Anda di halaman 1dari 7

HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : HAUZAAN KALIMATULLAH
NIM : 03041381722099

CONTROL APPLICATION

Aplication control adalah sistem pengendalian intern komputer yang


berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan. Tujuan
pengendalian aplikasi : Input data akurat, lengkap, terotorisasi dan benar. Data
diproses sebagaimana mestinya dalam periode waktu yang tepat. Data disimpan
secara tepat dan lengkap. Output yang dihasilkan akurat dan lengkap. Adanya
catatan mengenai pemrosesan data dari input sampai menjadi output. Jenis-jenis
pengendalian aplikasi : Input Control, Processing Control, Output Control,
Integrity Control, Management Trail Pengendalian intern adalah suatu proses
yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain entitas, yang
didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan
tujuan pengendalian. Adapun tiga golongan tujuan pengendalian intern menurut
IAI dan COSO adalah: Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu ada hal-hal yang
perlu diperhatikan, antara lain: Adanya pemisahan tugas yang memadai, Adanya
dokumentasi dan catatan-catatan yang memadai, Adanya otorisasi yang memadai
dari manajemen, Adanya pengendalian yang memadai atas aktiva dan catatan-
catatan, Adanya penilaian yang independen terhadap kinerja para pegawai,
Adanya pegawai yang kompeten, Adanya uraian tugas. Adanya struktur
organisasi yang baik dengan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas.
Adanya pengelolaan (manajemen) yang baik dengan tingkat integritas tinggi
Lingkungan pengendalian juga salah satu aspek yang tidak dapat dianggap remeh.
Lingkungan pengendalian menggambarkan sikap, kepedulian, dan tindakan
berbagai pihak yang ada di dalam organisasi. Menurut IAI, sebagaimana menurut
COSO report, lingkungan pengendalian mencakup beberapa komponen yang di
dalamnya terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: Integritas dan nilai etis yang
harus dimiliki oleh seluruh anggota organisasi. Mempertimbangkan keahlian yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan (commitment to competence).
Partisipasi Dewan Komisaris dan Komisi Audit. Falsafah dan gaya kepemimpinan
dari manajemen. Struktur organisasi. Penetapan otoritas dan tanggung jawab
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : HAUZAAN KALIMATULLAH
NIM : 03041381722099

sehingga setiap pegawai, serta Kebijakan dan praktik-praktik mengenai sumber


daya manusia. Pengendalian diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria, dan
oleh berbagai lembaga. Menurut IAI dan COSO sendiri, pengendalian terdiri
atas pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application
control).
(Dikutip dari: http://kodomogasuki.blogspot.co.id/2015/05/general-control-
application-control.html, Pada tanggal 21 Februari 2019)

Pada dasarnya rangkaian Comparator adalah satu jenis penerapan


rangkaian yang mempunyai fungsi utama membandingkan dua data digital. Hasil
pembandingan itu adalah, sama, lebih kecil, atau lebih besar. Pada data
komparator dari dua data digital yang hanya terdiri dari 1 bit yang dibandingkan,
kemudian dapat diperluas menjadi dua data digital yang terdiri dari lebih dari 1 bit
seperti dua bit, tiga bit, dst. Komparator banyak digunakan misalnya pada mesin
penyeleksi surat, baik ukuran dimensinya, berat surat, kode area (berdasarkan bar-
code), dsb. Komparator adalah sebuah rangkaian penguat yang memiliki dua buah
input. Tegangan output yang dihasilkan komparator sebanding dengan selisih
antara dua tegangan inputnya. Gain komparator kurang lebih adalah sebesar
200.000, sehingga selisih input sebesar hanya 100 µV pun sudah cukup untuk
menurunkan output mendekati 0V atau menaikkannya hingga mencapai tegangan
catu. Karena kemiripan antara komparator dan op-amp, IC op-amp dapat
digunakan sebagai komparator. Rangkaian untuk aplikasi komparator op-amp
dapat dilihat pada gambar berikut
(Dikutip dari:”https://www.academia.edu/12277499/Komparator? auto=
download)”. Diakses pada tanggal 21 Februari 2019).

PWM ( Pulse Width Modulation) adalah salah satu teknik modulasi


dengan mengubah lebar pulsa (duty cylce) dengan nilai amplitudo dan frekuensi
yang tetap. Satu siklus pulsa merupakan kondisi high kemudian berada di zona
transisi ke kondisi low. Lebar pulsa PWM berbanding lurus dengan amplitudo
sinyal asli yang belum termodulasi. Duty Cycle merupakan representasi dari
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : HAUZAAN KALIMATULLAH
NIM : 03041381722099

kondisi logika high dalam suatu periode sinyal dan di nyatakan dalam bentuk (%)
dengan range 0% sampai 100%, sebagai contoh jika sinyal berada dalam kondisi
high terus menerus artinya memiliki duty cycle sebesar 100%. Jika waktu sinyal
keadaan high sama dengan keadaan low maka sinyal mempunyai duty cycle
sebesar 50%. Aplikasi penggunaan PWM biasanya ditemui untuk pengaturan
kecepatan motor dc, pengaturan cerah/redup LED, dan pengendalian sudut pada
motor servo. Contoh penggunaan PWM pada pengaturan kecepatan motor dc
semakin besar nilai duty cycle yang diberikan maka akan berpengaruh terhadap
cepatnya putaran motor. Apabila nilai duty cylce-nya kecil maka motor akan
bergerak lambat. Untuk membandingkannya terhadap tegangan DC, PWM
memiliki 3 mode operasi yaitu : 1. Inverted Mode. Pada mode inverted ini jika
nilai sinyal lebih besar dari pada titik pembanding (compare level) maka output
akan di set high (5v) dan sebaliknya jika nilai sinyal lebih kecil maka output akan
di set low (0v) seperti pada gelombang A pada gambar di atas. 2. Non Inverted
Mode. Pada mode non inverted ini output akan bernilai high (5v) jika titik
pembanding (compare level) lebih besar dari pada nilai sinyal dan sebaliknya jika
bernilai low (0v) pada saat titik pembanding lebih kecil dari nilai sinyal seperti
pada gelombang B pada gambar di atas. 3.Toggle Mode. Pada mode toggle output
akan beralih dari nilai high (5v) ke nilai low (0v) jika titik pembanding sesuai dan
sebaliknya beralih dari nilai low ke high. Dalam pengaturan kecepatan motor DC
salah satunya yang populer adalah dengan teknik PWM. Dengan metode ini motor
DC diberikan sumber tegangan yang stabil dengan frekuensi kerja yang sama
tetapi ton duty cycle pulsa kontrol kecepatan motor DC yang bervariasi. Konsep
PWM pada driver motor DC adalah mengatur lebar sisi positif dan negative pulsa
kontrol pada frekuensi kerja yang tetap. Semakin lebar sisi pulsa positif maka
semakin tinggi kecepatan putar motor DC dan semakin lebar sisi pulsa negatif
maka semakin rendah kecepatan putar motor DC. Metode PWM pada driver
motor DC secara singkat dapat dijelaskan menggunakan rangkaian driver motor
DC satu arah dengan kontrol PWM menggunakan IC NE555 seperti pada
rangkaian berikut ( Terlampir gambar 1.2). Rangkaian sederhana tersebut dapat
memberikan gambaran tentang teknik PWM pada driver motor DC. IC555 diset
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : HAUZAAN KALIMATULLAH
NIM : 03041381722099

sebagai astabil multivibrator dengan frekuensi kerja tetap (nilai RC tetap) dengan
output diberikan ke rangkaian driver motor DC sederhana dengan mosfet. Konsep
dasar kontrol PWM menggunakan rangkaian diatas terletak pada penambahan dua
buah diode yang mengendalikan proses charge dan discharge kapasitor 0,1uF.
Posisi tuas potensiometer 100K yang terhubung dengan dua buah diode tersebut
akan menentukan waktu charge atau discharge kapasitor 0,1uF ( Dikutip dari : “
http://kl301.ilearning.me/2015/05/19/tentang-pwm-pulse-width-modulation/)”.
Diakses pada tanggal 21 Februari 2019).

Pengendalian umum merupakan pengendalian menyeluruh yang


berdampak terhadap lingkungan sistem informasi computer (SIK), meliputi
kebijakan dan prosedur mengenai semua aktifitas PDE, yang bertujuan untuk
membuat kerangka pengendalian yang menyeluruh mengenai aktifitas PDE, serta
untuk memberikan tingkat keyakinan yang memadai bahwa seluruh tujuan
pengendalian intern dapat tercapai. Pengendalian ini diperlukan untuk
memberikan jaminan bahwa pengendalian aplikasi berjalan dengan baik
sebagaimana mestinya, yang bergantung pada sumber daya komputer. Karena jika
pengendalian aplikasi tidak berfungsi, misalnya ada format data yang tidak sesuai
tapi dapat dibaca komputer, pengendalian umum akan langsung bereaksi dan
memberikan umpan balik. Dengan begitu, petugas dapat segera melakukan
koreksi. Adanya pengendalian umum ini merupakan bentuk kombinasi kebaikan
yang terdapat pada Auditing Manual dan Auditing PDE. Menurut IAI,
pengendalian umum meliputi unsur-unsur sebagai berikut. Pengendalian
Organisasi dan Manajemen, meliputi pemisahan fungsi serta kebijakan dan
prosedur yang berkaitan dengan ffungsi pengendalian. Pengendalian terhadap
Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Aplikasi, untuk memperoleh keyakinan
bahwa sistem PDE telah dikembangkan dan dipelihara secara efisien dan ada
otorisasinya. Pengendalian terhadap Operasi Sistem, untuk poin-poin sebagai
berikut: Sistem digunakan hanya untuk hal-hal yang telah ada otorisasinya. Akses
ke operasi komputer hanya diijinkan kepada mereka yang telah memiliki otorisasi
Program yang digunakan juga hanya yang ada otorisasinya Kesalahan pengolahan
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : HAUZAAN KALIMATULLAH
NIM : 03041381722099

dapat dideteksi dan dikoreksi. kepada mereka yang telah memiliki otorisasi
Program Pengendalian terhadap Perangkat Lunak Sistem, Untuk meyakinkan
bahwa perangkat lunak sistem dimiliki dan dikembangkan secara efisien, serta
diotorisasikan. Pengendalian terhadap Entri Data dan Program Struktur otorisasi
ditetapkan dengan jelas atas transaksi, serat akses ke data dan program dibatasi
hanya kepada mereka yang memiliki otorisasi. Pengendalian terhadap Keamanan
PDE Menjaga PDE lain yang berhubungan dengan PDE bersangkutan, misalnya
digunakannya salinan cadangan (backups) di tempat yang terpisah, prosedur
pemulihan (recovery procedures) ataupun fasilitas pengolahan di luar perusahaan
dalam hal terjadi bencana. Keenam kategori tersebut dapat diklasifikasikan
menjadi tujuh jenis pengendalian umum, yakni: Pengendalian organisasi dan
manajemen. Pengendalian piranti lunak dan piranti keras. Pengendalian akses.
Pengendalian data dan prosedur. Pengendalian pengembangan sistem baru.
Pengendalian pemeliharaan sistem dan program. Pengendalian dokumentasi.
Berikutnya adalah Pengendalian Aplikasi (Application Control), dimaksudkan
untuk memberikan kepastian bahwa pencatatan, pengklasifikasian, dan
pengikhtisaran transaksi sah serta pemutakhiran file-file induk akan menghasilkan
informasi yang akurat, induk akan menghasilkan informasi yang akurat lengkap,
dan tepat waktu. Pengendalian aplikasi ini dibagi menjadi tiga kategori
pengendalian, yakni pengendalian atas masukan, pengendalian atas pengolahan
dan file data komputer, serta pengendalian atas keluaran. Lebih lanjut tujuan
pengendalian aplikasi ini adalah untuk memperoleh keyakinan: Bahwa setiap
transaksi telah diproses dengan lengkap dan hanya diproses satu kali serta
pengendalian atas keluaran Bahwa setiap data transaksi berisi informasi yang
lengkap dan akurat Bahwa setiap pemrosesan transaksi dilakukan dengan benar
dan tepat Bahwa hasil-hasil pemrosesan digunakan sesuai dengan maksudnya.
Bahwa aplikasi-aplikasi yang ada dapat berfungsi terus Perbedaan utama antara
pengendalian umum dan pengendalian aplikasi adalah bahwa sifat pengendalian
umum adalah prosedural, sedangkan pengendalian aplikasi bersifat lebih
berorientasi pada data. Oleh sebab itu, bagi auditor mungkin saja menilai
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : HAUZAAN KALIMATULLAH
NIM : 03041381722099

pengendalian umumnya secara terpisah dari penilaian terhadap pengendalian


aplikasi.
( Dikutip dari: http://euiskurniasih.blogdetik.com/2011/10/13/general-control-dan-
application-control, Pada tanggal 21 Februari 2019).
Lampiran

Lampiran Gambar

Rangkaian untuk aplikasi komparator op-amp

Rangkaian driver motor DC dengan ICNE555


HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : HAUZAAN KALIMATULLAH
NIM : 03041381722099

Sistem Kontrol Tertutup (Close Loop)

Anda mungkin juga menyukai