Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kebijakan pemerintah yang mendukung upaya Peningkatan Asli Desa, sekaligus
membuka ruang lapangan kerja didesa serta pengembangan potensi baik itu
Sumder Daya Alam Maupun Sumder Daya Manusianya didaerah perdesaan
Kabupaten Kutai Timur.
Dalam upaya mendorong pembangunan Indonesia dari pinggiran sebagaimana
yang tertuang dalam nawacita pemerintahan Bapak Jokowi, maka lahirlah
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 yang mengatur tentang Desa. Undang-
Undang Desa menjadi marwah tersendiri bagi pemerintah desa untuk tumbuh
dan berkembang melalui kewenangan yang dimiliki desa selain kewenangan lain
yang diberikan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Untuk lebih mengoptimalkan upaya pengembangan tersebut diatas maka,
Menteri Dalam Negeri telah menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
43 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Didesa, sedangkan
kegiatan Pengembangan Kawasan Perdesaan selalu mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, program kegiatan yang dilaksanakan
dalam rangka Pengembangan Kawasan Perdesaan antara lain Pembentukan &
Pendirian BUMDesa pada Kabupaten Kutai Timur

2. Dasar Hukum
- UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa;
- PP43 tahun 2014 tentang Perturan Pelaksana UU No.6 tentang Desa;
- PP60 tahun 2014 tentang DD yg bersumber dr APBN;
- Perpres 54 tahun 2010 tentang PB/j Pemerintah;
- Permendagri No.20 tentang Penelolaan Keuangan Desa;
- Permendagri No. 114 tentang Pedoman Pembangunan Desa;
- Perbup No. 47 Tahun 2018 Tentang Pedoman Penyelenggaraan BUMDesa /
BUMDesa Bersama

3. Maksud
Meningkatkan pengembangan Ekonomi Masyarakat Desa dengan Optimalisasi
Potensi Desa, Penguatan Ekonomi Lokal Desa sehingga dapat meninggkat
pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan Desa & Masyarakat.
4. Tujuan
Tercapainya peningkatkan percepatan pembangunan sarana & prasaran
ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat dan kemandirian desa melalui
Pendapatan Asli Desa serta Kesejahteraan Masyarakat Desa.

II. PELAKSANAAN PROGRAM P2KD


1. Pendampingan Program.
Perlunya Pendampingan Program dikarenakan sebagai Jembatan Penghubung
bagi masyarakat dan pemerintah desa dalam rangka percepatan pembangunan
sarana /prasarana dibidang ekonomi di kabupaten kutai timur.
A. Adapun Pelaksanaan Pada Tingkat Kabupaten yaitu;
 BUPATI, Sebagai penangung jawab
 TIM PENGENDALI, terdiri atas:
• BAPPEDA
• DPMD
• BPKAD
• ITWIL
 TIM TEKNIS , SKPD Teknis lainya dan TA P3MD.
B. Pelaksanaan Pada Tingkat Kecamatan yaitu;
 CAMAT, penanggung jawab pengendalian Program P2KD diwilayah
Kecamatan;
 TIM VERIFIKASI KECAMATAN, memverikasi APBDes, RKA dan DPA
desa, bertanggung jawab terhadap Camat atas pelaksanaan kegiatan
pembangunan di desa;
 BKAD, penyelenggara MAD & bertanggung jawab atas kerjama
pembangunan antar desa.
 PD, pendamping desa membantu Camat didalam hal pengendalian
program P2KD
C. Pelaksanaan Pada Tingkat Desa yaitu;
 Kepala Desa, penanggung jawab atas segala pelaksanaan kegiatan
program P2KD di desanya;
 Tim PTPKD, bertanggung jawab secara teknis mengenai pengelolaan
keuangan desa;
 TPK, Tim pelaksana Kegiatan yg di tunjuk oleh Kades dalam rangka
melaksanakan kegiatan pembangunan.
 Tim pemeriksa pengadaan b/j, bertanggung jawab terhadap kualitas
hasil pekerjaan yg dilakukan diselenggarakan oleh TPK.
 PLD, mendampingi desa didalam melaksanakan program P2KD

D. Azas Pendapingan Program


- Tranparansi
Ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/Jasa bersifat Jelas
dan dapat diketahui secara luas oleh masyarakat.
- Akuntabel
Kegiatan Harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan
pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggung jawabkan
- Partisipatif
Keterlibatan semua elemen masyarakat dalam suatu kegiatan / program
pemberdayaan
- Efisien
Pengadaan barang/Jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan
daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang
ditetapkan
- Efektif
Pengadaan Barang/ Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang
ditetapkan
- Terarah &
Kegiatan Pemberdayaan harus direncanakan dan tijukan ke masyarakat
sehingga tepat sasaran
- Terkendali
Kegiatan Pemberdayaan dapat terjaga sesuai dengan tujuan program.

2. Objek Pendampingan
Pendampingan yang sudah berjalan selama ini bersumber dari Anggararan
APBN, APBD & Program – Program Daerah, dengan tenaga pendamping yang
tersebar di wilayah kecamatan dan desa se Kab. Kutai timur.
3. Percepatan Capaian Program
A. Permasalahan
Tidak Meningkatnya percepatan pembangunan sarana & prasaran ekonomi
untuk mencapai kesejahteraan dan kemandirian desa melalui Pendapatan
Asli Desa serta Kesejahteraan Masyarakat Desa.
B. Pemecahan Masalah
Perlu adanya Program Pendampingan / fasilitasi Desa dalam percepatan
Pembangunan sarana serta prasarana ekonomi baik dari aspek Sumder
Daya Alam maupun Sumber daya manusianya.

III. SASARAN CAPAIN PROGRAN P2KD


1. Meningkatnya Presentase Pendapatan Asli Desa Menuju Kemandirian Desa
2. Meningkatanya Presentase Kapasitas Sumber Daya Manusia Terkait
Pengembangan ekonomi melalui pemanfaatan potensi & Aset Desa
3. Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat dengan tersedianya lembaga Ekonomi
Desa.

IV. ANGGARAN PROGRAM P2KD


A. Bersifat Khusus yaitu ;
 Bersumber dari Bantuan Khusus sebesar Rp. 500.000.000 / Desa
B. Bersifat Umum :
 Anggaran Pendapatan Belanja Dearah (APBD)

C. Rincian Penggunaan Dana :

Anda mungkin juga menyukai