Anda di halaman 1dari 11

PKWU – Michael Pentury

XI - 1
10 Jenis Kerajinan Khas Daerah
1. Tempat Tisu Dari Kulit Kerang
 Cara pembuatan :
a. Pertama-tama, siapkan alat dan bahan.
b. Kedua, lubangi bagian atas kardus berkas atau sebuah kotak sepatu
bekas berbentuk oval menggunakan cutter atau gunting. Pastikan
lubang berada di tengah.
c. Lalu, tempeli semua permukaan kardus atau kotak sepatu,
menggunakan isolasi double dengan kain flannel atau yang lain untuk
memperindah dasarnya
d. Setelah selesai, buka lapisan atas isolasi, lalu tempelkan kain flannel
atau yang lain sesuai selera pada permukaan kardus atau kotak sepatu
e. Selanjutnya, hias pinggir-pinggir kardus dengan menempelkan kulit
kerang secara berjajar / berbaris dengan menggunakan lem castol.
f. Setelah kerang merekat dengan kuat, lalu hias bagian atas dan samping
kardus atau kotak sepatu dengan cangkang kerang, lalu warnai
cangkang kerang menggunakan cat dan kuas. Warnai sesuai selera.
g. Terakhir, masukkan tisu. Tempat tisu siap digunakan.

2. Tikar Pandan dari Galela Halmahera Utara


a) Cara membuat :
a. dibuat dari daun pandan yang dibuang durinya.
b. Setelah itu dipotong melingkar lalu direbus dan dijemur.
c. Setelah daun tersebut menjadi lemas dan siap dianyam, maka daun
tersebut diiris hingga tipis.
d. Setelah menjadi tipis, daun dimasak dengan diberi zat pewarna untuk
memberi motif.
e. Langkah terakhir adalah daun dianyam sesuai pola yang diinginkan.

3. Bingkai foto dari stick ice cream


 Cara membuat :

a. Pertama, susun 8 buah stik es krim jadi bentuk persegi layaknya


susunan terhadap gambar 1.
b. Kedua, jalankan pengeleman terhadap susunan stik es krim tersebut.
Persegi ini nantinya digunakan sebagai anggota depan figura foto
kamu, jadi usahakan supaya susunannya rapi.
c. Ketiga, kalau persegi pertama udah terbentuk setelah itu tambahkan 2
lapis persegi lainnya di anggota atasnya, supaya tersedia 3 susunan stik
es krim terhadap bingkai yang nantinya terbentuk.
d. Keempat, bingkai udah siap, setelah itu anda tinggal membawa
dampak alas bingkai bersama dengan langkah menyusun 3 bilah stik es
krim secara mendatar.
e. Kelima, tambahkan 2 bilah stik kembali di atasnya bersama dengan
agak renggang. Jarak kerenggangan antara 2 stik ini sekitar setebal
satu lapis stik es krim. Lakukan pengeleman terhadap susunan 3 bilah
pertama dan 2 bilah kedua.
f. Keenam, selipkan sebuah stik es krim para jarak kerenggangan
susunan stik di bilah kedua. Kemudian tambahkan lem supaya kuat.
g. Ketujuh, pastikan supaya lem udah kering. Lalu selipkan bingkai yang
udah dibikin ke anggota stik yang tegak terhadap alas.
h. Kedelapan, tambahkan accessories tambahan terhadap bingkai supaya
penampilan bingkai foto dari stik es krim lebih cantik. Aksesoris
mampu berupa pola karton berwarna atau manik manik.
i. Kesepuluh, siapkan foto yang unik untuk diletakan di didalam bingkai.
Foto akan lebih awet apa seandainya anda melaminatingnya terutama
dulu. Oh ya, pastikan ukuran fotonya sesuai bersama dengan ukuran
bingkai yang anda buat ya!
j. Kesebelas, berikan lem tembak terhadap sisi-sisi foto.
k. Keduabelas, tempelkan foto terhadap bingkai.

4. Tas dari pelepah pisang

 Cara membuat :

a) Langkah awal untuk membuatnya adalah dengan cara pohon pisang


dibuat menjadi bilah-bilah kemudian keringkan selama 10 hari agar
kandungan air dalam pohon pisang hilang.
b) Kemudian buatlah rajutan dengan menggunakan bahan bilah pohon
pisang yang sudah di keringkan.
c) Agar tas tersebut lebih kuat anda bisa memberi lem dan pelepah
pisang, kemudian ikat dengan benang kasur.
d) Langkah yang terakhir adalah mempercantik tampilan tas dengan
memberikan warna dengan sesuai selera anda.
5. Membuat celengan dari batok kelapa

 Cara membuat :

a) Sediakan batok kelapa yang sepasang tetapi yang telah di bagi dua
b) Bersihkan bagian dalam batok kelapa dengan bersih
c) Setelah bagian dalam bersih, sekarang bagian luarnya bersihkan
dengan kertas pasir. Dan lakukan hal yang sama pada batok kelapa
yang satu lagi.
d) Bagian dalam sudah bersih dan bagian luar juga bersih. Kemudian lem
kedua bagian tersebut tetapi jangan lupa berikan sedikit lubang untuk
tempat memasukkan i
e) Kemudian cat batok tersebut. Biarkan hingga kering.
f) Setelah kering. Tempelkan stiker agar celengan terlihat cantik dan
menarik.

6. Kreasi Tempat pensil dari kayu

 Cara membuat :

a) Potong-potong ranting pohon dengan panjang kurang lebih 10-15 cm.


Buatlah potongan kayu yang banyak
b) Lem semua permukaan tabung karton bekas tisu
c) Lekatkan potongan ranting kayu di seluruh permukaan tabung karton
secara vertikal. Usahakan rapat dan menempel kuat
d) Buatlah tatakan dari papan kayu sebagai dasar. Paku dengan palu
e) Dan langkah terakhir boleh anda lakukan atau tidak, yaitu diwarnai
dengan cat kayu

7. Bunga cantik dari Kulit Jagung

 Cara membuat :

a) Langkah pertama adalah rendam kulit jagung dalam air mendidih yang
sudah diberi pewarna selama kurang lebih 10 menit atau sampai pewarna
menyerap.
b) Selanjutnya kulit jagung ini ditiriskan dan dikeringkan. Tidak perlu
menjemurnya cukup diangin-anginkan.
c) Setelah kulit jagung kering potonglah dengan bentuk pola kelopak bunga
dan daun.
d) Kemudian lipat pola kelopak bunga jadi 2 bagian melengkung ke dalam
dan keluar. Rangkailah kelopak bunga ini menggunakan lem.
e) Langkah yang terakhir rangkai bunga yang sudah jadi pada kawat atau
ranting. Untuk mempercantik beri hiasan kelopak daun. Pastikan jika lem
yang digunakan kuat agar tidak mudah lepas.
8. Dompet dari Daun pandan

 Cara membuat :

a) Pandan dibersihkan dan dibuang duri-durinya


Daun pandan dipotong sesuai ukuran anyaman (mulai 1cm hingga
3cm).
b) Potongan-potongan tersebut lalu direbus selama 30 menit.
c) Kemudian pandan yang sudah direbus, dikeringkan di tempat yang
sejuk dan terhindar dari sinar matahari.
d) Setelah didiamkan selama 6jam, baru daun pandan tersebut
dilemaskan dan direndam air biasa selama 4jam.
e) Baru dijemur di bawah sinar matahari hingga warna berwarna
keputihan
f) Setelah itu, daun pandan tersebut sudah bisa diwarnai.
g) Setelah proses pewarnaan dan proses pengeringan selesai, maka
pandan tersebut sudah bisa dianyam.
h) Daun pandan dianyam sesuai pola.
9. Cara membuat lonceng angin dari bambu

 Cara membuat :

a) Sediakan bambu dengan ukuran sedang. Pastikan bambu yang akan


kamu gunakan masih bagus dan terlihat sehat (tidak mengalami
retak dan masih kuat).
b) Buatlah ukur bambu dengan ukuran kurang lebih 15-17 cm
sebanyak 5 bambu.
c) Sama dengan diatas kamu membuat lagi ukuran bambu lagi
sepanjang 7 cm sebanyak 5 buah yang nantinya akan dimasukkan
ke tiap bambu berbentuk stick kecil yang akan berfungsi sebagai
‘jangkar’ individual (masing-masing untuk tiap bambu).
d) Potong atau gergaji bambu.
e) Bersihkan pada bagian dalam bambu mulai dari serat-seratnya, anda
bisa membersihkan menggunakan pisau kecil.
f) Setelah itu bentuk pada bagian bawah bambu dengan pola
melengkung (lihat gambar artikel ini) dengan jarak 8 cm dari atas
bambu.
g) Amplas bambu hingga halus.
h) Lubangi bagian atas bambu untuk dimasukkan tali menggunakan
bor listrik.
i) Belah batok kelapa menjadi setengah lingkaran.
j) Amplas batok kelapa hingga halus.
k) Jangan lupa untuk memberi lubang pada bagian pinggiran batok
kelapa, bisa anda sesuaikan dengan jumlah bambu untuk lubang
tali.
l) Pada bagian ini, jangan lupa untuk menyatukan dengan cara ikat
masing-masing bambu dengan tali kemudian sambungkan ke batok
kelapa.
m) Jika sudah, masukkan tali tadi ke lubang batok kelapa dan tarik ke
atas.
n) Buat simpul tali untuk menyatukan lonceng angin dan mengunci
talian.
o) Tahapan terakhir dalam membuat angklung atau lonceng, kita bisa
memberi sensasi warna alami menggunakan pelitur untuk
mendapatkan hasil yang estetis dan maksimal.

10.Tas dari daun manga

 Cara membuat :

Pengerjaan dasar:
a. Kumpulkan daun berwarna kuning sampai coklat tua yang
tidak sobek, atau berlubang. Daun digunting menjadi 2
bagian.
b. Rendam dan bersihkan kumpulan daun kotor dalam ember
berisi air bersih agar noda tak terlihat ketika tahap
pemutihan.
c. Masak. Masukan air bersih beberapa gayung ke panci,
tambah kan soda api. Setiap satu gayung, dua sendok makan
soda api.
d. Aduk, lalu masukan daun dengan ditekuk mengikuti bentuk
panci agar.
e. Masak dengan api dengan apin sedang. Tenggelam kan daun
yang mengambang secara hati-hati agar tidak sobek.
f. Setelah daun menjadi coklat pekat angkat panci. Biarkan
rebusan daun sampai dingin, kemudian buang air rebusan.
g. Masukkan daun ke ember berisi air bersih. Diamkan selam 30-
60 menit agar cairan bekas rebusan terasa licin.
h. Buang rendaman air yang berwarna coklat, ulangi lagi. Bila
perlu, rendam sampai bersih karena semakin bersih akan
mempercepat jalan nya pemutihan.
i. Aduk kaporit yang telah dimasukkan ke wadah berisi air
bersih dengan perbandingan, 2 gayung 1 sendok makan
kaporit.
j. Masukkan daun ke dalam larutan kaporit selama 6-12 jam.
k. Ambil daun dari rendaman kaporit, celupkan ke salah satu
wadah air bersih untuk melepaskan serbuk kaporit. Kemudian
masukan ke wadah berisi air bersih selanjutnya sambil
mengusapkan dengan ibu jari dan telunjuk.
l. Rendam daun tersebut selama 5-10 menit agar cairan kimia
yang melekat larut.
m. Keringkan selama 2 jam. Pengeringan bisa dilakukan malam
hari agar pagi ya sudah kering.
n. Daun yang melengkung, disetrika pada satu permukaan
(bagian atas).
o. Daun berukuran sama, baluri sebagian lembaran daun
dengan lem putih memakai kuas no. 12. Diamkan sampai
merekat.
p. Setrka dengan cara ditekan agar sambungannya rapat dan
rapi.
q. Gunting hingga membentuk persegi.
r. Warnai. Bila menggunakan cat sablon, campurkan pewarna
dengan lem putih. Balurkan permukaan daun bagian atas
agar lentur. Jika menggunakan pewarna kain, rebus setelah
daun dibersihkan. Biarkan dingin, cuci lalu keringkan.

Tahap akhir :

a) Rekatkan daun bagian bawah dengan karton. Sesuai selera.


Buat sebanyak 2 buah
b) Jahit bisban disekeliling pinggirannya secar terpisah lalu
saukan kedua pola daun. Jahit kembali pinggiran pada
sekeliling pinggiran, sisakan lubang sekitar 3 cm. untuk
memasukkan gagang kipas.
c) Batang bambu dengan lebar 2 cm dan panjang 18 cm. Beri
lapisan spon dan jahit di sekeliling.
d) Baluri lem pada ujung bambu. Masukan bambu lalu tekan
agar lebih kuat.
Kesimpulan

Daerah Maluku sangat kaya dengan keanekaragaman alamnya. Sumber Daya Alam yang
melimpah menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk kerajinan tangan khas Maluku.
Bentuknya yang unik dan juga etnik menjadi nilai jual yang tinggi. Kekayaan alam ynag
melimpah di Bumi Maluku dapat memberi banyak manfaat kepada masyarakat lokal sebagai
mata pencaharian. Denagn hasil yang berkualitas, kerajinan tanagn khas Maluku sangat cocok
dijadikan sebagi cindramata yang wajib untuk dibeli. Kebanyakan orang pasti beranggapan
bahwa barang bekas hanyalah sampah yang tidak memiliki nilai jual sama sekali. Alhasil, barang
tak terpakai tersebut langsung dibuang di tempat sampah atau berserakan di gudang
rumah. Padahal, jika mau berusaha dan sedikit menggunakan daya kreativitas, barang bekas
tersebut dapat menjadi barang berharga dan laku di masyarakat. Bahkan, tak sedikit bukti yang
menunjukkan bahwa membuat kerajinan dari barang tak terpakai dapat menjadi sumber rezeki
yang menjanjikan. Selain banyak ditemui, modal yang diperlukan untuk menekuni usaha
kerajinan tangan dari barang bekas ini juga sangat kecil. Namun, tergantung dari daya kreativitas
dan kualitasnya, produk kerajinan tangan dari ‘sampah’ tersebut dapat laku dengan harga yang
mahal. Tak hanya itu, dengan menggeluti dunia bisnis tersebut, pengrajin dari barang bekas juga
turut membantu Bumi untuk memiliki masa depan yang lebih cerah. Nah, dengan banyaknya
manfaat dan potensi keuntungan yang bisa didapatkan dari mengolah barang bekas menjadi
kerajinan tangan, tidak ada salahnya untuk mencoba terjun ke bidang bisnis tersebut. Tak perlu
memulainya dari nol

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai