FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : HAUZAAN KALIMATULLAH
NIM : 03041381722099
CONTROL APPLICATION
kondisi logika high dalam suatu periode sinyal dan di nyatakan dalam bentuk (%)
dengan range 0% sampai 100%, sebagai contoh jika sinyal berada dalam kondisi
high terus menerus artinya memiliki duty cycle sebesar 100%. Jika waktu sinyal
keadaan high sama dengan keadaan low maka sinyal mempunyai duty cycle
sebesar 50%. Aplikasi penggunaan PWM biasanya ditemui untuk pengaturan
kecepatan motor dc, pengaturan cerah/redup LED, dan pengendalian sudut pada
motor servo. Contoh penggunaan PWM pada pengaturan kecepatan motor dc
semakin besar nilai duty cycle yang diberikan maka akan berpengaruh terhadap
cepatnya putaran motor. Apabila nilai duty cylce-nya kecil maka motor akan
bergerak lambat. Untuk membandingkannya terhadap tegangan DC, PWM
memiliki 3 mode operasi yaitu : 1. Inverted Mode. Pada mode inverted ini jika
nilai sinyal lebih besar dari pada titik pembanding (compare level) maka output
akan di set high (5v) dan sebaliknya jika nilai sinyal lebih kecil maka output akan
di set low (0v) seperti pada gelombang A pada gambar di atas. 2. Non Inverted
Mode. Pada mode non inverted ini output akan bernilai high (5v) jika titik
pembanding (compare level) lebih besar dari pada nilai sinyal dan sebaliknya jika
bernilai low (0v) pada saat titik pembanding lebih kecil dari nilai sinyal seperti
pada gelombang B pada gambar di atas. 3.Toggle Mode. Pada mode toggle output
akan beralih dari nilai high (5v) ke nilai low (0v) jika titik pembanding sesuai dan
sebaliknya beralih dari nilai low ke high. Dalam pengaturan kecepatan motor DC
salah satunya yang populer adalah dengan teknik PWM. Dengan metode ini motor
DC diberikan sumber tegangan yang stabil dengan frekuensi kerja yang sama
tetapi ton duty cycle pulsa kontrol kecepatan motor DC yang bervariasi. Konsep
PWM pada driver motor DC adalah mengatur lebar sisi positif dan negative pulsa
kontrol pada frekuensi kerja yang tetap. Semakin lebar sisi pulsa positif maka
semakin tinggi kecepatan putar motor DC dan semakin lebar sisi pulsa negatif
maka semakin rendah kecepatan putar motor DC. Metode PWM pada driver
motor DC secara singkat dapat dijelaskan menggunakan rangkaian driver motor
DC satu arah dengan kontrol PWM menggunakan IC NE555 seperti pada
rangkaian berikut ( Terlampir gambar 1.2). Rangkaian sederhana tersebut dapat
memberikan gambaran tentang teknik PWM pada driver motor DC. IC555 diset
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : HAUZAAN KALIMATULLAH
NIM : 03041381722099
sebagai astabil multivibrator dengan frekuensi kerja tetap (nilai RC tetap) dengan
output diberikan ke rangkaian driver motor DC sederhana dengan mosfet. Konsep
dasar kontrol PWM menggunakan rangkaian diatas terletak pada penambahan dua
buah diode yang mengendalikan proses charge dan discharge kapasitor 0,1uF.
Posisi tuas potensiometer 100K yang terhubung dengan dua buah diode tersebut
akan menentukan waktu charge atau discharge kapasitor 0,1uF ( Dikutip dari : “
http://kl301.ilearning.me/2015/05/19/tentang-pwm-pulse-width-modulation/)”.
Diakses pada tanggal 21 Februari 2019).
dapat dideteksi dan dikoreksi. kepada mereka yang telah memiliki otorisasi
Program Pengendalian terhadap Perangkat Lunak Sistem, Untuk meyakinkan
bahwa perangkat lunak sistem dimiliki dan dikembangkan secara efisien, serta
diotorisasikan. Pengendalian terhadap Entri Data dan Program Struktur otorisasi
ditetapkan dengan jelas atas transaksi, serat akses ke data dan program dibatasi
hanya kepada mereka yang memiliki otorisasi. Pengendalian terhadap Keamanan
PDE Menjaga PDE lain yang berhubungan dengan PDE bersangkutan, misalnya
digunakannya salinan cadangan (backups) di tempat yang terpisah, prosedur
pemulihan (recovery procedures) ataupun fasilitas pengolahan di luar perusahaan
dalam hal terjadi bencana. Keenam kategori tersebut dapat diklasifikasikan
menjadi tujuh jenis pengendalian umum, yakni: Pengendalian organisasi dan
manajemen. Pengendalian piranti lunak dan piranti keras. Pengendalian akses.
Pengendalian data dan prosedur. Pengendalian pengembangan sistem baru.
Pengendalian pemeliharaan sistem dan program. Pengendalian dokumentasi.
Berikutnya adalah Pengendalian Aplikasi (Application Control), dimaksudkan
untuk memberikan kepastian bahwa pencatatan, pengklasifikasian, dan
pengikhtisaran transaksi sah serta pemutakhiran file-file induk akan menghasilkan
informasi yang akurat, induk akan menghasilkan informasi yang akurat lengkap,
dan tepat waktu. Pengendalian aplikasi ini dibagi menjadi tiga kategori
pengendalian, yakni pengendalian atas masukan, pengendalian atas pengolahan
dan file data komputer, serta pengendalian atas keluaran. Lebih lanjut tujuan
pengendalian aplikasi ini adalah untuk memperoleh keyakinan: Bahwa setiap
transaksi telah diproses dengan lengkap dan hanya diproses satu kali serta
pengendalian atas keluaran Bahwa setiap data transaksi berisi informasi yang
lengkap dan akurat Bahwa setiap pemrosesan transaksi dilakukan dengan benar
dan tepat Bahwa hasil-hasil pemrosesan digunakan sesuai dengan maksudnya.
Bahwa aplikasi-aplikasi yang ada dapat berfungsi terus Perbedaan utama antara
pengendalian umum dan pengendalian aplikasi adalah bahwa sifat pengendalian
umum adalah prosedural, sedangkan pengendalian aplikasi bersifat lebih
berorientasi pada data. Oleh sebab itu, bagi auditor mungkin saja menilai
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : HAUZAAN KALIMATULLAH
NIM : 03041381722099
Lampiran Gambar