Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Surya Masyarakat p-ISSN: 2623-0364

Vol. 3 No. 1, Tahun 2020, Hal. 15-21 e-ISSN: 2623-0569

Pengembangan Kantin Wirausaha Siswa SMPN 2 Porong


Development of Students' Entrepreneurial Canteens SMPN 2 Porong

Masruchin1, Eni Fariyatul Fahyuni2, Bayu Hari Prasojo3


Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sidoarjo, Indonesia
1masruchin@umsida.ac.id, 2eni.fariyatul@umsida.ac.id, 3bayu.hari@umsida.ac.id

Riwayat Artikel: Dikirim 26 Maret 2020; Diterima 19 November 2020; Diterbitkan 30 November 2020

Abstrak
Pembelajaran wirausaha saat ini di sekolah masih kurang digaungkan, mengingat rasio jumlah pengusaha di
Indonesia masih sangat rendah. Pengabdian bagi masyarakat yang dilakukan di SMP Negeri 2 Porong
menjawab berbagai persoalan dengan memberdayakan keberadaan kantin wirausaha siswa agar nantinya siswa
memiliki keterampilan berwirausaha, keberanian menghadapi tantangan, dan kemandirian berwirausaha.
Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini terbagai menjadi beberapa tahap, meliputi: 1) tahap
perencanaan, 2) tahap pengorganisasian, 3) tahap pelaksanaan, 4) tahap monitoring dan evaluasi, 5) tahap tindak
lanjut. Pengembangan dan pemberdayaan kantin wirausaha siswa di sekolah efektif menjadikan siswa lebih aktif,
produktif dan bertanggung jawab dalam kehidupannya.

Kata kunci: pembelajaran kewirausahaan, kantin wirausaha siswa.

Abstract
Entrepreneurship in this time is still less echoed because the ratio of entrepreneurs in Indonesia is meager. The community of
conducted at Porong 2 state middle school various problems by empowering the existence of students' entrepreneurial canteens to
have entrepreneurial skills, courage to face challenges, and entrepreneurial independence. This method of implementing into several
stages, including 1) the planning stage, 2) the organizing stage, 3) the implementation stage, 4) the monitoring and evaluation stage,
5) the follow-up stage. The development and empowerment of entrepreneurship canteens in schools effectively makes students more
active, productive and responsible in their lives

Keywords: Entrepreneurship learning, students' entrepreneurial canteens.

PENDAHULUAN Beberapa nilai diatas dapat


Analisis Kebutuhan diwujudkan melalui pembelajaran
Pendidikan memegang peran penting enterpreneurship (kewirausahaan) pada siswa.
guna menjamin kualitas suatu bangsa. Pembelajaran kewirausahaan dapat
Tingkat pendidikan yang berkualitas akan menjadikan siswa menjadi lebih aktif,
menghasilkan sumber daya manusia dengan produktif dan lebih menjadi pribadi yang
berkualitas pula. Namun pada era saat ini, bertanggung jawab. Hasil penelitian
siswa diharapkan tidak hanya matang dari menunjukkan program market day
segi intelektual, tapi juga mempunyai sifat membangun jiwa kewirausahaan sehingga
yang terampil, kuat mental dan keberanian berdampak pada peningkatan rasa percaya
menerapkan keterampilan berwirausaha diri, keberanian menghadapi resiko saat
(Sulistyowati & Salwa, 2016). Hal tersebut barang dagangannya tidak habis terjual,
sesuai dengan UUD No 20 Tahun 2003 manajemen keuangan serta inovasi lainnya
tentang Sistem pendidikan nasional pasal 1 yang mengarah pada jiwa kepemimpinan
ayat 1 yang menyatakan bahwa pendidikan siswa (Sulistyowati & Salwa, 2016).
diharapkan mampu mencapai terbentuknya Membangun jiwa interprenier pada siswa
aspek kognitif, aspek afektif (mental atau tidaklah mudah, butuh beberapa tahapan
moral) serta psikomotor (ketrampilan). yang panjang diantaranya: 1) tahap

Pengembangan Kantin Wirausaha Siswa SMPN 2 Porong 1


Masruchin, Eni Fariyatul Fahyuni , Bayu Hari Prasojo 15
DOI: https://doi.org/10.26714/jsm.3.1.2020.15-21
Jurnal Surya Masyarakat p-ISSN: 2623-0364
Vol. 3 No. 1, Tahun 2020, Hal. 15-21 e-ISSN: 2623-0569

perencanaan, 2) tahap pengoorganisasian, 3) kompetensi intelektual saja, namun juga


tahap pelaksanaan, dan 4) tahap evaluasi pada pengembangan kewirausahaan guna
(Cahyani, Timan, & Sultoni, 2019). menyiapkan diri agar mampu memenuhi
Beberapa negara telah menerapkan kewajiban dan kebutuhan dalam hidupnya
program kewirausahaan dalam proses (Darwis, 2016).
pembelajarannya untuk dapat mengasah SMP Negeri 2 Porong sebelumnya
keterampilan siswa. Temuan hasil penelitian telah menerapkan kantin yang dikelola oleh
menunjukkan anak usia dini (11-12 tahun) para siswa. Namun terdapat permasalahan
merupakan periode yang cukup untuk mendasar yakni permasalahan dalam
mengembangkan self-efficacy dan pengurusan aset dan administrasi keuangan.
keterampilan kognitif, non-kognitif yang Hal ini dikarenakan siswa belum mampu
diperlukan untuk menjadi wirausaha di masa mengurus asset yang dimiliki, sehingga
mendatang (Hassi, 2016). Bahkan kepala banyak aset yang dimiliki itu tidak terurus
sekolah SMK 6 Palembang berkolaborasi dan rusak. Selama ini belum adanya
dengan dunia industri dengan membuat pembinaan terkait pengelolaan keuangan.
kurikulum untuk melatih jiwa wirausaha Siswa belum mampu mengatur dan
siswa di sekolah (Apriana, Kristiawan, & menjalankan kantin sekolah secara
Wardiah, 2019). professional. Misal terkait makanan apa saja
Pembelajaran wirausaha saat ini di yang dijual, sistem pengelolaan dan
sekolah masih kurang digaungkan, manajemen keuangan kantin sekolah
mengingat rasio jumlah pengusaha di menjadi permasalahan besar yang sampai
Indonesia masih sangat rendah. Pada tahun sekarang belum bisa teratasi dengan baik.
2013 jumlahnya hanya mencapai 1,9%, Berdasarkan permasalahan di atas
jumlah ini masih sangat kecil jika maka perlu adanya pemberdayaan kantin
dibandingkan negaralainnya seperti Cina wirausaha siswa lebih lanjut, agar siswa
dan Jepang yang memiliki jumlah wirausaha memiliki pengetahuan terkait pengelolaan
lebih dari 10%, serta negara tetangga seperti penjualan di kantin sekolah dan manajemen
Malaysia (5%) dan Singapura (7%). Islam sistem keuangan kantin. Dengan
mengajarkan manusia bekerja dan berupaya dilakukannya pendampingan kantin
untuk memenuhi kebutuhan akhirat tanpa wirausaha siswa ini nantinya diharapkan
melupakan pemenuhan kebutuhan lainnya dapat menumbuhkan keyakinan diri yang
di dunia. Dalam ayat-ayat al-Qur’an positif dalam berwirausaha. Pemberdayaan
dijelaskan bahwasannya manusia diharuskan kantin wirausaha siswa SMP ini agar peserta
bekerja untuk memenuhi kebutuhanya. Hal didik memiliki keberanian, kemandirian,
ini sebagaimana termaktub dalam firman serta ketrampilan berwirausaha di masa
Allah pada surat al-Jumu’ah ayat 10 berikut mendatang.
ini. Pengembangan program kantin
Apabila telah ditunaikan sholat, maka wirausaha siswa di SMPN 2 Porong dalam
bertebranlah kamu di muka bumi; dan rangka mengembangkan entrepreneur muda
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah yang berdampak positif bagi
banyak-banyak supaya kamu beruntung pengembangan karier dan masa depan para
(Ri, 2012). siswa, masyarakat dan negara. Hal ini
didukung penelitian yang menjelaskan
Berdasarkan firman Allah SWT di
bahwa seiring dengan perkembangan
atas dijelaskan bahwa manusia harus bekerja
zaman, hal-hal yang perlu dikuasai oleh
keras untuk memenuhi berbagai kebutuhan
setiap negara untuk meningkatkan
hidupnya selanjutnya diwajibkan melakukan
keunggulannya antara lain, (1) menguasai
kewajiban akhirat. Oleh karenanya lembaga
perkembangan Iptek, 2) meningkatkan
pendidikan harus berbenah dengan
jumlah entrepreneur, (3) memiliki tenaga
mengarahkan pendidikan tidak hanya pada

Pengembangan Kantin Wirausaha Siswa SMPN 2 Porong 2


Masruchin, Eni Fariyatul Fahyuni , Bayu Hari Prasojo 16
DOI: https://doi.org/10.26714/jsm.3.1.2020.15-21
Jurnal Surya Masyarakat p-ISSN: 2623-0364
Vol. 3 No. 1, Tahun 2020, Hal. 15-21 e-ISSN: 2623-0569

kerja yang terdidik dan terlatih dengan etos Gambar 2.


kerja tinggi, dan (4) melakukan Kegiatan Wirausaha Siswa
pengendalian mutu terpadu barang yang
dihasilkan, melakukan inovasi dan
promosi yang aktif (Wojcak, Bajzikova,
Sajgalikova, & Polakova, 2016).
Pihak sekolah dalam hal ini sebagai
institusi pedidikan memiliki peran penting
dalam pengembangan kantin wirausaha
siswa melalui inovasi munculnya jenis
usaha-usaha baru dari hasil ide dan
pemikirannya. Proses kewirausahaan
meliputi semua fungsi, aktivitas dan
tindakan yang berhubungan dengan Tujuan Kegiatan
peluang dan penciptaan usaha (Sulistyowati Pengembangan program kantin
& Salwa, 2016). Pengelolaan kantin dan wirausaha siswa SMP ini bertujuan untuk:
managemen keuangan penting untuk 1. Kegiatan sosialisasi untuk melatih dan
disosialisasikan kepada para siswa. mengembangkan jiwa enterpreneurship
siswa
Gambar 1. 2. Mengajarkan siswa pada pengelolaan
Penjualan Kantin Siswa aset maupun sistem pembelian dan
penjualan barang di kantin sekolah
3. Memotivasi keberanian agar memiliki
kepercayaan dan keyakinan diri dalam
berwirausaha

METODE
Pengabdian bagi masyarakat yang
dilakukan di SMP Negeri 2 Porong yakni
menjawab berbagai persoalan dengan
memberdayakan keberadaan kantin
wirausaha siswa agar nantinya siswa
memiliki keterampilan berwirausaha,
keberanian menghadapi tantangan, dan
kemandirian berwirausaha. Metode
pelaksanaan pengabdian masyarakat ini
menjawab permasalahan dengan berbagai
solusi dan Ipteks yang ditawarkan

Pengembangan Kantin Wirausaha Siswa SMPN 2 Porong 3


Masruchin, Eni Fariyatul Fahyuni , Bayu Hari Prasojo 17
DOI: https://doi.org/10.26714/jsm.3.1.2020.15-21
Jurnal Surya Masyarakat p-ISSN: 2623-0364
Vol. 3 No. 1, Tahun 2020, Hal. 15-21 e-ISSN: 2623-0569

Gambar 3.
Ipteks yang ditawarkan

Solusi
•Pengelolaan kantin siswa •Melatih & mengembangkan
•Manajemen keuangan jiwa interpreniurship siswa
• Tersedianya fasilitas kantin
•Penanaman jiwa wirausaha siswa •Pengelolaan asset kantin
interpreniurship siswa sekolah
• Pendampingan pengelolaan
kantin siswa Ipteks yang
Permasalahan
ditawarkan

Kegiatan pengabdian bagi masyarakat dan pelaksanaan kantin wirausaha siswa


di sekolah ini menyangkut bidang SMPN 2 Porong.
pengetahuan, sikap dan perilaku siswa
terkait kantin wirausaha bagi siswa SMPN 2 Tahap Pengorganisasian
Porong untuk melatih dan membangun jiwa Tahap pengorganisasian
interpreniurship siswa melalui beberapa dilaksanakan dengan menyusun pihak-
tahapan, diantaranya: 1) tahap perencanaan, pihak internal dan eksternal yang terlibat
2) tahap pengorganisasian, 3) tahap dalam program ini, yakni Kepala Sekolah
pelaksanaan, 4) tahap monitoring dan sebagai pemangku jabatan tertinggi di
evaluasi, dan 5) tahap tindak lanjut sekolah, para guru dan penguurs kantin
(Fahyuni, Rohmah, & Anwar, 2019). sekolah, komite sekolah, siswa dalam OSIS
maupun orangtua siswa yang dapat
Tahap Perencanaan berpartisipasi dalam penyediaan makanan
Tahap perencanaan diawali yang diperjualbelikan siswa di sekolah
menganalisis permasalahan. Hasil analisis
yang diperoleh bahwa SMP Negeri 2 Tahap Pelaksanaan
Porong dulunya telah menerapkan program Tahap pelaksanaan ini diawali
kantin wirausaha siswa, namun terdapat kegiatan penyuluhan oleh tim pengabdian
permasalahan terkait pengelolaan aset dan masyarakat dari Universitas
administrasi keuangan kantin (Niati, Muhammadiyah Sidoarjo terkait pemberian
Suhardjo, Wijayanti, & Hanifah, 2019). motivasi untuk membangun keberanian
Pada tahap perencanaan ini dilakukan dan keyakinan diri dalam berwirausaha
dengan melibatkan semua unsur sekolah sejak dini di sekolah. Penyuluhan dan
yakni kepala sekolah, guru pengajar, pelatihan dilakukan di kelas maupun
pembina kantin sekolah, komite sekolah, mushola disebabkan keterbatasan tempat
dan orangtua wali siswa. Hasil diskusi yang dan sarana penunjang yang dimiliki sekolah.
diperoleh selanjutnya dituangkan dalam; (a) Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran bertujuan untuk membantu meningkatkan
Rumah Tangga) (ART), (b) Pedoman pemahaman terkait pengelolaan aset
Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi maupun pelaporan sistem keuangan kantin
Kepengurusan Kantin, Ketiga dasar sekolah.
berguna menentukan arah, pengembangan

Pengembangan Kantin Wirausaha Siswa SMPN 2 Porong 4


Masruchin, Eni Fariyatul Fahyuni , Bayu Hari Prasojo 18
DOI: https://doi.org/10.26714/jsm.3.1.2020.15-21
Jurnal Surya Masyarakat p-ISSN: 2623-0364
Vol. 3 No. 1, Tahun 2020, Hal. 15-21 e-ISSN: 2623-0569

Gambar 3. Tahap Tindak Lanjut


Sosialisasi Wirausaha Tahap tindak lanjut dilaksanakan
siswa pengurus kantin sekolah dibantu guru
pengajar dan guru pengelola kantin untuk
menemukan solusi atas persoalan yang
dihadapi, diantaranya: a) menanamkan
kesadaran dan tanggungjawab siswa pada
kegiatan berwirausahan di sekolah agar
siswa memiliki keberanian dan keyakinan
diri dalam membuka dan menciptakan
berbagai peluang dalam berwirausaha, b)
sistem pengelolaan asset dan pelaporan
Gambar 4. Sosialisasi di Mushola keuangan dibuat semudah mungkin
sehingga mudah dipahami dan dituangkan
siswa dalam pelaporannya. Laba dan
keuntungan kantin wirausaha siswa ini
nantinya dapat digunakan untuk
kepentingan peserta didik pada berbagai
kegiatan studi, seperti untuk kebutuhan
study tour dan classmeeting, sehingga siswa
dapat merasakan dampak positifnya.

Tahap Monitoring dan Evaluasi HASIL DAN PEMBAHASAN


Tahap monitoring dan evaluasi ini Program Pengabdian bagi Masyarakat
melibatkan para guru dan tim pengabdian (IbM) ini merupakan bagian dari tugas
masyarakat untuk memantau kegiatan siswa dosen dalam melaksanakan Tri Dharma
pada kantin wirausaha siswa di SMPN 2 Perguruan Tinggi yang kegiatannya didanai
Porong. Beberapa permasalahan yang oleh institusi UMSIDA dalam rangka
terjadi terkait dengan kantin wirausaha mengembangkan kemajuan ilmu
siswa diantaranya: a) siswa memiliki pengetahuan dan teknologi guna
kesulitan dalam mengelola barang atau meningkatkan kesejahteraan bagi
makanan dari orangtua siswa untuk dijual masyarakat sekolah. Pelaksanaan IbM ini
kembali pada kantin sekolah, b) siswa meliputi beberapa tahapan diantaranya:
kesulitan dalam pengelolaan asset maupun 1. Tahap perencanaan diawali proses
system pelaporan keuangan kantin perijinan dan sosialisasi di SMPN 2
meskipun sudah pernah mendapatkan Porong pada tanggal 13 Desember 2019.
pelatihan. Selanjutnya mapping permasalahan
terkait pengelolaan dan pemberdayaan
Gambar 5. kantin siswa di sekolah dengan berbagai
Monitoring Kebersihan Kantin solusi yang ditawarkan dengan
melibatkan semua unsur sekolah yakni
kepala sekolah, guru pengajar, pembina
kantin sekolah, komite sekolah, dan
orangtua wali siswa.
2. Tahap pengorganisasian dengan
menyusun keterlibatan pihak-pihak
internal dan eksternal yakni Kepala
Sekolah sebagai pemangku jabatan
tertinggi di sekolah, para guru dan

Pengembangan Kantin Wirausaha Siswa SMPN 2 Porong 5


Masruchin, Eni Fariyatul Fahyuni , Bayu Hari Prasojo 19
DOI: https://doi.org/10.26714/jsm.3.1.2020.15-21
Jurnal Surya Masyarakat p-ISSN: 2623-0364
Vol. 3 No. 1, Tahun 2020, Hal. 15-21 e-ISSN: 2623-0569

pengurus kantin sekolah, komite sekolah, butuhkan sehingga dapat memberikan


siswa dalam OSIS maupun orangtua pengaruh positif bagi kehidupannya.
siswa yang dapat berpartisipasi dalam
penyediaan makanan yang DAFTAR PUSTAKA
diperjualbelikan siswa di sekolah Apriana, D., Kristiawan, M., & Wardiah, D.
3. Tahap pelaksanaan terkait penyuluhan (2019). Headmaster’s competency in
selama kegiatan berlangsung yang preparing vocational school
melibatkan guru penangungjawab kantin students for entrepreneurship.
dengan melibatkan tim Abdimas International Journal of Scientific and
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Technology Research, 8(8), 1316–1330.
untuk melakukan pendampingan Cahyani, S. S. A., Timan, A., & Sultoni, S.
meliputi sistem pengelolaan asset dan (2019). Manajemen Pelatihan
system pelaporan keuangan kantin yang Kewirausahaan Bagi Peserta Didik
dapat dipelajari dan dilaksanakan oleh Di Kampoeng Kidz. Jurnal
siswa SMP. Pada tahap ini juga Administrasi dan Manajemen
memberikan motivasi untuk Pendidikan, 2(1), 001–009.
membangun keberanian dan keyakinan https://doi.org/10.17977/um027v
diri siswa dalam berwirausaha dan 2i22019p1
menciptakan berbagai peluang yang ada. Darwis, M. (2016). Pendidikan
4. Tahap evaluasi dan monitoring untuk Entrepreneurship Dalam Perspektif
mengetahui ketercapaian dari program Global. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan
yang telah dilaksanakan. Berdasarkan Islam, 9(2), 112–128.
hasil kegiatan evaluasi dan monitoring Fahyuni, E. F., Rohmah, J., & Anwar, N.
inilah dapat di cek berbagai kekurangan (2019). Inovasi Pembelajaran
dan faktor penghambat yang ada di Kewirausahaan Islami melalui
lapangan. Pemanfaatan Teh Rosella pada
5. Tahap tindak lanjut menjawab berbagai Kantin Sehat SMP. Jurnal Surya
kendala yang terjadi dengan mencarikan Masyarakat, 1(2), 116.
solusi untuk kebaikan bersama. Tahap https://doi.org/10.26714/jsm.1.2.2
tindak lanjut meliputi penyempurnaan 019.116-124
pada sistem pengelolaan aset dan Hassi, A. (2016). Effectiveness of early
pelaporan keuangan kantin siswa, serta entrepreneurship education at the
penggunaan keuntungan kantin siswa primary school level: Evidence from
pada berbagai kegiatan studi, seperti a field research in Morocco.
untuk kebutuhan study tour dan Citizenship, Social and Economics
classmeeting, sehingga siswa dapat Education, 15(2), 83–103.
merasakan sendiri dampak positifnya. https://doi.org/10.1177/20471734
16650448
KESIMPULAN Niati, A., Suhardjo, Y., Wijayanti, R., &
Kantin wirausaha siswa di sekolah Hanifah, R. U. (2019). Pelatihan
dapat menghasilkan perilaku wirausaha Pengelolaan Manajemen Keuangan
dalam diri siswa dengan mengolah usaha dan Pelaporan Keuangan Akuntansi
untuk membekali siswa berusaha secara Pesantren bagi Pengelola Yayasan
mandiri dan bertanggung jawab. Pendidikan Pondok Pesantren X di Kota
kewirausahaan menanamkan nilai-nilai Semarang. Jurnal Surya Masyarakat,
moral guna membentuk karakter seseorang 2(1), 76.
dalam berwirausaha yang membekali siswa https://doi.org/10.26714/jsm.2.1.2
dengan berbagai kompetensi yang mereka 019.76-79

Pengembangan Kantin Wirausaha Siswa SMPN 2 Porong 6


Masruchin, Eni Fariyatul Fahyuni , Bayu Hari Prasojo 20
DOI: https://doi.org/10.26714/jsm.3.1.2020.15-21
Jurnal Surya Masyarakat p-ISSN: 2623-0364
Vol. 3 No. 1, Tahun 2020, Hal. 15-21 e-ISSN: 2623-0569

Ri, K. A. (2012). Al Qur’an Terjemah (T. S.


Qur’an, ed.). Bandung: Syaamil
Qur’an.
Sulistyowati, P., & Salwa. (2016). Upaya
Mengembangkan Karakter Jiwa
Kewirausahaan Pada Anak Sejak
Dini Melalui Program Market Day
(Kajian Pada SDIT Mutiara Hati
Malang). Pancaran, Vol. 5, No(20),
111–120.
https://doi.org/https://jurnal.unej.
ac.id/index.php/pancaran/article/v
iew/4056/3169
Wojcak, E., Bajzikova, L., Sajgalikova, H., &
Polakova, M. (2016). How to
Achieve Sustainable Efficiency with
Teleworkers: Leadership Model in
Telework. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 229, 33–41.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2
016.07.111

Pengembangan Kantin Wirausaha Siswa SMPN 2 Porong 7


Masruchin, Eni Fariyatul Fahyuni , Bayu Hari Prasojo 21
DOI: https://doi.org/10.26714/jsm.3.1.2020.15-21

Anda mungkin juga menyukai