DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Kebijakan desain dalam penggunaan metode manual desain perkerasan jalan ini adalah:
1. Perencana, Pengawas Pelaksanaan dan PPK harus menerapkan kebijakan “tanpa
toleransi” dalam pelaksanaan pekerjaan jalan.
2. Desain perkerasan harus mengakomodasi beban kendaraan aktula. Penggunaan
beban sumbu yang terkendali (sesuai ketentuan) harus mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut:
Prosedur pengendalian beban sumbu sudah diterbitkan dan jangka waktu
penerapannya telah disetujui oleh semua pemangku kepentingan
(stakeholders);
Telah ada tindakan awal penerapan kebijakan tersebut;
Adanya kepastian bahwa kebijakan tersebut dapat dicapai.
3. Pemilihan solusi desain perkerasan didasarkan pada analisis biaya umur
pelayanan (discounted-Life-cycle-cost) terendah dengan mempertimbangkan
sumber daya konstruksi.
4. Setiap jenis pekerjaan jalan harus dilengkapi dengan drainase permukaan dan
drainase bawah permukaan.
5. Lapisan fondasi berbutir harus dapat mengalirkan air dengan baik.
6. Bahu jalan berpenutup (sealed) harus dibuat:
Jika alinyemen vertikal (gradient) jalan lebih dari 4% (potensial terhadap
gerusan).
Pada area perkotaan.
Jika terdapat kerb.
Jika proporsi kendaraan roda dua cukup tinggi.
Bahu jalan berpenutup harus diperkeras seluruhnya dengan kekuatan minimum
untuk 10% beban rencana atau sesuai dengan beban yang diperkirakan akan
menggunakan bahu jalan.
7. Sistem drainase permukaan harus disediakan secara komprehensif. Drainase
bawah permukaan (subdrain) perlu dipertimbangkan dalam hal:
Terjadi kerusakan akibat air pada perkerasan eksisting;
Terdapat aliran air ke perkerasan, seperti aliran air tanah dari galian atau
saluran irigasi;
Galian konstruksi perkerasan segi-empat (boxed construction) yang tidak
dilengkapi dengan drainase yang memadai untuk mengalirkan air yang
terperangkap dalam galian.
8. Geotekstil yang berfungsi sebagai separator harus dipasang dibawah lapis
penopang (capping layer) atau lapis drainase langsung diatas tanah lunak (tanah
rawa) dengan CBR lapangan kurang dari 2% atau di atas tanah gambut.
1.4 Jenis Struktur Perkerasan
Jenis struktur perkerasan baru terdiri atas:
1. Perkerasan pada permukaan tanah asli.
2. Perkerasan pada timbunan.
3. Perkerasan pada galian.
1.5 Acuan
BAB II
LAPORAN TEKNIK
Laporan Teknik yang dihasilkan dari jasa konsultansi ini, adalah sebagai
berikut :
1. Laporan Inventarisasi Jalan dan Jembatan
Hasil dari survai inventerisasi dibuat dalam satu laporan inventarisasi yang
memuat :
Foto dokumentasi
Data lapangan
Usulan penanganan
3.1 KESIMPULAN
Bedasarkan hasil kajian untuk pekerjaan perencanaan ini terurai sebagai berikut:
Jenis Pekerjaan di dua lokasi tersebut adalah beton dengan tebal 25 cm, karena
nilai CBR lapangan 4,1 % untuk lokasi Jalan Desa Kertamukti Kecamatan
Sumur dan nilai CBR 3,52 % untuk lokasi Jalan Gadog – Cikiruh Kecamatan
Cibitung. Dapat dimabil kesimpulan bila dengan nilai CBR dibawah <4,3% di
bagan desain 4 Perkerasan kaku (Manula desain perkerasan jalan
No.01/M/BM/2017). Maka tebal perkeasan yang di pakai adalah 25 cm diijinkan.
Hitungan struktur TPT Gravitasi di lokasi Jalan Desa Kertamukti Kecamatan
Sumur dengan nilai FK Guling = 2,0038 kNm dan FK Geser = 1,6924 kNm
masih aman untuk di kerjakan, dengan syarat tidak merubah dimensi yang telah
di tetapkan.
3.2 PENUTUP
Demikian Laporan Akhir ini kami susun guna memenuhi kewajiban kami
selaku Konsultan Perencana untuk pekerjaan tersebut diatas.
Kami menyadari tanpa bimbingan dan bantuan dari semua pihak, pelaksanaan
pekerjaan Perencanaan ini tidak akan terlaksana, dan kami ucapkan terima kasih
atas kepercayaan yang telah diberikan.