lakukan oleh orang yang berbeda. Berikut alat-alat yang digunakan untuk menghasilkan satuan baku
seperti : penggaris, meteran, timbangan, neraca, termometer, stopwatch, dll.
Contoh Kasus:
Amir, Ahmad, dan Arsyad di minta Pak Sohib untuk mengukur Panjang dan lebar buku pelajaran bupena
IPA menggunakan penggaris. Setelah masing-masing mengukur dengan penggaris ketiganya
mendapatkan hasil yang sama yakni Panjang 25,8 cm dan Lebar 21 cm.
Hal ini dikarenakan ketiganya menggunakan alat ukur yang sama, sehingga mendapatkan hasil yang
sama.
Pada pengukuran yang menggunakan satuan tidak baku akan menghasilkan nilai yang berbeda ketika di
lakukan oleh orang yang berbeda. Satuan tidak baku meliputi jengkal, langkah, depa, hasta, kaleng, dll.
Contoh Kasus:
Sinta dan Aisyah di minta Pak Zaenal untuk mengukur jarak dari kelas 7A sampai 7B menggunakan
langkah. Setelah masing-masing mengukur dengan langkah kaki mereka, mendapatkan hasil yang
berbeda yakni Sinta mendapatkan hasil 10 langkah, sedangkan Aisyah mendapatkan hasil 8 langkah.
Hal ini dikarenakan lebar langkah kaki Sinta dan Aisyah berbeda, sehingga mendapatkan hasil yang
berbeda.
Fungsi Bagian-bagian mikroskop cahaya :
1. Lensa objektif = untuk memperbesar bayangan benda.
2. Lensa Okuler = untuk membentuk bayangan nyata yang berasal dari
bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif.
3. Revolver = untuk mengganti perbesaran lensa objektif.
4. Diafragma = untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk menuju
kondensor.
5. Kondensor = untuk mengumpulkan cahaya dari cermin menuju ke preparat.
6. Makrometer atau sekrup pengarah kasar = untuk menaikkan atau
menurunkan badan mikroskop dengan cepat.
7. Mikrometer atau sekrup pengarah halus = untuk menaikkan atau
menurunkan badan mikroskop dengan lambat.
8. Lengan mikroskop = sebagai tempat untuk memegang mikroskop ketika
memindahkan mikroskop.
9. Cermin = untuk memantulkan sumber cahaya menuju kondensor.
10. Meja benda = sebagai tempat untuk meletakkan preparat yang akan
diamati.
11. Penjepit atau pegangan sedia = untuk menjepit preparat agar tidak
bergeser ketika sedang dilakukan pengamatan.
12. Kaki mikroskop = untuk menyangga mikroskop.
13. Tabung = untuk mengatur fokus serta menghubungkan antara lensa
objektif dan lensa okuler.
14. Sendi inklinasi = untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
RINGKASAN MATERI
PEMISAHAN CAMPURAN
Campuran merupakan suatu zat yang tersusun dari dua atau lebih unsur/senyawa
secara fisika.
Pemisahan campuran didasarkan pada sifat fisika masing-masing komponen yang akan
dipisahkan, contohnya perbedaan titik didih, kelarutan, atau ukuran partikel.
Berikut beberapa metode pemisahan campuran :
1. Pengayakan
Metode yang digunakan untuk memisahkan campuran padatan yang memiliki ukuran
partikel yang berbeda-beda.
Contoh : Pengayakan pasir untuk memisahkan pasir dengan batu kerikil
2. Penyaringan (Filtrasi)
Metode yang digunakan untuk memisahkan campuran yang zat penyusunnya berupa
cairan dan padatan, namun ukuran padatan cukup kecil sehingga tidak mengendap di
dasar cairan, biasanya menggunakan kertas saring.
Contoh : memisahkan parutan kelapa dengan cairan santan, memisahkan bubuk kopi
dengan air, penjernihan air menggunakan metode penyaringan.
3. Dekantasi
Metode yang digunakan untuk memisahkan campuran yang zat penyusunnya berupa
cairan dan padatan, namun ukuran padatan cukup besar sehingga mengendap di dasar
cairan. Penggunaan metode ini memiliki kelemahan yakni cairan yang dipisahkan
mungkin masih tercampur dengan padatan.
Contoh : memisahkan air dengan pasir.
4. Sentrifugasi
Metode yang digunakan untuk memisahkan campuran yang zat penyusunnya berupa
cairan dan padatan yang ukurannya cukup kecil serta tersebar merata dalam cairan.
Caranya dengan memasukkan pada alat sentrifugasi sehingga nantinya akan terpisah
antara cairan dan padatan yang mengendap di dasar tabung.
Contoh : pemisahan susu menjadi susu krim, pemisahan cairan darah sehingga terpisah
menjadi plasma darah,sel darah putih, dan sel darah merah.
5. Penguapan (Evaporasi)
Metode yang digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dalam larutannya
dengan teknik penguapan/ pemanasan
Contoh : laruan garam yang di panaskan akan menguap secara perlahan hingga habis
dan meninggalkan kristal garam.
6. Ekstrasksi
7. Penyulingan (Destilasi)
8. Sublimasi
9. Pengkristalan
Metode yang digunakan untuk memisahkan campuran dari dua cairan yang tidak saling
bercampur berdasarkan perbedaan massa jenis, dengan mmasukkan ke dalam corong
pisah.
Contoh : pemisahan air dengan minyak.
11. Kromatografi