Istilah parastik berasal dari kata Latin pater atau bapak, yang artinya para pemimpin
gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan atas dan atau golongan ahli
pikir. Dari golongan ahli pikir inilah menimbulkan sikap yang beragam pemikirannya.
Mereka ada yang menolak filsafat Yunani dan ada yag menerimanya. Bagi mereka
yang menolak, alasanya karena beranggapan bahwa sudah mempuyai sumber
kebenaranyaitu firman Tuhan, dan tidak dibenarkan apabila mencari sumber
kebenaran yang lain seperti dari filsafat Yunani. Bagi mereka yang yang menerima
sebagai alasannya beranggapan bahwa walaupun telah ada sumber kebenaran yaitu
firman Tuhan, tetapi tidak ada jeleknya menggunakan filsafat Yunani hanya diambil
metodosnya saja (tata cara berfikir). Juga, walaupun filsafat Yunani sebagai
kebenaran manusia, tetapi manusia juga sebagai ciptaan Tuhan. Jadi,
mereka/menerima filsafat Yunani diperbolehkan selama dalam hal-hal tertentu tidak
bertentagan dengan agama.
Istilah Skolatik adalah kata sifat yang berasal dari kata school, yang berarti sekolah.
Jadi, skolastik berarti aliran atau yang berkaitan dengan sekolah. Perkataan skolastik
merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan. Terdapat beberapa
penegrtian dari cork khas Skolatik, sebagai berikut;
Faktor Skolastik ini dapat berkambang dan tumbuh karena beberapa faktor,
diantaranya faktor Religius dan fakktor Ilmu Pengetahuan.
Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat Patristik mulai merosot,
terlebih lagi pada abad ke-6 dan 7 dikatakan abad kacau. Hal ini disebabkan pada saat
itu terjadi serangan terhadap Romawi sehingga kerajaan Romawi beserta
peradabannya ikut runtuh yang telah dibangun selama berabad-abad.
Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada di bawah Karel Agung (742 – 814)
dapat memberika suasana ketenangan dalam bidang politik, kebudayaan, dan ilmu
pegetahuan, termaksud kehidupan manusia serta pemikiran filsafat yang semuanya
menampakkan mulai adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah yang merupakan
kecermelangan abad pertengahan, di mana arah pemikiran berbeda sekali dengan
sebelumnya.
Masa ini merupakan kejayaan skolastik yang berlangsung dari tahum 1200-1300 dan
masa ini juga disebut masaberbunga. Masa itu ditandai dengan munculnya
universitas-universitas dan ordo-ordo, yang secara bersama-sama ikut
menyelenggarakan atau memajukan ilmu pengetahuan, di samping juga peranan
universitas sebagai sumber atau pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Berikut ini
beberapa faktor mengapa masa skolistik mencapai pada puncaknya.
Adanya pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad ke-12
sehingga sampai abadke-13 telah tumbuh menjadi ilmu pengetahuan yang
luas.
Tahun 1200 didirikan Universitas Almamater di Perancis, Universitas inu
merupakan gabungan dari beberpa sekolah. Almamater inilah sebagai awal
(embrio) berdirinya Universitas di Paris, di Oxford, di Mont Pellier, di
Cambridge dan lain-lainnya.
Berdirinya ordo-ordo. Ordo-ordo inilah yang muncul karena banyaknya
perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan sehingga menimbulkan dorongan
yang kuat untuk memberikan suasana yang semarak pada abad ke-13. Hal ini
akan berpengaruh terhadap kehidupan-kehidupan kerohanian di mana
kebanyakan tokoh-tokohnya memegang peran di bidang filsafat dan teologi,
seperti Albertus de Grote, Thomas Aquinas, Binaventura, J.D.Scotus, William
Ocham.
Skolastik Akhir (1300-1450)
Masa ini ditandai dengan adanya rasa jemu terhadap segala macam pemikiran filsafat
yang menjadi kiblatnya sehingga memperlihatkan stagnasi (kemandegan). Selain itu,
ditandai dengan pemikiran kefilsafatan yang berkebang ke arah nominalisme, ialah
yang berpendapat bahwa universalisme tidak memberi petunjk tentang aspek yang
sma dan yang umum mengenai adanya sesuatu hal. Pengetia umum hanya momen
yang tidak mempunyai nilai-nilai kebenaran yang objektif. Perkembangan Skolisik
yang paling memuncak dicapai pada pertengahan kedua abad ke-13 dan perempatan
pertama abad ke-14. Pada abd ke-14 itu makin lama timbullah rasa jemu terhadap
segala macam filsafat yang konstruktip. Sebab orang-orang yang setia kepada
pemikiran yang mebangun menampakkan gejala pembekuan. Timbullah dua
kelompok pemikir, yaitu dari aliran Thomisme dan Scotisme.
PEMIKIRAN TOKOH
Filsafat Yunani mengalami kemegahan dan kejayaan dengan hasil yang sangat
gemilang, yaitu melahirkan peradaban Yunani. Menurut pandangan sejarah filsafat,
dikemukakan bahwa peradaban Yunani merupakan titik tolak peradaban manusia di
dunia. Maka pandangan sejarah filsafat dikemukakan manusia di dunia. Giliran
selanjutnya adalah warisan peradaban Yunani jatuh ke tangan kekuasaan Romawi.
Kekuasaan Romawi memperlihatkan kebesaran dan kekuasaan hingga daratan Eropa
(Britania), tidak ketinggalan pula pemikiran filsafat Yunani juga ikut terbawa. Hal ini
berkat peran Caesar Augustus yang menciptakan masa keemasan kesusastraan Latin,
kesian, dan arsitektur Romawi. Setelah filsafat Yunani sampai ke daratan Eropa, di
sana mendapatkan lahan baru dalam petumbuhan. Karena bersamaan dengan agama
kristen, filsafat Yunani berintegrasi dengan agama Kristen, sehingga membentuk
suatu formasi baru. Maka, muncullah filsafat Eropa yang sesungguhnya sebagai
pejelmaan filsafat Yunani setelah berintegrasi dengan agama Kristen.
Masa Abad Pertengahan ini terbagi menjadi dua masa yaitu masa Paratistik dan masa
Skolatistik. Sedangkan masa Skolatistik terbagi menjadi Skolastik Awal. Skolastik
Puncak, dan Skolastik Akhir. Tokoh pada masa Paratstik adalah Justinus Martin,
Klemens, Tertullianus, dan Augustinus. Sedangkan tokoh pada masa Skolasti adalah
Albertus mangunus, Petrus Abaelardus, Anselmus dari canterbury, Johanes Scotus
Eriugena, Peter Abaelardus, Thomas Aquinas , William Ockham, dan Nicolas
Cusasus.
Dalam era modern, yang kemudian dilanjutkan dengan era filsafat abad ke-20,
muncullah berbagai aliran pemikiran: Rasionalsme, Empirisme, Kristisisme,
Idealisme, Positivisme, Evolusionisme, Materialisme, Neo-Kantianisme,
Pragmatisme, Filsafat Hidup, Fenomenologi, Eksistensialisme, dan Neo-Thomisme.
10 point penting :
1. Melahirkan peradaban Yunani, 2. Warisan peradaban Yunani jatuh ke tangan
kekuasaan Romawi, 3. Masa keemasan kesusastraan Latin, kesian, dan arsitektur
Romawi., 4. Muncullah filsafat Eropa yang sesungguhnya sebagai pejelmaan filsafat
Yunani setelah berintegrasi dengan agama Kristen, 5. Buku-buku pegangan dialektika
lama-kelamaan diganti dengan karangan-karangan Aristoteles mengenai logika, 6.
Munculnya universitas-universitas dan ordo-ordo, 7. Menurut pendapat
Augusrus ,akal pikiran manusia dapat berhubungan dengan sesuatu kekayaan yang
lebih tinggi, 8. Pangkal pemikiran metafisis Johanes adalah demikian: Makin umum
sifat sesuatu, makin nyatalah sesuatu itu, 9. Terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu
lewat indra, akal, dan instuisi, 10. Darwin memberikn kesimpulan bahwa untuk
mengatasi hal tersebut manusia harus bekerja sama.