Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Danang Setyo Ramadhan

NO BP : 1910003510092
KELAS : 3A3
TUGAS : Perpajakan1

1. PENGERTIAN-PENGERTIAN DALAM KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA


PERPAJAKAN

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pengertian KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) adalah Hukum formal yang
berisikan peraturan-peraturan mengenai tata cara pelaksanaan pemungutan pajak oleh negara.
Pelaksanaan pemungutan pajak oleh negara meliputi tata cara wajib pajak memenuhi hak dan
kewajiban perpajakannya.
Artikel tentang KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) akan menjelaskan bagaimana
tata cara wajib pajak dalam memenuhi hak dan kewajiban perpajakan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan
peraturan pelaksanaannya.
Hak dan Kewajiban Perpajakan yang diatur dalam KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan) dimulai sebelum Subyek Pajak menjadi wajib pajak sampai dengan subyek pajak
tidak lagi menjadi wajib pajak.

2. NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA


PAJAK

 Pengertian NPWP, adalah Nomor identitas yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

 Fungsi NPWP, NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) berfungsi sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
Wajib Pajak.
Oleh karena itu, kepada setiap Wajib Pajak hanya diberikan satu Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP).
Selain itu, Nomor Pokok Wajib Pajak juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam
pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan.
Dalam hal berhubungan dengan dokumen perpajakan, Wajib Pajak diwajibkan
mencantumkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) yang dimilikinya. 
 Pengertian PKP, Orang Pribadi atau Badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan
usaha atau pekerjaannya :

- menghasilkan Barang Kena Pajak (BKP).


- mengimpor Barang Kena Pajak (BKP).
- mengekspor Barang Kena Pajak (BKP).
- melakukan usaha perdagangan.
- memanfaatkan Barang Kena Pajak (BKP) tidak berwujud dari luar daerah pabean.
- melakukan usaha Jasa Kena Pajak (JKP)
- memanfaatkan Jasa Kena Pajak (JKP) dari luar daerah pabean.

 Fungsi PKP :

- Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban PKP di bidang PPN dan PPnBM.
- Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.
- (PPnBM Sarana dalam pemenuhan Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai & Pajak
Penjualan Barang Mewah.

3. PEMBAYARAN, PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN, DAN PELAPORAN

 Cara pembayaran pajak :


Pembayaran untuk seluruh jenis pajak Pajak saat ini dapat dilakukan oleh Wajib Pajak
secara elektronik, kecuali untuk :
Pajak dalam rangka impor yang pembayarannya diadministrasikan oleh Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.

Tahapan cara pembayaran pajak adalah sebagai berikut :

1. Wajib Pajak menghitung pajak yang terutang


2. Atas jumlah pajak yang terutang dibuatkan Kode Billing
3. Pembayaran Pajak ke rekening Kas Negara berdasarkan Kode Billing dapat dilakukan
melalui :
a. ATM ( Anjungan Tunai Mandiri
b. Internet Banking
c. Mesin EDC
d. Mobile Banking
e. branchless Banking
f. Bank Persepsi
g. Kantor Pos Persepsi.

4. SURAT KETETAPAN PAJAK


 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
Dalam Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2009, SKPKB adalah surat yang
menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan
pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, serta jumlah pajak yang masih
harus dibayar. Jenis surat ketetapan pajak ini diterbitkan dalam jangka waktu 5 tahun
setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak.
 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
SKPKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak
yang telah ditetapkan. Menurut Pasal 15 ayat 1 dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana perubahan ketiga Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, menyatakan
bahwa Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKPKBT dalam jangka waktu 5 tahun
setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau
Tahun Pajak apabila ditemukan data baru yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak
yang terutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan
SKPKBT.
 Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
SKPN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya
dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. SKPN
diterbitkan setelah Ditjen Pajak melakukan pemeriksaan Surat Pemberitahuan. 
 Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
SKPLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran
pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau tidak
seharusnya terutang. Secara sederhana, SKPLB diterbitkan karena wajib pajak lebih
membayar pajak terutang dari yang seharusnya.

5. SURAT TAGIHAN PAJAK

Pengertian Surat Tagihan Pajak (STP)


Pengertian Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat untuk melakukan tagihan pajak
dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda kepada Wajib Pajak yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (Pasal 1 angka 20 Undang-undang KUP).

6. SURAT PAKSA
Pengertian Surat Paksa, adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan
pajak berdasarkan Pasal 1 ayat 12 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak
dengan Surat Paksa.

7. KEBERATAN, BANDING, DAN PENINJAUAN KEMBALI


 Keberatan, Pengertian Keberatan Pajak adalah Suatu upaya yang dapat dilakukan oleh
Wajib Pajak untuk dapat mengurangkan atau menghilangkan tagihan pajak yang terdapat
pada Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang diterbitkan oleh Kantor Pajak atau Pemotongan
atau Pemungutan Pajak oleh Pihak Ke Tiga.
 Banding, Pengertian Banding Pajak adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh
Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan
Banding (Surat Keputusan Keberatan Pajak), berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.
 Peninjauan Kembali (PK), Pengertian Peninjauan Kembali adalah upaya hukum luar
biasa yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung Pajak kepada Mahkamah
Agung untuk memeriksa dan memutus kembali putusan yang dikeluarkan oleh
Pengadilan Pajak

8. PEMBUKUAN, PEMERIKSAAN, DAN PENYIDIKAN

 Pembukuan, Pengertian Pembukuan Pajak adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan
secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan
barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan
laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.
 Pemeriksaan, Pengertian Pemeriksaan Pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun
dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan
profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
 Penyidikan, Pengertian Penyidikan Tindak Pidana Pajak adalah serangkaian tindakan
yang dilakukan oleh penyidik pajak untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang
dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi serta
menemukan tersangkanya.

9. SANKSI PAJAK
 Sanksi Administrasi, adalah sanksi yang dikenakan kepada Wajib Pajak berupa Denda
dan Bunga serta Kenaikan yang bertujuan untuk kepentingan tertib administrasi
perpajakan dan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya.
 Sanksi Pidana, adalah sanksi yang dikenakan kepada Wajib Pajak berupa Denda dan atau
Pidana Kurungan yang bertujuan agar kesadaran Wajib Pajak tumbuh untuk mematuhi
kewajiban perpajakan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai