Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaankepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan
uud 1945 dalammenjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. pembelaan negara
bukan semata-mata tugastni, tetapi segenap warga Negara sesuai kemampuan dan
profesinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Konsep bela
negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik denganmengangkat
senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapatdidefinisikan
sebagai segala upaya untuk mempertanankan Negara dengan cara meningkatkanrasa
nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan
terhadaptanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan
Negara.Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayananoleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik
sebagai pekerjaanyang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib
militer). Beberapa negara(misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer
dari masing-masing dan setiap salahsatu warga negara (kecuali untuk kasus khusus
seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinankeagamaan). Sebuah bangsa dengan
relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukanlayanan dari wajib militer
warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekratan selama masa perang.Di
beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela
negaradilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan.
Mereka dapatmelakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya
Tentara TeritorialBritania Raya Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian
dari pasukan cadanganmiliter, seperti Amerika Serikat National Guard. Dinegara lain,
seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib untuk beberapa
tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas Nasional.Sebuah pasukan cadangan
militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadangdisebut sebagai cadangan
militer, yang merupakan kelompok atau unit personil militer
tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka terse
dia untukmenangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan Negara.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannyakepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-UndangDasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya. Tiap-tiapwarga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan negara dan syarat-syarattentang pembelaan diatur
dengan undang-undang.Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada
negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat
luas, dari yang paling halus, hinggayang paling keras. Mulai dari hubungan baik
sesama warga negara sampai bersama-samamenangkal ancaman nyata musuh
bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuatyang terbaik bagi
bangsa dan Negara.
Unsur Dasar Bela Negara
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara3
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara.
5. Memiliki kemampuan awal bela NEgara
Dasar Hukum
1. Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat
3. Undangundang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara
Rl. Diubah oleh UU Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tenteng Pertahanan Negara.
Hak dan Kewajiban dalam Bela Negara
Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus
dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara
tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :
1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)
2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri
3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran
atau PKn
HASIL PENGAMATAN
Desa Malei sendiri terdiri dari 5 dusun yang awalnya hanya terdiri dari 3
dusun. Jarak dari Desa Malei ke pusat kota Palu yiitu sekitar 3 jam perjalanan. Akses
jalan dari Desa Malei ke luar desa Malei terbilang buruk, karena ada sebagian jalan
yang bisa dibilang sangat mengkhawatirkan dimana jalan tersebut sering longsor jika
terjadi hujan yang sangat lebat, jika hujan terjadi tanah-tanah yang akan menutupi
seluruh permukaan jalan dan juga akan membuat tiang –tiang istrik berjatuhan. Kalau
sudah begitu bukan cuma akses jalan yang tidak bagus tetapi juga airan listrik
terputus. Dan biasanya pemerintah tidak langsung memperbaiki jalan tersebut
biasanya perbaikan jalan dilakukan 1 bulan dari terjadinya bencana longsor tersebut
akibat jangankan mobil, motor saja tidak bisa melewati jalan tersebut. Maka satu-
satunya jalan untuk bisa keluar desa dengan cara menggunakanperahu. Bukan cuma
akses jalan saja yang buruk tetapi akses telepon dan internet juga terbilang buruk.
Hasil Wawancara
1. Apa yang anda ketahui tentang Bela Negara ?
Narasumber : Kalau menurut saya Bela Negara adalah tindakan atau sikap kita
yang baik dan bermanfaat untukmempertahankan suatu Negara.
2. Bagaimana jiwa bela Negara yang ada dalam diri bapak saat ini ?
Narasumber : Jiwa Bela Negara pada diri saya yaitu dimana yaitu dimana jika
Negara saya ada yang menjelek-jelekkan saya akan sangat merasa
tersinggung.
3. Menurut bapak apakah kesadaran memebela Negara itu penting, dan mengapa
dikatakan penting ?
Narasumber : Kesadaran dalam membela Negara itu sangat penting karena agar
melindungi dan agar negarakita tidak dianggap remeh oeh negra
lain.
4. Menurut bapak apakah yang dapat kita lakukan sebagai bentuk memperkuat jiwa
bela Negara ?
Narasumber : Menurut saya hal-hal yang dapat kita lakukan dalam memperkuat
jiwa Bela Negara adalah dengan tidak membiarkan orang lain
menjelek-jelekkan Negara kita. Dan juga kita harus mempelajari
tentang Negara kita kiata bisa menghadapi dan tidak salah dalam
membela Negara kita.
5. Menurut bapak apakah warga atau masyarakat Desa Malei sadar akan jiwa Bela
Negara ?
Narasumber : Menurut saya kesadaran akan jiwa Bela Negara pada
masayarakat Desa Malei itu ada, ini dapat dilihat dari
kesadaran pembelaan jika daerahnya di jelek-jelekkan oleh
orang dari daerah lain.
6. Menurut bapak tindakan apa yang di lakukan jika ada seseorang yang tidaka
punya jiwa Bela Negara atau kesadaran dalam membela Negara ?
Narasumber : Menurut saya jika ada orang seperti itu kita harus melakukan
atau memberitahu dia agar sama sama dalam tentang apa
pentingnnya itu bela Negara. Dimana agar disini kita tidak
lagi dijajah oleh Negara lain.
7. Mengapa perlu dia dakan upaya pembelaan negara meskipun negara kita sudah
merdeka ?
Narasumber : Karena walauppun negara kita sudah merdeka tetap dibutuhkan
nya upya bela negara dimana masih banyak orang orang luar
yang menginginkan menjajah negara kita, karena neg
ARGUMENTASI
Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut.
Sebenarnya bela negara ini bukanlah merupakan sesuatu baru yang diterapkan di
Indonesia dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme
kepada seluruh warga negara Indonesia. Bela negara ini pun telah ada sejak masa
orde baru. Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Jika diartikan secara fisik, bela negara ini sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan
aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Konsep bela negara yang saat ini muncul di Indonesia dilatarbelakangi oleh
semakin lunturnya kecintaan dan rasa bangga setiap warga negara terutama generasi
muda kepada negaranya. Untuk contoh kecilnya saja dilihat dari konsumsi,
masyarakat Indonesia saat ini justru jauh lebih bangga dan merasa terhormat jika
mampu menggunakan produk-produk luar negeri jika dibandingkan produk dalam
negeri meskipun pada dasarnya kualitas dan harga produk dalam negeri jauh lebih
baik jika dibandingkan dengan haga dan kualitas produk luar negeri.
Sebenarnya seperti yang telah dijelaskan dalam UUD 1945, bahwa membela
negara merupakan kewajiban seluruh bangsa Indonesia walaupun tanpa
pengkhususan program seperti yang diprogramkan oleh Menteri Pertahanan saat ini.
Namun memang sudah menjadi kewajiban pemerintah juga untuk memfasilitasi
setiap kewajiban warga negara tersebut.
Untuk konsep penanaman bela negara yang disipkan pada sistem pendidikan
sebenarnya sudah ada sejak era orde baru misalnya dengan adanya P4 (Program
penanaman dan pengamalan pancasila) yang kemudian berkembang menjadi
Pendidikan Kewarganegaraan, kewarganegaraan, dan lain sebagainya. Semuanya itu
memiliki satu konsep yang sama, yakni menanamkan nilai-nilai terhadap cinta tanah
air yang dimasukan menjadi kurikulum pembelaaran dalam pendidikan, bahkan
sampai saat ini pun program tersebut masih berjalan. Jika perilaku masyarakat
semakin tidak menununjukan rasa kecintaan terhadap negara padahal berbagai upaya
penanaman rasa cinta terhadap negara tersebut telah banyak ditanamkan dalam proses
pendidikan, ini harus menjadi evaluasi tersendiri bagi kita, bisa jadi sistem yang
selama ini kita gunakan ternyata sudah mulai tidak mampu menggerus arus global
yang membuat rasa kecintaan masyarakat menjadi semakin pudar. Atau ada
kemungkinan sistem tersebut sudah tidak relevan lagi jika digunakan pada kondisi
masyarakat Indonesia yang semakin modern. Jika demikian, maka sistem tersebut
harus segera dirubah atau diperbaiki sesuai dengan nilai yang lebih mudah dipahami
dan terinternalisasi oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Namun jika konsep yang baru tersebut adalah wajib militer yang mana setiap
warga negara diharuskan melakukan pendidikan seperti yang dilakukan para anggota
tentara di akademi militer, misalnya pelatihan penggunaan senjata, dan alat-alat
lainnya untuk berperang, saya rasa itu sudah bukan kajian kita lagi selaku warga
negara, karena pendidikan tersebut memerlukan waktu yang cukup lama, dan juga
terlalu beresiko untuk memunculkan berbagai konflik dan kerusuhan intern di tubuh
Indonesia sendiri. Pendidikan seperti lagipula keancaman rasa cinta terhadap bangsa
Indonesia jauh lebih krisis dan lebih membahayakan jika dibandingkan dengan
pertahanan wilayah dan keterancaman secara fisik.
Penginternalisasian rasa kecintaan bagi warga negara ini dapat disesuaikan
dengan tren yang saat ini terjadi di masyarakat, misalnya agar sistem pendidikan
tersebut tidak terkesan terlalu monoton dengan dimasukan pada sistem pendidikan
yang nilai-nilainya sebenarnya sulit untuk tertanam dalam diri seseorang, maka
sistem penginternalisasian tersebut lebih baik lewat wisata sejarah. Yang mana di
setiap daerah disediakan sebuah museum yang di dalamnya terdapat perpustakaan
sejarah mengenai berbagai perjuangan para pahlawan, pengenalan budaya Indonesia
beserta seluruh kekayaannya, data-data pengeksploitasian wilayah Indonesia yang
seharusnya kita rebut kembali. Pameran photo, miniatur kebudayaan, film, penjualan
berbagai produk dari dalam negeri dan bagaimana kehebatannya. Biarkan setiap
masyarakat Indonesia mengenal Indonesia dengan caranya sendiri, namun pemerintah
terutama pemerintah daerah tetap harus memfasilitasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan hal tesebut. Selain itu apabila pemerintah merasa kesulitan untuk
mewujudkannya, pemerintah dapat meminta bantuan kepada pihak swasta untuk
menyediakan anggarannya. Nantinya apabila pembangunan tersebut telah terlaksana
pemerintah dapat memungut tarif dari msyarakat untuk dapat menggunakan area
tersebut. Dan saya yakin masyarakat akan jauh lebih tertarik mempelajari budaya
dengan cara tersebut daripada hanya sekedar pendidikan yang ilmu dan
penginternalisasiaannya sulit untuk diterima.
Namun untuk rasa cinta kepada negara jika dilihat dari rasa cinta terhadap produk
dalam negari, ini dapat menggunakan alternative yang jauh lebih ekonomis, yakni
dengan pembuatan suatu aturan yang mengharuskan setiap warga negaranya membeli
produk-produk tertentu yang asli Indonesia, jika tidak maka orang yang membeli
produk luar tersebut dikenakan denda yang cukup besar. Peraturan ini pun harus
diawasi secara ketat oleh pemerintah daerah, terutama dalam hal masuknya barang-
barang dari luar daerah ke dalam daerahnya. Namun mungkin dalam hal
pengawasannya terlalu kompleks karena perekonomian sulit untuk dikendalikan,
paling tidak adanya pembatasan barang-barang dari luar negeri. Sebenarnya
penanaman suatu nilai kepada diri seseorang juga dapat di awali dari paksaan terlebih
dahulu yang kemudian menjadi sebuah kebiasaan.
PENUTUP
Kita sebagai warga Indonesia haruse mencintai Negara kita sendiri, dimana
yang melakukan upaya bela Negara adalah kita sendiri yaitu seluruh warga Negara
Indonesia yang tempatnya meliputi tempat-tempat seperti sekolah, seminar dan lain-
lain agar masyarakat tau arti tau arti pentingnya bela Negara ataupun mengerti
bagaimana Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bela Negara adalah sesuatu
yang harus diajarkan kepada seseorang dari sedini mungkin ataupun melakukan
sosialisasi kepada petani, peternak dan lain-lain agar mereka dapat mengajarkan
kepada anak mereka tentang bela Negara.
Kategori cenderung positif ini juga dapat dilihat dari tanggapan masyarakat
yang setuju terhadap bela negara seperti ikut serta dalam kegiatan pembangunan
masjid, menjaga dan merawat lingkungan sekitar agar tetap lestari, dan menjaga
persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan yang ada di masyarakat. Pada kategori
harapan, masyarakat juga setuju terhadap bela negara seperti memperhatikan kegiatan
pembangunan di desa agar tidak terjadi kerusakan lahan, tidak membuat keonaran di
wilayah tempat tinggalnya, mengaktifkan kegiatan siskamling, serta masyarakat dapat
terbuka dalam menerima perbedaan yang ada.
LAPORAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : ERA FAZIRA
STAMBUK : A 241 18 041
KELAS :A