A. Latar Belakang
Anak adalah harapan orang tua harapan masa depan keluarga bahkan
bangsa, oleh sebab itu perlu dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang
berkualitas, sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga, agama dan
bangsanya. Anak seharusnya perlu dipersiapkan sejak dini agar mereka
mendapatkan pola asuh yang benar saat mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat,
tak mudah putus asa, dan bertanggung jawab menghadapi hidup yang penuh
dengan warna warni atau romantika hidup. Orang Tua selalu menginginkan
kehidupan anaknya menjadi anak yang sempurna tanpa mau memahami
bahwa sebagai orang tua harus merubah diri sendiri terlebih dahulu sebelum
anak itu lahir. Sekarang ini terdapat berbagai dampak pada masyarakat, baik
yang positif maupun yang negatif. Dampak positif globalisasi adalah
perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga mempermudah
seseorang untuk memperoleh berbagai informasi yang tidak terbatas.
Informasi dapat berupa hiburan, pengetahuan dan teknologi, yang diperoleh
dan berbagai cara seperti: TV, Video, Film-Film, Internet dan sebagainya.
(woordpress,2015).
Kemudahan informasi memang memuaskan rasa ingin tahu kita serta dapat
mengubah nilai dan pola hidup seseorang, termasuk sikap orang tua terhadap
anaknya dan pola asuh yang diterapkan dalam mendidik anak dan remaja.
Sedangkan dampak negatif yang ditakuti adalah gaya hidup yang sangat
menonjolkan sifat individualistik dan bebas. Hal ini dibuktikan dengan
semakin banyak timbulnya masalah psikososial pada remaja seperti penyalah
gunaan narkotika dan obat terlarang, perilaku seks bebas dan menyimpang,
kriminalitas anak, perkelahian massal (tawuran), sehingga banyak
mengakibatkan kegagalan pendidikan, atau kegagalan di bidang lain. Dampak
negatif era globalisasi ini lebih cepat diadopsi oleh anak- anak sehingga
mereka sangat rentan terhadap pengaruh negatif globalisasi tersebut.
Kepandaian anak dan remaja dalam menyiasati hal tersebut tentu tidak lepas
dan peran orang tua dalam memberikan pola asuh dan pendidikan yang tepat
bagi anak- anaknya dan orang orang yang ada di sekelilingnya
(woordpress,2015).
Menurut WHO (1995), yang dikatakan usia remaja adalah antara 10-18
tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan umur, masa remaja terbagi atas masa
remaja awal (10-13 tahun), masa remaja tengah (14-16 tahun) dan masa remaja
akhir (17-19 tahun) (Depkes Jakarta I, 2010). Kata “remaja” berasal dari
bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity
(Golinko, 2004 dalam Rice, 2005). DeBrun (dalam Rice, 2007) mendefinisikan
remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja
(adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa
remaja (adolescence).
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang
remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Secara Etimologi, remaja
berarti “tumbuh menjadi dewasa”. Definisi remaja (adolescene) menurut
organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah periode usia antara 10 sampai 19
tahun, sedangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meneyebut kaum muda
(youth) untuk usia 15 sampai 24 tahun. Sementara itu menurut The Health
Services Administrations Guidelines Amerika Serikat, rentang usia remaja
adalah 11 sampai 21 tahun dan terbagi menjadi tiga tahap, yaitu remaja
awal(11-14 tahun); remaja menengah (15-17 tahun); dan remaja akhir (18-21
tahun). Definisi ini kemudian disatukan dalam terminologi kaum muda (young
people) yang mencakup usia 10 sampai 24 tahun (Kusmiran, 2011).
Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Di sini menyangkut adanya
proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem
yang berkembang sedemikian rupa per- kembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Aspek– aspek
perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral
dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan
pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan
kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situas baru atau
lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan
lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan
perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa
merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas
merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau
prinsip-prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh
individu. Dalam makalah ini penulis membatasi penulisan makalah pada
perkembangan anak khususnya siswa fase remaja. Karena Masa remaja
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan
individu, dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada
perkembangan masa dewasa yang sehat.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka kita dapat menyimpulkan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Masa Remaja?
2. Ciri perkembangan usia remaja?
3. Perubahan apa saja yang terjadi pada masa perkembangan remaja?
4. Perilaku-perilaku menyimpang apa saja yang dapat terjadi pada
masa remaja?
5. Apa saja tugas perkembangan pada masa remaja?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan disusunnya makalah ini adalah memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang remaja, penyebab berikut solusinya.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui definisi remaja
b. Untuk mengetahui ciri perkembangan usia remaja
c. Untuk mengetahui masa perkembangan remaja
d. Untuk mengetahui perilaku-perilaku penyimpngan yang terjadi pada
masa remaja
e. Untuk mengetahui tugas perkembangan pada masa remaja
D. Manfaat
1. Remaja mampu mengetahui tentang definisi remaja
2. Remaja mampu mengetahui tentang ciri perkembangan usia remaja
3. Remaja mampu mengetahui tentang masa perkembangan remaja
4. Remaja mampu mengetahui tentang perilaku-perilaku penyimpangan yang
terjadi pada masa remaja
5. Remaja mampu mengetahui tugas perkembangan pada masa remaja.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pendahuluan
Selain itu ada merokok juga memiliki dampak terhadap kesehatan gigi dan rongga
mulut, yang mana mulut adalah organ tubuh manusia yang pertama kali dan
paling banyak terpapar oleh asap rokok. Beberapa dampak merokok pada gigi dan
mulut adalah:
Di atas hanya beberapa dari efek merokok pada gigi dan mulut, belum lagi jika
terjadi keganasan pada daerah mulut yang sangat banyak terjadi pada perokok.
Tanpa melihat apakah merokok adalah budaya dan tradisi Indonesia, merokok
berbahaya untuk kesehatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, remaja kebonsarikulon mampu
memahami bahaya merokok bagi remaja
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan
remaja kebonsari kulon dapat:
a) Memahami tentang pengertian bahaya merokok
b) Memahami tentang bahaya bahaya merokok
c) Memahami tentang bagaimana menghindari merokok
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“BAHAYA MEROKOK”
= mahasiswa
= peserta
E. Materi (terlampir)
F. Media
Peraga langsung dan leaflet
G. Metode
Ceramah danTanya Jawab
H. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Respon Peserta waktu
1 Pendahuluan 5 menit
Menyampaikansalam Membalassalam
Menjelaskantujuan Mendengarkan
Apersepsi Menyetujuipenyampaianm
ateri
2 Penyampaianmateri 20 menit
Menjelaskanpengertian Mendengarkandanmemper
minuman keras hatikan
Menjelaskankonnsep Mendengarkandanmemper
minuman keras hatikan
Menjelaskantentangbahaya Mendengarkandanmemper
merokok hatikan
Tanya jawab
3 Penutup 5 menit
Menyimpulkanhasilmateri Mendengarkan
Mengucapkansalam Menjawabsalam
I. Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur
a. Kesepakatan dengan remaja
b. Kesiapan materi penyaji
c. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
b. Evaluasi Proses
a. Remaja
1) Remaja bersedia sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
2) Remaja antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya
3) Remaja menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
b. Mahasiswa
1) Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
2) Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara remaja dengan penyuluh dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
J. Penutupan
Demikian proposal ini disusun untuk dapat menjalankan program
Kelompok Kerja Kesehatan Remaja oleh mahasiswa STIKES MAJAPAHIT
MOJOKERTO dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan mutu
remaja, semoga mendapatkan dukungan yang positif dari berbagai pihak
sebagaimana mestinya.