Anda di halaman 1dari 10

Nama : Yovani

Kelas : XII MIPA 2


No. absen : 35
TUGAS BIOLOGI

1. Persentasi laki-laki yang buta warna disuatu daerah tertentu adalah 7%.
Berapakah persentasi wanita carrier dan wanita buta warna?
Jawaban :
Perumusan Hukum Hardly Weinberg untuk buta warna adalah sebagai
berikut:
p+q=1
dengan
p : laki-laki normal (XY)
q : laki-laki buta warna (XcbY)
p2 + 2pq + q2 = 1
dengan
p2 : wanita normal (XX)
2pq : wanita carrier (XXcb)
q2 : wanita buta warna (XcbXcb)
Laki-laki penderita buta warna pada suatu wilayah sebanyak 7%.
q = 7%
p+q=1
P= 1 − q
= 1 − 7%
= 93%

 Persentase wanita carrier adalah:


2pq = 2 × 0,93 × 0,07
= 0,13
= 13%

 Persentase wanita buta warna adalah:


q2 = (0,07)2
= 0,0049
= 0,49%
2. Dari 100 siswa SMAN 73 yang bergolongan darah O 25 orang dan golongan
darah A 11 orang. Berapakah yang bergolongan darah AB dan A homozigot?
Jawaban :
Total siswa = 100 siswa
Golongan O (IOIO) = 25 orang = 25%
Golongan A (IAIA + 2IAIO) = 11 orang = 11%

25
IOIO = 100
25
IO = √
100
5
IO = 10
IO = 0,5

Gol. A + Gol. O = 25% + 11%


IAIA + 2IAIO + IOIO = 36%
(IA + IO)2 = 36%
IA + IO = √36% = 0,6
IA = 0,6 – 0,5
IA = 0,1

IA + I O + I B = 1
0,1 + 0,5 + IB = 1
IB = 1 – 0,6
IB = 0,4

Bergolongan darah AB
2IAIB = 2 × 0,1 × 0,4 × 100 orang = 8 orang.
Bergolongan darah A homozigot
IAIA = 0,1 × 0,1 × 100 orang = 1 orang.
3. Apa perbedaan dari Bioteknologi Konvensional dan Modern?
Jawaban :

No. Perbedaan Bioteknologi Bioteknologi Modern


Konvensional
1. Permulaan Sejak awal peradaban Berkembang sejak
manusia ditemukannya struktur dan
fungsi DNA
2. Cara Pemanfaatan Menggunakan langsung Menggunakan
hasil yang diproduksi mikroorganisme,
oleh mikroorganisme, makroorganisme atau
berupa senyawa kimia bagian-bagiannya untuk
atau bahan pangan memperbaiki dan
tertentu yang bermanfaat meningkatkan kinerja
bagi manusia genetik organisme yang
dimanfaatkan oleh manusia
3. Peralatan dan Menggunakan peralatan Menggunakan peralatan
teknologi yang dan metode yang modern dengan berbagai
digunakan sederhana teknologi, misalnya
menggunakan mesin isolasi,
teknologi hibridoma,
kloning, rekayasa biokimia
dan rekayasa genetika
4. Proses dan Kurang steril, hasilnya Steril, mampu
hasilnya sedikit (terbatas) dan memproduksi banyak dalam
kualitasnya belum waktu cepat dan kualitasnya
terjamin terstandarisasi
5. Contoh Pembuatan tempe, tape, Kultur jaringan, organisme,
roti, yoghurt, keju dan hewan hasil kloning dan
nata de coco insulin buatan
4. Sebutkan nama-nama bakteri atau mikroba lain yang berperan dalam proses
bioteknologi di berbagai bidang!
Jawaban :
1. Bidang Produk Makanan dan Minuman
a. Produk berbahan dasar susu, antara lain :
 Keju mozzarella, Streptococcus thermophilus
 Keju biru, Penicillium roqueforti dan Penicillium camemberti
 Keju Cheddar dan keju Swiss, Propionibacterium shermanii
 Yoghurt, Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophiles
 Mentega, Streptococcus diacetilactis dan Leuconostoc citrovorum
 Kefir (susu sapi), Sacharomyces kefir
 Koumis (susu kuda), Lactobacillus bulgarius

b Produk berbahan dasar kedelai , antara lain :


 Kecap, Aspergillus wentii
 Tauco, Aspergillus oryzae
 Tempe, Rhizopus, sp
 Oncom, Neurospora sitophila

5. Menjelaskan bioteknologi modern!


Jawaban :

Bioteknologi modern merupakan metode bioteknologi yang menggunakan


prinsip rekayasa DNA, selain prinsip mikrobiologi dan biokimia. Metode ini
dilakukan dengan cara memodifikasi gen-gen spesifik dan menyisipkannya
pada organisme lain seperti mikroba, hewan dan tumbuhan. Bioteknologi
modern berkembang setelah ditemukannya struktur DNA. Bioteknologi ini
dapat diaplikasikan pada berbagai bidang seperti pangan, pertanian, dan
kesehatan.
Ciri-ciri bioteknologi modern, yaitu :
 Menggunakan teknologi yang lebih modern
 Memanfaatkan prinsip rekayasa genetika
 Biaya yang relatif lebih mahal
 Dapat menghasilkan sifat baru pada organisme

Penerapan Bioteknologi dalam Bidang Pertanian dan Peternakan


1. DNA Rekombinan
DNA Rekombinan diaplikasikan dalam bidang pertanian dan peternakan
untuk mendapatkan bibit unggul. Proses DNA rekombinan pada tumbuhan
menggunakan vektor Agrobacterium tumefaciens yang mempunyai plasmid Ti
(Tumor inducing). Berikut proses dari DNA Rekombinan

Rekayasa Genetika pada tumbuhan yang menggunakan vektor


Agrobaterium tumefaciens
 Langkah pertama, plasmid Ti diisolasi
 kemudian disisipi dengan gen asing /gen yang diinginkan (transplantasi gen)
 Setelah itu, plasmid dimasukkan ke dalam A. tumefaciens. Ketika
digabungkan dengan sel-sel tumbuhan, A. tumefaciens membiakkan
plasmid.
 Setelah berbiak, A. tumefaciens yang telah mengalami rekombinasi kembali
menginfeksi kromosom tumbuhan. Kini tumbuhan tersebut telah
mengandung gen asing yang disisipkan pada A. tumefaciens.
Sel-sel baru hasil dari proses DNA rekombinan tersebut ditumbuhkan
dengan metode kultur jaringan sehingga menghasilkan tunas dan dapat
ditanam di lahan pertanian.

Produk
No. Bioteknologi Keterangan
Vektor Agrobakterium dapat digunakan pada tanaman padi
sehingga menghasilkan padi yang unggul dan mampu
mengekspresikan laktoferin yang berfungsi memberikan
daya tahan terhadap serangan mikroorganisme patogen dan
1. Padi Transgenik cuaca yang dingin.
Tembakau
Resisten terhadap Tumbuhan tembakau yang tahan terhadap virus TMV
2. Virus (Tobacco Mozaic Virus).
Pengendalian Peran pertisida yang tidak ramah lingkungan dapat
Hama dan digantikan dengan mikroorganisme sebagai biokontrol
Penyakit seperti Beauveria bassiana, Metarhizium
3. Tanaman anisopliae, dan Trichoderma harzianum.
Ikan salmon yang disisipi gen tambahan akan
menghasilkan hormon pertumbuhan yang aktif pada masa
embrio. Ikan salmon transgenik ini dapat memiliki berat
Ikan Salmon 11 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan ikan salmon
4. Raksasa biasa.
5. Hormon Bovin Gen somatrotopin sapi di transplantasikan pada
Somatotropin plasmid Eschericia coli sehingga menghasilkan BST. BST
(BST) yang ditambahkan pada makanan ternak dapat
meningkatkan produksi daging dan susu ternak.
Buah akan tetap segar  dalam waktu yang lama melalui
rekayasa genetika, sehingga  aktivitas gen penghasil etilen
Buah Tahan dapat dihambat. Etilen berfungsi sendiri untuk merangsang
6. Kebusukan pematangan buah. Contoh : tomat “Flavr Savr”.

2. Teknik Kultur Jaringan


Teknik Kultur Jaringan memanfaatkan tumbuhan yang memiliki sifat
totipotensi. Totipotensi merupakan kemampuan untuk membentuk tubuh secara
lengkap dengan akar, batang, dan daun.

Vektor Agrobakterium dapat digunakan pada tanaman padi


sehingga menghasilkan padi yang unggul dan mampu
mengekspresikan laktoferin yang berfungsi memberikan
daya tahan terhadap serangan mikroorganisme patogen dan
1. Padi Transgenik cuaca yang dingin.
Tembakau
Resisten terhadap Tumbuhan tembakau yang tahan terhadap virus TMV
2. Virus (Tobacco Mozaic Virus).
Pengendalian Peran pertisida yang tidak ramah lingkungan dapat
Hama dan digantikan dengan mikroorganisme sebagai biokontrol
Penyakit seperti Beauveria bassiana, Metarhizium
3. Tanaman anisopliae, dan Trichoderma harzianum.
Ikan salmon yang disisipi gen tambahan akan
menghasilkan hormon pertumbuhan yang aktif pada masa
embrio. Ikan salmon transgenik ini dapat memiliki berat
Ikan Salmon 11 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan ikan salmon
4. Raksasa biasa.
5. Hormon Bovin Gen somatrotopin sapi di transplantasikan pada
Somatotropin plasmid Eschericia coli sehingga menghasilkan BST. BST
(BST) yang ditambahkan pada makanan ternak dapat
meningkatkan produksi daging dan susu ternak.
Buah akan tetap segar  dalam waktu yang lama melalui
rekayasa genetika, sehingga  aktivitas gen penghasil etilen
Buah Tahan dapat dihambat. Etilen berfungsi sendiri untuk merangsang
6. Kebusukan pematangan buah. Contoh : tomat “Flavr Savr”.

Totipotensi dikembangkan secara in vitro atau kultur jaringan, yaitu dengan


mengembangbiakkan tumbuhan secara vegetatif menggunakan sebagian jaringan
tumbuhan pada media tertentu. Media tersebut harus mengandung semua
kebutuhan yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan baik unsur makro maupun
mikro. Teknik kultur jaringan digunakan untuk pemuliaan tanaman dan juga
pelestarian plasma nutfah tumbuhan.

Penerapan Bioteknologi dalam Bidang Kedokteran

1. Pembuatan Insulin

Insulin dibutuhkan oleh pasien diabetes mellitus dalam jumlah yang besar.
Umumnya Insulin dapat dibuat melalui pengambilan insulin dari hewan
biasanya sapi/babi. Namun pada beberapa pasien masih banyak menunjukkan
adanya gejala alergi. Melalui rekayasa genetika, insulin mampu diproduksi
dalam jumlah banyak tanpa mengorbakan banyak hewan ternak. Insulin dapat
diperoleh dengan melakukan DNA rekombinan, yaitu melakukan transplantasi
gen yang mengkode insulin ke dalam plasmid bakteri. Bakteri dengan gen
gabungan ini dikembang biakkan. Bakteri yang telah dibiakkan dapat
memproduksi insulin yang dibutuhkan.

2. Produksi Vaksin
Teknologi DNA rekombinan juga dapat digunakan untuk membuat vaksin.
Pada aplikasi ini, mikroorganisme digunakan untuk menghambat kemampuan
mikroorganisme patogen penyebab penyakit. Mikroorganisme yang digunakan
untuk membuat vaksin telah dilemahkan terlebih dahulu sehingga tidak
berbahaya. Pembuatan vaksin diawali dengan mengektrasksi DNA pada
mikroorganisme patogen contohnya pada virus herpes. Setelah DNA
diekstraksi, kemudian fragmen DNA yang mengkode penyakit (antigen)
diisolasi. Bagian tersebut selanjutnya disisipkan pada plasmid virus herpes baru
yang telah dilemahkan sebelumnya. Kemudian akan terbentuk virus herpes
varietas baru yang memiliki fragmen DNA virus herpes namun tidak berbahaya.
Varietas virus ini kemudian diperbanyak sehingga menghasilkan vaksin.
Didalam vaksin terdapat antigen murni suatu penyakit dan apabila vaksin
disuntikkan pada manusia, sistem kekebalan manusia akan membuat senyawa
khas yang disebut antibodi untuk melawan antigen murni tersebut.

3. Antibodi Monoklonal
Teknologi ini menggunakan prinsip fusi protoplasma. Kelinci atau tikus
terlebih dahulu diinjeksi dengan antigen kemudian limfanya (tempat pembuatan
sel darah putih) diambil. Sel-sel limfa ini kemudian difusikan dengan sel
mieloma (sel kanker) melalui elektrofusi. Elektrofusi merupakan fusi secara
elektris dengan frekuensi tinggi yang menyebabkan sel-sel tertarik satu sama
lain dan akhirnya bergabung (fusi). Sel-sel yang melakukan fusi kemudian
diseleksi untuk mengidentifikasi sel gabungan tersebut. Fusi ini menghasilkan
sel-sel yang dapat menghasilkan antibodi sekaligus dapat memperbanyak diri
secara terus-menerus seperti pada sel kanker. Sel-sel ini menghasilkan antibodi
monoklonal yang dapat digunakan untuk mendeteksi kandungan hormon
korionik gonadotropin dalam urin wanita hamil (mendeteksi adanya
kehamilan).

4. Teknik Bayi Tabung


Teknik bayi tabung dilakukan menggunakan teknik laparoskopi, yaitu
teknik yang memungkinkan sel sperma suami dan sel telur istri difertilisasikan
dalam cawan petri atau dalam tabung sehingga pembuahan terjadi di luar (in
vitro). Hasil pembuahan tersebut, kemudian ditanamkan kembali ke dalam
rahim istri, sehingga istri dapat mengandung dan melahirkan bayi sebagaimana
mestinya.

Anda mungkin juga menyukai