Anda di halaman 1dari 166

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Landasan Hukum......................................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 3
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................. 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA


SURAKARTA...................................................................................................... 5
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD.............................................. 5
2.1.1 Dasar Hukum Pembentukan Dinas Kesehatan .................................. 5
2.1.2 Struktur Organisasi ............................................................................ 5
2.1.3 Tugas dan Fungsi .............................................................................. 7
2.1.4 Susunan Kepegawaian .................................................................... 31
2.2 Sumber Daya ............................................................................................. 40
2.2.1 Kondisi Sumber Daya ...................................................................... 40
2.3 Kinerja Pelayanan ...................................................................................... 45
2.3.1 Derajat Kesehatan ........................................................................... 45
2.3.2 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ..................... 48
2.3.3 Program Upaya Kesehatan .............................................................. 52
2.3.4 Program Obat, Kefarmasian, Makanan, Minuman dan Obat
Tradisional ................................................................................................. 54
2.3.5 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat .... 56
2.3.6 Program Perbaikan Gizi ................................................................... 59
2.3.7 Program Kesehatan Lingkungan ...................................................... 62
2.3.8 Program Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia ......................... 65
2.3.9 Pengelolaan Pendanaan Dinas Kesehatan ...................................... 69
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan.................................. 72

BAB III ISU-ISU STRATEGIS ........................................................................... 75


3.1 Identifikasi Permasalahan.......................................................................... 75
3.2 Identifikasi Isu-Isu Strategis ....................................................................... 84
3.3 Penentuan Isu-Isu Strategis....................................................................... 92

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN


KEBIJAKAN ..................................................................................................... 93
4.1 Visi............................................................................................................. 93
4.2 Misi ............................................................................................................ 93
4.3 Tata Nilai ................................................................................................... 94
4.4 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah .................................................... 95
4.5 Strategi .................................................................................................... 114
4.6 Kebijakan................................................................................................. 114

iii
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF............................... 116

BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 146

iv
DAFTAR TABEL

TABEL URAIAN

1 Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan di Kota Surakarta Tahun


2010

2 Rasio Tenaga Kesehatan di Kota Surakarta Tahun 2010

3 Pembiayaan Kesehatan Bersumber Dana Pemerintah

4 Prosentase Anggaran Dinas Kesehatan terhadap Anggaran


Belanja Langsung Pemerintah Kota Surakarta

5 Review Capaian Kinerja Derajat Kesehatan di Kota Surakarta


Tahun 2006-2010
6 Review Kinerja Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit di Kota Surakarta Tahun 2006-2010

7 Pelayanan Kesehatan di Kota Surakarta Tahun 2006- 2010

8 Review Capaian Kinerja Program Obat, Kefarmasian, Makanan


dan Minuman di Kota Surakarta Tahun 2006-2010

9 Review Capaian Kinerja Program Promosi Kesehatan dan


Pemberdayaan Masyarakat di Kota Surakarta Tahun 2006-2010

10 Review Capaian Kinerja Program Perbaikan Gizi di Kota


Surakarta Tahun 2006-2010

11 Review Capaian Kinerja Program Kesehatan Lingkungan di Kota


Surakarta Tahun 2006-2010

12 Review Capaian Kinerja Program Kesehatan Ibu, Anak, Remaja


dan Usila di Kota Surakarta Tahun 2006-2010

13 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas


Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2006-2010

v
14 Perbandingan Capaian Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Kota
Surakarta Terhadap Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah dan Renstra Kementerian Kesehatan

15 Identifikasi Permasalahan dan Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Masalah

16 Identifikasi Isu-Isu Strategis

17 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap


Pencapaian Visi, Misi, Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah

18 Permasalahan Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Surakarta


Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan dan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
19 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan 2011-
2015

vi
KATA PENGANTAR

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk


meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan
kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan.
Pasal 25 ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, menyebutkan
bahwa setiap SKPD wajib menyusun rencana strategis yang memuat Visi,
Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan
pembangunan kesehatan makin bertambah berat dan kompleks serta
terkadang tidak terduga. Untuk itu peran aktif masyarakat dalam
pembangunan kesehatan menjadi sangat penting dalam mengantisipasi
segala kemungkinan yang akan terjadi di Kota Surakarta.
Pentingnya peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan
tercermin dalam strategi dan sasaran utama Rencana Strategis
(RENSTRA) Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2011 – 2015.
Program – program pembangunan kesehatan yang akan diselenggarakan
oleh Dinas Kesehatan Kota Surakarta, diarahkan untuk pengembangan
pemberdayaan masyarakat. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) diharapkan mampu menanggulangi faktor resiko masalah –
masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Pada kesempatan ini kami
mengajak kepada seluruh jajaran kesehatan untuk saling bahu-membahu
dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan guna mewujudkan
Visi Dinas Kesehatan Kota Surakarta yaitu: ”Terwujudnya Masyarakat
Surakarta yang Sehat, Mandiri dan Berbudaya”.

i
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas
Kesehatan Kota Surakarta tahun 2011 – 2015. Akhirnya hanya kepada
Allah SWT sajalah kita berlindung dan berserah diri. Semoga upaya kita
bersama dalam mewujudkan masyarakat Surakarta yang sehat, mandiri
dan berbudaya mendapatkan rahmat, hidayah dan ridho-Nya. Amien.
Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan
Rencana Strategis ini, sehingga bermanfaat tidak saja bagi Dinas
Kesehatan Kota Surakarta, tetapi juga bagi pemerhati kesehatan.

Surakarta, Desember 2010

KEPALA DINAS KESEHATAN


KOTA SURAKARTA

dr. SITI WAHYUNINGSIH, M.Kes


Pembina Utama Muda
NIP. 19631004 198911 2 001

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Surakarta Tahun
2011-2015 adalah dokumen perencanaan yang berpedoman pada Undang-
undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional dan Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-
2014. Disamping mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004,
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional juga mengacu pada
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 150 ayat 3 point (b) tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka
waktu lima tahun.
Penyusunan RPJM Daerah berpedoman pada RPJP Daerah dengan
memperhatikan RPJM Nasional. Pada pasal 151 ayat 1, UU Nomor 32 tahun
2004 menyatakan bahwa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penyusun
Renstra SKPD yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
dengan berpedoman pada RPJM Daerah.
Renstra Dinas Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang
bersifat indikatif yang memuat program-program pembangunan kesehatan
yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan dan jajarannya
maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat dalam kurun waktu
2011-2015. Renstra Dinas Kesehatan merupakan Rencana Pembangunan
berskala Kota yang merupakan tolok ukur penilaian kinerja Kepala Daerah.
Dengan demikian, fungsi Renstra adalah menyatukan pandangan dan derap
langkah seluruh lapisan masyarakat dan segenap komponen di Kota
Surakarta dalam melaksanakan prioritas pembangunan selama lima tahun
ke depan.
Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kota Surakarta, selain
mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2008-2013,
Renstra Pemerintah Kota Surakarta 2006-2010, juga mengakomodir ide

1
dasar visi, misi dan strategi yang tertuang dalam Renstra Kementerian
Kesehatan Tahun 2010-2014, serta Millenium Development Goal’s (MDG’s).
Hubungan Renstra SKPD Dinas Kesehatan dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya sebagai berikut:
1. Sesuai amanat Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem
perencanaan pembangunan nasional, bahwa setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) diwajibkan menyusun rencana strategis.
2. Penentuan program dan kegiatan pokok pada Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kota Surakarta mengacu kepada Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2008-2013, Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2010-2014 dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Surakarta 2011-2015.
3. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surakarta mengakomodasi
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, terutama mengenai
pembagian urusan pemerintahan bidang kesehatan yang merupakan
lampiran dari Peraturan Pemerintah tersebut.
4. Bahwa target Rencana Strategis berdasar kepada Stándar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan, sedangkan SPM tersebut di Kota
Surakarta mengacu kepada :
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota.
b. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 71 tahun 2004 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Provinsi Jawa
Tengah.
5. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surakarta sebagai pedoman
dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

1.2 Landasan Hukum


Renstra Dinas Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2011-2015 disusun
berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

2
a. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat 1 tentang : hak untuk hidup
sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
yang baik dan sehat dan hak mendapatkan pelayanan kesehatan.
b. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
c. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
d. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
e. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
f. Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
g. Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014.
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/ Kota.

1.3. Maksud dan Tujuan


Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2011-2015
adalah sebagai berikut :
a. Menjabarkan visi, misi Pemerintah Kota Surakarta ke dalam Visi, Misi,
Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun.
b. Sebagai acuan bagi jajaran Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam
pelaksanaan program dan tolok ukur penilaian kinerja pembangunan
kesehatan Kota Surakarta selama lima tahun.
c. Sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Kota Surakarta dalam
menyusun kebijakan Pembangunan Bidang Kesehatan pada khususnya
dan pembangunan Kota Surakarta pada umumnya.
d. Sebagai bahan masukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Surakarta dalam mengambil keputusan pembangunan kesehatan Kota
Surakarta.

3
e. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi institusi kesehatan, institusi
pendidikan, dan institusi lain serta masyarakat untuk berperan secara
aktif dalam pembangunan kesehatan Kota Surakarta.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penyusunan dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan.
Memuat latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum,
hubungan Renstra SKPD Dinas Kesehatan dengan dokumen
perencanaan lainnya dan sistematika penulisan.
Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Memuat
struktur organisasi, susunan kepegawaian, tugas dan fungsi, kinerja
pelayanan, tantangan & peluang pengembangan pelayanan.
Bab III Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Memuat Identifikasi permasalahan, faktor penghambat, pendorong
dan isu-isu strategis.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan
Sasaran
Bab VII Penutup
LAMPIRAN

4
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD


2.1.1 Dasar Hukum Pembentukan Dinas Kesehatan
1. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor: 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta;
2. Peraturan Walikota Surakarta Nomor: 12 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kota Surakarta;
3. Peraturan Walikota Surakarta Nomor: 41 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Tehnis Pada Dinas
Kesehatan Kota Surakarta;
4. Peraturan Walikota Surakarta Nomor: 19 – E Tahun 2009 tentang
Pedoman Uraian Tugas Jabatan Struktural Pada Dinas Kesehatan;
5. Peraturan Walikota Surakarta Nomor: 20 – K Tahun 2009 tentang
Pedoman Uraian Tugas Jabatan Struktural Unit Pelaksana Tehnis
Pada Dinas Kesehatan.

2.1.2 Struktur Organisasi


Susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :
1. Kepala
2. Sekretariat, membawahi:
a. Sub bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
b. Sub bagian Keuangan
c. Sub bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Promosi Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan
b. Seksi Manajemen Informasi Kesehatan
c. Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan
4. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,
membawahi :
a. Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan KLB
b. Seksi Pengendalian Penyakit

5
c. Seksi Penyehatan Lingkungan
5. Bidang Upaya Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan
b. Seksi Kefarmasian Makanan, Minuman dan Perbekalan
Kesehatan
c. Seksi Akreditasi dan Registrasi
6. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, membawahi :
a. Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan KB
b. Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat
c. Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia
7. Unit Pelaksana Tehnis (UPT)
8. Kelompok Jabatan Fungsional

6
Gambaran struktur organisasi Dinas Kesehatan dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut :

KEPALA

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAG SUB BAG SUB BAG
PERENCANAAN, KEUANGAN UMUM &
EVALUASI & KEPEGAWAIAN
PELAPORAN

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PROMOSI KESEHATAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPAYA KESEHATAN BINA KESEHATAN
DAN PENYEHATAN MASYARAKAT
LINGKUNGAN
SEKSI SEKSI SEKSI
SEKSI PELAYANAN KESEHATAN
PEMBERDAYAAN PERBAIKAN GIZI
PENGENDALIAN PENYAKIT
MASYARAKAT & KEMITRAAN MASYARAKAT
BIDANG PENCEGAHAN &
SEKSI
PENANGGULANGAN
SEKSI SEKSI KEFARMASIAN MAKANAN SEKSI
MANAJEMEN INFORMASI PENCEGAHAN PENYAKIT DAN PENYAKIT MENULAR KIA & KB
MINUMAN & PERBEKALAN
KESEHATAN PENANGGULANGAN KLB KESEHATAN

SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI
PENGEMBANGAN PROMOSI KESEHATAN REMAJA DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN AKREDITASI & REGISTRASI
KESEHATAN LANSIA

UPT

2.1.3 Tugas dan Fungsi


1. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan, meliputi :
a. Menyusun rencana strategis dan rencana kerja Dinas.
b. Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.

7
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan
agar efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
e. Menerapkan Standar Pelayanan Minimal.
f. Melaksanakan pengelolaan kesekretariatan, meliputi : perencanaan,
evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.
g. Menyusun kebijakan tehnis di bidang promosi kesehatan.
h. Menyusun kebijakan tehnis di bidang pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan.
i. Menyusun kebijakan tehnis di bidang upaya kesehatan.
j. Menyusun kebijakan tehnis di bidang bina kesehatan masyarakat.
k. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dan/
atau perizinan di bidang kesehatan.
l. Menyelenggarakan kerjasama dengan institusi pendidikan dalam
rangka pelaksanaan kerja lapangan siswa/ mahasiswa.
m. Menyusun indikator dan pengukuran kinerja di bidang kesehatan.
n. Menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategis, rencana
kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD Dinas.
o. Menyelenggarakan sosialisasi di bidang kesehatan.
p. Menyelenggarakan pembinaan unit pelaksana tehnis pada Dinas.
q. Menyelengggarakan pembinaaan kelompok jabatan fungsional.
r. Menyelenggarakan pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
Dinas.
s. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.
t. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
u. Memberikan usul dan saran kepada atasan.
v. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
w. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

8
2. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan tehnis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas
secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan
kepegawaian sesuai kebijakan tehnis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
meliputi sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja Sekretariat berdasarkan rencana strategis
dan rencana kerja Dinas.
b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja
Dinas.
c. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
d. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
e. Melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar
efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
f. Merumuskan kebijakan tehnis, pembinaan dan pengkoordinasian
penyelenggaraan urusan kesekretariatan.
g. Mengelola administrasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
h. Mengelola administrasi keuangan.
i. Mengelola administrasi umum.
j. Mengelola administrasi kepegawaian.
k. Melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja di
bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan
kepegawaian.
l. Melaksanakan koordinasi dan verifikasi laporan penyusunan rencana
strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD Dinas.
m. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
n. Memberikan usul dan saran kepada atasan.
o. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

9
3. Kepala Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis,
pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu di
bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, meliputi sebagai berikut :
a. Melakukan penyusunan rencana kerja Subbagian Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan berdasarkan rencana kerja Sekretariat.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Menghimpun, mengolah, menyajikan data dan informasi untuk
menyusun rencana strategis, rencana kerja dan penetapan kerja
Dinas.
e. Melakukan monitoring dan pengendalian pelaksanaan rencana
strategis dan rencana kerja Dinas guna evaluasi dan pelaporan.
f. Melakukan evaluasi dan analisis hasil kerja guna pengembangan
rencana strategis dan rencana kerja Dinas.
g. Menyiapkan dan membuat laporan hasil pelaksanaan rencana
strategis, rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD dan EKPPD Dinas.
h. Melakukan rencana penyiapan bahan penyusunan indikator dan
pengukuran kinerja bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan.
i. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
j. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
l. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

4. Kepala Subbagian Keuangan mempunyai tugas pengelolaan administrasi


keuangan, meliputi sebagai berikut:
a. Melakukan penyusunan rencana kerja subbagian keuangan
berdasarkan rencana kerja Sekretariat.

10
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran dalam bentuk
Rencana Kerja Anggaran (RKA) sesuai dengan rencana strategis dan
rencana kerja Dinas.
e. Melakukan pengawasan laporan administrasi keuangan bendahara.
f. Menyiapkan bahan usulan perubahan anggaran.
g. Menyiapkan bahan perhitungan anggaran.
h. Melakukan administrasi pembukuan, pertanggungjawaban dan
laporan keuangan.
i. Melakukan pembuatan daftar gaji pegawai.
j. Melakukan pembayaran gaji pegawai.
k. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang keuangan.
l. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
m. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
o. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

5. Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas


pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian, meliputi sebagai
berikut:
a. Melakukan rencana kerja subbagian umum dan kepegawaian
berdasarkan rencana kerja Sekretariat.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.

11
d. Mengelola administrasi surat menyurat, peralatan dan perlengkapan
kantor, rumah tangga, dokumentasi dan informasi hukum, kearsipan
dan perpustakaan.
e. Melakukan urusan rumah tangga, perjalanan dinas, hubungan
masyarakat dan protokol.
f. Melakukan pengadaan, operasionalisasi dan pemeliharaan
perlengkapan Dinas serta kendaraan dinas.
g. Menyiapkan dan mengolah bahan penyusunan rencana kebutuhan
pegawai.
h. Menyiapkan dan mengolah bahan usulan yang meliputi
pengangkatan, kenaikan pangkat, perpindahan, pemberhentian,
pensiun, kenaikan gaji berkala dan tunjangan.
i. Mengolah data dan dokumentasi pegawai.
j. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis pendidikan dan
pelatihan, calon peserta pendidikan dan pelatihan serta calon peserta
ujian dinas pegawai.
k. Mengusulkan permohonan ijin dan tugas belajar.
l. Menyusun Daftar Urut Kepangkatan (DUK).
m. Memproses permohonan cuti dan mengusulkan permohonan kartu
pegawai, kartu istri/ suami, kartu tabungan asuransi pensiun, kartu
asuransi kesehatan dan tabungan perumahan (BAPERTTARUM).
n. Menyiapkan dan memproses Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP3) Pegawai dan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P).
o. Memproses laporan perkawinan, izin perkawinan dan perceraian.
p. Menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan/ tanda jasa
dan sanksi.
q. Menyiapkan bahan sumpah/ janji Pegawai Negeri Sipil.
r. Mengelola presensi atau daftar hadir pegawai.
s. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang umum dan kepegawaian.
t. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
u. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.

12
v. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
w. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan

6. Kepala Bidang Promosi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan


penyiapan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, manajemen informasi
kesehatan, dan pengembangan promosi kesehatan, meliputi sebagai
berikut:
a. Melakukan rencana kerja Bidang berdasarkan rencana strategis dan
rencana kerja Dinas.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar
efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
e. Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.
f. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang pemberdayaan masyarakat
dan kemitraan.
g. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang manajemen informasi
kesehatan.
h. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang pengembangan promosi
kesehatan.
i. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi di bidang promosi
kesehatan dalam upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).
j. Melaksanakan kemitraan dan pengembangan di bidang promosi
kesehatan dengan lembaga swadaya masyarakat, organisasi sosial
kemasyarakatan, organisasi profesi institusi pendidikan dan dunia
usaha.
k. Memfasilitasi pembentukan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat.

13
l. Mengidentifikasi kebutuhan informasi ditingkat administrasi
kesehatan.
m. Melaksanakan penyusunan indikator informasi kesehatan.
n. Melaksanakan pengelolaan dan analisa data di bidang promosi
kesehatan.
o. Melaksanakan perumusan kerjasama dengan institusi pendidikan
dalam rangka pelaksanaan kerja lapangan siswa atau mahasiswa.
p. Melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja dibidang
promosi kesehatan.
q. Melaksanakan sosialisasi di bidang promosi kesehatan.
r. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
s. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
t. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
u. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

7. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan mempunyai


tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis,
pembinaan dan pelaksanaan dibidang pemberdayaan masyarakat dan
kemitraan, meliputi: menggerakkan peningkatan peran serta masyarakat,
organisasi sosial, organisasi profesi, institusi pendidikan dan dunia usaha
serta memacu tumbuhnya upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat,
meliputi:
a. Melakukan rencana kerja Seksi Pemberdayaan Masyarakat
berdasarkan rencana kerja Bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
pemberdayaan masyarakat dan kemitraan.

14
e. Menghimpun lembaga swadaya masyarakat, organisasi sosial
kemasyarakatan, organisasi profesi, institusi pendidikan dan dunia
usaha.
f. Melakukan kemitraan dan pengembangan di bidang promosi
kesehatan dengan lembaga swadaya masyarakat, organisasi sosial,
organisasi profesi, institusi pendidikan dan dunia usaha.
g. Melakukan fasilitasi pembentukan upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat.
h. Menyiapkan bahan kerja sama dengan institusi pendidikan dalam
rangka penyusunan indikator dan pengukuran kinerja bidang
pemberdayaan masyarakat dan kemitraan.
i. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
j. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
l. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan

8. Kepala Seksi Manajemen Informasi Kesehatan mempunyai tugas


melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan
dan pelaksanaan di bidang manajemen informasi kesehatan, meliputi :
pengembangan sistem informasi kesehatan dan kehumasan sebagai
berikut:
a. Melakukan rencana kerja Seksi Manajemen Informasi Kesehatan
berdasarkan rencana kerja Bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
manajemen informasi kesehatan.
e. Mengidentifikasi kebutuhan informasi di tingkatan manajemen
kesehatan.

15
f. Menyiapkan bahan penyusunan indikator informasi kesehatan.
g. Menyiapkan bahan penyusunan standar manajemen informasi
kesehatan.
h. Melakukan pengelolaan sistem informasi kesehatan terpadu.
i. Melakukan pengelolaan data manajemen informasi kesehatan.
j. Melakukan penyajian informasi kesehatan.
k. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja di Bidang manajemen informasi kesehatan.
l. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
m. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
o. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan

9. Kepala Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan mempunyai tugas


melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan
dan pelaksanaan di bidang pengembangan promosi kesehatan, meliputi
pemberian fasilitasi dan mengembangkan kegiatan advokasi, promosi
kesehatan demi terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat, sebagai berikut:
a. Melakukan rencana kerja Seksi Pengembangan Promosi Kesehatan
berdasarkan rencana kerja Bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
pengembangan promosi kesehatan.
e. Menyiapkan bahan advokasi dan promosi kesehatan.
f. Melakukan fasilitasi kegiatan advokasi dan promosi kesehatan.

16
g. Melakukan pengembangan media promosi kesehatan dalam upaya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM).
h. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang pengembangan promosi kesehatan.
i. Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang pengembangan
promosi kesehatan.
j. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
k. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
m. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

10. Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan


mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan tehnis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang pencegahan penyakit dan
penanggulangan KLB, pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan, meliputi sebagai berikut:
a. Melakukan rencana kerja di Bidang berdasarkan rencana strategis
dan rencana kerja Dinas.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar
efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
e. Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.
f. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang pencegahan penyakit dan
penanggulangan KLB.
g. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang pengendalian penyakit.
h. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang penyehatan lingkungan.

17
i. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi di bidang pengendalian
penyakit dan penyehatan lingkungan.
j. Melaksanakan pelayanan tehnis, bimbingan dan pengendalian
penyakit dan penyehatan lingkungan.
k. Melaksanakan penanggulangan KLB.
l. Melaksanakan penyelenggaraan imunisasi.
m. Melaksanakan penyelanggaraan kesehatan haji.
n. Melaksanakan penyelenggaraan kesehatan MATRA.
o. Melaksanakan pengendalian operasional masalah kesehatan akibat
bencana dan wabah.
p. Melaksanakan penyelenggaraan pengawasan kesehatan lingkungan
pemukiman, tempat-tempat umum, industri, tempat pengolahan
makanan minuman dan tempat pengelolaan pestisida serta
pengawasan kualitas air bersih dan air minum.
q. Melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja di
bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
r. Melaksanakan sosialisasi di bidang pengendalian penyakit dan
penyehatan lingkungan.
s. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
t. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
u. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
v. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan

11. Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar


Biasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan tehnis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pencegahan
penyakit dan penanggulangan kejadian luar biasa, meliputi:
penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit menular dan tidak
menular, penyelidikan epidemiologi kejadian luar biasa, meliputi sebagai
berikut:

18
a. Melakukan rencana kerja Seksi Pencegahan Penyakit dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa berdasarkan rencana kerja
bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
pencegahan penyakit dan penanggulangan kejadian luar biasa.
e. Melakukan pengumpulan data dalam rangka surveilans penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi, kesehatan haji, matra dan
penanggulangan KLB.
f. Melakukan surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,
kesehatan haji, matra dan penanggulangan KLB.
g. Melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan surveilans
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, kesehatan haji, matra
dan penanggulangan KLB.
h. Memfasilitasi pelayanan imunisasi.
i. Melakukan imunisasi bagi calon jamaah haji.
j. Melakukan pengamatan kesehatan haji sebelum dan sesudah ibadah
haji.
k. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang pencegahan penyakit dan penanggulangan KLB.
l. Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang pencegahan
penyakit dan penanggulangan KLB.
m. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
n. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
o. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
p. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

19
12. Kepala Seksi Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pengendalian penyakit, meliputi :
penyelenggaraan upaya pengendalian penyakit menular, upaya
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular, meliputi sebagai
berikut:
a. Melakukan rencana kerja Seksi Pengendalian Penyakit berdasarkan
rencana kerja bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
pengendalian penyakit.
e. Melakukan penyiapan bahan upaya pengendalian penyakit menular.
f. Melakukan penyiapan bahan upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular.
g. Melakukan pengelolaan dan analisa data upaya pengendalian
penyakit menular.
h. Melakukan pengelolaan dan analisa data upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit tidak menular.
i. Melakukan upaya pengendalian penyakit menular.
j. Melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak
menular.
k. Memfasilitasi kegiatan pengendalian penyakit oleh sarana kesehatan,
masyarakat, LSM, dan organisasi sosial.
l. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang pengendalian penyakit.
m. Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang pengendalian
penyakit.
n. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
o. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.

20
p. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
q. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

13. Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang penyehatan lingkungan, meliputi :
penyelenggaraan pembinaan, pengawasan, penyehatan lingkungan
pemukiman, tempat-tempat umum, industri, penyehatan tempat
pengolahan makanan dan minuman, tempat-tempat pengolahan pestisida
dan pengawasan kualitas air minum dan air bersih, meliputi sebagai
berikut:
a. Melakukan rencana kerja Seksi Penyehatan Lingkungan berdasarkan
rencana kerja bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
penyehatan lingkungan.
e. Melakukan penyiapan bahan kegiatan penyehatan lingkungan.
f. Melakukan pengelolaan dan analisa data tempat-tempat umum,
industri, tempat pengelolaan makanan minuman, tempat pengelolaan
pestisida dan pengawasan kualitas air minum dan air bersih.
g. Melakukan pengawasan penyehatan lingkungan pemukiman.
h. Melakukan pengawasan kualitas air bersih dan air minum.
i. Melakukan inspeksi sanitasi perumahan, sanitasi tempat-tempat
umum, sanitasi industri, sanitasi tempat pengelolaan makanan
minuman dan sanitasi tempat pengelolaan pestisida.
j. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang penyehatan lingkungan
k. Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang penyehatan
lingkungan

21
l. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
m. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
o. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan

14. Kepala Bidang Upaya Kesehatan mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pelayanan kesehatan, kefarmasian, makanan,
minuman, perbekalan kesehatan dan akreditasi dan registrasi, meliputi
sebagai berikut:
a. Melakukan rencana kerja Bidang berdasarkan rencana strategis dan
rencana kerja Dinas.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar
efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
e. Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.
f. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang pelayanan kesehatan.
g. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang kefarmasian, makanan,
minuman dan perbekalan kesehatan.
h. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang akreditasi dan registrasi.
i. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi di bidang upaya
kesehatan.
j. Melaksanakan upaya pengembangan, pemantapan sarana/ fasilitas
pelayanan kesehatan dasar, kesehatan rujukan, penunjang medik dan
medik spesifik di institusi pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
k. Melaksanakan legislasi, registrasi, sertifikasi tenaga kesehatan serta
pelaksanaan legislasi, akreditasi institusi pelayanan kesehatan dan
insitusi pendidikan kesehatan.

22
l. Melaksanakan pengembangan norma, standar dan pedoman
pelayanan kesehatan.
m. Memberikan pertimbangan tehnis perizinan dan memantau atas
penyelenggaraan kegiatan sarana pelayanan kesehatan swasta
(medik dan penunjang medik), tenaga kesehatan, usaha farmasi,
industri rumah tangga pangan, dan usaha lain di bidang kesehatan,
proses akreditasi terhadap sarana pelayanan kesehatan swasta
(medik dan penunjang medik) dan penertiban perizinan terhadap
sarana pelayanan kesehatan swasta (medik dan penunjang medik),
tenaga kesehatan, usaha farmasi, industri rumah tangga pangan dan
usaha lain di bidang kesehatan.
n. Melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja di
bidang upaya kesehatan.
o. Melaksanakan sosialisasi di bidang upaya kesehatan.
p. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
q. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
r. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
s. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

15. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang pelayanan kesehatan, meliputi : penyelenggaraan
pembinaan, pengawasan, pengembangan sarana/ fasilitas pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, penunjang medik dan medik spesifik,
mengembangkan dan memantapkan norma standar pedoman pelayanan
kesehatan serta mengembangkan dan memantapkan pelayanan
penanggulangan kegawatdaruratan kesehatan, meliputi sebagai berikut:
a. Melakukan rencana kerja Seksi Pelayanan Kesehatan berdasarkan
rencana kerja bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.

23
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
pelayanan kesehatan.
e. Melakukan penyiapan bahan kegiatan pelayanan kesehatan.
f. Melakukan penyiapan bahan kegiatan pelayanan PPPK dan
kegawatdaruratan lainnya.
g. Melakukan pengendalian terhadap institusi pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan meliputi puskesmas, rumah sakit, laboratorium, dan
institusi pelayanan kesehatan lainnya.
h. Melakukan pengelolaan dan analisa data puskesmas, rumah sakit
dan sarana pelayanan kesehatan lainnya.
i. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja di bidang pelayanan kesehatan.
j. Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang pelayanan
kesehatan.
k. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
l. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
n. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

16. Kepala Seksi Kefarmasian, Makanan, Minuman dan Perbekalan


Kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan tehnis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang farmasi,
makanan, minuman dan perbekalan kesehatan, meliputi : pelaksanaan
pembinaan mutu keamanan obat, sediaan farmasi, makanan, minuman
dan perbekalan kesehatan, meliputi, sebagai berikut:
a. Melakukan rencana kerja Seksi Kefarmasian, makanan, minuman dan
perbekalan kesehatan berdasarkan rencanakerja bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.

24
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
kefarmasian, makanan, minuman dan perbekalan kesehatan.
e. Melakukan penyiapan bahan kegiatan kefarmasian, makanan,
minuman dan perbekalan kesehatan.
f. Melakukan pengelolaan dan analisa data obat, sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan lainnya pada upaya pelayanan kesehatan
dasar, upaya pelayanan kesehatan rujukan, kesehatan khusus serta
instalasi kesehatan lainnya.
g. Melakukan penyusunan kebutuhan obat, sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan di lingkungan Dinas.
h. Melakukan pengawasan pengelolaan kefarmasian di sarana
pelayanan kesehatan dasar, sarana pelayanan kesehatan rujukan,
sarana pelayanan kesehatan khusus serta instalasi kesehatan
lainnya.
i. Melakukan pengawasan terhadap produksi dan pendistribusian obat,
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di sarana kesehatan.
j. Melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap mutu obat,
sediaan dan perbekalan kesehatan lainnya pada sarana pelayanan
kesehatan dasar, sarana pelayanan kesehatan rujukan dan sarana
pelayanan kesehatan khusus serta instalasi kesehatan lainnya.
k. Melakukan pengawasan terhadap produksi dan pendistribusian
bidang makanan dan minuman.
l. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja di kefarmasian, makanan minuman dan perbekalan kesehatan.
m. Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang kefarmasian,
makanan minuman dan perbekalan kesehatan.
n. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
o. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
p. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

25
q. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

17. Kepala Seksi Akreditasi dan Registrasi mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang akreditasi dan registrasi, meliputi: pelaksanaan
proses penerbitan dan penertiban perizinan, kelayakan, pengawasan dan
akreditasi teradap upaya penyelenggaraan sarana pelayanan kesehatan
(medik dan penunjang medik) dan tenaga kesehatan, usaha farmasi,
industri rumah tangga pangan dan usaha lain di bidang kesehatan serta
pemberian rekomendasi perijinan rumah sakit, meliputi sebagai berikut:
a. Melakukan rencana kerja Seksi Akreditasi dan Registrasi berdasarkan
rencana kerja bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
akreditasi dan registrasi.
e. Melakukan penyiapan bahan kegiatan akreditasi dan registrasi.
f. Memproses akreditasi terhadap sarana pelayanan kesehatan swasta
(medik dan penunjang medik).
g. Memproses perizinan terhadap sarana pelayanan kesehatan swasta
(medik dan penunjang medik), tenaga kesehatan, usaha farmasi,
industri rumah tangga pangan dan usaha lain di bidang kesehatan.
h. Melakukan pemantauan perizinan terhadap sarana pelayanan
kesehatan swasta (medik dan penunjang medik) tenaga kesehatan,
usaha farmasi, industri rumah tangga pangan dan usaha lain di
bidang kesehatan.
i. Memfasilitasi organisasi profesi, paguyuban, asosiasi, lintas program
dan lintas sektoral guna kelancaran pelaksanaan tugas.
j. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang akreditasi dan registrasi.

26
k. Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang akreditasi dan
registrasi.
l. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
m. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
o. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

18. Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana,
perbaikan gizi masyarakat dan kesehatan remaja dan lansia, meliputi
sebagai berikut:
a. Melakukan rencana kerja Bidang berdasarkan rencana strategis dan
rencana kerja Dinas.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar
efektif dan efisien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
e. Menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas.
f. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang kesehatan ibu, anak dan KB.
g. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang gizi masyarakat.
h. Merumuskan kebijakan tehnis di bidang kesehatan remaja dan lansia.
i. Melaksanakan penyiapan bahan koordinasi di bidang bina kesehatan
masyarakat.
j. Melaksanakan penyelenggaraan bimbingan, pembinaan dan
pengendalian upaya perbaikan gizi masyarakat.
k. Melaksanakan pengelolaan dan analisa data status kesehatan ibu
dan anak untuk perencanaan peningkatan kesehatan ibu dan anak.

27
l. Melaksanakan pengelolaan dan analisa data status kesehatan
remaja, kesehatan usia lanjut dan kesehatan anak usia sekolah.
m. Melaksanakan pengelolaan dan analisa data status gizi masyarakat
untuk perencanaan peningkatan perbaikan gizi masyarakat.
n. Melaksanakan pembinaan pelayanan kontrasepsi.
o. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang bina kesehatan masyarakat.
p. Melaksanakan sosialisasi di bidang bina kesehatan masyarakat.
q. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
r. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
s. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
t. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

19. Kepala Seksi Kesehatan Ibu, Anak, dan KB mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang kesehatan ibu, anak dan KB, meliputi :
penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan pengendalian upaya
pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, meliputi sebagai
berikut:
a. Melakukan rencana kerja Seksi Kesehatan Ibu, anak dan KB
berdasarkan rencana kerja bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
kesehatan ibu, anak dan KB.
e. Melakukan penyiapan bahan kegiatan kesehatan ibu, anak dan KB.
f. Melakukan pengelolaan dan analisa data kesehatan ibu, anak dan
KB.
g. Melakukan pengendalian kesehatan ibu, anak, dan KB.

28
h. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang kesehatan ibu, anak dan KB.
i. Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang kesehatan ibu,
anak dan KB.
j. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
k. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
m. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

20. Kepala Seksi Perbaikan Gizi dan Masyarakat mempunyai tugas


melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan
dan pelaksanaan di bidang perbaikan gizi masyarakat, meliputi:
penyelenggaraan upaya perbaikan gizi keluarga, masyarakat dan
institusi, meliputi, sebagai berikut:
a. Melakukan rencana kerja Seksi Perbaikan gizi masyarakat
berdasarkan rencana kerja bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
perbaikan gizi masyarakat.
e. Melakukan penyiapan bahan kegiatan perbaikan gizi masyarakat.
f. Melakukan pengelolaan dan analisa data surveilans gizi.
g. Melakukan upaya perbaikan gizi keluarga, gizi masyarakat dan gizi
institusi.
h. Melakukan pemantauan status gizi keluarga, status gizi masyarakat
dan gizi institusi.
i. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang perbaikan gizi masyarakat.

29
j. Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang perbaikan gizi
masyarakat.
k. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.
l. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
n. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

21. Kepala Seksi Kesehatan remaja dan lansia mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang kesehatan remaja dan lansia, meliputi :
penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan pengendalian upaya
kesehatan remaja, kesehatan usia lanjut dan dan usaha kesehatan
sekolah, meliputi sebagai berikut:
a. Melakukan rencana kerja Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia
berdasarkan rencana kerja bidang.
b. Memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada
bawahan.
c. Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan,
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tehnis program kegiatan Dinas
sesuai dengan bidang tugas.
d. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan tehnis di bidang
kesehatan remaja dan lansia.
e. Melakukan penyiapan bahan kegiatan kesehatan remaja dan lansia.
f. Melakukan pengelolaan dan analisa data kesehatan remaja, data
kesehatan lansia dan data anak usia sekolah.
g. Melakukan pengendalian kesehatan remaja, kesehatan lansia dan
Usaha Kesehatan Sekolah.
h. Melakukan penyiapan bahan penyusunan indikator dan pengukuran
kinerja bidang kesehatan remaja dan lansia.
i. Melakukan penyiapan bahan sosialisasi di bidang kesehatan remaja
dan lansia.
j. Memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik.

30
k. Memberikan usul dan saran kepada atasan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas.
l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
m. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2.1.4 Susunan Kepegawaian.


Jumlah dan Status Kepegawaian.
Berdasarkan data tahun 2009, jumlah pegawai di lingkungan
Dinas Kesehatan Kota Surakarta sebanyak 652 orang, terdiri dari 537
Pegawai Negeri Sipil (PNS), 112 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan
3 Pegawai Harian Lepas (PHL). Pegawai tersebut ditugaskan di Dinas
Kesehatan Kota Surakarta dan 20 UPT yang ada, dengan rincian sebagai
berikut.
a. Dinas Kesehatan Kota Surakarta, jumlah pegawai 86 orang, terdiri
dari 77 orang PNS dan 9 orang CPNS.
b. UPT Puskesmas Pajang, jumlah pegawai 49 orang, terdiri dari 40
orang PNS dan 9 orang CPNS.
c. UPT Puskesmas Penumping, jumlah pegawai 31 orang, terdiri dari 30
orang PNS dan 1 orang CPNS.
d. UPT Puskesmas Purwosari, jumlah pegawai 27 orang, terdiri dari 24
orang PNS dan 3 orang CPNS.
e. UPT Puskesmas Jayengan, jumlah pegawai 31 orang, terdiri dari 24
orang PNS dan 7 orang CPNS.
f. UPT Puskesmas Kratonan, jumlah pegawai 32 orang, terdiri dari 28
orang PNS dan 4 orang CPNS.
g. UPT Puskesmas Gajahan, jumlah pegawai 30 orang, terdiri dari 25
orang PNS, 4 orang CPNS dan 1 orang PHL.
h. UPT Puskesmas Sangkrah, jumlah pegawai 32 orang, terdiri dari 26
orang PNS dan 6 orang CPNS.
i. UPT Puskesmas Purwodiningratan, jumlah pegawai 30 orang, terdiri
dari 23 orang PNS dan 7 orang CPNS.

31
j. UPT Puskesmas Ngoresan, jumlah pegawai 28 orang, terdiri dari 21
orang PNS dan 7 orang CPNS.
k. UPT Puskesmas Sibela, jumlah pegawai 42 orang, terdiri dari 35
orang PNS dan 7 orang CPNS.
l. UPT Puskesmas Pucangsawit, jumlah pegawai 26 orang, terdiri dari
16 orang PNS dan 10 orang CPNS.
m. UPT Puskesmas Nusukan, jumlah pegawai 33 orang, terdiri dari 26
orang PNS dan 7 orang CPNS.
n. UPT Puskesmas Manahan, jumlah pegawai 26 orang, terdiri dari 22
orang PNS dan 4 orang CPNS.
o. UPT Puskesmas Gilingan, jumlah pegawai 29 orang, terdiri dari 25
orang PNS dan 4 orang CPNS.
p. UPT Puskesmas Banyuanyar, jumlah pegawai 40 orang, terdiri dari
33 orang PNS, 6 orang CPNS dan 1 PHL.
q. UPT Puskesmas Setabelan, jumlah pegawai 25 orang, terdiri dari 22
orang PNS dan 3 orang CPNS.
r. UPT Puskesmas Gambirsari, jumlah pegawai 25 orang, terdiri dari 18
orang PNS dan 7 orang CPNS.
s. UPT Instalasi Farmasi, jumlah pegawai 11 orang, terdiri dari 9 orang
PNS, 1 orang CPNS dan 1 orang PHL.
t. UPT Laboratorium Kesehatan, jumlah pegawai 10 orang, terdiri dari 9
orang PNS dan 1 orang CPNS.
u. UPT PKMS, jumlah pegawai 12 orang, terdiri dari 10 orang PNS dan
2 orang CPNS.

Pendidikan dan Golongan Kepegawaian.


Jumlah pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Surakarta
sebanyak 652 orang, terdiri dari 537 Pegawai Negeri Sipil (PNS), 112
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 3 Pegawai Harian Lepas (PHL).
Dari 537 PNS yang bertugas di Dinas Kesehatan Kota Surakarta, 32
orang merupakan golongan IV, 312 orang Golongan III, 182 orang
Golongan II, dan 11 orang Golongan I. Berdasarkan pendidikan terakhir,
dari 652 orang pegawai di Dinas Kesehatan Kota Surakarta, ada 12 orang
berpendidikan S2 (Pasca Sarjana), 122 orang berpendidikan S1 (Sarjana),

32
19 orang berpendidikan D IV, 208 orang berpendidikan D III, 262 orang
berpendidikan SLTA, 24 orang berpendidikan SLTP, dan 4 orang
berpendidikan SD.
Adapun tingkat pendidikan pegawai di UPT adalah sebagai berikut:
a. Pegawai di UPT Puskesmas Pajang terdiri dari 4 orang dokter, 2
orang dokter gigi, 3 orang lulusan SPK, 3 orang lulusan D I
Kebidanan, 7 orang lulusan D III Kebidanan, 1 orang lulusan SPPH, 1
orang berpendidikan SPRG, 1 orang apoteker, 3 orang Asisten
apoteker (lulusan SMF), 1 orang berpendidikan DIII analis kesehatan,
3 orang berpendidikan DIII keperawatan, 4 orang berpendidikan DIV
Keperawatan, 1 orang berpendidikan DIII Gizi, 12 orang
berpendidikan SLTA dan 3 orang berpendidikan SLTP.
b. Pegawai di UPT Puskesmas Penumping terdiri dari 3 orang dokter, 1
orang dokter gigi, 3 orang lulusan SPK, 1 orang lulusan DI
Kebidanan, 4 orang lulusan D III Kebidanan, 1 orang berpendidikan
sarjana kesehatan masyarakat, 3 orang Asisten apoteker (lulusan
SMF), 1 orang berpendidikan DIII analis kesehatan, 1 orang DIII
Kesehatan Lingkungan, 1 orang berpendidikan SI keperawatan, 1
orang berpendidikan DIII keperawatan, 1 orang berpendidikan D III
Keperawatan Gigi, 1 orang berpendidikan SPRG, 1 orang
berpendidikan D III Gizi, 6 orang berpendidikan SLTA, 1 orang
berpendidikan SLTP dan 1 orang berpendidikan SD.
c. Pegawai di UPT Puskesmas Purwosari terdiri dari 2 orang dokter, 1
orang dokter gigi, 1 orang lulusan D I Kebidanan, 3 orang lulusan D III
Kebidanan, 1 orang berpendidikan D III Farmasi, 2 orang Asisten
apoteker (lulusan SMF), 1 orang lulusan SPPH, 1 orang
berpendidikan DIII analis kesehatan, 1 orang berpendidikan DIII
Kesehatan Lingkungan, 1 orang berpendidikan SI keperawatan, 5
orang berpendidikan DIII keperawatan, 1 orang berpendidikan SPRG,
1 orang berpendidikan DIII Gizi, 1 orang berpendidikan SI dan 6
orang berpendidikan SLTA.
d. Pegawai di UPT Puskesmas Jayengan terdiri dari 3 orang dokter, 1
orang dokter gigi, 1 orang lulusan D IV Kebidanan, 4 orang lulusan
DIII Kebidanan, 3 orang Asisten apoteker (lulusan SMF), 1 orang

33
lulusan SPPH, 1 orang berpendidikan DIII analis kesehatan, 5 orang
berpendidikan DIII keperawatan, 1 orang berpendidikan SPRG, 1
orang berpendidikan DIII Gizi, 8 orang berpendidikan SLTA dan 1
orang berpendidikan SLTP.
e. Pegawai di UPT Puskesmas Kratonan terdiri dari 2 orang dokter, 2
orang dokter gigi, 4 orang lulusan SPK, 2 orang lulusan D I
Kebidanan, 1 orang berpendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat, 1
orang lulusan SI Keperawatan, 1 orang lulusan DIV Keperawatan, 1
orang lulusan DIII Keperawatan, 4 orang lulusan D III Kebidanan, 4
orang Asisten apoteker (lulusan SMF), 1 orang lulusan SPAG, 1
orang berpendidikan DIII analis kesehatan, 1 orang berpendidikan
DIII Kesehatan Lingkungan, 1 orang berpendidikan SPRG, 1 orang
berpendidikan SI Umum, 5 orang berpendidikan SLTA dan 2 orang
berpendidikan SLTP.
f. Pegawai di UPT Puskesmas Gajahan terdiri dari 2 orang dokter, 1
orang dokter gigi, 1 orang lulusan DI Kebidanan, 1 orang lulusan DIV
Keperawatan, 5 orang lulusan DIII Keperawatan, 4 orang lulusan DIII
Kebidanan, 2 orang Asisten apoteker (lulusan SMF), 1 orang lulusan
SMAK, 1 orang berpendidikan DIII analis kesehatan, 1 orang
berpendidikan DIII Kesehatan Lingkungan, 1 orang lulusan DIII Gizi, 1
orang berpendidikan SPRG, 1 orang berpendidikan SI Umum, 6
orang berpendidikan SLTA dan 1 orang berpendidikan SLTP.
g. Pegawai di UPT Puskesmas Sangkrah terdiri dari 3 orang dokter, 1
orang dokter gigi, 3 orang lulusan DI Kebidanan, 3 orang lulusan DIII
Kebidanan, 1 orang lulusan SI Keperawatan, 1 orang lulusan DIV
Keperawatan, 3 orang lulusan D III Keperawatan, 2 orang Asisten
apoteker (lulusan SMF), 1 orang berpendidikan DIII Farmasi, 1 orang
lulusan SPPH, 1 orang lulusan SMAK, 1 orang berpendidikan DIII
Kesehatan Lingkungan, 1 orang lulusan DIII Gizi, 1 orang
berpendidikan SPK, 1 orang berpendidikan Sarjana Kesehatan
Masyarakat dan 9 orang berpendidikan SLTA.
h. Pegawai di UPT Puskesmas Purwodiningratan terdiri dari 4 orang
dokter, 1 orang dokter gigi, 2 orang lulusan DI Kebidanan, 3 orang
lulusan DIII Kebidanan, 1 orang lulusan SI Keperawatan, 5 orang

34
lulusan DIII Keperawatan, 1 orang berpendidikan SPRG, 2 orang
Asisten apoteker (lulusan SMF), 1 orang berpendidikan DIII analis
kesehatan, 1 orang lulusan DIII Kesehatan Lingkungan, 1 orang
lulusan DIII Gizi, 1 orang berpendidikan SPK, 7 orang berpendidikan
SLTA dan 1 orang berpendidikan SLTP.
i. Pegawai di UPT Puskesmas Ngoresan terdiri dari 3 orang dokter, 1
orang dokter gigi, 2 orang lulusan DI Kebidanan, 4 orang lulusan DIII
Kebidanan, 2 orang lulusan DIII Keperawatan, 1 orang berpendidikan
SPRG, 2 orang Asisten apoteker (lulusan SMF), 1 orang lulusan
SMAK, 1 orang berpendidikan DIII analis kesehatan, 1 orang lulusan
DIII Gizi, 2 orang berpendidikan SPK, 1 orang berpendidikan SMAK,
2 orang berpendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat, 5 orang
berpendidikan SLTA dan 1 orang berpendidikan SLTP.
j. Pegawai di UPT Puskesmas Sibela terdiri dari 3 orang dokter, 1
orang dokter gigi, 1 orang lulusan DI Kebidanan, 7 orang lulusan DIII
Kebidanan, 1 orang lulusan DIV Kebidanan, 1 orang lulusan SI
Keperawatan, 7 orang lulusan DIII Keperawatan, 1 orang
berpendidikan SPRG, 1 orang apoteker, 5 orang Asisten apoteker
(lulusan SMF), 1 orang berpendidikan DIII Farmasi, 1 orang
berpendidikan DIII analis kesehatan, 2 orang lulusan DIII Gizi, 3
orang berpendidikan SPK, 1 orang berpendidikan SMAK, 2 orang
berpendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat, 4 orang berpendidikan
SLTA dan 1 orang berpendidikan SLTP.
k. Pegawai di UPT Puskesmas Pucangsawit terdiri dari 1 orang dokter,
2 orang dokter gigi, 6 orang lulusan D III Kebidanan, 3 orang lulusan
DIII Keperawatan, 1 orang lulusan DIV Keperawatan, 2 orang Asisten
apoteker (lulusan SMF), 3 orang berpendidikan DIII analis kesehatan,
2 orang berpendidikan DIII Kesehatan Lingkungan, 1 orang lulusan
DIII Gizi, 1 orang berpendidikan S1 Umum, 4 orang berpendidikan
SLTA dan 1 orang berpendidikan SLTP.
l. Pegawai di UPT Puskesmas Nusukan terdiri dari 2 orang dokter, 2
orang dokter gigi, 1 orang lulusan DI Kebidanan, 4 orang lulusan DIII
Kebidanan, 1 orang lulusan DIV Kebidanan, 1 orang lulusan SI
Keperawatan, 2 orang lulusan DIII Keperawatan, 1 orang lulusan DIII

35
Keperawatan Gigi, 1 orang apoteker, 2 orang Asisten apoteker
(lulusan SMF), 1 orang berpendidikan DIII Farmasi, 1 orang
berpendidikan DIII analis kesehatan, 1 orang berpendidikan DIII
Kesehatan Lingkungan, 1 orang lulusan DIII Gizi, 2 orang
berpendidikan SPK, 1 orang berpendidikan Sarjana Kesehatan
Masyarakat, 8 orang berpendidikan SLTA dan 1 orang berpendidikan
SLTP.
m. Pegawai di UPT Puskesmas Manahan terdiri dari 3 orang dokter, 1
orang dokter gigi, 1 orang lulusan DI Kebidanan, 4 orang lulusan DIII
Kebidanan, 1 orang lulusan SI Keperawatan, 2 orang lulusan DIII
Keperawatan, 1 orang lulusan DIV Keperawatan, 2 orang Asisten
apoteker (lulusan SMF), 1 orang berpendidikan SMAK, 1 orang
berpendidikan SPRG, 1 orang berpendidikan SPPH, 1 orang lulusan
DIII Gizi, 1 orang berpendidikan SPK, 1 orang berpendidikan Sarjana
Kesehatan Masyarakat dan 5 orang berpendidikan SLTA
n. Pegawai di UPT Puskesmas Gilingan terdiri dari 1 orang dokter, 2
orang dokter gigi, 1 orang lulusan DI Kebidanan, 3 orang lulusan DIII
Kebidanan, 2 orang lulusan DIII Keperawatan, 1 orang Asisten
apoteker (lulusan SMF), 1 orang berpendidikan DIII Farmasi, 1 orang
berpendidikan DIII analis kesehatan, 1 orang lulusan DIII Gizi, 2
orang berpendidikan SPK, 1 orang berpendidikan SPRG, 1 orang
berpendidikan SPPH, 2 orang berpendidikan S1 Umum, 1 orang
berpendidikan S2 Umum, 6 orang berpendidikan SLTA dan 1 orang
berpendidikan SLTP.
o. Pegawai di UPT Puskesmas Banyuanyar terdiri dari 2 orang dokter, 2
orang dokter gigi, 2 .orang lulusan DI Kebidanan, 4 orang lulusan DIII
Kebidanan, 1 orang lulusan SI Keperawatan, 2 orang lulusan DIV
Keperawatan 7 orang lulusan DIII Keperawatan, 1 orang
berpendidikan SPRG, 1 orang apoteker, 2 orang Asisten apoteker
(lulusan SMF), 1 orang berpendidikan DIII analis kesehatan, 2 orang
lulusan DIII Gizi, 1 orang berpendidikan SPK, 3 orang berpendidikan
Sarjana Kesehatan Masyarakat, 2 orang berpendidikan DIII Umum
dan 7 orang berpendidikan SLTA.

36
p. Pegawai di UPT Puskesmas Setabelan terdiri dari 1 orang dokter, 2
orang dokter gigi, 1 orang lulusan DI Kebidanan, 2 orang lulusan DIII
Kebidanan, 3 orang lulusan D III Keperawatan, 1 orang lulusan DIV
Keperawatan, 2 orang Asisten apoteker (lulusan SMF), 1 orang
berpendidikan DIII analis kesehatan, 2 orang berpendidikan DIII
Kesehatan Lingkungan, 1 orang lulusan DIV Gizi, 1 orang
berpendidikan SPK, 1 orang berpendidikan SPRG, 1 orang
berpendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat, 2 orang berpendidikan
S1 Umum, 3 orang berpendidikan SLTA, 1 orang berpendidikan SLTP
dan 1 orang berpendidikan SD.
q. Pegawai di UPT Puskesmas Gambirsari terdiri dari 2 orang dokter, 2
orang dokter gigi, 1 orang lulusan DIV Kebidanan, 3 orang lulusan
DIII Kebidanan, 1 orang lulusan DI Kebidanan, 3 orang lulusan DIII
Keperawatan, 1 orang berpendidikan SPK, 3 orang Asisten apoteker
(lulusan SMF), 1 orang berpendidikan DIII analis kesehatan, 1 orang
berpendidikan DIII Kesehatan Lingkungan, 1 orang berpendidikan
Sarjana Kesehatan Masyarakat, 1 orang lulusan DIII Gizi, 2 orang
berpendidikan DIII Umum dan 3 orang berpendidikan SLTA.
r. Pegawai di UPT Instalasi Farmasi terdiri dari 1 orang apoteker, 2
orang berpendidikan DIII Farmasi, 4 orang lulusan SMF, 2 orang
berpendidikan SLTA dan 1 orang berpendidikan SD.
s. Pegawai di UPT Laboratorium Kesehatan terdiri dari 1 orang
berpendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat, 7 orang berpendidikan
DIII Analis Kesehatan dan 1 orang berpendidikan S2 Umum.
t. Pegawai di UPT PKMS terdiri dari 2 orang berpendidikan Sarjana
Kesehatan Masyarakat, 2 orang berpendidikan DIII Farmasi, 1 orang
lulusan SMF, 1 orang lulusan DIII Keperawatan, 1 orang lulusan DIII
Kebidanan, 1 orang berpendidikan DIII Umum dan 4 orang
berpendidikan SLTA.

37
Perlengkapan

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, Dinas Kesehatan Kota


Surakarta dilengkapi dengan berbagai fasilitas berupa tanah, gedung,
serta berbagai peralatan, dengan rincian sebagai berikut:
a. Tanah dengan rincian:
1) Kantor Dinas Kesehatan Kota Surakarta seluas 1020 m2
2) UPT Puskesmas Pajang seluas 1250 m2
3) UPT Puskesmas Penumping seluas 790 m2
4) UPT Puskesmas Purwosari seluas 413 m2
5) UPT Puskesmas Jayengan seluas 698 m2
6) UPT Puskesmas Kratonan seluas 626 m2
7) UPT Puskesmas Gajahan seluas 470 m2
8) UPT Puskesmas Sangkrah seluas 380 m2
9) UPT Puskesmas Purwodiningratan seluas 658 m2
10) UPT Puskesmas Ngoresan seluas 505 m2
11) UPT Puskesmas Sibela seluas 626 m2
12) UPT Puskesmas Pucangsawit seluas 300 m2
13) UPT Puskesmas Nusukan seluas 1092 m2
14) UPT Puskesmas Manahan seluas 495 m2
15) UPT Puskesmas Gilingan seluas 741 m2
16) UPT Puskesmas Banyuanyar seluas 297 m2
17) UPT Puskesmas Setabelan seluas 376.6 m2
18) UPT Puskesmas Gambirsari seluas 378 m2
19) UPT Instalasi Farmasi seluas 229,5 m2
20) UPT Laboratorium Kesehatan seluas 507 m2
b. Gedung dan Bangunan sebanyak 79 unit
c. Alat – alat besar (generator) sebanyak 1 unit
d. Alat kantor dan rumah tangga sebanyak 1055 unit
e. Alat – alat studio dan komunikasi sebanyak 21 paket
f. Alat – alat kedokteran dan kebidanan sebanyak 18 paket
g. Alat – alat laboratorium sebanyak 18 paket
h. Alat transport dengan rincian :
- Untuk Roda 4 (sebanyak 34 unit)
1) Dinas Kesehatan sebanyak 11 unit

38
2) UPT Puskesmas Pajang sebanyak 2 unit
3) UPT Puskesmas Penumping sebanyak 1 unit
4) UPT Puskesmas Purwosari sebanyak 1 unit
5) UPT Puskesmas Jayengan sebanyak 1 unit
6) UPT Puskesmas Kratonan sebanyak 1 unit
7) UPT Puskesmas Gajahan sebanyak 1 unit
8) UPT Puskesmas Sangkrah sebanyak 1 unit
9) UPT Puskesmas Purwodiningratan sebanyak 1 unit
10) UPT Puskesmas Ngoresan sebanyak 1 unit
11) UPT Puskesmas Sibela sebanyak 2 unit
12) UPT Puskesmas Pucangsawit sebanyak 1 unit
13) UPT Puskesmas Nusukan sebanyak 1 unit
14) UPT Puskesmas Manahan sebanyak 1 unit
15) UPT Puskesmas Gilingan sebanyak 1 unit
16) UPT Puskesmas Banyuanyar sebanyak 2 unit
17) UPT Puskesmas Setabelan sebanyak 1 unit
18) UPT Puskesmas Gambirsari sebanyak 1 unit
19) UPT Instalasi Farmasi sebanyak 1 unit
20) UPT Laboratorium Kesehatan sebanyak 1 unit
21) UPT PKMS sebanyak 1 unit

- Untuk Roda 2 (sebanyak 71 unit)


1) UPT Puskesmas Pajang sebanyak 5 unit
2) UPT Puskesmas Penumping sebanyak 4 unit
3) UPT Puskesmas Purwosari sebanyak 4 unit
4) UPT Puskesmas Jayengan sebanyak 4 unit
5) UPT Puskesmas Kratonan sebanyak 5 unit
6) UPT Puskesmas Gajahan sebanyak 4 unit
7) UPT Puskesmas Sangkrah sebanyak 4 unit
8) UPT Puskesmas Purwodinigratan sebanyak 5 unit
9) UPT Puskesmas Ngoresan sebanyak 4 unit
10) UPT Puskesmas Sibela sebanyak 6 unit
11) UPT Puskesmas Pucangsawit sebanyak 2 unit
12) UPT Puskesmas Nusukan sebanyak 5 unit

39
13) UPT Puskesmas Manahan sebanyak 5 unit
14) UPT Puskesmas Gilingan sebanyak 4 unit
15) UPT Puskesmas Banyuanyar sebanyak 2 unit
16) UPT Puskesmas Setabelan sebanyak 4 unit
17) UPT Puskesmas Gambirsari sebanyak 2 unit
18) UPT Instalasi Farmasi sebanyak 1 unit
19) UPT PKMS sebanyak 1 unit

2.2 Sumber Daya


2.2.1 Kondisi Sumber Daya
a. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar meliputi
17 Puskesmas, 25 Puskesmas Pembantu, 17 Unit Puskesmas keliling,
17 Rumah bersalin, 63 Balai Pengobatan, 896 dokter praktek swasta,
64 bidan praktek swasta dan 4 klinik 24 jam. Sedangkan untuk
pelayanan kesehatan rujukan meliputi 13 Rumah sakit, terdiri dari 10
rumah sakit umum dan 3 rumah sakit khusus.
Untuk memenuhi kebutuhan obat, terdapat 1 UPT Instalasi
farmasi yang mendukung kebutuhan obat UPT Puskesmas dan UPT
Laboratorium Kesehatan, 141 apotik, 22 toko obat dan 1 industri kecil
obat tradisional. Sedangkan untuk pengusaha industri rumah tangga
makanan mempunyai potensi untuk lebih meningkatkan pengawasan.
Sumber daya lain yang dapat digerakkan untuk pemecahan
masalah kesehatan yang bersifat emergency dan untuk meningkatkan
cakupan berbagai program adalah tersedianya berbagai sarana dan
peralatan yang diperlukan. Untuk penanggulangan bencana terdiri dari
1 unit rumah sakit lapangan, 2 ambulance, 1 perahu karet, 1 penjernih
air. Selain itu juga terdapat tenaga Pemuda Siaga Peduli Bencana
(DASIPENA) dan Tim Penanggulangan Bencana.

b. Keadaan Tenaga
Berdasarkan data per September 2010, jumlah tenaga yang
ada sebanyak 6.285 tenaga.

40
Jumlah ini terdiri dari tenaga kesehatan sebanyak 3.822 dan
tenaga non kesehatan sebanyak 2.463. Tenaga tersebut terdistribusi
di Dinas Kesehatan dan UPT Dinas Kesehatan Kota Surakarta,
Rumah Sakit baik Swasta maupun Pemerintah, baik Pemerintah
Pusat, Provinsi atau Daerah, Institusi Pendidikan Kesehatan baik
Negeri maupun Swasta dan Sarana Kesehatan Swasta. Untuk tenaga
kesehatan meliputi 140 dokter spesialis, 424 dokter umum, 1.099
perawat, 35 perawat gigi, 338 Bidan, 499 assisten apoteker, 151
apoteker, 81 kesehatan masyarakat, 44 sanitarian, 76 ahli gizi, 67
keterapian fisik, dan 58 ketehnisian medis. Jika dilihat secara kasar
untuk tingkat kota, dari rasio per 100.000 penduduk untuk dokter dan
perawat sudah mencukupi, dimana rasio untuk dokter adalah 40 per
100.000 penduduk dan untuk perawat 117 per 100.000 penduduk,
sedangkan tenaga kesehatan yang lain masih kurang. Gambaran
selengkapnya mengenai tenaga kesehatan dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:

Tabel 1a. Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan di Kota Surakarta

Tahun 2010

UPT DINAS RUMAH SARKES INSTITUSI TOTAL


JENIS TENAGA DKK
KESEHATAN SAKIT SWASTA DIKNAKES KOTA
Dokter
0 0 127 12 1 140
Spesialis
Dokter Umum 4 68 248 93 11 424

Dokter Gigi 0 26 28 13 1 68
Perawat
5 101 1630 97 76 1909
Umum
Perawat Jiwa 0 0 0 0 0 0

Perawat Gigi 0 16 17 2 0 35

Bidan 3 95 144 63 33 338


Asisten
1 53 192 248 5 499
Apoteker
Apoteker 3 5 29 147 36 220
Kesehatan
10 9 27 0 35 81
Masyarakat

41
UPT DINAS RUMAH SARKES INSTITUSI TOTAL
JENIS TENAGA DKK
KESEHATAN SAKIT SWASTA DIKNAKES KOTA

Sanitarian 5 19 20 0 0 44

Ahli Gizi 4 19 53 0 0 76
Keterapian
0 0 41 6 20 67
Fisik
Ketehnisan
1 20 18 6 13 58
Medis
Lulusan SD 2 5 195 17 19 238

Lulusan SMP 4 20 300 36 29 389

Lulusan SMA 31 118 958 223 43 1373


Lulusan D I 0 0 3 23 1 27

Lulusan D III 2 6 83 13 12 116


Lulusan D IV/
8 9 166 22 58 263
SI
Lulusan S II 3 1 46 1 6 57
Lulusan S III 0 0 0 0 0 0

TOTAL 86 564 4297 1022 398 6285


Sumber : Profil SDM Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2010

42
Tabel 2. Rasio Tenaga Kesehatan di Kota Surakarta Tahun 2010

Standar Ratio Jumlah Ratio


Jumlah
Jenis Tenaga Tenaga Kesehatan Tenaga Tenaga
Penduduk
per 100.000 pddk Sekarang Saat Ini
Dokter Spesialis 6 522,935 140 26.77
Dokter Umum 40 522,935 216 41.31
Dokter gigi 11 522,935 68 13.00
Perawat 117 522,935 1909 365.05
Bidan 100 522,935 338 64.64
Perawat Gigi 30 522,935 35 6.69
Apoteker 10 522,935 151 28.88
Ass Apoteker 30 522,935 499 95.42
SKM 40 522,935 81 15.49
Sanitarian 40 522,935 44 8.41
Nutrisionis/ Ahli Gizi 22 522,935 76 14.53
Keterapian Fisik 4 522,935 73 13.96
Ketehnisian medis 15 522,935 219 41.88
Sumber : Profil SDM Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2010

c. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Surakarta dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 3. Pembiayaan Kesehatan Bersumber Pemerintah

SUMBER ANGGARAN KESEHATAN


APBD KOTA TOTAL
TH APBD
BELANJA BELANJA TIDAK APBN LAINNYA BELANJA
PROVINSI
LANGSUNG LANGSUNG

2006 14,249,594,000 15,773,340 ,000 428,029,500 2,067,111,360 1,762,663,000 34,280 ,737,860

2007 15,587,382,200 17,099,069,000 48,539,000 2,437,558,878 34,940,000 35,207,489,080

2008 28,334,965,021 20,132,629,000 388,004,400 543,007,310 784,069,189 50,182,674,920

2009 29,122,944,210 22,087,319,000 399,481,650 2,723,166,300 682,520,106 55,015,431,270

2010 31.574.863.000 23,720,558,000 268,048,500 9,187,617,448 504,497,000 65.255.583.948

Sumber : Tim DHA Kota Surakarta

43
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui sumber pembiayaan kesehatan
yang berasal dari Pemerintah. Hasil perhitungan menunjukkan rata-rata per
kapita (dengan jumlah penduduk 522.935) per tahun biaya kesehatan dari
Pemerintah antara Rp. 65.555,- (2006) sampai Rp. 124.787,- (2010),
sedangkan menurut standar (WHO-2000, Macroeconomic, Commission and
Health) sumber pembiayaan kesehatan yang berasal dari Pemerintah adalah
US $34/ kapita/ tahun (sekitar Rp. 306.000,-). Hal ini menunjukkan bahwa
sumber pembiayaan kesehatan yang berasal dari Pemerintah relatif kecil dan
pembiayaan kesehatan sebagian besar dari masyarakat secara langsung,
dengan sistem out of pocket yaitu pengeluaran biaya secara langsung jika
sakit atau memerlukan pelayanan kesehatan.
Pembiayaan kesehatan oleh Pemerintah Kota Surakarta selama lima
tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 4, dimana persentase alokasi
anggaran Dinas Kesehatan terhadap anggaran Pemerintah Kota Surakarta
kecenderungannya mengalami peningkatan demikian juga untuk alokasi
belanja langsung Dinas Kesehatan terhadap anggaran belanja langsung
Pemerintah Kota Surakarta.

Tabel 4. Persentase Anggaran Dinas Kesehatan terhadap Anggaran Belanja


Langsung Pemerintah Kota Surakarta

SUMBER TAHUN ANGGARAN


NO
ANGGARAN 2006 2007 2008 2009 2010

1 Anggaran Pemkot 512.928.226.616 656,247,692,050 854,690,595,842 875,197,064,549 847,384,956,000


Anggaran Pemkot
234.795.024.616 311,365,824,000 380,975,125,502 332,821,913,549 277,092,888,000
Belanja Langsung
Anggaran Dinas
2 29.957.109.000 32,686,451,200 57,491,215,850 51,210,263,210 55,295,421,000
Kesehatan
Persentase
Anggaran 5.84 4.98 6 6 6,5
Kesehatan
Anggaran Belanja
3 14.183.769.000 15,587,382,200 28,334,965,021 29,122,944,210
Langsung 31,574,863,000
Persentase
Anggaran
Kesehatan Thd 6.04 5.0 11.53 8.75 11,39
Belanja Langsung
Pemkot
Sumber :Tim DHA Kota Surakarta

44
Untuk meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap layanan
kesehatan, sejak tahun 2008 Pemerintah Kota Surakarta telah mengalokasikan
dana untuk pembiayaan pemeliharaan masyarakat Surakarta (dikenal dengan
Program PKMS). Pembiayaan ini digunakan untuk pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin yang belum tertampung di Program Jamkesmas dan bagi
masyarakat Kota Surakarta yang belum terlindungi jaminan kesehatan lainnya
(Jamsostek, Askes PNS, Askes Sosial lain)
Berdasarkan data tahun 2008, jumlah penduduk Kota Surakarta
sebanyak 515.372 jiwa, yang sudah menjadi peserta Jamkesmas sebanyak
100.019 jiwa, askes PNS 75.143 jiwa, askes sosial lainnya 11.803 jiwa.
Sehingga asumsi penduduk Kota Surakarta yang belum terlindungi asuransi
kesehatan sebanyak 328.412 jiwa.
Berdasarkan data tersebut, jika jaminan kesehatan dihitung per orang/
jiwa/ tahun sebesar Rp. 7.200,- maka kebutuhan pembiayaan sebesar Rp.
28.374.796.000, yang harus dialokasikan melalui APBD Kota.

2.3 KINERJA PELAYANAN

2.3.1 . Derajat Kesehatan


Keberhasilan pembangunan sektor kesehatan yang telah dicapai di
Kota Surakarta sampai dengan tahun 2010 telah mengalami kemajuan.
Meskipun angka kematian bayi dan angka kematian balita, ada sedikit
peningkatan, namun angka tersebut masih di bawah angka Nasional
maupun angka Jawa Tengah.
Angka kematian ibu meningkat dari 49,61 per 100.000 kelahiran
hidup (2006) menjadi 157 (2009), dan menurun kembali menjadi 91,36 per
100.000 kelahiran hidup (2010). Kenaikan yang cukup signifikan pada
tahun 2009, dimungkinkan adanya peningkatan sistem pencatatan
pelaporan, salah satunya dengan melalui program SMPK (Sertifikat Medis
Penyebab Kematian). Program ini memastikan bahwa setiap kematian
dicatat, diaudit dan dilaporkan. Jika dibandingkan target nasional, capaian
pada tahun 2010 masih di bawah target.
Angka kematian bayi meningkat dari 6,64 pada tahun 2006 menjadi
6,7 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2010. Angka kematian Balita dari

45
1,39 (2006) menjadi 0,68 (2010) per 1000 balita. Jika dibandingkan angka
nasional maupun angka Jawa Tengah, Angka Kematian Bayi dan Angka
Kematian Balita Kota Surakarta relatif lebih rendah. Meskipun demikian,
mengingat masih lemahnya sistem pencatatan dan pelaporan yang ada,
maka meskipun secara kuantitas lebih kecil, namun masih perlu
mendapatkan perhatian.
Prevalensi gizi kurang pada balita selama lima tahun
kecenderungannya naik turun. Kondisi tahun 2006 sebesar 15,84%, dan
pada akhir tahun 2010 mengalami penurunan sampai 6,59%. Prevalensi
selama lima tahun masih di bawah target nasional yang sebesar 20%.
Angka kesakitan demam berdarah sejak tahun 2006 sampai dengan
tahun 2010, kecenderungannya naik turun. Pada tahun 2006 angka
kesakitan demam berdarah sebesar 17,2 per 10.000 penduduk dan
menurun sampai 10,09 per 10.000 penduduk pada tahun 2010. Jika
dibandingkan target Renstra nasional maupun target SPM maka angka
kesakitan demam berdarah di Kota Surakarta masih di atas, artinya belum
memenuhi target nasional.

46
Tabel 5. Review Capaian Kinerja Derajat Kesehatan di Kota Surakarta tahun 2006 – 2010
TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR KINERJA
TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM KINERJA KEMENTERIAN SESUAI TUPOKSI
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
A. Derajat
Kesehatan
Angka kematian ibu
226 41 40 39 38 37 49,61 49,52 48,0 100 91,36 78,48 76,20 76,92 -63,16 -46,92
per 100.000
Angka kematian Bayi
26 10 9,5 9 8,5 8 6,64 3,47 3,59 5,7 6,7 133,6 163,47 160,11 132,94 116,25
per 1.000
Angka kematian
0,75 0,7 0,65 0,6 0,55 1,39 0,89 0,69 0,20 0,68 14,67 72,86 93,85 166,67 76,36
Balita per 1.000
Prevalensi gizi kurang
20 15,84 6,79 7,09 6,89 6,59
balita (%)
Angka kesakitan
<2 <2 demam berdarah per 4 4 4 4 4 17,20 8,9 16,1 13,20 10,07 -230 -22,5 -202,5 -130 -51,375
10.000
Angka kematian
<1 <1 karena penyakit 3 2 1 1 1 0,96 1,9 1,40 1,02 1,37 32 95 140 102 160
demam berdarah (%)
Sumber : Profil Kesehatan

Tidak ada data

Tidak dapat dihitung

47
2.3.2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Dilihat pola penyakit, maka 10 besar penyakit di Puskesmas


adalah, penyakit ISPA, penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat,
darah tinggi, gusi dan jaringan periodental, diabetes melitus, kulit infeksi,
konjungtivities, asma, penyakit lain pada sistem pencernaan. Sedangkan
jika dilihat gambaran penyakit menular yang masih menjadi masalah
adalah:

1. Penyakit Demam Berdarah Dengue


Kota Surakarta merupakan daerah endemis penyakit demam
berdarah dengue (DBD). Dari 51 Kalurahan yang ada, maka 92%
merupakan kalurahan endemis (46 Kalurahan), sisanya 8% (5
Kalurahan) merupakan kalurahan sporadis. Angka kesakitan demam
berdarah selama lima tahun terakhir yaitu 17,20 per 10.000 penduduk
(2006) turun secara signifikan pada tahun 2010 menjadi 10,09 per
10.000 penduduk. Angka kematian karena penyakit DBD masih di atas
target angka Provinsi, angka nasional dan angka SPM (<2 per 10.000
penduduk). Jika dilihat kecenderungannya tiap tahun naik turun.

2. Penyakit TB Paru
Angka Penemuan penderita TB Paru dengan BTA +
(CDR=Case Detection Rate) selama tahun 2006 s/d 2010 rata-rata
lebih dari 70%. Sebagai tindak lanjut penemuan penderita TB paru,
adalah upaya penyembuhan melalui pengobatan. Dilihat dari angka
kesembuhan, maka rata-rata angka kesembuhan penderita penyakit TB
paru sudah melebihi 95%, untuk tiap tahunnya. Angka ini sudah
melebihi angka Jawa Tengah maupun angka Nasional.

3. Penyakit HIV AIDS


Penemuan kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun selalu
meningkat. Pada tahun 2006 jumlah pengidap HIV/AIDS baru sebanyak
13 orang pada tahun 2010 meningkat sebanyak 33 orang. Data
diperoleh dari hasil pelayanan di Klinik VCT, RS Dr. Moewardi, RS Dr.

48
Oen dan UPT Puskesmas Manahan. Hal ini perlu kita waspadai karena
kasus HIV/AIDS menyerupai fenomena gunung es. Berdasarkan data
menyebutkan bahwa epidemi AIDS telah mencakup seluruh provinsi,
jumlah AIDS cenderung meningkat. Oleh karena itu dapat dikendalikan
penyebaran penyakit HIV AIDS < 0,5% pada penduduk usia 15 -45
tahun.

4. Penyakit Kusta
Penemuan penyakit kusta di Kota Surakarta cukup rendah,
meskipun dari tahun ke tahun ditemukan, tahun 2010 prevalensi kusta
hanya 0,7. Angka ini jauh di bawah target Nasional (1/10.000
penduduk). Oleh karena itu indikator ini tidak masuk dalam Renstra
kota. Namun upaya surveilans tetap dilakukan.

5. Kasus AFP
Penemuan kasus AFP mencerminkan keberhasilan program
imunisasi polio. Selama lima tahun, ditemukan kasus AFP 1 sampai 2
kasus. Jika dibandingkan dengan target SPM maupun target Renstra
nasional, pada tahun 2006 dan 2007 belum tercapai. Namun pada
tahun 2008 sampai 2010 sudah memenuhi target.

6. Kejadian Luar Biasa


Selama lima tahun dari tahun 2006 sampai dengan 2010,
terdapat kejadian luar biasa (KLB). KLB yang terjadi adalah kasus
diphteri, kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan kasus
keracunan makanan. Ketiga KLB tersebut sudah ditangani sesuai
ketentuan yaitu kurang dari 24 jam.

7. Pencapaian Kalurahan Universal Child Imunisation (UCI)


Dikatakan kalurahan mencapai UCI, jika minimal 80% bayi yang
ada telah mendapatkan perlindungan imunisasi lengkap. Tahun 2006
sampai 2009, semua kalurahan yang ada (51 kalurahan) telah
mencapai UCI. Namun pada tahun 2010 ada 1 kalurahan yang tidak
mencapai UCI, sehingga cakupan Kalurahan UCI baru mencapai 98%.

49
Jika dibandingkan dengan target SPM belum memenuhi, tetapi bila
dibandingkan target Renstra Nasional telah memenuhi.
Selain penyakit menular, maka penyakit tidak menular
(degeneratif) seperti penyakit hipertensi dan penyakit diabetes melitus
menempati 10 besar pola penyakit di Puskesmas maupun rumah sakit
serta merupakan penyebab utama kematian.
Gambaran selengkapnya mengenai perkembangan penyakit menular
dan kinerja penanggulangan penyakit dapat dilihat pada tabel 6.

50
Tabel 6. Review Kinerja program Pencegahan & Penanggulangan Penyakit di Kota Surakarta Tahun 2006-2010
TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR KINERJA
TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM KINERJA KEMENTERIAN SESUAI TUPOKSI
KUNCI KESEHATAN
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
A. Pencegahan &
Pemberantasan
Penyakit
Penemuan penderita TB
70 70 70 75 77 79 80 73,80 70,1 65,0 75,4 75,2 105,42 93,5 84,41 95,44 94
paru BTA + (%)
Angka kesembuhan
>85 >85 98 99 99 99 99 96,30 96 94,2 98,0 90 98,26 96,96 95,15 98,98 90,91
penyakit TB paru (%)
<1 Error rate <1 <1 <1 <1 <1 0,00 0,00 0,03 0,00 0
< 1/10.000 Angka prevalensi kusta per
0,018 1 0,11 0,11 0,07
penduduk 10.000
Angka penemuan AFP Per
≥2 ≥2 2 2 2 2 2 1 1 2,4 1,6 0,86 50
100.000 pddk < 15 th 50 120 80 43
Cakupan Kalurahan
100 98 100 100 100 100 100 100 100 100 100 98 100 100 100 100 98
mencapai UCI (%)
Cakupan Kalurahan bebas
100 100 100 100 100 100 100 90,20 95 92 88 96 90,2 95 92 88 96
KLB (%)
Cakupan Kalurahan KLB
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
ditangani 24 jam (%)
Persentase penanganan
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
diare 100
Penemuan penderita
13 16 31 35 33
HIV/AIDS
Sumber : Profil Kesehatan

Tidak ada data

Tidak dapat dihitung

51
2.3.3. Program Upaya Kesehatan
Indikator upaya kesehatan meliputi cakupan pengobatan rawat jalan
puskesmas, cakupan pelayanan rawat inap, cakupan pelayanan pekerja
sektor informal dan cakupan Puskesmas bersertifikat ISO.
Cakupan pengobatan rawat jalan mengalami kenaikan dari 26,5%
pada tahun 2006 menjadi 32,26% pada tahun 2010. Jika dibanding target
SPM maupun target Renstra Nasional telah melebihi target.
Untuk cakupan pelayanan rawat inap, capaian tidak memenuhi
target. Hal ini karena angka yang didapat hanya dari pelayanan
puskesmas rawat inap. Sedangkan untuk pelayanan di rumah sakit, belum
didapatkan data. Data yang ada adalah data yang tidak membedakan
penduduk dalam kota dan luar kota.
Cakupan pelayanan kesehatan bagi pekerja sektor informal, data
yang ada baru pada tahun 2009 dan 2010. Cakupan Puskesmas ISO,
sejak tahun 2006 bertambah dari 3 (tiga) Puskesmas menjadi 7 (tujuh)
Puskesmas pada tahun 2010.
Gambaran selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

52
Tabel 7. Pelayanan Kesehatan di Kota Surakarta Tahun 2006-2010

TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR KINERJA
TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM KINERJA KEMENTERIAN SESUAI TUPOKSI
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

A. Program Upaya
Kesehatan
Persentase cakupan
20 15 pengobatan rawat 16 17 18 19 20 26,5 24,76 11,27 18 40,70 165,62 145,64 62,61 94,73 203,5
jalan Puskesmas
Persentase cakupan
1.5 1.5 pelayanan rawat 8,4 10,5 12,6 14,7 15 5,10 21,7 36,41 32,79 7,19 60,71 206,6 288,96 223,06 47,93
inap
Persentase
pelayanan
kesehatan kerja 20 25 30 35 40 0 0 0 29 41 0 0 0 82 102,5
pada pekerja in
formal
Cakupan
Puskesmas
0 20 40 41 41
bersertifikasi ISO
9001:2000
Sumber :Profil Kesehatan

Tidak ada data

Tidak dapat dihitung

53
2.3.4. Program Obat, Kefarmasian, Makanan, Minuman dan Obat
Tradisional

Ketersediaan obat essensial dari tahun 2006 sampai dengan


tahun 2010 rata-rata dapat dipenuhi > 95 %. Meskipun jika dibandingkan
dengan target, baik target SPM maupun target Renstra belum terpenuhi.
Sedangkan pengadaan dan ketersediaan obat generik, dapat dipenuhi
100% dari tahun ke tahun.
Untuk penulisan resep generik di sarana pelayanan kesehatan
pemerintah menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk
capaian tahun 2006 sebesar 20,69 dan pada tahun 2010 meningkat
menjadi 88,5%.
Hasil pengawasan keamanan pangan terhadap distributor
makanan menunjukkan ada peningkatan. Capaian pada tahun 2006
sebesar 55% dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 80%.

54
Tabel 8. Review Capaian Kinerja Program Obat, Kefarmasian, Makanan dan Minuman di Kota Surakarta Tahun 2006-2010

TARGET TARGET
INDIKATOR
TARGET INDIKATOR RENSTRA
KINERJA SESUAI TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM KINERJA KEMENTERIAN
TUPOKSI
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

100 100 Ketersediaan Obat 100 90 90 100 100 100 90 90 100 100
100 100 100 100 100
Essensial
Pengadaan dan
100 Ketersediaan Obat 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Generik
Penulisan Resep
Generik di sarana 100 100 100 100 100 20,69 35 46 80 56,91 20,69 35 46 80 56,91
pelayanan
Pemerintah
Distributor
makanan dan
55 55 60 60 60 55 55 60 60 80 100 100 100 100 133,33
minuman yang
memenuhi syarat

Sumber : Profil Kesehatan

Tidak ada data

55
2.3.5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan adalah
perilaku sehat. Indikator perilaku sehat meliputi : cakupan rumah tangga
sehat utama & paripurna, cakupan sekolah dengan tatanan PHBS utama &
paripurna, penyuluhan P3 Napza dan cakupan penduduk terlindungi
asuransi kesehatan. Sedangkan beberapa indikator yang mendukung
dengan perilaku sehat adalah cakupan dokter kecil terlatih, cakupan
kemandirian posyandu, dan cakupan balita datang di Posyandu.
Cakupan rumah tangga sehat utama dan paripurna selama lima
tahun terakhir, kecenderungannya naik turun. Angka yang didapat
merupakan hasil pendataan PHBS dari keluarga yang dikunjungi, belum
total populasi. Sehingga belum menggambarkan kondisi yang
sesungguhnya. Untuk upaya penyuluhan, penanggulangan NAPZA yang
dilakukan oleh petugas kesehatan masih jauh dari target SPM.
Sedangkan untuk cakupan penduduk yang terlindungi jaminan kesehatan,
mengalami peningkatan sejak tahun 2008. Hal ini karena sejak tahun
2008, mulai diberlakukan program PKMS (Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat Surakarta), sistem jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk
Surakarta yang belum terlindungi jaminan kesehatan.
Gambaran selengkapnya mengenai perilaku sehat dan peran serta
masyarakat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

56
Tabel 9. Review Capaian Kinerja Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kota Surakarta Tahun 2006-2010

TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR KINERJA
INDIKATOR RENSTRA TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM SESUAI TUPOKSI
KINERJA KEMENTERIAN
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

A. Program Promosi
Kesehatan &
Pemberdayaan
Masyarakat
65 65 Rumah tangga sehat
55 60 63 65 65 76,65 89,45 68 92,3 95,08 139,36 149,08 107,93 142 146,28
utama & paripurna
30 Cakupan
penyuluhan P3 2,81 13,23 2,3 2 7,75
Napza
65 Cakupan screening
100 100 100 100 100 42 85 92,3 90,32 42 85 92,3 90,32
anak SD
Cakupan UKS SD 100 100 100 100 45,10
Cakupan SD dengan
PHBS tatanan sehat 90 95 100 100 100 73,38 100 83 89,78 81,53 100 83 89,78
utama & paripurna
Cakupan SLTP
dengan PHBS
10 20 30 40 50 5,6 42 78 84,33 56 140 195 168,66
tatanan sehat utama
& paripurna
Cakupan SLTA dgn
PHBS tatanan sehat 5 15 25 35 40 7,6 25 55.6 71,03 152 100 158,85 177,58
utama & paripurna

57
TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR KINERJA
INDIKATOR RENSTRA TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM SESUAI TUPOKSI
KINERJA KEMENTERIAN
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

Persentase dokter
11 12 13 14 15 12,01 12 14 3,4 7,39 109,18 100 107,69 24,28 49,27
kecil terlatih
40 Cakupan
Kemandirian 46 47 48 49 50 41 36,61 34 51,07 98,33 89,13 77,89 70,83 104,22 196,66
Posyandu
80 Cakupan Balita
74 75 77 78 80 76,85 79,77 84 74,08 69,53 103,85 106,36 109,09 94,97 86,91
datang di Posyandu
80 Cakupan
kepesertaan jaminan
18,5 37,4 65,5 70,4 74,41
pemeliharaan
kesehatan

Sumber : Profil Kesehatan

Tidak ada data

Tidak dapat dihitung

58
2.3.6. Program Perbaikan Gizi Tahun 2006 s/d 2010
Gambaran hasil pelayanan perbaikan gizi masyarakat selama
lima tahun terakhir menunjukkan angka yang lebih baik dari angka
Provinsi dan angka Nasional. Meskipun ada beberapa indikator yang
belum memenuhi, yakni balita naik berat badannya, angkanya masih di
bawah target SPM dan Renstra. Gambaran hasil pelayanan perbaikan gizi
masyarakat tersebut, ada hubungannya dengan mulai adanya perbaikan
kualitas pemenuhan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan
di Posyandu meskipun tidak dapat secara bermakna mendongkrak balita
yang naik berat badannya sesuai target SPM. Hal tersebut dimungkinkan
karena secara bertahap besaran dana stimulan posyandu terus dinaikkan
oleh Pemerintah.
Cakupan ASI Eksklusif masih jauh dari target SPM maupun
Renstra. Karena di lapangan masih sering didapatkan ibu-ibu pasca
melahirkan, baik Rumah Sakit maupun Rumah Bersalin masih dibawakan
pulang paket yang antara lain berisi susu formula. Komitmen dari semua
pihak mulai dari keluarga termasuk pasangan, penolong persalinan baik
Rumah Sakit dan Rumah Bersalin maupun masyarakat dan Pemerintah
tidak bisa dipisahkan, semua mempunyai peran untuk suksesnya ASI
Eksklusif. Hasil capaian kinerja pelayanan gizi dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:

59
Tabel 10. Review Capaian Kinerja Program Perbaikan Gizi di Kota Surakarta Tahun 2006-2010

TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR KINERJA
TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM KINERJA KEMENTERIAN SESUAI TUPOKSI
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
B. Program
Perbaikan Gizi
Persentase
80 kalurahan bebas 100 100 84 96,08 100
rawan gizi
Persentase balita
8 bawah garis merah 8,4 8,3 8,2 8,1 8 8,11 2,66 1,30 1,90 3,96 103,45 167,95 184,15 176,54 150,5
(BGM)
Persentase Balita
80 68 71 74 77 80 57,28 75 73,6 69,10 65,04 84,23 105,6 99,45 89,74 81,3
naik Berat badannya
Persentase ibu
2,43 4,8 3,7 4,42 4,94
hamil KEK
Persentase anak
sekolah SD dengan 80,23 80,4 90,64 91,41 86,28
status gizi normal
Cakupan Vitamin A
100 88 90 92 94 95 99,5 99, 47 96 100 90,37 113,06 110,5 104,34 106,38 95,13
Bayi
Cakupan vitamin A
95 80 80 85 90 92 95 100 99 99,7 100 100 125 116,47 110,77 108,69 105,26
balita
Cakupan vitamin A
85 81 82 83 84 85 95,3 69,8 83 90,5 98,35 117,65 85,12 100 107,73 115,71
ibu nifas
Cakupan ibu hamil
90 80 mendapat 90 tablet 86 87 88 89 90 93 88,9 96,7 90,1 92,86 108,13 102,18 109,8 101,23 103,18
Fe

60
TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR KINERJA
TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM KINERJA KEMENTERIAN SESUAI TUPOKSI
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

Cakupan ASI
80 80 48,63 13,77 10,27 30,6 20,35
Eksklusif
Cakupan garam
beredar memenuhi 63,04 78,4 70 78,23 78,23
syarat
Cakupan
masyarakat
93,2 82,43 90 94,97 91,67
mengkonsumsi
garam beryodium
Cakupan Kalurahan
90 63,04 66,7 84 66,7 100
dengan yodium baik

Sumber : Profil Kesehatan

Tidak ada data

Tidak dapat dihitung

61
2.3.7 Program Kesehatan Lingkungan
Faktor lingkungan memiliki kontribusi terbesar dalam
mempengaruhi derajat kesehatan. Kondisi lingkungan selama lima tahun
terakhir menunjukkan, angkanya naik turun. Beberapa indikator kesehatan
lingkungan masih menjadi hal yang harus mendapatkan perhatian. Hal ini
dapat dilihat dari indikator cakupan keluarga dengan rumah sehat, yang
masih kurang dari 80%, rumah dengan angka bebas jentik serta kualitas air
bersih memenuhi syarat bakteriologis. Persentase angka yang didapat
masih merupakan perbandingan antara hasil yang memenuhi syarat dibagi
hasil yang diperiksa. Adapun kegiatan kesehatan lingkungan yang masih
juga mendapat perhatian khusus, yaitu pengawasan terhadap Depot Air
Minum (DAM) dan pengawasan Rumah Makan (RM) karena hasil cakupan
masih kurang dari 100%. Gambaran selengkapnya tentang kondisi
kesehatan lingkungan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

62
Tabel 11. Review Capaian Kinerja Program Kesehatan Lingkungan di Kota Surakarta Tahun 2006-2010

TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR KINERJA
TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM KINERJA KEMENTERIAN SESUAI TUPOKSI
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

C. Program
Penyehatan
Lingkungan
Persentase keluarga
dengan kepemilikan 75 80 85 86 88 85,8 90,63 70 85,65 87 114,4 113,28 82,35 99,59 98,86
jamban
Persentase keluarga
50 80 dengan kepemilikan 72 73 75 80 85 87,2 98,11 84 86,15 91 121,11 134,39 112 107,68 107,06
SPAL
Persentase dengan
85 70 75 77 78 80 91 82,35 75 86,36 95,3 130 117,64 97,4 110,71 119,13
akses air bersih
Persentase keluarga
85 75 83 85 86 87 90 81,46 83,07 73,5 70,74 68,19 98,14 97,72 85,46 81,31 75,77
dengan rumah sehat
Persentase rumah
95 5 dengan angka 96 96 96 96 96 93,48 88,29 96 91,9 92,6 97,37 91,87 100 95,72 96,46
bebas jentik > 95%
Cakupan TTU
80 80 76 77 78 79 80 88,2 96 87 91,71 93 116,05 124,67 111,53 116,08 116,25
memenuhi syarat
Cakupan TPM
memenuhi syarat 81 82 85 87 90 90,2 75 71 84,04 87,24 111,35 91,46 83,52 96,59 96,93
(jasa boga)
Cakupan air bersih
memenuhi syarat 80 80 80 80 80 63,4 75 51,5 49,78 48 79,25 93,75 64,37 62,22 60
bakteriologis

63
TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR KINERJA
TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM KINERJA KEMENTERIAN SESUAI TUPOKSI
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

Cakupan jamban
80 82 84 85 85 91 90,63 52,1 85,65 83,26 113,75 110,52 62,02 100,76 87,95
memenuhi syarat
Cakupan Damiu
75 86 100 83
memenuhi syarat
Cakupan rumah
makan memenuhi 97,72 85 100 145 98,2
syarat

Sumber : Profil Kesehatan

Tidak ada data

Tidak dapat dihitung

64
2.3.8. Program Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia

Derajat kesehatan terjadi peningkatan yang meliputi cakupan Ante


Natal Care (ANC) sudah 4 kali, cakupan penanganan persalinan tenaga
kesehatan dan penanganan ibu hamil/ bersalin resiko tinggi sudah
memenuhi target Renstra maupun SPM. Sehingga terjadi penurunan angka
kematian ibu pada tahun 2011 dari 153,8 per 100.000 KLH menjadi 91,4/
100.000 KLH.
Program kualitas kesehatan anak melalui Deteksi Dini Tumbuh
Kembang Balita belum memenuhi target SPM (80%), sehingga masih ada
balita ± 5 % belum terdeteksi. Deteksi tumbuh kembang meliputi intervensi
TDL, TKM, TDD, CHAT, MME, KPSP dan GPPH.
Pencapaian jumlah kelompok remaja per kalurahan yang diberi
penyuluhan KRR menjadi lebih baik karena mulai tahun 2009 telah
dilakukan pelatihan mengenai Puskesmas Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR) sehingga cakupan tahun 2010 menjadi lebih baik lagi,
walaupun belum mencapai maksimal.
Pencapaian jumlah remaja yang mendapat konseling KRR tiap bulan
per puskesmas sudah baik dari tahun ke tahun, tetapi perlu ditingkatkan
kualitas konselingnya, sehingga remaja yang datang berkonsultasi murni
datang yang berkaitan dengan masalah reproduksinya. Cakupan pelayanan
kesehatan usia lanjut hasilnya belum menggambarkan secara keseluruhan
pelayanan kesehatan pada usia lanjut karena capaian pelayanan baru yang
dilaksanakan di posyandu lansia, sedangkan pelayanan di puskesmas
(dalam kaitan pelayanan PTM/ Penyakit Tidak Menular) belum dimasukkan.

65
Tabel 12. Review Capaian Kinerja Program Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Usila di Kota Surakarta Tahun 2006-2010

TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR KINERJA
TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM KINERJA KEMENTERIAN SESUAI TUPOKSI
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

D. Program
Kesehatan Ibu,
Anak, Remaja
dan Lansia
Cakupan pelayanan 97,2 100 100 100 99,91
ibu hamil K1
95 90 Cakupan pelayanan 93 93,5 94 94,5 95 96 96,8 96,3 96,2 94,65 103,2 103,5 102,4 101,79 99,86
ibu hamil K4
Cakupan
90 90 pertolongan 97,5 97,6 97,7 97,8 97,9 100 98,2 100 100 100 102,56 100,61 102,35 102,25 102,15
persalinan tenaga
kesehatan
Cakupan
penanganan ibu 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,00
100 hamil/ibu bersalin
risti
Cakupan akses
ketersediaan darah
80 & komponen yg
aman untuk 100 100 100 100 98
menangani rujukan
ibu hamil dan
neonatus
Penanganan ibu
100 100 hamil dengan 100 100 100 100 100
komplikasi yang
ditangani

66
TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR KINERJA
TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM KINERJA KEMENTERIAN SESUAI TUPOKSI
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

Penanganan
80 neonatal resiko 100 100 100 100 100
tinggi/komplikasi
yang ditangani

100 Pemenuhan darah di 100 100 100 100 100


rumah sakit

70 Persentase peserta 79,21 73,03 77,3 90,5 81,10


KB aktif
Persentase 0,001 0,004 0,0036
kegagalan KB
Persentase peserta
KB yang mengalami 0,003 0,005 0,03 0,0073
komplikasi
Cakupan pelayanan 100 100 100 100 98,14
neonatal (KN1)

97.8 90 Cakupan pelayanan 97,4 97,5 97,6 97,7 97,8 98,43 95,03 97,83 97,7 95,97 101,05 97,46 100,2 100 98,13
neonatal (KN2)
Cakupan deteksi dini
70 tumbuh kembang 90,5 91 91,5 92 92,5 86,65 46,79 84 74,08 74,76 95,75 51,41 91,8 80,52 80,82
anak balita

100 Cakupan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
penanganan BBLR
Angka BBLR 2,02 2,3 1 2,4 2,26

70 Cakupan pelayanan 10 15 30 50 70 6,26 13,5 7,25 48,3 32 62,6 90 24,16 96,6 45,71
kesehatan remaja

67
TARGET TARGET
TARGET INDIKATOR RENSTRA INDIKATOR KINERJA
TARGET RENSTRA SKPD REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE
SPM KINERJA KEMENTERIAN SESUAI TUPOKSI
KUNCI KESEHATAN

Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah kelompok
remaja per
kalurahan yang 2 3 4 5 6 7,6 10,5 0,21 2 4 380 350 5,25 40 75
diberi penyuluhan
KRR
Jumlah remaja yang
mendapat konseling 6 7 8 9 10 13,5 13,5 14,9 26,3 26 225 192,86 186,25 292,22 260
KRR per bulan per
puskesmas
Cakupan pelayanan
kesehatan usia 25 32,5 40 50 60 39,6 43,8 41,9 41,8 17,91 158,4 134,77 104,75 83,6 29,85
lanjut

Sumber :Profil Kesehatan

Tidak ada data

Tidak dapat dihitung

68
2.3.9.PENGELOLAAN PENDANAAN DINAS KESEHATAN

Berdasarkan pengumpulan data dari tahun 2006 s/d 2010, maka


alokasi belanja tak langsung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Untuk dana belanja langsung mengalami kenaikan dari tahun 2006 s/d
2008. Namun mulai tahun 2009 s/d 2010, mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan adanya pemisahan UPT RSUD menjadi SKPD tersendiri.
Sedangkan jika dilihat dari realisasi, baik belanja tidak langsung
maupun belanja langsung kecenderunganya naik turun. Realisasi belanja
tidak langsung dari tahun 2006 sampai 2010 cukup baik, lebih dari 94%.
Anggaran yang tidak bisa direalisasi disebabkan karena adanya
persyaratan-persyaratan yang tidak terpenuhi, misalnya pelaksanaan
fogging harus memenuhi kriteria. Namun realisasi belanja langsung, pada
tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan ada
alokasi dana pembangunan RSUD yang rencananya dari dana APBN,
namun tidak jadi turun.
Jika dilihat per jenis belanja, antara belanja pegawai, belanja
barang dan jasa serta belanja modal, maka persentase naik turun dari
tahun ke tahun dan proporsi antar jenis belanja tiap tahun
kecenderungannya juga naik turun. Gambaran selengkapnya tentang
alokasi dan realisasi anggaran dari tahun 2006 s/d 2010 dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:

69
Tabel 13. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2006-2010

Anggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran pada tahun ke..


No Uraian
2006
2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
Pendapatan 2.312.359.000 2.820.000.000 2.121.950.000 2.341.623.000 2.500.000.000 2.958.051.600 3.095.780.500 3.405.670.033 2.645.216.925 2.073.934.725
1 Asli Daerah
Belanja
Tidak 15.773.340.000 17.099.069.000 20.132.629.000 22.087.319.000 23.720.558.000 14.513.276.608 16.851.812.741 19.759.081.409 21.896.724.173 21.728.640.764
2 Langsung
Belanja
12.966.147.800 15.587.382.200 28.384.965.421 12.733.323.709 7.985.985.000 12.175.245.182 13.718.899.006 22.956.513.530 12.016.255.101 7.812.529.244
3 Langsung
Belanja 905.737.000 2.338.036.000 1.029.376.600 297.236.000 201.925.000 824.578.499 1.849.769.424 797.757.000 263.046.600 186.518.000
Pegawai
Belanja
Barang dan 5.109.086.800 8.247.420.200 21.234.374.321 4.690.250.752 4.312.477.000 4.625.764.596 6.969.191.332 16.330.623.530 4.524.808.600 4.204.068.512
Jasa
Belanja
6.951.324.000 5.001.926.000 6.121.214.500 7.745.836.957 3.471.583.000 6.724.902.087 4.899.938.250 5.828.133.000 7.228.399.901 3.421.942.732
Modal

Sumber : SIMDA 2006-2010

70
Lanjutan Tabel 13

Anggaran Dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Surakarta


Tahun 2006-2010

Rasio Antara Realisasi dan


Rata-rata Pertumbuhan
Anggaran Tahun ke
Uraian
2006 2007 2008 2009 2010 Anggaran Realisasi

Pendapatan Asli
128 110 160 113 83 0,83 0,70
Daerah
Belanja Tidak
94 99 98 99 92 0,92 1,50
Langsung
Belanja Langsung 94 88 81 94 98 0,98 0,64

Belanja Pegawai 91 79 77 88 92 0,92 0,23

Belanja Barang dan


91 85 77 96 97 0,97 0,91
Jasa

Belanja Modal 97 98 95 93 99 0,99 0,51

71
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Hasil kinerja pelayanan kesehatan jika dibandingkan dengan capaian
kinerja Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Kesehatan dapat dilhat pada
tabel sebagai berikut :
Tabel 14. Perbandingan Capaian Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Kota
Surakarta Terhadap Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah dan Renstra Kementerian Kesehatan

Capaian Capaian
Capaian
No Indikator Kinerja Dinkes Kementerian
Kota
Jateng Kesehatan
1 Angka kematian ibu per 100.000 91,36 112,7 228
2 Angka kematian Bayi per 1.000 6,7 9,88 28
3 Angka kematian Balita per 1.000 0,68
4 Prevalensi gizi buruk balita (%) 0 0,17
5 Angka kesakitan demam berdarah per 10.000 10,07 5,86 5,25

6 Angka kematian karena penyakit demam 1,38 1,19 1,04


berdarah (%)
7 Penemuan penderita TB paru BTA + (%) 75,2 47,97 74,1
8 Angka kesembuhan penyakit TB paru (%) 90 85,21 91
9 Angka penemuan kusta per 100.000 penduduk 0,07 4,9 1,03

10 Angka penemuan AFP Per 100.000 penduduk < 0,86 187


15 tahun
11 Cakupan Kalurahan mencapai UCI (%) 98,00 86,83 73,26
12 Cakupan Kalurahan bebas KLB (%) 94,10
13 Cakupan Kalurahan KLB ditangani 24 jam (%) 100 99,63
14 Jumlah kasus infeksi HIV/AIDS 33 1.915 8,194
15 Persentase kalurahan bebas rawan gizi (%) 100 89,35
16 Persentase balita gizi kurang (%) 6,59 1,3
17 Persentase balita bawah garis merah (BGM) (%) 3,96 2,99
18 Persentase Balita naik Berat badannya (%) 65,04 74,95
19 Cakupan Vitamin A bayi (%) 90,37 98,82
20 Cakupan vitamin A balita (%) 100 95,14 81,29
21 Cakupan vitamin A ibu nifas (%) 98,35 92,94
22 Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe (%) 92,86 87,06 60,26
23 Cakupan ASI Eksklusif (%) 20,35 28,96

72
Capaian Capaian
Capaian
No Indikator Kinerja Dinkes Kementerian
Kota
Jateng Kesehatan
24 Cakupan kalurahan dengan garam beryodium baik (%) 100 55,93
25 Rumah tangga sehat utama & paripurna (%) 95,08 62,45
26 Cakupan screening anak SD (%) 90,32 43,77
27 Cakupan Kemandirian Posyandu (%) 98,33 10,05
28 Cakupan Balita datang di Posyandu (%) 69,53 76,47
29 Persentase keluarga dengan kepemilikan jamban (%) 87 65,34 60,38
30 Persentase keluarga dengan kepemilikan SPAL (%) 91 45,06
31 Persentase penduduk dengan akses air bersih(%) 95,3 83,23 82,29
32 Persentase keluarga dengan rumah sehat(%) 68,19 58,83 61,20
33 Persentase rumah dengan angka bebas jentik > 95% 92,6 73,57
34 Cakupan TTU memenuhi syarat (%) 93 81,05
35 Cakupan TPM memenuhi syarat (%) 87,24 74,10

36 Persentase cakupan pengobatan rawat jalan 40,70 29,12 40,45


Puskesmas (%)
37 Persentase cakupan pelayanan rawat inap (%) 7,19 3,09

38 Persentase pelayanan kesehatan kerja pada pekerja 41 50,92


informal (%)
39 Cakupan pelayanan ibu hamil K4 (%) 94,65 90,14 79,6
40 Cakupan pertolongan persalinan tenaga kesehatan (%) 100 90,98 76,4
Cakupan akses ketersediaan darah & komponen yg 98 89
41 aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus
97,11
(%)
42 Penanganan ibu hamil dengan komplikasi yang 100 90,68
ditangani (%)
43 Penanganan neonatal resiko tinggi/ komplikasi yang 100 97,11
ditangani (%)
44 Pemenuhan darah di rumah sakit (%) 100 95
45 Persentase peserta KB aktif (%) 81,10 78,09 57,91
46 Cakupan pelayanan neonatal (KN3) (%) 95,97 94,66 85,61
47 Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita (%) 74,76 44,76
48 Cakupan penanganan BBLR (%) 100 100
49 Angka BBLR 2.26 2,08
50 Cakupan pelayanan kesehatan remaja (%) 32 35,49
51 Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut (%) 17,91 29,36

Tidak ada data

Sumber : LAKIP Dinas Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2010


Renstra Dinas Kesehatan Provinsi 2008-2013
Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014

73
Berdasarkan tabel 13 di atas, maka sebagian besar capaian indikator
sasaran Kota Surakarta angkanya melebihi angka Provinsi maupun angka
Nasional. Jadi angka Kota Surakarta mempunyai kontribusi terhadap capaian
angka Provinsi Jawa Tengah dan angka nasional. Hanya ada beberapa indikator
yang capaiannya di bawah Provinsi yaitu: angka kesakitan demam berdarah,
cakupan pelayanan rawat inap, cakupan pelayanan UKK sektor informal, angka
BBLR dan cakupan pelayanan kesehatan remaja. Namun demikian, mengingat
Kota Surakarta merupakan penyangga angka Provinsi maupun Nasional, maka
capaian indikator sasaran masih perlu adanya peningkatan secara kuantitas dan
kualitas.

74
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS

3.1. Identifikasi Permasalahan


Dari hasil analisis perkembangan dari tahun ke tahun maka didapatkan
permasalahan kesehatan sebagai berikut :
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
a. Tidak tercapainya penurunan angka kesakitan demam berdarah
sebesar 4 per 10.000 penduduk (capaian: 10,07 per 10.000 penduduk)
b. Masih ditemukannya angka kematian demam berdarah (capaian: 1,37,
target 1)
c. Tidak tercapainya angka penemuan penderita TB paru sebesar 80 %,
capaian : 75,2 %
d. Belum semua kalurahan bebas KLB (capaian : 96 %, target : 100%)
2. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja
a. Tidak tercapainya pelayanan kesehatan remaja sebesar 70 %, capaian
32 %
b. Masih kurangnya kelompok remaja per kalurahan yang mendapat
penyuluhan KRR (capaian : 4, target : 6)
3. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Tidak tercapainya cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila
(capaian 17,91 %, target : 60 %)
4. Program Perbaikan Gizi
a. Belum semua balita yang ditimbang naik berat badannya (capaian
balita yang ditimbang naik berat badannya sebesar 65,04 %, target 80
%)
b. Persentase ibu hamil KEK (capaian 4,94 %, target 5 %)
c. Masih ditemukannya garam yang kandungan yodiumnya kurang,
beredar di pasar (capaian 78,23%, target 90%).
d. Masih rendahnya cakupan ASI eksklusif (capaian : 20,35 % target :
50%)
5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas kesehatan (capaian
7,75%, target : 30%)

75
b. Cakupan SD dengan PHBS tatanan sehat utama dan paripurna
(capaian : 89,78 %, target : 100 %)
c. Cakupan dokter kecil terlatih (capaian : 7,39 %, target : 15 %)
d. Cakupan balita datang di posyandu (capaian 69,53%, target 80%)
6. Program Lingkungan Sehat
a. Tidak tercapainya Persentase keluarga dengan kepemilikan jamban
(capaian : 87 %, target 88%)
b. Tidak tercapainya keluarga dengan rumah sehat (capaian : 68,19 %,
target : 90 %)
c. Tidak tercapainya rumah dengan bebas jentik >95% (capaian : 92,6 %,
target : 96%)
d. Tidak tercapainya kualitas air bersih memenuhi syarat bakteriologis
(capaian : 64 %, target : 80 %)
7. Program Upaya Kesehatan
a. Cakupan kunjungan rawat jalan (capaian: 40,70%, target: 29,12%)
8. Program Pengawasan Obat dan Makanan
a. Kurangnya cakupan apotik memenuhi syarat (capaian: 94 %, target :
100 %)
b. Kurangnya Persentase keamanan pangan (capaian: 84 %, target : 85
%)
9. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak
a. Masih rendahnya cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita
(capaian; 74,76 %, target : 92,5 %)
10. Program Peningkatan Sumber Daya kesehatan
a. Tidak tercapainya tenaga fungsional yang bersertifikat (capaian :
83,8%, target : 100%)
b. Belum tercapainya Persentase tenaga kesehatan yang sudah
melaksanakan sertifikasi (capaian : 87 %, target : 95 %)

76
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 15. Identifikasi Permasalahan dan Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah

FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KONDISI STANDAR
ASPEK KAJIAN YANG YANG PERMASALAHAN
DICAPAI DIHARAPKAN
INTERNAL EKSTERNAL

a. Program Pencegahan &


penanggulangan penyakit
Angka kesakitan demam 10,19/10000 4/10000  Kemampuan petugas untuk  Kesehatan belum menjadi Tingginya angka kesakitan
berdarah per 10.000 menggerakkan PSM masih kebutuhan yang dirasakan demam berdarah
penduduk kurang oleh setiap individu, keluarga
 Kurangnya advokasi ke stake dan masyarakat
holder untuk kegiatan  Belum aktifnya Pokjanal
pemberdayaan masyarakat DBD yang ada
 Kurangnya variasi dan inovasi  Belum adanya kesamaan
metode yang digunakan visi antara petugas
petugas dalam pemberdayaan kesehatan dengan
masyarakat masyarakat dalam
penanggulangan DBD
 Tanah Kosong yang
pemiliknya tidak diketahui
 Mobilitas penduduk yang
tinggi antar wilayah di
SUBOSUKAWONOSRATEN

77
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KONDISI STANDAR
ASPEK KAJIAN YANG YANG PERMASALAHAN
DICAPAI DIHARAPKAN
INTERNAL EKSTERNAL

Angka kematian demam 1,6% 1%  Kurangnya kepatuhan petugas  Belum semua masyarakat Tingginya angka kematian
berdarah terhadap SOP penanganan mengetahui gejala penyakit demam berdarah
penderita DBD demam berdarah
 Adanya beban ganda petugas
Angka penemuan penderita 74,10% 80%  Lemahnya sistem Surveilans  Kesadaran/ kepedulian Rendahnya penemuan
TB paru  Kurangnya kepatuhan petugas Masyarakat rendah. penderita TB Paru
dalam memenuhi SOP  Mobilitas Penduduk tinggi
penemuan penderita TB  Kepadatan penduduk tinggi
 Kurangnya petugas Wasor  Rendahnya PHBS
Persentase kalurahan 98% 100%  Lemahnya sistem Surveilans  Kesadaran/ kepedulian Belum semua kalurahan
mencapai UCI Masyarakat rendah mencapai UCI
Persentase kalurahan bebas 94,10% 100%  Lemahnya sistem Surveilans  Mobilitas Penduduk tinggi Belum semua kalurahan
KLB  Kepadatan penduduk tinggi bebas KLB
 Rendahnya PHBS
b. Program Kesehatan Ibu &
Anak, Remaja dan Lansia
Angka kematian ibu per 91,36 37  Lemahnya sistem Surveilans  Belum membudayanya Tingginya angka kematian
100.000 KLH  Kualitas SDM Nakes /Bidan paradigma sehat Ibu melahirkan
belum optimal/ kompetensi  Mahalnya biaya pengobatan
kurang  Kurangnya kesadaran
 Lemahnya reward/ punishment masyarakat untuk mengikuti
 Mental model person Bidan sistem jaminan kesehatan

78
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KONDISI STANDAR
ASPEK KAJIAN YANG YANG PERMASALAHAN
DICAPAI DIHARAPKAN
INTERNAL EKSTERNAL

Angka kematian bayi per 6,7 8  Lemahnya sistem Surveilans  Masyarakat kurang tanggap Masih ditemukannya
1.000 KLH  Kualitas SDM Nakes /Bidan terhadap tanda-tanda kematian bayi
belum optimal/ kompetensi kegawatdaruratan ibu hamil,
kurang ibu bersalin dan ibu nifas
Angka kematian balita per 0,68 0,55  Lemahnya sistem Surveilans Masih ditemukannya
1.000 KLH kematian Balita
Cakupan deteksi dini tumbuh 75,80% 92,5%  Lemahnya sistem surveilans  Belum semua orang tua Rendahnya cakupan deteksi
kembang anak Balita  Kepatuhan petugas terhadap membawa balitanya ke dini tumbuh kembang balita
SOP DDTK kurang Posyandu
 Terbatasnya jumlah nakes
Angka BBLR 2,20% <5%  Lemahnya sistem surveilans  Kurangnya kesadaran Masih ditemukannya kasus
 Kurangnya kepatuhan petugas masyarakat untuk berPHBS BBLR
dalam SOP pelayanan  Adanya pantangan terhadap
makanan bagi bumil
 Tingkat Pendidikan keluarga
 Rendahnya Akses terhadap
informasi kesehatan
Cakupan pelayanan 32% 70%  Keterbatasan jumlah tenaga  Belum semua sekolah SLTP Rendahnya cakupan
kesehatan remaja  Belum dipahaminya SOP & SLTA bersedia untuk pelayanan kesehatan remaja
Jumlah kelompok remaja per 4 6 pelayanan dilakukan pemeriksaan
kalurahan yg diberi  Lemahnya sistem surveilans kesehatan
penyuluhan KRR
Cakupan pelayanan 44% 60% Rendahnya cakupan
kesehatan pra usila dan usila pelayanan kesehatan Lansia

79
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KONDISI STANDAR
ASPEK KAJIAN YANG YANG PERMASALAHAN
DICAPAI DIHARAPKAN
INTERNAL EKSTERNAL

c. Program Perbaikan Gizi


masyarakat
Persentase balita gizi kurang 7,54% 13%  Kurangnya frekuensi promosi  Kurangnya kesadaran Masih ditemukannya kasus
kesehatan masyarakat untuk berPHBS Balita Gizi Kurang
 Kurangnya advokasi untuk  Adanya pantangan terhadap
kegiatan promosi kesehatan makanan bagi ibu hamil
Persentase balita naik berat 67,36% 80%  Metode promosi kurang  Tingkat Pendidikan keluarga
badan bervariasi  Rendahnya Akses terhadap
Persentase ibu hamil KEK 5,78% 5%  Lemahnya penegakkan Perda informasi kesehatan
Peredaran Garam
Cakupan garam beredar 78,23% 90% Adanya penggunaan garam Masih ditemukannya ibu
memenuhi syarat untuk industri yang tidak hamil KEK
memperhatikan kadar yodium Rendahnya garam yang
beredar memenuhi syarat
Cakupan ASI Eksklusif 32,27% 50%  Faktor ibu bekerja Rendahnya cakupan ASI
 Gencarnya promosi susu eksklusif
Formula
 Kurangnya kesadaran
 Kurangnya akses informasi
tentang pentingnya ASI.

80
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KONDISI STANDAR
ASPEK KAJIAN YANG YANG PERMASALAHAN
DICAPAI DIHARAPKAN
INTERNAL EKSTERNAL

d. Program Promosi  Pencatatan & pelaporan


kesehatan & belum optimal
Pemberdayaan Masyarakat  Belum ada tenaga fungsional
Cakupan penyuluhan P3 8,30% 30% penyuluh kesehatan  Partisipasi dari sektor Rendahnya penyuluhan P3
Napza swasta belum terkoordinir Napza oleh petugas
 Pertemuan di tingkat kesehatan
masyarakat di luar jam kerja
 Masih adanya budaya
paradigma sakit
Cakupan SD dengan PHBS 89,78% 100%  Anggapan bahwa kesehatan Rendahnya Cakupan SD
tatanan sehat utama dan adalah tanggung jawab dengan tatanan PHBS
paripurna pemerintah saja tatanan sehat utama dan
 Pertemuan di tingkat paripurna
Cakupan dokter kecil terlatih 9,30% 15% masyarakat di luar jam kerja Rendahnya cakupan dokter
 Masih adanya budaya kecil terlatih
Cakupan Balita datang di 74,56% 80% paradigma sakit Rendahnya cakupan balita
posyandu  Pelaku/ penggerak ditimbang secara rutin
pembangunan belum
berwawasan sehat

81
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KONDISI STANDAR
ASPEK KAJIAN YANG YANG PERMASALAHAN
DICAPAI DIHARAPKAN
INTERNAL EKSTERNAL

e. Program Penyehatan  Lemahnya sistem pencatatan  Rendahnya kesadaran


Lingkungan dan pelaporan PHBS
Cakupan Damiu memenuhi 83% 100%
 Pelaksanaan petugas HS  Kemampuan ekonomi
syarat
kurang optimal masyarakat
Cakupan rumah makan 87% 100%
memenuhi syarat
Persentase keluarga dengan 90% 68%
rumah sehat
Persentase rumah dengan 92,50% 96%
angka bebas jentik >95%
Persentase air bersih 48% 80%
memenuhi syarat
bakteriologis
Angka house indeks nyamuk 10,70 0
di sekolahan
f. Program Pengawasan
Obat & Makanan
Cakupan apotik memenuhi 94 % 100%  Lemahnya penerapan  Dukungan dari Organisasi
syarat perundang-undangan Profesi dalam membantu

82
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KONDISI STANDAR
ASPEK KAJIAN YANG YANG PERMASALAHAN
DICAPAI DIHARAPKAN
INTERNAL EKSTERNAL

Cakupan Keamanan Pangan 84 % 85 %  Jumlah nakes tidak perijinan dan pengawasan.


sebanding dengan jumlah  Letak geografis kota mudah
sarana farmasi yang ada dijangkau dalam
 Belum adanya sistem pemasaran dan
punishment pengawasan

g. Program Sumber Daya


Kesehatan
Persentase tenaga 94% 100%  Lemahnya penerapan  Banyaknya jumlah sarkes  Belum semua tenaga
fungsional yang bersertifikat perundang-undangan.  Adanya mutasi nakes ke kesehatan fungsional
 Jumlah nakes tidak Puskesmas lain memiliki sertifikat
sebanding dengan jumlah fungsional
Persentase tenaga 83,8% 100% sarana farmasi yang ada.  Belum semua tenaga
kesehatan yang sudah  Belum adanya sistem kesehatan memiliki ijin
melaksanakan sertifikasi punishment registrasi
 Kurangnya kesadaran Nakes
tentang pentingnya registrasi
dan sertifikasi
 Belum semua Nakes
mengetahui tentang
ketentuan registrasi dan
sertifikasi

83
3.2. Identifikasi Isu-Isu Strategis

Isu-isu strategis yang berhubungan dengan timbulnya permasalahan


dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Tabel 16. Identifikasi Isu-isu Strategis

Isu Strategis
No Dinamika Dinamika Lain-
Dinamika Regional/Lokal
Internasional Nasional lain
(1) (2) (3) (4) (5)
 Perubahan iklim  Globalisasi  Mobilitas penduduk yang tinggi antar wilayah
yang ekstrem seperti di Provinsi Jawa Tengah dan antar provinsi
sebagai dampak implementasi mempercepat sebaran penyakit menular. Hal
dari global WTO, APEC, ini mengakibatkan angka kesakitan dan
warming dan AFTA kematian karena penyakit menular
mengakibatkan  Tingkat kematian meningkat misalnya HIV/AIDS, Flu Burung
adanya dan tingkat dan DBD.
pergeseran strain kesakitan secara  Ketersediaan dan alokasi pembiayaan
virus beberapa konsisten kesehatan baik dari pemerintah, masyarakat,
penyakit seperti didapatkan lebih swasta dan dunia usaha masih rendah,
DBD dan siklus tinggi pada belum tertata secara terpadu dan
hidup vektor yang kelompok terorganisir dan belum terlihat jelas
semakin cepat. dengan sosial pembagian tugasnya.
Semakin luas ekonomi rendah.  Belum semua pemerintah Kabupaten / Kota
daerah endemis di Provinsi Jawa Tengah menerapkan
DBD karena pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah
nyamuk vektor (Jamkesda).
DBD bisa hidup di  Jaringan kemitraan dengan berbagai pihak
daerah termasuk sektor pemerintah dan dunia
pegunungan. usaha belum optimal. Kemitraan yang telah
dibangun belum menampakkan kepekaan,
kepedulian dan rasa memiliki terhadap
permasalahan dan upaya kesehatan.
 Tatanan kerjasama antar lintas program
dalam keamanan obat dan makanan (Badan
POM, Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota), lintas sektor dan
organisasi profesi terkait serta lembaga
masyarakat, dalam pembinaan,
pengendalian dan pengawasan, sejak dari
produksi, distribusi sampai dengan
pemanfaatannya, belum optimal.

84
Faktor-faktor yang menghambat dan mendorong pelayanan Dinas Kesehatan
terhadap pencapaian visi, misi Walikota dan Wakil Walikota dapat diidentifikasi
pada tabel sebagai berikut :

Tabel 17. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD


Terhadap Pencapaian Visi, Misi, Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
VISI : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Kota Dilandasi
Spirit Solo Sebagai Kota Budaya
No. Misi dan Program Permasalahan Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Walikota & Wakil Pelayanan SKPD
1 Misi 5
Meningkatkan
pelayanan dan
perluasan akses
masyarakat di
bidang kesehatan,
diantaranya melalui
program
pemeliharaan
kesehatan
masyarakat
Surakarta (PKMS),
meningkatkan
kualitas kesehatan
bersertifikasi ISO,
makin
memberdayakan
Posyandu Balita dan
Lansia, perbaikan
gizi masyarakat
serta menekan
angka kematian ibu
dan bayi.
Program a. Tidak tercapainya  Kesehatan belum Komitmen global
Pencegahan dan penurunan angka menjadi kebutuhan MDG’s ditargetkan
Penanggulangan kesakitan demam yang dirasakan oleh tercapai 50% pada
Penyakit berdarah menjadi 4 setiap individu, tahun 2015. Dari
per 10.000 penduduk keluarga dan delapan point
(capaian : 10,19 per masyarakat komitmen, tiga
10.000 penduduk)  Belum aktifnya diantaranya adalah

85
VISI : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Kota Dilandasi
Spirit Solo Sebagai Kota Budaya
No. Misi dan Program Permasalahan Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Walikota & Wakil Pelayanan SKPD
b. Masih ditemukannya Pokjanal DBD yang indikator yang
angka kematian ada berhubungan
demam berdarah  Belum adanya langsung dengan
(capaian : 1,6, target kesamaan visi antara masalah kesehatan
1) petugas kesehatan yaitu tujuan :
c. Tidak tercapainya dengan masyarakat 4) Penurunan angka
angka penemuan dalam penanggulangan kematian anak,
penderita TB paru DBD 5) Peningkatan
sebesar 80 %,  Tanah Kosong yang kesehatan ibu,
capaian : 74,1 % pemiliknya tidak dan
d. Belum semua diketahui 6) Upaya
kalurahan bebas KLB  Mobilitas penduduk menghentikan
(capaian : 94,1 %, yang tinggi antar penyebaran
target : 100%) wilayah di terhadap penyakit
SUBOSUKAWONOSRATEN (khususnya
 Tingginya kepadatan HIV/AIDS,
penduduk, malaria, TB dan
meningkatnya potensi penyakit lainnya).
penularan penyakit Sedangkan indikator
 Belum semua yang tidak
masyarakat sadar akan berhubungan
PHBS langsung dengan
 Kemampuan petugas masalah kesehatan
untuk menggerakkan ada 2, yaitu :
PSM masih kurang 1) Memberantas
 Kurangnya advokasi ke kemiskinan dan
stake holder untuk kelaparan
kegiatan 7) Menjamin
pemberdayaan kelestarian
masyarakat lingkungan hidup
 Kurangnya variasi dan
inovasi metode yang
digunakan petugas
dalam pemberdayaan
masyarakat
 Kurangnya kepatuhan
petugas terhadap SOP
penanganan penderita
DBD

86
VISI : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Kota Dilandasi
Spirit Solo Sebagai Kota Budaya
No. Misi dan Program Permasalahan Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Walikota & Wakil Pelayanan SKPD
 Adanya beban ganda
petugas
 Lemahnya sistem
Surveilans
 Kurangnya kepatuhan
petugas dalam
memenuhi SOP
penemuan penderita
TB
 Kurangnya petugas
Wasor
Program Perbaikan  Belum semua balita  Kurangnya kesadaran
Gizi yang ditimbang naik masyarakat untuk
berat badannya berPHBS
(capaian 68,17 %,  Adanya pantangan
target 80 %) terhadap makanan bagi
 Persentase ibu bumil
hamil KEK (capaian  Tingkat Pendidikan
5,78 %, target 5 %) keluarga
 Masih ditemukannya  Rendahnya akses
garam yang terhadap informasi
kandungan kesehatan
yodiumnya kurang,  Faktor ibu bekerja
beredar di pasar  Gencarnya promosi
(capaian 78.23%, susu Formula
target 90%).  Kurangnya kesadaran
 Masih rendahnya  Kurangnya akses
cakupan ASI informasi tentang
eksklusif (capaian : pentingnya ASI
32,27 % target :
50%)
Program Promosi a. Upaya penyuluhan  Metode promosi  595 posyandu
Kesehatan P3 NAPZA oleh kesehatan belum balita dan 319
petugas kesehatan dikembangkan secara posyandu lansia
(capaian 8,3%, optimal  51 Kalurahan
target : 30%)  Belum ada sistem Siaga
b. Cakupan SD dengan pencatatan dan  Peran Kader
PHBS tatanan sehat pelaporan kegiatan Kesehatan
utama dan paripurna pemberdayaan (Dokter Kecil,

87
VISI : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Kota Dilandasi
Spirit Solo Sebagai Kota Budaya
No. Misi dan Program Permasalahan Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Walikota & Wakil Pelayanan SKPD
(capaian : 89,78 %, masyarakat dan KKR, Saka Bakti
target : 100 %) promosi kesehatan Husada, Karang
c. Cakupan dokter  Belum berjalannya Taruna)
kecil terlatih sistem evaluasi  CSR dengan
(capaian : 9,3 %, (promosi dan dunia usaha
target : 15 %) pemberdayaan)  Dukungan dari
d. Cakupan balita  Belum adanya tenaga PKK di semua
datang di posyandu fungsional penyuluh tingkatan
(capaian 74,56 %, kesehatan di tiap  Kemitraan
target 80 %) puskesmas dengan sekolah/
institusi
kesehatan
Program a. Kurangnya cakupan  Lemahnya penerapan  Dukungan dari
Pengawasan Obat apotik memenuhi perundang-undangan Org. Profesi
dan Makanan syarat (capaian : 94  Jumlah nakes tidak dalam membantu
%, target : 100 % sebanding dengan perijinan dan
b. Kurangnya jumlah sarana farmasi pengawasan.
Persentase yang ada  Letak geografis
keamanan pangan  Belum adanya sistem kota mudah
(capaian : 84 %, punishment dijangkau dalam
target : 85 %) pemasaran dan
pengawasan
Program Masih rendahnya  Petugas dan sasaran  Dukungan SKPD
Peningkatan cakupan deteksi dini tidak sesuai / terkait/ LSM/
Pelayanan tumbuh kembang banyaknya jumlah UKBM
Kesehatan Anak anak balita (capaian sasaran  Adanya jejaring
; 75,8 %, target :  Instrumen yang tidak antara unit
92,5 %) tersedia pelayanan
 Waktu yang kurang kesehatan dasar
memadai dan unit rujukan
milik pemerintah
maupun swasta
 Peran Institusi
Pendidikan
Program Kesehatan a. Tidak tercapainya  Kurangnya promosi  Adanya LSM
Remaja pelayanan tentang kesehatan peduli remaja
kesehatan remaja reproduksi  Adanya kegiatan
sebesar 70 %,  Kurangnya pembinaan/ KRR dari SKPD
capaian 32 % promosi KRR lain

88
VISI : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Kota Dilandasi
Spirit Solo Sebagai Kota Budaya
No. Misi dan Program Permasalahan Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Walikota & Wakil Pelayanan SKPD
b. Masih kurangnya
kelompok remaja
per kalurahan yang
diberi penyuluhan
KRR (capaian : 4,
target : 6)
Program a. Tidak tercapainya  Lemahnya sistem  Adanya
Penyehatan Persentase keluarga pencatatan dan Perundang-
Lingkungan dengan kepemilikan pelaporan undangan LH
jamban (capaian :  Petugas HS kurang  Adanya dukungan
82 %, target 88%) optimal dalam program lintas
b. Tidak tercapainya melaksanakan tugas sektoral
keluarga dengan
rumah sehat
(capaian : 68,46 %,
target : 90 %)
c. Tidak tercapainya
rumah dengan
bebas jentik >95%
(capaian: 92,5 %,
target : 96%)
d. Tidak tercapainya
kualitas air bersih
memenuhi syarat
bakteriologis
(capaian : 48 %,
target : 80 %)
Program Pelayanan Tidak tercapainya  Lemahnya sistem  Berkembangnya
Kesehatan Lansia cakupan pelayanan pencatatan pelayanan Posyandu Lansia
kesehatan pra usila kesehatan lansia  Adanya komitmen
dan usila (capaian 44 Pemerintah Kota
%, target : 60 %) dalam stimulan
dana operasional
Posyandu Lansia

89
VISI : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Kota Dilandasi
Spirit Solo Sebagai Kota Budaya
No. Misi dan Program Permasalahan Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Walikota & Wakil Pelayanan SKPD
Program Pelayanan Masih ditemukannya  Kualitas Pencatatan &  Adanya jejaring
Kesehatan Ibu kematian ibu Pelaporan belum antara unit
melahirkan sebesar sesuai yang pelayanan
91,36 per 100.000 diharapkan kesehatan dasar
kelahiran hidup (target  Keterbatasan kualitas dan unit rujukan
37 per 100.000 SDM pada aspek milik pemerintah
kelahiran hidup) tehnis maupun maupun swasta
manajerial  Adanya Peran
Institusi
Pendidikan dan
Organisasi Profesi

Jika dilihat dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah maka dapat ditelaah sebagai berikut :

Tabel 18. Permasalahan Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Surakarta


Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan dan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

Sasaran Jangka
No. Menengah Permasalahan
Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Kementerian Pelayanan SKPD
Kesehatan
1 2 3 4 5
1 Menurunnya angka  Tidak tercapainya  Kesehatan belum menjadi Komitmen global
kesakitan akibat penurunan angka kebutuhan yang dirasakan MDG’s ditargetkan
penyakit menular kesakitan demam oleh setiap individu, tercapai 50% pada
berdarah menjadi keluarga dan masyarakat tahun 2015. Dari
4 per 10.000  Belum aktifnya Pokjanal delapan point
penduduk (capaian DBD yang ada komitmen, tiga
: 10,19 per 10.000  Belum adanya kesamaan diantaranya adalah
penduduk) visi antara petugas indikator yang
 Masih kesehatan dengan berhubungan
ditemukannya masyarakat dalam langsung dengan
angka kematian penanggulangan DBD masalah kesehatan
demam berdarah  Tanah Kosong yang yaitu tujuan :
4) Penurunan

90
Sasaran Jangka
No. Menengah Permasalahan
Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Kementerian Pelayanan SKPD
Kesehatan
1 2 3 4 5
(capaian : 1,6, pemiliknya tidak diketahui angka kematian
target 1)  Mobilitas penduduk yang anak,
 Tidak tercapainya tinggi antar wilayah di 5) Peningkatan
angka penemuan SUBOSUKAWONOSRAT kesehatan ibu,
penderita TB paru EN dan
sebesar 80 %,  Tingginya kepadatan 6) Upaya
capaian : 74,1 % penduduk, meningkatkan menghentikan
 Belum semua potensi penularan penyebaran
kalurahan bebas penyakit terhadap
kasus KLB  Belum semua masyarakat penyakit
(capaian : 94,1 %, sadar akan PHBS (khususnya
target : 100%)  Kemampuan petugas HIV/AIDS,
untuk menggerakkan PSN malaria, TB dan
(Pemberantasan Sarang penyakit
Nyamuk) masih kurang lainnya).
 Kurangnya advokasi ke Sedangkan indikator
stake holder untuk yang tidak
kegiatan pemberdayaan berhubungan
masyarakat langsung dengan
 Kurangnya variasi dan masalah kesehatan
inovasi metode yang ada 2, yaitu :
digunakan petugas dalam 1) Memberantas
pemberdayaan kemiskinan dan
masyarakat kelaparan
 Kurangnya kepatuhan 7) Menjamin
petugas terhadap SOP kelestarian
penanganan penderita lingkungan hidup
DBD
 Adanya beban ganda
petugas
 Lemahnya sistem
Surveilans
 Kurangnya kepatuhan
petugas dalam memenuhi
SOP penemuan penderita
TB
 Kurangnya petugas
“Wasor”

91
Sasaran Jangka
No. Menengah Permasalahan
Faktor Penghambat Faktor Pendorong
Kementerian Pelayanan SKPD
Kesehatan
1 2 3 4 5
2 Meningkatnya Masih ditemukannya  Kualitas Pencatatan &  Dukungan SKPD
status kesehatan kematian ibu bersalin Pelaporan belum sesuai terkait/ LSM/
dan gizi sebesar 91,36 per yang diharapkan UKBM
masyarakat. 100.000 KLH (target  Keterbatasan kualitas  Adanya jejaring
37 per 100.000 KLH) SDM pada aspek tehnis antara unit
maupun manajerial pelayanan
kesehatan dasar
dan unit rujukan
milik pemerintah
maupun swasta
 Peran Institusi
Pendidikan

3.3. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan hasil identifikasi masalah, identifikasi faktor internal dan faktor


eksternal, ditentukan isu-isu utama yang perlu untuk segera ditindaklanjuti
adalah :
1. Penataan dan peningkatan kualitas SDM
2. Peningkatan Manajemen Pembangunan Kesehatan.
3. Menjalin kemitraan dan peran serta masyarakat.
4. Membudayakan Paradigma Sehat
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan.

92
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi
Visi pembangunan kesehatan Kota Surakarta yang ingin dicapai adalah
”Terwujudnya masyarakat Surakarta yang sehat, mandiri dan
berbudaya ”
Sesuai dengan visi, maka tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kota
Surakarta adalah penggerak pembangunan kesehatan guna terwujudnya
masyarakat Surakarta yang sehat, mandiri dan berbudaya.

4.2. Misi
Misi, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di Kota
Surakarta, bertanggung jawab secara tehnis terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran pembangunan kesehatan Kota Surakarta.
Untuk mewujudkan visi tersebut ada misi yang diemban yaitu :
1. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang paripurna.
Disamping berperan sebagai dinamisator, maka Dinas Kesehatan juga
melakukan pembangunan kesehatan yang meliputi: upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Kesehatan.
3. Meningkatkan sistem kewaspadaan dini penanggulangan penyakit.
Pengumpulan, pengolahan dan analisa data pengamatan penyakit
sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kejadian luar biasa dan
wabah penyakit.
4. Memantapkan manajemen kesehatan yang efektif, efisien dan
akuntabel.
Peningkatan kinerja dan mutu upaya kesehatan dilakukan oleh Dinas
Kesehatan melalui pengembangan kebijakan pembangunan
kesehatan, yang meliputi kebijakan manajerial, kebijakan tehnis serta
pengembangan standar dan pedoman berbagai upaya kesehatan.
Dengan terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel di
lingkungan Dinas Kesehatan, diharapkan fungsi-fungsi administrasi

93
kesehatan dapat terselenggara secara fektif dan efisien yang didukung
oleh sistem informasi kesehatan, IPTEK serta hukum kesehatan.
5. Meningkatkan upaya promotif preventif untuk mewujudkan budaya
hidup bersih dan sehat serta kemandirian masyarakat.
Lebih mengedepankan upaya promotif preventif tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif preventif lebih efisien
dibanding upaya kuratif dan rehabilitatif.
6. Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan.
Keberhasilan pembangunan berwawasan kesehatan tidak hanya
semata-mata hasil usaha keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat
dipengaruhi oleh kontribusi dari berbagai sektor pembangunan lainnya.
Dinas Kesehatan berperan sebagai penggerak utama dalam
memfasilitasi sektor-sektor lain agar segala upayanya memberikan
kontribusi yang positif terhadap perwujudan pembangunan
berwawasan kesehatan.
Peran aktif masyarakat termasuk swasta, sangat penting dan akan
menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Potensi
masyarakat termasuk swasta, baik berupa organisasi, upaya, tenaga,
dana, sarana, teknologi serta mekanisme pengambilan keputusan,
merupakan aset yang cukup besar untuk digalang.
Masyarakat tidak hanya sebagai objek pembangunan tetapi sekaligus
sebagai subjek pembangunan. Masyarakat dapat berpartisipasi aktif
dalam melayani, melaksanakan advokasi, serta mengkritisi
pembangunan kesehatan baik secara individu, kelompok maupun
masyarakat luas.

4.3. Tata Nilai


1. Jujur
2. Disiplin
3. Komitmen
4. Team work (kerja sama)
5. Profesional

94
4.4. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah
Berdasarkan rumusan visi, misi, dan tata nilai maka dirumuskan tujuan,
sasaran, strategi dan kebijakan selama 2011 s/d 2015 sebagaimana
termuat pada tabel sebagai berikut :

95
Tabel 19. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan 2011-2015

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th


1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Meningkatnya derajat Peningkatan keselamatan
kesehatan ibu, anak, Ibu Melahirkan meliputi:
remaja dan lansia
Menurunkan Angka Jumlah kematian ibu per
131 111 91 71 50
kematian ibu dari 157 per 100.000 KLH
100.000 klh tahun 2009
menjadi 50 per 100.000 klh
pada tahun 2015
Mempertahankan Cakupan Persentase pelayanan
100% 100% 100% 100% 100%
pelayanan ibu hamil K1 ibu hamil K1
100% tahun 2015
Meningkatkan cakupan Persentase pelayanan
98% 100% 100% 100% 100%
pelayanan ibu hamil K4 dari ibu hamil K4
96% tahun 2009 menjadi
100% tahun 2015
Mempertahankan Cakupan Persentase pertolongan
100% 100% 100% 100% 100%
pertolongan persalinan persalinan tenaga
tenaga kesehatan 100% kesehatan
tahun 2015
Mempertahankan Cakupan Persentase penanganan
100% 100% 100% 100% 100%
penanganan ibu hamil/ ibu ibu hamil/ ibu bersalin risti
bersalin risti 100% tahun
2015

96
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatkan cakupan Persentase cakupan
75% 77% 80% 80% 80%
akseptor KB Aktif dari 72% akseptor KB aktif
tahun 2009 menjadi 80%
tahun 2015
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Anak meliputi :
Menurunkan Angka Jumlah kematian balita
0,18 0,175 0,17 0,16 0,15
kematian balita dari 0,2 per per 1000 KLH
1000 klh tahun 2009 menjadi
0,15 pada tahun 2015
Menurunkan Angka Jumlah kematian bayi per
5,2 4,8 4,5 4,2 4
kematian bayi dari 5,7 per 1000 KLH
1000 klh menjadi 4 pada
tahun 2015
Mempertahankan cakupan Cakupan pelayanan
100% 100% 100% 100% 100%
pelayanan neonatal (KN1) neonatal (KN1)
100% tahun 2015
Cakupan pelayanan Cakupan pelayanan
98% 98,5% 99% 99,5% 100%
neonatal (KN3) dari 97,7% neonatal (KN3)
menjadi 100% tahun 2015

Meningkatkan cakupan Cakupan deteksi dini


80% 85% 90% 95% 100%
deteksi dini tumbuh tumbuh kembang balita
kembang balita menjadi 100
% tahun 2015
Mempertahankan cakupan Persentase penanganan
100% 100% 100% 100% 100%
penanganan Berat Bayi BBLR

97
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lahir Rendah 100% tahun
2015
Peningkatan pelayanan
kesehatan reproduksi
remaja meliputi :
Cakupan pelayanan Persentase pelayanan
54% 58% 63% 67% 70%
kesehatan remaja dari kesehatan remaja
48,3% menjadi 70% tahun
2015
Meningkatnya jumlah Jumlah kelompok remaja
5 5 6 6 6
kelompok remaja per per kalurahan yang dibina
kalurahan yang diberi
penyuluhan KRR dari 2
menjadi 6 tahun 2015
Meningkatnya cakupan Persentase remaja yang
2,75 3 3,3 3,7 4
remaja yang mendapat mendapat konseling di
konseling KRR di puskesmas
Puskesmas sebesar 4 %
dari jumlah remaja pada
tahun 2015
Meningkatnya persentase Persentase kader
3% 5% 5% 5% 5%
cakupan kader kesh remaja kesehatan SMP dan SMA
SMP dan SMA sebesar 5%
pada tahun 2015
Mempertahankan cakupan Persentase penjaringan
100% 100% 100% 100% 100%
penjaringan kesehatan kesehatan siswa SD
siswa SD 100%

98
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatkan cakupan SMP Persentase penjaringan
15% 20% 20% 25% 25%
yg melaksanakan kesehatan siswa SMP
penjaringan kesehatan dari
8% tahun 2009 menjadi 25
% pada tahun 2015
Meningkatkan cakupan SMA Persentase penjaringan
15% 20% 20% 25% 25%
yg melaksanakan kesehatan siswa SMA
penjaringan kesehatan dari
8,5% tahun 2009 menjadi 25
% pada tahun 2015
Meningkatkan cakupan Persentase pelayanan
40% 45% 50% 55% 60%
pelayanan usila dari 11,23% kesehatan pra usila dan
menjadi 60% pada tahun usila
2015
2 Menurunnya angka Menurunnya angka Angka kesakitan demam
10 8 6 5 4
kesakitan dan kematian kesakitan DBD dari 13,2 berdarah per 10.000
penyakit menular dan tahun 2009 menjadi 4 tahun penduduk
penyakit tidak menular 2015
Menurunnya angka Angka kematian demam
1 1 1 1 1
kematian DBD dari 1,02 berdarah
tahun 2009 menjadi 1%
tahun 2015
Mempertahankan Penanganan kasus
100 100 100 100 100
Penanganan kasus DBD demam berdarah
100% tahun 2015

99
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Menurunnya angka HI Angka House Indeks
<5 <5 <5 <5 <5
nyamuk di pemukiman Pemukiman < 5
sebesar 8,1 tahun 2009
menjadi < 0.5 tahun 2015
Menurunnya angka House Angka House Indeks
0 0 0 0 0
Indeks nyamuk di sekolah nyamuk di Sekolahan
sebesar 15,2 tahun 2009
menjadi 0 tahun 2015
Menurunnya angka HI Angka House Indeks
0 0 0 0 0
Tempat - tempat umum tempat -tempat umum
sebesar 5,5 % tahun 2009
menjadi 0 tahun 2015
Meningkatnya angka Angka penemuan
80 80 84 88 90
penemuan TB Paru dr 76,2 penderita TB paru
tahun 2009 menjadi 90
tahun 2015
Mempertahankan angka Angka kesembuhan TB
98 98 98 98 98
kesembuhan TB Paru 98 % paru
tahun 2015
Meningkatnya Penemuan Penemuan kasus HIV
0,60% 0,7% 0,8% 0,9% 1%
kasus HIV dari 0,35% tahun
2009 menjadi 1% tahun
2015
Dua (2) Puskesmas Jumlah puskesmas
2 2 2 2 2
menyelenggarakan menyelenggarakan
pelayanan VCT tahun 2015 pelayanan VCT

100
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
100% puskesmas Persentase Puskesmas
100% 100% 100% 100% 100%
melakukan sosialisasi PTM melakukan sosialisasi
tahun 2015 PTM tahun 2015
100% puskesmas
Persentase puskesmas 100% 100% 100% 100% 100%
melakukan deteksi dini PTM
melakukan deteksi dini
tertentu tahun 2015
PTM tertentu tahun 2015
Mempertahankan kalurahan
Persentase kalurahan 100% 100% 100% 100% 100%
UCI 100% tahun 2015
mencapai UCI
Meningkatnya angka
Angka penemuan AFP >2 >2 >2 >2 >2
penemuan AFP dr 1,6
per 100.000 penduduk <
menjadi > 2 tahun 2015
15 tahun
Mempertahankan
Persentase kalurahan 100% 100% 100% 100% 100%
penanganan KLB < 24 jam
KLB ditangani < 24 jam
100% tahun 2015
3 Meningkatnya Meningkatnya kepemilikan
Persentase keluarga 90% 90% 90% 90% 90%
pengawasan dan jamban dari 88% tahun 2009
dengan kepemilikan
pembinaan kesehatan menjadi 90% tahun 2015
jamban
lingkungan
Meningkatnya kepemilikan
Persentase keluarga 87% 90% 90% 90% 90%
SPAL dari 86% tahun 2009
dengan kepemilikan
menjadi 90% tahun 2015
SPAL
Meningkatnya keluarga dg
Persentase keluarga 85% 90% 94% 98% 100%
akses Air Bersih dari 80%
dengan akses air bersih
tahun 2009 menjadi 100%
tahun 2015

101
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatnya keluarga dg
Persentase keluarga 71% 72% 73% 74% 75%
rumah sehat dari 70,7%
dengan rumah sehat
menjadi >75% tahun 2015
Meningkatnya angka bebas Persentase rumah
95% 95% 95% 95% 95%
jentik dari 91,9% tahun 2009 dengan angka bebas
menjadi 95% tahun 2015 jentik >95%
Mempertahankan TTU MS Persentase TTU
80% 80% 80% 80% 80%
80% tahun 2015 memenuhi syarat
Meningkatnya TPM
Persentase TPM 86% 87% 88% 89% 90%
Memenuhi Syarat (MS) dari
memenuhi syarat
84% tahun 2009 menjadi 90
% tahun 2015
Meningkatnya Air Bersih
Persentase air bersih 80% 80% 80% 80% 80%
Memenuhi Syarat (AB MS)
memenuhi syarat
bakteriologis dari 49 tahun
bakteriologis
2009 menjadi 80 tahun 2015
Mempertahankan jamban
Persentase jamban 85% 85% 85% 85% 85%
Memenuhi Syarat (MS) 85%
memenuhi syarat
tahun 2015
Mempertahankan cakupan
Persentase RM 100% 100% 100% 100% 100%
Rumah Makan memenuhi
memenuhi syarat
syarat 100% tahun 2015
Meningkatnya cakupan
Persentase DAM 85% 87% 90% 95% 100%
Depot Air Minum Memenuhi
memenuhi syarat
Syarat (DAM MS) dari 76%
tahun 2009 menjadi 100%

102
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
tahun 2015
4 Meningkatnya status Meningkatnya persentase Persentase Kalurahan
96% 97% 98% 99% 100%
gizi masyarakat kalurahan bebas rawan gizi bebas rawan gizi
pada dari 96,08% tahun
2009 menjadi 100% tahun
2015
Menurunnya persentase Persentase balita gizi
0,04% 0,035% 0,03% 0,025% 0,02%
balita gizi buruk dari 0,05 % buruk
tahun 2009 menjadi 0,02%
tahun 2015
Menurunnya persentase Persentase balita gizi
6,40% 6,00% 5,6% 5,3% 5%
balita gizi kurang dari 6,8% kurang
tahun 2009 menjadi 5%
Tahun 2015
Meningkatnya persentase Persentase balita naik
76% 77% 78% 79% 80%
balita naik berat badan dari berat badan
69,1% tahun 2009 menjadi
80% tahun 2015
Menurunnya persentase Persentase ibu hamil
4,20% 4,00% 3,70% 3,30% 3%
Bumil KEK dari 4,42% KEK
tahun 2009 menjadi 3%
tahun 2015
Meningkatnya persentase Persentase gizi baik anak
76% 77% 78% 79% 80%
anak SD dengan gizi baik SD
dari 76,03% tahun 2009
menjadi 80% tahun 2015

103
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatnya persentase Cakupan ASI Eksklusif
35% 40% 43% 47% 50%
ASI Eksklusif dari 30,6%
tahun 2009 menjadi 50%
tahun 2015
Meningkatnya persentase Persentase pemberian
40% 55% 70% 85% 100%
pemberian makanan makanan pendamping
pendamping ASI pada anak ASI pada Anak Usia 6 -
usia 6 - 24 bln keluarga 24 bln keluarga miskin
miskin dari 30% tahun 2009
menjadi 100 % tahun 2015
Mempertahankan Persentase bayi
100% 100% 100% 100% 100%
persentase bayi mendapat mendapat kapsul vitamin
kapsul vitamin A 100% A dosis tinggi
tahun 2015
Mempertahankan Persentase Balita
100% 100% 100% 100% 100%
persentase balita mendapat mendapat vitamin A dosis
kapsul vitamin A 100% tinggi 2x setahun
tahun 2015
Meningkatnya persentase Persentase ibu nifas
92% 94% 96% 98% 100%
ibu nifas mendapat kapsul mendapat kapsul vitamin
vitamin A dari 90,5% tahun A dosis tinggi
2009 menjadi 100% tahun
2015
Meningkatnya persentase Cakupan ibu hamil
92% 94% 96% 98% 100%
ibu hamil mendapat Fe90 mendapat tablet Fe 90
dari 90,1% tahun 2009 tablet
menjadi 100% tahun 2015

104
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatnya persentase Cakupan garam beredar
78,50% 80% 83% 86% 90%
garam beredar memenuhi memenuhi syarat
syarat dari 78,23% tahun
2009 menjadi 90% tahun
2015
Meningkatnya persentase Cakupan masyarakat
95% 95,50% 96,00% 96,50% 97,00%
masyarakat mengkonsumsi mengkonsumsi yodium
yodium dari 94,97% tahun cukup
2009 menjadi 97% tahun
2015
Meningkatnya persentase Cakupan kalurahan
70% 75% 80% 80,90% 90%
kalurahan dengan yodium dengan yodium baik
cukup dari 66,7% tahun
2009 menjadi 90% tahun
2015
5 Tersedianya sumber Mempertahankan pelayanan Persentase kunjungan
18,80% 18,80% 18,80% 18,80% 18,80%
daya kesehatan yang rawat jalan Puskesmas baru rawat jalan di
berkualitas untuk sebesar 18,8% sampai Puskesmas
mewujudkan pelayanan dengan tahun 2015
sesuai standar
Meningkatnya jumlah Jumlah Kunjungan
160 165 170 175 180
kunjungan Puskesmas dari puskesmas orang per
156 org/hr th 2009 menjadi hari
180 orang/hari th 2015
Mempertahankan kualitas Persentase kemampuan
100 100 100 100 100
pelayanan gawat darurat di gawat darurat
Puskesmas dan rumah sakit
yang telah tersedia 100%

105
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tercapainya pelayanan Persentase pelayanan
0,42% 0,44% 0,46% 0,48% 0.5%
rawat inap Puskesmas rawat inap
0,5% tahun 2015
Mempertahankan Persentase penanganan
100% 100% 100% 100% 100%
penanganan pelayanan pelayanan rawat jalan
rawat jalan maskin 100% Maskin
tahun 2015
Mempertahankan Persentase penanganan
100% 100% 100% 100% 100%
penanganan pelayanan pelayanan rawat inap
rawat inap maskin 100% Maskin
tahun 2015
Peningkatan pelayanan Persentase pelayanan
0,13% 3,00% 5,00% 7% 10,00%
kesehatan jiwa dari 0,13% kesehatan jiwa di
tahun 2009 menjadi 10% Puskesmas dan Rs diluar
tahun 2015 RS Jiwa
Mempertahankan Persentase RS dan PMI
100% 100% 100% 100% 100%
persentase pelayanan yang menyediakan darah
transfusi darah 100% tahun
2015
Meningkatnya jumlah Persentase kegiatan UKK
42% 44% 46% 48% 50%
Puskesmas Puskesmas
menyelenggarakan UKK dari
40% tahun 2009 menjadi
50% tahun 2015
Meningkatnya Puskesmas Jumlah Puskesmas yang
9 10 11 12 13
yg mengalami peningkatan mengalami peningkatan
fisik dari 6 pd th 2009 mjd 13

106
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
pd th 2015
Meningkatnya Puskesmas Jumlah Puskesmas
6 10 12 14 16
pembantu yg mengalami Pembantu yang
peningkatan fisik dari 4 th mengalami peningkatan
2009 mjd 16 th 2015
Meningkatnya jumlah mobil Jumlah Pusling yang
22 22 24 27 27
pusling yang berfungsi berfungsi dengan baik
dengan baik dari 20 tahun
2009 menjadi 21 tahun 2015
Mempertahankan Persentase Puskesmas
100 100 100 100 100
puskesmas dengan alkes dengan alkes sesuai
sesuai standar 100% tahun standar
2015
Meningkatnya jumlah rumah Jumlah Rumah Dinas
7 3 3 3 3
dinas yang berfungsi dengan yang mengalami
baik dari 33 rumah dinas peningkatan
yang ada menjadi 52 tahun
2015
Meningkatnya gedung Pembangunan UPT
1 - - - -
kantor yang berfungsi Instalasi Farmasi
dengan baik pada tahun
2015
Meningkatkan jumlah Jumlah Puskesmas
10 12 14 16 17
Puskesmas bersertifikat ISO memiliki sertifikasi ISO
dari 7 tahun 2009 menjadi 2000:9001
17 pada tahun 2015

107
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mempertahankan Persentase pelayanan
100% 100% 100% 100% 100%
persentase cakupan perijinan tenaga
perijinan nakes dan sarkes kesehatan
100% pada tahun 2015
Mempertahankan pelayanan Persentase kunjungan
18,80% 18,80% 18,80% 18,80% 18,80%
rawat jalan Puskesmas baru rawat jalan di
sebesar 18,8% sampai Puskesmas
dengan tahun 2015
6 Meningkatnya Tersusunnya Perda Tersusunnya Perda
Ada Ada Ada Ada Ada
kemandirian Jamkesda pada tahun 2015 Jamkesda
masyarakat di bidang
Mempertahankan pelayanan Terpenuhinya Pelayanan
kesehatan 100% 100% 100% 100% 100%
dasar ASKES PNS 100 % Dasar ASKES PNS
7 Tersedianya sumber Meningkatnya ketersediaan Terpenuhinya jumlah dan
91% 92% 93% 94% 95%
daya kesehatan yang obat esensial di puskesmas jenis obat esensial di
berkualitas untuk dari 90% tahun 2009 UPT Puskesmas
mewujudkan pelayanan menjadi 95% pada tahun
sesuai standar 2015
Mempertahankan Persentase ketersediaan
100% 100% 100% 100% 100%
persentase pengadaan dan obat generik
ketersediaan obat generik
100% tahun 2015
Meningkatnya Puskesmas Persentase Puskesmas
90% 91% 92% 93% 95%
memenuhi syarat memenuhi syarat
pengelolaan kefarmasian pengelolaan kefarmasian
80% tahun 2009 menjadi
95% ditahun 2015

108
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatnya sarana
Cakupan sarana 90% 91% 92% 93% 95%
kefarmasian yang memenuhi
kesehatan memenuhi
ketentuan perundangan dari
syarat pelayanan
90% tahun 2009 menjadi
kefarmasian
95% ditahun 2015
Meningkatnya distributor
Persentase distributor 62% 64% 66% 68% 70%
makmin yg memenuhi syarat
mak.min memenuhi
dari 60% tahun 2009
syarat/aman
menjadi 70% pada tahun
2015
Meningkatnya IRTP yg
Persentase IRT 85% 87% 90% 93% 95%
memenuhi syarat kesehatan
memenuhi syarat
dari 82,5% tahun 2009
menjadi 95% tahun 2015
Meningkatnya pangan yang
Persentase keamanan 82% 83% 84% 85% 85%
beredar dipasaran yg
pangan yang beredar di
memenuhi syarat dari 80%
pasaran
tahun 2009 menjadii 85%
tahun 2015
Mempertahankan cakupan
Cakupan industri kecil 85% 87% 90% 95% 100%
Industri Kecil Obat
obat tradisional yg
Tradisional (IKOT) berijin yg
memenuhi CPOTB
memenuhi CPOTB tetap
100% pada tahun 2015
Meningkatnya ketersediaan
Terpenuhinya jumlah dan 91% 92% 93% 94% 95%
obat esensial di puskesmas
jenis obat esensial di
dari 90% tahun 2009
UPT Puskesmas
menjadi 95% pada tahun
109
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2015
8 Meningkatnya budaya Tersedianya tenaga
Persentase tenaga 70% 75% 80% 85% 90%
hidup bersih dan sehat kesehatan fungsional
fungsional yang
tersertifikasi dari 63,60 % th
bersertifikat
2009 mjd 90 % tahun 2015
Tercapainya cakupan rumah
Cakupan rumah tangga 65,00% 67,50% 70,00% 72,50% 75,00%
tangga sehat utama &
Sehat utama & paripurna
paripurna 75% th 2015
Meningkatnya persentase
Cakupan SD dengan 92% 95% 97% 100% 100%
cakupan SD dengan PHBS
PHBS tatanan sehat
tatanan sehat utama dan
utama dan paripurna
paripurna dari 92% pada
tahun 2009 menjadi 100%
pada tahun 2015
Meningkatkan persentase
Cakupan SLTP dengan 5% 15% 20% 30% 40%
cakupan SLTP dengan
PHBS tatanan sehat
PHBS tatanan sehat utama
utama dan paripurna
dan paripurna dari 2% pada
tahun 2009 menjadi 40%
pada tahun 2015
Meningkatkan persentase
Cakupan SLTA dengan 5% 10% 20% 30% 35%
cakupan SLTA dengan
PHBS tatanan sehat
PHBS tatanan sehat utama
utama dan paripurna
dan paripurna dari 1,4%
pada tahun 2009 menjadi
35% pada tahun 2015

110
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
9 Meningkatnya Meningkatnya persentase
Cakupan penyuluhan P3 5% 7,50% 10% 12,50% 15%
kemitraan dan peran cakupan penyuluhan P3
Napza
serta masyarakat di NAPZA dari 3,7% di tahun
bidang kesehatan 2009 menjadi 15% pada
tahun 2015
Meningkatnya upaya
kesehatan berbasis
masyarakat meliputi :
Meningkatnya persentase
Persentase posyandu 51,07% 51,07% 52,00% 53% 55%
posyandu dengan strata
mandiri
mandiri dari 51% tahun 2009
menjadi 55% pada tahun
2015
Meningkatnya persentase
Persentase kalurahan 65% 70% 75% 80% 80%
kalurahan siaga aktif dari
siaga aktif
60% pada tahun 2009
menjadi 80% pada tahun
2015
Meningkatnya persentase
Persentase dokter kecil 7,62% 9% 11% 13% 14%
cakupan dokter kecil terlatih
terlatih
dari 7,62% pada tahun 2009
menjadi 14% pada tahun
2015
10 Berkembangnya sistem Meningkatnya persentase Persentase Institusi
73% 75% 80% 85% 90%
informasi kesehatan institusi mengumpulkan data mengumpulkan data profil
yang efektif profil kesehatan secara tepat kesh secara tepat waktu
waktu dari 70% pada tahun
2009 menjadi 90% pada
111
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
tahun 2015
Tersedianya sistem Tersedianya sistem
Ada Ada Ada Ada Ada
informasi kesehatan yang informasi kesehatan
terintegrasi di Dinas yang terintegrasi di Dinas
kesehatan pada tahun 2015 kesehatan
11 Optimalnya fungsi Meningkatnya persentase
Persentase pelaporan 60% 70% 80% 90% 100%
regulasi Dinas pelaporan simkesda secara
sismkesda secara on-line
Kesehatan on-line dari 50% pada tahun
2009 menjadi 100% pada
tahun 2015
Meningkatkan persentase Persentase capaian SPM
76% 77% 78% 79% 80%
capaian SPM untuk tiap untuk tiap indikator ≥ 80
indikator dari 75% tahun %
2009 menjadi 80 % tahun
2015
Mempertahankan
Optimalnya fungsi 20 UPT 20 UPT 20 UPT 20 UPT 20 UPT
optimalnya fungsi pelayanan
pelayanan
di 20 UPT Dinas Kesehatan
Mempertahankan
Tersedianya dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
tersedianya dokumen
perencanaan terpadu
perencanaan terpadu di
Dinas Kesehatan 100%
tahun 2015
Mempertahankan
Tersedianya laporan 100% 100% 100% 100% 100%
tersedianya laporan
akuntabilitas kinerja
akuntabilitas kinerja 100%
tahun 2015

112
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mempertahankan Persentase pencapai
100% 100% 100% 100% 100%
pencapaian restribusi 100% Realisasi target restribusi
dari target tahun 2015
Tercapainya Dinas Tercapainya Dinas
100% 100% 100% 100% 100%
Kesehatan & UPT yang Kesehatan & UPT yang
melakukan analisa melakukan analisa
pemanfaatan barang 100% pemanfaatan barang
tahun 2015
Mempertahankan cakupan Persentase UPT yg
100% 100% 100% 100% 100%
UPT yang membuat membuat dokumen
dokumen perencanaan perencanaan
100% tahun 2015
Meningkatnya anggaran Persentase angggaran
10% 11% 12% 13% 15%
kesehatan dari 8,08% tahun kesehatan terhadap
2009 menjadi 15% tahun APBD kota
2015

113
4.5. STRATEGI
Untuk mencapai dan mewujudkan visi Pembangunan Kesehatan Kota
Surakarta pada tahun 2015, sesuai dengan misi yang telah ditetapkan
maka dalam periode 2011 – 2015 akan ditempuh strategi sebagai
berikut :
1. Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan
masyarakat, lintas sektor, institusi pendidikan kesehatan, sarana
kesehatan, organisasi profesi dan dunia usaha dalam rangka
sinergisme, koordinasi diantara pelaku pembangunan guna
mendorong pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Mewujudkan komitmen Pembangunan berwawasan kesehatan,
melalui peningkatan advokasi kesehatan kepada stake holder.
3. Mendorong pemerataan, jangkauan, dan mutu pelayanan
kesehatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
sesuai standar pelayanan minimal.
4. Memantapkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
di semua jenjang administrasi melalui pengembangan kebijakan,
sistem informasi, keterpaduan dalam perencanaan,
penatalaksanaan dan evaluasi serta memanfaatkan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanggulangi masalah
kesehatan.
5. Mengoptimalkan sumber daya kesehatan yang ada melalui
peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM kesehatan

4.6. KEBIJAKAN
1. Menggerakan dan mendorong kemitraan Lintas sektor dalam rangka
optimalisasi pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Memberdayakan masyarakat dan swasta dalam rangka
pengembangan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat.
3. Meningkatkan advokasi kesehatan untuk mewujudkan komitmen
pembangunan berwawasan kesehatan.

114
4. Mendorong dan menggerakan peningkatan mutu upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan.
5. Pemantapan dan peningkatan manajemen mutu sediaan farmasi,
perbekalan kesehatan termasuk makanan minuman.
6. Peningkatan keterpaduan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi di setiap jenjang administrasi.
7. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas di setiap jenjang
administrasi kesehatan.
8. Pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi kesehatan yang
cepat, tepat dan akurat di setiap jenjang administrasi kesehatan
dalam rangka pengambilan keputusan berdasarkan evident base.
9. Pengembangan perencanaan,pendistribusian, pendayagunaan serta
monitoring evaluasi sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
10. Penerapan registrasi dan sertifikasi SDM kesehatan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

115
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan Kota Surakarta selama lima tahun mendatang (2011-2015), maka
dilaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut :

INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)


INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Peningkatan Program Penyuluhan Jumlah 157 131 111 91 71 50 196,395 216,035 237,638 261,402 287,542
derajat keselamatan Ibu Peningkatan kesehatan kematian ibu
kesehatan Melahirkan Keselamatan bagi ibu hamil per 100.000
ibu, anak, meliputi : Ibu dari keluarga KLH
remaja dan Melahirkan kurang
lansia dan Anak mampu
Menurunkan
Angka kematian
ibu dari 157 per
100.000 klh
tahun 2009
menjadi 50 pada
tahun 2015
Mempertahankan Perawatan Persentase 100% 100 % 100 % 100% 100% 100% 88,500 97,350 107,085 117,794 129,573
Cakupan secara pelayanan
pelayanan ibu berkala ibu hamil K1
hamil K1 100% terhadap ibu
tahun 2015 hamil kurang
mampu

116
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatkan Pertolongan Persentase 96,2% 98% 100% 100% 100% 100% 100,000 110,000 121,000 133,100 146,410
cakupan persalinan pelayanan
pelayanan ibu bagi ibu hamil ibu hamil K4
hamil K4 dari dari keluarga
96% tahun 2009 kurang
menjadi 100% mampu
tahun 2015
Mempertahankan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan pertolongan
pertolongan persalinan
persalinan tenaga
tenaga kesehatan
kesehatan 100%
tahun 2015

Mempertahankan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%


Cakupan penanganan
penanganan ibu ibu hamil/ibu
hamil/ibu bersalin bersalin risti
risti 100% tahun
2015

Meningkatkan Program Peningkatan Persentase 72% 75% 77% 80% 80% 80% 23,000 25,300 27,830 30,613 33,674
cakupan Upaya Kesehatan cakupan
akseptor KB Aktif Kesehatan Masyarakat akseptor KB
dari 72% tahun Masyarakat aktif
2009 menjadi
80% tahun 2015

117
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Peningkatan Program
Pelayanan Peningkatan
Kesehatan Anak Pelayanan
meliputi: Kesehatan
Anak Balita
Menurunkan Penyuluhan Jumlah 0,19 0,18 0,175 0,17 0,16 0,15 18,17000 19,98700 21,98570 24,18427 26,60269
Angka kematian kesehatan kematian
balita dari dari anak dan balita per
0,2 per 1000 klh balita 1000 KLH
tahun 2009
menjadi 0,15
pada tahun 2015
Menurunkan Jumlah 5,7 5,2 4,8 4,5 4,2 4
Angka kematian kematian
bayi dari 5,7 per bayi per
1000 klh menjadi 1000 KLH
4 pada tahun
2015
Mempertahankan Pelatihan dan Cakupan 101% 100% 100% 100% 100% 100% 44,500 48,950 53,845 59,230 65,152
cakupan pendidikan pelayanan
pelayanan perawatan neonatal
neonatal (KN1) anak balita (KN1)
100% tahun
2015
Cakupan Cakupan 91,8% 98% 98,5% 99% 99,5% 100%
pelayanan pelayanan
neonatal (KN3) neonatal
dari 97.7% (KN3)
menjadi 100%
tahun 2015

118
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatkan Cakupan 74,0% 80% 85% 90% 95% 100%
cakupan deteksi deteksi dini
dini tumbuh tumbuh
kembang balitai kembang
menjadi 100 % balita
tahun 2015
Mempertahankan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
cakupan penanganan
penanganan BBLR
Berat Lahir
Rendah 100%
tahun 2015
Peningkatan Program
pelayanan Upaya
kesehatan Kesehatan
reproduksi Masyarakat
remaja meliputi :
Cakupan Peningkatan Persentase 48,3% 54% 58% 63% 67% 70% 91,0520 100,1460 110,1600 121,1760 133,2940
pelayanan Kesehatan pelayanan
kesehatan Masyarakat kesehatan
remaja dari remaja
48,3% menjadi
70% tahun 2015
Meningkatnya Jumlah 4 5 5 6 6 6
jumlah kelompok kelompok
remaja per remaja per
kalurahan yang kalurahan
diberi yang dibina
penyuluhan KRR
dari 2 menjadi 6
tahun 2015

119
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Persentase 2,5 2,75 3 3,3 3,7 4
cakupan remaja remaja yang
yang mendapat mendapat
konseling KRR di konseling di
Puskesmas puskesmas
sebesar 4 % dari
jumlah remaja
pada tahun 2015
Meningkatnya Persentase 3% 5% 5% 5% 5%
persentase kader
cakupan kader kesehatan
kesh remaja SMP dan
SMP dan SMA SMA
sebesar 5% pada
tahun 2015

Mempertahankan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%


cakupan penjaringan
penjaringan kesehatan
kesehatan siswa siswa SD
SD 100%
Meningkatkan Persentase 8% 15% 20% 20% 25% 25%
cakupan SMP yg penjaringan
melaksanakan kesehatan
penjaringan siswa SMP
kesehatan dari
8% tahun 2009
menjadi 25 %
pada tahun 2015

120
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatkan Persentase 8,5% 15% 20% 20% 25% 25%
cakupan SMA yg penjaringan
melaksanakan kesehatan
penjaringan siswa SMA
kesehatan dari
8.5% tahun 2009
menjadi 25 %
pada tahun 2015

Meningkatkan Program Pelayanan Persentase 35% 40% 45% 50% 55% 60% 9,425 10,368 11,404 12,545 13,799
cakupan Pelayanan Pemeliharaan pelayanan
pelayanan usila Kesehatan Kesehatan kesehatan
dari 11,23% Lansia pra usila dan
menjadi 60% usila
pada tahun 2015

Menurunnya Menurunnya Program Penyemprota Angka 13,2 10 8 6 5 4 446,935 491,629 540,792 594,870 654,358
angka angka kesakitan Pecegahan n/ fogging kesakitan
kesakitan dan DBD dari 13,2 dan sarang demam
kematian tahun 2009 Penanggulan nyamuk berdarah per
penyakit menjadi 4 tahun gan penyakit 10.000
menular dan 2015 menular penduduk
penyakit tidak Menurunnya Angka 1,02 1 1 1 1 1
menular angka kematian kematian
DBD dari 1,02 demam
tahun 2009 berdarah
menjadi 1%
tahun 2015

121
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Mempertahankan Penanganan 100 100 100 100 100 100
Penanganan kasus
kasus DBD demam
100% tahun berdarah
2015
Menurunnya Pencegahan Angka 8,1 <5 <5 <5 <5 <5 130,250 143,275 157,603 173,363 190,699
angka HI nyamuk Penularan House
di pemukiman Penyakit Indeks
sebesar 8.1 Endemik/Epid Pemukiman
tahun 2009 emik <5
menjadi <5
tahun 2015
Menurunnya Angka 15,2 0 0 0 0 0
angka House House
Indeks nyamuk Indeks
di sekolah nyamuk di
sebesar 15,2 Sekolahan
tahun 2009
menjadi 0 tahun
2015
Menurunnya Angka 5,5 0 0 0 0 0
angka HI Tempat House
- tempat umum Indeks
sebesar 5.5 % nyamuk
tahun 2009 tempat -
menjadi 0 tahun tempat
2015 umum

122
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Pelayanan Angka 76,2 80 80 84 88 90 222,295 262,764 311,304 369,564 439,476
angka penemuan pencegahan penemuan
TB Paru dr 76,2 dan penderita TB
tahun 2009 penanggulan paru
menjadi 90 tahun gan penyakit
2015 menular
Mempertahankan Angka 98 98 98 98 98 98
angka kesembuhan
kesembuhan TB TB paru
Paru 98 % tahun
2015
Meningkatnya Penemuan 0,35% 0,60% 0,7% 0,8% 0,9% 1%
Penemuan kasus kasus HIV
HIV dari 0,35%
tahun 2009
menjadi 1%
tahun 2015
Dua (2) Jumlah 0 2 2 2 2 2
Puskesmas puskesmas
menyelenggarak menyelengg
an pelayanan arakan
VCT tahun 2015 pelayanan
VCT
100% Persentase 0 100% 100% 100% 100% 100%
puskesmas Pusk esmas
melakukan melakukan
sosialisasi PTM sosialisasi
tahun 2015 PTM tahun
2015

123
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
100% Persentase 0% 100% 100% 100% 100% 100%
puskesmas puskesmas
melakukan melakukan
deteksi dini PTM deteksi dini
tertentu tahun PTM tertentu
2015 tahun 2015
Mempertahankan Peningkatan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 433,820 509,400 571,280 645,630 734,680
kel UCI 100% imunisasi kalurahan
tahun 2015 mencapai
UCI
Meningkatnya Peningkatan Angka 1,6 >2 >2 >2 >2 >2 75,000 86,000 99,200 115,040 134,040
angka penemuan surveilans penemuan
AFP dr 1,6 epidemiologi AFP per
menjadi ≥ 2 dan 100.000
tahun 2015 penggulanga penduduk <
n wabah 15 tahun

Mempertahankan Peningkatan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 66,950 76,340 87,608 101,129 117,354
penanganan KLB KIE kalurahan
< 24 jam 100% pencegahan KLB
tahun 2015 dan ditangani <
pemberantas 24 jam
an penyakit
Meningkatnya Meningkatnya Program Pengkajian Persentase 88% 90% 90% 90% 90% 90% 21,700 26,100 31,300 37,600 56,375
pengawasan kepemilikan pengembang pengembang keluarga
dan jamban dari 88% an lingkungan an lingkungan dengan
pembinaan tahun 2009 sehat sehat kepemilikan
kesehatan menjadi 90% jamban
lingkungan tahun 2015

124
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Persentase 86% 87% 90% 90% 90% 90%
kepemilikan keluarga
SPAL dari 86% dengan
tahun 2009 dengan
menjadi 90% kepemilikan
tahun 2015 SPAL
Meningkatnya Penyuluhan Persentase 80% 85% 90% 94% 98% 100% 37,000 40,700 44,770 49,247 54,171
keluarga dg menciptakan keluarga
akses Air Bersih lingkungan dengan
dari 80% tahun sehat akses air
2009 menjadi bersih
100% tahun
2015
Meningkatnya Sosialisasi Persentase 70,7% 71% 72% 73% 74% 75% 29,230 35,076 42,091 50,509 60,6108
keluarga dg pengembang keluarga
rumah sehat dari an lingkungan dengan
70,7% menjadi sehat rumah sehat
>75% tahun
2015
Meningkatnya Persentase 93,7% 95% 95% 95% 95% 95%
angka bebas rumah
jentik dari 91,9% dengan
tahun 2009 angka bebas
menjadi 95% jentik >95%
tahun 2015
Mempertahankan Persentase 80% 80% 80% 80% 80% 80%
TTU MS 80% TTU
tahun 2015 memenuhi
syarat

125
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Persentase 84% 86% 87% 88% 89% 90%
TPM Memenuhi TPM
Syarat (MS) dari memenuhi
84% tahun 2009 syarat
menjadi >90
tahun 2015
Meningkatnya Air Persentase 49% 80% 80% 80% 80% 80%
Bersih Memenuhi air bersih
Syarat (AB MS) memenuhi
bakteriologis dari syarat
49 tahun 2009 bakteriologis
menjadi 80 tahun
2015
Mempertahankan Persentase 85% 85% 85% 85% 85% 85%
jamban jamban
Memenuhi memenuhi
Syarat (MS) 85% syarat
tahun 2015
Pengawasan
dan
Pengendalian
Kesehatan
Mempertahankan Makanan Pengawasan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 19,000 20,900 22,990 25,289 27,818
cakupan Rumah dan RM
Makan Pengendalian memenuhi
memenuhi syarat Keamanan syarat
100% tahun dan
2015 Kesehatan
Makanan
Restaurant

126
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Persentase 76% 85% 87% 90% 95% 100%
cakupan Depot DAM
Air Minum memenuhi
Memenuhi syarat
Syarat (DAM
MS) dari 76%
tahun 2009
menjadi 100%
tahun 2015
Meningkatnya Meningkatnya Program Penyusunan Persentase 96,08% 96% 97% 98% 99% 100% 20,000 22,000 24,200 26,620 29,282
status gizi persentase Perbaikan peta informasi Kalurahan
masyarakat kalurahan bebas Gizi masyarakat bebas rawan
rawan gizi pada Masyarakat kurang gizi gizi
dari 96,08%
tahun 2009
menjadi 100%
tahun 2015
Menurunnya Pemberian Persentase 0,05% 0,04% 0,035% 0,03% 0,025% 0,02% 1.230,00 1.353,00 1.488,00 1.637,00 1.800,00
persentase balita tambahan balita gizi
gizi buruk dari makanan dan buruk
0,05 % tahun vitamin
2009 menjadi
0,02% tahun
2015
Menurunnya Persentase 6,80% 6,40% 6,00% 5,6% 5,3% 5%
persentase balita balita gizi
gizi kurang dari kurang
6,8% tahun 2009
menjadi 5%
Tahun 2015

127
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Persentase 69,10% 76% 77% 78% 79% 80%
persentase balita balita naik
naik berat badan berat badan
dari 69,1%
tahun 2009
menjadi 80%
tahun 2015
Menurunnya Persentase 4,42% 4,20% 4,00% 3,70% 3,30% 3%
persentase Bumil ibu hamil
KEK dari 4,42% KEK
tahun 2009
menjadi 3%
tahun 2015
Meningkatnya Persentase 76,03% 76,0% 77% 78% 79% 80%
persentase anak gizi baik
SD dengan gizi anak SD
baik dari 76,03%
tahun 2009
menjadi 80%
tahun 2015

128
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Persentase 30% 40% 55% 70% 85% 100%
Persentase pemberian
pemberian makanan
makanan pendamping
pendamping ASI ASI pada
pada Anak Usia Anak Usia 6
6 - 24 bln - 24 bln
keluarga miskin keluarga
dari 30% tahun miskin
2009 menjadi
100 % tahun
2015
Mempertahankan Penanggulan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 175,000 192,000 211,000 232,000 255,000
persentase bayi gan Kurang bayi
mendapat kapsul Energi protein mendapat
vitamin A 100% (KEP), kapsul
tahun 2015 anemia gizi vitamin A
besi, dosis tinggi
Gangguasn
Mempertahankan akibat Kurang Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
persentase balita Yodium Balita
mendapat kapsul (GAKY), mendapat
vitamin A 100% Kurang vitamin A
tahun 2015 Vitamin A dan dosis tinggi
Kekurangan 2x setahun
zat gizi mikro
lainnya

129
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Persentase 90,50% 92% 94% 96% 98% 100%
persentase ibu ibu nifas
nifas mendapat mendapat
kapsul vitamin A kapsul
dari 90,5% tahun vitamin A
2009 menjadi dosis tinggi
100% tahun
2015
Meningkatnya Cakupan ibu 90,10% 92% 94% 96% 98% 100%
persentase ibu hamil
hamil mendapat mendapat
Fe90 dari 90,1% tablet Fe 90
tahun 2009 tablet
menjadi 100%
tahun 2015
Meningkatnya Cakupan 78,23% 78,50% 80% 83% 86% 90%
persentase garam
garam beredar beredar
memenuhi syarat memenuhi
dari 78,23% syarat
tahun 2009
menjadi 90%
tahun 2015
Meningkatnya Pemberdayaa Cakupan 30,60% 35% 40% 43% 47% 50% 92,000 100,000 110,000 121,000 133,000
persentase ASI n masyarakat ASI
Eksklusif dari untuk Eksklusif
30,6% tahun pencapaian
2009 menjadi keluarga
50% tahun 2015 sadar gizi

130
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Cakupan 94,97% 95% 95,5% 96% 96,5% 97,0%
persentase masyarakat
masyarakat mengkonsu
mengkonsumsi msi yodium
yodium dari cukup
94,97% tahun
2009 menjadi
97% tahun 2015
Meningkatnya Cakupan 66,70% 70% 75% 80% 80,9% 90%
persentase kalurahan
kalurahan dengan
dengan yodium yodium baik
cukup dari
66,7% tahun
2009 menjadi
90% tahun 2015
Tersedianya Program
sumber daya Upaya
kesehatan Kesehatan
yang Masyarakat
berkualitas
untuk
mewujudkan
Mempertahankan Penyediaan Persentase 18,80% 18,8% 18,8% 18,8% 18,8% 18,8% 1.700,00 1.870,00 2.057,00 2.262,70 2.488,97
pelayanan
pelayanan rawat biaya kunjungan
sesuai
jalan Puskesmas operasional baru rawat
standar
sebesar 18,8% dan jalan di
sampai dengan pemeliharaan Puskesmas
tahun 2015

131
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
meningkatnya Jumlah 156 160 165 170 175 180
jumlah Kunjungan
kunjungan puskesmas
Puskesmas dari orang per
156 orang/hr hari
tahun 2009
menjadi 180
orang/hari th
2015
Mempertahankan Persentase 100 100 100 100 100 100
kualitas kemampuan
pelayanan gawat gawat
darurat di darurat
Puskesmas dan
rumah sakit yang
telah tersedia
100%
Tercapainya Persentase 0,28% 0,42% 0,44% 0,46% 0,48% 0.5%
pelayanan rawat pelayanan
inap Puskesmas rawat inap
0,5% tahun 2015
Mempertahankan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penanganan penanganan
pelayanan rawat pelayanan
jalan maskin rawat jalan
100% tahun Maskin
2015

132
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Mempertahankan Pemeliharaan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 54.089,856 59.498,842 65.448,726 71.993,598 79.192,958
penanganan dan penanganan
pelayanan rawat pemulihan pelayanan
inap maskin kesehatan rawat inap
100% tahun Maskin
2015
Peningkatan Peningkatan Persentase 0,13% 0,13% 3% 5% 7% 10% 750 800 900 1.000 1.100
pelayanan pelayanan pelayanan
kesehatan jiwa dan kesehatan
dari 0.13% tahun penanggulan jiwa di
2009 menjadi gan masalah Puskesmas
10% tahun 2015 kesehatan dan RS
diluar RS
Jiwa
Mempertahankan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
persentase RS dan PMI
pelayanan yang
transfusi darah menyediaka
100% tahun n darah
2015
Meningkatnya Persentase 40% 42% 44% 46% 48% 50%
jumlah kegiatan
Puskesmas UKK
menyelenggarak Puskesmas
an UKK dari 40%
tahun 2009
menjadi 50%
tahun 2015

133
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Program Pembanguna Jumlah 6 9 10 11 12 13 4.082,703 4.490,973 4.940,071 5.434,078 5.977,485
Puskesmas yg pengadaan, n Puskesmas Puskesmas
mengalami peningkatan yang
peningkatan fisik dan mengalami
dari 6 pd th 2009 perbaikan peningkatan
mjd 13 pd th sarana dan
2015 prasarana
puskesmas/p
uskesmas
pembantu
dan
jaringannya
Meningkatnya Pembanguna Jumlah 4 6 10 12 14 16 3.532,626 3.885,889 4.274,477 4.701,925 5.172,118
Puskesmas n Puskesmas Puskesmas
pembantu yg Pembantu Pembantu
mengalami yang
peningkatan fisik mengalami
dari 4 th 2009 peningkatan
mjd 16 th 2015

Meningkatnya Pengadaan Jumlah 20 22 22 24 27 27 200,000 400,000 600,000


jumlah mobil Puskesmas Mobil
pusling yang keliling Pusling yang
berfungsi dengan berfungsi
baik dari 20 dengan baik
tahun 2009
menjadi 21 tahun
2015

134
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Mempertahankan Pengadaan Persentase 100 100 100 100 100 100 1.000,000 1.100,000 1.210,000 1.331,000 1.464,100
puskesmas sarana dan Puskesmas
dengan alkes prasarana dengan
sesuai standar puskesmas alkes sesuai
100% tahun standar
2015
Meningkatnya Program Pembanguna Jumlah 33 7 3 3 3 3 840,805 375,000 412,500 453,750 499,125
jumlah rumah Peningkatan n Rumah Rumah
dinas yang Sarana dan Dinas Dinas yang
berfungsi dengan Prasarana mengalami
baik dari 33 Aparatur peningkatan
rumah dinas
yang ada
menjadi 52 tahun
2015
Meningkatnya Pembanguna Pembangun 1 - - - - 485,805 - - - -
gedung kantor n Gedung an UPT
yang berfungsi kantor Instalasi
dengan baik Farmasi
pada tahun 2015
Meningkatkan Program Evaluasi dan Jumlah 7 10 12 14 16 17 500,000 525,000 550,000 600,000 650,000
jumlah Standarisasi pengembang Puskesmas
Puskesmas Pelayanan an pelayanan memiliki
bersertifikat ISO Kesehatan kesehatan sertifikasi
dari 7 tahun 2009 ISO
menjadi 17pada 2000:9001
tahun 2015

135
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Mempertahankan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
persentase pelayanan
cakupan perijinan
perijinan nakes tenaga
dan sarkes 100% kesehatan
pada tahun 2015

Meningkatnya Tersusunnya Program Penyusunan Tersusunnya - Ada Ada Ada Ada Ada 150,000
kemandirian Perda Jamkesda Standarisasi standar Perda
masyarakat di pada tahun 2015 Pelayanan pelayanan Jamkesda
bidang Kesehatan kesehatan
kesehatan

Mempertahankan Program Kemitraan Terpenuhiny 100% 100% 100% 100% 100% 100% 313,445 313,445 313,445 313,445 313,445
pelayanan dasar Kemitraan Asuransi a Pelayanan
ASKES PNS 100 Peningkatan Kesehatan Dasar
% Pelayanan Masyarakat ASKES PNS
Kesehatan

136
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tersedianya Meningkatnya Program Obat Pengadaan Terpenuhiny 90% 91% 92% 93% 94% 95% 2.000 2.200 2.500 2.700 3.000
sumber daya ketersediaan & Perbekalan obat dan a jumlah dan
kesehatan obat esensial di Kesehatan perbekalan jenis obat
yang puskesmas dari kesehatan esensial di
berkualitas 90% tahun 2009 UPT
untuk menjadi 95% Puskesmas
mewujudkan pada tahun 2015
pelayanan
sesuai
standar
Mempertahankan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
persentase ketersediaan
pengadaan dan obat generik
ketersediaan
obat generik
100% tahun
2015

Meningkatnya Peningkatan Persentase 80% 90% 91% 92% 93% 95% 27.510 30.000 32.000 51.000 54.000
Puskesmas mutu Puskesmas
memenuhi syarat pelayanan memenuhi
pengelolaan farmasi, syarat
kefarmasian 80% komunitas pengelolaan
tahun 2009 dan rumah kefarmasian
menjadi 95% sakit
ditahun 2015

137
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Cakupan 90% 90% 91% 92% 93% 95%
sarana sarana
kefarmasian kesehatan
yang memenuhi memenuhi
ketentuan syarat
perundangan pelayanan
dari 90% tahun kefarmasian
2009 menjadi
95% ditahun
2015

Meningkatnya Program Peningkatan Persentase 60% 62% 64% 66% 68% 70% 20,000 40,000 40,000 40,000 60,000
distributor Pengawasan pengawasan distributor
makmin yg Obat dan keamanan mak.min
memenuhi syarat Makanan pangan dan memenuhi
dari 60% tahun bahan syarat/aman
2009 menjadi berbahaya
70% pada tahun
2015
Meningkatnya Persentase 82,5% 85% 87% 90% 93% 95%
IRTP yg IRT
memenuhi syarat memenuhi
kesehatan dari syarat
82,5% tahun
2009 menjadi
95% tahun 2015

138
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Persentase 81% 82% 83% 84% 85% 85% .
pangan yang keamanan
beredar pangan yang
dipasaran yg beredar di
memenuhi syarat pasaran
dari 80% tahun
2009 menjadii
85% tahun 2015
Meningkatkan Cakupan 76% 85% 87% 90% 95% 100%
cakupan Industri industri kecil
Kecil Obat obat
Tradisional tradisional
(IKOT) berijin yg yg
memenuhi memenuhi
CPOTB menjadi CPOTB
100% pada
tahun 2015
Tersedianya Program Pendidikan Persentase 63,60% 70% 75% 80% 85% 90% 100,000 110,000 120,000 130,000 140,000
tenaga Peningkatan dan pelatihan tenaga
kesehatan kapasitas formal fungsional
fungsional sumber daya yang
tersertifikasi dari aparatur bersertifikat
63,60 th 2009
mjd 90 tahun
2015
Meningkatnya Tercapainya Program Pengembang Cakupan 65% 67,5% 70% 72,5% 75% 402,518 422,643 443,776 465,964 489,263
budaya hidup cakupan rumah Promosi an media rumah
bersih dan tangga sehat Kesehatan promosi dan tangga
sehat utama & dan informasi Sehat
paripurna 75% th Pemberdayaa sadar hidup utama &
2015 n Masyarakat sehat paripurna

139
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Penyuluhan Cakupan SD 92% 92% 95% 97% 100% 100% 2.047,962 2.150,360 2.257,878 2.370,772 2.489,311
persentase masyarakat dengan
cakupan SD pola hidup PHBS
dengan PHBS sehat tatanan
tatanan sehat sehat utama
utama dan dan
paripurna dari paripurna
92% pada tahun
2009 menjadi
100% pada
tahun 2015
Meningkatkan Cakupan 2% 5% 15% 20% 30% 40%
persentase SLTP
cakupan SLTP dengan
dengan PHBS PHBS
tatanan sehat tatanan
utama dan sehat utama
paripurna dari dan
2% pada tahun paripurna
2009 menjadi
40% pada tahun
2015

140
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatkan Cakupan 1,40% 5% 10% 20% 30% 35%
persentase SLTA
cakupan SLTA dengan
dengan PHBS PHBS
tatanan sehat tatanan
utama dan sehat utama
paripurna dari dan
1,4% pada tahun paripurna
2009 menjadi
35% pada tahun
2015
Meningkatnya Cakupan 3,70% 5% 7,5% 10% 12,5% 15%
persentase penyuluhan
cakupan P3 Napza
penyuluhan P3
NAPZA dari
3,7% di tahun
2009 menjadi
15% pada tahun
2015
Meningkatnya Meningkatnya
kemitraan upaya kesehatan
dan peran berbasis
serta masyarakat
masyarakat di meliputi :
bidang
kesehatan

141
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Persentase 51,07% 51,07% 51,07% 52% 53% 55%
persentase posyandu
posyandu mandiri
dengan strata
mandiri dari 51%
tahun 2009
menjadi 55%
pada tahun 2015
Meningkatnya Persentase 60% 65% 70% 75% 80% 80%
persentase kalurahan
kalurahan siaga siaga aktif
aktif dari 60%
pada tahun 2009
menjadi 80%
pada tahun 2015
Meningkatnya Persentase 7,62% 7,62% 9% 11% 13% 14%
persentase dokter kecil
cakupan dokter terlatih
kecil terlatih dari
7,62% pada
tahun 2009
menjadi 14%
pada tahun 2015
Berkembang Program
nya sistem Standarisasi
informasi Pelayanan
kesehatan Kesehatan
yang efektif

142
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Meningkatnya Pembanguna Persentase 70% 73% 75% 80% 85% 90% 63,525 223,808 104,765 110,003 115,503
persentase n dan Institusi
institusi pemutakhiran mengumpulk
mengumpulkan data dasar an data profil
data profil standar kesh secara
kesehatan pelayanan tepat waktu
secara tepat kesehatan
waktu dari 70%
pada tahun 2009
menjadi 90%
pada tahun 2015

Tersedianya Tersedianya Ada Ada Ada Ada Ada


sistem informasi sistem
kesehatan yang informasi
terintegrasi di kesehatan
Dinas kesehatan yang
pada tahun 2015 terintegrasi
di Dinas
kesehatan

Meningkatnya Persentase 50% 60% 70% 80% 90% 100%


persentase pelaporan
pelaporan sismkesda
simkesda secara secara on-
on-line dari 50% line
pada tahun 2009
menjadi 100%
pada tahun 2015

143
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Optimalnya Meningkatkan Program Penyusunan Persentase 75% 76% 77% 78% 79% 80% 50,000 75,000 82,500 90,750 99,825
fungsi persentase Standarisasi standar capaian
regulasi capaian SPM Pelayanan pelayanan SPM untuk
Dinas untuk tiap Kesehatan kesehatan tiap indikator
Kesehatan indikator dari ≥ 80 %
75% tahun 2009
menjadi 80 %
tahun 2015
Mempertahankan Program Intensifikasi Optimalnya 20 UPT 20 UPT 20 UPT 20UPT 20 UPT 20UPT 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000
optimalnya fungsi Peningkatan dan fungsi
pelayanan di 20 dan Ekstensifikasi pelayanan
UPT Dinas Pengembang Sumber-
Kesehatan an Sumber
Pengelolaan Pendapatan
keuangan Daerah
Daerah
Mempertahankan Program Revitalisasi Tersedia 100% 100% 100% 100% 100% 100% 50,000 55,000 60,500 66,550 73,205
tersedianya Upaya sistem nya
dokumen Kesehatan kesehatan dokumen
perencanaan Masyarakat perencanaa
terpadu di Dinas n terpadu
Kesehatan 100%
tahun 2015
Mempertahankan Tersedia 100% 100% 100% 100% 100% 100%
tersedianya nya laporan
laporan akuntabili
akuntabilitas tas kinerja
kinerja 100%
tahun 2015

144
INDIKATOR TARGET CAPAIAN PAGU INDIKATIF (DALAM JUTAAN)
INDIKASI
TUJUAN SASARAN PROGRAM KINERJA 2009 Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
KEGIATAN
PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Mempertahankan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pencapaian pencapaian
restribusi 100% realisasi
dari target tahun target
2015 restribusi
Tercapainya Tercapainya 100% 100% 100% 100% 100%
Dinkes & UPT UPT &
yang melakukan Dinkes yang
analisa melakukan
pemanfaatan analisa
barang 100% pemanfaata
tahun 2015 n barang

Mempertahankan Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%


cakupan UPT UPT yg
yang membuat membuat
dokumen dokumen
perencanaan perencanaa
100% tahun n
2015
Meningkatnya Persentase 8,08% 10% 11% 12% 13% 15%
anggaran anggaran
kesehatan dari kesehatan
8,08% tahun terhadap
2009 menjadi APBD kota
15% tahun 2015

145
BAB VI
PENUTUP

Derajat kesehatan dan faktor penentu derajat kesehatan mengindikasikan


berbagai area masalah kesehatan masyarakat yang harus memperoleh prioritas
dalam Pembangunan Kesehatan Kota Surakarta sampai tahun 2015. Rumusan
Strategi Program Intervensi yang telah berhasil dirumuskan dalam dokumen ini
mencerminkan kerja sama, koordinasi dan integrasi unit-unit kerja dalam jajaran
kesehatan untuk mencapai tujuan Program Pembangunan Kota Surakarta bidang
Kesehatan periode waktu 2011-2015. Rencana Strategis Pembangunan
Kesehatan Kota Surakarta 2011-2015, termasuk di dalamnya tahapan pencapaian
kegiatan untuk setiap tahun anggaran diharapkan dapat mempunyai nilai
operasional bagi perencanaan Pembangunan Kesehatan di kota Surakarta.
Walaupun penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Kota
Surakarta 2011-2015 dilakukan melalui proses yang menjamin keterlibatan pihak-
pihak yang berkepentingan dalam penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan,
namun dokumen ini perlu segera disosialisasikan kepada semua pihak yang
berkepentingan, baik di tingkat kota maupun di tingkat kalurahan.
Segenap jajaran unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan harus segera
mungkin menyelaraskan perencanaan program/ kegiatan yang spesifik unit
kerjanya dengan strategi yang telah digariskan dalam dokumen ini.
Semoga Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Surakarta 2011-2015
dapat memberikan sumbangsih nyata bagi upaya segenap komponen bangsa
dalam memantapkan kebijakan, perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan di
Kota Surakarta.

146
FORM 2. PENYUSUNAN RENSTRA SKPD SEBAGAI PENJABARAN SASARAN RPJM

MISI RPJM KE- ... : LIMA


SKPD : DINAS KESEHATAN

PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       WAJIB Meningkatnya Peningkatan Program
Meningkatk Menurunnya 2 KESEHATAN derajat keselamatan Ibu Peningkatan
an derajat angka kesehatan ibu, Melahirkan meliputi : Keselamatan Ibu
kesehatan kematian ibu anak, remaja Menurunkan Angka Melahirkan dan Penyuluhan kesehatan bagi Jumlah kematian ibu 157 131 111 91 71 50 196,395 216,035 237,638 261,402 287,542
yang dan bayi dan lansia kematian ibu dari dari Anak ibu hamil dari keluarga kurang per 100000 KLH
optimal 157 per 100000 klh mampu
tahun 2009 menjadi 50
pada tahun 2015
Mempertahanankan Perawatan secara berkala Presentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 88,500 97,350 107,085 117,794 129,573
Cakupan pelayanan terhadap ibu hamil kurang pelayanan ibu hamil
ibu hamil K1 100% mampu K1
tahun 2015
Meningkatkan cakupan Pertolongan persalinan bagi Presentase 96,20% 98% 100% 100% 100% 100% 100,000 110,000 121,000 133,100 146,410
pelayanan ibu hamil K4 ibu hamil dari keluarga kurang pelayanan ibu hamil
dari 96% tahun 2009 mampu K4
menjadi 100% tahun
2015
Mempertahanankan Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan pertolongan pertolongan
persalinan tenaga persalinan tenaga
kesehatan 100% tahun kesehatan
2015
Mempertahanankan Presentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Cakupan penanganan penanganan ibu
ibu hamil/ibu bersalin hamil/ ibu bersalin
risti 100% tahun 2015 risti

Meningkatkan cakupan Program Upaya Peningkatan Kesehatan Presentase cakupan 72% 75% 77% 80% 80% 80% 23,000 25,300 27,830 30,613 33,674
akseptor KB Aktif dari Kesehatan Masyarakat akseptor KB aktif
72% tahun 2009 Masyarakat
menjadi 80% tahun
2015
Peningkatan Program
Pelayanan Kesehatan Peningkatan
Anak meliputi : Pelayanan
Kesehatan Anak
Menurunkan Angka Balita Penyuluhan kesehatan anak Jumlah kematian 0,19 0,18 0,175 0,17 0,16 0,15 18,17 19,987 21,9857 24,18427 26,602697
kematian balita dari dan balita balita per 1000 KLH
dari 0,2 per 1000 klh
tahun 2009 menjadi
0,15 pada tahun 2015
Menurunkan Angka Jumlah kematian 5,7 5,2 4,8 4,5 4,2 4
kematian bayi dari dari bayi per 1000 KLH
5,7 per 1000 klh
menjadi 4 pada tahun
2015
Mempertahanankan Pelatihan dan pendidikan Cakupan pelayanan 101% 100% 100% 100% 100% 100% 44,500 48,950 53,845 59,230 65,152
cakupan pelayanan perawatan anak balita neonatal (KN1)
neonatal (KN1) 100%
tahun 2015

Page 1
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       Meningkatnya Cakupan pelayanan Program Cakupan pelayanan 91,80% 98% 98,5% 99% 99,5% 100%
Meningkatk Menurunnya derajat neonatal (KN3) dari Peningkatan neonatal (KN3)
an derajat angka kesehatan ibu, 97.7% menjadi 100% Keselamatan Ibu
kesehatan kematian ibu anak, remaja tahun 2015 Melahirkan dan
yang dan bayi dan lansia Anak
Meningkatkan cakupan Cakupan deteksi dini 74,00% 80% 85% 90% 95% 100%
optimal
deteksi dini tumbuh tumbuh kembang
kembang bayi menjadi bayi
100 % tahun 2015

Mempertahankan Presentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%


cakupan penanganan penanganan BBLR
Berat Bayi Lahir
Rendah 100% tahun
2015
Peningkatan Program Upaya
pelayanan kesehatan Kesehatan
reproduksi remaja Masyarakat
meliputi :
Cakupan pelayanan Peningkatan Kesehatan Presentase 48,30% 54% 58% 63% 67% 70% 91,052000 100,146000 110,160000 121,176000 133,294000
kesehatan remaja dari Masyarakat pelayanan kesehatan
48,3% menjadi 70% remaja
tahun 2015
Meningkatnya jumlah Jumlah kelompok 4 5 5 6 6 6
kelompok remaja per remaja per kalurahan
kalurahan yang diberi yang dibina
penyuluhan KRR dari 2
menjadi 6 tahun 2015
Meningkatnya cakupan prosentase remaja 2,5 2,75 3 3,3 3,7 4
remaja yang mendapat yang mendapat
konseling KRR di konseling di
Puskesmas sebesar 4 puskesmas
% dari jumlah remaja
pada tahun 2015

Meningkatnya Prosentase kader 3% 5% 5% 5% 5%


presentase cakupan kesehatan SMP dan
kader kesh remaja SMA
SMP dan SMA
sebesar 5% pada
tahun 2015
Mempertahankan Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
cakupan penjaringan penjaringan
kesehatan siswa SD kesehatan siswa SD
100%
Meningkatkan cakupan Prosentase 8% 15% 20% 20% 25% 25%
SMP yg melaksanakan penjaringan
penjaringan kesehatan kesehatan siswa
dari 8% tahun 2009 SMP
menjadi 25 % pada
tahun 2015

Page 2
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       Meningkatnya Meningkatkan cakupan Program Prosentase 8,5% 15% 20% 20% 25% 25%
Meningkatk Menurunnya derajat SMA yg melaksanakan Peningkatan penjaringan
an derajat angka kesehatan ibu, penjaringan kesehatan Keselamatan Ibu kesehatan siswa
kesehatan kematian ibu anak, remaja dari 8.5% tahun 2009 Melahirkan dan SMA
yang dan bayi dan lansia menjadi 25 % pada Anak
optimal tahun 2015

Meningkatkan cakupan Program Pelayanan Pemeliharaan Presentase 35% 40% 45% 50% 55% 60% 9,425 10,368 11,404 12,545 13,799
pelayanan usila dari Pelayanan Kesehatan pelayanan kesehatan
11,23% menjadi 60% Kesehatan Lansia pra usila dan usila
pada tahun 2015

2. Menurunnya Menurunnya Menurunnya angka Program Penyemprotan/foging sarang Angka kesakitan 13,2 10 8 6 5 4 446,935 491,629 540,792 594,870 654,358
angka angka kesakitan DBD dari Pecegahan dan nyamuk demam berdarah per
kesakitan dan kesakitan dan 13,2 tahun 2009 Penanggulangan 10.000 penduduk
kecacatan kematian menjadi 4 tahun 2015 penyakit menular
akibat penyakit penyakit
Menurunnya angka Angka kematian 1,02 1 1 1 1 1
menular dan
kematian DBD dari demam berdarah
penyakit tidak
1,02 tahun 2009
menular
menjadi 1% tahun
2015
Mempertahankan Penanganan kasus 100 100 100 100 100 100
Penanganan kasus demam berdarah
DBD 100% tahun 2015

Pencegahan Penularan Angka House Indeks 8,1 < 0.5 < 0.5 < 0.5 < 0.5 < 0.5 130,250 143,275 157,603 173,363 190,699
Menurunnya angka HI
Penyakit Endemik/Epidemik Pemukiman < 0.5
nyamuk di pemukiman
sebesar 8.1 tahun
2009 menjadi < 5
tahun 2015
Menurunnya angka Angka House Indeks 15,2 0 0 0 0 0
House Indeks nyamuk nyamuk di
di sekolah sebesar Sekolahan
15,2 tahun 2009
menjadi 0 tahun 2015

Menurunnya angka HI Angka House Indeks 5,5 0 0 0 0 0


Tempat - tempat tempat -tempat
umum sebesar 5.5 % umum
tahun 2009 menjadi 0
tahun 2015
Meningkatnya Meningkatnya angka Pelayanan pencegahan dan Angka penemuan 76,2 80 80 84 88 90 222,295 262,764 311,304 369,564 439,476
pengawasan penemuan TB Paru dr penanggulangan penyakit penderita TB paru
dan 76,2 tahun 2009 menular
pembinaan menjadi 80 tahun 2015
kesehatan
lingkungan Mempertahankan Angka kesembuhan 98 98 98 98 98 98
angka kesembuhan TB TB paru
Paru 98 % tahun 2015

Page 3
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       Meningkatnya Meningkatnya Program Penemuan kasus 0,35% 0,60% 0,7% 0,8% 0,9% 1%
Meningkatk Menurunnya derajat Penemuan kasus HIV Peningkatan HIV
an derajat angka kesehatan ibu, dari 0,35% tahun 2009 Keselamatan Ibu
kesehatan kematian ibu anak, remaja menjadi 1% tahun Melahirkan dan
yang dan bayi dan lansia 2015 Anak
optimal Dua (2) Puskesmas Jumlah puskesmas 0 2 2 2 2 2
menyelenggarakan menyelenggarakan
pelayanan VCT tahun pelayanan VCT
2015
100% puskesmas Prosentase Pusk 0 100% 100% 100% 100% 100%
melakukan sosialisasi esmas melakukan
PTM tahun 2015 sosiali sasi PTM
tahun 2015

100% puskesmas Prosentase 0% 100% 100% 100% 100% 100%


melakukan deteksi dini puskesmas
PTM tertentu tahun melakukan deteksi
2015 dini PTM tertentu
tahun 2015
Mempertahankan kel Peningkatan imunisasi Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 433,820 509,400 571,280 645,630 734,680
UCI 100% tahun 2015 kalurahan mencapai
UCI
Meningkatnya angka Peningkatan surveilans Angka penemuan 1,6 >2 >2 >2 >2 >2 75,000 86,000 99,200 115,040 134,040
penemuan AFP dr 1,6 epidemiologi dan AFP per 100.000
menjadi ≥ 2 tahun penggulangan wabah penduduk < 15 tahun
2015

Mempertahankan Peningkatan KIE pencegahan Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 66,950 76,340 87,608 101,129 117,354
penanganan KLB < 24 dan pemberantasan penyakit kalurahan KLB
jam 100% tahun 2015 ditangani < 24 jam

Meningkatnya Program Pengkajian pengembangan Prosentase keluarga 88% 90% 90% 90% 90% 90% 21,700 26,100 31,300 37,600 56,375
kepemilikan jamban pengembangan lingkungan sehat dengan kepemilikan
dari 88% tahun 2009 lingkungan sehat jamban
menjadi 90% tahun
2015
Meningkatnya Prosentase keluarga 86% 87% 90% 90% 90% 90%
kepemilikan SPAL dari dengan dengan
86% tahun 2009 kepemilikan SPAL
menjadi 90% tahun
2015
Meningkatnya keluarga Penyuluhan menciptakan Prosentase keluarga 80% 85% 90% 94% 98% 100% 37,000 40,700 44,770 49,247 54,171
dg akses Air Bersih lingkungan sehat dengan akses air
dari 80% tahun 2009 bersih
menjadi 100% tahun
2015
Meningkatnya keluarga Sosialisasi pengembangan Prosentase keluarga 70,70% 71% 72% 73% 74% 75% 29,230 35,076 42,091 50,509 60,6108
dg rumah sehat dari lingkungan sehat dengan rumah sehat
70,7% menjadi >75%
tahun 2015

Page 4
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       Meningkatnya Meningkatnya angka Program Prosentase rumah 91,90% 95% 95% 95% 95% 95%
Meningkatk Menurunnya derajat bebas jentik dari Peningkatan dengan angka bebas
an derajat angka kesehatan ibu, 91,9% tahun 2009 Keselamatan Ibu jentik >95%
kesehatan kematian ibu anak, remaja menjadi 95% tahun Melahirkan dan
yang dan bayi dan lansia 2015 Anak
optimal Prosentase TTU 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Mempertahankan TTU memenuhi syarat
MS 80% tahun 2015

Meningkatnya TPM Prosentase TPM 84% 86% 87% 88% 89% 90%
Memenuhi Syarat (MS) memenuhi syarat
dari 84% tahun 2009
menjadi >90 tahun
2015
Meningkatnya Air Prosentase air bersih 49% 80% 80% 80% 80% 80%
Bersih Memenuhi memenuhi syarat
Syarat (AB MS) bakteriologis
bakteriologis dari 49
tahun 2009 menjadi 80
tahun 2015
Mempertahankan Prosentase jamban 85% 85% 85% 85% 85% 85%
jamban Memenuhi memenuhi syarat
Syarat (MS) 85% tahun
2015

Pengawasan dan
Pengendalian
Kesehatan
Makanan

Mempertahankan Pengawasan dan Prosentase RM 100% 100% 100% 100% 100% 100% 19,000 20,900 22,990 25,289 27,818
cakupan Rumah Pengendalian Keamanan dan memenuhi syarat
Makan memenuhi Kesehatan Makanan
syarat 100% tahun Restaurant
2015
Prosentase DAM 76% 85% 87% 90% 95% 100%
Meningkatnya cakupan memenuhi syarat
Depot Air Minum
Memenuhi Syarat
(DAM MS) dari 76%
tahun 2009 menjadi
100% tahun 2015

3.       Meningkatnya Program


Meningkatnya status gizi Perbaikan Gizi
status gizi masyarakat Masyarakat
masyarakat
Meningkatnya Penyusunan peta informasi Prosentase 96,08% 96% 97% 98% 99% 100% 20,000 22,000 24,200 26,620 29,282
prosentase kelurahan masyarakat kurang gizi Kalurahan bebas
bebas rawan gizi pada rawan gizi
dari 96,08% tahun
2009 menjadi 100%
tahun 2015

Page 5
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       Meningkatnya Menurunnya Program Pemberian tambahan Prosentase balita gizi 0,05% 0,04% 0,035% 0,03% 0,025% 0,02% 1.230,000 1.353,000 1.488,000 1.637,000 1.800,000
Meningkatk Menurunnya derajat prosentase balita gizi Peningkatan makanan dan vitamin buruk
an derajat angka kesehatan ibu, buruk dari 0,05 % Keselamatan Ibu
kesehatan kematian ibu anak, remaja tahun 2009 menjadi Melahirkan dan
yang dan bayi dan lansia 0,02% tahun 2015 Anak
optimal
Menurunnya Prosentase balita gizi 6,80% 6,40% 6,00% 5,6% 5,3% 5%
prosentase balita gizi kurang
kurang dari 6,8%
tahun 2009 menjadi
5% Tahun 2015
Meningkatnya Prosentase balita 69,10% 76% 77% 78% 79% 80%
prosentase balita naik naik berat badan
berat badan dari
69,1% tahun 2009
menjadi 80% tahun
2015
Menurunnya Prosentase ibu hamil 4,42% 4,20% 4,00% 3,70% 3,30% 3%
prosentase Bumil KEK KEK
dari 4,42% tahun 2009
menjadi 3% tahun
2015
Meningkatnya Prosentase gizi baik 76,03% 76,00% 77% 78% 79% 80%
prosentase anak SD anak SD
dengan gizi baik dari
76,03% tahun 2009
menjadi 80% tahun
2015
Meningkatnya Prosentase 30% 40% 55% 70% 85% 100%
Prosentase pemberian pemberian makanan
makanan pendamping pendamping ASI
ASI pada Anak Usia 6 - pada Anak Usia 6 -
24 bln keluarga miskin 24 bln keluarga
dari 30% tahun 2009 miskin
menjadi 100 % tahun
2015

Mempertahankan Penanggulanagan Kurang Prosentase bayi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 175,000 192,000 211,000 232,000 255,000
prosentase bayi Energi protein (KEP), anemia mendapat kapsul
mendapat kapsul gizi besi, Gangguasn akibat vitamin A dosis tinggi
vitamin A 100% tahun Kurang Yodium (GAKY),
2015 Kurang Vitamin A dan
Mempertahankan Kekurangan zat gizi mikro Prosentase Balita 100% 100% 100% 100% 100% 100%
prosentase balita lainnya mendapat vitamin A
mendapat kapsul dosis tinggi 2x
vitamin A 100% tahun setahun
2015
Meningkatnya Prosentase ibu nifas 90,50% 92,00% 94,00% 96,00% 98,00% 100%
prosentase ibu nifas mendapat kapsul
mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi
vitamin A dari 90,5%
tahun 2009 menjadi
100% tahun 2015

Page 6
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       Meningkatnya Meningkatnya Program Cakupan ibu hamil 90,10% 92,00% 94,00% 96,00% 98,00% 100%
Meningkatk Menurunnya derajat prosentase ibu hamil Peningkatan mendapat tablet Fe
an derajat angka kesehatan ibu, mendapat Fe90 dari Keselamatan Ibu 90 tablet
kesehatan kematian ibu anak, remaja 90,1% tahun 2009 Melahirkan dan
yang dan bayi dan lansia menjadi 100% tahun Anak
optimal 2015
Meningkatnya Cakupan garam 78,23% 78,50% 80% 83% 86% 90%
prosentase garam beredar memenuhi
beredar memenuhi syarat
syarat dari 78,23%
tahun 2009 menjadi
90% tahun 2015
Meningkatnya Pemberdayaan masyarakat Cakupan ASI 30,60% 35% 40% 43% 47% 50% 92,000 100,000 110,000 121,000 133,000
prosentase Asi untuk pencapaian keluarga Eksklusif
Eksklusif dari 30,6% sadar gizi
tahun 2009 menjadi
50% tahun 2015
Meningkatnya Cakupan 94,97% 95% 95,50% 96,00% 96,50% 97,00%
prosentase masyarakat
masyarakat mengkonsumsi
mengkonsumsi yodium yodium cukup
dari 94,97% tahun
2009 menjadi 97%
tahun 2015
Meningkatnya Cakupan kalurahan 66,70% 70% 75% 80% 80,90% 90%
prosentase kelurahan dengan yodium baik
dengan yodium cukup
dari 66,7% tahun 2009
menjadi 90% tahun
2015

4. Tersedianya Program Upaya


Meningkatnya sumber daya Kesehatan
akses layanan kesehatan Masyarakat
kesehatan yang
yang bermutu berkualitas
utamanya pada untuk
masyarakat mewujudkan
menurunnya Penyediaan biaya operasional prosentase 18,80% 18,80% 18,80% 18,80% 18,80% 18,80% 1.700,000 1.870,000 2.057,000 2.262,700 2.488,970
miskin pelayanan
prosentase pelayanan dan pemeliharaan kunjungan baru
sesuai standar
rawat jalan Puskesmas rawat jalan di
dari18,8% tahun 2009 Puskesmas
menjadi 15% tahun
2015

meningkatnya jumlah Jumlah Kunjungan 156 160 165 170 175 180
kunjungan Puskesmas puskesmas orang
dari 156 org/hr tahun per hari
2009 menjadi 180
orang/hari th 2015

Page 7
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       Meningkatnya Mempertahankan Program Prosentase 100 100 100 100 100 100
Meningkatk Menurunnya derajat kualitas pelayanan Peningkatan kemampuan gawat
an derajat angka kesehatan ibu, gawat darurat di Keselamatan Ibu darurat
kesehatan kematian ibu anak, remaja Puskesmas dan rumah Melahirkan dan
yang dan bayi dan lansia sakit yang telah Anak
optimal tersedia 100%
Tercapainya pelayanan Prosentase 0,28% 0,42% 0,57% 0,71% 0,86% 1%
rawat inap Puskesmas pelayanan rawat inap
0,5% tahun 2015

Mempertahankan Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%


penanganan penanganan
pelayanan rawat jalan pelayanan rawat
maskin 100% tahun jalan Maskin
2015
Mempertahankan Pemeliharaan dan pemulihan Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 54.089,856 59.498,842 65.448,726 71.993,598 79.192,958
penanganan kesehatan penanganan
pelayanan rawat inap pelayanan rawat inap
maskin 100% tahun Maskin
2015
Peningkatan Peningkatan pelayanan dan prosentase 0,13% 0,13% 3,00% 5,00% 7% 10,00% 750 800 900 1.000 1.100
pelayanan kesehatan penanggulangan masalah pelayanan kesehatan
jiwa dari 0.13% tahun kesehatan jiwa di Puskesmas
2009 menjadi 10% dan Rs diluar RS
tahun 2015 Jiwa

mempertahankan Prosentase RS dan 100% 100% 100% 100% 100% 100%


prosentase pelayanan PMI yang
transfusi darah 100% menyediakan darah
tahun 2015

meningkatnya jumlah prosentase kegiatan 40% 42% 44% 46% 48% 50%
Puskesmas UKK Puskesmas
menyelenggarakan
UKK dari 40% tahun
2009 menjadi 50%
tahun 2015
Meningkatnya Program Pembangunan Puskesmas Jumlah Puskesmas 6 9 10 11 12 13 4.082,703 4.490,973 4.940,071 5.434,078 5.977,485
Puskesmas yg pengadaan, yang mengalami
mengalami peningkatan dan peningkatan
peningkatan fisik dari 6 perbaikan sarana
pd th 2009 mjd 13 pd dan prasarana
th 2015 puskesmas/pusk
esmas pembantu
dan jaringannya

Meningkatnya Pembangunan Puskesmas Jumlah Puskesmas 4 6 10 12 14 16 3.532,626 3.885,889 4.274,477 4.701,925 5.172,118
Puskesmas pembantu Pembantu Pembantu yang
yg mengalami mengalami
peningkatan fisik dari 4 peningkatan
th 2009 mjd 16 th 2015

Page 8
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       Meningkatnya Meningkatnya jumlah Program Pengadaan Puskesmas Jumlah Pusling yang 20 22 22 24 27 27 200,000 400,000 600,000
Meningkatk Menurunnya derajat pusling yang berfungsi Peningkatan keliling berfungsi dengan
an derajat angka kesehatan ibu, dengan baik dari 20 Keselamatan Ibu baik
kesehatan kematian ibu anak, remaja tahun 2009 menjadi 21 Melahirkan dan
yang dan bayi dan lansia tahun 2015 Anak
optimal
Mempertahankan Pengadaan sarana dan Prosentase 100 100 100 100 100 100 1.000,000 1.100,000 1.210,000 1.331,000 1.464,100
puskesmas dengan prasarana puskesmas Puskesmas dengan
alkes sesuai standar alkes sesuai standar
100% tahun 2015
Meningkatnya jumlah Program Pembangunan Rumah Dinas Jumlah Rumah 33 7 3 3 3 3 840,805 375,000 412,500 453,750 499,125
rumah dinas yang Peningkatan Dinas yang
berfungsi dengan baik Sarana dan mengalami
dari 33 rumah dinas Prasarana peningkatan
yang ada menjadi 52 Aparatur
tahun 2015

Meningkatnya gedung Pembangunan Gedung kantor Pembangunan UPT 1 - - - - 485,805 - - - -


kantor yang berfungsi Instalasi Farmasi
dengan baik pada
tahun 2015
Meningkatkan jumlah Program Evaluasi dan pengembangan Jumlah Puskesmas 7 10 12 14 16 17 500,000 525,000 550,000 600,000 650,000
Puskesmas Standarisasi pelayanan kesehatan memiliki sertifikasi
bersertifikat ISO dari Pelayanan ISO 2000:9001
46% tahun 2009 Kesehatan
menjadi 100% tahun
2015
mempertahankan Presentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
prosentase cakupan pelayanan perijinan
perijinan nakes dan tenaga kesehatan
sarkes 100% pada
tahun 2015
5. Meningkatnya Tersusunnya Perda Program Penyusunan standar Tersusunnya Perda - Ada Ada Ada Ada Ada 150,000
Meningkatnya kemandirian Jamkesda pada tahun Standarisasi pelayanan kesehatan Jamkesda
cakupan masyarakat di 2015 Pelayanan
jaminan bidang Kesehatan
pemeliharaan kesehatan
kesehatan
masyarakat
khususnya
masyarakat
miskin melalui
Jamkesmas
dan Jamkesda

Mempertahankan Program Kemitraan Asuransi Terpenuhinya 100% 100% 100% 100% 100% 100% 313,445 313,445 313,445 313,445 313,445
pelayanan dasar Kemitraan Kesehatan Masyarakat Pelayanan Dasar
ASKES PNS 100 % Peningkatan ASKES PNS
Pelayanan
Kesehatan

Page 9
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.      
6. Meningkatnya
Tersedianya meningkatnya Program Obat & Pengadaan obat dan Terpenuhinya jumlah 90% 91% 92% 93% 94% 95% 2.000 2.200 2.500 2.700 3.000
Meningkatk Menurunnya
Meningkatnya derajat daya
sumber ketersediaan obat Peningkatan
Perbekalan perbekalan kesehatan dan jenis obat
an derajat angka
kualitas dan kesehatan ibu, esensial di puskesmas Keselamatan
Kesehatan Ibu esensial di UPTD
kesehatan kematian ibu
kuantitas anak, remaja
yang dari 90% tahun 2009 Melahirkan dan Puskesmas
yang dan bayidaya
sumber dan lansia
berkualitas menjadi 95% pada Anak
optimal kesehatan untuk tahun 2015
mewujudkan
pelayanan
sesuai standar mempertahankan Prosentase 100% 100% 100% 100% 100% 100%
prosentase pengadaan ketersediaan obat
dan ketersediaan obat generik
generik 100% tahun
2015

meningkatnya Peningkatan mutu pelayanan Prosentase 80% 90% 91% 92% 93% 95% 27.510 30.000 32.000 51.000 54.000
Puskesmas memenuhi farmasi, komunitas dan Puskesmas
syarat pengelolaan rumah sakit memenuhi syarat
kefarmasian 80% pengelolaan
tahun 2009 menjadi kefarmasian
95% ditahun 2015

meningkatnya sarana Cakupan sarana 90% 90% 91% 92% 93% 95%
kefarmasian yang kesehatan
memenuhi ketentuan memenuhi syarat
perundangan dari 90% pelayanan
tahun 2009 menjadi kefarmasian
95% ditahun 2015

meningkatnya Program Peningkatan pengawasan Presntase distributor 60% 62% 64% 66% 68% 70% 20,000 40,000 40,000 40,000 60,000
distributor makmin yg Pengawasan keamanan pangan dan bahan mak.min memenuhi
memenuhi syarat dari Obat dan berbahaya syarat/aman
60% tahun 2009 Makanan
menjadi 70% pada
tahun 2015
meningkatnya IRTP yg Prosentase IRT 82,50% 85% 87% 90% 93% 95%
memenuhi syarat memenuhi syarat
kesehatan dari 90%
tahun 2009 menjadi
95% tahun 2015
Meningkatnya pangan Prosentase 81% 82% 83% 84% 85% 85% .
yang beredar keamanan pangan
dipasaran yg yang beredar di
memenuhi syarat dari pasaran
80% tahun 2009
menjadii 85% tahun
2015
Mempertahankan Cakupan industri 76% 85% 87% 90% 95% 100%
cakupan Industri Kecil kecil obat tradisional
Obat Tradisional yg memenuhi
(IKOT) berijin yg CPOTB
memenuhi CPOTB
tetap 100% pada tahun
2015

Page 10
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       Meningkatnya Tersedianya tenaga Program Pendidikan dan pelatihan Prosentase tenaga 63,60% 70% 75% 80% 85% 90% 100,000 110,000 120,000 130,000 140,000
Meningkatk Menurunnya derajat kesehatan fungsional Peningkatan formal fungsional yang
an derajat angka kesehatan ibu, tersertifikasi dari 63,60 Keselamatan Ibu
kapasitas sumber bersertifikat
kesehatan kematian ibu anak, remaja th 2009 mjd 90 tahun Melahirkan
daya dan
aparatur
yang dan bayi dan lansia 2015 Anak
optimal

7. Terciptanya Meningkatnya Tercapainya cakupan Program Promosi Pengembangan media Cakupan rumah 65,00% 67,50% 70,00% 72,50% 75,00% 402,518 422,643 443,776 465,964 489,263
kemandirian budaya hidup rumah tangga sehat Kesehatan dan promosi dan informasi sadar tangga Sehat utama
masyarakat bersih dan utama & paripurna Pemberdayaan hidup sehat & paripurna
untuk hidup sehat 75% th 2015 Masyarakat
sehat
Meningkatnya Penyuluhan masyarakat pola Cakupan SD dengan 92% 92% 95% 97% 100% 100% 2.047,962 2.150,360 2.257,878 2.370,772 2.489,311
presentase cakupan hidup sehat PHBS tatanan sehat
SD dengan PHBS utama dan paripurna
tatanan sehat utama
dan paripurna dari 92%
pada tahun 2009
menjadi 100% pada
tahun 2015
Meningkatkan Cakupan SLTP 2% 5% 15% 20% 30% 40%
presentase cakupan dengan PHBS
SLTP dengan PHBS tatanan sehat utama
tatanan sehat utama dan paripurna
dan paripurna dari 2%
pada tahun 2009
menjadi 40% pada
tahun 2015
Meningkatkan Cakupan SLTA 1,40% 5% 10% 20% 30% 35%
presentase cakupan dengan PHBS
SLTA dengan PHBS tatanan sehat utama
tatanan sehat utama dan paripurna
dan paripurna dari
1,4% pada tahun 2009
menjadi 35% pada
tahun 2015
Meningkatnya Cakupan penyuluhan 3,70% 5% 7,50% 10% 12,50% 15%
presentase cakupan P3 Napza
penyuluhan P3 NAPZA
dari 3,7% di tahun
2009 menjadi 15%
pada tahun 2015
Meningkatnya Meningkatnya upaya
kemitraan dan kesehatan berbasis
peran serta masyarakat meliputi :
masyarakat di
bidang Meningkatnya Prosentase 51,07% 51,07% 51,07% 52,00% 53% 55%
kesehatan presentase posyandu posyandu mandiri
dengan strata mandiri
dari 51% tahun 2009
menjadi 55% pada
tahun 2015

Page 11
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       Meningkatnya Meningkatnya Program Prosentase 60% 65% 70% 75% 80% 80%
Meningkatk Menurunnya derajat presentase kelurahan Peningkatan kalurahan siaga aktif
an derajat angka kesehatan ibu, siaga aktif dari 60% Keselamatan Ibu
kesehatan kematian ibu anak, remaja pada tahun 2009 Melahirkan dan
yang dan bayi dan lansia menjadi 80% pada Anak
optimal tahun 2015

Meningkatnya Prosentase dokter 7,62% 7,62% 9% 11% 13% 14%


presentase cakupan kecil terlatih
dokter kecil terlatih dari
7,62% pada tahun
2009 menjadi 14%
pada tahun 2015

8. Berkembangny Program
Meningkatnyap a sistem Standarisasi
enatalaksanan informasi Pelayanan
pembangunan kesehatan Kesehatan
kesehatan yang efektif
yang efektif,
efisien dan
akuntabel.

Meningkatnya Pembangunan dan Prosentase Institusi 70% 73% 75% 80% 85% 90% 63,525 223,808 104,765 110,003 115,503
persentase institusi pemutakhiran data dasar mengumpulkan data
mengumpulkan data standar pelayanan kesehatan profil kesh secara
profil kesehatan secara tepat waktu
tepat waktu dari 70%
pada tahun 2009
menjadi 90% pada
tahun 2015

Tersedianya sistem Tersedianya sistem Ada Ada Ada Ada Ada


informasi kesehatan informasi kesehatan
yang terintegrasi di yang terintegrasi di
Dinas kesehatan pada Dinas kesehatan
tahun 2015

Meningkatnya persentase 50% 60% 70% 80% 90% 100%


persentase pelaporan pelaporan sismkesda
simkesda secara on- secara on-line
line dari 50% pada
tahun 2009 menjadi
100% pada tahun 2015

Optimalnya Meningkatkan Program Penyusunan standar Prosentase capaian 75% 76% 77% 78% 79% 80% 50,000 75,000 82,500 90,750 99,825
fungsi regulasi prosentase capaian Standarisasi pelayanan kesehatan SPM untuk tiap
Dinas SPM untuk tiap Pelayanan indikator ≥ 80 %
Kesehatan indikator dari 75% Kesehatan
tahun 2009 menjadi 80
% tahun 2015

Page 12
PAGU INDIKATIF
RPJMD SKPD PROGRAM INDIKATOR TARGET
KONDISI AWAL (DALAM JUTAAN)
KINERJA/ TOLOK
(2009)
URUSAN INDIKASI KEGIATAN UKUR Th Th Th Th Th Th Th Th Th Th
TUJUAN SASARAN TUJUAN SASARAN PROGRAM
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1. 1.       Meningkatnya Mempertahankan Program Intensifikasi dan Optimalnya fungsi 20 UPT 20 UPT 20 UPT 20 UPT 20 UPT 20 UPT 110,000 110,000 110,000 110,000 110,000
Meningkatk Menurunnya derajat optimalnya fungsi Peningkatan dan Ekstensifikasi Sumber- pelayanan
an derajat angka kesehatan ibu, pelayanan di 20 UPT Keselamatan
Pengembagnan Ibu Sumber Pendapatan Daerah
kesehatan kematian ibu anak, remaja Dinas Kesehatan Melahirkan dan
Pengelolaan
yang dan bayi dan lansia Anak
keuangan Daerah
optimal
Mempertahankan Program Upaya Revitalisasi sistem kesehatan Tersedianya 100% 100% 100% 100% 100% 100% 50,000 55,000 60,500 66,550 73,205
tersedianya dokumen Kesehatan dokumen
perencanaan terpadu Masyarakat perencanaan terpadu
di Dinas Kesehatan
100% tahun 2015

Mempertahankan Tersedianya laporan 100% 100% 100% 100% 100% 100%


tersedianya laporan akuntabilitas kinerja
akuntabilitas kinerja
100% tahun 2015

Mempertahankan Prosentase pencapai 100% 100% 100% 100% 100% 100%


pencapaian restribusi Realisasi target
100% dari target tahun restribusi
2015
Tercapainya Dinkes & Tercapainya UPT & 100% 100% 100% 100% 100%
UPT yang melakukan Dinkes yang
analisa pemanfaatan melakukan analisa
barang 100% tahun pemanfaatan barang
2015

Mempertahankan Prosentase UPTD yg 100% 100% 100% 100% 100% 100%


cakupan UPT yang membuat dokumen
membuat dokumen perencanaan
perencanaan 100%
tahun 2015
Meningkatnya Prosentase 8,08% 10% 11% 12% 13% 15%
anggaran kesehatan angggaran
dari 8,08% tahun 2009 kesehatan terhadap
menjadi 15% tahun APBD kota
2015

Surakarta, 11 Oktober 2010

Kepala Dinas Kesehatan


Kota Surakarta

dr. SITI WAHYUNINGSIH, M.Kes.


Pembina Tk. I
NIP 19631004 198911 2 001

Page 13

Anda mungkin juga menyukai