Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

1. Masalah keperawatan: Adapun Bahasan Pokok Adalah Gastritis


2. Pokok bahasan : Gastritis
3. Hari / tanggal : juli 2018
4. Waktu : wb.
5. Tempat : jln.sepakat 12 kel. Sawa lebar baru
6. Sasaran : Ny.W
7. Pemberi materi : Sri Nengsih S.Kep

1. Tujuan instruksional umum


Setelah mengikuti pembelajaran ini, NY.F (pasien) diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang penyakit gasritis meliputi pengertian, klasifikasi, etiologi/penyebab,
gejala dan penatalaksanaan.

2. Tujuan instruksional khusus


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini Ny. F (pasien) diharapkan mampu :
1. Pengertian
2. Klasifikasi
3. Etiologi/penyebab
4. Gejala penyakit
5. Penatalaksanaan

3. Materi Pembelajaran
1. Pengertian
2. Klasifikasi
3. Etiologi/penyebab
4. Gejala penyakit
5. Penatalaksanaan
6. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. demonstrasi

7. Alat bantu penyuluhan


 Kompres air hangat
8. Strategi instruksional
1. Menjelaskan dan memperagakan materi penyakit gastritis :
 Pengertian
 Klasifikasi
 Etiologi/penyebab
 Gejala penyakit
 Penatalaksanaan
2. Memberikan kesempatan bertanya pada klien NY.F

9. Kegiataan belajar mengajar

No. Kegiatan Respon Klien Waktu

1 Pendahuluan
2 menit
1. Penyampaian salam Membalas salam
2. Perkenalan Memperhatikan
3. Menjelaskan topik penyuluhan Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan Memperhatikan

2 Penyampaian materi
a. Materi
6 menit
Memperhatikan dan
 Pengertian
mencermati penjelasan,
 Klasifikasi
Menanggapi dan
 Etiologi/penyebab
bertanya
 Gejala penyakit
 Penatalaksanaan
b. demonstrasi kopmres air hangat

3 Penutup
1. Menyimpulkan hasil Memperhatikan
2 menit
penyuluhan
2. Mengakhiri dengan salam Membalas salam

8. Evaluasi
Menanyakan kembali kepada Ny.F tentang penyakit gastritis dan menganjurkan untuk tetap
melanjutkan penatalaksanaan yang telah di ajarkan.
9. Materi Penyuluhan
a. Definisi
Gastritis adalah peradangan local atau menyebar pada mukosa lambung, yang
berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain
(Sarif La Ode, 2012)
Gastritis (inflamasi mukosa lambung) sering akibat diet yang sembrono. Individu ini
makan terlalu banyak terlalu atau terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu
atau mengandung mikroorganisme penyebab penyakit. (Smeltzer, 2001)
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang
dapat bersifat akut, kronik, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi
adalah gastritis superfisial akut dan gastritis atrofik kronik (Sylvia A. Price, 2006).

b. Etiologi
a) Obat analgetik-anti inflamasi terutama aspirin
b) Bahan kimia misalnya lisol
c) Merokok
d) Alkohol
e) Stress fisis (combustio, sepsis, trauma, gagal ginjal)
f) Refluks usus lambung
g) Makanan berbumbu (lada, cuka)
h) Bakteri H. Pylory
c. Patofisiologi
Secara patofisilogi ,ada beberapa factor yang dapat menyebabkan kerusakan mukosa
lambung, meliputi:
 Kerusakan mukosa barrer ,yang mukosal barrier, yang menyebabkan difusi balik ion H
meningkat;
 Perfusi mukosa lambung yang terganggu; dan
 Jumlah asam lambung yang tinggi (Sylvia A. Price, 2006).
Factor-faktor tersebut biasanya tidak berdiri sendiri, contohnya, stress fisik akan
menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu sehingga timbul daerah-daerah infark
kecil:selain itu sekresi asam lambung juga terpacu.mucosal barrier pada pasien stress fisik
biasanya tidak terganggu. Hal tersebut yang membedakannya dengan gastritis erosif karena
bahan kimia atau obat. Pada gastritis refluks, gastritis karena bahan kimia dan obat
menyebabkan mucosal barrier rusak hingga difusi balik ion H+ meninggi uasana asam yang
terdapat pada lumen lambung akan mempercepat kerusakan mucosal barrier oleh cairan usus.
Pada kondisi dimana pasien mengkonsumsi alcohol bersamaan dengan aspirin,
efeknya akan lebih merusak di bandingkan dengan efek masing –masing agen tersebut secara
terpisah.gastritis erosif hemoragik difus biasanya terjadi pada peminum alcohol berat dan
pengguna aspirin, kondisi tersebut dapat menyebabkan perlunya dilakukan reseksi lambung.
Penyakit yang serius ini akan dianggap sebagai ulkus akibat stress ,karena keduanya memilki
banyak persamaan.
Gastritis erosif akut (disebut juga gastritis reaktif)dapat terjadi karena pajanan
beberapa factor atau agen termasuk OAINS, kokain, refluks garam empedu, iskemia, radiasi,
yang mengakibatkan kondisi hemoragi, erosi,dan ulkus. Akibat pengaruh gravitasi, agen ini
akan berada pada bagian terbesar kurvatura lambung dan memberikan menifestasi terjadi
gastritis pada bagian distal atau yang terdekat dengan area akumulasi agen. Mekanisme utama
dari injuri adalah penurunan sintesis prostaglandin yang bertanggung jawab memproteksi
mukosa dari pengaruh asam lambung. Pengaruh pada kondisi lama akan menyebabkan
terjadinya fibrosis dan striktur pada bagian distal.
Infeksi bakteri merupakan penyebab lain yang dapat meningkatkan peradangan pada
mukosa lambung. Helicobacter pylory merupakan bakteri utama yang paling sering
menyebabkan terjadinya gastritis akut .Prevalensi terjadinya infeksi oleh H.philory pada
individu tergantung dari factor usia ,sosioekonomi,dan ras.Pada beberapa study di amerika
serikat,didapatkan infeksi H.philory pada anak-anak sebesar 20%,pada usia 40 tahunan
sebesar 50% ,dan pada usia lanjut sebesar 60% (Harris,2007). Hal ini mengambarkan bahwa
semakin meningkatnya usia ,maka akan meningkatnya pula rasio mengalami infeksi
H.philory .Proses bagaimana bakteri ini melakukan transmisi pada manusia masih belum
diketahui secara pasti ,tetapi pada beberapa study di percayai bahwa transmisi bakteri antara
individu satu ke individu lain dapat terjadi melalui rute oral-fekal ,selain itu,dapat juga karena
mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.Kondisi ini sering terjadi pada pasien
dengan golongan ekonomi rendah ,akibat buruknya sanitasi dan buruknya status higieni
nutruisi. (Parmen Hidayat, dkk. 2013)
d. Manifestasi klinis
a. Perasaan penuh pada abdomen
b. Anorexia, nausea
c. Distress epigastrik yang tidak nyata
d. Nyeri ulu hati, nyeri ulkus peptic
e. Keluhan-keluhan anemia.
e. Penatalaksanaan
1. Istirahat baring
2. Diet porsi lambung, dengan porsi kecil dan sering
3. Makan makanan dalam keadaan hangat
4. Faktor utama menghilangkan etiologinya.
5. Kurangi asupan makanan yang mengandung asam
6. Gunakan teknik relaksasi napas dalam saat nyeri muncul
7. Kompres air hangat pada bagian yang nyeri
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, M.E. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC
Ode, La Sarif. 2012. Asuhan keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika
Parmen Hidayat, dkk. 2013. Makalah keperawatan gerontik. Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Price, Sylvia.A. 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Vol 2. Jakarta : EGC
Telah Disetujui Preseptor Klinik Telah Disetujui Preseptor Akademik

Hari/Tanggal : Hari/Tanggal :

Tanda Tangan : Tanda Tangan :

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )


STASE komunitas dan keperawatan keluarga

DISUSUN OLEH : VOVY POSTIKA S.Kep

NPM : 172426095NS

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DEHASEN

TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai