Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

STRUKTUR MATERIAL

Disusun oleh

Muhammad Ichsan Purnama

18503241057

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN – S1

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

TAHUN 2019

1
PENGERTIAN MATERIAL

Material adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Berdasarkan pengertian tersebut maka material teknik adalah material yang
digunakan untuk menyusun sebuah benda dan digunakan untuk perekayasaan dan
perancangan di bidang teknik.

Klasifikasi Material

Berdasarkan sumbernya material dibagi atas dua macam :


1. Material Organik
Material organik adalah material yang bersumber dari alam berupa makhluk
hidup dan dapat dimanfaatkan langsung tanpa melalui proses. Contoh : kayu,
karet alam, dan batu bara.
2. Material Anorganik
Material anorganik adalah material yang bersumber dari alam selain makhluk
hidup dan untuk mendapatkannya harus diproses terlebih dahulu.Material
anorganik dibedakan atas 2 macam yaitu :

a. Logam
Logam adalah material yang mempunyai daya hantar listrik yang tinggi
dengan sifat konduktor yang baik dan tahan terhadap temperatur tinggi,
mempunyai titik didih tinggi, keras, mengkilap, tidak tembus cahaya, dan
dapat dideformasi.Logam terdiri dari :
 Ferro
Logam ferro adalah logam dengan unsur penyusun utamanya adalah Fe
(besi).
 Non Ferro
Logam non ferro adalah logam dengan unsur penyusun utamanya
selain Fe (besi) yang dicampur dengan unsur lain. Contoh : kuningan
(Cu + Zn), alumunium, dan brass.

Sifat-Sifat Logam
Dalam. penggunaannya, logam yang digunakan akan mengalami gaya luar
atau pembebanan. Setiap logam mempunyai daya tahan terhadap pembebanan
yang berbeda-beda, perbedaan ini ditentukan oleh sifat dari logam tersebut.
Sifat-sifat logam antara lain sebagai berikut:
a. Sifat mekanis
adalah kemampuan bahan untuk menerima pembebanan atau untuk
menahan beban yang diterimanya baik beban statis maupun beban
dinamis. Sifat mekanis terdiri dari aspek-aspek berikut ini:

2
1. Kekuatan bahan (strength)
Kekuatan bahan (strength) yaitu ketahanan suatu material
menerima pembebanan tarik, tekan, lentur, puntir dan geser.
2. Kekerasan
Kekerasan adalah sifat dasar dari logam, kekerasan ini
didefinisikan sebagai ketahanan logam terhadap goresan atau
tekanan. 7
3. Elastisitas
Merupakan kemampuan logam untuk kembali ke bentuk
semula setelah menerima beban hingga berubah bentuk.
Semakin tinggi batas elastisitas suatu material maka nilai
elastisitas material tersebut juga semakin tinggi.
4. Kekakuan
Kekakuan merupakan kemampuan suatu bahan untuk
menahan perubahan bentuk.
5. Plastisitas
Plastisitas adalah kemampuan suatu bahan ketika mengalami
perubahan bentuk tanpa mengalami kerusakan. Seperti halnya
elastisitas, jika batas plastisitas material tersebut tinggi, maka nilai
plastisitas material juga tinggi, namun batas elastisnya semakin
rendah.

6. Kelelahan
Kelelahan merupakan kemampuan maksimal suatu bahan
ketika menerima beban yang berganti-ganti dan secara terus-
menerus dalam jangka waktu tertentu, dimana tegangan
maksimal selalu diberikan selama proses pembebanan
dilakukan. Merupakan kemampuan logam untuk kembali ke
bentuk semula setelah menerima beban hingga berubah bentuk.
Semakin tinggi batas elastisitas suatu material maka nilai
elastisitas material tersebut juga semakin tinggi.

b. Sifat fisis

3
adalah kemampuan logam terhadap peristiwa-peristiwa fisika.
Adapun sifat-sifat fisika tersebut antara lain adalah:
a. Titik lebur
Titik lebur merupakan temperatur dimana logam akan
meleleh dan akhirnya mencair akibat panas yang diberikan
b. Kepadatan
Faktor yang mempengaruhi dari kepadatan ini adalah berat
dari atom dan jarak antar atom dari unsur-unsur pembentuknya.
Semakin rapat jarak antar atom, maka nilai kepadatannya
semakin tinggi.
c. Daya hantar panas
Merupakan kemampuan logam menghantarkan panas. Pada
aplikasinya dibedakan menjadi konduktor, semi konduktor dan
isolator. Daya hantar panas ini sebanding dengan kemampuan
material untuk mengalirkan listrik.
d. Daya hantar listrik
Merupakan kemampuan logam untuk dialiri maupun
mengalirkan arus listrik. Daya hantar listrik pada aplikasinya
dibedakan menjadi konduktor, semikonduktor, dan isolator.

c. Sifat kimia
Sifat kimia merupakan kemampuan dari setiap logam terhadap
reaksireaksi kimia. Pada umumnya sifat ini diindikasikan sebagai
daya tahan terhadap karat pada suatu logam.

PENGERTIAN KRISTALISASI

Kristalisasi adalah proses pembentukan yang terjadi pada saat pembentukan,


perubahan dari fasa cair ke fasa padat. jika di tinjau dari mekanismenya,
kiristalisasi terjadi melalui dua tahap, yaitu pembentukan inti (nucleation) dan
pertumbuhan kristal (crystal growth). Kristalisasi juga merupakan teknik
pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan

4
massa(mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase
kristal padat.

Struktur Kristal Logam

Kebanyakan bahan logam mempunyai tiga struktur kristal:


a. Kubus berpusat muka (face-centered cubic).

Keterangan gambar :
 Gambar diatas menunjukkan model bola pejal sel satuan FCC,
 Pusat-pusat atom digambarkan dengan bola padat kecil
 Sel satuan FCC yang berulang dalam padatan kristalin
 Struktur FCC mempunyai sebuah atom pada pusat semua sisi kubus
dan sebuah atom pada setiap titik sudut kubus. Beberapa logam yang
memiliki struktur kristal FCC yaitu tembaga, aluminium, perak, dan
emas.
 Sel satuan FCC mempunyai empat (4) buah atom, yang diperoleh dari
jumlah delapan seperdelapan-atom pada delapan titik sudutnya plus
enam setengah-atom pada enam sisi kubusnya (8 1/8 + 6 1/2).
 Atom-atom atau inti ion bersentuhan satu sama lain sepanjang diagonal
sisi. Hubungan panjang sisi kristal FCC, a, dengan jari-jari atomnya, R,
ditunjukkan oleh persamaan berikut:

Tiap atom dalam sel satuan FCC ini dikelilingi oleh duabelas (12) atom
tetangga, hal ini berlaku untuk setiap atom, baik yang terletak pada titk
sudut maupun atom dipusat sel satuan. Jumah atom tetangga yang
mengelilingi setiap atom dalam struktur kristal FCC yang nilainya sama
untuk setiap atom disebut dengan bilangan koordinasi (coordination
number). Bilangan koordinasi struktur FCC adalah 12.
Faktor tumpukan atom (atomic packing factor, APF) adalah fraksi
volum dari sel satuan yang ditempati oleh bola-bola padat, seperti
ditunjukkan oleh persamaan berikut:

5
b. Kubus berpusat badan (body-centered cubic).

Struktur kristal kubus berpusat badan (BCC): (a) gambaran model bola
pejal sel satuan BCC, (b) Sel satuan BCC digambarkan dengan bola padat
kecil, (c) Sel satuan BCC yang berulang dalam padatan kristalin.

 Logam–logam dengan struktur BCC mempunyai sebuah atom pada


pusat kubus dan sebuah atom pada setiap titik sudut kubus.
 Sel satuan BCC mempunyai dua (2) buah atom, yang diperoleh dari
jumlah delapan seperdelapan atom pada delapan titik sudutnya plus
satu atom pada pusat kubus (8 1/8 + 1).
 Atom-atom atau inti ion bersentuhan satu sama lain sepanjang diagonal
ruang. Hubungan panjang sisi kristal BCC, a, dengan jari-jari atomnya,
R, diberikan sebagai berikut:

Tiap atom dalam sel satuan BCC ini dikelilingi oleh delapan (8) atom
tetangga, sebagai akibatnya bilangan koordinasi struktur BCC adalah
8.Karena struktur BCC mempunyai bilangan koordinasi lebih kecil
dibandingkan dengan bilangan koordinasi FCC, maka faktor tumpukan
atom struktur BCC, yang bernilai 0.68, adalah juga lebih kecil
dibandingkan dengan faktor tumpukan atom FCC.

c. Heksagonal tumpukan padat (hexagonal close-packed).

Gambar Struktur kristal heksagonal tumpukan padat (HCP): (a) sel satuan
HCP digambarkan dengan bola padat kecil, (b) sel satuan HCP yang
berulang dalam padatan kristalin.

6
 Ciri khas logam–logam dengan struktur HCP adalah setiap atom dalam
lapisan tertentu terletak tepat diatas atau dibawah sela antara tiga atom
pada lapisan berikutnya
 Sel satuan HCP mempunyai enam (6) buah atom, yang diperoleh dari
jumlah dua-belas seperenam-atom pada dua belas titik sudut lapisan
atas dan bawah plus dua setengah-atom pada pusat lapisan atas dan
bawah plus tiga atom pada lapisan sela/tengah (12 1/6 + 2 1/2 + 3).
 Jika a dan c merupakan dimensi sel satuan yang panjang dan pendek ,
maka rasio c/a umumnya adalah 1.633. Akan tetapi, untuk
beberapa logam HCP, nilai rasio ini berubah dari nilai idealnya.
Bilangan koordinasi struktur HCP dan faktor tumpukannya sama
dengan struktur FCC, yaitu 12 untuk bilangan koordinasi dan
0.74 untuk faktor tumpukan.

IKATAN KIMIA DALAM LOGAM


1. Ikatan Ion (elektrovalen )

• Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi


kecil/rendahmelepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan
atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi
menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
• Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya
elektrostatis(sesuai hukum Coulomb).
• Unsur yang cenderung melepaskan elektronadalah unsur
logamsedangkan unsur yang cenderung menerima elektronadalah
unsur non logam.

Sifat umum senyawa ionik


• Titik didih dan titik lelehnya tinggi
• Keras, tetapi mudah patah

7
• Penghantar panas yang baik
• Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit)
• Larut dalam air
• Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter,
benzena)

Ikatan Kovalen
– Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara
bersamaoleh 2 atom yang berikatan.
– Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuansalah 1 atom yang akan berikatan
untuk melepaskan elektron(terjadi pada atom-atom non logam).
– Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron
tinggiserta beda keelektronegatifannyalebih kecildibandingkan ikatan ion.
– Atom non logamcenderung untuk menerima elektronsehingga jika tiap-tiap
atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan
cara mempersekutukan elektronnyadan akhirnya terbentuk pasangan elektron
yang dipakai secara bersama.
– Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan
elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas
mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Ikatan Logam
• Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi
antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-
elektron yang bebas bergerak.
• Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat
satusama lain.
• Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk
dilepaskan dan membentuk ion positif.
• Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat
kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain.
• Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi
logam mengalami delokalisasiyaitu suatu keadaan dimana elektron
valensitersebut tidak tetap posisinyapada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-
pindahdari 1 atom ke atom lain.

Anda mungkin juga menyukai