ICoSTH 2019
Kuta, Bali, INDONESIA, 14– 15 Nopember 2019 NO:
Pembangunan daerah pesisir Kota Denpasar tidak lagi terfokus pada satu Photo Ke- Keindahan di KMSA
1 Bantaran 1 Tinggi Tegakan Vegetasi yang teratur dan Nilai visual tidak dapat
pengembangan obyek wisata pantai baru yaitu kawasan pesisir muara bagian Segara/hardscape
timur Sudut photo dengan perspektif yang
sungai ayung. Berdasarkan fakta dilapangan kawasan ini sering digunakan jelas dan bentuk dan jarak obyek Zona hamparan lahan
terlihat jelas (tekstur) kosong dengan semak liar
masyarakat guna melaksanakan kegiatan festival seni dan budaya 2 Bantaran 6 Sedang Tegakan Vegetasi dan view laut
Sungai
Sedang Kombinasi Hardscape (gazebo,
sehingga mendatangkan pendapatan. Kawasan ini berada didaerah peisir ayung
bagian
batu, Pura Campuhan Windhu
segara) Zona hamparan pasir
pantai hitam dengan view
Elemen air yang tenang,
yang memiliki keindahan lanskap yang unik namun keberadaannya belum timur
Area 7 Adanya sampah,
laut dan masa bangunan
tanpa vegetasi
tanah Adanya hardscape yang rusak,
digali secara maksimal baik dari potensi visual hingga potensi kosong
8
Warung semi permanen,
dengan Perspektif photo kurang jelas dan
Batas kawasan muara
Adanya Sampah (Overload tempat
sampah terbuka)/berserakan
Adanya hardscape yang rusak,
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif deskriptif. bagian
tengah
Bentuk Hardscape yang tidak jelas
dan tidak teratur,
LEGENDA :
SKALA : NTS
: Nilai Visual Lanskap Rendah
Metode analisa yang digunakan adalah analisis SWOT guna mengetahui Area
pantai,
9 Kurang adanya konsistensi
penyeragaman bentuk bangunan dan
: Nilai Visual Lanskap Sedang
10
potensi fisik dan analisis SBE guna mengetahui nilai estetik tapak. parkir dan
toilet
material yang digunakan.
Minimnya vegetasi da
: Nilai Visual Lanskap Tinggi
Area 11
Analisis SBE/(Scenic Beauty Estimation) memiliki perhitungan sebagai pantai
12
Perspektif photo kurang jelas.
Gambar 4.16. Peta Sebaran Nilai SBE Lanskap di KMSA
Gambar 2. Sebaran Penilaian SBE di KMSA
dengan
berikut : walkway
7
sedang – rendah hanya menengah
panjang
dan 3. Berkembangnya obyek wisata
baru berdampak terhadap
2. Mendorong desa/banjar
untuk membentuk kawasan KMSA terbagi atas
Photo 3. Bantaran Sungai
8
12
nilai visual lanskap yang pemerintah yang belum meningkatkan kualitas air
zona konservasi, zona religi,
dikelola sesuai standart wisata dan
indah 5. Jumlah penduduk
Denpasar yang tinggi,
kota rekreasi,
4. Mengadakan pelatihan zona edukasi dan zona
11
6. Regulasi yang mengatur guna meningkatkan
Photo 5. Bantaran Sungai
ayung bagian timur 10
9
Photo 6. Bantaran Sungai
ayung bagian timur Penjabaran tabel 2 diatas pemanfaatan kawasan pesisir
untuk aktifitas rekreasi, seni
kualitas SDM sejalan
dengan adanya program
kesehatan.
menunjukkan bahwa faktor dan budaya. pengembangan destinasi
wisata yang merupakan 5. Strategi pengembangan
perpaduan antara potensi
Utara
yang mempengaruhi dan atraksi wisata
kawasan dilakukan secara
Photo 8. Area tanah 5. Pengembangan kawasan
Photo 7. Area tanah
kosong dengan semak kosong dengan semak
penentuan nilai keindahan sebagai wisata alam
pesisir yang memfasilitasi bersama-sama dengan
mikro dalam lanskap di kegiatan pendidikan,
kesehatan, kesenian dan melibatkan masyarakat
budaya.
Photo 9. Area pantai Photo 10. Area parkir dan Photo 11. Area pantai Photo 12. Area pantai
KMSA adalah vegetasi, setempat, pemerintah dan
toilet dengan walkway dengan walkway
elemen air, kebersihan, swasta
bentuk estetika KESIMPULAN
Photo 13. Walkway dengan Photo 14. Walkway dengan
view pura campuhan
hardscape/elemen lanskap, Potensi pengembangan KMSA adalah pengembangan kawasan sebagai
bangunan gazebo