Anda di halaman 1dari 2

NAMA : CANDRA MAS IRAWAN

NIM : 15080324086

KELAS : PTN 15 B

GURU PROFESIONAL DALAM MENGHADAPI MEA

Tantangan dalam dunia pendidikan di Indonesia akan semakin kompleks. Hal ini
dikarenakan tiga komunitas pilar yang digagas dalam KTT ASEAN 2009 meliputi politik
keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Dimana secara tidak langsung, ranah dunia pendidikan
akan terpengaruh. Dalam menghadapi liberalisasi pendidikan yang sudah mulai tampak terhadap
pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015, sepatutnya berbagai pihak yang
terkait dalam bidang pendidikan memberi solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Indonesia. Mulai dari pembuat kebijakan yang harus memikirkan terobosan dalam bentuk aturan
sampai dengan pelaksana pendidikan yang dengan segera bisa bertindak untuk memperbaiki
proses pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan akan pangsa pasar di era persaingan seperti
ini. Pemberdayaan inilah yang akan menjadi sebuah kesatuan yang utuh dan benar-benar
dibutuhkan untuk mencetak generasi pembelajar yang mampu berkompetisi.
Salah satu tenaga profesional yang dapat langsung berperan dalam perubahan nyata di
dunia pendidikan adalah guru. Sudah jelas bahwa guru dituntut utnuk menjadi profesional agar
mampu mengemban tugasnya secara maksimal. Untuk itu guru harus memiliki kompetensi yang
wajib dipenuhi, yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Bukan tanpa alasan mengapa kompetensi pedagogis ditempatkan untuk menjadi kompetensi
pertama dan utama diantara kompetensi lainnya. Bisa kita lihat dalam penjabarannya bahwa
kompetensi tersebut merupakan kapabilitas guru untuk dapat me manage pembelajran siswa
yang melingkupi pemahaman terhadap siswa, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa melalui potensi yang dimilikinya. Dalam
pelaksanaan pembelajaran, guru dapat menciptakan atmosfer positif sehingga bisa lebih
memaksimalkan perannya untuk menghasilkan pembelajaran yang kreatif, efektif, dan bermakna.
Atau dengan kata lain pembelajaran yang menyenangkan. Bisa diasumsikan bahwa jika siswa
memperoleh pengalaman dari pembelajaran yang menyenangkan, dipastikan mereka akan
menjadi agen pembelajar sejati yang tangguh dan berdaya saing dalam kompetisi global.
Namun disisi lain, profesionalisme guru yang belum optimal menjadi salah satu
permasalahan dalam dunia pendidikan Indonesia. Tanggung jawab yang perlu dilakukan oleh
guru terhadap hal tersebut salah satunya adalah dengan memilih dan menggunakan metode
mengajar yang tepat untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih baik, efektif, dan
efisien. Dari langkah tersebut, akan terlihat jelas bahwa guru yang menggunakan metode yang
sesuai dalam pembelajaran akan lebih memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa
karena penggunaan metode yang sesuai akan sangat membantu siswa dalam memahami materi.
Disinilah kompetensi guru diuji. Seberapa tahu guru, seberapa terampil guru, dan seberapa luas
penguasaaan guru terhadap metode pengajaran dalam melibatkan dirinya akan berpengaruh pada
proses pembelajaran yang memperlihatkan kompetensinya.
Jika Tepat kiranya jika lima tahun ke depan terjadi peningkatan mutu, relevansi, serta
kompetensi dalam daya pikir dan daya saing yang dapat dilakukan oleh guru. Itulah bentuk nyata
peran guru untuk bisa mensukseskan MEA yaitu dengan menjadi fasilitator bagi siswa agar
sukses learning to know, learning to do, learning to become, dan learning to be together sebagai
pondasi pendidikan yang berprinsip. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan kompetensi
guru dapat menjadi jawaban dalam persoalan tantangan di era global.

Anda mungkin juga menyukai