah kemampuan kendaraan membuat
mebuat crankshaft berputar secara kontinyu pengendara dan penumpang aman dari
dan terus menerus dan mengakibatkan benturan akibat kecelakaan sehingga
mesin beroperasi [3]. pengendara dan penumpang aman dari
Kemampuan kendaraan untuk cedera akibat kecelakaan, kemampuan ini
melakukan serta untuk mengangkut beban disebut kinerja pengaman kendaraan [5].
pada dasarnya adalah kemampuan
kendaraan untuk melawan gaya hambat 1. Tahanan Rolling
yang ada yaitu gaya hambat angin, gaya Tahanan rolling yang terjadi pada ban
hambat tanjakan, gaya inersia, serta gaya disebabkan oleh sifat hysterisis ban karena
gesek yang terjadi pada bagian kendaraan adanya defleksi dari ban. Akibat adanya
yang bergerak. Kemampuan kendaraan defleksi ban pada saat rolling, dan sifat
tersebut sangat dipengaruhi oleh material ban yang tidak cepat kembali
kemampuan mesin kendaraan, pemilihan setelah terdefleksi. Sedangkan koefisien
tingkat dan rasio transmisi dan transmisi gesek pada berbagai kondisi jalan
yang dipakai [4]. tergantung pada kecepatan kendaraan [6].
Dalam hal ini pemakaian sebuah roda Metode penelitian dengan melakukan
daya (flywheel) akan memungkinkan mesin variasi tipe ban (ban radial, ban bias), yaw,
beroperasi dengan variasi percepatan yang kontak permukaan jalan (aspal, batu
minimum karena roda daya akan bekerja kwarsa, dan beton) dan kecepatan
sebagai suatu reservoir untuk menyerap kendaraan untuk memperoleh seberapa
energi yang berkelebihan, dan besar gaya dorong gabungan tingkatan
didistribusikan kembali ketika energi yang transmisi pada kendaraan. Hasil penelitian
disuplai tidak mencukupi untuk beban pada menunjukkan bahwa gaya traksi yang
mesin. Jelas bahwa tidak mungkin terbesar untuk ketiga kontak permukaan
mendapatkan suatu kecepatan putar pada jalan terjadi pada kondisi jalan batu kwarsa
poros keluaran yang terus menerus secara dengan menggunakan ban bias, dengan
mutlak jika daya yang disuplai pada laju variasi sudut yaw untuk berbagai kondisi
yang berubah ubah meskipun dengan bukanlah merupakan faktor dominan yang
sebuah roda daya adalah perlu untuk mempengaruhi traksi kendaraan tetapi
memungkinkan redistribusi energi tersebut. dapat mengganggu kestabilan kendaran.
Tetapi, suatu perubahan tertentu dari energi Pemilihan tipe ban radial sebagai alternatif
di dalam roda daya, variasi kecepatan dapat untuk konsumsi bahan bakar yang lebih irit
diubah sekecil mungkin dengan dengan tingkat keamanan yang lebih baik
menggunakan sebuah massa yang besar. (daya cengkeraman baik) dibanding ban
Dalam hal ini, perubahan percepatan suatu bias karena memiliki
mesin sangat dipengaruhi oleh massa Fbias>Fradial (konsumsi bahan bakar yang
flywheel. ditransformasi mesin ke roda lebih besar
untuk ban bias dibanding ban radial)
Tinjauan Pustaka berkisar ± 0,5 – 2.5%. Hasil eksperimen
Secara umum kinerja traksi dari Taborek menghasilkan sebuah rumus
kendaraan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) dasar dan untuk memprediksi harga
jenis kinerja, yaitu: pertama adalah koefisien hambatan rolling. Eksperimen ini
kemampuan kendaraan untuk melaju serta mengambil tekanan pada ban dan kecepatan
mengangkut suatu beban. Kedua adalah kendaraan sebagai parameter pokok yang
kemampuan kendaraan untuk membelok mempengaruhi hambatan rolling. Harga
dan menjaga kestabilan arahnya, mudah rata-rata dari koefisien hambatan rolling
dikendalikan sehingga terhindar dari untuk berbagai jenis ban kendaraan dan
kecelakaan, ini disebut dengan kestabilan berbagai kondisi jalan [7].

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 8 No. 1. 2019 9


Tabel 1. Koefisien hambatan rolling untuk Transmisi roda gigi yang secara
berbagai ban dan jalan umum juga dianggap sebagai dive train
Jenis Permukaan jalan yang mentranformasikan torsi yang keluar
Kendaraan Beton Keras/ Pasir dari mesin sampai ke torsi yang terjadi pada
aspal roda penggerak. Semua komponen yang
Kendaraan 0,0015 0,008 0,03 dibutuhkan untuk itu adalah bagian dari
penumpang transmisi [9].
Truk 0,0012 0,006 0,025 Umumnya transmisi manual terdiri
Traktor 0,0020 0,004 0,02 dari kopling, sistem roda gigi, poros,
setelah gigi diferensial, dan poros
Kekasaran permukaan jalan adalah penggerak. Perbandingan poros mesin dan
merupakan faktor utama yang poros penggerak yang diakibatkan oleh
mempengaruhi koefisien gesek antara ban perbandingan gigi transmisi dan gigi
dan jalan. Untuk jalan yang kering dengan diferensial adalah berperan untuk
permukaan yang halus akan memberikan mentransmisikan ke roda penggerak.
koefisien gesek yang besar antara ban dan Untuk menghasilkan torsi dan gaya
jalan, namun sebaliknya jika ia dalam dorong pada roda penggerak yang
keadaan basah maka akan memberikan mengecilkan pada kecepatan yang semakin
koefisien gesek yang kecil. tinggi diperlukan perbandingan yang
bertingkat. Sehingga kemampuan transmisi
2. Gaya Dorong Kendaraan manual untuk mentransformasikan torsi
Gaya dorong kendaraan juga umum yang dihasilkan oleh mesin menjadi torsi
disebutkan sebagai gaya teraksi yang terjadi yang dibutuhkan pada roda untuk
pada roda penggerek kendaraan untuk mendorong kendaraan.
melawan segala hambatan pada kendaraan. Dengan mengetahui perbandingan
Hambatan yang harus di lawan oleh gaya gigi untuk tingkat transmisi maka gaya
dorong tersebut hambatan angin, hambatan dorong yang dihasilkan dapat dihitung
rolling, hambatan tanjakan, hambatan dengan persamaan 1.
beban yang mungkin ditarik oleh kendaraan
[8]. 𝑀𝑒.𝐼𝑘 𝑖𝑑
𝐹𝑘𝑣 = 𝑛 1)
Pemilihan roda penggerak juga 𝑟
sangat menentukan gaya traksi maksimum
yang dapat dihasilkan dan secara langsung Keterangan :
dapat mempengaruhi kinerja traksi Fkv = gaya dorong pada roda
kendaraan. Secara umum roda penggerak penggerak untuk transmisi k
yang dipilih agar dapat menghasilkan gaya kecepatan kendaraan
traksi maksimum adalah roda yang Me(V) = Torsi dari mesin untuk
menerima gaya normal yang lebih besar. kecepatan kendaraan V
Kendaraan sedan dan sport yang Ik = Perbandingan transmisi tingkat
memerlukan kemampuan maneuver yang ke k
tinggi lebih cenderung menggunakan roda r = Jari-jari roda penggerak
depan sebagai roda penggerak. Hal ini n = Efisiensi transmisi
disebabkan oleh karena kendaraan dengan
lebih mudah dikendalikan saat manuver Efisiensi terjadi akibat adanya
atau belok. Dan lebih menjamin posisi stir, kehilangan mekanis pada komponen seperti
serta dapat dipercepat pada saat belok tanpa kopling, pasangan gigi, bantalan dan join.
mengakibatkan over steer seperti pada Efisiensi yang terjadi pada komponen
kendaraan roda belakang. tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
3. Transmisi Roda Gigi  Untuk kopling (ηc) = 98 – 99 %
 Untuk pasangan gigi (ηg) = 95 – 97 %

10 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 8 No. 1. 2019


 Untuk bantalan dan join (ηbr, ηa) = 98 – Metode Penelitian
99 % Dalam Penelitian ini waktu yang
Dari transmisi torsi mesin (Me), digunakan berlangsung selama 2 (dua)
terlihat bahwa torsi sebagai fungsi dari minggu mulai dari tanggal 5-23 Januari
putaran mesin. Putaran dari mesin adalah 2010 di Laboratorium Otomotif Balai
menentukan kecepatan dari kendaraan, Latihan Kerja Industri Makassar (BLKI).
dengan demikian maka dapat dicari dari Penelitian ini dilakukan dengan cara
karakteristik torsi mesin sebagai fungsi dari membandingkan akselerasi kendaraan
kecepatan kendaraan. Adapun hubungan Toyota Kijang 7K yang menggunakan
kecepatan kendaraan dan putaran mesin komponen roda daya standar dan
dapat dihitung dengan persamaan 2. modifikasi.
2. 𝜋. 𝑛𝑒. 𝑟
𝑉= (1 − 𝑆) 2)
60. 𝑖𝑘. 𝑖𝑑
Keterangan :
V = Kecepatan kendaraan (m/det)
ne = Kecepatan putar mesin (rad/det)
S = slip pada ban kendaraan (2-5%)

Untuk gaya dorong bersih atau gaya


dorong maksimum yang terjadi pada bidang
kontak ban dan jalan dengan asumsi
koefisien geser tertentu. Gaya dorong
bersih (Fn) dimaksudkan adalah gaya
dorong total dikurangi hambatan rolling Gambar 2. Komponen Standar Roda
dan hambatan aerodinamik, dapat dihitung Daya
dengan persamaan 3.
Keterangan:
Fn = F – Rr - Ra 3) di = 2,94 cm ~ 0,0294 m
Pada persamaan 3 kecepatan do = 13,35 cm ~ 0,1335 m
maksimum yang dapat dicapai kendaraan dfw = 26 cm ~ 0,260 m
hanya pada gradibility jalan datar saja. dr = 27,7 cm ~ 0,277 m
bfw = 3,2 cm ~ 0,032 m
4. Karakteristik Laju Kendaraan tr = 0,915 cm~ 0,00915m
Kinerja laju dari suatu kendaraan Berat komponen standar
sangat erat terkait dengan karakteristik gaya mfw = 9,7 . 9,8 = 95,06 kg
dorong yang dihasilkan oleh kendaraan dan mr = 0,65 kg
gaya hambat yang dialami oleh kendaraan. Data roda daya modifikasi didapatkan
Parameter pokok yang sering dipakai untuk dengan mengasumsikan bahwa diameter
menunjukkan kemampuan laju dari roda daya tetap namun bobot yang berubah,
kendaraan yaitu: dengan data sebagai berikut :
1. Percepatan kendaraan (a) yang dapat dfw = Diameter roda daya standar=,26 m
dihasilkan pada setiap kecepatan dp = diameter poros standar = 0,0294 m
kendaraan. mm = massa roda daya dimodifikasi
2. Waktu yang diperlukan (t) untuk =94,08 kg
menaikkan kecepatan dari kecepatan Metode yang digunakan dalam
awal (V1) ke kecepatan yang lebih tinggi menganalisis adalah:
(V2). 1. Menghitung berat dan dimensi
3. Jarak tempuh (s) yang diperlukan untuk komponen standar
menaikkan kecepatan dari V1 ke V2. 2. Menghitung energi dan kecepatan roda
daya

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 8 No. 1. 2019 11


3. Menghitung kecepatan kendaraan = 18,021 𝑚/𝑑𝑒𝑡
4. Menghitung percepatan kendaraan = 64,875 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
2. Perhitungan percepatan kendaraan
Hasil dan Pembahasan 1) Percepatan kendaraan saat gigi 1
Mekanisme roda daya merupakan 𝐹𝑘1
𝑎1 = 𝛾𝑚.𝑊
bagian dari suatu mesin yang bekerja 968,46
sebagai komponen yang dapat menjaga = 5,09.1445
stabilitas putaran mesin serta berfungsi = 13,161 𝑚/𝑠 2
menyerap energi yang berlebihan, untuk 2) Percepatan kendaraan saat gigi 2
didistribusikan kemudian kembali ketika 𝐹𝑘2
𝑎2 = 𝛾𝑚.𝑊
energi yang disuplai tidak mencukupi untuk
5265,99
beban pada mesin. =
5,09.1445
Dalam penelitian dan analisis ini roda = 7,159 𝑚/𝑠 2
daya yang digunakan adalah roda daya 3) Percepatan kendaraan saat gigi 3
reservoir untuk menyerap energi yang 𝐹𝑘3
berkelebihan yang dihasilkan oleh mesin. 𝑎3 = 𝛾𝑚.𝑊
Adapun dimensi dan berat komponen 3420,65
=
standar diperoleh dari hasil pengukuran 5,09.1445

langsung pada mekanisme yang akan = 4,650 𝑚/𝑠 2


dianalisis dalam kondisi standar. 4) Percepatan kendaraan pada saat gigi 4
𝐹𝑘4
𝑎4 = 𝛾𝑚.𝑊
1. Kecepatan kendaraan
1) Kecepatan kendaraan saat gigi 1 2431,50
=
𝑉=
2 (3,14).(2.800).(0,2632)
. (1 − 0,05) 5,09.1445
60 (3,928).(4,778) = 3,305 𝑚/𝑠 2
4396.70336
= . (0,95) 5) Percepatan kendaraan pada saat gigi 5
1126,07904
𝐹𝑘5
= 3,904 𝑚/𝑑𝑒𝑡 𝑎5 = 𝛾𝑚.𝑊
= 14,054 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚 2056,84
2) Kecepatan kendaraan saat gigi 2 =
2 (3,14).(2.800).(0,2632)
5,09.1445
𝑉= 60 (2,1449).(4,778)
. (1 − 0,05) = 2,796 𝑚/𝑠 2
4396.70336
= . (0,95) 3. Analisa kecepatan putaran roda
614,90832
= 7,220 𝑚/𝑑𝑒𝑡 daya
Pada putaran 2800 rpm dimana
= 25,992 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚
3) Kecepatan kendaraan saat gigi 3 putaran tersebut adalah sebagai putaran
2 (3,14).(2.800).(0,2632) maksimum untuk roda daya standar dengan
𝑉= . (1 − 0,05) berat 9,7 kg, pada kondisi dimensi berat
60 (1,397).(4,778)
4396.70336 roda daya dimodifikasikan dengan berat
= . (0,95)
400,90832 yang dikurangi hingga 8,8 kg maka terjadi
= 10,978 𝑚/𝑑𝑒𝑡 kenaikan putaran sebesar 2939,23 rpm, Jika
= 39,520 𝑚/𝑑𝑒𝑡 dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
4) Kecepatan kendaraan saat gigi 4 ketika massa roda daya standar dengan
2 (3,14).(2.800).(0,2632)
𝑉= . (1 − 0,05) berat roda daya modifikasi mengalami
60 (1,000).(4,778)
4396.70336 kenaikan putaran sebesar 136,65 rpm.
= . (0,95)
286,68 Semakin tinggi kecepatan putar
= 15,336 𝑚/𝑑𝑒𝑡 tersebut hal ini disebabkan karena beban
= 55,209 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚 yang di bawah oleh roda daya ringan,
5) Kecepatan kendaraan saat gigi 5 sehingga mengurangi gesekan yang
2 (3,14).(2.800).(0,2632)
𝑉= . (1 − 0,05) mungkin terjadi akibat gaya gravitasi pada
60 (0,851).(4,778)
4396.70336 poros bantalan.
= . (0,95)
243,96468

12 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 8 No. 1. 2019


4. Analisa kecepatan kendaraan Dengan pengurangan berat roda daya
Kecepatan kendaraan dipengaruhi percepatan yang dihasilkan mengalami
oleh putaran mesin, semakin bertambahnya peningkatan yang sebanding dengan
putaran mesin roda daya standar dengan pengurangan dimensi berat roda daya.
berat 9,7 kg dengan putaran maksimum Pemakaian roda daya standar dengan berat
mesin 2800 rpm kendaraan mengalami 95,06 kg dengan putaran maksimum mesin
kecepatan (v) 39,92 km/jam dan pada saat 2800 rpm kendaraan mengalami percepatan
dimensi berat roda daya mengalami 13,161 m/s² dan pada saat dimensi berat
pengurangan berat hingga 8,8 kg dengan roda daya mengalami pengurangan berat
menghasilkan putaran maksimum 41,84 hingga 86,24 kg dengan menghasilkan
rpm. Jika dibandingkan dengan hasil yang putaran maksimum 2939,23 rpm kendaraan
diperoleh ketika massa pada daya standar mengalami percepatan 13,246 m/s.
dengan berat roda daya modifikasi
kendaraan mengalami kenaikan kecepatan Referensi
hingga sebesar 1,92 km/jam.
[1]. Widodo, Edi S. (2016) Pengaruh
5. Analisa percepatan kendaraan berat roda gila (flywheel)
Percepatan yang dihasilkan terhadap konsumsi bahan
mengalami peningkatan sebanding dengan bakar Pada motor diesel
pengurangan dimensi berat roda daya. stasioner satu silinder. Jurnal
Pemakaian roda daya standar dengan berat Autindo Politeknik Indonusa
9,7 kg dengan putaran maksimum mesin Surakarta ISSN : 2442-7918
2800 rpm kendaraan mengalami percepatan Vol. 1 Nomor 3 Juni.
13,161 m/s² dan pada saat dimensi berat
[2]. Imam, K., 2005, Studi Perbandingan
roda daya mengalami pengurangan berat
Daya dan Konsumsi Bahan
hingga 8,8 kg dengan menghasilkan putaran
Bakar Antara Pengapian
maksimum 2939,23 rpm kendaraan
Standar dengan Pengapian
mengalami percepatan 13,246 m/s.
Menggunakan Booster pada
Kesimpulan Mesin Toyota Seri 5K,
Berdasarkan hasil pembahasan dapat Universitas Negeri
ditarik kesimpulan bahwa perubahan berat Semarang.
roda daya dapat mempengaruhi kecepatan [3]. Rachmawan, A. Putra; I Made
kendaraan dimana semakin bertambahnya Ariana; & Gerianto. I (2014)
putaran mesin sebagai akibat dari Analisa Pengaruh Flywheel
berkurangnya berat roda daya, maka dan Firing Order Terhadap
kecepatan kendaraan semakin bertambah, Proses Kerja Mesin Diesel.
pemakaian roda daya standar dengan berat Jurnal Teknik Sistem
95,06 kg dengan putaran maksimum 2800 Perkapalan Vol. 1, No. 1,
rpm, kendaraan mengalami kecepatan (v) Fakultas Teknologi
64.87 km/jam dan pada saat dimensi berat Kelautan, Institut Teknologi
roda daya mengalami pengurangan berat Sepuluh Nopember
hingga 86,24 kg menghasilkan putaran
[4]. A. R. Holowenko, Sendi Prapto,
mesin 2939,23 rpm dan menyebabkan
Dinamika Pemesinan,
naiknya kecepatan kendaraan (v) 68,05
Erlangga, 1993
km/jam. Jika dibandingkan dengan hasil
yang diperoleh ketika massa roda daya [5]. Amanto, H., Daryanto, 1991. Ilmu
dalam keadaan standar dengan berat roda Bahan. Penerbit PT. Bumi
daya yang telah dimodifikasi, kecepatan Aksar.Jakarta
bertambah sebesar 3,18 km/jam.

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 8 No. 1. 2019 13


[6]. Sutantra, I Nyoman (2001),
“Teknologi Otomotif”,
Surabaya, Guna Widya
[7]. J. Taborek, Mechanics. Ohio
Publishing Co, 1957
[8]. Sularso, dan Kiyokatsu Suga. 1987.
Dasar Perencanaan dan
Pemilihan Elemen Mesin.
Jakarta: PT. Prandnya
Paramita
[9]. PT. Astra International Tbk. Toyota
Sales Operation (AUTO
2000) Cabang Rancaekek
Bandung.

14 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 8 No. 1. 2019

Anda mungkin juga menyukai