Anda di halaman 1dari 97

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Kedokteran Tesis Magister (Kedokteran Klinis)

2020

Validitas Dan Reliabilitas The Patient


Health Questionnaire ( PHQ-9 ) Versi
Bahasa Indonesia

Dian, Cut Nyak


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/29791
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
VALIDITAS DAN RELIABILITAS THE PATIENT HEALTH
QUESTIONNAIRE (PHQ-9) VERSI BAHASA INDONESIA

TESIS

OLEH

CUT NYAK DIAN

187041017

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1
PROGRAM STUDI PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

Universitas Sumatera Utara


VALIDITAS DAN RELIABILITAS THE PATIENT HEALTH
QUESTIONNAIRE (PHQ-9) VERSI BAHASA INDONESIA

TESIS

Untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik di Bidang Psikiatri


Pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

CUT NYAK DIAN

187041017

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK


PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1
PROGRAM STUDI PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tesis : Validitas Dan Reliabilitas The Patient Health


Questionnaire ( PHQ-9 ) Versi Bahasa Indonesia

Nama Mahasiswa : Cut Nyak Dian

Nomor Induk Mahasiswa : 187041017

Program Magister : Magister Kedokteran Klinik

Konsentrasi : Psikiatri

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. dr. Elmeida Effendy, M.Ked, Sp.K.J (K) Dr. dr. Mustafa M. Amin, M.Sc, M.Ked, Sp.KJ (K)
NIP. 19720501 199903 2 004 NIP. 19780330 200501 1 003

Ketua Program Studi Dekan Fakultas Kedokteran


Magister Kedokteran Klinik

Dr. dr. Rodiah Rahmawaty Lubis, M.Ked(Oph), Sp.M (K) Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin, Sp.S (K)
NIP. 19760417 200501 2 002 NIP. 196605241992031002

i
Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada

Tanggal : 24 Juni 2020

Penguji :

Penguji I Penguji II

Prof.dr.Bahagia Loebis, Sp. K.J. (K) dr. H. Harun T. Parinduri., Sp. K.J. (K)

Penguji III

Prof. dr. H. M. Joesoef Simbolon, Sp.K.J.(K)

Mengetahui,

Ketua Departemen
Psikiatri

Dr. dr. Elmeida Effendy, M.Ked, Sp.K.J.(K)


NIP. 19720501 199903 2 004

ii
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN

VALIDITAS DAN RELIABILITAS THE PATIENT HEALTH


QUESTIONNAIR (PHQ-9) VERSI BAHASA INDONESIA

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis mengacu

dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.

Medan, 24 Juni 2020

Cut Nyak Dian

iii
Universitas Sumatera Utara
UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta telah memberikan

kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Tesis ini disusun untuk melangkapi persyaratan menyelesaikan Pendidikan

Magister Kedokteran Klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna. Namun demikian besar harapan penulis kiranya tulisan ini dapat

bermanfaat dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang

“Validitas Dan Reliabilitas The Patient Health Questionnaire ( PHQ-9 ) Versi


Bahasa Indonesia”

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama

mengikuti Program Studi Magister Kedokteran Klinik bidang Psikiatri.

Dengan selesainya tesis ini, perkenankanlah penulis menyampaikan

ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara, Ketua TKP PPDS–1 Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara, dan Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang

telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program

iv
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan Magister Kedokteran Klinik di Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. dr. Elmeida Effendy, M.Ked., Sp. K.J. (K) selaku Ketua Program Studi

Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, juga sebagai

guru dan pembimbing tesis penulis yang banyak membagikan

pengetahuan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis.

3. Dr. dr. Mustafa M. Amin, M.Ked., M.Sc., Sp. K.J. (K) sebagai guru dan

pembimbing tesis penulis yang banyak membagikan pengetahuan,

bimbingan, dan dorongan kepada penulis.

4. dr.Vita Camellia, M.Ked., Sp. K.J. selaku guru yang telah banyak

memberikan bimbingan, pengarahan, pengetahuan, dorongan, dukungan,

dan memberi masukan-masukan berharga kepada penulis untuk

menyelesaikan tesis ini.

5. dr. M. Surya Husada, M.Ked., Sp. K.J. selaku Sekretaris Program Studi

Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, selaku guru

yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, pengetahuan,

dorongan, dukungan, dan memberi masukan-masukan berharga kepada

penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

6. Prof. dr. Bahagia Loebis, Sp. K.J. (K) selaku guru besar dan penguji yang

banyak membimbing dan memberikan pengetahuan yang berharga kepada

penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

7. dr. H. Harun T. Parinduri, Sp. K.J. (K) selaku guru dan penguji yang

banyak membimbing dan memberikan pengetahuan yang berharga kepada

penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

v
Universitas Sumatera Utara
8. Prof. dr. H. M. Joesoef Simbolon, Sp. K.J. (K) selaku guru besar dan

penguji yang banyak membimbing dan memberikan pengetahuan yang

berharga kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

9. dr. Nazli M. Nasution, M.Ked., Sp. K.J. sebagai guru dan pembimbing

tesis penulis yang memberikan bimbingan, masukan, dan dorongan dalam

menyelesaikan tesis ini.

10. dr. Dessy Mawar Zalia, M.Ked, Sp. K.J. sebagai guru yang telah banyak

memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis.

11. dr. Cindy Chias Arthy, M.Ked, Sp. K.J. sebagai guru yang telah banyak

memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis

12. Rekan-rekan sejawat peserta PPDS–1 Program Studi Psikiatri Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dr. Anastasia V. F. Sipayung,

M.Ked., dr. Ihsan Fadhilah, M.Ked, dr. Ariwan Selian, dr. Julius Martin

Siagian, M.Ked, dr. Ridho Akbar Syafwan, M.Ked, dr. Sri Andriani,

M.Ked, dr. Risni Nanda, dr. Z. Chandra S. Harahap, dr. Lidya de Vega,

M.Ked, dr. Dona Farila Agus, M.Ked, dr. Huzaipah, M.Ked, dr. Bayu

Ariatama, M.Ked, dr. Munawir Saragih, M.ked, dr. Agusmita, M.ked, dr.

Thomas Hendriko, M.ked, dr. M. Putra Mahmuddin,. M.ked, dr. Erlina

Yulia, M.ked, dr. Muhammad Hasbi, M.ked, dr. Cut Rika Pratiwi, dr.

Fenny Aprilia Saragih, dan dr. Starki, yang banyak memberikan masukan

serta selalu memberikan dorongan-dorongan yang membangkitkan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

13. Para perawat dan pegawai di berbagai tempat dimana penulis pernah

bertugas selama menjalani pendidikan.

vi
Universitas Sumatera Utara
14. Kepada seluruh Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi berpartisipasi

dalam penelitian ini.

15. Kedua orang tua yang sangat penulis hormati dan sayangi, Alm. T.

Muhibdbuddin, UF dan Elda Safitri, S.Pd.I., M.Pd yang penuh kesabaran

dan kasih sayang mendukung penulis dalam menjalani masa pendidikan

dan penyelesaian tesis ini. Keberhasilan dalam hidup penulis tidak lepas

merupakan berkat doa dan dukungan orang tua tercinta. Seluruh

keberhasilan dalam hidup ini tentu saja penulis persembahkan kepada

keduanya.

16. Kedua mertua yang sangat penulis hormati dan sayangi, H. Hasbi Yusuf

dan Hj. Mamfarijah, yang telah memberikan dorongan, dukungan dan doa

kepada penulis selama menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis

Psikiatri.

17. Untuk suami tercinta Taufik, S.E.I, terimakasih atas segala doa dan

dukungan, pengertian yang mendalam, pengorbanan, air mata, bahkan ikut

berlelah membantu dalam segala hal. Tanpa semua itu, penulis tidak akan

mampu menyelesaikan pendidikan dan tesis ini dengan baik. Terima kasih

atas segala doa, kesabaran, dan pengertian serta pengorbanan atas segala

waktu dan kesempatan yang tidak dapat penulis habiskan bersama-sama

dalam suka cita dan keriangan.

18. Anakku tersayang Afiqah AL Andalucia atas segala pengertiannya dan

menjadi penguat bagi penulis, menghibur dan menghapus lelah fisik dan

jiwa sang mami.

vii
Universitas Sumatera Utara
19. Adik ku tersayang, dr. Cut Aini Fauzi Yanti, dan T. M. Ali AL Fauzi yang

banyak memberikan semangat dan doa kepada penulis selama menjalani

pendidikan Dokter Spesalis Psikiatri.

Semoga Tuhan membalas semua jasa dan budi baik mereka yang telah

membantu penulis tanpa pamrih dalam mewujudkan cita-cita penulis. Akhirnya

penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Medan, 24 Juni 2020

Cut Nyak Dian

viii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Objektif: Penelitian ini mengadopsi Patient Health Questionnaire (PHQ-9) ke

Bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendapatkan PHQ-9

versi Bahasa Indonesia yang valid dan sahih, (2) untuk mengetahui karakteristik

demografik depresi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran.

Metode: Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner PHQ-9 versi Bahasa

Indonesia terhadap 500 Mahasiswa yang berada di Fakultas Kedokteran, dengan

usia 17- 22 tahun. Pada penelitian ini dilakukan validitas concurrent, konsistensi

internal untuk reliabilitas dan analisis receiver operating characteristic (ROC).

Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 9 pertanyaan valid dari PHQ-9 versi Bahasa

Indonesia dengan cronbach’s alpha 0.885. PHQ-9 versi Bahasa Indonesia

memiliki korelasi dengan Mini ICD 10 versi Bahasa Indonesia. Analisis ROC

menunjukkan area under the curve (AUC) 92% (IK 95% 88,1%-96%) nilai cut-

off = 5,50, sensitivitas 90,7% dan spesifisitas 86,5%.

Kesimpulan: PHQ-9 versi Bahasa Indonesia menunjukkan hasil yang baik untuk

validitas dan reliabilitas. PHQ-9 versi Bahasa Indonesia diadaptasi dan divalidasi

pada penelitian ini untuk diharapkan dapat digunakan untuk skrining awal depresi

pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran di Indonesia.

Kata kunci: PHQ-9, Depresi, Mahasiswa Fakultas Kedokteran

ix
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

Objective: Study adopted the Patient Health Questionnaire (PHQ-9) into

Indonesian. The purpose of this study was (1) to obtain a valid and valid

Indonesian version of the PHQ-9, (2) to determine the demographic

characteristics of depression in the Medical Faculty Students.

Methods: Data were obtained using the Indonesian version of the PHQ-9

questionnaire for 500 Students in the Faculty of Medicine, with age 17-22 years.

In this study concurrent validity, internal consistency is conducted reliability and

receiver operating characteristic (ROC) analysis.

Results: In this study, 9 valid questions were obtained from the Indonesian

version of PHQ -15 with Cronbach’s alpha 0.855. The Indonesian version of the

PHQ-9 correlates with the Indonesian version of MINI ICD 10. ROC analysis

shows the area under the curve (AUC) 92% (95% CI 88.1% -96%) cut-off value

= 5.50, sensitivity 90.7% and specificity 86.5%.

Conclusion: The Indonesian version of the PHQ-9 shows good results for validity

and reliability. The Indonesian version of the PHQ-9 was adapted and validated in

this study to hopefully be used to early screening for depression in Medical

Faculty Students in Indonesia..

Keywords: PHQ-9, Depression, Medical Faculty Students

x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................ i

LEMBAR PENETAPAN PENETIA PENGUJI .............................. ii

PERNYATAAN ................................................................................ iii

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................... ix

ABSTRACT ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ..................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................... 1

I.1. Latar Belakang ................................................... 1

I.2. Perumusan Masalah ............................................ 3

I.3. Tujuan Penelitian ............................................... 3

I.4. Manfaat Penelitian ............................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................... 5

II.1. Depresi .............................................................. 5

II.2. Diagnosis Depresi berdasarkan Diagnostic And

Statistical Of Mental Disorder (DSM) IV .......... 8

II.3. Associated Features and Disorders .................... 13

II.4. Spesific Culture, Age and Gender Features ........ 15

II.5. Depresi di Indonesia .......................................... 17

II.6. Alat Ukur Depresi ............................................. 18

II.7. Validitas ............................................................. 19

II.8. Reliabilitas ........................................................ 22

xi
Universitas Sumatera Utara
II.9. Kerangka Konsep .............................................. 24

II.10. The Patient Health Question Naine (PHQ-9) ..... 26

BAB III METODE PENELITIAN ........................................ 27

III.1. Desain Penelitian ............................................... 27

III.2. Waktu dan Tempat ............................................ 27

III.3. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian ......... 27

III.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ............................. 28

III.5. Besar Sampel .................................................... 28

III.6. Cara Kerja Penelitian ........................................ 29

III.7. Alur Pelaksanaan Penelitian .............................. 32

III.8. Rencana Manajemen dan Analisis Data ............. 33

III.9. Definisi Operasional .......................................... 33

III.10. Kerangka Kerja ............................................... 35

III.11. Persetujuan Komite Etik .................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................. 36

IV.1. Persiapan ........................................................... 36

IV.2. Proses Penerjemahan ......................................... 36

IV.3. Hasil ................................................................. 40

IV.3.1 Karakteristik Responden .............................. 41

IV.3.2 Validitas Concurrent .................................... 42

IV.3.3 Realibilitas Konsistensi Internal .................. 44

IV.3.4 Nilai Area Under the Curve (AUC) dengan

Prosedur Receiver Operating Characteristic

(ROC).......................................................... 44

BAB V PEMBAHASAN........................................................ 49

V.1 Proses Penerjemahan ........................................... 49

xii
Universitas Sumatera Utara
V.2 Karakteristik Responden ...................................... 50

V.3 Validitas kriteria ................................................. 51

V.4 Reliabilitas Konsistensi Internal .......................... 51

V.5 Nilai Area Under the Curve (AUC) dengan Prosedur

Receiver Operating Characteristic (ROC) ........... 52

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................. 54

VI.1. Kesimpulan ....................................................... 54

VI.2. Saran ................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 56

LAMPIRAN ................................................................................... 56

xiii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

4.2.1 Hasil Akhir Terjemahan Forward ........................................... 38

4.2.2 Hasil Akhir Terjemahan Backward ........................................ 40

4.3.1.1 Karakteristik Responden ..................................................... 41

4.3.2.1 Test Of Normality ............................................................... 42

4.3.2.2 Transformsi Data ................................................................ 42

4.3.2.3 Korelasi PHQ-9 Mim ICD 10 Versi Bahasa Indonesia ........ 43

4.3.4.1 Relibilitas Konsistensi Internl PHQ-9 Versi Bahasa

Indonesia ........................................................................... 44

4.3.5.1 Rerata Nilai Skor PHQ-9 .................................................... 44

4.3.5.2 Case Processing Sumarry ................................................... 45

4.3.5.3 Nilai Vensitivitas dan Spesifisitas dari Berbagai

Alternatif Titik Porong ...................................................... 47

4.3.5.4 Kesimpulan Analisis ROC ................................................... 48

xiv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4.1 Grafik Scatter ............................................................................. 43

GAMBAR 4.2 ROC Curve ................................................................................. 45

GAMBAR 4.3 Kurva Sensivitas dan Spesifisitas ................................................ 46

xv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN

AUC : Area Under the Curve

PHQ-9 : The Patient Health Questionnaire

DSM-IV-TR : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder-

4th Edition

MINI ICD-10 : Mini International Neuropsychiatric Interview for

International Classification of Disease-10

ROC : Receiver Operating Characteristic

SPSS : Statistical Package for the Social Sciences

xvi
Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Depresi merupakan penyakit mental yang paling umum dan masalah

kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. Menurut studi Global Burden of

Disease, depresi menempati urutan keempat di dunia di antara penyebab kematian

dini dan kecacatan, dan diproyeksikan menjadi penyebab utama kedua pada tahun

2020. Depresi juga menjadi masalah sosial yang menonjol karena meningkatnya

kasus bunuh diri. Laporan terbaru menunjukkan bahwa prevalensi seumur hidup

dari gangguan depresi utama adalah 6,7% (4,8% pada pria dan 9,1% pada wanita),
1
dan telah meningkat sebesar 0,2% setiap tahun selama dekade terakhir.

Pada tahun 2008, World Health Organization (WHO), Mental Health Gap

Action Programme (mhGAP) menyatakan delapan masalah yang harus

diprioritaskan di Low Middle Income Countries (LMIC), salah satunya adalah

depresi. Depresi adalah salah satu penyebab utama kecacatan di dunia, terhitung

11% dari tahun global Years Lived With Disability (YLDs) dan mewakili 4,3%

dari beban penyakit global.2

Beban kesehatan yang dibawa oleh depresi menjadikan depresi isu

kesehatan masyarakat yang sangat penting bagi Indonesia sebagai negara

berkembang karena dapat menghalangi pertumbuhan negara. Mengetahui

prevalensi depresi di Indonesia menjadi penting untuk memahami kebutuhan

masyarakat akan pelayanan kesehatan serta penyusunan kebijakan. Sebelum tahun

Universitas Sumatera Utara


2018, belum ada survei yang memaparkan prevalensi depresi nasional di

Indonesia. Namun penelitian sebelumnya melaporkan prevalensi depresi sebesar

15% pada perempuan usia dewasa dan 24,4 % untuk mahasiswa di Jakarta.2,3

Gangguan depresi ini sering tidak menjadi perhatian khusus sehingga

sering tidak mendapatkan pengobatan hanya 9% penderita depresi di Indonesia

yang minum obat dan menjalani pengobatan medis.4

Pemeriksaan secara klinis depresi meliputi skrining awal dan diagnosis

dengan cara mengunakan kuesioner dan wawancara. Beberapa bentuk alat ukur

yang saat ini dapat digunakan untuk skrining depresi di Indonesia diantaranya

Mini International Interview Version ICD 10 ( MINI ICD 10 ) yang digunakan

untuk mendeteksi depresi Beck’s Depression Inventory ( BDI ) dan The Patient

Health Questionnaire ( PHQ-9 ).5,6

The Patient Health Questionnaire ( PHQ-9 ) adalah instrumen yang

digunakan untuk skirining, mendiagnosis, memantau dan mengukur tingkat

keparahan depresi. Dr.Kurt Kroenke et.al dari Universitas Columbia

mengembangkan PHQ-9 pada tahun 1999 dengan Hibah dari Pfizer. Alat ukur

PHQ-9 merupakan alat ukur yang dapat mengambarkan tingkat keparahan depresi

dalam kurun waktu 2 minggu terakhir.7

Alat ukur ini telah divalidasi dan digunakan dibeberapa negara seperti

Spanyol, Brazil, Cina, Afrika Timur, Belanda, Selatan Afrika, Amerika dan

negara lainnya. Dibandingkan dengan alat ukur lainnya PHQ-9 memiliki beberapa

kelebihan dapat digunakan usia luas 18 – 66 tahun keatas serta memiliki

kuesioner yang singkat. Gilbody et. al Menganalisis 17 studi validasi (> 5000

Universitas Sumatera Utara


peserta), menyimpulkan bahwa PHQ-9 memiliki hubungan psikometrik yang baik

dengan nilai sensitivitas 0,80, dan spesifisitas 0,92.8

Selama penelitian, 1.940 pasien tanpa komplikasi menyelesaikan Chinese

Bilingual Version of the Patient Health (CB-PHQ-9), memiliki Cronbach’s alpha

korelasi koefisien adalah 0,91. dan skor masing-masing dari sembilan item

memiliki korelasi sedang hingga sedang tinggi 0,52-0,85 dengan skor total.9

1.2 Perumusan Masalah

Apakah instrumen PHQ-9 versi Bahasa Indonesia sahih/ valid dan handal/

reliabel dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan depresi di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

III.3.1 Tujuan Umum

Mendapatkan Instrumen PHQ-9 versi Bahasa Indonesia yang sahih dan handal.

III.3.2 Tujuan khusus

1. Mendapatkan Instumen PHQ-9 versi Bahasa Indonesia.

2. Mengetahui validitas kriteria PHQ-9 versi Bahasa Indonesia dibandingkan

dengan Mini International Neuropsychiatric Interview Version ICD 10

versi ( MINI ICD 10) bahasa indonesia

3. Mengetahui reliabilitas konsistensi internal instrumen PHQ-9 versi Bahasa

Indonesia

4. Mengetahui nilai Area Under the Curve (AUC) Receiver Operating

Charactersitic (ROC), nilai sensitivitas dan spesifisitas

Universitas Sumatera Utara


I.4 Manfaat

Penelitian ini dapat memberikan instrumen PHQ-9 versi Bahasa Indonesia yang

sahih dan handal dalam membantu skrining awal depresi di Indonesia sehingga

dapat membantu memberikan penanganan dan pengobatan yang sesuai.

Alat ukur yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya diharapkan mampu

berguna dalam penelitian lanjutan yang berkaitan dengan skrining awal depresi di

Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 DEPRESI

Depresi adalah salah satu gangguan mood yang ditandai dengan gejala

utama berupa (1) afek depresif, (2) kehilangan minat maupun anhedonia, dan (3)

kehilangan energi yang ditandai dengan cepat lelah. Serta memiliki gejala

tambahan lainnya seperti : konsentrasi atau perhatian yang berkurang, harga diri

maupun kepercayaan diri yang berkurang, rasa bersalah atau rasa tidak berguna,

memiliki pandangan tentang masa depan yang suram serta pesimistis, gagasan

atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, tidur terganggu, dan nafsu

makan berkurang.10

Prevalensi 12 bulan dari gangguan depresi mayor di Amerika Serikat

adalah sekitar 7%, dengan perbedaan setiap kelompok umur. Sehingga prevalensi

pada individu berbeda sesuai dengan tingkatan umur, dimana usia 18 hingga 29

tahun 3 kali lebih tinggi dari pada prevalensi pada individu yang berumur 60

tahun atau lebih tua. Perempuan mengalami tingkat 1,5 hingga 3 kali lipat lebih

tinggi dari pada laki-laki yang dimulai pada awal masa remaja.11

II.1.1 Prevalensi

a. Usia

Prevalensi berdasarkan usia dimana tingkat depresi tertinggi ditemukan

pada usia remaja atau dewasa muda, dan cenderung menurun seiring dengan

pertambahan usia. Peltzer dan Pengpid menemukan bahwa 21,8% orang yang

Universitas Sumatera Utara


disurvei melaporkan mengalami gejala depresi sedang atau berat. Dari prevalensi

tersebut, perempuan memiliki tingkat gejala depresi yang lebih tinggi

dibandingkan laki-laki, meskipun perbedaan ini tidak signifikan. Dari keseluruhan

orang yang di survei, 21,4% laki-laki dan 22,3% perempuan melaporkan

mengalami gejala depresi sedang atau berat. Pada perempuan yang disurvei,

kelompok remaja 15-19 tahun menunjukkan prevalensi gejala depresi tertinggi

dibandingkan pada kelompok usia lain. Sebanyak 32 % dari remaja perempuan

yang di survei melaporkan mengalami depresi sedang atau berat. Sedangkan pada

laki – laki yang disurvei berumur 20-29 menunjukkan prevalensi gejala depresi

sedang atau berat sebesar 29% diikuti remaja laki-laki 26% dibandingkan

kelompok umur lain.12

Ini adalah kontributor signifikan terhadap beban penyakit global dan

mempengaruhi orang-orang di semua negara di seluruh dunia dengan prevalensi

global episode depresi sebesar 3,2%. Gangguan depresi sering dimulai pada usia

muda dan sering berulang sepanjang hidup. Untuk alasan ini, depresi adalah

penyebab utama kecacatan di seluruh dunia dalam hal total setiap tahun yang

hilang karena kecacatan. Beberapa survei prevalensi di Cina daratan

mengkonfirmasi perkiraan ini, dan meta-analisis terbaru dari 17 studi yang

dilakukan selama 2001-2010 di Cina melaporkan prevalensi Major Depressive


13
Episode (MDE) rata-rata 12 bulan sebesar 2,3%.

Universitas Sumatera Utara


b. Jenis Kelamin

Pada setiap studi mengindikasikan bahwa perempuan memiliki tingkat depresi

lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Pada perempuan gejala depresi

meningkat dengan umur sampai dengan 50 tahun dan akan turun setelahnya

sedangkan laki-laki mereka lebih tinggi pada umur yang lebih tua di daerah

perdesaan dan perkotaan.1,13,14

Mereka yang mengalami gejala depresi lebih cenderung memiliki

pendidikan yang buruk, pendapatan rumah tangga yang lebih rendah, tidak

menikah, bercerai, janda atau hidup sendirian, mengalami penyakit kronis dan

merokok.13

Selain itu, The Hypothalamic pituitary Adrenal (HPA) lebih kuat

diaktifkan pada perempuan yang mengalami depresi dibandingkan laki-laki, dan

menopause dengan hilangnya estrogen yang menyertainya menyebabkan

gangguan terbesar pada HPA dimana lingkungan steroid yang terus berubah pada

perempuan berkontribusi pada kerentanan mereka mengalami depresi. 1

c. Pendidikan dan Kultural Budaya

Hasil penelitian Cheolmin Shin, et.al, menyatakan bahwa perempuan

mengalami prevalensi tertinggi dibandingkan dengan laki-laki. Menunjukkan

bahwa depresi lebih tinggi pada peserta yang hidup sendiri, dibandingkan dengan

mereka yang hidup dengan pasangan mereka atau anggota keluarga lainnya.

Analisis regresi logistik univariat dan multivariat mengungkapkan beberapa faktor

yang terkait dengan depresi. Faktor sosial-demografis, seperti wanita, usia tua,

Universitas Sumatera Utara


kelompok yang berpendidikan, hidup sendiri, atau bersama dengan anggota

keluarga lain, mereka yang telah berpisah dari pasangan hidupnya dan

pendapatan rumah tangga rendah atau menengah-rendah dikaitkan dengan

peningkatan risiko depresi. Dalam model regresi multivariat disesuaikan dengan

faktor sosio-demografi, merokok, minum berisiko tinggi, dan adanya penyakit

kronis. 14

II.2 Diagnosis depresi berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of

Mental Disorders DSM IV

Episode depresif utama adalah periode setidaknya 2 minggu di mana ada

suasana hati yang tertekan atau kehilangan minat atau kesenangan dalam hampir

semua kegiatan. Pada anak-anak dan remaja, suasana hati mungkin lebih mudah

tersinggung dari pada sedih. Individu juga harus mengalami setidaknya empat

gejala tambahan yang diambil dari daftar yang mencakup perubahan nafsu makan

atau berat badan, tidur, aktivitas psikomotorik, penurunan energi, perasaan tidak

berharga atau bersalah, kesulitan berpikir, berkonsentrasi, membuat keputusan,

pemikiran berulang tentang kematian atau ide bunuh diri.

Episode Depresif Utama, suatu gejala harus baru hadir dan harus jelas

memburuk dibandingkan dengan pertama. Gejala-gejalanya harus bertahan

hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, setidaknya selama 2 minggu berturut-

turut. Episode harus disertai dengan tekanan klinis signifikan atau penurunan

fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya untuk beberapa individu

Universitas Sumatera Utara


dengan episode yang lebih ringan, fungsi mungkin tampak normal, tetapi

membutuhkan upaya yang sangat meningkat.

Suasana dalam episode depresif utama sering digambarkan oleh orang tersebut

sebagai depresi, sedih, putus asa, putus asa, atau down in the dumps. Dalam

beberapa kasus, kesedihan mungkin ditolak pada awalnya, tetapi kemudian dapat

ditimbulkan oleh wawancara misalnya dengan menunjukkan bahwa individu

tersebut terlihat seolah - olah hendak menangis.

Kehadiran suasana hati yang tertekan dapat disimpulkan dari ekspresi

wajah dan sikap. Beberapa orang menekankan keluhan somatik misalnya sakit

dan kesakitan tubuh dari pada melaporkan perasaan sedih. Banyak orang

melaporkan atau menunjukkan peningkatan sifat lekas marah misalnya kemarahan

yang berkepanjangan, kecenderungan untuk merespons peristiwa dengan ledakan

kemarahan atau menyalahkan orang lain, atau rasa frustrasi yang berlebihan

terhadap hal-hal kecil. Pada anak-anak dan remaja, suasana hati yang mudah

marah atau rewel dapat berkembang dari pada suasana hati yang sedih. Pola lekas

marah harus dibedakan pada anak manja, ketika frustrasi.

Kehilangan minat atau kesenangan hampir selalu ada, setidaknya sampai taraf

tertentu. Individu dapat melaporkan merasa kurang tertarik pada hobi, tidak peduli

lagi atau tidak merasakan kesenangan dalam kegiatan yang sebelumnya dianggap

menyenangkan. Anggota keluarga sering memperhatikan penarikan sosial atau

pengabaian terhadap kesenangan yang menyenangkan misalnya, pemain golf yang

tadinya disenangi sekarang tidak bermain lagi, anak yang terbiasa menikmati

sepak bola membuat alas an untuk tidak berlatih. Pada beberapa individu, ada

Universitas Sumatera Utara


pengurangan yang signifikan dari tingkat minat atau keinginan seksual

sebelumnya.

Nafsu makan biasanya berkurang, dan banyak orang merasa bahwa mereka harus

memaksakan diri untuk makan. Individu lain, khususnya yang ditemui dalam

pengaturan rawat jalan, mungkin telah meningkatkan nafsu makan dan mungkin

menginginkan makanan tertentu misalnya, permen atau karbohidrat lainnya.

Ketika perubahan nafsu makan parah di kedua arah, mungkin ada penurunan atau

kenaikan berat badan yang signifikan, atau, pada anak-anak, kegagalan untuk

membuat kenaikan berat badan

Gangguan tidur yang paling umum yang terkait dengan episode depresif

utama adalah insomnia. Individu biasanya mengalami insomnia sedang misalnya,

terbangun pada malam hari dan mengalami kesulitan untuk tidur kembali, atau

insomnia terminal misalnya bangun terlalu dini dan tidak dapat kembali tidur.

Insomnia awal misalnya, kesulitan tidur juga dapat terjadi. jarang orang mengeluh

datang dengan tidur berlebihan hypersomnia, dalam bentuk episode tidur yang

berkepanjangan di malam hari atau peningkatan tidur di siang hari. Terkadang

alasan individu mencari pengobatan adalah karena tidurnya terganggu.

Perubahan psikomotorik meliputi agitasi misalnya, ketidakmampuan untuk

duduk diam, mondar-mandir, meremas-remas tangan, atau menarik atau

menggosok kulit, pakaian, atau benda-benda lain, misalnya, memperlambat

bicara, berpikir, dan gerakan tubuh. Agitasi atau keterbelakangan psikomotor

harus cukup parah untuk dapat diamati oleh orang lain dan tidak hanya mewakili

perasaan subjektif.

10

Universitas Sumatera Utara


Penurunan energi, kelelahan, merupakan hal biasa. Seseorang dapat melaporkan

kelelahan yang berkelanjutan tanpa aktivitas fisik. Bahkan tugas-tugas terkecil

tampaknya membutuhkan upaya yang substansial. Efisiensi penyelesaian tugas

dapat dikurangi. Misalnya, seseorang mungkin mengeluh bahwa mencuci dan

berpakaian di pagi hari melelahkan dan memakan waktu dua kali lebih lama dari

biasanya.

Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang terkait dengan episode

depresif utama dapat mencakup evaluasi negatif yang tidak realistis. Merasa

bersalah atau perenungan atas kegagalan masa lalu. Banyak orang melaporkan

gangguan kemampuan berpikir, berkonsentrasi, atau membuat keputusan. Mereka

mungkin terlihat mudah terganggu atau mengeluh kesulitan ingatan. Mereka yang

dalam pengejaran akademis atau pekerjaan yang menuntut intelektual sering tidak

dapat berfungsi secara memadai bahkan ketika mereka memiliki masalah

konsentrasi ringan misalnya, seorang programmer computer yang tidak lagi dapat

melakukan tugas yang rumit tetapi sebelumnya dapat mengerjakannya. Pada anak-

anak, penurunan nilai yang tajam mungkin mencerminkan konsentrasi yang

buruk. Pada orang tua dengan episode depresif utama, kesulitan ingatan mungkin

menjadi keluhan utama dan mungkin keliru dengan tanda-tanda awal demensia

pseudodementia. Ketika episode depresif utama berhasil diobati, masalah ingatan

sering kali sepenuhnya mereda. Namun, pada beberapa individu, terutama orang

lanjut usia, episode depresif utama terkadang merupakan gejala awal dari

demensia yang tidak dapat diubah.

11

Universitas Sumatera Utara


Seringkali ada pemikiran kematian, ide bunuh diri, atau upaya bunuh diri,

pikiran ini berkisar dari keyakinan bahwa orang lain akan lebih baik jika orang itu

mati, untuk pemikiran sementara tetapi berulang tentang bunuh diri, hingga

rencana spesifik aktual bagaimana melakukan bunuh diri. Frekuensi, intensitas

pikiran ini bisa sangat bervariasi. Individu yang kurang bunuh diri dapat

melaporkan pemikiran sementara 1-sampai 2 menit, berulang ,sekali atau dua kali

seminggu. Individu yang lmencoba bunuh diri telah memperoleh bahan misalnya,

tali atau senjata untuk digunakan dalam upaya bunuh diri dan mungkin telah

menetapkan lokasi dan waktu ketika mereka akan diisolasi dari orang lain

sehingga mereka dapat menyelesaikan bunuh diri. Motivasi untuk bunuh diri

mungkin termasuk keinginan untuk menyerah dalam menghadapi hambatan yang

dirasakan tidak dapat diatasi atau keinginan kuat untuk mengakhiri keadaan

emosional yang sangat menyakitkan yang dirasakan oleh orang tersebut tanpa

akhir.

Diagnosis episode depresif utama tidak dibuat jika gejala memenuhi

kriteria untuk episode campuran. Episode campuran dicirikan oleh gejala-gejala

dari episode manik dan episode depresif utama yang terjadi hampir setiap hari

selama setidaknya 1 minggu. Wawancara yang cermat sangat penting untuk

memperoleh gejala episode depresif utama. Kesulitan dalam berkonsentrasi,

gangguan memori, atau kecenderungan untuk menolak, mengabaikan. Informasi

tambahan dapat sangat membantu dalam mengklarifikasi perjalanan episode

depresif utama.

12

Universitas Sumatera Utara


Gejala kondisi medis umum misalnya, penurunan berat badan dengan

diabetes yang tidak diobati, kanker. Gejala - gejala seperti itu harus

dipertimbangkan pada episode depresif utama kecuali ketika mereka secara jelas

dan sepenuhnya dicatat oleh kondisi medis umum. Penurunan berat badan pada

seseorang dengan kolitis ulserativa yang memiliki banyak buang air besar dan

sedikit asupan makanan tidak boleh dihitung menuju episode depresif utama.

Ketika kesedihan, rasa bersalah, insomnia, atau penurunan berat badan hadir pada

seseorang dengan infark miokard. Setiap gejala akan diperhitungkan dalam

episode depresif utama karena ini tidak jelas dan sepenuhnya diperhitungkan oleh

efek fisiologis dari suatu infark miokard.

Episode depresif utama bukan karena efek fisiologis langsung dari

penyalah gunaan obat misalnya dalam konteks Intoksikasi Alkohol atau Penarikan

Kokain, hingga efek samping dari obat atau perawatan misalnya, steroid atau

karena paparan racun. Selain itu, jika gejala mulai dalam 2 bulan dari kehilangan

orang yang dicintai dan tidak bertahan lebih dari 2 bulan ini, mereka umumnya

dianggap sebagai hasil dari bereavement, kecuali jika dikaitkan dengan penurunan

fungsi yang nyata perasaan tidak berharga, gejala psikotik ide bunuh diri, atau

keterbelakangan psikomotor.11

II.3 Associated features and disorders

Episode depresif utama sering datang dengan air mata, lekas marah,

merenung, perenungan obsesif, kecemasan, fobia, kekhawatiran berlebihan

terhadap kesehatan fisik, dan keluhan nyeri, misalnya, Sakit kepala atau nyeri

13

Universitas Sumatera Utara


sendi, perut, atau nyeri lainnya. Selama episode depresif utama, beberapa individu

memiliki serangan panik yang terjadi dalam pola yang memenuhi kriteria untuk

panic disorder. Pada anak-anak, kecemasan perpisahan dapat terjadi. Beberapa

individu mencatat kesulitan dalam hubungan intim, interaksi sosial yang kurang

memuaskan, atau kesulitan dalam fungsi seksual misalnya, Anorgasmia pada

wanita atau disfungsi ereksi pada pria. Mungkin ada masalah perkawinan seperti

perceraian, masalah pekerjaan, kehilangan pekerjaan) masalah akademik

misalnya, Pembolosan, kegagalan sekolah, alkohol atau penyalahgunaan zat

lainnya, atau peningkatan pemanfaatan layanan medis. Konsekuensi paling serius

dari episode depresif besar adalah percobaan bunuh diri. Risiko bunuh diri sangat

tinggi untuk individu dengan fitur psikotik, riwayat upaya bunuh diri sebelumnya,

riwayat keluarga bunuh diri yang lengkap, atau penggunaan narkoba secara

bersamaan. Mungkin juga ada peningkatan angka kematian dini dari kondisi

medis umum. episode depresif utama sering kali mengikuti stresor psikososial

misalnya, Kematian orang yang dicintai, perpisahan dalam pernikahan,

perceraian. Melahirkan dapat memicu episode depresif utama, dalam hal ini

penentu dengan onset postpartum.

Tidak ada temuan laboratorium yang mendiagnosis episode depresif utama

yang diidentifikasi. Namun, berbagai temuan laboratorium telah dicatat tidak

normal pada kelompok individu dengan Episode Depresif Utama dibandingkan

dengan subyek kontrol.

14

Universitas Sumatera Utara


Abnormalitas tidur EEG mungkin terlihat pada 40% 60%, pasien rawat

jalan hingga 90% pasien rawat inap dengan episode depresif utama. Temuan

polisomnografi yang paling sering dikaitkan meliputi:

1. gangguan kontinuitas tidur, seperti latensi tidur yang berkepanjangan,

peningkatan kewaspadaan intermiten, dan bangun pagi

2. gerakan tidur non rapid eye movement (NREM) tahap 3 dan 4 tidur gelombang

lambat, dengan pergeseran aktivitas gelombang lambat dari periode NREM

pertama.

3. Penurunan rapid eye movement (REM) misalnya, durasi yang lebih pendek dari

periode NREM pertama.

4. Peningkatan aktivitas REM fasik yaitu, jumlah gerakan mata yang sebenarnya

selama REM.

5. Peningkatan durasi tidur siang lebih awal di malam hari. Beberapa bukti

menunjukkan bahwa kelainan tidur ini kadang-kadang dapat bertahan setelah

remisi klinis atau mungkin mendahului timbulnya episode depresif utama awal.

Neurotransmiter yang terlibat dalam patofisiologi episode depresif utama

termasuk norepinefrin, serotonin, asetilkolin, dopamin, dan asam gamma

aminobutyric. Pada neurotransmiter ini termasuk ukuran kadar mereka dalam

darah, cerebrospinal fluid, atau fungsi reseptor urin dan platelet. Tes laboratorium

lain yang telah menunjukkan kelainan termasuk dexamethasone suppression test,

neuroendocrine challenges lainnya, pencitraan otak fungsional dan struktural,

membangkitkan potensi, dan membangunkan elektroensefalografi (EEG).11

15

Universitas Sumatera Utara


II.4 Specific culture, age, and gender features

Budaya dapat mempengaruhi pengalaman dan komunikasi gejala depresi.

Underdiagnosis atau misdiagnosis dapat dikurangi dengan mewaspadai

kekhususan etnis dan budaya dalam menyajikan keluhan dari episode depresif

utama. Dalam beberapa budaya, depresi mungkin dialami sebagian besar dalam

hal somatik, bukan dengan kesedihan atau rasa bersalah. Keluhan nerves dan sakit

kepala dalam budaya Latin dan Mediterania. Kelemahan, kelelahan, atau

imbalance dalam budaya Cina dan Asia, masalah heart dalam budaya Timur

Tengah, atau menjadi heart broken, dapat mengungkapkan pengalaman depresi.

Presentasi semacam itu menggabungkan fitur-fitur dari depressive, anxiety, dan

somatoform disorders. Budaya juga dapat berbeda dalam penilaian tentang

keseriusan mengalami atau mengekspresikan disforia misalnya, lekas marah dapat

menimbulkan kekhawatiran yang lebih besar dari pada kesedihan atau penarikan.

Pengalaman yang berbeda secara budaya seperti, Rasa takut terpaku atau tersihir,

perasaan heat in the head atau perasaan merayap dari cacing atau semut, atau

perasaan jelas dikunjungi oleh mereka yang telah meninggal harus dibedakan dari

halusinasi atau delusi yang sebenarnya yang dapat menjadi bagian dari episode

depresif utama, dengan fitur psikotik. Sangat penting bahwa dokter tidak secara

rutin mengabaikan gejala hanya karena dipandang sebagai norma untuk suatu

budaya.

Gejala episode depresif utama adalah sama untuk anak-anak dan remaja,

meskipun ada data yang menunjukkan bahwa keunggulan gejala karakteristik

dapat berubah seiring bertambahnya usia. Gejala-gejala tertentu seperti keluhan

16

Universitas Sumatera Utara


somatik, lekas marah, dan penarikan sosial sangat umum terjadi pada anak-anak,

sedangkan keterbelakangan psikomotor, hipersomnia, dan delusi lebih jarang

terjadi pada orang dewasa sebelum remaja dari pada pada masa remaja dan

dewasa. Pada anak-anak prapubertas, episode depresif besar lebih sering terjadi

bersamaan dengan gangguan mental lainnya terutama attention deficit disorders,

anxiety disorders, substance related disorders, and eating disorders. Pada remaja

episode depresi sering dikaitkan dengan gangguan perilaku mengganggu,

attention deficit disorders, anxiety disorders, substance related disorders, dan

eating disorders. Pada orang dewasa lanjut usia, gejala kognitif misalnya,

disorientasi, kehilangan ingatan, dan distraktibilitas sangat menonjol. Sebagian

besar wanita melaporkan memburuknya gejala episode depresif utama beberapa

hari sebelum menstruasi. Studi menunjukkan bahwa episode depresi terjadi dua

kali lebih sering pada wanita dibandingkan pada pria.

Gejala major depressive episode biasanya berkembang dari hari ke

minggu. Periode prodromal yang mungkin termasuk gejala kecemasan dan gejala

depresi ringan dapat berlangsung selama berminggu minggu sampai berbulan

bulan sebelum timbulnya major depressive episode. Durasi major depressive

episode juga bervariasi. Episode yang tidak diobati biasanya berlangsung 6 bulan

atau lebih, terlepas dari usia saat onset. Pada sebagian besar kasus, ada remisi

gejala yang lengkap, dan berfungsi kembali ke tingkat premorbid. Dalam proporsi

yang signifikan dari kasus berkisar 20% - 30%, beberapa gejala depresi tidak

cukup untuk memenuhi kriteria untuk major depressive episode dapat bertahan

selama berbulan bulan hingga bertahun tahun dan dapat dikaitkan dengan

17

Universitas Sumatera Utara


beberapa kecacatan atau kesulitan. Major depressive episode tampaknya dapat

memprediksi pola yang sama setelah episode berikutnya. Pada beberapa individu

5% -10%, kriteria lengkap untuk major depressive episode terus dipenuhi selama

2 tahun atau lebih.11

II.5 Depresi di Indonesia

Prevalensi gangguan jiwa diprediksikan akan semakin meningkat setiap

tahunnya, terutama pada negara-negara berkembang. Lebih dari 300 juta orang di

dunia menderita karena depresi yang disebabkan oleh kecacatan fisik, sedangkan

260 juta orang menderita kecemasan. Eropa, Islandia, Norwegia, dan Swiss

ditemukan bahwa 27% populasi orang dewasa yang berumur antara 16-65 tahun

mengalami satu rangkaian gangguan mental selama setahun belakangan.

Gangguan mental yang dialami adalah penyalahgunaan zat, depresi, kecemasan,

dan gangguan makan. Perempuan memiliki persentase lebih besar dari pada pria

kecuali untuk gangguan penggunaan zat, yaitu sebesar 33,2% dan pria sebesar

21,7%. 32% dari mereka yang mengalami gangguan mental memiliki satu

gangguan mental tambahan, 18% memiliki 2 tambahan gangguan mental, dan

14% lainnya mengalami tiga atau lebih gangguan mental tambahan.

Menurut penelitian yang dilakukan di Indonesia tercatat angka kematian

akibat depresi pada remaja umur 15-29 tahun adalah 3.6%. Penyebab depresi dari

data tersebut paling banyak adalah kesendirian 7%, kecemasan 5% dan tidak

memiliki teman dekat 3%. 15

18

Universitas Sumatera Utara


II.6 Alat ukur depresi

II.6.1 The Patient Health Questionnaire (PHQ-9)

The Patient Health Questionnaire (PHQ-9) merupakan quesionaire yang

terdiri dari 9 pertanyaan yang terdiri dari jawaban score 0 tidak pernah,1 beberapa

hari, 2 lebih dari separuh waktu yang dimaksud, 3 hampir setiap hari. Skor PHQ-9

10 memiliki sensitivitas 88% dan spesifisitas 88% untuk depresi berat. Skor

PHQ-9 masing-masing 5 ringan 10 sedang , 15 cukup berat , dan 20 berat.16

Selama penelitian, 1.940 pasien tanpa komplikasi menyelesaikan PHQ-9.

The Patient Health Questionnaire (PHQ-9) memiliki konsistensi internal yang

tinggi cronbach alpha = 0,91), dan skor masing-masing dari sembilan item

memiliki korelasi sedang hingga sedang tinggi (0,52-0,85) dengan skor total.

Sensitivitas dan spesifisitas PHQ-9 untuk mengenali Major depressive disorder

(MDD) ditemukan masing-masing 81% dan 98%, dan area di bawah kurva

Receiver Operating Characteristic (ROC) diperkirakan 0,97 (0,01).17

II.6.2 Mini International Neuropsychiatric Interview (ICD) 10

Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI) adalah wawancara

terstruktur diagnostik pendek yang dirancang secara sistematis mengeksplorasi

keberadaan kriteria diagnostik untuk diagnosis saat ini dalam periode 10-25 menit

tergantung pada jumlah diagnosis yang disajikan oleh pasien. Keandalan,

sensitivitas dan spesifisitas dieksplorasi dalam populasi klinis versus The Mini

International Neuropsychiatric (Mini ICD 10) dan versus Structured Clinical

Interview For The DSM (SCID) (Lecrubier et al. 1997) dan versus SCID

19

Universitas Sumatera Utara


(Sheehan et ai, 1997). Dalam kedua kasus tersebut, kinerja MINI setara dengan

wawancara yang lebih lama. 18

Durasi rata-rata wawancara adalah 21 menit dengan menggunakan Mini

ICD 10. Koefisien Kappa, sensitivitas dan spesifisitas baik atau sangat baik untuk

semua diagnosis dengan pengecualian gangguan kecemasan umum (GAD) (kappa

= 0,36), agorafobia (sensitivitas = 0,59) dan bulimia (kappa = 0,53).19

II.7 Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu

tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi jika alat

tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai

dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data

yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebgai tes yang memiliki

validitas rendah.22

Validitas mengacu kepada kesesuaian dengan kebenaran atau gold

standard. Dalam konteks kategorikal, ini mengacu kepada apakah suatu

instrument dapatmembuat klasifikasi yang benar. 2

II.7.1 Tipe Validitas


Tipe Validitas Definisi Contoh Tes Statistik
Content Tingkat dimana tes Suatu instrumen - Qualitative
Validity mencakup semua item menilai kepuasan di approach
yang diperlukan uantuk tempat kerja, tidak - (experts
mewakili konsep yang hanya kepuasan committee)
akan diukur kerja saja tetapi - Quantitative

20

Universitas Sumatera Utara


variabel lain yang apporoach
terkait, seperti : gaji, (content validity
promosi , hubungan index (CV)
dengan rekan kerja
dan lainnya.
Criterion Menilai apakah hasilnya
validity dapat dibandingkan
dengan gold standard
Concurrent Mengevaluasi dengan Investigasi terhadap Correlation tests
validity menggunakan target test depresi, alat yang
dan gold standard pada baru digunakan dan
saat yang sama pertanyaan gold
standard : apakah
sering merasa sedih
atau depresi?
Predictive target -tes diterapkan Hasil pada tekanan Correlation tests
validity kemudian gold standard darah dan kadar
kolestrol didasarkan
pada predictive
validity untuk
memproyeksikan
risiko penyakit
kardiovaskular
Construct Sejauh mana set variable
validity mewakili konstruk yang
diproyeksikan untuk
diukur.
Knows-groups Kelompok individu yang Suatu tes menilai
technique berbeda mengisi dalam kualitas hidup dapat
penelitian dan hasil dari diterapkan pada
kelompok dibandingkan. kelompok pasien
dengan penyakit
kronis dan pada
kelompok sehat.
Perbedaan skor dari
kualitas hidup antar
kelompok iniah yang
diharapkan
Convergent Didapatkan berdasarkan Saat memberikan Correlation tests
validity korelasi antara instrumen dua instrumen yang
lain untuk menilai konstruk menilai kepuasan

21

Universitas Sumatera Utara


yang hampir sama, kerja, para peneliti
mengharapkan korelasi mengharapkan
yang tinggi mendapat korelasi
yang kuat.
Discriminant Menguji hipotesi bahwa Suatu instrumen Correlation tests
validity pengukuran target test menilai motivasi
terkait dengan konstruk dalam bekerja harus
yang berbeda, yaitu menunjukkan
dengan variabel yg korelasi dengan
harusnya berbeda instrumen yang
mengukur efisiensi
diri
Structural or Menilai jika seseorang Peneliti menilai Factorial analysis and
factorial validity menggunakan hipotesis apakah beberapa structural equation
dimensi konstruk karakteristik dalam modeling
lingkungan kerja,
seperti : autonomy
dan feedback
merupakan predictor
dalam kepuasan
kerja.
Cross cultural Pengukuran dimana bukti Suatu alat yang - Independent
validity yang mendukung menilai kepuasan translator and
kesimpulan bahwa tempat kerja yang back translator
instrumen asli dan telah diterjemahkan - Expert
instrumen lainnya yang dan diadaptasi ke committee
diadaptasi secara kultural, konteks kultural lain, - Pre - test
setara memilii kesamaan
dengan versi aslinya.
Dikutip dari : Souza A, Alexander N, Guirardello E. Psychometric properties in
33
instruments evaluation of reliability and validity. Epidemiol. Serv. Saude.2017.26

II.8 Reliabilitas

Percobaan pertama untuk mengukur reliabilitas suatu pengukuran telah

dilakukan oleh Charles Spearman di awal abad ke-20. Pada tahun 1910, Spearman

memperkenalkan istilah koefisien reliabilitas. 20 Reliabilitas mengacu kepada

konsistensi atau pengulangan pengukuran yang bersifat empiris. Dalam konteks

22

Universitas Sumatera Utara


kategorikal, ini merujuk kepada apakah ada kesepakatan tentang klasifikasi

masing-masing individual. Pada konteks berkelanjutan, ini mengacu apakah

adanya kesepakatan dalam pemberian nilai. Suatu instrumen dinyatakan reliabel

apabila instruksi dan pertanyaan jelas dan penggunaan kata-kata yang sederhana

dan formatnya mudah dipahami dan dinilai. 21

Reliabilitas berasal dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan

ability. Pengukuran yang dimiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran

yang reliabel. Ide utama yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh

mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya

hanya jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subyek yang

sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur pada subyek

memang belum berubah.22

Perkiraan reliabilitas suatu instrumen akan selalu bergantung pada

pengulangan hasil pengukuran. Pengulangan ini dapat dicapai dengan

mempertimbangkan item yang berbeda pada satu kesempatan pengukuran tunggal

atau dengan mengulangi seluruh pengukuran. 20

Reliabilitas dapat diperkirakan dengan beberapa cara, metode akan

bergantung berdasarkan tipe penilaian alat ukur. Ada tiga cara yang standar untuk

menilai reliabilitas : konsistensi internal, interratter dan test- retest.21

23

Universitas Sumatera Utara


II.8.1 Tipe Reliabilitas
Tipe Reliabilitas Definisi Contoh Tes Statistik

Stability Konsistensi pengulangan, Individu menyimpulkan suatu Test – retest


yaitu seberapa stabil alat penelitian dan mengulang dalam (Interclass Correlation
ukur sepanjang waktu beberapa hari, hasil yang sama Coefficient (ICC))
yang diharapkan

Internal Mengevaluasi suatu Jika suatu instrumen menilai Crobach’s alpha


consistency instrumen mengukur tentang kepuasan di tempat kerja, (continuous varibles)
karakteristik yang sama, maka semua item harus mengukur Kuder- Richardson
yaitu korelasi rata-rata konstruksi yang sama dan tidak (dichotomous
antara semua item berbeda. variables)
konstruk.

Equivalence Derajat kesesuaian antara Dua penilai yang memenuhi syarat Inter-observer
dua atau lebih penilai mengisi instrumen yang sama dan reliability (Kappa)
tentang nilai suatu seharusnya menghasilkan skor
instrumen yang sama
Dikutip dari : Souza A, Alexandre N, Guirardello E. Psychometri properties in instruments
33
evaluation of reliability and validity. Epidemol. Serv. Saude.2017.26

II.9 Kerangka Konsep

PHQ 9 Validita Kriteria Cross Cultural


s

MINI ICD 10 Reliabilitas Konsistensi


internal

24

Universitas Sumatera Utara


II.10 Kerangka Teori

Depresi

Gejala Utama Gejala Tambahan


1. Afek Depresif 1. Kosentrasi atau perhatian yang
2. Kehilangan berkurang
minat/anhedonia 2. Kepercayaan diri yang berkurang
3. Kehilangan 3. Rasa bersalah tidak berguna
energi/cepat lelah 4. Bunuh diri
5. Tidur terganggu
6. Nafsu makan berkurang

Remaja memiliki prevalensi


gejala yang lebih tinggi

Perempuan memiliki tingkat


prevalensi gejala yang tinggi
dibandingkan laki-laki

The Hypothalamic Pitultary


Adrenal (HPA) lebih kuat
diaktifkan pada perempuan

Faktor Sosial Demografi


- Wanita
- Usia tua
- Pendidikan rendah
- Hidup sendiri

25

Universitas Sumatera Utara


II.10 The patient Health Questionnaire (PHQ-9) versi bahasa inggris
Name: Date:
Over the last 2 weeks, how often have you been
bothered by any of the following problems (use
“checklist” to indicate your answer)
Not at Several More Nearly
all days than half every
the days day
1.Little inteterest or pleasure in doing 0 1 2 3
things
2.Feeling down, depressed, or hopeless 0 1 2 3
3.Troublw flling or satying asleep, or 0 1 2 3
sleeping to much
4.Feeling tired or having little energy 0 1 2 3
5.Poor appetite or overeating 0 1 2 3
6.Feeling bad about yourself- or that 0 1 2 3
you are a failure or have let yourself or
family down.
7.Trouble concentrating on things, such 0 1 2 3
as reading the newspaper or watching
television
8.Moving or speaking so slowly that 0 1 2 3
other people could have noticed. Or the
opposite- being so figety or restless that
you have been moving around a lot
more than usual
9.Thought that you would be better off 0 1 2 3
dead, or of hurting yourself
add colums +
(Healthcare professional: For interpretation of TOTAL, TOTAL:
Please refer to accompanying scoring card)

10.If you checked off any prolems, how dificully Not difficult at all
Have these problems made it for you to do your work, Somewhat difficult
take care of things at home,or get along with other people Very difficult
Extremely difficult
Copyright 1999 Pfizer Inc. All rights reserved.Reproduced with permission. PRIME-MD is a trademark of Pfizer
Inc. A2663B 10-04-2005

26

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian diagnostik, yang bertujuan untuk

mencari hubungan antara instrumen The Patient Health Questionnaire Version

(PHQ-9) yang dilakukan oleh dua penilai dan instrumen Mini International

Neuropsychiatric Interview (MINI ICD 10) untuk mendapatkan suatu instrumen

yang handal dan sahih.

III.2 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Medan.

Pelaksanaan dilakukan pada bulan September – Desember 2019.

III.3 Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah subyek mahasiswa kedokteran fakultas

kedokteran sumatera utara dengan rentang usia 17 - 22 tahun. Populasi

terjangkau adalah subjek mahasiswa yang berada di Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

Pengambilan sampel ditetapkan secara non-probability sampling berupa

purposive sampling.32

27

Universitas Sumatera Utara


III.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi penelitian ini adalah:

1. Mahasiswa Kedokteran Fakultas kedokteran Sumatera Utara

2. Subyek berusia 17 - 22 tahun

3. Subyek laki-laki dan perempuan

Kriteria eksklusi penelitian ini adalah:

1. Subyek yang menolak untuk berpartisipasi

2. Subyek yang tidak menyelesaikan penilaian

III.5 Besar Sampel

Penelitian ini merupakan penelitian analisis korelasi. Rumus besar sampel

untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:28

𝟐
(𝒁𝜶 + 𝒁𝜷)
𝒏= [ ] +𝟑
𝟏+𝒓
𝟎. 𝟓 𝒍𝒏 (𝟏 − 𝒓)

Keterangan:

n = jumlah subyek

Alpha (α) = kesalahan tipe satu ditetapkan 5%

Zα = nilai standar alpha = 1.96

Beta (β) = kesalahan tipe dua ditetapkan 20%

Zβ = nilai standar beta = 0.84

r = koefisien korelasi minimal yang dianggap bermakna, ditetapkan 0.3

28

Universitas Sumatera Utara


𝟐
(𝟏. 𝟗𝟔 + 𝟎. 𝟖𝟒)
𝒏= [ ] +𝟑
𝟏 + 𝟎. 𝟑
𝟎. 𝟓 𝒍𝒏 (
𝟏 − 𝟎. 𝟑)
𝟐
(𝟐. 𝟖)
𝒏= [ ] +𝟑
𝟎. 𝟓 𝒍𝒏 (𝟏. 𝟖𝟔)
𝟐
(𝟐. 𝟖)
𝒏= [ ] +𝟑
𝟎. 𝟑𝟏
𝒏 = [𝟗. 𝟎𝟑]𝟐 + 𝟑
𝒏 = 𝟖𝟏. 𝟓𝟒 + 𝟑
𝒏 = 𝟖𝟒. 𝟓𝟒
𝒏 = 𝟖𝟓

Perhitungan besar sampel memberikan jumlah 84.54. Di bulatkan menjadi

85, dengan demikian besar sampel untuk studi ini adalah 85 subyek.

Menurut Comfrey dan Lee, menyarankan bahwa “kecukupan besar sampel

mungkin dievaluasi dengan sangat kasar dengan skala berikut: 50 – sangat buruk;

100 – buruk; 200 – fair; 300 – baik; 500 – sangat baik; 1.000 atau lebih – luar

biasa.29 Sampel yang besar lebih baik dibandingkan dengan sampel kecil,

disarankan agar peneliti menggunakan ukuran sampel sebanyak mungkin. 29

Pada penelitian ini, peneliti menentukan besar sampel adalah 500,

sebagaimana dijelaskan bahwa skala dengan besar sampel 500 adalah sangat baik.

III.6 Cara Kerja Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dibagi atas dua tahapan besar, yaitu:

a. Persiapan

29

Universitas Sumatera Utara


Persiapan penelitian ini meliputi permintaan izin untuk menerjemahkan dan

pengujian validitas dan reliabilitas PHQ-9 kepada author instrumen PHQ-9,

yaitu kepada Kurt Kroenke, melalui surat elektronik. Setelah izin diberikan

melalui balasan surat elektronik, dilanjutkan dengan langkah berikutnya.

Langkah berikutnya adalah pengurusan izin penelitian dari Ketua Departemen

Psikiatri.

Langkah berikutnya adalah proses penerjemahan PHQ-9 kedalam PHQ-9 versi

Bahasa Indonesia sesuai dengan prosedur penerjemahan yang

direkomendasikan oleh Greco, Wallop dan Eastridge dengan cara-cara:30

1. Penerjemah Foward (Forward Translation)

Terjemahan dari bahasa asli ke bahasa target harus dilakukan sedikitnya

dengan 2 translator. Direkomendasikan dengan 1 penerjemah yang

memahami konsep kuesioner dan penerjemah kedua yang unaware

mengenai kuesioner. Penerjemah bilingual ini harus menerjemahkan

kuesioner ke bahasa ibunya, yaitu Bahasa Indonesia, mahir berbahasa

Inggris29,30,31 dan telah berdomisili di Negara dengan bahasa pengantar

resmi bahasa Inggris selama minimal 5 tahun. 30

2. Diskusi

Pada tahap ini, 2 hasil terjemahan pada poin 1 didiskusikan dengan

pembimbing dan kedua penerjemah untuk memadukan dan mencari

kesaman dari dua terjemahan dari poin 1, sehingga didapatkan 1 hasil

terjemahan forward.30

30

Universitas Sumatera Utara


3. Penerjemah Backward (Bacward Translation)

Pada tahapan ini, hasil terjemahan dari poin 2 kembali diterjemahkan

kembali oleh 2 orang penerjemah ke bahasa ibunya (bahasa asli dari

kuesioner).29,30,31 Untuk menghindari bias, penerjemah backward sebaiknya

unaware mengenai konsep dari kuesioner.18 Penerjemah Backward pertama,

dengan kriteria bahasa ibu adalah Bahasa Inggris, mahir berbahasa Inggris

dan telah berdomisili di Indonesia selama 5 tahun. 29

4. Diskusi

Pada tahapan ini, 2 hasil terjemahan dari poin 3, didiskusikan dengan

pembimbing dan seluruh penerjemah yang terlibat untuk menghasilkan

PHQ-9 versi Bahasa Indonesia yang terbaik.

5. Hasil Akhir

Hasil akhir terjemahan PHQ-9 versi Bahasa Indonesia merupakan hasil dari

diskusi pada poin 4.

b. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hasil akhir terjemahan

PHQ-9 versi Bahasa Indonesia. Subyek yang memenuhi kriteria inklusi,

mengisi informed consest secara tertulis setelah mendapat penjelasan terperinci

dan jelas untuk ikut serta dalam penelitian akan mengisi form data diri dan self

questioner dengan PHQ-9 versi Bahasa Indonesia dengan mengisi skala likert

0-3 dan Mini ICD 10 dengan mengisi skala Tidak/Ya. Subyek yang tidak

mengisi kuesioner secara lengkap akan dikeluarkan dari subyek penelitian.

31

Universitas Sumatera Utara


Setelah data kuesioner PHQ-9 dan MINI ICD 10 didapat, maka akan dilakukan

analisis data.

III.7 Alur Pelaksanaan Penelitian

32

Universitas Sumatera Utara


III.8 Rencana Manajemen dan Analisis Data

III.8.1 Pengumpulan Data

Data yang diperoleh berupa data karakteristik demografik, skala PHQ-9 dan

MINI ICD 10. Keseluruhan data akan ditabulasikan menurut skala

pengukurannya.

III.8.2 Uji Analisis

Data dikumpulkan dan dilakukan tabulasi serta diolah secara statistik. Uji

validitas berupa validitas kriteria diukur dengan koefisien korelasi

Pearson29 dari PHQ-9 dan Mini ICD 10 diukur untuk menilai derajat dari

adiksi ponsel pintar. Pada uji reliabilitas diukur dengan reliabilitas

konsistensi internal tiap item dengan mengukur Cronbach’s alpha.

Penelitian ini dalam pengolahan datanya menggunakan alat bantu perangkat

lunak pengolah data statistik

III.9 Definisi Operasional


III.8 N Skala
Variabel dan Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
o Pengukuran
1 Usia adalah lamanya Kartu
waktu hidup atau sejak identitas Wawancara
Rasio
lahir Pasien Observasi 17- 22

2 Jenis Kelamin adalah Kartu


perbedaan bentuk, sifat identitas
Wawancara Laki-laki Nominal
dan fungsi biologi Pasien
Perempuan

33

Universitas Sumatera Utara


3 Pendidikan Kartu
identitas
Wawancara Perguruan Nominal
Pasien
Tinggi

4 Status Pernikahan Kartu


Menikah
identitas
Wawancara tidak Nominal
Pasien
menikah

5 Pekerjaan Kartu
Bekerja
identitas
Wawancara Tidak Nominal
Pasien
berkerja

6 The Patient Health Instrumen


Questionnaire PHQ-9
Self
(PHQ-9) versi 0 – 27 Numerik
administered
Bahasa
Indonesia
7 Mini ICD 10 Instrumen
Mini ICD
Clinician
10 versi Ya/Tidak Nominal
Administered
Bahasa
Indonesia

34

Universitas Sumatera Utara


III.10 Kerangka Kerja

III.11 Persetujuan Komite Etik

Sebelum pelaksanaan penelitian, penulis telah mendapatkan persetujuan

dengan nomor : 67/UN5.2.1.1/PPM/2019 persetujuan melaksanakan penelitian

dari Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

35

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN

IV.1 Persiapan

Tujuan persiapan penelitian ini adalah menghasilkan PHQ-9 versi Bahasa

Indonesia melalui penerjemahan menggunakan metode forward dan backward,

dengan langkah-langkah yang pada Bab III, Sub Bab III.6

IV.2 Proses Penerjemahan

Untuk memenuhi kriteria ini, peneliti telah mendapatkan kesediaan dari dua

orang penerjemah, yaitu:

1. Penerjemah forward yang pertama adalah dr. Perdana Tanzil, Sp.KJ.,

berusia 84 tahun, seorang laki-laki, lahir di Sibolga, Sumatera Utara,

Indonesia dan telah menyelesaikan pendidikan terakhirnya di Institute of

Psychiatry, London. Beliau merupakan seorang dokter spesialis

kedokteran jiwa dan merupakan pensiunan dari dosen di Departemen

Psikiatri, FK USU. Saat ini beliau telah berdomisili di Los Angeles,

California, Amerika Serikat dan dengan kewarganegaraan Indonesia.

2. Penerjemah forward kedua pada penelitian ini adalah Tn. Rico

Dermawan, berusia 54 tahun, seorang laki-laki, lahir di Medan, Sumatera

Utara, Indonesia, yang telah berdomisili di Australia sejak tahun 1999

dan telah memiliki kewarganegaraan Australia. Saat ini, Tn.Rico

36

Universitas Sumatera Utara


Dermawan sebagai Pegawai Swasta di Australia dengan latar belakang

pendidikan Magister Manajemen Australia.

Kedua hasil dari penerjemah forward ini kemudian didiskusikan dengan

komisi pembimbing dan kedua penerjemah forward di atas dan menghasilkan satu

penerjemahan forward seperti pada tabel 4.2.3

37

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2.3 Hasil Akhir Terjemahan Foward

Name: Date:

Selama 14 hari terakhir, seberapa sering Anda terganggu oleh


masalah-masalah berikut?(Gunakan “” untuk menandai
jawaban Anda)

Lebih dari separuh


Tidak Beberapa Hampir
waktu yang di
pernah hari setiap hari
maksud
1. Kurang tertarik atau kurang suka dalam melakukan 0 1 2 3
apa pun
2. Merasa murung, pilu, atau putus asa 0 1 2 3
3. Sulit untuk tidur atau bertahan tidur, atau terlalu 0 1 2 3
banyak tidur
4.Merasa lelah atau kurang bertenaga 0 1 2 3
5. Kurang nafsu makan atau makan terlalu banyak 0 1 2 3
6. Merasa buruk akan diri Anda sendiri – atau merasa 0 1 2 3
bahwa Anda adalah orang yang gagal atau telah
mengecewakan diri sendiri atau keluarga Anda
7. Sulit berkonsentrasi pada sesuatu, misalnya 0 1 2 3
membaca koran atau menonton televisi
8. Bergerak atau berbicara sangat lambat sehingga 0 1 2 3
orang lain memperhatikannya. Atau sebaliknya
sedemikian resah dan gelisah sehingga Anda
bergerak jauh lebih banyak dari biasanya.
9. Memikirkan bahwa Anda lebih baik mati atau 0 1 2 3
melukai diri Anda sendiri dengan sesuatu cara.

untuk diisi pewawancara : Skor Total


(_________=_______+________+_________)

Jika Anda menconteng salah satu masalah, seberapa besar kesulitan yang ditimbulkan masalah-masalah ini terhadap Anda
dalam melakukan pekerjaan Anda, mengurus pekerjaan rumah tangga, atau bergaul dengan orang lain?

Tidak menyulitkan sama Sedikit Menyulitkan Sangat Menyulitkan Luar Biasa Menyulitkan
sekali

38

Universitas Sumatera Utara


Langkah berikutnya adalah melakukan penerjemahan backward.

Penerjemahan backward harus menerjemahkan kembali kuesioner ke Bahasa

aslinya yaitu Bahasa Inggris. Sama dengan penerjemahan forward, penerjemahan

backward juga memerlukan dua orang penerjemah.

Untuk memenuhi kriteria penerjemah backward, peneliti telah meminta

kesedian dari :

1. Penerjemah backward pertama pada penelitian ini adalah Ny. Cristine,

seorang wanita dengan kewarganegara Inggris berusia 35 tahun, bekerja

sebagai pegawai swasta schoters yang berlatar belakang pendidikan

Middlesex University, London. Saat ini, Ny. Cristine telah tinggal

menetap di Jakarta selama ± 9 tahun.

2. Penerjemah backward kedua pada penelitian ini adalah Tn. Michael

Connel, seorang laki-laki dengan kewarganegaraan Australia, berusia 58

tahun. Berlatar belakang pendidikan di Graduate Diploma Education di

Australia dan saat ini bekerja sebagai guru di sekolah bertaraf

Internasional, di Sampoerna Academy, Medan Beliau telah menetap di

Indonesia selama ± 10 tahun.

Kedua hasil penerjemahan backward ini kemudian didiskusikan dengan

komisi pembimbing dan kedua penerjemah backward di atas dan menghasilkan

satu penerjemahan backward seperti pada tabel 4.2.4.

39

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2.4 Hasil akhir terjemahan backward
Over the past 2 weeks, how many More Nearly
Not at Several
times have you been bothered with than half Every
all days
the following problems? the days Day
1. A little desire or pleasure in
0 1 2 3
doing something
2. Depressed, difficult, or
0 1 2 3
hopeless
3. Difficulty in sleeping, or
0 1 2 3
sleeping too much
4. Tired or weak 0 1 2 3
5. Lack of appetite or over-eating 0 1 2 3
6. Discouraged or feel like a
failure or disappoint yourself 0 1 2 3
or family
7. Cannot concentrate on
something such as reading a 0 1 2 3
newspaper or watching TV
8. Too slow to talk or move until
people realize it or vice versa 0 1 2 3

9. The desire to hurt yourself or


0 1 2 3
kill yourself

(For Office Coding : Total Score _________=_______+________+_________)

If you agree with one of the problems, how difficult is it to have this problem
in your work, at home or with others?

Not Difficult at all Somewhat Difficult Very Difficult Extremely Difficult

IV.3 Hasil
Proses uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Medan, pada waktu jam istirahat kuliah. Subyek
penelitian direkrut dengan cara non-probability sampling berupa purposive
sampling, di mana untuk menjadi subyek penelitian, subyek merupakan
mahasiswa kedokteran yang memiliki rentang umur 17 sampai dengan 22 tahun.
Sebelum peneliti berinteraksi dengan subyek, peneliti telah mendapatkan
persetujuan dari pihak Dekan Universitas Sumatera Utara dan pihak ketua
Program Studi Magister Kedokteran.

40

Universitas Sumatera Utara


Subyek yang bersedia menjadi sampel penelitian akan diberikan kuesioner
PHQ-9 versi Bahasa Indonesia dan subyek juga akan dinilai menggunakan MINI
ICD 10. Subjek yang diambil berdasarkan angkatan, berjumlah 500 orang
didapatkan sebagai subyek penelitian.

IV.3.1 Karakteristik Responden


Tabel 4.3.1 Karakteristik Responden
Variabel n (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 159 (31.8)
Perempuan 341 (68.2)
Umur
17 tahun 14 (2.8)
18 tahun 141 (28.2)
19 tahun 107 (21.4)
20 tahun 91 (18.2)
21 tahun 46 (9.2)
22 tahun 101 (20.2)
Pendidikan
Perguruan Tinggi 500 (100.0)
Status Pekerjaan
Tidak Bekerja 500 (100.0)
Status Pernikahan
Tidak menikah 500 (100.0)
Tahun Masuk Universitas
2016 86 ( 17.2 )
2017 128 (25.6)
2018 177 (35.4)
2019 109 (21.8)
Score PHQ-9
Median (Maksimum-Minimum) 8 (0-26)
MINI ICD 10
Ya 389 (77.8)
Tidak 111 (22.2)

Dari 500 subyek pada penelitian ini, didapatkan Jumlah subyek laki-laki

adalah 159 (31.8%) dan subyek perempuan adalah 341 (68.2%). Jumlah subyek

dengan umur 17 tahun adalah 14 (2.8%), umur 18 tahun adalah 141 (28.2%),

umur 19 tahun adalah 107 (21.4%), umur 20 tahun adalah 91 (18.2%), umur 21

tahun adalah 46 (9.2%), dan umur 22 tahun adalah 101 (20.2%). Jumlah subyek

yang dengan tahun masuk universitas pada tahun 2016 sebanyak 86 (17.2%),

41

Universitas Sumatera Utara


tahun 2017 sebanyak 128 (25.6%), tahun 2018 sebanyak 177 (35.4%) dan tahun

2019 sebanyak 109 (21.8%).Seluruh subyek sebanyak 500 (100%) memiliki

pendidikan perguruan tinggi, status pekerjaan tidak bekerja dan status pernikahan

tidak menikah. Kemudian untuk score PHQ-9 memiliki median sebesar 8, nilai

minimum sebesar 0 dan maksimum sebesar 26. Jumlah subyek yang mengalami

depresi sebanyak 389 (77.8%) dan yang tidak mengalami depresi sebanyak 111

(22.2%).

IV.3.2 Validitas Concurrent


Tabel 4.3.2.1 Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PHQ-9 Score .117 500 ,000 .952 500 .000
Mini ICD 10 Score 481 500 ,000 .513 493 .000
a. Lilliefors Significance Correction

Pada uji normalitas p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi tidak

normal. Selanjutnya, akan dicoba untuk uji normalitas data dengan menggunakan

fungsi log 10.

Tabel 4.3.2.2 Transformasi Data


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Log PHQ-9 .101 493 .000 .958 493 .000
Log Mini ICD 10 .486 493 .000 .502 493 .000
a. Lilliefors Significance Correction

Uji normalitas didapatkan nilai p < 0,05. Dapat disimpulkan, variabel log

Score PHQ9 dan log Mini ICD 10 berdistribusi tidak normal. Selanjutnya akan

dilakukan pengecekan asumsi linearitas dengan cara membuat grafik scatter.


42

Universitas Sumatera Utara


MINI ICD 10

Gambar 4.1 Grafik scatter

Berdasarkan grafik scatter, hubungan antar variabel linear. Dengan

demikian dilanjutkan dengan uji korelasi Eta

Tabel 4.3.2.3 Korelasi PHQ-9 dengan MINI ICD 10 Versi Bahasa Indonesia

Value

Eta Score PHQ-9 Dependent ,527

Mini ICD 10 ,889

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ketika score PHQ-9 bertindak sebagai

variable dependent maka koefisien korelasi adalah 0,527, dan ketika Mini ICD 10

sebagai variable dependent maka didapatkan koefisien korelasi 0,889.

43

Universitas Sumatera Utara


IV.3.3 Reliabilitas Konsistensi Internal
Tabel 4.3.4.1 Reliabilitas Konsistensi Internal PHQ-9 Versi Bahasa Indonesia
Variabel Corrected Item-Total Item Cronbach’s Alpha if Item Chronbach’s
Uji Correlation Deleted Alpha
P1 0.816 0.876
P2 0.823 0.866
P3 0.790 0.879
P4 0.787 0.872
P5 0.795 0.879 0.885
P6 0.807 0.866
P7 0.812 0.870
P8 0.841 0.872
P9 0.863 0.872

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari hasil uji hipotesa reliabilitas

instrumen memiliki nilai reliabilitas dengan nilai chronbach’s alpha 0.885. Nilai

ini bisa diterima apabila semua pernyataan valid. Bila kita melihat tabel, nilai

correted item-total item correlation-nya berada di atas 0.3.

IV.3.4 Nilai Area Under the Curve (AUC) dengan Prosedur Receiver

Operating Characteristic (ROC)

Receiver Operating Characteristic (ROC) dan Area Under the Curve

(AUC) merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.

Metode ROC adalah suatu metode statistik yang merupakan hasil tarik ulur antara

nilai sensitivitas dengan spesifisitas pada berbagai alternatif titik potong yang

disajikan dalam bentuk grafik. Sementara AUC adalah hasil wilayah yang

dihasilkan oleh kurva ROC.

44

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3.5.1 Rerata nilai skor PHQ-9
Rerata n
Score PHQ-9 8.77 500

Didapatkan rerata skor PHQ-9 adalah 8.77

Tabel 4.3.5.2 Case Processing Summary


Mini ICD 10 Valid n (listwise)
Positive 389
Negative 111

Pada Case Processing Summary, kita mendapat informasi bahwa jumlah

subyek yang mengalami depresi adalah 389 dari 500 subyek, sedangkan jumlah

subyek yang tidak depresi adalah 111 dari 500 subyek

Pada output, terdapat kurva ROC yang menunjukkan bahwa skor PHQ-9

mempunyai nilai diagnostik yang baik karena kurva jauh dari garis 50% dan

mendekati 100%. Nilai AUC yang diperoleh dari metode ROC adalah sebesar

92,0% (IK95% 88.1%-96%)

Uji hipotesis yang dilakukan oleh program SPSS adalah untuk

membandingkan AUC yang diperoleh indeks dibandingkan dengan nilai AUC

45

Universitas Sumatera Utara


50%. Secara klinis, nilai AUC skor PHQ-9 sangat memuaskan karena lebih besar

daripada nilai AUC minimal yang diharapkan peneliti.

1.200

1.000

0.800

0.600 Sensitivity
Specificity

0.400

0.200

0.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920212223242526

Gambar Kurva sensitivitas dan spesifisitas

Kurva tersebut merupakan kurva sensitivitas dan spesifisitas yang dimaksud

dengan titik potong optimal adalah nilai dimana kurva sensitivitas dan kurva

spesifisitas saling berpotongan untuk mengetahui titik potong tersebut, dapat

ditarik garis vertikal dari titik perpotongan tersebut.

46

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3.5.3 Nilai sensitivitas dan spesifisitas dari berbagai alternatif titik

potong.

Positive if Greater Than or


No Sensitivity Specificity
Equal Toa

1 -1.00 1.000 0.000


2 .50 1.000 0.063
3 1.50 1.000 0.144
4 2.50 1.000 0.270
5 3.50 1.000 0.586
6 4.50 0.990 0.856
7 5.50 0.907 0.865
8 6.50 0.794 0.865
9 7.50 0.699 0.865
10 8.50 0.599 0.910
11 9.50 0.550 0.910
12 10.50 0.501 0.928
13 11.50 0.406 0.946
14 12.50 0.326 0.964
15 13.50 0.272 0.964
16 14.50 0.213 0.964
17 15.50 0.134 0.982
18 16.50 0.118 0.982
19 17.50 0.108 0.982
20 18.50 0.087 0.982
21 19.50 0.067 0.982
22 20.50 0.059 0.982
23 21.50 0.036 1.000
24 23.50 0.033 1.000
25 25.50 0.010 1.000
26 27.00 0.000 1.000

Titik potong optimal ada pada antara titik 7 dan 8 . Apabila kembali

melihat pada nomor 7 bernilai ≥ 5,5 dengan nilai sensitivitas sebesar 90.7% dan

spesifisitas sebesar 86.5%. Apabila kembali melihat pada nomor 8 bernilai ≥ 6,5

dengan nilai sensitivitas sebesar 79.4% dan spesifisitas sebesar 86.5%. Diambil

47

Universitas Sumatera Utara


kesimpulan bahwa apabila cut off nomor 7 maka titik potong skor depresi adalah

≥ 5.5. Hal ini berarti subyek yang mempunyai skor depresi ≥ 5.5 akan didiagnosa

sebagai subyek yang mengalami depresi.

Tabel 4.3.5.4 Kesimpulan Analisis ROC


AUC IK 95% Cut-off Sensitivitas Spesifisitas
PHQ-9 92.0 88.1 – 96,0 5,5 90.7 86,5

Nilai AUC sebesar 92,0 % tergolong sangat baik. Nilai AUC sebesar 92,0

% artinya apabila skor depresi digunakan untuk mendiagnosis ada tidaknya

depresi pada 100 orang subyek maka kesimpulan yang tepat akan diperoleh pada

92 orang subyek.

48

Universitas Sumatera Utara


BAB V

PEMBAHASAN

V.1 Proses Penerjemah

Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan versi bahasa yang berbeda

dari instrumen Bahasa Inggris sehingga dapat mencapai suatu konsep dalam

setiap target daerah atau kultural artinya, instrumen harus sama dan dapat diterima

dan harus dapat dilakukan dengan cara yang sama. Metode yang baik untuk

mencapai tujuan ini adalah dengan menggunakan penerjemahan forward dan

penerjemahan backward. Metode ini telah disempurnakan pada beberapa studi

World Health Orgaization (WHO) untuk menghasilkan beberapa panduan.

Penerjemahan forward yang valid menurut Tsang et.al., membutuhkan

sedikitnya dua orang penerjemah. Penerjemah bilingual harus menerjemahkan ke

bahasa ibunya, direkomendasi bahwa satu orang penerjemah harus aware

terhadap konsep maksud kuesioner untuk pengukuran dan disarankan satu orang

penerjemah naif, yaitu yang unaware mengenai kuesioner. Pada penerjemah naif

diharapkan tidak memahami atau diberitahu tentang konsep dari kuesioner dan
26
dianjurkan tidak memiliki latar belakang medis atau klinisi.

Penerjemah backward harus menerjemahkan kembali kuesioner ke bahasa

aslinya. Sama dengan penerjemah forward, penerjemah backward juga

memerlukan dua orang penerjemah.

49

Universitas Sumatera Utara


V.2 Karakteristik Responden

Seluruh subyek merupakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Sumtarera Utara yang rentang usia 17 - 22 tahun. Mahasiswa Fakultas Kedokteran

yang menjadi tempat pilihan pelaksanaan penelitian ini karena sampel dengan

wilayah kota yang dekat dan memiliki karakteristik yang hampir sama.

V.2.1 Jenis Kelamin

Berdasarkan 500 subyek pada penelitian ini, didapatkan jumlah subyek

laki-laki adalah 159 (31.8%) dan subyek perempuan adalah 341 (68.2%). Studi

yang dilakukan oleh Peltzer Karl tahun 2018 melaporkan, Prevalensi berdasarkan

usia dimana tingkat depresi tertinggi ditemukan pada usia remaja atau dewasa

muda, dan cenderung menurun seiring dengan pertambahan usia. Peltzer dan

Pengpid menemukan bahwa 21,8% orang yang disurvei melaporkan mengalami

gejala depresi sedang atau berat. Dari prevalensi tersebut, perempuan memiliki

tingkat gejala depresi yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki, meskipun

perbedaan ini tidak signifikan keseluruhan dari orang yang di survei, 21,4% laki-

laki dan 22,3% perempuan melaporkan mengalami gejala depresi sedang atau

berat. Pada perempuan yang disurvei, kelompok remaja 15-19 tahun menunjukkan

prevalensi gejala depresi tertinggi dibandingkan pada kelompok usia lain. 12

V.2.2 Usia

Pada penelitian ini, yang menjadi subyek adalah mahasiswa fakultas

kedokteran Universitas Sumatera Utara, dengan rentang umur 17 - 22 tahun.

Umur 17 tahun adalah 14 (2,8%), umur 18 tahun adalah 141 (28.2%), umur 19
50

Universitas Sumatera Utara


tahun adalah 107 (21.4%), umur 20 tahun adalah 91 (18.2%), umur 21 tahun

adalah 46 (9.2%), dan umur tahun 22 adalah 101 tahun (20.2%).

Studi yang dilakukan oleh Chen, tahun 2017 Prevalensi 12 bulan dari

gangguan depresi mayor di Amerika Serikat adalah sekitar 7%, dengan perbedaan

setiap kelompok umur. Sehingga prevalensi pada individu berbeda sesuai dengan

tingkatan umur, dimana umur 18 hingga 29 tahun 3 kali lebih tinggi dari pada

prevalensi pada individu yang berumur 60 tahun, atau lebih tua. Perempuan

mengalami tingkat 1,5 hingga 3 kali lipat lebih tinggi dari pada laki- laki yang

dimulai pada awal masa remaja.13

V.3 Validitas Kriteria

Untuk mengkonfirmasi validasi kriteria dari PHQ-9 versi Bahasa

Indonesia, skor dari PHQ-9 versi Bahasa Indonesia dan Mini ICD 10

dibandingkan. Pada tabel 4.3.2.3 yang ada pada bab IV sub validasi kriteria,

menunjukkan hasil analisis korelasi Eta. Pada tes validasi kriteria ini

menunjukkan nilai r=0.527 Ini menunjukkan bahwa adanya korelasi positif antara

kedua kuesioner akan tetapi kekuatan korelasinya sedang. Hasil ini menunjukkan

apabila skor pada PHQ-9 versi Bahasa Indonesia tinggi, skor pada Mini ICD 10

kemungkinan tinggi.

V.4 Reliabilitas Konsisten Internal

Nilai Chronbach’s alpha 0.873 didapatkan untuk PHQ-9 versi Bahasa

Indonesia. George dan Mallery pada tahun 2003 memberikan aturan praktis

51

Universitas Sumatera Utara


sebagai berikut: >0,9 excellent, >0,8 good, >0,7 acceptable, >0,6 questionable,

>0,5 poor dan <0,5 unaceptable.31 Telah banyak yang melaporkan perbedaan nilai

acceptable untuk alpha, mulai dari 0,7-0,95. Nilai alpha yang terlalu rendah dapat

disebabkan kurangnya jumlah pertanyaan, keterkaitan yang buruk antar item. Jika

alpha terlalu tinggi mungkin menunjukkan beberapa item berlebih, menguji

pertanyaan yang sama tetapi dengan sudut pandang yang berbeda. 21

Nilai correted item-total item correlation-nya berada di atas koefisien korelasi

minimal yang dianggap valid yaitu 0,3. Dengan demikian, kita mendapatkan

sembilan penyataan yang valid.

V.5 Nilai Area Under the Curve (AUC) dengan Prosedur Receiver

Operating Characteristic (ROC)

Nilai AUC yang diperoleh dari metode ROC adalah sebesar 92% (IK95%

88.1%-96%), p<0,05. Secara statistik, nilai AUC sebesar 92% tergolong sangat

baik. Nilai AUC sebesar 92,0% artinya apabila PHQ-9 digunakan untuk

mendiagnosis ada tidaknya depresi pada 100 orang subyek maka kesimpulan yang

tepat akan diperoleh pada 92 orang subyek.

Uji hipotesis yang dilakukan oleh program SPSS adalah untuk

membandingkan AUC yang diperoleh indeks dibandingkan dengan nilai AUC

50%. Nilai p<0,05 yang diperoleh pada output artinya nilai AUC skor PHQ-9

berbeda bermakna dengan nilai AUC 50%. Secara klinis, nilai AUC skor PHQ-9

sangat memuaskan karena lebih besar daripada nilai AUC minimal yang

diharapkan peneliti, yaitu sebesar 90%.

52

Universitas Sumatera Utara


Kurva tersebut merupakan kurva sensitivitas dan spesifisitas yang dimaksud

dengan titik potong optimal adalah nilai dimana kurva sensitivitas dan kurva

spesifisitas saling berpotongan untuk mengetahui titik potong tersebut, dapat

ditarik garis vertikal dari titik perpotongan tersebut.

Titik potong optimal ada pada titik antara nomor 7 dan 8. Berdasarkan tabel

4.3.5.3 nilai sensitivitas dan spesifisitas dari alternatif titik potong. Pada nomor 7,

bernilai ≥ 5.5 dengan nilai sensitivitas sebesar 90.7% dan spesifisitas sebesar

86.5%. Titik potong ≥ 5.5 (nomor 7) tampaknya lebih memuaskan sehingga

diambil kesimpulan bahwa titik potong skor depresi adalah ≥ 5.5. Hal ini berarti

subyek yang mempunyai skor depresi ≥ 5.5 akan didiagnosa sebagai subyek yang

mengalami depresi.

Sejauh pencarian literature yang dilakukan, penelitian ini merupakan

penelitian pertama tentang validasi dan reabilitas rating scale depresi pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan

menggunakan PHQ-9. Setiap penelitian umumnya tidak luput dari berbagai

keterbatasan. Keterbatasan pada penelitian ini adalah dilakukan di satu daerah dan

faktor demografik yang tidak sepenuhnya dikendalikan.

53

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan

1. Pada penelitian ini didapatkan didapatkan Jumlah subyek laki-laki adalah

159 (31.8%) dan subyek perempuan adalah 341 (68.2%). didapatkan jumlah

subyek dengan umur 17 tahun adalah 14 (2.8%), umur 18 tahun adalah 141

(28.2%), umur 19 tahun adalah 107 (21.4%), umur 20 tahun adalah 91

(18.2%), umur 21 tahun adalah 46 (9.2%) dan umur 22 tahun adalah 101

(20.2%). Jumlah subyek yang dengan tahun masuk universitas pada tahun

2016 sebanyak 86 (17.2%), tahun 2017 sebanyak 128 (25.6%), tahun 2018

sebanyak 177 (35.4%) dan tahun 2019 sebanyak 109 (21.8%).

2. Instrumen PHQ-9 versi Bahasa Indonesia yang dihasilkan dalam penelitian

ini merupakan instrumen dengan Sembilan pertanyaan yang valid.

Instrumen ini dapat digunakan untuk screening depresi pada remaja.

3. Validasi kriteria PHQ-9 versi Bahasa Indonesia dibandingkan dengan Mini

ICD 10 menunjukkan korelasi positif antara kedua kuesioner tetapi

kekuatan korelasinya sedang r= 0,527

4. Instrumen PHQ-9 versi Bahasa Indonesia menunjukkan reliabilitas

konsistensi internal yang baik (cronbach’s alpha > 0,6). Hasil cronbach’s

alpa pada penelitian ini adalah 0.885.

5. Nilai cut-off PHQ-9 versi Bahasa Indonesia didapatkan adalah ≥ 5.5 dengan

nilai sensitivitas sebesar 90.7% dan spesifisitas sebesar 86.5%. Hal ini

54

Universitas Sumatera Utara


berarti subyek yang mempunyai skor depresi ≥ 5.5 akan didiagnosa sebagai

subyek yang mengalami depresi.

VI.2 Saran

1. Skala pengukuran PHQ-9 sangat baik digunakan sebagai instrumen skrining

awal untuk mengetahui tingkatan depresi pada populasi mahasiswa

kedokteran yang berbeda dalam kelompok gender dan status kesehatan.

2. Dengan adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan skala pengukuran PHQ-

9 dapat menjadi gambaran pada karakteristik mahasiswa kedokteran yang

mengalami depresi sehingga penatalaksanaan yang tepat dapat dilakukan

untuk mencegah depresi pada usia remaja.

55

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR RUJUKAN

1. Oh DH, Kim SA, Lee HY, Seo JY, Choi BY, and Nam JH. Prevalence

and Correlates of Depressive Symptoms in Korean Adults. Sci 2013. 28.

128-135

2. Chistiani Y, Byles J, Travener M, Dugdale P. Socioeconomic related

inequality in depression among young and middle adult women in

indonesia major cities. Journal of Affective Disorders 182 2015. 76-81

3. Peltzer K, Pengpid S. Depressive symptoms and social demographic,

stress and health risk behaviour among university student in 26 low-

middle,middle, and high income. Doi :

10.3109/13651501.2015.1082598.

4. Riskesdas. Prevalensi Depresi Pada Penduduk umur 15 tahun ke atas

menurut provinsi. 2018.

5. Lecrubier Y, Weiller E, Hergueta T, Amorim P, L.I Bonora, Lepine J.P,

et.al. Mini International Neuropsychiatric Interview Version ICD 10.

MINI ICD 10. 5.0.0 February 12, 1998.

6. Shahid A, et.al. Beck Depression Inventory. Doi.

10.1007/978.144.19.98.93

7. K Kroenke, R Spitzer, W Williams. The Patient Health Questionnaire.

Validity of a brief depression severity measure. JGIM, 2001, 16:606-

616.

8. Navarro RM, Vindel AC, Medrano LeA, Schmitz F, Rodriguez PR,

Maeso CA, et al Utility of the PHQ-9 to identify major depressive

56

Universitas Sumatera Utara


disorder in adult patients in Spanish primary care centres. Doi

10.1186.12888-017-1450-8.

9. M.D. AY, B.A. FF, MA.Yu SC, B.A SV, MPH. ML, B.S. SW, MD.

MF. Validation of the Patient Health Questionnaire-9 for Depression

Screening Among Chinese Americans.Psychiatry. 2008.

10. Tasman Allan, Kay Jerald, Lieberman .A Jeffrey, First. B Michael,

Riba.B Michelle, Psychiatry Fourth Edition, Volume 1.

11. American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of

Mental Disorder DSM - 4. Washington DC. American Psychiatric

Publishing, 2005.

12. Peltzer K, Pengpid S. High Prevalence of Depressive Symptoms In A

National Sample of Adults In Indonesia. 33 2018 52-59.

13. Chen Y, Bennett D . Clarke R, Gou Y, Yu C, Bian Z, et al. Patterns and

correlates of major depression in Chinese adults: a cross-sectional study

of 0.5 million men and women. 2016 .

Doi.10.1017/S0033291716002889.

14. Cheolmin S ,Kim Y, Park S, Yoon S, Ko YH, Kim YK, et.al,

Prevalence and Associated Factors of Depression in General Population

of Korea: Results from the Korea National Health and Nutrition

Examination Survey, 2014. Korean Med Sci 2017.32: 1861-1869

15. World Health Organization. Depression and Other Common Mental

Disorders. Global Health Estimates. 2017

57

Universitas Sumatera Utara


16. MD. KK, Robert L. MD Spitzer , B. W. Williams Janet, DSW, The

PHQ-9 Validity of a Brief Depression Severity Measure, September

2001

17. A Y, F Fung, SC Yu, S Vorono, S Wu, M Fava, Juris J et.al. Validation

of the Patient Health Questionnaire-9 for Depression Screening Among

Chinese Americans. 2008.49.2

18. S Kutcher, et.al, Mental health screening and assessment tool for

primary care

19. V. SD, Yves Lecrubier , Harnett SK, Patricia A, Juris J. Roxy B, al, The

Mini International Neuropsychiatric Interview . A short diagnostic

structured interview: reliability and validity according to the CIDI, Eur

Psychiatry 1997.12:224-231

20. Laenen A, Psychometric validation of continuos rating scales from

complex data. 2008

21. Sinclair S, Blais M, Blacker D. Psychiatric rating scale. In: Kaplan &

sadock’s Comprehensive textbook of Psychiatry. 10 th ed. Wolters

Kluwers. 2017. 2722-2748

22. Sunyoto D, Setiawan A. Konsep skor, reliabilitas dan validitas. In: Buku

Ajar Statistik Kesehatan.Nuha Medika 2013.20-26

23. Sullivan G. A primer on the validity of assessment instruments. Journal

of Graduate Medical Education. 2011.119-20

24. Tyrer P, Methuen C. Rating scale in psychiatry In :Rating Scale in

Psychiatry. RCPsych Publications. 2007.2-33

58

Universitas Sumatera Utara


25. Cook D, Beckman T. Current concepts in validity and reliability for

psychometric instruments: theory and application. The American

Journal of Medicine. 2006.

26. Tsang S, Royse C, et.al. Guidelines for developing, translating and

validating a questionnaire in perioperative and pain medicine. Saudi J

Anaesth. 2017.S80-S89

27. Heale R, Twycross A. Validity and reliability in quantitatived research.

Evid Based Nurs. 2015.

28. Dahlan Sopiyudin. M. Penelitian Diagnostik Validitas dan Reliabilitas.

Dasar-Dasar Teoretis dan Aplikasi Dengan Program SPSS dan Stata.

Edisi 2

29. W. Osborne Jason and B. Costello Anna.Practical Assessment Research

& Evaluation. Volume 9. 2004. ISSN.1531-7714

30. Sirait P. Loebis B. Camellia V. Validitas dan reliabilitas overt agitation

severity scale versi bahasa indonesia. Universitas Sumatera Utara. 2013.

31. Dahlan MS. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,

Bivariat dan Multivariat. Epidemiologi Indonesia. 2015

32. Sastroasmoro S. Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. ed.

5. Sagung Seto. 2014.

33. Souza AC, Alexandre NMC, Guirardello EdB. Psychometri properties

in instruments evaluation of reliability and validity. Epidemol. 2017.26

59

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1. Lembar Penjelasan kepada Subyek Penelitian

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBYEK PENELITIAN

Saya, dr. Cut Nyak Dian, peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis di

Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, akan

membuat suatu penelitian yang berjudul “Validasi dan Reliabilitas The Patient

Health Questionnare (PHQ-9) versi Bahasa Indonesia”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui validitas instrumen PHQ-9 versi Bahasa Indonesia.

Dengan mengetahui validitas instrumen ini, maka akan bermanfaat bagi

perkembangan Psikiatri di Indonesia dan bisa digunakan untuk partisi.

Partisipasi anda dalam penelitian ini adalah bersifat sukarela tanpa

paksaan dan tekanan dari pihak manapun serta tidak dipungut biaya apapun

selama dalam penelitian.

Jika selama menjalanai penelitian ini, terdapat hal-hal yang kurang jelas

maka anda dapat menghubungi saya : dr. Cut Nyak Dian

(08116876333) di Departemen Psikiatri FK USU.

60

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2. Surat Persetujuan Ikut dalam Penelitian

SURAT PERSETUJUAN IKUT DALAM PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pekerjaan :

Alamat :

Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian “

Validasi dan Reliabilitas The Patient Health Questionnare (PHQ-9)” dan setelah

mendapat kesempatan tanya jawab tentang segala sesuatu yang berhubungan

dengan penelitian tersebut, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa

paksaan menjadi peserta dalam penelitian tersebut.

Medan, 16 September 2019

Yang membuat persetujuan

61

Universitas Sumatera Utara


(.................................................)

Lampiran 3. Identitas Subyek Penelitian

IDENTITAS SUBYEK PENELITIAN

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan :

Status Pernikahan :

Pekerjaan :

No. HP :

62

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4. Daftar Pembiayaan dan Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Daftar Pembiayaan

No. Keterangan Biaya (Rp)

1. Biaya Pengumpulan Literature Rp. 500.000

2. Biaya alat tulis/penjilid proposal Rp. 1.000.000

3. Biaya transportasi Rp. 200.000

4. Biaya Administrasi Rp. 500.000

5. Honor Translator 4x500.000 Rp. 2.000.000

6. Biaya fotocopy Questionnaire Rp. 1.500.000

7. Kompensasi/imbalan subjek penelitian Rp. 1.000.000

8. Biaya tak terduga Rp. 1.000.000

Total Rp. 7.700.000

63

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5. Surat-menyurat

64

Universitas Sumatera Utara


65

Universitas Sumatera Utara


66

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6 Riwayat Hidup Peneliti

RIWAYAT HIDUP PENELITI

DATA PRIBADI

Nama : dr. Cut Nyak Dian

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Montasik, 12 April 1989

Agama : Islam

Alamat :Komplek Setia Budi Estate no E.10 Medan

Hp : 08116876333

Email : coetnyakdian@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1995-2001 : SDN No. 82 Syiah Kuala Banda Aceh

Tahun 2001-2004 : SMPN 1Banda Aceh

Tahun 2004-2007 : SMAN 3 Banda Aceh

Tahun 2007-2013 : Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh

67

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7 . Kuesioner PHQ-9
Name: Date:

Selama 14 hari terakhir, seberapa sering Anda terganggu oleh


masalah-masalah berikut?(Gunakan “” untuk menandai
jawaban Anda)

Lebih dari separuh


Tidak Beberapa Hampir
waktu yang di
pernah hari setiap hari
maksud
1. Kurang tertarik atau kurang suka dalam melakukan 0 1 2 3
apa pun
2. Merasa murung, pilu, atau putus asa 0 1 2 3
3. Sulit untuk tidur atau bertahan tidur, atau terlalu 0 1 2 3
banyak tidur
4.Merasa lelah atau kurang bertenaga 0 1 2 3
5. Kurang nafsu makan atau makan terlalu banyak 0 1 2 3
6. Merasa buruk akan diri Anda sendiri – atau merasa 0 1 2 3
bahwa Anda adalah orang yang gagal atau telah
mengecewakan diri sendiri atau keluarga Anda
7. Sulit berkonsentrasi pada sesuatu, misalnya 0 1 2 3
membaca koran atau menonton televisi
8. Bergerak atau berbicara sangat lambat sehingga 0 1 2 3
orang lain memperhatikannya. Atau sebaliknya
sedemikian resah dan gelisah sehingga Anda
bergerak jauh lebih banyak dari biasanya.
9. Memikirkan bahwa Anda lebih baik mati atau 0 1 2 3
melukai diri Anda sendiri dengan sesuatu cara.

untuk diisi pewawancara : Skor Total


(_________=_______+________+_________)

Jika Anda menconteng salah satu masalah, seberapa besar kesulitan yang ditimbulkan masalah-masalah ini terhadap Anda
dalam melakukan pekerjaan Anda, mengurus pekerjaan rumah tangga, atau bergaul dengan orang lain?

Tidak menyulitkan sama Sedikit Menyulitkan Sangat Menyulitkan Luar Biasa Menyulitkan
sekali

68

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8 . MINI ICD 10

69

Universitas Sumatera Utara


70

Universitas Sumatera Utara


71

Universitas Sumatera Utara


72

Universitas Sumatera Utara


73

Universitas Sumatera Utara


74

Universitas Sumatera Utara


75

Universitas Sumatera Utara


76

Universitas Sumatera Utara


77

Universitas Sumatera Utara


78

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai