Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PBA200004
KELAS:A20
POLITEKNIK BAUBAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Standar Profesi Bidan ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
bupengetahuan kita mengenai bagaimana cara asuhan bagi ibu yang mengalami gangguan
kesehatan reproduksi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
BAB I
PENDAHULUAN
Profesi kebidanan merupakan salah satu profesi kesehatan yang selalu bersinggungan dengan
manusia (khususnya permpuan), lingkungan dan budaya. Oleh karena itu, dalam menjalankan dan
mengembangkan profesionalismenya harus menunjukan kualitas yang tinggi, dengan memenuhi
standar-standar profesi bidan yang diantarnya adalah standar kompetensi bidan, standar
pendidikan, standar pendidikan berkelanjutan, standar pelayanan kebidanan dan standar praktik
kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN
Standar profesi bidan merupakan penampilan atau keadaan ideal atau tingkat pencapain
tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal yang dilakukan oleh
seorang bidan. Standar profesi bidan ini diatur dalam Permenkes nomor 369 Tahun 2007. Standar
profesi bidan ini mengatur tentang standar kompetensi bidan, standar pendidikan bidan, standar
pendidikan bidan berkelanjutan, standar pelayanan kebidanan dan standar praktik kebidanan.
Standar profesi bidan ini dibuat berdasarkan paradigma dan falsafah kebidanan tujuan dibuatnya
standar profesi bidan ini adalah untuk menjamin pelayanan yang aman dan berkualitas, dan sebagai
landasan untuk standarisasi dan perkembangan profesi bidan
Kepmenkes No 369/Menkes/SK/lll/2007
4. 9 Standar Kompetensi Bidan
Kompetensi ke-1 : Bidan memiliki persyaratan pengetahuan dan keterampilan dari ilmu-ilmu
social, kesehatan masyarakat, dan etik yang ,membentuk dasar dari asuhan yang bermutu
tinggi sesuai dengan budaya untuk wanita, bayi baru lahir, serta keluarganya.
Kompetensi ke-2: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan
yang tanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka
untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan
menjadi orangtua.
Kompetensi ke-3: Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan
kesehatan selama kdehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan.
Kompetensi ke-4: bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap
kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan
aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan
wanita dan bayinya yang baru lahir.
Kompetensi ke-5: bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat. Kompetensi ke-5: bidan memberikan asuhan
pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budya setempat.
Kompetensi ke-6: bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi
baru lahir sehat sampai dengan 1 bulan.
Kompetensi ke-7: bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi
dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun).
Kompetensi ke-8: bidan merupakan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada
keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat. Kompetensi ke-8:
bidan merupakan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok
dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
2. Standar Falsafah
3. Standar Organisasi
6. Standar Kurikulum
7. Standar Tujuan Pendidikan
8. Standar Lulusan
Definisi Operasional :
Penyelenggara pendidikan kebidanan adalah institusi pendidikan tinggi baik pemerintah maupun
swasta sesuai dengan kaidah – kaidah yang tercantum pada sistim pendidikan nasional.
Standar II : Falsafah
Lembaga pendidikan kebidanan mempunyai falsafah yang mencerminkan visi misi dari
institusi yang tercermin pada kurikulum.
Defnisi Operasional :
1. Falsafah mencakup kerangka keyakinan dan nilai – nilai mengenai pendidikan
dari pendidikan tinggi dan secara jelas menggambarkan jalur – jalur hubungan keorganisasian,
tanggung jawab dan garis kerjasama.
Devinisi Operasional :
Sumber daya manusia, finansial dan material dari lembaga pendidikan kebidanan memenuhi
persyaratan dalam kualitas maupun kuantitas untuk memperlancar proses pendidikan.
Definisi operasional :
2. Sumber daya teknologi dan lahan praktik cukup dan memenuhi persyaratan untuk mencapai tujuan
program.
3. Persiapan tenaga pendidik dan kependidikan mengacu pada undang-undang dan peraturan yang
berlaku.
4. Peran dan tanggung jawab tenaga pendidik dan kependidikan mengacu pada undang – undang dan
peraturan yang berlaku.
Pola pendidikan kebidanan mengacu kepada undang – undang sistim pendidikan nasional, yang
terdiri dari :
Definisi Operasional :
Pendidikan kebidanan terdiri dari pendidikan diploma, pendidikan sarjana, pendidikan profesi, dan
pendidikan pasca sarjana.
v Standar VI : Kurikulum
Definisi Operasional :
1. Penyelenggaraan pendidikan berdasarkan pada kurikulum nasional yang di keluarkan oleh Diktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan nasional dan organisasi profesi serta
2. Dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi dan mengacu pada falsafah dan
misi dari lembaga pendidikan kebidanan. Dalam pelaksanaan pendidikan kurikulum dikembangkan
sesuai dengan falsafah dan visi institusi pendidikan kebidanan.
Tujuan dan desain kurikulum pendidikan mencerminkan falsafah pendidikan kebidanan dan
mempersiapkan perkembangan setiap mahasiswa yang berpotensi khusus.
Definisi Operasional :
3. Kurikulum meliputi kelompok ilmu dasar (alam, sosial, perilaku, humaniora), ilmu biomedik, ilmu
kesehatan, dan ilmu kebidanan.
v Standar IX : Lulusan
Lulusan pendidikan bidan mengemban tanggung jawab profesional sesuai dengan tingkat
pendidikan.
Definisi Operasional :
1. Lulusan pendidikan bidan sebelum tahun 2000 dan Diploma III kebidanan, merupakan bidan
pelaksana, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktiknya baik di institusi pelayanan
maupun praktik perorangan.
2. Lulusan pendidikan bidan setingkat Diploma IV / S1 merupakan bidan profesiona;, yang memiliki
kompetensi untuk melaksanakan praktiknya baik di institusi pelayanan maupun praktik perorangan.
Mereka dapat berperan sebagai pemberi layanan, pengelola, dan pendidik.
3. Lulusan pendidikan bidan setingkat S2 dan S3, merupakan bidan profesional, yang memiliki
kompetensi untuk melaksanakan praktiknya baik di institusi pelayanan maupun praktik perorangan.
Mereka dapat berperan sebagai pemberi layanan, pengelola, pendidik, peneliti, pengembang dan
konsultan dalam pendidikan bidan maupun system / ketata-laksanaan pelayanan kesehatan secara
universal.
4. Lulusan program kebidanan, tingkat master dan doktor melakukan praktik kebidanan lanjut,
penelitian, pengembangan, konsultan pendidikan dan ketatalaksanaan pelayanan.
5. Lulusan wajib berperan aktif dan ikut serta dalam penentuan kebijakan dalam bidang kesehatan.
6. Lulusan berperan aktif dalam merancang dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagai
tanggapan terhadap perkembangan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Standar praktik kebidanan merupakan tolak ukur seorang bidan untuk melakukan pelayanan
kebidanan kepada klien.
3.2 Saran
Dengan adanya standar praktik kebidanan seorang bidan dalam melakukan pelayanan
harus sesuai standard an peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan agar memberikan
pelayanan yang berkualitas.