Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIK PROFERI NERS

STASE KEPERAWATAN JIWA

LAPORAN KASUS (ASUHAN KEPERAWATAN) DAN


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
PADA Ny. S DENGAN BERDUKA
PERIODE 27 JANUARI-04 FEBRUARI 2021

DISUSUN OLEH:
Ayu Saadatul Karimah 132013143014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
KASUS

Seorang ibu rumah tangga bernama Ny. S berusia 65 tahun yang hanya lulusan pendidikan
sekolah dasar baru saja kehilangan anaknya yang berprofesi sebagai guru yang berusia 40
tahun
akibat kecelakaan dua hari yang lalu. Klien menunjukkan tanda-tanda masalah
psikososial yang berlebihan akibat kehilangan tersebut. Klien belum siap dengan
kenyataan bahwa ia harus berpisah dengan anaknya. Klien mengurung diri, tidak
mau makan, tidak mandi, dan terus menangis. Akibat tidak mau makan tersebut klien terlihat
lemas. Menurut keluarga, klien sering melamun dan mengaku slalu merindukan sosok
anaknyanya. Anak lainnya dan keluarga lainnya sudah berusaha menenangkan klien tetapi
belum berhasil. Nadi 98x/mnt, TD 130/100 mmHg, Suhu 37,20C, dan RR 24x/mnt
FORMULIR PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNAIR
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. S (L/P) Tanggal Pengkajian : 01 Feb. 2021
Umur : 65 tahun No. Rekam Medis : 2021.XX.XX.XX
Informan : Klien dan keluarga

II. ALASAN MASUK


Setelah klien kehilangan anaknya dua hari yang lalu. Klien menunjukkan tanda-tanda
masalah psikosial yang berlebihan akibat kehilangan tersebut. Klien belum siap dengan
kenyataan bahwa ia harus berpisah dengan anaknya. Klien mengurung diri, tidak mau
makan, tidak mandi, dan terus menangis. Akibat tidak mau makan tersebut klien terlihat
lemas. Menurut keluarga, klien sering melamun dan mengaku merindukan sosok
anaknya. Anak lainnya dan keluarga lainnya sudah berusaha menenangkan klien tetapi
belum berhasil.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya: Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
3. Usia Pelaku Usia Korban Usia Saksi
a. Aniaya fisik
b. Aniaya seksual
c. Penolakan
d. Kekerasan dalam keluarga
e. Tindakan kriminal
Jelaskan (No. 1, 2, & 3): Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa atau
gangguan psikososial sebelumnya, sehingga tidak menjalani perawatan kesehatan
jiwa apapun. Klien atau keluarga mengatakan klien tidak pernah melakukan
kekerasan atau tindakan lain kepada anggota keluarga.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Ya Tidak
Hubungan keluarga : ≠
Gejala :≠
Riwayat pengobatan/perawatan: ≠
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Klien kehilangan anaknya dua hari yang lalu secara mendadak dikarenakan
kecelakaan
Masalah Keperawatan:
 Berduka Disfungsional

IV. FISIK
1. Tanda-tanda vital: BP : 130/100 mmHg HR : 98 ×/menit
RR : 24 ×/menit T : 37,2 C
2. Ukur : TB : 160 cm BB : 55 kg
3. Keluhan fisik : Ya Tidak
Jelaskan : Klien mengeluhkan lemas
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan: : Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien

Jelaskan: -.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan tidak membenci tubuhnya. Menurut klien,
badannya memiliki proporsi yang bagus.
b. Identitas : Klien dapat menyebutkan nama, jenis kelamin, dan usianya
dengan benar.
c. Peran : Klien mengatakan sebelum dibawa ke poli klinik, klien bekerja
tidak tentu. Tapi klien sering membantu dan bekerja sebagai
petani.
d. Ideal diri : Klien mengatakan ingin segera mengikhlaskan anaknya.
e. Harga diri : Klien mengatakan dia pandai dalam hal masak dan anak-anaknya
sangat suka dengan masakan dia
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti:
Klien mengatakan orang yang berarti baginya adalah semua anak-anaknya dan
cucunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien pernah ikut arisan dan pengajian setiap minggu
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan untuk saat ini masih berat untuk berinteraksi dengan orang lain,
karena pikirannya masih memikirkan anaknya yang sudah meninggal
Masalah Keperawatan:
Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan percaya dengan adanya Tuhan dan
beragama Islam.
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan masih selalu beribadah dan berdoa
Masalah Keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: Klien berpenampilan rapi
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu me-
mulai pembicaraan
Jelaskan: Klien tidak mampu untuk memulai pembicaraan dan hanya
menjawab/berbicara saat ditanya. Klien terkadang menjawab pertanyaan
dengan suara yang lambat dan gemetar seperti ingin menangis
Masalah Keperawatan:
Berduka Disfungsional
3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
TIK Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan: Klien kadang terlihat lesu dan gelisah. Terkadang, tiba-tiba pasien
terlihat sangat sedih dengan mata yang berkaca-kaca
Masalah Keperawatan:
Berduka Disfungsional
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Agitasi
Jelaskan: Klien merasa sedih karena ditinggal pergi untuk selamanya secara tiba-
tiba.
Masalah Keperawatan:
Berduka Disfungsional
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan: Tidak ada
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
6. Interaksi Selama Wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata kurang Defensif Curiga
Jelaskan:Tidak ada
Masalah Keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan
7. Persepsi
Halusinasi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecap Penghidu
Jelaskan: Klien mengatakan tidak pernah melihat, mendengar, merasa sesuatu yang
aneh
Masalah Keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan
8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan
atau perseverasi
Jelaskan: Tidak Ada.
Masalah Keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Jelaskan: Klien mengatakan ia selalu memikirkan anaknya.
Masalah Keperawatan:
Berduka Disfungsional
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan: Tidak ada
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
10. Tingkat Kesadaran
Bingung Sedasi Stupor Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Jelaskan: Klien memiliki orientasi yang sempurna.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Gang. daya ingat jangka panjang Gang. daya ingat jangka pendek
Gang. daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan: Klien dapat mengingat kejadian/peristiwa, baik yang terjadi dalam waktu
dekat atau lama. Klien juga dapat menjawab dengn tepat saat ditanya
tentang kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu berkomunikasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: Ketika disuruh berhitung 1-10, klien mampu melakukannya dengan
lancar dan berurutan
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan: Klien dapat mengambil keputusan sederhana saat dibantu, misalnya
klien dapat memilih untuk mandi terlebih dahulu saat diberikan pilihan mandi atau
makan.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya Tilik Diri
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan: Klien menyadari bahwa saat ini klien memang belum ikhlas dan masih
tidak percaya dengan kenyataan bahwa anaknya sudah meninggal, dank lien
menyadari bahwa hal tersebut terlalu berlebihan dan tidak baik, namun klien masih
belum bisa untuk mengikhlaskannya
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi.menyediakan kebutuhan.
Ya Tidak Ya Tidak
Makanan Pakaian
Keamanan Transportasi
Tempat tinggal Uang
Perawatan kesehatan
Jelaskan: Klien dapat memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan sebagainya karena
klien mendapat gaji pensiunan dari alm suaminya, walaupun hasilnya tidak
banyak.
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah keperawatan
2. Kegiatan sehari-hari.
a. Perawatan diri
Bantuan minimal Bantuan total
Mandi
BAB/BAK
Kebersihan
Ganti pakaian
Makan
Jelaskan: Klien tidak membutuhkan bantuan untuk mandi, BAB/BAK, berganti
pakaian dan makan. Klien hanya perlu dibantu untuk membersihkan
ruangannya. Namun, klien mengatakan malas untuk mandi, makan, dan
berganti pakaian.
Masalah Keperawatan:
Defisit Perawatan Diri
b. Nutrisi
Apakah klien puas dengan pola makan klien? Ya Tidak
Apakah klien memisahkan diri? Ya Tidak
Jika ya, jelaskan alasannya Klien selalu mau makan sendirian jika dipaksa
Frekuensi makan per hari : 3 kali
Frekuensi kudapan per hari : jarang
Nafsu makan : Menurun
Diet khusus : Tidak ada
Jelaskan: Pasien mengatakan malas untuk makan.
Masalah Keperawatan:
Defisit Perawatan Diri
c. Tidur
Ya Tidak
Apakah klien ada masalah?
Apakah klien merasa segar setelah bangun tidur
Apakah ada kebiasaan tidur siang
Apa yang membantu klien untuk tidur
Waktu tidur malam (jam): 21.00 WIB; Waktu bangun (jam): 03.30 WIB
Beri tanda sesuai dengan keadaan klien:
Sulit untuk tidur Terbangun saat tidur
Bangun terlalu pagi Gelisah saat tidur
Somnabulisme Berbicara saat tidur
Jelaskan: Klien mengatakan hanya sulit ketika memulai tidur
Masalah Keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan
3. Kemampuan klien dalam:
Ya Tidak
Mengantisipasi kebutuhan sendiri
Membuat keputusan berdasar keinginan sendiri
Mengatur penggunaan obat
Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up)
Jelaskan: Klien masih harus dibantu dan diarahkan dalam memenuhi kebutuhannya
sendiri
Masalah Keperawatan:
Defisit Perawatan Diri
4. Klien memiliki sistem pendukung.
Ya Tidak
Keluarga
Profesional/terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan: Klien hanya dibantu oleh keluarga dan profesional saja. Klien tidak ingin
berinteraksi dan bersosialisasi dengan temannya atau orang lain dalam
jumlah banyak.
Masalah Keperawatan:
Menarik Diri: Isolasi Sosial
5. Apakah klien menikmati saat bekerja kegiatan yang menghasilkan atau hobi?
Ya Tidak
Jelaskan: Klien untuk saat ini sulit dalam melakukan kegiatan
Masalah Keperawatan:
Menarik Diri: Isolasi Sosial

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya, ……. Lainnya, Berdiam diri di kamar
Jelaskan: Reaksi klien saat bercerita terkadang masih disertai dengan kesedihan yang
mendalam dan sesekali menangis
Masalah Keperawatan:
Koping Tidak Efektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik.
Klien tidak suka untuk berkumpul dengan orang banyak dan malas untuk berinteraksi
dengan kelompok. Klien selalu menyendiri.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik.
Klien saat ini masih malas untuk berhubungan dengan keluarga atau tamu yang
sedang takziah
c. Masalah dengan pendidikan, spesifik.
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah lulusan SD.
d. Masalah dengan pekerjaan, spesifik.
Klien tidak memiliki pekerjaan tetap, tapi sering membantu atau bekerja sebagai
petani.
e. Masalah dengan perumahan, spesifik.
Klien tinggal bersama salah satu anaknya.
f. Masalah dengan ekonomi, spesifik.
Klien mengatakan dapat menghasilkan uang, walaupun hasilnya tidak banyak.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik.
Klien ingin segera sembuh dan mengikhlaskan anaknya.
h. Masalah lainnya, spesifik.
Tidak ada
Masalah Keperawatan:
Isolasi Sosial, Berduka Disfungsional

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Koping Obat-obatan
Lainnya, tidak ada
Masalah Keperawatan:
Defisit Pengetahuan

XI. DATA LAIN-LAIN


Tidak ada

XII. ASPEK MEDIS


a. Diagnosa medis : Berduka
b. Terapi medis :
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Berduka Disfungsional 4. Koping Tidak Efektif
2. Isolasi Sosial 5. Defisit Pengetahuan
3. Defisit Perawatan Diri

Surabaya, 01 Februari
2021
Ttd,

(Ayu Saadatul Karimah)


ANALISA DATA

Nama: Tn. H No. RM: 2021.XX.XX.XX Ruangan: Bangsal Psikiatri


Data Etiologi MK TTD
Data Subjektif Berduka Disfungsional Berduka
 Klien mengatakan belum siap Difungsiona
kehilangan dan berpisah dengan l
anaknyanya Koping Individu Tidak Efektif
 Klien mengatakan bahwa klien
sangat sedih kehilangan anaknya
 Klien mengatakan tidak mau Kehilangan
makan dan tidak bisa berhenti
menangis.
 Klien mengatakan sering teringat
dengan anaknya
 Keluarga mengatakan bahwa
klien sering melamun dan
mengaku
merindukan sosok anaknya.
Data Objektif :
 Klien sering mengurung diri di
kamarnya
 Klien sering melamun dan
memikirkan anaknya.
 Klien sering menangis sendirian.
 Ketika klien diajak berbicara
klien sering merasa tersinggung
dan tiba-tiba sedih lalu menangis.
Data subyektif: Menarik Diri: Isolasi Sosial Menarik
 Klien mengatakan bahwa dirinya Diri: Isolasi
enggan untuk berinteraksi Sosial
dengan orang lain karena Berduka Disfungsional
pikirannya selalu
membayangkan anaknya
 Klien mengatakan lebih nyaman Koping Individu Tidak Efektif
sendiri untuk saat ini di dalam
kamar
 Keluarga mengatakan bahwa
klien sering melamun dan
mengaku sering merindukan
sosok anaknya.
 Keluarga mengatakan bahwa
klien tidak mau menemui tamu
yang datang takziah
Data obyektif :
 Klien sering menyendiri
 klien tampak gelisah dan
murung
 Klien terkadang tampak
melamun
 Klien ketika berbicara
sering menunduk dan jarang
melakukan kontak mata
 Klien tidak mau makan, mandi
dan bersih-bersih dirinya
Data Subjektif Defisit Perawatan Diri Defisit
 Keluarga mengatakan setelah Perawatan
ditinggal anaknya, klien menolak Diri (Mandi
untuk makan dan mandi. Berduka Disfungsional dan Makan)
 Klien mengatakan malas untuk
mandi, makan, dan berganti
pakaian. Koping Individu Tidak Efektif
Data Objektif
 Tidak ada.

POHON MASALAH
(Minimal 3 masalah dan bisa dikembangkan sesuai kondisi klien)

Menarik Diri:Isolasi
Effect
Defisit Perawatan Diri Sosial

Persepsi yang salah Core problem (CP)


tentang kondisi klien Berduka Disfungsional

Causa
Defisit pengetahuan Koping Individu Tidak
Efektif

Kehilangan
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Prioritas diagnosa keperawatan:
1. Berduka Disfungsional
2. Menarik Diri: Isolasi Sosial
3. Defisit Perawatan Diri
4. Koping Individu Tidak Efektif
5. Defisit Pengetahuan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATA JIWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNAIR

Diagnosis Rencana Tindakan Keperawatan Intervensi


Tujuan jangka Tujuan jangka
panjang pendek
Berduka Setelah dilakukan TUK 1: Klien dapat 1. Membina dan meningkatkan
Disfungsional tindakan membina hubungan hubungan saling percaya
keperawatan saling percaya dengan cara (mengucapkan
diharapkan salam, berjabat tangan,
Klien dapat berperan menjelaskan tujuan interaksi,
aktif melalui proses tempat dan) membuat kontrak
berduka secara waktu dan tempat)
tuntas  Mendengarkan klien berbicara.
 Memberi dorongan agar klien
mau mengungkapkan
perasaannya.
 Menjawab pertanyaan klien
secara langsung, menunjukkan
sikap menerima dan empati.

2. Berdiskusi mengenai kondisi


TUK 2: Pasien dapat klien saat ini (kondisi pikiran,
mengenali peristiwa perasaan, fisik, sosial,
kehilangan yang dan spiritual sebelum/sesudah
dialami pasien.
mengalami peristiwa kehilangan
serta hubungan
antara kondisi saat ini dengan
peristiwa kehilangan yang
terjadi).

3. Mengenali faktor-faktor yang


TUK 3: Pasien dapat mungkin menghambat dengan
memahami hubungan cara :
antara kehilangan yang
 Bersama klien mendiskusikan
dialami dengan
keadaan
hubungan klien dengan orang
dirinya. atau objek yang hilang.
 Menggali pola hubungan klien
dengan orang yang berarti.

4. Mengurangi atau
menghilangkan faktor
TUK 4: Pasien dapat penghambat dengan cara :
mengidentifikasi cara-  Bersama klien mngingat
cara mengatasi berduka kembali cara mengatasi
yang dialaminya. perasaan berduka di masa lalu.
 Memperkuat dukungan serta
kekuatan yang dimiliki klien
dan keluarga.
 Mengenali dan menghargai
sosial budaya agama serta
kepercayaan yang dianut klien
dan keluarga dalam mengatasi
proses kehilangan.
5. Berdiskusi cara mengatasi
berduka yang dialami.
 Cara verbal (mengungkapkan
perasaan).
 Cara fisik (memberi kesempatan
aktivitas fisik).
 Cara sosial (sharing melalui self
help group).
 Cara spiritual (berdoa, berserah
diri)
6. Memberi informasi tentang
sumber-sumber komunitas yang
tersedia untuk saling
memberikan pengalaman
dengan saksama.
7. Membantu pasien memasukkan
kegiatan dalam jadwal harian.

8. Memberi dukungan terhadap


respons kehilangan klien
TUK 5: Pasien dapat
memanfaatkan faktor dengan cara :
pendukung.  Menjelaskan kepada klien atau
keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah, tawar-
menawar, depresi, dan
menerima adalah wajar dalam
keadaan kehilangan.
 Memberi gambaran tentang cara
mengungkapkan perasaan yang
bisa diterima.
 Menguatkan dukungan keluarga
atau orang yang berarti.
9. Meningkatkan rasa
kebersamaan antar anggota
keluarga dengan cara :
 Menguatkan dukungan keluarga
atau orang yang berarti.
 Mendorong klien untuk
menggali perasaanya bersama
anggota keluarga lainnya,
mengenali masing-masing
anggota keluarga.
 Menjelaskan manfaat hubungan
dengan orang lain.
 Mendorong keluarga untuk
mengevaluasi perasaan dan
saling mendukung satu sama
lain.
Keluarga dapat TUK 1. Keluarga 1. Mendiskusikan masalah yang
berpartisipasi dalam mengenal masalah dirasakan keluarga dalam
merawat klien kehilangan dan merawat pasien
berduka. 2. Menjelaskan pengertian, tanda &
TUK 2. Keluarga gejala berduka yang dialami
memahami cara pasien beserta proses terjadinya
merawat pasien 3. Berdiskusi dengan keluarga
berduka tentang masalah kehilangan dan
berkepanjangan. berduka dan dampaknya
TUK 3. Keluarga pada pasien.
dapat mempraktikkan 4. Berdiskusi dengan keluarga cara-
cara merawat pasien cara mengatasi berduka yang
berduka dialami oleh
disfungsional. pasien.
TUK 4. Keluarga 5. Melatih keluarga mempraktikkan
dapat memanfaatkan cara merawat pasien dengan
sumber yang tersedia berduka
di masyarakat. disfungsional.
6. Berdiskusi dengan keluarga
sumber-sumber bantuan yang
dapat dimanfaatkan oleh
keluarga untuk mengatasi
kehilangan yang dialami oleh
pasien.

Anda mungkin juga menyukai