Candra M. Irawan
Ekonomi digital lahir dan berkembang seiring penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi yang juga semakin mengglobal di dunia. Menurut Dalle (2016) sejarah ekonomi
dunia telah melalui empat era dalam hidup manusia yaitu era masyarakat pertanian, era mesin
pasca revolusi industri, era perburuan minyak, dan era kapitalisme korporasi multinasional.
Empat gelombang ekonomi sebelumnya berkarakter eksklusif dan hanya bisa dijangkau oleh
kelompok elite tertentu. Gelombang ekonomi digital hadir dengan topografi yang landai,
inklusif, dan membentangkan ekualitas peluang. Karakteristik ini memiliki konsep kompetisi
yang menjadi spirit industri yang dengan mudah terangkat oleh para pelaku pemula yang
mengutamakan kolaborasi dan sinergi. Karena itu pula ekonomi digital merupakan ‘sharing
economy’ yang mengangkat banyak usaha kecil dan menengah untuk memasuki bisnis dunia.
Sekarang ini peran digital sangat luar biasa, hampir semua perekonomian
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau digitalisasi, baik dalam mengemas
produk ataupun dalam memasarkan produk, sehingga lebih mudah dan lebih cepat dalam
distribusi informasi yang digunakan untuk membuat pertumbuhan ekonomi semakin cepat
dan tiada batas dengan dukungan teknologi digital dan teknologi informasi. Teknologi
informasi yang sudah merambah keindividu dapat mendukung era digitalisasi informasi dan
komunikasi pada ekonomi konvensional maupun ekonomi syariah, teknologi tersebut
sekarang sudah dalam genggaman tangan pengguna gadget seperti aplikasi mobile yang dapat
diunduh dan dipasang dengan fitur mudah dimengerti oleh pengguna. Demikian pula di dunia
perbankan, dalam melakukan kegiatannya perbankan syariah bekerja sama dengan bidang
teknologi informasi untuk membangun sistem informasi perbankan syariah dengan membuat
aplikasi khusus yang dapat mempermudah semua proses-proses transaksi yang ada
diperbankan. Terbentuknya masyarakat digital akibat dari tersebut dipacu oleh perkembangan
dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat intensif di semua bidang baik
ekonomi, pemasaran, keuangan, jasa, pendidikan dan sebagainya. Maka, digitalisasi
terbentuk untuk memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi, sehingga perekonomian
meningkat.
Referensi:
http://muhamadilhamainulyaqin.ilearning.me/2014/07/08/modul-3-4-digital-economy-
ekonomidigital-dan-retailing-in-electronic-commerce-e-tailing
Databoks, Katadata Indonesia. 2016. 2016, Sebanyak 8,6 Juta Orang Melakukan Transaksi
Online. (http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/15/2016-sebanyak-86-juta-orang-
melakukan-transaksi-online, diakses pada tanggal 19 Maret 2017).
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt576d43bf1f3ff/meraba-payung-hukum-untuk-
trenekonomi-digital